Anda di halaman 1dari 9

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BELAJAR SISWA MELALUI MEDIA AUDIO

VISUAL PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAH DI MTS MIFTAHUSSALAM

Arlian1,Afrizal2,Elvia3,Mainumah4,Pamusuk5,Qory6

1,2,3,4,5,6
Universitas Islam Negeri Sumatra Utara Medan

Email : arlina@uinsu.ac.id, afrizalnainggolan1@gmail.com, elviraalvionita20@gmail.com,


maymunahharahap221@gmail.com, pamusukpasaribu22@gmail.com,
qorydholisyuhada@gmail.com

Abstract

The purpose of this study was to discuss the use of audio-visual media in improving learning
skills in the Aqidah Akhlak course among MTs Miftahussalam students. An experimental
research design with a control group was used in this study. The results showed that the use of
audio-visual media improved students' learning skills in the topic of Akidah Akhlak in MTs
Miftahussalam. The use of audio-visual media in learning as a successful and entertaining
method for instructors and students is a recommendation that can be made. This research is
expected to help establish new and effective learning strategies to improve the quality of learning
for Akidah Akhlak courses in pesantren.

Keywords : Media, Learning Skills, Aqidah Akhlak

Abtrask

Tujuan penelitian ini adalah untuk membahas penggunaan media audio visual dalam
meningkatkan keterampilan belajar pada mata kuliah Aqidah Akhlak di kalangan mahasiswa
MTs Miftahussalam. Desain penelitian eksperimen dengan kelompok kontrol digunakan dalam
penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan media audio visual
meningkatkan keterampilan belajar siswa dalam topik Akidah Akhlak di MTs Miftahussalam.
Penggunaan media audio visual dalam pembelajaran sebagai metode yang sukses dan menghibur
bagi instruktur dan siswa merupakan rekomendasi yang dapat dibuat. Penelitian ini diharapkan
dapat membantu menetapkan strategi pembelajaran yang baru dan efektif untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran mata kuliah Akidah Akhlak di pesantren.

Kata Kunci : Media, Keterampilan Belajar, Aqidah Akhlak

PENDAHULUAN

Pendidikan memiliki dampak signifikan pada bagaimana kepribadian dan kemampuan


kognitif siswa dibentuk. Salah satu mata pelajaran yang krusial dalam pengembangan karakter
seorang siswa adalah akidah akhlak. Siswa dapat menggunakan apa yang mereka pelajari di
kelas-kelas ini untuk lebih memahami dan menjalani keyakinan agama mereka.

MTs Miftahussalam berdedikasi untuk memberikan siswanya pendidikan berkualitas


yang komprehensif sebagai lembaga pendidikan Islam. Menemukan cara untuk meningkatkan
kemampuan belajar siswa sehingga mereka dapat memahami konsep keyakinan dan menerapkan
standar moral dalam kehidupan sehari-hari adalah salah satu tantangan dalam mengajar mata
kuliah Akidah Akhlak.

Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk menginspirasi siswa untuk belajar
adalah komputer. Teknologi, khususnya komputer, berkembang pesat di era global kontemporer,
yang berpengaruh pada bagaimana pendidikan berkembang secara global. Perkembangan ini
mungkin memiliki dampak yang menguntungkan atau tidak menguntungkan. Misalnya,
mengetahui cara menggunakan komputer dengan baik memiliki efek yang baik. Sangat mudah
untuk mengakses berbagai data ilmiah. Ada juga alat pengajaran lain yang tersedia, seperti
PowerPoint tambahan. (2018) Muammar dan Suhartina

Di era teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, peran media dalam
proses pembelajaran menjadi semakin signifikan. Misalnya, film pendidikan, tayangan slide, dan
rekaman audio dapat memberikan keragaman pada presentasi instruksional dan meningkatkan
minat siswa terhadap apa yang mereka pelajari. Penggunaan media ini dapat meningkatkan
kemampuan siswa dan membantu mereka memahami konsep-konsep kunci dalam topik Akidah
Akhlak.(PURWANINGRUM 2022)
Perkembangan, bahkan kemajuan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia
sekarang tergantung pada munculnya informasi, khususnya di bidang pendidikan. Akibatnya,
upaya harus diambil untuk menciptakan sistem pendidikan yang memenuhi kriteria negara,
terutama yang didasarkan pada pancasila. Mempekerjakan guru berkualitas yang mampu
memenuhi tujuan pendidikan nasional, terutama mereka yang memiliki potensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional, harus menjadi salah
satu upaya ini. 2010 (Yudi Munadi).

