Anda di halaman 1dari 9

1

KOMUNIKASI PENDIDIKAN DAN HAKIKATNYA DALAM


PROSES PEMBELAJARAN

Annisa Nurul Faradilla1, Mitra Esha2, Saepudin Abdulrohman3, Salwa


Destria Muttaqin4
Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Administrasi dan Humaniora, Universitas
Muhammadiyah Sukabumi, Indonesia

Email: destriaaasalwa@gmail.com

Abstract: communication is an activity where a person, two people or a group of


people create a relationship by exchanging information. Communication can also
be defined as the exchange of information that occurs between two or more
people. Communication is very important in many ways, for example in education.
Educational communication is one form of communication or delivery of
information carried out by teachers or lecturers as communicators and students
as communications.
Keywords: communication, educational communication, students

PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari
aktivitas kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk
sosial. Dalam hubungan sosial, komunikasi sebagai media untuk berinteraksi
dengan sesame, berbagi informasi, menyampaikan keinginan, perasaan, pikiran,
informasi, pendapat, dan nasihat serta pengalamannya kepada orang lain. Tidak
ada manusia yang tidak melakukan komunikasi dalam memenuhi hajat hidupnya,
baik secara langsung bertatap muka, maupun tidak langsung dengan
menggunakan perangkat media tertentu, baik itu media cetak maupun media
elektronik. Artinya, bahwa komunikasi menjadi urat nadi dan sistem hidup
manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam aktivitas pendidikan, komunikasi juga mempunyai peran yang
sangat penting dan strategis dalam membangun interaksi dan menyampaikan
pesan edukatif, berupa materi belajar dari pendidik kepada peserta didik agar
materi belajar dapat diterima dan dicerna dengan baik, dapat berpengaruh
terhadap pemahaman dan perubahan tingkah laku peserta didik.
Keberhasilan mewujudkan tujuan pendidikan sangat tergantung kepada
efektivitas proses komunikasi pendidikan yang berlangsung di sekolah antara
2

pendidik dengan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Untuk menciptakan


komunikasi yang efektif dalam proses pembelajaran, tenaga pendidik harus
memahami konsep dasar ilmu komunikasi, tujuan dan fungsi komunikasi,
komponen komunikasi, komunikasi efektif, dan tidak kalah pentingnya adalah
komunikasi pendidikan.

METODE
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif.
Penelitian deskriptif kualitatif adalah penelitian yang memusatkan perhatian
terhadap masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian
dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari
objek penelitian yang sesuai dengan kenyataan sebagaiman adanya dan mencoba
menganalisis untuk memberikan kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh
(Sudirman Danin, 2002:41). Pada pendekatan kualitatif menekankan analisisnya
pada proses penyimpulan hubungan fenomena-fenomena penelitian yang diamati
dengan menggunakan logika ilmiah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan
mengumpulkan informasi dari beberapa sumber seperti buku, artikel, jurnal
sebagai bahan referensi. Kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data,
menganalisis data, menginterpretasi data, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan
yang mengacu pada penelitian ini. Peneliti memilih penelitian ini karena
penelitian kualitatif bersifat menyeluruh. Hal ini sejalan dengan tujuan penelitian
dalam melihat bagaimana proses komunikasi pendidikan dan hakikatnya dalam
proses pembelajaran yang merupakan sebuah fenomena sosial yang memerlukan
informasi menyeluruh dari beberapa sumber seperti pada buku, situs, artikel, atau
jurnal.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hakikat Komunikasi Pendidikan.
Komunikasi pendidikan terdiri dari dua kata, yaitu komunikasi dan pendidikan.
Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu cum yang diambil dari kata depan dan
memiliki arti “bersama dengan” dan unus yang merupakan bilangan yang
memiliki arti “satu”. Dari kedua kata ini terbentuk dan menjadi kata communio.
Kata communio dalam bahasa inggris yaitu communion yang memiliki pengertian
“kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan”, dari kata
itu dibuatkan kata kerja yaitu communicare yang berarti menyampaikan sesuatu
dengan orang lain. Kata kerja communicare dijadikan kata kerja benda yaitu
communication yang diambil dari bahasa inggris dan diserap kedalam bahasa
Indonesia menjadi komunikasi. Jadi komunikasi adalah suatu penyampaian makna
dari satu orang ke orang lain atau ke suatu kelompok ataupun sebalik nya dengan
3

