Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL SANG PENCERAH

KARYA AKMAL NASERY BASRAL: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA

Proposal Skripsi

Diajukan untuk Menyusun Tugas Akhir

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

Daniel Gaudensius Loy

NIM: 181224099

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Karya sastra merupakan suatu karya yang dibuat untuk memenuhi hasrat untuk berkarya
dari seorang sastrawan. Hal ini tidak memandang apakah itu hasil dari imajinasi pengarang,
maupun kisah nyata yang disastrakan. Selain itu juga, karya sastra yang dihasilkan memiliki
kekhasan tersendiri yang akan membedakan setiap karya sastra yang dihasilkan seorang
pengarang dengan karya sastra yang dihasilkan oleh pengarang lain. Selain itu juga, karya sastra
juga terbagi dalam dua jenis, yakni fiksi dan non fiksi. Secara khusus dalam penelitian ini,
peneliti membahas tentang karya sastra fiksi berupa prosa dalam bentuk novel. Novel sendiri
merupakan karya sastra yang bersifat imajinatif dari pengarang. Konflik yang ada di dalam novel
berasal dari tokoh utama yang diceritakan dalam novel tersebut ataupun berasal dari kegelisahan
yang dialami pengarang lalu diangkat ke dalam novel. Oleh karena banyaknya hal yang
mempengaruhi sebuah karya sastra, maka mucullah beragam teori yang digunakan untuk
melakukan pengkajian terhadap karya sastra. Setiap pengkajian memiliki tujuan masing-masing,
sehingga diperlukan teori yang sesuai untuk mendapatkan hasil yang sesuai pula dengan
keinginan peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti akan membahas karya sastra fiksi prosa yang
berbentuk novel dengan kajian sosiologi sastra.

Sosiologi sastra merupakan suatu kajian yang membahas tentang kaitan antara sosiologi
dan sastra. Hal ini berarti, suatu karya sastra dikaji dengan menggunakan analisis sosiologi. Teori
ini dapat muncul dan mengkaji sastra dikarenakan sastra sendiri mengandung nilai-nilai sosial
yang tersampaikan baik secara langsung maupun tidak di dalam sebuah karya sastra. W.B. Yeats
(Watt, 1964:313) meletakkan dasar pemahaman sosiologi sastra, khususnya fungsi sastra. Menurut dia,
seni dan sastra adalah refleksi tindakan sosial manusia. Itulah sebabnya, membaca sastra sama halnya
orang sedang memetik ajaran penting dari kehidupan. Keterkaitan sastra dan masyarakat sudah tidak
dapat ditawar lagi. Sastra menjadi potret keadaan sosial. Dengan demikian keberadaan konsep kajian
sosiologi sastra sangat relevan dengan sastra.

Sosiologi sastra ada setelah kejenuhan terhadap kajian strukturalisme. Bourdieu (1992:106),
seorang ahli sosiologi Perancis, dalam Encydopedia of Sociology, misalnya, menyebutkan hubungan
antara sosiologi dan sastra sebagai pasangan yang lucu, mekanisme yang lebih banyak dianggap sebagai
skeptis. Skeptisme ini muncul tentu wajar, sebab tokoh besar yang dikenal dengan konsep habitus
tersebut, belum tergoda memanfaatkan sumber sastra sebagai informasi berharga bagi sosiologi. Dengan
demikian, perkembangan sosiologi sastra sedikit mengalami kendala di awal perkembangannya. Secara
singkat Grebstein (Damono, 1978:4) mengungkapkan konsep tentang sosiologi sastra, yaitu: Karya sastra
tidak dapat dipahami selengkapnya tanpa dihubungkan dengan kebudayaan dan peradaban yang
menghasilkannya.

