DISUSUN OLEH:
NAMA
NIM
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk para guru untuk
mengembangkan kompetensinya, terutama yang berkaitan dengan hasil
belajar siswa dengan memanfaatkan Media audio visual dalam
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.
2. Bagi Guru
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk para praktisi
pendidikan khususnya guru Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
agar mengarah kepada keaktifan siswa sehingga hasil belajar dapat
tercapai dengan maksimal.
3. Bagi Siswa
Penelitian ini dapat membantu siswa lebih mengaktifkan dirinya
dalam proses belajar mengajar sehingga keinginan siswa untuk belajar
meningkat. Selain itu, dengan memanfaatkan Media audio visual dalam
pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam dapat menunjukkan cara berfikir
siswa, serta saling tukar menukar pengalaman informasi.
4. Bagi Peneliti Sendiri
Untuk mengenalkan dan memanfaatkan memanfaatkan Media
audio visual dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sebagai
alternatif penggunaan media yang efektif dan peneliti dapat memahami
lebih jauh penggunaan media pembelajaran sebagai upaya memperbaiki
dan memudahkan dalam mengajar konsep ukhuwah (persaudaraan)
sehingga dapat meningkatkan keaktifan siswa dengan baik.
G. Definisi Operasional
1. Hasil Belajar
Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini ialah kemampuan
yang harus dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran
materi sejarah kebudayaan islam yang meliputi keterampilan kognitif,
afektif, maupun psikomotor
2. Media AudioVisual
Media Audio visual yang dimaksud dalam penelitian ini ialah media
pembelajaran yang dapat menampilkan gambar dan suara yang dapat
membantu guru dalam menyajikan pesan dan informasi, mengarahkan
perhatian anak dan dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, waktu
serta obyek, dan memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa
tentang peristiwa di lingkungan.
H. Sistematika Penulisan
A. Deskripsi Teoritik
1. HASIL BELAJAR
a. Pengertian ......................
b. Indikator hasil belajar
c. Dll
d.
2. MEDIA AUDIO VISUAL
a. Pengertian Media Audio-Visual
b. Jenis-Jenis Media Audio-Visual
c. Ciri-Ciri Media Audio-Visual
d. Kelebihan Media Audio-Visual
e. Kekurangan Media Audio-Visual
f. Dll.....
B. Penelitian Yang Relevan/Sebelumnya
1. Artikel di tulis oleh Helnela Malasary berjudul Upaya Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Dengan Menggunakan Metode The Learning Cell Di MA tarbiyah
islamiyah kerkap. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Upaya
meningkatkan hasil belajar siswa Kelas dalam mata pelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam menggunakan metode the learning cell kelas X MA
Tarbiyah Islamiyah Kerkap. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya
peningkatan rata-rata persentase hasil belajar siswa pada setiap siklusnya.
Hasil belajar siswa menunjukkan bahwa pada pra tindakan rata-rata
persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 15%, siklus I meningkat
menjadi 65% dan siklus II meningkat menjadi 90%. Dengan adanya
peningkatan rata-rata persentase ketuntasan belajar klasikal dan telah
mencapai kriteria keberhasilan tindakan sehingga dapat dikatakan bahwa
menggunakan metode the learning cell pada pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X MA
Tarbiyah Islamiyah Kerkap.
2. Artikel ditulis oleh Ari Susetiyo berjudul Peningkatan Hasil Belajar
Sejarah Kebudayaan Islam Menggunakan Model Discovery Learning
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwasanya model
pembelajaran discovery learningdapat meningkatkan hasil belajar
siswa mata pelaajran sejarah kebudayaan islam di Madrasah Ibtida’iyah
Miftahul Huda.Pada tahapan siklus I pertemuan pertama8 siswa
(37,93%) yang telah mencapai KKM, sedangkan 15 siswa lainnya
atau dalam presentase (62,06%) belum tercapai,pada siklus I pertemuan
kedua menunjukkan yang tuntas sebanyak 12 siswa (58,62%) dan yang
belum tuntas sebanyak 11 siswa(41,37%) siswa, Pada siklus II
pertemuan pertama ketuntasan siswa didapat (75,86%) sebbanyak 17
siswa dari 23 siswa lulus dalam mencapai standar KKM, 6 siswa
(24,13%) yang belum mencapau standar KKM, ssiklus II pertemuan
kedua terbukti ada peningkatan siswa yang mencapai KKM, dari
keseluruhan 23 siswa dikelas VI ang telah mencapai KKM
sebanyak 21 siswa (93,10%) dan yang belum mencapai KKM ada 2
siswa (6,89%), meningkat. Haisl belaajr SKI Berdasarkan hasil tersebut
dapat disimpulkan bahwa dengan memakai model Discovery
learningdapat meningkatkan hasil belaajar siswa pada mata pelajaran
sejarah kebudayaan islam.
