Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian yang inhern di dalam kehidupan. Pendidikan


telah mewarnai jalan kehidupan manusia dari awal hingga akhir. Pendidikan dapat
dikatakan menjadi pedoman serta kebutuhan bagi setiap individu. Pendidikan
menempatkan pada strata tertinggi pada kebutuhan mansia. Oleh sebab itu,
pendidikan menjadi alat ukur dari kemajuan dan peradaban. Kemajuan suatu bangsa
dapat dilihat dari tingkat pendidikan bangsa tersebut. Pendidikan merupakan hal
penting yang dapat mendukung dan menunjang kemajuan suatu bangsa. Melalui
pendidikan, siswa diharapkan lebih berkualitas dari suatu individu atau bahkan suatu
kelompok atau komunitas dapat meningkat dengan baik. Pendidikan memiliki
peranan yang sangat penting untuk menjadikan manusia yang profesional agar dapat
bekerja secara individu maupun kelompok.

Pendidikan artinya proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
latihan, proses perbuatan, cara mendidik. Menurut pengertian tersebut, pendidikan
dimaknai sebagai upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan melalui proses
pelatihan dan cara mendidik. Ki Hajar Dewantara ( dalam Alisuf Sabri, 1999: 5 )
menjelaskan bahwa Pendidikan adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada
pada anak agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dan mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi – tingginya.

Pendidikan adalah proses pembelajaran yang berawal dari ketidaktauan


menjadi tau. Berhasilnya pendidikan dapat dilihat dari pembelajaran yang di lakukan
seorang guru dalam memberikan materi pembelajaran. Pembelajaran merupakan
suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk membelajarakan siswa dengan tujuan
dan desain pembelajaran yang telah dirancang. Proses belajar mengajar yang
dilakukan guru menghasilkan suatu karya atau hasil belajar yang memuaskan. Proses
pembelajaran melibatkan empat komponen yang harus ada yaitu siswa, guru, materi
ajar dan bahan atau sumber belajar.

Pembelajaran sesuai dengan UU No. 20 Tahun 2003 adalah proses interaksi


peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkugan belajar.
Terbatasanya sumber informasi belajar dapat menghambat tercapainya tujuan proses
pembelajaran, untuk itu diperlukan strategi dalam proses pembelajaran diantaranya
dengan memanfaatkan media – media pembelajaran sebagai alat bantu dalam
menyampaikannya. Menurut Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto (2013: 8), media
pendidikan adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi
untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna. Penggunaan media pembelajaran
yang tepat diperlukan dalam rangka meningkatkan pengetahuan dasar dan dapat
menarik perhatian siswa. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan visualisasi dan
pemahaman materi menjadi lebih mudah dari pengajar kepada siswa.

Seiring kemajuan di bidang teknologi maka guru dituntut dapat


mengembangkan berbagai macam media pembelajaran agar mempermudah siswa
memahami materi ajar. Media pendidikan adalah peralatan yang digunakan untuk
membantu komunikasi dalam pembelajaran ( Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Nasioanl Nomor 40 Tahun 2008 ). Media pembelajaran adalah alat untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran terjadi proses internalisasi dan
pemilikan pengetahuan oleh siswa karena siwa dapat menyerap dan memahami
dengan baik apa yang disampaikan oleh guru. Dengan penggunaan media
pembelajaran yang tepat, maka dapat meningkatkan hasil belajar dan partisipasi siswa
dalam proses pembelajaran.
Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang berupa pengetahuan atau
pemahaman, keterampilan atau sikap yang diperoleh peserta didik selama proses
belajar mengajar berlangsung. Proses pembelajaran mempunyai peranan penting
dalam hasil belajar. A.J. Romizowski berpendapat hasil belajar merupakan keluaran
(output) dari suatu sistem proses masukan (input). Sedangkan nenurut Benjamin S.
Bloom terdapat tiga ranah hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Keberhasilan sesuatu pendidikan dapat diukur dari keahlian partisipan siswa


dalam mehami materi, hasil praktek dan hasil belajar . Kriteria keberhasilan
pendidikan diukur dari sepanjang mana siswa menguasi modul pendidikan yang di
informasikan oleh guru. Pendidikan bisa dikatakan sukses apabila sebagian besar
siswa menguasai pelajaran dengan baik. Salah satu aspek yang dapat pengaruhi
keberhasilan belajar partisipan siswa adalah guru.

Salah satu bentuk pembaharuan media pembelajaran terlebih dalam mata


pelajaran pastry adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang efektif,
menarik dan bermakna bagi peserta didik. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru
dapat menggunakan media pembelajaran yang inovatif seperti media pembelajaran
berbasis video tutorial.

Pengunaan video pembelajaran model tutorial sangat membantu untuk


mengajarkan berbagai macam pembelajaran yang bersifat praktek salah satunya pada
pembuatan Coux Pastry. Hasil penelitian Francis M. Dwyer menyebutkan bahwa
lebih dari tiga hari pada umumnya manusia dapat mengingat pesan yang disampaikan
melalui tulisan sebesar 10 %, pesan audio 10 %, visual 30 % dan apabila ditambah
dengan melakukan, maka akan mencapai 80 %. Disisi lain berdasarkan pengamatan
terhadap kemampuan manusia dalam menerima dan mengingat informasi yang
diterimanya, menurut Riset Computer Technology Research (CTR) :

 Manusia mampu mengingat 20 % dari apa yang dia lihat


 Manusia mampu mengingat 30% dari yang dia dengar
 Manusia mampu mengingat 50% dari yang didengar dan diliha
 Manusia mampu mengingat 70% dari yang dia lihat, didengar dan
dilakukan.

Dari penjelasan di atas maka dengan itu penluis berpikir melakukan penelitian
dengan tujuan memperbaiki pengajaran dengan menggunakan media video tutuorial
dalam pembuatan coux pastry. Pemakaian media video tutorial ini diharapkan
menolong memudahkan proses pendidikan buat siswa ataupun guru. Siswa bisa
belajar lebih dulu dengan memperhatikan serta meresap dari video turotial. Dengan
demikian, mempermudah guru dalam menarangkan modul sehingga proses
pendidikan bisa berlangsung lebih menarik, lebih efisien serta efektif. Dengan
petimbangan di atas, butuh diadakannya penelitian tentang peningkatan kualitas
pembelajaran terhadap hasil praktek coux pastry dengan menggunakan media
pembelajaran dalam bentuk media video tutorial.

Maka dari itu Penulis merasa tertarik dan mencoba untuk melakukan
penelitian dengan judul : “ Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Vidio
Tutorial Terhadap Hasil Praktek Coux Pastry Pada Mata Pelajaran Pastry di
Kelas X SMK Telkom 2 Medan”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi masalah-masalah


sebagai berikut:

1. Siwa kesulitan dalam memahami materi praktek pastry dalam pembuatan


coux pastry
2. Kurangnya variasi media pembelejaran dalam pembuatan coux pastry
3. Rendanhya hasil praktek siswa dalam pembuatan coux pastry
4. Kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
5. Keterbatasan guru dalam mengembangkan media pembelajaran video tutorial.
C. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan di atas, maka rumusan masalah penelitian sebagai


berikut :
DAFTAR PUSTAKA

Daradjat Zakiyah, Kepribadian Guru, (Jakarta: N.V. Bulan Bintang, 1980)

Anda mungkin juga menyukai