mengan menggunakan bahasa, tutur kata, simbol, penggunaan tanda dan aturan
semiotika yang sudah dipahami dan disepakati bersama. Menurut para ahli,
diantaranya menurut Theodor M Newcomb yang merupakan professor, penulis,
dan psikologi sosial asal Amerika Serikat menurutnya komunikasi adalah sebuah
transmisi informasi yang terdiri dari rangsangan diskriminatif dari penyampai ke
penerimanya.
Mengutip dari KBBI online pendidikan berasal dari kata “Didik” yang
artinya memelihara dan memberikan Latihan. Pendidikan adalah suatu wadah
untuk membentuk karakter agar memiliki citra baik dalam diri seseorang.
Pendidikan adalah sarana untuk menjadikan pembelajaran, pelatihan,
pengetahuan, keterampilan dan kebiasaan seseorang atau suatu kelompok sebagai
upaya pengembangan kualitas pribadi manusia dan membangun karakter bangsa
yang dilandasi nilai agama, filsafat, psikologi, sosoal budaya dan Ipteks yang
bermuara pada pembentukan moral, akhlak dan budi luhur. Menurut para ahli
yaitu menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)
menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu tuntutan di
dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu
menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka
sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan
dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Komunikasi pendidikan adalah suatu penyampaian makna atau informasi
yang terdapat dalam dunia pendidikan. Komunikasi pendidikan adalah aspek
komunikasi yang terjadi pada bidang pendidikan sehingga terjadi segala interaksi
yang terhubung dalam semua aspek pendidikan yang saling berkaitan dan saling
mendukung satu sama lain. Menurut Naim (2017:26) komunikasi pendidikan
merupakan sebuah proses dan kegiatan komunikasi yang dirancang secara khusus
untuk tujuan meningkatkan nilai tambah bagi pihak sasaran, yang sebenarnya
dalam banyak hal adalah untuk meningkatkan literasi pada banyak bidang yang
bernuansa teknologi, komunikasi, dan informasi. Komunikasi pendidikan yang
dimaksud adalah komunikasi yang sudah merambah atau menyentuh dunia
pendidikan dengan segala aspeknya. Menurut Yunus (2014:27) Komunikasi
pendidikan dapat disebut sebagai komunikasi yang dilakukan dalam pendidikan.
Dengan begitu, komunikasi pendidikan adalah suatu proses perjalanan pesan atau
informasi yang melaju didalam bidang atau peristiwa pendidikan.Komunikasi
yang dilakukan disini tidak lagi bebas atau netral, tetapi dapat dikendalikan atau
juga dikondisikan untuk tujuan pendidikan. Sedangkan menurut Onong Uchjana
Effendy dalam buku ilmu komunikasi (teori dan praktek) menyatakan:
“Ditinjau dari prosesenya, pendidikan adalah komunikasi dalam arti kata
bahwa dalam proses tersebut terlibat dua komponen yang terdiri dari
manusia, yakni pengajar sebagai komunikator dan pelajar sebagai
komunikan”
4