BAB III
METODE PENELITIAN
1 Mengajukan Izin
Penelitian
2 Koordinasi
dengan observer
3 Menysun jadwal
penelitian
4 Pratindakan
5 Penyusunan
proposal
6 Perencanaan
7 Siklus 1
8 Evaluasi dan
penilaian
9 Perencanaan
10 Siklus 2
11 Evaluasi dan
refleksi
12 Pembahasan
Hasil Penelitian
C. Metode Penelitian
Pelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK).
Penelitian tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
yaitu melaksanakan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau
meningkatkan praktek pembelajaran di kelas secara profesional
(Sukardiyono, 2015: 3–4). Dalam prakteknya penelitian tindakan ini
memecahkan suatu masalah dengan meningkatkan mutu pembelajaran di
kelas (Afandi, 2014: 5).
Penelitian tindakan kelas salah satu upaya yang dapat dilakukan guru
untuk meningkatkan kualitas peran dan tanggung jawab guru khususnya
dalam pengelolaan pembelajaran (Nanda et al., 2021: 6). Penelitian tindakan
kelas juga merupakan suatu kegiatan yang mencermati suatu objek,
menggunakan aturan metodologis tertentu untuk memperoleh data atau
informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal, yang
menarik minat dan penting bagi peneliti (Nanda et al., 2021: 6).
Menurut Arikunto, penelitian tindakan kelas merupakan suatu
pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja
dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Anggraeni &
Nurani, 2018: 202). Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan
bahwasanya penelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu cara yang
dilakukan peneliti untuk meningkatkan mutu suatu hal dengan menggunakan
suatu metode atau media, tentunya sangat memberikan manfaat kepada
peserta didik yang diteliti atau yang akan diberikan tindakan. Penelitian
tindakan kelas juga merupakan suatu cara yang sangat tepat untuk melakukan
suatu peningkatan salah satunya yaitu meningkatkan hasil belejar siswa.
Pemilihan metode ini sangat sesuai digunakan pada penelitian ini karena
penelitian diadakan di dalam kelas dan lebih difokuskan pada masalah-
masalah yang terjadi di dalam proses pembelajaran. Penelitian ini
memanfaatkan media audio visual dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam di kelas VII Mts Al-Hidayah Palangka Raya, untuk mengatasi
permasalahan yang ada kelas VII Mts Al-Hidayah Palangka Raya terkait
rendahnya hasil belajar siswa. Jenis penelitian yang peneliti ambil adalah
partisipan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) partisipan adalah suatu
penelitian yang melibatkan peneliti secara langsung dalam proses penelitian
dari awal sampai dengan hasil penelitian berupa laporan (Asrori dan Rusman,
2020: 2). Dalam praktiknya, peneliti melakukan praktik kolaboratif, pihak
yang melakukan tindakan adalah peneliti itu sendiri sedangkan yang
mengamati adalah teman sejawat yang juga mengajar di Mts Al-Hidayah
Palangka Raya.
D. Prosedur Penelitian Tindakan
Penelitian yang telah dijabarkan diatas bahwasanya penelitian ini
menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang mana penelitian ini
memberikan gambaran garis besar secara umum pola dasar dari model-model
tersebut yang meliputi empat tahap yaitu sebagai berikut (Akhmad et al.,
2023: 844):
2. Pelaksanaan (Acting)
Tahap ini merupakan tahap implementasi (pelaksanaan) dari semua
rencana yang telah dibuat. Tahap ini, berlangsung di dalam kelas, dan
realisasi dari segala teori pendidikan dan teknik mengajar yang telah
disiapkan sebelumnya. Langkah-langkah guru tentu saja mengacu pada
kurikulum yang berlaku, dan hasilnya diharapkan berupa peningkatan
efektivitas keterlibatan kolaborator sekedar untuk membantu peneliti untuk
dapat lebih mempertajam refleksi dan evaluasi yang dia lakukan terhadap
apa yang terjadi di kelasnya sendiri.
3. Pengamatan (Observing)
Kegiatan observasi dilaksanakan bersama dengan pelaksanaan
tindakan. Data yang dikumpulkan pada tahap ini berisi tentang
pelaksanaan tindakan dan rencana yang sudah dibuat, serta dampaknya
terhadap proses dan hasil instruksional yang dikumpulkan dengan alat
bantu instrumen pengamatan yang dikembangkan oleh peneliti. Pada tahap
ini perlu mempertimbangkan penggunaan beberapa jenis instrumen ukur
penelitian guna untuk kepentingan triangulasi data. Dalam melaksanakan
observasi dan evaluasi, guru tidak harus bekerja sendiri.
Beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam observasi, diantaranya:
a. Ada perencanaan antara dosen/guru dengan pengamat
b. Fokus observasi harus ditetapkan bersama
c. Dosen/guru dan pengamat harus membangun kriteria bersama
d. Pengamat memiliki keterampilan mengamati
e. Balikan hasil pengamat diberikan dengan segera
f. Refleksi (Reflecting)
Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat
saat dilakukan pengamatan. Data yang didapat kemudian ditafsirkan dan
dicari eksplanasinya, dianalisis dan disintesis. Dalam proses pengkajian
data ini dimungkinkan melibatkan orang luar sebagai kolaborator, seperti
halnya pada saat observasi. Proses refleksi ini memegang penting dalam
menentukan suatu keberhasilan PTK.