Guru memainkan peran penting dalam sistem pendidikan karena elemen guru berdampak
pada seberapa baik proses belajar mengajar berjalan. Proses belajar mengajar harus dijelaskan
kepada siswa, begitu juga dengan proses komunikasi. Kapasitas instruktur untuk melakukan
pelajaran

Oleh karena itu, seorang guru harus memiliki keterampilan pedagogis seperti kapasitas
untuk merencanakan dan melaksanakan pelajaran serta kesadaran tentang bagaimana
menggunakan bahan ajar. Dalam hal ini, peran media dan teknologi dalam studi agama sangat
penting. Strategi untuk menyampaikan pesan guru agama kepada siswa adalah melalui media
pendidikan agama. Untuk mempermudah proses belajar mengajar dan penyebaran pendidikan
agama Islam, materi pembelajaran ini diperlukan untuk menumbuhkan pemikiran kritis,
kepekaan, perhatian, dan rasa ingin tahu. 1996; Muhaimin.

Kemajuan teknologi telah mempercepat perkembangan media sebagai alat pengajaran


saat ini dalam hal media pembelajaran. Hal yang paling penting untuk diingat adalah bahwa
setiap jenis media memiliki fitur dan kemampuan unik untuk mengkomunikasikan ide dan
informasi, dan bahwa masing-masing dapat digunakan dalam berbagai cara berdasarkan keadaan,
waktu yang tersedia, dan bahan yang tersedia (Hamzah). Media audiovisual adalah salah
satunya. Bentuk media ini menggunakan citra audio dan visual. Bentuk komunikasi lisan dan
nonverbal keduanya dimungkinkan dengan media audio-visual ini, tergantung pada pesan yang
diterima. Isyarat nonverbal termasuk suara dan vokalisasi termasuk dengusan, gumaman, musik,
dan lain-lain. Kata-kata atau bahasa lisan digunakan dalam pesan verbal. media berdasarkan
suara dan penglihatan atau melibatkan indera pendengaran dan penglihatan (Arsyad Azhar)
Hanya ruang kelas yang dapat memanfaatkan sumber daya audio-visual. Guru harus
mempertimbangkan teknologi audio-visual sebagai alat teknologi yang dapat melengkapi dan
memberi siswa pengalaman dunia nyata daripada melihatnya sebagai pengalaman belajar yang
diterima melalui indera penglihatan dan pendengaran. Secara konseptual, tidak ada yang berubah
ketika pelatihan audio-visual menambahkan komponen "audio" ke instruksi visual. Selain itu,
ada sejumlah kelemahan dalam pengajaran audio visual, seperti menekankan konten selama
proses pembuatan dan terus melihat konten audio-visual sebagai instrumen pengajaran (Asni
2023).

Diperkirakan bahwa anak-anak akan dapat belajar lebih banyak dengan menggunakan
media audio-visual, yang akan membuat belajar moral yang indah lebih menyenangkan dan
menarik bagi mereka dan mencegah mereka dari bosan. Aspek yang paling signifikan,
bagaimanapun, adalah bahwa hal itu dapat membantu siswa mengembangkan pengetahuan yang
lebih baik tentang bagaimana prinsip-prinsip indah diterapkan dalam masyarakat karena mereka
dapat mengingat pelajaran di rumah. Ini memungkinkan siswa untuk belajar sendiri, yang cukup
penting.

METODE

Desain penelitian eksperimen dengan kelompok kontrol digunakan dalam penelitian ini.
Kelompok kontrol digunakan untuk menilai pengaruh penggunaan media audio visual terhadap
kemampuan belajar siswa terhadap keadaan belajar tradisional. Populasi penelitian ini terdiri dari
seluruh siswa kelas VIII MTs Miftahussalam. Purposive sampling digunakan untuk
mengumpulkan sampel penelitian. Dalam penelitian ini, 50 siswa dipilih sebagai sampel, dengan
25 ditugaskan ke kelompok eksperimen menggunakan media audio visual dan 25 lainnya
ditugaskan ke kelompok kontrol menggunakan metode pembelajaran tradisional.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini diikuti oleh 50 siswa MTs Miftahussalam, 25 di antaranya laki-laki dan 25
perempuan. Murid tipikal berusia 14 tahun. Mereka adalah murid kelas delapan yang terdaftar di
kelas Akidah Akhlak.

1. Memperoleh nilai awal untuk kemampuan belajar


Nilai awal kemampuan belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlak diukur sebelum
intervensi media audio visual. Temuan analisis mengungkapkan bahwa skor rata-rata pertama
untuk kemampuan belajar siswa adalah 60,8 dengan standar deviasi 8,5.