b. Komponen Komunikasi Pendidikan


Konteks komunikasi pendidikan adalah pembelajaran yang berlangsung
sekolah di mana peserta didik dan pendidik melakukan interaksi (kontak dan
komunikasi) dengan berbagai sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.
Dengan demikian, komponen komunikasi pendidikan hampir sama dengan
komponen komunikasi. Bedanya hanya terletak pada pemberian tekanan pada
aspek-aspek tertentu saja.
1. Pendidik
Menurut UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal
1 ayat (1) menjelaskan guru adalah pendidik profesional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sebutan
guru adalah singkatan dari “digugu” dan “ditiru”. Digugu, artinya kata-
kata guru senantiasa didengarkan oleh anak didiknya dan ditiru artinya
sikap dan kepribadian guru menjadi panutan bagi anak didiknya. Dalam
konteks pembelajaran sebagai proses komunikasi, peran guru bisa sebagai
sumber informasi/komunikator, sebagai penerima pesan/komunikan, serta
sebagai sumber belajar. Sebagai komponen komunikasi, pendidik akan
melakukan minimal dua jenis komunikasi, yaitu komunikasi intrapersonal
dan komunikasi interpersonal.
2. Peserta Didik
Peserta didik secara umum adalah seseorang yang mengikuti
proses pendidikan dan pembelajaran sepanjang waktu, sedangkan secara
khusus peserta didik adalah seseorang yang mengikuti proses pendidikan
dan pembelajaran pada suatu satuan pendidikan. Sehubungan dengan
komponen komunikasi, maka peserta didik tidak selalu ditempatkan
sebagai penerima pesan semata. Dalam model-model komunikasi terkini
dijelaskan bahwa pengirim pesan bisa siapa saja dan pola pengiriman dan
penerimaan pesan adalah interaktif dan transaksional. Sehingga peserta
didik dalam konteks pembelajaran sebagai proses komunikasi memiliki
peran-peran seperti sebagai pengirim pesan dan penerima pesan sekaligus
sebagai sumber belajar.
3. Pesan/Informasi
Pesan adalah informasi yang dikirimkan kepada penerima pesan.
Pesan ini bisa berupa verbal maupun pesan nonverbal. Pesan verbal juga
terdiri dari pesan verbal tertulis, seperti buku, artikel, koran, bahan ajar,
dan modul sedangkan pesan verbal yang bersifat lisan berupa pembicaraan
langsung, percakapan, dan sebagainya.
5

4. Media/Saluran
Menurut Muhammad (2014: 18) saluran adalah jalan yang dilalui
pesan dari si pengirim ke si penerima. Saluran dalam komunikasi erat
hubungannya dengan gelombang cahaya dan gelombang suara karena
berkaitan dengan apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar. Sampainya
pesan juga bisa dibantu oleh berbagai alat dan media pendukung seperti
buku, film, mic, proyector, dan papan tulis. Saluran utama dalam
komunikasi adalah gelombang suara dan gelombang cahaya. Oleh sebab
itu, pengirim pesan yang baik harus memperhatikan media yang digunakan
agar pesan sampai seperti harapan, misalnya memperhatikan kualitas
suara, memilih gambar-gambar yang tinggi resolusinya dan berwarna.
5. Efek
Efek adalah dampak dari pesan yang dikirimkan oleh si pengirim
pesan kepada si penerima pesan yang bersifat sepihak dan terbatas. Efek
ini terbagi dua, yaitu efek yang diharapkan dan efek yang tidak
diharapkan. Terkait dengan pembelajaran sebagai proses komunikasi, efek
yang diharapkan adalah terciptanya “the communication is in tune” atau
komunikasi yang selaras selama proses berlangsung. Contoh, setelah guru
meminta siswa berdoa maka semua siswa berdoa. Adapun efek yang tidak
diharapkan adalah terjadinya “missunderstanding” atau “missperseption”
atau salah tangkap pada penerima pesan. Guru menyampaikan A, tapi
siswa mengartikannya B.
6. Umpan Balik/FeedBack
Umpan balik adalah respons terhadap pesan yang diterima oleh
penerima pesan. Umpan balik ini menjadi indikator keberhasilan komunikasi.
Jika respons yang diberikan oleh penerima pesan sama dengan harapan
pengirim pesan, maka komunikasi berjalan lancar dan sukses demikian
sebaliknya. Umpan balik ini sangat penting terutama dalam konteks
pembelajaran. Umpan balik tidak hanya diharapkan sebagai indikator
sampainya pesan yang dikirimkan tapi lebih dari itu, umpan balik adalah
proses eksplorasi yang efektif guna mencapai tujuan pembelajaran.

c. Fungsi dan Urgensi Komunikasi Pendidikan


Komunikasi pendidikan dapat memberikan kontribusi yang sangat
signifikan dalam memberikan penjelasan dan pemahaman atas materi
pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik. Bahkan interaksi yang
dibangun dalam proses pembelajaran akan lebih dinamis dengan
melibatkan semua individu yang terlibat di dalamnya. Adapun fungsi dari
komunikasi pendidikan, yaitu:
6