Gambar 1.1 Skema Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart
E. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Peneliti memberikan indikator keberhasilan sesuai dengan teori yang
diacu dari model tindakan. Indikator keberhasilan dijelaskan secara
operasional untuk mengetahui keberhasilansetiap siklus. Misal: Indikator
kinerja dalam penelitian adalah:
1. Proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Periode
Rasulullah pada siswa kelas VII Mts Al-Hidayah Palangka Raya
semester gasal tahun pelajaran 2023/2024, lebih menarik, tidak
membosankan, interaksi antara siswa dengan guru aktif.
2. Nilai mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi Periode
Rasulullah pada siswa kelas VII Mts Al-Hidayah Palangka Raya
semester gasal tahun pelajaran 2023/2024 dari 24 siswa 75% mencapai
nilai 85, dan rata-rata kelas mencapai minimal 75.
F. Data dan Sumber Data
Data Penelitian Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa:
1. Data tentang proses pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam dengan
menggunakan media audiovisual dalam materi periode Rasulullah pada
siswa kelas VII Mts Al-Hidayah Palangka Raya.
2. Data tentang hasil belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
materi Periode Rasulullah pada siswa kelas VII Mts Al-Hidayah
Palangka Raya
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Data tentang proses pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam materi
Periode Rasulullah pada siswa kelas VII Mts Al-Hidayah Palangka Raya
yang bersumber dari interaksi antara guru mata pelajaran SKI dan siswa
kelas VIII Mts Al-Hidayah Palangka Raya
2. Data tentang hasil belajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
materi Periode Rasulullah pada siswa kelas VIII Mts Al-Hidayah Palangka
Raya yang bersumber dari siswa kelas VIII Mts Al-Hidayah Palangka
Raya.
G. Teknik Pengumpulan data
Teknik yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dalam
penelitian, sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi sebagai “Alat pengumpul data yang banyak digunakan
untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu
kegiatan yang dapat diamati dalam situasi yang sebenarnya maupun
dalamsituasi buatan” ( Sudjana dan Ibrahim, 1986 : 109). Observasi adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melihat langsung
kelapangan terhadap objek yang diteliti. Teknik ini dilakukan peneliti
menggunakan indra penglihatan secara langsung dengan format lembar
observasi berisi aktivitas guru dan siswa pada saat pembelajaran
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan informasi yang penting bagi peneliti.
Dokument memiliki arti sesuatu yang tertulisatau dicetak untuk digunakan
sebagai suatu catatan atau bukti. Dokumen yang dimaksudkan adalah
semua catatan harian siswa, guru, kepala sekolah yang berhubungan
dengan penelitian (Mualimin, 2014: 31)
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen, berupa dokumen tertulis,
gambar, maupun elektronik untuk memperkuat data penelitian. Teknik ini
digunakan dalam penelitian untuk mengetahui perkembangan pada anak
melalui gambar/foto peristiwa saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
3. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan yang dilakukan bertujuan agar bisa
mendapatkan informasi mengenai subjek yang diteliti (Reza et al., 2020:
48). Wawancara dilakukan dengan peserta didik dan observer. Manfaat
dari melaksanakan wawancara adalah adanya jawaban yang dapat
menggambarkan bagaimana hasil penelitian di kelas tersebut. Instrumen
yang akan digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh
data tentang meningkatkan hasil belajar menggunakan media audio visual
pada siswa kelas VIII Mts Al-Hidayah Palangka Raya.
4. Angket
Angket atau kuesioner dapat digunakan untuk menjaring pendapat
siswa tentang pembelajaran, asalkan dibuat secara sederhana dan memuat
pertanyaan yang dapat direspon oleh siswa secara terbuka (bebas)
(Wardani, 2018:30). Kuesioner ini ditujukkan kepada siswa kelas VIII Mts
Al-Hidayah Palangka Raya.
H. Validasi Instrumen
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2016:148). Instrumen
adalah alat untuk mengukur informasi atau melakukan pengukuran (Darmadi,
2011:85). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa instrumen
pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
dan disajikan dalam bentuk sistematis guna memecahkan atau menguji suatu
hipotesis.Instrument ini digunakan untuk membantu mengidentifikasi Metode
Edutainment dalam membantu meningkatkan Minat Belajar siswa jika
diterapkan di kelas VIII Mts Al-Hidayah Palangka Raya yang merupakan
kelas yang rendah hasil Belajarnya diantara kelas yang lain.
Suriati, S., Kuraedah, S., Erdiyanti, E., & Anhusadar, L. O. (2019). Meningkatkan
Keterampilan Motorik Halus Anak melalui Mencetak dengan Pelepah
Pisang. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(1), 211.
https://doi.org/10.31004/obsesi.v4i1.299
Sujiono, B., & Sujiono, Y. N. (2010). Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan
Jamak. Jakarta: Indeks
Dst..........................