Anda di halaman 1dari 11

Ujian Tengah Semester

Matakuliah Sosiologi Sastra

REVIEW ARTIKEL PADA JURNAL PENELITIAN

SASTRA DENGAN FOKUS KAJIAN SISOLOGI SASTRA

Nama: Salwa Destria M

NIM: 2030911045

I. Pendahuluan

pada bagian pendahuluan menggambarkan secara umum objek dan permasahalan dari artikel-
artikel pada jurnal yang diulas. Berikan penjelasan secara umum teori-teori utama yang
digunakan dalam pembahasan di artikel-artikel yang diulas. Jelaskan juga persamaan dan
perbedaan dari dari jurnartikel-artikel yang diulas.)

II. Pembahasan
1.
Judul Artikel Novel Belantik Karya Ahmad Tohari.

Nama Penulis Dede Muhtar Safari.

Nama Jurnal Jurnal Bindo Sastra 2.

Edisi Terbit (1)(2018) : 183-187.

Tanggal Terbit 27 April 2018.

Nama Penerbit Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas


Muhammadiyah Palembang

Objek kajian Data dokumen berupa novel Belantik karya Ahmad Tohari.

Tujuan Kajian Tujuan penelitian ini ialah yang pertama untuk


mendeskripsikan konteks sosial pengarang dalam novel,
kedua untuk mendeskripsikan gambaran yang tercermin
dalam novel, dan yang ketiga untuk menddeskripsikan fungsi
sosial dalam novel Belantik Karya Ahmad Tohari.

Metodelogi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode
deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra

Teori sastra yang digunakan Saraswati (2003:4) yang menyatakan bahwa sosiologi sastra
beranggapan bahwa sastra merupakan cerminan langsung
dari berbagai segi struktur sosial, hubungan kekeluargaan,
pertentangan kelas dan lain lain.

Hasil Kajian dalam kajian ini peneliti berhasil menjawab seluruh


permasalahan yang ingin peneliti jawab dan selesaikan.
Dalam artikel tersebut di sebutkan bahwa Ahmad Tohari
merupakan seorang yang pernah bekerja di beberapa media
masa di Jakarta, dan sebab pengalamannya itulah yang
mempengaruhi cara penulisannya dalam novel Belantik
yang santai tetapi tetap mengalir dan menarik. lingkungan
sekitar nya pun yang religious mempengaruhi beliau dalam
menciptakan alur cerita dalam novel tersebut.

gambaran masyarakat yang penulis novel jelaskan dalam


buku lebih menceritakan para pemimpin orde baru yang
minim pengalaman dan pengetahuan dan juga pemimpin
yang serakah karena kekayaannya. dan juga di gambarkan
masyrakat penduduk kaki gunung yang polos. situasi yang di
gambarkan oleh Ahmad Tohari dalam novel memiliki korelasi
dengan realita saat novel ini di buat.

fungsi sosial yang menonjol dalam novel ini bersal dari nilai
religiulitasnya. dalam novel ini Ahmad Tohari seperti
mengajak pembaca/masyarakat unutk merubah pola pikir
yang bematabat menajadi mendasarinya dengan keimanan
agar terjauhkan dari sifat serakah.

Analisas kesesuaian antar teori, metode dan hasil dalam kajian ini sudah sangat
teori, metode dan hasil berkolerasi karena satu sama lainnya saling terhubung dan
mendukung.

Simpulan kesimpulan dari penelitian ini ialah, terbukti bahwa dalam


penciptaan suatu karya sastra pasti ada sesuatu yang
melatar belakangi nya, sehingga dapat tercipta karya yang
sedemikian rupa. novel Belantik ini menjawab pertanyaan
itu, bahwa sebab suatu karya dapat tercipta dengan baik
juga karena latar belakang sosial pengarang, masyarakat
pengarang pada saat itu.

2.
Judul Artikel Pendekatan Sosiologi Sastra dan Nilai- Nilai Pendidikan
dalam Novel Punakawan Menggugat karya Ardian Kresna

Nama Penulis Cintya Nurika Irma

Nama Jurnal Jurnal Bindo Sastra

Edisi Terbit edisi 1 2017

Tanggal Terbit 2017

Nama Penerbit Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas


Muhammadiyah Palembang

Objek kajian Novel Punakawan Menggugat.

Tujuan Kajian untuk mengetahui dan mendeskripsikan pandangan dunia


pengarang mengenai eksistensi novel Punakawan
Menggugat
karya Ardian Kresna, latar belakang sosial budaya yang
dilukiskan pengarang,
Metodelogi Penelitian deskriptif kualitatif dengan metode content analysis

Teori sastra yang digunakan Ratna (2003:2) mengemukakan ada lima definisi mengenai
sosiologi sastra yang perlu dipertimbangkan dalam rangka
menemukan objektivitas hubungan antara karya sastra
dengan masyarakat. Pertama, pemahaman terhadap karya
sastra dengan pertimbangan aspek kemasyarakatan nya.
Kedua, pemahaman terhadap totalitas karya disertai dengan
aspek kemasyarakatan yang terkandung di dalamnya. Ketiga,
pemahaman terhadap karya sastra sekaligus hubungannya
dengan masyarakat yang melatar belakangi. Keempat,
sosiologi sastra adalah hubungan dua arah antara sastra
dengan masyarakat. Kelima, sosiologi sastra berusaha
menemukan kualitas interdependensi antara sastra dengan
masyarakat.

Sosiologi sastra dapat meneliti sastra sekurang-kurangnya


melalui tiga perspektif. Pertama, perspektif teks sastra,
artinya peneliti menganalisis sebagai sebuah refleksi
kehidupan masyarakat dan sebaliknya. Kedua, perspektif
biografis, yaitu peneliti menganalisis pengarang. Perspektif
ini akan berhubungan dengan life history seorang pengarang
dan latar belakang sosialnya. Ketiga, perspektif reseptif, yaitu
penelitian menganalisis penerimaan masyarakat terhadap
teks sastra (Endraswara, 2004:81).

Hasil Kajian dalam kajian ini pandangan pengarang novel Punakawan


Menggugat banyak menyelipkan beragam nasehat
kehidupan yang di sampaikan melalui pemeran di novel
tersebut. seperti semar yang ia jadikan sebagai representasi
watak rendah hati, tulus dan ramah. lalu ada gareng yang ia
buat untuk merepresentasikan kesedihan karena fisiknya
yang tidak sempurna, tapi di balik itu gareng tetap
bermanfaat untuk sekitarnya, lalu ada petruk yang berubah
wujud dari gagah perkasa menjadi kurus dan jelek, tetapi
dengan kondisinya yang seperti itu tidak membuat petruk
rendah diri dan menyesal dengan perbuatannya yang
menjadikan ia berubah wujud. lalu selanjutnya ada bagong
yaitu anak ketiga dari semar yang merupakan representasi
dari watak yang tangguh dan selalu beruntung karena di
sayang oleh kedua orangtuanya.

latar belakang sosial budaya dalam novel punakwan


menggugat terbagi dalam beberapa aspek diantara nya
pekerjaan, di novel tersebut diceritakan bahwa merika
(pemimpin) hanya bekerja keras untuk dirinya sendiri
bahkan anak dan keluarga nya pun terlupakan, mereka
hanya mementingkan jabatan mereka dan tujuan mereka
untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi, hal itu mereka
dapatkan dengan usaha menjilat para tuannya. lalu ada
aspek pendidikan yang sehingga menggambarkan
masyarakat pada zaman tersebut terkesan patuh dan sangat
bertatakrama baik.
Analisas kesesuaian antar sesuai dengan tujuan dari kajian ini yaitu untuk mengetahui
teori, metode dan hasil pandangan tentang latar belakang sosial budaya yang
terdapat dalam novel punakawan sangat sesuai dengan
pembahasan yang di bahas. sesuai dengan teori yang
digunakan yaitu teori Endraswara yang menyebutkan
Sosiologi sastra dapat meneliti sastra sekurang-kurangnya
melalui tiga perspektif. dan dalam pembahasannya pun
terjawab semua tujuan dilakukannya penelitian ini yang
sesuai dengan teori yang di gunakan. dengan metode
dekriptif kualitatif dan metode content analysis isi penelitian
ini sesuai dengan metode nya yang menjabarkan sosial
budaya pada novel punakawan menggugat.

Simpulan Pandangan dunia pengarang dalam novel Punakawan


Menggugat menyelipkan beragam petuah kehidupan melalui
tokoh-tokoh Punakawan (Semar, Bagoong, Gareng, Petruk)
yang dijadikan sebagai tokoh utama. Biasanya Punakawan
hanya ditampilkan sebagai tokoh pendamping.

Latar belakang sosial budaya dalam novel Punakawan


Menggugat dibagi dalam berbagai aspek terdiri dari
pendidikan, agama, bahasa, adat kebiasaan. Aspek tersebut
memberikan satu makna bahwa kehidupan sosial dalam
novel tersebut sangat patuh pada adat dan mengajarkan
keturunannya untuk menghormati norma-norma yang sudah
disepakati dalam aturan adat.

Nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam novel tersebut


yaitu sebagian besar menanamkan nilai sosial, nilai moral,
nilai budaya, nilai agama, dan nilai politik.

3.
Judul Artikel Kajian Sosiologi Sastra Novel Kembali karya Sofia Mafaza

Nama Penulis Anisa Amalia Nurhapidah, Teti Sobari.

Nama Jurnal Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Edisi Terbit edisi 2

Tanggal Terbit 4 Juli 2019

Nama Penerbit Parole

Objek kajian Novel Kembali

Tujuan Kajian mengetahui konteks sosial pengarang, isi dalam cerita yang
kemudian keterkaitannya dengan permasalhan yang ada
dalam novel dan lingkungan sekitar.

Metodelogi Penelitian deskriptif kualitatif

Teori sastra yang digunakan (Ratna, 2007) sosiologi sastra adalah analisis suatu karya
sastra yang berkaitan dengan nilai-nilai dan norma
kemasyarakatan.
(Nadira & Leila, 2012) merumuskan pendekatan kajian
sosiologi sastra ada tiga macam antaralain: 1). Konteks sosial
pengarang, konteks ini melatarbelakangi proses sosial sastra
dalam masyarakat kaitannya dengan masyrakat pembaca, 2).
Sastra sebagai bentuk realitas sosial, yaitu sampai sejauh
mana sastra memengaruhi kehidupan masyarakat secara
menyeluruh dengan segala aspek 3). Fungsi sosial sastra,
dalam hal ini sastra ditelaah sampai sejauh mana nilai sastra
dengan nilai sosial dan sampai sejauh mana sastra berfungsi
sebagai alat penghibur dan sekaligus pendidikan bagi
masyarakat pembaca.

Hasil Kajian

Analisas kesesuaian antar


teori, metode dan hasil

Simpulan

4.
Judul Artikel Kajian Sosiologi sastra dan pendidikan karakter dalam Novel
Nun Pada Sebuah Cermin Karya Afifah Afra serta
relevansinya dengan materi ajar di SMA

Nama Penulis Yusuf Muflikh Raharjo, Herman J. Waluyo, Kundharu


Saddhono

Nama Jurnal Jurnal Pendidikan Indonesia

Edisi Terbit Vol. 6, No.1

Tanggal Terbit April 2017

Objek kajian Novel Nun Pada Sebuah Cermin

Tujuan Kajian Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan isi Novel


Nun: In A Mirror dalam hal literatur sosiologi.

Metodelogi Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif


kualitatif dengan pendekatan sosiologi sastra.

Teori sastra yang digunakan (Sarjidu, 2004). Karya sastra fiksi menceritakan berbagai
masalah kehidupan manusia dalam interaksinya dengan diri
sendiri, dan interaksinya dengan Tuhan (Nurgiyantoro,
2005).

Tujuan studi atau kajian sosiologi dalam kesusastraan adalah


untuk mendapatkan gambaran utuh mengenai hubungan
antara pengarang, karya sastra, dan masyarakat (Pradopo,
1993).

kajian sosiologi sastra pada dasarnya akan mempelajari


tentang kajian yang terdapat dalam masyrakat dan
lingkungan sekitarnya. Pernyataan tersebut diperkuat
dengan pendapat milik Damono (1979)

Hasil Kajian Novel NPSC bertemakan tentang kehidupan sosial


masyarakat khususnya pada fragmen potret orang marginal.
Marginal dalam hal ini diartikan bertempat tinggal di
lingkungan terminal yang berkecenderungan memiliki
kondisi sosial yang keras. Afra sebagai pengarang mengemas
novel ini dengan baik yang ditunjukkan dengan menunjukkan
kegigihan seorang perempuan yang masih muda belia dalam
mengarungi kerasnya kehidupan.
Alur dalam novel NPSC adalah alur progresif. Namun,
terdapat keunikan dalam pengemasan alur ini. Afra
menggunakan filosofi sebelas tembang macapat dalam alur
novel ini. Sebelas tembang tersebut antara lain Mijil, Sinom,
Maskumambang, Asmaradhana, Dhandhanggula, Durma,
Pangkur, Gambuh, Pocung, Megatruh, Kinanthi.
Novel ini mengandung nilai-nilai pendidikan yang di
munculkan oleh tokoh Nun yang bijak dalam menghadapi
persoalan kehidupan. perilaku sosial terhadap masyarakat
sekitarnya pun juga baik, hal ini di tunjukkan dengan banyak
yang menaruh simpati bahkan empati kepada dirinya dan
keluarga nya.
sedangkan aspek sosio-budaya dalam novel ini ditunjukkan
pada watak nun yang mencerminkan sosok perempuan jawa,
selain itu, adanya nilai nguri-nguri budaya jawa berupa
kesenian.

Analisas kesesuaian antar teori, metode dan hasil pembahasan dalam penelitian ini
teori, metode dan hasil memiliki keselaran yang terhubung karena satu sama lainnya
saling berkolerasi.

Simpulan Novel NPSC merupakan novel yang sarat akan aspek sosio-
budaya dan pendidikan karakter. Hal ini dapat ditunjukkan
dari unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat dalam
novel, yang dalam hal ini dikaji dengan pendekatan
strukturalisme genetik. Kesatuan kajian ini yang akhirnya
menjadi kajian sosiologi sastra menghasilkan bahwa novel
NPSC memiliki potensi untuk dijadikan sebagai materi ajar
karena muatan-muatan aspek sosio-budaya dan nilai
pendidikan karakternya dapat diambil sebagai wujud
implikasi dari sebuah karya sastra yang notabene dari
masyarakat kemudian dikembalikan manfaatnya juga kepada
masyarakat.

5.
Judul Artikel Konflik Sosial dalam Novel Maryam karya Okky Madasari:
Kajian Sosiologi Sastra

Nama Penulis Margaretha Ervina Sipayung

Nama Jurnal Jurnal Ilmiah Kebudayaan Sintesis

Edisi Terbit Vol. 10 No. 1


Tanggal Terbit Maret 2016

Nama Penerbit

Objek kajian Novel Maryam

Tujuan Kajian 1. Mendeskripsikan kajian struktural karya sastra dalam


novel Maryam karya Okky Madasari, yang meliputi
aspek-aspek alur, tokoh dan penokohan, serta alur.
2. Memaparkan gambaran konflik sosial dalam novel
Maryam karya Okky Madasari.

Metodelogi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analitis

Teori sastra yang digunakan Wellek dan Warren (1990) diklasifikasikan menjadi tiga tipe,
yaitu sosiologi pengarang, sosiologi karya, dan sosiologi
pembaca dan dampak sosial karya sastra. Dalam sosiologi
pengarang, ditelaah latar belakang sosial, status sosial
pengarang, dan ideologi pengarang yang terlihat dari
berbagai kegiatan pengarang di luar karya sastra.

Watt (Damono, 1978: 3) (dalam Endraswara),


mengemukakan bahwa dalam sosiologi sastra yang dipelajari
meliputi: Pertama, konteks sosial pengarang, Kedua, sastra
sebagai cermin masyarakat: (a) sastra mungkin dapat
mencerminkan masyarakat, (b) menampilkan fakta-fakta
sosial dalam masyarakat

Hasil Kajian Kajian tentang konflik sosial di dalam novel Maryam karya
Okky Madasari dibatasi pada dua hal, yaitu faktor-faktor
pemicu konflik dan jenis-jenis konflik. faktor - faktor yang
menjadi pemicu datangnya konflik antara lain karena
karakter yang berbeda antara satu sama lainnya, terjadinya
disparitas kemiskinan, adanya migrasi manusia, karakteristik
dan perilaku yang inklusif.

erdasarkan kajian tentang faktorfaktor pemicu konflik di


atas, dapat diklasifikasikan jenis-jenis konflik sebagai berikut,
konflik laten atau konflik tertutup. konflik ini di cirikan
dengan adanya ketegangan-ketegangan sntar kelompok
yang tidak tampak secara terang-terangan di ruang publik,
biasanya didalamnya terdapat banyak persoalan, sifatnya
tersembunyi dan perlu diangkat ke permukaan agar bisa di
tangani. lalu ada konflik terbuka yang menjadi kebalikannya
dari konflik tertutup. selanjutnya ada konflik permukaan
yang memiliki akr yang dangkal atau tidak berakar dan
muncul hanya karena kesalahpahaman mengenai sasaran,
dan dapat diatasi dengan cara berkomunikasi.

Analisas kesesuaian antar


teori, metode dan hasil

Simpulan Novel Maryam karya Okky Madasari memiliki gambaran


mengenai konflik sosial yang terjadi. Konflik sosial yang
berupa pengucilan, pengusiran, penghinaan, serta tawuran.

Penulis mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi


konflik sosial, dan jenisjenis konflik sosialnya. Di mana
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya konflik sosial
adalah masyrakat yang terdiri atas sejumlah kelompok sosial
yang mempunyai karakteristik yang berbeda satu sama lain,
disfaritas (kemiskinan) yang menjadi pemicu konflik sosial,
konflik sosial yang terjadi karena adanya migrasi masyarakat,
dan konflik sosial yang dapat terjadi antarkelompok sosial.
Dari analisis yang dilakukan, penulis dapat menyimpulkan
bahwa konflik sosial yang terjadi pada novel tersebut adalah
kurangnya kebersamaan masyarakat untuk bisa hidup rukun.
Sampai-sampai mereka memilih jalan untuk melakukan
perlawanan fisik maupun psikis.

6.
Judul Artikel NIlai-Nilai Budaya dalam Tiga Cerita Rakyat Tolaki
(Pendekatan Sosiologi Sastra)

Nama Penulis Andi Musdalifa

Nama Jurnal Jurnal Humanika

Edisi Terbit No. 16, Vol. 1

Tanggal Terbit Maret 2016

Nama Penerbit

Objek kajian Cerita Rakyat Tolaki

Tujuan Kajian enelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai


budaya yang terdapat dalam tiga cerita rakyat Tolaki kajian
sosiologi sastra.

Metodelogi Penelitian enelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan


menggunakan metode dekriptif kualitatif.

Teori sastra yang digunakan

Hasil Kajian

Analisas kesesuaian antar


teori, metode dan hasil

Simpulan
7.
Judul Artikel
Nama Penulis

Nama Jurnal

Edisi Terbit

Tanggal Terbit

Nama Penerbit

Objek kajian

Tujuan Kajian

Metodelogi Penelitian

Teori sastra yang digunakan

Hasil Kajian

Analisas kesesuaian antar


teori, metode dan hasil

Simpulan
8.
Judul Artikel

Nama Penulis

Nama Jurnal

Edisi Terbit

Tanggal Terbit

Nama Penerbit

Objek kajian

Tujuan Kajian

Metodelogi Penelitian

Teori sastra yang digunakan

Hasil Kajian

Analisas kesesuaian antar


teori, metode dan hasil

Simpulan
9.
Judul Artikel

Nama Penulis

Nama Jurnal
Edisi Terbit

Tanggal Terbit

Nama Penerbit

Objek kajian

Tujuan Kajian

Metodelogi Penelitian

Teori sastra yang digunakan

Hasil Kajian

Analisas kesesuaian antar


teori, metode dan hasil

Simpulan
10.
Judul Artikel

Nama Penulis

Nama Jurnal

Edisi Terbit

Tanggal Terbit

Nama Penerbit

Objek kajian

Tujuan Kajian

Metodelogi Penelitian

Teori sastra yang digunakan

Hasil Kajian

Analisas kesesuaian antar


teori, metode dan hasil

Simpulan

(Berikan ulasan dari setiap artikel. Setiap ulasan pada artikel berisi:

a. Informasi tentang jurnal; nama jurnal, edisi terbit, tanggal terbit, nama penerbit
b. Judul artikel dan penulis artikel
c. Objek kajian yang dibahas dalam artikel
d. Tujuan kajian
e. Metode yang digunakan
f. Teori sosiologi sastra yang digunakan
g. Hasil kajian
h. Analisa kesesuaian antara teori yang digunakan, metodologi dan hasil (berdasarkan pada
pandangan anda penulis review) )

III. Kesimpulan
Pada bagian ini buat kesimpulan dari hasil review/ulasan terhadap semua artikel.

Anda mungkin juga menyukai