Nilai moral sendiri merupakan salah satu bagian yang dibahas di dalam kajian sosiologi sastra.
Nilai moral sendiri adalah hal yang muncul dan sudah menjadi adat istiadat di dalam masyarakat. Hal ini
juga berkaitan dengan baik dan buruk perilaku seseorang sesuai dengan anggapan umum masyarakat.
Sehingga pada dasarnya nilai moral sendiri merupakan suatu kebiasaan yang sudah mendarah daging di
dalam masyarakat dan menjadi pedoman yang mengatur tentan gbaik dan buruk perilaku seseorang
menurut pandangan umum dari masyarakat tersebut. Dalam kaitannya dengan karya sastra, nilai moral
menjadi salah satu daya tarik yang menghiasi karya sastra. Nilai moral dalam karya sastra tidak hanya
sekedar ada tanpa arti esensial atau hanya sekedar ada. Nilai moral ini dapat dijadikan sebagai satu bentuk
pedoman yang memberikan penyegaran baru bagi pembaca.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian ini
sebagai berikut:

a. Apa nilai moral yang terkandung dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery
Basral?
b. Bagaimana bentuk pengimplementasian nilai moral dalam novel Sang Pencerah karya
Akmal Nasery Basral pada kehidupan nyata?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian yang terdapat dalam penelitian
ini sebagai berikut:

a) Mencaritahu nilai moral apa saja yang terkandung dalam novel Sang Pencerah karya
Akmal Nasery Basral.
b) Mengetahui bentuk pengimplementasian nilai moral dari novel Sang Pencerah karya
Akmal Nasery Basral dalam kehidupan nyata.
1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat penelitian yang terdapat dalam penelitian
ini sebagai berikut:

a) Manfaat Teoretis
Melalui penelitian ini, peneliti berharap agar para pembaca dapat mengetahui apa saja
nilai moral dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral.
b) Manfaat Praktis
Melalui penelitian ini, peneliti berharap para pembaca tidak hanya mengetahui nilai
moral yang terkandung dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral,
melainkan juga mampu mengimplementasikan nilai moral yang ada di dalam novel Sang
Pencerah karya Akmal Nasery Basral dalam kehidupan nyata.

1.5. Batasan Istilah

Dalam penelitian ini akan ada batasan-batasan istilah yang akan digunakan agar lebih
fokus terhadap kajian yang ingin diteliti. Adapun batasan istilah dalam penelitian ini sebagai
berikut :

a) Sastra
Sastra merupakan karya tulisan indah (belle letters) yang mencatatkan sesuatu dalam bentuk
bahasa yang dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekan dan diputarbalikan,
dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat bahasa (Eagleton, 2010: 4).
b) Sosiologi
Roucek dan Warren: Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam
kelompok-kelompok.
c) Sosiologi Sastra
Menurut Darmono (2002 : 2) sosiologi sastra merupakan kajian yang mempertimbangkan segi-
segi kemasyarakatan.
d) Nilai
Menurut Steeman ( Adisusilo, 2013:56) nilai adalah sesuatu yang memberi makna dalam hidup,
yang memberi acuan, titik tolak dan tujuan hidup.
e) Moral
Menurut Suseno (1987: 19) kata moral selalu mengacu pada baik-buruknya manusia sebagai
manusia. Pengertian moral tidak hanya mengacu pada baik buruknya saja, misalnya sebagai
dosen, tukang masak, pemain bulu tangkis atau penceramah, melainkan sebagai manusia yang
bertanggung jawab terhadap profesinya.
f) Novel
Menurut Scholes ( Junus, 1984:121), novel adalah sebuah cerita yang berkaitan denga persistiwa
nyata atau fiksional yang dibayangkan pengarang melalui pengamatannya terhadap realitas.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Penelitian yang Relevan

Pada proses pengumpulan data, peneliti menemukan beberapa penelitian yang relevan dan
bervariasi yang peneliti gunakan juga sebagai bahan referensi. Berikut ini adalah beberapa penelitian yang
relevan antara lain penelitian milik Fajar Briyanta Hari Nugraha yang dibuat pada tahun 2014 dengan
judul " NILAI MORAL DALAM NOVEL PULANG KARYA LEILA S CHUDORI". Dari penelitian yang
dilakukan oleh peneliti, peneliti dapat melihat bahwa dala novel ini terdapat tiga wujud nilai moral, yakni
nilai moral dalam hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dengan diri sendiri, dan manusia dengan
orang lain. sealin itu juga peneliti menyimpulkan bawa tokoh dalam novel ini dapat menyampaikan
kepada para pembaca tentang nilai moral yang diangkat dalam novel ini.

Kedua yaitu artikel milik Maguna Eliastuti yang dibuat pada tahun 2017 dengan judul ANALISIS
NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL “KEMBANG TURI” KARYA BUDI SARDJONO. Dalam artikel
ini, penulis menemukan bahwa moral dibagi menjadi dua, yakni moral baik dan moral buruk. Moral baik
dan buruk ini dilihat melalui penokohan yang terdapat di dalam novel. Selain itu juga ada nilai-nilai
positif yang ditemukan oleh penulis lewat tokoh utama dalam novel ini, yakni tidak mudah dendam, tahan
terhadap kesulitan hidup, tidak mengeksploitasi anak buah, sabar menghadapi ujian, dan berbati kepada
orang tua.

Artikel ilmiah milik Rianto yang dibuat pada tahun 2015 dengan judul ANALISIS NILAI
MORAL DALAM NOVEL AMBA KARYA LAKSMI PAMUNTJAK. Artikel ini membahas mengenai
nilai moral ditinjau dari aspek hati nurani, kebebasan dan tanggungjawab, hak dan kewajiban, dan nilai
dan norma. hati nurani adalah berhubungan dengan nilai dan budi manusia yang mencerminkan
tentang kebaikan dan keburukan. Kebebasan dan tanggung jawab adalah keadaan manusia yang tidak
terikat pada suatu norma, aturan dan nilai-nilai yang ada di sekelilingnya untuk melakuakan
tindakan yang diinginkannya. Tanggung jawab adalah dapat menjawab bila ditanyai tentang
perbuatan yang dilakukannya. Hak dan kewajiban adalah Semua kewajiban sebagaimana sebuah
hak berasal dari hukum karena semua kewajiban adalah keharusan moral dan semua keharusan
muncul dari hukum, kewajiban adalah keharusan moral untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan
sesuatu. Nilai dan norma, nilai adalah sesuatu yang menarik bagi manusia, sesuatu yang dicari,
sesuatu yang disukai dan diinginkan serta sesuatu yang baik, sedangkan norma adalah aturan,
standar, ukuran.

Pada penelitian yang keempat ini berupa jurnal yang dibuat pada tahun 2019 oleh Imam Muslim
dengan judul ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL SANG PENCERAH
KARYA AKMAL NASERY BASRAL PERSPEKTIF MOHAMMAD DAUD ALI SERTA RELEVANSINYA
DENGAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN SAAT INI membahas mengenai nilai-nilai pendidikan Islam
yan gterkadung dalam novel ini. Dari peneltian yang dilakukan, peneliti dapat melihat bahwa di dalam
novel ini terdapat nilai-nilai yang secara spesifik menunjukkan pengembangan akan pendidikan Islam.
Selain itu juga, peneliti menemukan bahwa ada relevansi yang di dapatkan dari novel berkaitan dengan
pendidikan Islam dalam novel ini.

Skripsi milik Indarti yang ditulis pada tahun 2019 yang berjudul ANALISIS NILAI-NILAI
MORAL DALAM NOVEL SIRKUIT KAMELUT KARYA ASHADI SIREGAR yang didalamnya membahas
mengenai Nilai moral yang terkandung dalam novel Sirkuit Kemelut karya Ashadi Siregar. Dalam
penulisan skripsi ini penulis menemukan bahwa di dalam novel ini terdapat nilai moral yang dapat dikaji
dan mejadikannya objek kajian dalam penulisan skripsi.

2.2. Kajian Teori

Dalam penelitian ini terdapat beberapa kajian teori. Kajian teori ini dapat diuraikan untuk
membatu pembaca memahami konsep pembahasan penelitian ini. Teori-teori yang dalam penelitian
terdiri dari:

a) Novel
Menurut Nurgiyantoro, 2009:10 novel diartikan sebagai sebuah karya prosa fiksi
yang cukup panjang tidak terlalu panjang namun tidak terlalu pendek. Pernyataan dari
Nurgiyantoro ternyata seturut dengan pernyataan dari Sapardi Djoko Damono, 2005:98
yang berpendapat bahwa novel bisa dibaca sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
oleh si pembaca. Ditinjau dari jumlah kata yang digunakan novel biasanya terdiri dari
35.000 kata hingga tak terbatas.
Menurut jenisnya novel termasuk ke dalam jenis prosa. Umumnya karya sastra
berjenis prosa satu ini terdiri dari ratusan halaman dengan beberapa bab. Seperti novel
yang berjudul 5 cm karya Donny Dhirgantoro yang memiliki 382 halaman. Pada
pengertian yang telah dijelaskan sebelumnya, novel merupakan karya prosa fiksi yang
ceritanya cukup panjang, dengan rangkaian cerita yang sama seperti kehidupan sehari-
hari. Seperti karya prosa yang lainnya novel juga memiliku unsur pembangun berupa
unsur intrinsik dan juga unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik merupakan unsur utama yang
membangun utuhnya sebuah novel berupa tema, alur, latar, tokoh, penokohan, sudut
pandang, dan juga amanat. Selain unsur intrinsik dalam novel terdapat pula unsur
ekstrinsik. Unsur ekstrinsik merupakan unsur pembangun cerpen yang berasal dari luar
cerita di dalam novel yang berupa nilai-nilai bisa nilai sosial, nilai budaya, ataupun nilai
politik.
b) Sosiologi Sastra
Sosiologi sastra merupakan kajian interdisipliner yang menggabungkan antara
sosiologi dan sastra. Sosiologi sendiri merupakan ilmu yang membahas tentang
kehidupan di masyarakat baik tentang struktur masyarakat, perilaku, perkembangan, serta
proses dan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Sastra merupakan suatu karya
yang dihasilkan dari pemikiran yang dihadirkan melalui gambaran yang diperoleh dari
kehidupan penulis secara langsung maupun lewat pengalaman orang lain.
Dengan demikian sosiologi sastra sendiri mengkaji tentang sastra yang merupakan
bentukan dari kehidupan nyata dan kemudian disangkutpautkan lewat kajian sosiologi.
Melalui kajian ini, sosiologi sastra dapat menunjukkan secara langsung kaitan yang
terjadi di dalam karya sastra dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. Pengkajian ini
akan menunjukkan hal penting yang dapat dipelajari untuk suatu tatanan masyarakat bagi
para pembaca karya sastra.
c) Nilai Moral
Secara umum dapat dipahami bahwa nilai moral merupakan nilai-nilai yang
berhubungan dengan baik dan buruk suatu perbuatan yang berpedoman dari
kehidupan dan anggapan masyarakat umum. Nilai moral ini juga menjadi motivasi
atau pendorong seseorang untuk bertindak di dalam masyarakat. Dengan demikian
nilai moral ini menjadi batasan seseorang dalam bertindak dan berperilaku di dalam
kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
Berdasarkan karakteristiknya, nilai moral dapat dibedakan mejadi dua, yakni
nilai moral baik dan nilai moral buruk. Nilai moral baik merupakan nilai-nilai yang
memiliki kesesuaian dengan hajat hidup masyarakat pada umumnya. Kesesuaian ini
dapat dilihat dari kecocokan perilaku dengan harapan serta tujuan masyarakat.
Sedangkan untuk nilai moral buruk adalah perilaku yang menyimpang terhadap
harapan dan tujuan dari masyarakat umumnya. Perilaku digolongkan dalam moral
baik atau pun buruk dilihat dari efek yang ditimbulkan di dalam masyarakat.
2.4. Kerangka Berpikir

Pada bagian ini peneliti akan memaparkan kerangka berpikir pada penelitian ini. Pada
penelitian ini. Peneliti akan melakukan pengkajian terhadap novel Sang Pencerah karya Akmal
Nasery Basral dengan menggunakan teori sosiologi sastra. Dari pengkajian ini, peneliti berharap
akan dapat memaparkan nilai moral yang terkandung di dalam novel Sang Pencerah karya
Akmal Nasery Basral serta implementasi nilai moral di dalam kehidupan nyata.

NOVEL

Sosiologi Sastra

Nilai Moral Implementasi


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Pada penelitian Analisis Nilai Moral dalam Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery
Basral: Kajian Sosiologi Sastra ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif.
Deskriptif kualitatif adalah jenis penelitian yang menjabarkan data penelitian yang didapatkan
dalam bentuk kalimat. Jenis penelitian ini sering digunakan untuk menganalisis kejadian,
fenomena, atau keadaan secara sosial. Dengan demikian, peneliti berharap hasil yang ingin
disampaikan dalam penelitian ini dapat tersampaikan degna baik dan jmudah dipahami pembaca.

3.2. Sumber Data dan Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery
Basral. Novel ini diterbitkan pada tahun 2010 oleh penerbit Mizan Pustaka. Data dala penelitian
ini berupa kalimat yang menggambarkan sikap yang berkaitan dengan nilai moral maupun
menggambarkan nilai moral secara langsung dalam novel ini.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menggunakan dua teknik dalam mengumpulkan data. Berikut teknik


pengumpulan data yang dilakukan peneliti:

a) Teknik Membaca
Pada teknik ini peneliti membaca novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral
secara cermat untuk menemukan kalimat yang di dalamnya terkandung nilai moral, baik
lewat tindakan maupun digambarkan secara langsung.
b) Teknik Mencatat
Pada teknik ini peneliti mencatat semua data yang dibutuhkan sesuai dengan kajian
analisis yang diinginkan peneliti. Data yang didapat akan dikelompokkan sesuai dengan
hal yang dideskripsikan oleh peneliti.
3.4. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen dalam pengumpulan data penelitian ini adalah peneliti sendiri (human
instrument). Oleh karena itu, peneliti memiliki kewajiban untuk memahami apa yang menjadi
permasalahan dalam penelitian dan peneliti juga yang memahami mengenai indikator apa yang
ingin dicari dalam penelitian. Indikator ini akan terpenuhi jika peneliti dapat menemukan nilai
moral yang terkandung di dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral dan
memeparkan bentuk pengimplementasiannya dalam kehidupan nyata.

3.5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang menguraikan data yang
diperoleh dengan melakukan pendeskripsian. Analisis data yang dilakukan oleh peneliti adalah
pengumpulan data. Setelah tahap pengumpulan data penelitian akan melakukan analisis data
dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan bahan yang akan dikaji. Dalam hal ini berupa novel yang berjudul Sang
Pencerah karya Akmal Nasery Basral.
b. Melakukan studi pustaka terkait dengan pembahasan dan proses analisis yang akan
dilakukan. Studi pustaka akan dilakukan dengan membaca buku-buku yang berkaitan
dengan penelitian yang dilakukan.
c. Mendeskripsikan novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral dengan melakukan
pencarian terkait data yang dibutuhkan.
d. Melakukan penaaran terkait nilai moral dan pengimplementasiannya dalam kehidupan
nyata dari novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral

3.6 Triangulasi Data

Triangulasi data merupakan pendekatan multimetode yang dilakukan oleh peneliti dalam
suatu penelitian pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Pengumpulan data tunggal dari
sudut pandang yang berbeda-beda dan memungkinkan diperoleh tingkat kebenaran yang paling
handal, karena itu triangulasi adalah usaha untuk mengecek kebenaran data atau informasi yang
diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang. Peneliti akan meminta bantuan kepada beberapa
guru untuk memberikan sudut pandang mereka terhadap novel ini.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Suwardi, M.Hum. 2011. Sosiologi Sastra. FBS Universitas Negeri Yogyakarta.

Nugraha, Fajar Briyanta Hari, 2014. Nilai Moral dalam Novel Pulang karya Leila S Chuodori.
Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Eliastuti, Maguna. 2017. ANALISIS NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL “KEMBANG TURI” KARYA BUDI
SARDJONO. Genta Mulia.

Rianto. 2015 Analisis Nilai Moral Dalam Novel Amba Karya Laksmi Pamuntjak. Sekolah Tinggi
Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat. Padang.

Muslim, Imam. 2019. ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL SANG
PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL PERSPEKTIF MOHAMMAD DAUD
ALI SERTA RELEVANSINYA DENGAN PROBLEMATIKA PENDIDIKAN SAAT INI.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL. SURABAYA.

Indarti. 2019. ANALISIS NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL SIRKUIT KAMELUT KARYA ASHADI
SIREGARI. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH. PALEMBANG.

KBBI edisi ke-5

Anda mungkin juga menyukai