1. Pengendalian
Komunikasi berfungsi sebagai pengendalian dalam pembelajaran,
maksudnya adalah komunikasi berfungsi untuk mengendalikan
perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran dapat dicapai dengan
efektif.
2. Motivasi
Komunikasi berfungsi sebagai motivasi, dapat memperkuat
motivasi peserta didik dalam pembelajaran dengan cara menjelaskan
kepada peserta didik mengenai apa yang harus dipelajari, bagaimana
cara mempelajarinyam dan apa tujuan yang ingin dicapai dari apa yang
dipelajari tersebut. Dengan komunikasi yang baik dan efektif, tenaga
pendidik berperan strategis untuk mengembangkan motivasi peserta
didik dalam proses pembelajaran yang dilaluinya.
3. Pengungkap emosi
Komunikasi merupakan sarana untuk mengungkapkan emosi
dalam proses pembelajaran. Seperti kita memahami bahwa dalam
proses pembelajaran di sekolah merupakan proses yang di dalamnya
terjadi interaksi antar karakter peserta didik, dimana dalam interaksi
tersebut terjadi proses pengungkapan emosi.
4. Informasi
Komunikasi merupakan sarana penyedia informasi, komunikasi
dapat memberikan informasi yang diperlukan tenaga pendidik serta
peserta didik dalam proses pembelajaran. Sehingga proses
pembelajaran dapat berlangsung secara optimal. Selain itu, tenaga
pendidik juga memberikan informasi kepada peserta didik melalui
penyampaian materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik.
5. Bahan diskusi
Komunikasi berfungsi sebagai bahan diskusi, yakni menyediakan
informasi yang akan digunakan oleh tenaga pendidik dan peserta didik
dalam proses pembelajaran.
6. Sosialisasi
Komunikasi berfungsi sebagai media sosialisasi, yakni sebagai
sarana sosialisasi antara tenaga pedidik dengan peserta didik. Dalam
hal ini, komunikasi menyediakan dan mengajarkan tentang
pengetahuan, nilai-nilai di lingkungan sosial.
7. Hiburan
Komunikasi berfungsi sebagai hiburan yang mudah dan murah,
melalui komunikasi maka setiap tenaga pendidik dan peserta didik
akan terlibat dalam proses pembelajaran yang menyenangkan.
8. Integrasi
7

Melalui komunikasi, terjadi integrasi diantara ragam perbedaan


yang dimiliki oleh peserta didik. Dalam hal ini, komunikasi juga
berfungsi sebagai perekat diantara perbedaan yang ada.
9. Pendidikan
Bahwa komunikasi mendidik dan memberikan pengetahuan yang
cukup kepada tenaga pendidi untuk membagikan pengetahuan dan
segala kompetensi yang berhubungan dengannya, sebagai bahan dari
proses Pendidikan bagi peserta didik.
10. Kebudayaan
Komunikasi berfungsi untuk memajukan kebudayaan, melalui
Pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan oleh tenaga pendidik
maka sesungguhnya kebudayaan sedang dibangun.

d. Contoh Komunikasi Pendidikan


Komunikasi pendidikan di lingkungan sekolah terbagi menjadi 2 yaitu,
komunikasi dengan lingkungan internal dan komunikasi dengan lingkungan
eksternal.
1. Komunikasi pendidikan dengan lingkungan internal.
Komunikasi lingkungan internal merupakan komunikasi yang dilakukan
secara dua arah yang secara khusus diarahkan kepada pihak internal dalam
suatu instansi pendidikan nya. Komunikasi internal memiliki tujuan untuk
memfokuskan pembicaraan anggota komunitas untuk membangun
kedekatan internal. Adapun komunikasi lingkungan internal yang terjadi
dalam komunikasi Pendidikan sebagai berikut:
 Komunikasi guru dengan murid/siswa nya. Interaksi guru dan
siswa didalam kelas merupakan interaksi pembelajaran
(instructional communication), transfer pengetahuan dll. Adapun
isi dari komunikasi atau pesan yang disampaikan guru ialah berupa
ekspetasi positif, tujuan hasil belajar, umpan balik dan evaluasi.
 Komunikasi sekolah dan keluarga. Hubungan sekolah dengan
keluarga biasanya memberikan pesan atau informasi berupa
informasi berkenaan prestasi anak, perilaku anak, program
pembelajaran, mekanisme penilaian kinerja anak, keuangan, aturan
disiplin dan konsekuensi nya. Adapun media dalam penyampaian
hal tersebut biasa disampaikan saat rapat, surat, rapor, telepon dan
kunjungan ke rumah
 Komunikasi internal sekolah. Komunikasi yang berlangsung dalam
organisasi intern sekolah mulai dari kepala sekolah sampai penjaga
sekolah. Komunikasi ini bersifat resmi dan tidak resmi. Dikatakan
resmi ketika terdapat surat, memo, prosedur dan kebijakannya. Dan
8