2. Penggunaan media audio visual

Siswa diberikan instruksi melalui media audio visual dalam topik Akidah Akhlak selama
fase intervensi. Materi audio visual yang digunakan meliputi film instruksional, slide show, dan
penjelasan audio pembicara ahli tentang ide-ide penting.

3. Memperoleh nilai akhir untuk kemampuan belajar

Keterampilan belajar siswa akhirnya dinilai setelah sesi intervensi. Menurut temuan
analisis, keterampilan belajar siswa meningkat secara keseluruhan, dengan skor akhir rata-rata
78,2 dan standar deviasi 6,7.

Setelah analisis data, ditemukan kesimpulan penelitian sebagai berikut:

1. Penggunaan materi audiovisual membantu siswa mempelajari mata kuliah Akidah Akhlak
dengan lebih efektif.

2. Setelah terlibat dalam pembelajaran melalui media audio visual, peringkat keterampilan
belajar siswa meningkat secara signifikan.

3. Pemanfaatan materi audio visual dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa,


memperdalam pemahaman konseptual, dan memacu keterlibatan di kelas.

4. Siswa berkomentar positif tentang penerapan

Temuan ini menunjukkan bahwa menggunakan materi audio visual dapat membantu
siswa di MTs Miftahussalam menjadi lebih mahir dalam memahami mata kuliah Akidah Akhlak.

Hasil penelitian ini menunjukkan pengaruh menguntungkan konten audio visual terhadap
kemampuan siswa dalam mempelajari mata pelajaran Akidah Akhlak. Penggunaan media
tersebut dapat membantu siswa dalam memahami konsep, menganalisis informasi, dan
mengaitkannya dengan konteks kehidupan sehari-hari, yang dibuktikan dengan peningkatan nilai
keterampilan belajar yang cukup besar setelah berpartisipasi dalam pembelajaran dengan media
audio visual. Temuan ini sejalan dengan teori belajar, yang menyatakan bahwa penggunaan
media visual dapat meningkatkan kesempatan belajar siswa dan meningkatkan pemahaman
konseptual.

Manfaat menggunakan materi audio visual untuk mempelajari mata pelajaran Akidah
Akhlak juga ditunjukkan oleh penelitian ini. Pembelajaran menjadi lebih menarik dan partisipatif
bagi siswa ketika disajikan dalam berbagai cara menggunakan media audio-visual, seperti video
instruksional, slide show, dan rekaman suara ahli. Selain itu, melalui penggunaan contoh, media
audio-visual dapat membantu siswa dalam menginternalisasi prinsip-prinsip moral dan
menghubungkannya dengan situasi dunia nyata.

Disarankan agar guru-guru Akidah Akhlak topik di MTs Miftahussalam dan lembaga
pendidikan lainnya mempertimbangkan penggunaan media audio visual dalam pembelajaran
mengingat temuan penelitian ini. Untuk menyampaikan materi kepada siswa dengan cara yang
lebih menarik dan merangsang, guru dapat menggunakan video pembelajaran, slide show, dan
rekaman audio.

Dengan memberikan siswa pengalaman belajar yang lebih mendalam, penggunaan media
audio visual dapat meningkatkan kualitas pembelajaran mata kuliah Akidah Akhlak. Siswa dapat
belajar lebih efektif dan memahami ide-ide Akidah Akhlak jika ada perbedaan dalam cara konten
disajikan.

Temuan penelitian ini juga dapat berfungsi sebagai dasar untuk penciptaan materi
pembelajaran yang lebih kreatif dan menarik untuk subjek Akidah Akhlak. Saat membuat
sumber belajar yang melibatkan siswa dan membantu mereka memahami, guru dapat
menggabungkan media audio-visual.(Nana 2005).

Penulis dapat menyimpulkan sejauh mana kapasitas siswa untuk menciptakan moral
mulia dipahami dari tujuan atau keterampilan yang harus diperoleh siswa dalam ceramah moral
syahadat. Indikator-indikator ini dapat mendeteksi dan membedakan antara berbagai jenis
kebaikan atau ketidakhadiran moral. Saya ingat beberapa moral yang baik, seperti(Bisri 2009)

a. Siddiq
b. Fathonah
c. Tabligh
d. Amanah
e. Mampu menunjukkan kebajikan moral dalam kehidupan sehari-hari
Menurut Yudi Munadi (2010), media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat
secara aktif menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber untuk menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif bagi pengguna untuk belajar dengan sukses dan efisien. Menurut Arief S.
Sadiman et al. (2002), media audio visual adalah bentuk komunikasi pendengaran yang
mengintegrasikan komponen suara dan visual. Dengan bantuan media ini, informasi disajikan
sehingga pemirsa dapat mendengar dan melihat peristiwa saat terjadi secara real time.
Menggunakan media audio visual memudahkan dan memperjelas penyajian pesan dan informasi
yang diberikan, dengan tujuan meningkatkan aktivitas, proses, dan nilai-nilai hasil belajar.

Kata Latin median, dari mana kata bahasa Inggris medium berasal, dijelaskan oleh
Arsyad Azhar (2005) sebagai pengantar atau perantara. Dalam definisi luas ilmu audio, istilah
"audio" dan "visual" mengacu pada indera pendengaran dan penglihatan dalam kaitannya dengan
suara dan suara (Save M. dagun 2006).

Menurut Gopper, tujuan tingkat tinggi akan tercapai jika program televisi memasukkan
peluang untuk keterlibatan siswa, bahkan ketika menggunakan televisi untuk mempromosikan
pembelajaran di kelas akan mencapai tujuan tingkat rendah (Ivor K Davies 1991). Dalam
pengertian ini, istilah "televisi instruksional" mengacu pada penggunaan acara TV yang
disengaja untuk memajukan pendidikan dan mencapai tujuan tertentu. Beberapa penelitian
mengklaim bahwa bekerja tatap muka dengan guru di kelas membantu siswa memahami
berbagai mata pelajaran sebaik mungkin (Arsyad Azhar

Kata Arab khuluqiyah, yang juga berarti "moral," adalah sumber dari kata "moral." Banyak sifat
mental dan perilaku yang membedakan satu orang dari yang lain disebut sebagai moral. Definisi
moral yang diberikan di atas dapat, sampai titik tertentu, dikombinasikan dengan kepribadian
(Ali Abdul Halim Mahmud 2004).

KESIMPULAN
Kemampuan siswa untuk belajar ditingkatkan ketika materi audio visual digunakan
dalam instruksi Akidah Akhlak. Ketika siswa terlibat dalam pembelajaran audio-visual,
kemampuan belajar mereka sangat meningkat. Media audio visual membantu dalam pemahaman
konsep, analisis, sintesis informasi, dan kemampuan untuk menerapkan konsep ke konteks
kehidupan sehari-hari siswa ketika datang ke topik Akidah Akhlak. Penyajian informasi dibuat
lebih menarik dan partisipatif bagi siswa dengan menggunakan media audio visual dalam
pembelajaran Akidah Akhlak. Melalui penggunaan contoh-contoh yang disajikan, media audio-
visual dapat meningkatkan kesempatan pendidikan bagi siswa dan membantu dalam internalisasi
nilai-nilai moral mereka.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Abdul Halim Mahmud. 2004. Akhlak Mulia. Jakarta: Gema Insani.

Arief S. Sadiman, et.al. 2002. Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan Dan


Pemanfaatannya,. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Arsyad Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Asni, St. 2023. “Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Dengan Menggunakan Media Audio
Visual Pada Siswa Kelas VI MIS Karumbu Kabupaten Bima.” Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Indonesia (JPPI) 3(1): 1–8.

Bisri. 2009. Akhlak. Jakarta: direktorat jendaral pendidikan islam.

Ivor K davies. 1991. Pengelolaan Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Muammar, Muammar, and Suhartina Suhartina. 2018. “Media Pembelajaran Berbasis Teknologi
Informasi Dalam Meningkatkan Minat Belajar Akidah Akhlak.” KURIOSITAS: Media
Komunikasi Sosial dan Keagamaan 11(2): 176–88.

Muhaimin. 1996. Strategi Belajar (Penerapan Dalam Pembelajaran Pendidikan Islam).


Surabaya: CV.Citra Media.

Nana, Sudjana. 2005. Penilaian Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remana Rosdikarya.

Pupuh Faturrohman dan M Sobry Sutikno. 2010. Strategi Belajar Mengajar,. Bandung: Refika
Aditama.

PURWANINGRUM, ASRI. 2022. “PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK


MATERI SIKAP BERSYUKUR MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA
KELAS 3 MI MUHAMMADIYAH GONILAN ASRI.” 1(1): 2464–76.

Save M dagun. 2006. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga Pengkajian
Kebudayaan Nusantara.

Slameto. 1995. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Usman, Basyirudin. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Delia Citra Utama.

Yudi Munadi. 2010. Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung persda
perss.

Anda mungkin juga menyukai