dikatakan tidak resmi ketika hanya disampaikan melalui ide,


gagasan dan komunikasi nonverbal. Komunikasi ini dapat
dibangun dengan memperhatikan budaya organisasi, jenis pesan
dan komunikatornya dan system organisasi yang mmefasilitasi alur
komunikasi internal.
2. Komunikasi pendidikan dengan lingkungan eksternal:
Komunikasi eksternal adalah upaya suatu instansi pendidikan untuk
berkomunikasi dengan orang-orang dan organisasi eksternal lainnya.
Adapun komunikasi Pendidikan yang terjadi di dalam lingkungan
eksternal Pendidikan diantaranya:
 Komunikasi sekolah dengan masyarakat. Definisi humas sekolah
fungsi menajemen yang terencana dan sistematis yang dirancang
untuk membantu memperbaiki program dan layanan organisasi
pendidikan. Tujuan dari komunikasi isi ialah untuk mendorong
pemahaman yang lebih baik terhadap peran, tujuan, prestasi dan
kebutuhan organisasi.
Sekolah/Lembaga Pendidikan selayaknya menjalin dan menjaga
komunikasi dengan orang tua siswa, masyarakat sekitar maupun
luar sekolah, media massa dan pemerintah.
 Komunikasi sekolah dengan pemerintah. Melalui kebijakan dan
regulasi yang diterbitkan, pemerintah mempengaruhi proses
Pendidikan dan kelembagaan Pendidikan. Lingkungan eksternal
yang mempengaruhi kebijkan da regulasi Pendidikan sehingga
berdampak pada Pendidikan adalah lingkunga sosial, ekonomi,
politik dan dunia global.

SIMPULAN
1. Komunikasi Pendidikan adalah suatu penyampaian makna atau informasi
yang terdapat dalam dunia Pendidikan. Komunikasi Pendidikan juga
merupakan aspek komunikasi yang terjadi pada bidang Pendidikan
sehingga terjadi segala interaksi yang terhubung dalam semua aspek
Pendidikan yang saling berkaitan dan Saling, mendukung satu sama lain.
2. Komponen komunikasi pendidikan terdiri atas: Pendidik, Peserta Didik,
Pesan/Informasi, Media/Saluran, Efek, Umpan Balik/Feedback.
3. Komunikasi memiliki fungsi sebagai pengendalian dalam belajar, motivasi
bagi peserta didik, pengungkap emosi, sarana penyedia informasi, bahan
diskusi, media sosialisasi, hiburan, alat integrasi, memajukan kebudayaan,
dan tentunya sebagai alat untuk pendidikan.
4. Komunikasi pendidikan dapat memberikan kontribusi yang sangat
signifikan dalam memberikan penjelasan dan pemahaman atas materi
pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik.
9

5. Komunikasi Pendidikan dilingkungan sekolah terbagi menjadi dua, yaitu:


 Komunikasi pendidikan dengan lingkungan internal.
Contoh: kominikasi guru dan murid, pihak sekolah dengan
keluarga, komunikasi internal sekolah seperti organisasi.
 Komunikasi Pendidikan dengan lingkungan eksternal.
Contoh: kominikasi sekolah dengan masyarakat dan komunikasi
swkolah dengan pemerintah.
Saran yang dapat kami sampaikan sebagai penulis adalah:
1. Semakin majunya alat komunikasi bisa digunakan semaksimal mungkin
sebagai sarana pembelajaran bagi peserta didik.
2. Selain dilaksanakan di sekolah komunikasi pendidikan pun sangat penting
dilaksanakan di lingkungan keluarga.
3. Pentingnya komunikasi pendidikan bagi perkembangan peserta didik.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai