Anda di halaman 1dari 13

BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017

http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710
NILAI MORAL DALAM BUKU BIOGRAFI CHAIRUL TANJUNG SI ANAK SINGKONG
PENULIS TJAHJA GUNAWAN DIREDJA

4XUUDWD $¶\XQLQ
Universitas Negeri Jakarta, Program Pascasarjana S2
Jl. Rawamangun Muka, Jakarta Timur, DKI Jakarta 13220
Email: qurrataayunin670@yahoo.com

ABSTRAK
Masalah dalam peneltian ini adalah nilai apa saja yang terdapat dalam buku biografi Chairul
Tanjung si Anak Singkong dan bagaimanakah nilai-nilai tersebut disampaikan? Tujuan penelitian
ini adalah mendeskripsikan nilai moral yang terdapat dalam buku Chairul Tanjung si Anak
Singkong yang ditulis oleh Tjahja Gunawan Diredja. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode deskriptif kualitatif,dengan menggunakan sumber data primer yaitu buku Chairul
Tanjung si Anak Singkong yang disusun oleh Tjahja Gunawan Diredja. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada 3 jenis moral dalam buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong, yaitu (1)
hubungan manusia dengan tuhan terdapat 5 jenis dari 7 jenis moral yang ada yaitu pasrah dan
menurut kepada Tuhan, berdoa atau memohon kepada Tuhan, mengakui kebesaran Tuhan, duka
cita kepada Tuhan dan perasaan keagamaan; (2) hubungan manusia dengan diri sendiri terdapat 7
nilai dari 10 jenis yang ada yaitu eksistensi diri, harga diri, rasa percaya diri, rasa takut, rasa
dendam, tanggung jawab terhadap diri sendiri, dan kewajiban terhadap diri sendiri; dan (3)
hubungan manusia dengan manusia lain terdapat 6 nilai moral yang ada yaitu berpikir positif,
menolong sesama, cinta kasih sejati, membantu yang lemah tanpa pamrih, saling menghargai, dan
saling mengenal. Selanjutnya, penyampaian nilai moral dilakukan secara langsung.

Kata Kunci: nilai moral, buku biografi, buku Chairul Tanjung si Anak Singkong

Abstract
The problems in this research is what moral values contained in the biography book of Chairul
Tanjung si Anak Singkong and how are these values delivered? The purpose of this study is to
describe the moral values contained in the book Chairul Tanjung Si Anak singkong written by
Tjahja Gunawan Diredja. The research method used in this research is descriptive qualitative
method. The results showed that there are 3 types of moral values in the biography book of Chairul
Tanjung si Anak Singkong, there are (1) human relationships with God, praying or pleading to
God, recognizing the greatness of God, grief for God and religious feelings; (2) human
relationships with self are 7 values of the 10 types that exist are self-existence, self-esteem, self-
confidence, fear, resentment, responsibility to self, and self-obligation; and (3) human
relationships with other human beings there are 6 existing moral values that are positive thinking,
helping others, true love, helping the selfless, respecting, and knowing each other. Furthermore,
the delivery of moral values is done directly.

Keywords: moral values, biography book, book of Chairul Tanjung si anak singkong

154
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710
PENDAHULUAN seseorang yang ditulis orang lain berdasarkan
Pengajaran sastra pada dasarnya penelitian secara cermat. Tujuannya dapat
memiliki peranan dalam peningkatan berbeda, yaitu untuk dokumentasi dan
pemahaman siswa. Apabila karya-karya apresiasi historis maupun untuk memuji atau
sastra tidak memiliki manfaat dalam menghina prestasi orang.
menafsirkan masalah di kehidupan nyata, Herdiansyah (2015:133) mengatakan
maka karya sastra tidak akan bernilai bagi bahwa biografi merupakan studi terhadap
pembacanya. Sebuah karya sastra sangat seseorang yang dituliskan oleh peneliti atas
identik dengan cerita-cerita rekaan atau cerita permintaan individu atau atas keinginan
fiksi. Namun, Nurgiyantoro (1995:4) peneliti yang bersangkutan karena individu
menjelaskan bahwa dalam dunia kesastraan tersebut memiliki keahlian atau kemampuan
juga terdapat suatu karya sastra yang tertentu yang dapat menginspirasi dan
mendasarkan diri pada fakta. Abrams (dalam mencerahkan banyak orang.
Nurgiyantoro, 1995:4) mengemukakan karya Sumardjo (1991:22) mengatakan
sastra yang demikian disebut sebagai fiksi bahwa Biografi adalah cerita hidup seseorang
historis jika yang menjadi dasar penulisan yang dituliskan oleh orang lain. Tugas dari
fakta sejarah, fiksi biografis jika yang seorang penulis biografi adalah menulis
menjadi dasar penulisan fakta biografis, dan kembali kisah hidup si tokoh dari awal
fiksi sains jika yang menjadi dasar penulisan sampai akhir berdasarkan sumber-sumber
fakta ilmu pengetahuan. Ketiga jenis karya dan fakta-fakta yang harus dikumpulkannya.
sastra fiksi tersebut dikenal dengan sebutan Teknik penyusunan biasanya dimulai dari
fiksi nonfiksi. Dengan demikian dapat masa kanak-kanak si tokoh, masa remaja si
disimpulkan bahwa karya sastra terdiri atas tokoh, masa dewasa, hingga akhir hayatnya
sastra imajinatif yang berupa karya sastra atau sampai masa saat ini. Tokoh dalam
fiksi dan sastra nonimajinatif yang berupa penulisan biografi biasanya terdiri dari
karya sastra fiksi nonfiksi. Salah satu karya tokoh-tokoh penting dalam masyarakat atau
sastra nonimajinatif adalah biografi. tokoh-tokoh sejarah yang dapat
Pengertian Biografi membangkitkan semangat bagi pembaca atau
Definisi biografi telah banyak memberikan pengalaman penting bagi
dikemukakan oleh para ahli. Menurut Zaidan pembaca agar dapat diterapkan di kehidupan
(2004:44) biografi merupakan riwayat hidup sehari-hari. Dalam biografi, mungkin saja

155
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710
penulis menciptakan adegan dan dialog, itu Di sisi lain Menurut Zaidan
artinya penulis menulis novel biografi. (2014:132) moral adalah ujaran kesusilaan
Wellek dan Austin (2014:73) yang dapat ditarik dari cerita, puisi, fabel
menyatakan bahwa biografi hanya bernilai drama, atau karya apapun yang bertujuan
sejauh memberi masukan tentang penciptaan mengajarkan sesuatu secara langsung atau
karya sastra. Tetapi biografi dapat juga secara tidak langsung. Selanjutnya,
dinikmati karena mempelajari hidup Lustyantie (2016:30) mengatakan bahwa
pengarang yang genius, menelusuri nilai moral merupakan standar baik buruk
perkembangan moral, mental, dan yang ditentukan bagi individu oleh nilai-nilai
intelektualnya yang tentu menarik. Sebuah sosial budaya dengan individu sebagai
biografi di dalamnya terdapat nilai-nilai anggotanya.
kehidupan, salah satunya yaitu nilai moral. Nurgiyantoro (1995:322) juga
Pengertian Moral mengatakan bahwa moral di dalam suatu
Secara umum moral lebih mengarah karya sastra biasanya mencerminkan
kepada pengertian baik buruk yang diterima pandangan hidup pengarang yang
umum mengenai perbuatan, sikap, bersangkutan, pandangannya tentang nilai-
kewajiban, dan sebagainya; akhlak, budi nilai kebenaran, dan hal itulah yang ingin
pekerti, susila. Menurut Kenny (dalam disampaikan kepada pembaca. Salam
Nurgiyantoro, 1995:322), moral dalam cerita (1997:3) menambahkan pengertian tentang
yaitu suatu saran yang berhubungan dengan moral sebagai berikut. Dikatakan bahwa
ajaran moral tertentu yang bersifat praktis, moralitas merupakan sebuah sistem nilai
yang dapat diambil dan ditafsirkan lewat tentang bagaimana kita harus hidup secara
cerita yang bersangkutan oleh pembaca. baik sebagai manusia. Sistem nilai tersebut
Menurut Salam (2000:2), moral berasal dari terkandung dalam ajaran berbentuk petuah-
bahasa latin mores. Mores berasal dari kata petuah, nasihat, wejangan, peraturan,
mos yang berarti kesusilaan, tabiat, atau perintah yang diwariskan secara turun-
kelakuan. Moral dengan demikian temurun melalui agama atau kebudayaan
mempunyai pengertian yang sama dengan tertentu tentang bagaimana manusia harus
kesusilaan, memuat ajaran tentang baik hidup secara baik agar ia benar-benar
buruknya perbuatan. menjadi manusia yang baik.

156
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710
Dari berbagai pendapat di atas dapat menuduh kita bila kita meremehkan nilai
disimpulkan bahwa moral merupakan suatu moral dan memuji kita bila kita mewujudkan
kelakuan yang melekat pada suatu individu nilai moral itu. Mewujudkan nilai moral
dan mencerminkan sikap baik dan buruknya dalam kehidupan adalah suatu imbauan dari
seseorang. Kajian tentang etika dan moralitas hati nurani manusia yang tidak dapat
adalah kajian tentang sebuah realitas dipisahkan.
kehidupan dalam perspektif idealitas nilai Ciri nilai moral yang ke (3) mewajibkan.
keagamaan yang luhur selaras dengan fitrah Dapat dikatakan bahwa kewajiban absolut
manusia, merupakan tradisi kepercayaan yang melekat pada nilai-nilai moral berasal
dalam agama atau kebudayaan tentang dari kenyataan jika nilai-nilai tersebut
perilaku yang baik atau buruk. Moralitas menyangkut pribadi manusia secara
memberi manusia aturan atau petunjuk keseluruhan, secara totalitas dan bukan
konkret tentang bagaimana ia harus hidup, dibuat-buat, (4) bersifat formal. Hal yang
bagaimana ia harus bertindak dalam hidup ini dikatakan dalam ciri ini adalah tentang nilai
sebagai manusia yang baik, dan bagaimana moral yang tidak dapat berdiri sendiri. Nilai-
menghindari perilaku yang tidak baik. nilai moral mengikutsertakan nilai-nilai lain
Ciri-ciri Nilai Moral dalam suatu tingkah laku moral yang
Menurut Bertens (1993:143) nilai berkaitan dengan manusia. Nilai moral tidak
moral memiliki empat ciri, (1) berkaitan memiliki isi sendiri atau tidak terpisah dari
dengan tanggung jawab. Dalam ciri ini nilai lain. Tidak ada nilai moral yang bersifat
manusia dikaitkan langsung dengan murni tanpa melekat pada nilai lain seperti
perbuatannya berupa baik atau buruk. Hal ini nilai etika, nilai sosial, dan lainnya. Hal ini
ditandai dengan nilai-nilai yang melekat pada menegaskan bahwa nilai moral membonceng
pribadi manusia yang bertanggung jawab pada nilai lain dalam sebuah karya sastra.
terhadap sesuatu hal dalam hidupnya. Nilai- Jenis Nilai Moral
nilai tersebut adalah nilai yang Jenis nilai moral dapat meliputi
mengakibatkan seseorang itu dikatakan masalah yang tidak terbatas. Nilai moral
bersalah atau tidak, karena bertanggung dapat mencakup seluruh persoalan hidup dan
jawab, (2) berkaitan dengan hati nurani.Salah kehidupan, yakni seluruh persoalan yang
satu ciri utama dari nilai moral dalam sebuah menyangkut harkat dan martabat manusia.
karya sastra adalah suara hati kita yang Pantiwintaro, dkk. (dalam Wicaksono,

157
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710
2014:276) mengemukakan ajaran moral yang kekhususan sendiri dalam hal menyampaikan
mengandung nilai moral meliputi : Pertama, pesan-pesan moralnya.
nilai moral yang terkandung dalam hubungan Nurgiyantoro (1995:336-343) di
manusia dengan Tuhan yang meliputi nilai dalam bukunya membagikan bentuk
pasrah dan menurut kepada Tuhan, perasaan penyampaian pesan moral sebagai berikut.
berdosa kepada Tuhan, takut kepada Tuhan, 1) Bentuk Penyampain Langsung, identik
berdoa atau memohon kepada Tuhan, dengan cara pelukisan watak tokoh yang
mengikuti kebesaran Tuhan, duka cita bersifat uraian, telling, atau penjelasan,
kepada Tuhan, perasaan keagamaan. expository. Artinya, moral yang ingin
Kedua, nilai moral yang terkandung disampaikan atau diajarkan kepada
dalam hubungan manusia dengan dirinya pembaca itu dilakukan secara langsung
sendiri yang meliputi eksistensi diri, harga dan eksplisit. Pengarang dalam hal ini
diri, rasa percaya diri, rasa takut, rasa rindu, tampak bersifat menggurui pembaca,
rasa dendam, rasa kesepian, tanggung jawab secara langsung memberikan nasiha dan
terhadap diri sendiri, dan kewajiban terhadap petuahnya
diri sendiri. Ketiga, nilai moral yang 2) Bentuk Penyampaian Tidak Langsung,
terkandung dalam hubungan manusia dengan merupakan sebuah penyampaian pesan
sesama manusia meliputi berpikir positif, yang hanya tersirat dalam cerita dan
menolong sesame, cinta kasih sejati, berpadu secara koherensif dengan unsur-
membantu yang lemah tanpa pamrih, saling unsur cerita lainnya. Dalam
menghargai dan saling mengenal. penyampaian cerita pengarang tidak
Bentuk Penyampaian Nilai Moral serta-merta menyampaikan sesuatu
Dari sisi tertentu sebuah karya sastra kepada pembaca. Pembaca diberi
dapat dipandang sebagai manifestasi kebebasan untuk menafsirkan pesan
keinginan penulis untuk menawarkan dan yang terkandung dalam cerita. Cerita
menyampaikan sesuatu. Sesuatu itu mungkin tersebut dihadirkan kepada pemba ca
berupa pandangan tentang sesuatu hal, pertama-tama haruslah sebagai cerita,
gagasan, moral atau amanat. Dalam hal ini sebagai sarana hiburan untuk
karya sastra merupakan salah satu wujud memperoleh berbagai kenikmatan.
karya seni yang notabenenya mengemban Kalaupun ada yang ingin dipesankan dan
tujuan estetik, tentunya mempunyai

158
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710
yang sebenarnya justru hal inilah yang semangat hidup dan memberikan suatu
mendorong ditulisnya cerita itu. pelajaran hidup yang patut diteladani oleh
Penelitian mengenai nilai moral sudah pembaca.
pernah diteliti. Beberapa penelitian terdahulu Atas dasar pemikiran diatas penulis
yang berkaitan dengan nilai moral, di merumuskan
antaranya adalah penelitian Lustyantie yang 1. Nilai moral apa saja yang terdapat
EHUMXGXO ³0RUDOLW\ ,Q &XOWXUDO (OHPHQWV ,Q dalam buku biografi Chairul Tanjung
Fairytale and Its Implication in Learning si Anak Singkong yang ditulis oleh
)UHQFK DV )RUHLJQ /DQJXDJH´ IJLECR. Tjahja Gunawan Diredja?
Volume 1 Number 1 June 2015); Analisis 2. Bagaimanakah nilai moral tersebut
Nilai Moral dalam Novel Birunya Langit disampaikan?
Cinta karya Azzura Dayana (Najma,2012);
Nilai-nilai Moral dalam Cerpen Rumah METODOLOGI PENELITIAN
Amangbori karya Hasan Al Banna (Helmi Penelitian ini termasuk ke dalam
Fuad, 2010); Nilai Moral dalam Naskah penelitian kualitatif karena tidak
Drama Tanah Perempuan karya Helvy Tiana mengutamakan angka-angka, tetapi
Rosa (Listia Ulfa, 2013). Akan tetapi, peneliti mengutamakan pada kedalaman penghayatan
belum menemukan adanya kajian nilai moral terhadap interaksi antar konsep yang sedang
dalam suatu buku biografi. Tujuan penelitian dikaji. Metode yang akan digunakan oleh
ini adalah mendeskripsikan nilai moral yang penulis dalam meneliti nilai-nilai moral
terdapat dalam buku Chairul Tanjung si Anak dalam buku Chairul Tanjung si Anak
Singkong yang ditulis oleh Tjahja Gunawan Singkong yang disusun oleh Tjahja Gunawan
Diredja. Diredja adalah metode deskriptif. Sumber
Penelitian ini dilakukan dengan data dalam penelitian ini adalah buku Chairul
beberapa pertimbangan. Penulis dapat Tanjung si Anak Singkong yang disusun oleh
memberikan gambaran tentang nilai-nilai Tjahja Gunawan Diredja. Buku ini dicetak
moral yang terkandung dalam buku Chairul pada tahun 2012 dan diterbitkan oleh
Tanjung si Anak Singkong sehingga dapat Kompas. Buku tersebut terdiri atas 40 bagian
menjadikan pengalaman yang menarik bagi dengan ketebalan bukunya 354 halaman.
pembaca. Kedua, buku Chairul Tanjung si Teknik pengumpulan data dalam
Anak Singkong dapat membangkitkan penelitian ini menggunakan teknik

159
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710
dokumentasi. Teknik dokumentasi yaitu TEMUAN DAN PEMBAHASAN
teknik yang digunakan untuk mengumpulkan PENELITIAN
data dari sumber nonmanusia. Sumber ini Penulis menemukan 3 jenis moral
terdiri atas dokumen dan rekaman dalam buku Chairul Tanjung Si Anak
(Syamsuddin dan Vismaia, 2006:108). Singkong, yaitu (1) hubungan manusia
Langkah-langkah yang ditempuh peneliti dengan Tuhan, (2) hubungan manusia dengan
dalam pengumpulan data adalah sebagai diri sendiri, dan (3) hubungan manusia
berikut 1) Peneliti membaca buku Chairul dengan manusia lain. Dalam hubungan
Tanjung si Anak Singkong yang disusun oleh manusia dengan Tuhan, ditemukan 5 nilai
Tjahja Gunawan Diredja dengan cermat. 2) moral dari 7 nilai yang ada, yaitu (1) pasrah
Peneliti mengutip kalimat-kalimat yang dan menurut kepada Tuhan, (2) berdoa atau
mengandung nilai moral yang terdapat dalam memohon kepada Tuhan, (3) mengakui
buku Chairul Tanjung si Anak Singkong kebesaran Tuhan, (4) duka cita kepada
yang disusun oleh Tjahja Gunawan Diredja. Tuhan, (5) perasaan keagamaan.
Teknik penganalisisan data dalam Selanjutnya, dalam hubungan
penelitian ini menggunakan teknik kualitatif. manusia dengan diri sendiri ditemukan 7 nilai
langkah-langkah yang ditempuh peneliti moral dari 10 nilai yang ada, yaitu (1)
dalam analisis data adalah sebagai berikut. 1) eksistensi diri, (2) harga diri, (3) rasa percaya
Membaca buku Chairul Tanjung si Anak diri, (4) rasa takut, (5) rasa dendam, (6)
Singkong yang disusun oleh Tjahja Gunawan tanggung jawab terhadap diri sendiri, dan (7)
Diredja. 2) Memahami jalan cerita buku kewajiban terhadap diri sendiri. Terakhir,
Chairul Tanjung si Anak Singkong yang ditemukan 6 nilai moral dari jenis moral
disusun oleh Tjahja Gunawan Diredja. 3) hubungan manusia dengan manusia lain yaitu
Mencatat peristiwa penting dalam cerita yang (1) berpikir positif, (2) menolong sesama, (3)
berkaitan dengan nilai moral. cinta kasih sejati, (4) membantu yang lemah
4) Menganalisis nilai-nilai moral yang tanpa pamrih, (5) saling menghargai, dan (6)
terdapat dalam buku Chairul Tanjung si Anak saling mengenal.
Singkong yang disusun oleh Tjahja Gunawan Setelah mendapat hasil penelitian
Diredja. 5) Menyimpulkan. selanjutnya, peneliti melakukan pembahasan
terhadap masalah nilai moral yang ada dalam
buku Chairul Tanjung Si Anak Singkong.

160
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710
Pembahasan dalam penelitian ini meliputi tersebut dapat kita lihat bahwa penulis
tiga jenis nilai moral yaitu (1) hubungan menyampaikan secara gamblang keadaan si
manusia dengan Tuhannya, (2) hubungan tokoh yang rajin beribadah dan memiliki
manusia dengan diri sendiri, (3) hubungan sikap pasrah kepada Tuhannya.
manusia dengan manusia lain (sosial). Untuk Contoh lain dapat kita lihat sebagai
lebih jelasnya dapat digambarkan pada EHULNXW ³6HNDOL ODJL VD\D KDUXV PHQ\DWDNDQ
pembahasan berikut. Nilai Moral dalam bahwa apa yang saya capai hari ini
Kaitannya dengan Hubungan Manusia merupakan berkah dan amanah dari Tuhan
dengan Tuhannya Nilai moral yang terdapat Yang Maha Esa dan kekuatan doa dari Sang
dalam buku Chairul Tanjung Si Anak Ibu sangat luar biasa terhadap kesuksesan
Singkong yang berkaitan antara hubungan \DQJ VD\D UDLK KLQJJD GHWLN LQL ´ KOP
manusia dengan Tuhannya dapat Pada kutipan tersebut dapat kita lihat penulis
digambarkan pada seseorang yang taat secara langsung menyampaikan nilai moral
beribadah, senang melakukan perintah Allah yang ada pada diri seseorang yang mengakui
seperti membayar zakat, salat Tarawih, salat kebesaran Tuhannya.
Subuh dan berdoa demi mendapatkan Penyampaian pesan moral secara
kekuatan hingga petunjuk dari Allah swt.. langsung ini memberikan kemudahan bagi
Nilai moral lain dapat digambarkan juga pada pembaca dalam memahami nilai moral yang
seseorang yang melakuakan segala sesuatu ingin disampaikan. Nilai moral dalam
hal berdasarkan nilai-nilai keagamaan dan kaitannya dengan hubungan manusia dengan
selalu mengakui kebesaran Tuhannya. Tuhannya dalam buku ini disampaikan
Pada aspek nila moral yang dengan tujuan agar pembaca dapat
berhubungan antara manusia dengan meneladani tingkah laku tokoh. Nilai moral
Tuhannya, peneliti menemukan cara yang terkandung di dalam buku ini dapat
penyampaiannya menggunakan teknik memberikan motivasi kepada pembaca agar
penyampaian secara langsung. Dapat dilihat lebih taat dalam beribadah kepada Tuhannya.
SDGD NXWLSDQ EHULNXW ³$OKDPGXOLOODK 3DN Seperti yang dikatakan oleh Nurgiyantoro
Arifin dikenal rajin beribadah dan (1995:322) moral dalam karya sastra
memasrahkan semua hasil akhir kepada biasanya mencerminkan pandangan hidup
Allah setelah berbagai proses dilalui pengarang yang bersangkutan,
VHPDNVLPDO PXQJNLQ ´ KOP 'DUL NXWLSDQ pandangannya tentang nilai-nilai kebenaran,

161
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710
dan hal itulah yang ingin disampaikannya Pada Aspek nila moral yang
kepada pembaca. Manusia merupakan berhubungan antara manusia dengan dirinya
makhluk Tuhan yang paling sempurna sendiri, peneliti menemukan cara
dibandingkan dengan makhluk lain karena penyampaiannya menggunakan teknik
pada manusia selain diberkahi kehidupan penyampaian secara langsung. Dapat dilihat
juga diberkahi dengan kemampuan untuk SDGD NXWLSDQ EHULNXW ³%ROHK MDGL VD\D
berpikir dan berkarya. mahasiswa dari keluarga miskin, tapi cukup
Nilai-nilai moral dalam buku tersebut yakin merupakan salah satu mahasiswa yang
dapat mengajarkan kita bagaimana cara kita paling kaya pada zamannya, setidaknya di
dapat mengakui kebesaran Tuhan, memiliki ZLOD\DK NDPSXV 8, ´ KOP 1LODL PRUDO
sikap pasrah, memiliki sikap yang dilandasi yang terdapat pada kutipan tersebut, secara
dengan nilai-nilai agama dan lainnya. langsung penulis mengatakan bahwa Chairul
Wicaksono (2014:276) mengatakan nilai-niai Tanjung memiliki rasa percaya diri yang
relegius yang terkandung dalam karya sastra besar. Dia yakin akan keberhasilan yang ia
dimaksudkan agar penikmat karya tersebut rasakan. Dengan cara penyampaian seperti
mendapatkan renungan-renungan batin itu, akan mempermudah pembaca dalam
dalam kehidupan yang bersumber pada nilai- menafsirkan nilai moral yang terkandung
nilai agama. dalam cerita.
Nilai Moral dalam Kaitannya dengan Nilai moral dalam kaitan hubungan
Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri manusia dengan diri sendiri disampaikan
Sebuah nilai moral yang terdapat dalam buku dengan tujuan agar pembaca dapat lebih
Chairul Tanjung Si Anak Singkong yang menjalani hidup dengan baik. Nilai-nilai
berkaitan pada hubungan manusia dengan moral tersebut dapat menjadi contoh bagi
dirinya sendiri digambarkan pada tokoh yang pembaca agar dapat lebih bertanggung jawab
mengakui eksistensi dirinya. Pada cerita untuk hidupnya sendiri dan lebih mengenal
tersebut juga digambarkan seorang tokoh kewajiban-kewajiban yang harus kita
yang memiliki harga diri yang tinggi, lakukan untuk hidup kita. Nurgiyantoro
memiliki rasa takut akan kegagalan, memiliki (1995:322) mengatakan nilai moral
rasa dendam akan kehidupan dan menyadari merupakan petunjuk yang sengaja diberikan
akan tanggung jawab serta kewajiban dirinya oleh pengarang tentang berbagai hal yang
sendiri. berhubungan dengan masalah kehidupan,

162
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710
seperti sikap, tingkah laku, dan sopan santun Pada Aspek nila moral yang
pergaulan. berhubungan antara manusia dengan manusia
Manusia sebagai makhluk ciptaan lain, peneliti menemukan cara
Tuhan memiliki kaidah yang sepatutnya penyampaiannya menggunakan teknik
dipatuhi oleh dirinya sendiri dalam penyampaian secara langsung. Dapat dilihat
melakukan tindakan, ataupun perbuatan. SDGD NXWLSDQ EHULNXW ³3HUVLDSDQ PHQMHODQJ
Kaidah tersebut dapat berupa sikap pergi dan selama berada di Tanah Suci, saya
pengendalian diri, mawas diri, berani yang mengurus langsung keperluan Ibu,
mengakui dosa, atau perbuatan salah, senang termasuk dalam melaksanakan proses haji,
hidup sederhana, bertindak wajar, dan dapat mulai dari lempar jumrah, sai, hingga tawaf.
berpikir panjang, bekerja keras, percaya diri, Saya terus menjaga Ibu selama menjalankan
bertindak hati-hati, dan berlaku adil (Bakry, SURVHV KDML LWX ´ KOP 1LODL PRUDO \DQJ
1990:128). Dari buku tersebut banyak contoh terdapat pada kutipan tersebut, secara
nilai moral yang dapat diambil sebagai langsung penulis menggambarkan bahwa
rujukan bagi kehidupan kita. Chairul Tanjung memiliki rasa cinta kasih
Nilai Moral dalam Kaitannya dengan yang begitu luar biasa terhadap ibunya.
Hubungan Manusia dengan manusia lain Secara langsung penulis memberikan nasihat
(sosial) Sebuah nilai moral yang terdapat atau petuah yang patut diteladani kepada
dalam buku Chairul Tanjung Si Anak pembaca dari sikap moral yang dimiliki
Singkong yang berkaitan pada hubungan seorang Chairul Tanjung.
manusia dengan manusia lain dalam Nilai moral dalam kaitan hubungan
lingkungan sosial dapat digambarkan pada manusia dengan manusia lain (sosial)
sifat Chairul Tanjung yang suka menolong disampaikan dengan tujuan agar pembaca
dan berbagi dengan sesama tanpa pamrih. dapat termotivasi dengan cara tokoh
Pada cerita tersebut juga digambarkan tokoh menjalani kehidupannya yang baik. Nilai
yang memiliki rasa cinta kasih yang luar moral tersebut disampaikan juga agar
biasa untuk orang-orang di sekelililngnya. pembaca mampu meneladani perilaku-
Baik itu keluarga maupun orang lain. Chairul perilaku tokoh yang mampu bersosialisasi
Tanjung juga memiliki sikap saling dengan lingkungan sekitar. Nurgiyantoro
menghargai yang tinggi dan selalu berpikir (1995:322) mengatakan bahwa nilai moral
positif. bersifat praktis sebab petunjuk itu

163
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710
ditampilkan, atau ditemukan modelnya, sastra yang mengisahkan perjalanan hidup
dalam kehidupan nyata, sebagaimana model seorang Chairul Tanjung dengan berbagai
yang ditampilkan dalam cerita itu lewat macam masalah kehidupan yang ia hadapi
tokoh-tokohnya. hingga tahap penyelesaiannya. Dalam buku
Dalam kenyataan bahwa manusia tersebut terkandung nilai moral yang sangat
tidak hidup di dalam alam hampa. Manusia menginspirasi dan patut untuk diteladani.
hidup sebagai manusia yang bermasyarakat, Berdasarkan analisis yang telah
tidak mungkin tanpa kerja sama dengan dilakukan, penelitian ini dapat disimpulkan
orang lain. Sebagai makhluk sosial kita sebagai berikut. Nilai moral yang terdapat di
sebagai manusia seharusnya dapat memiliki dalam buku biografi Chairul Tanjung Si
kaidah yang patut diteladani oleh diri sendiri Anak Singkong yang disusun oleh Tjahja
dalam melakukan tindakan yang Gunawan Diredja adalah sebagai berikut. 1)
berhubungan dengan diri sendiri maupun Nilai moral dalam kaitannya hubungan
manusia lain. Kaidah tersebut bisa berupa manusia dengan Tuhannya terdiri dari nilai
bagaimana seseorang harus bersikap, pasrah dan menurut kepada Tuhannya,
bagaimana cara mereka menyelesaikan berdoa atau memohon kepada Tuhan,
masalah, dan menghadapi situasi tertentu mengakui kebesaran Tuhan, duka cita kepada
(Wicaksono,2014:281). Tuhan, dan perasaan keagamaan. 2) Nilai
Dalam buku ini banyak terdapat nilai moral dalam kaitannya hubungan manusia
moral yang mengacu kepada bagaimana dengan diri sendiri terdiri dari nilai eksistensi
seharusnya kita bersikap dalam berinteraksi diri, harga diri, rasa percaya diri, rasa takut,
dengan manusia lain. Nilai moral tersebut rasa dendam, tanggung jawab terhadap diri
dapat menjadi acuan bagi diri kita sebagai sendiri, dan kewajiban terhadap diri sendiri.
makhluk sosial. 3) Nilai moral dalam kaitannya hubungan
manusia dengan manusia lain (sosial) terdiri
SIMPULAN dari nilai berpikir positif, menolong sesama,
Buku biografi Chairul Tanjung Si cinta kasih sejati, membantu yang lemah
Anak Singkong yang disusun oleh Tjahja tanpa pamrih, saling menghargai, dan saling
Gunawan Diredja memiliki nilai moral yang mengenal. Dalam penyampaian nilai
sangat memengaruhi psikologi pembaca. moralnya, penulis menemukaan
Buku biografi ini merupakan bentuk karya penyampaian nilai moral secara langsung

164
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710
lebih dominan dari pada penyampaian nilai Psikologi. Jakarta: Salemba
Humanika
moral secara tidak langsung.
SARAN Lustyantie, Ninuk. 2016. Simbol-Simbol
Dongeng Prancis. Depok: Banana
Setelah mencermati hasil penelitian
ada beberapa saran semoga dapat menjadi --------2015. Morality In Cultural Elements
In Fairytale And Its Implication In
masukan yang bermanfaat bagi pihak-pihak
Learning French As Foreign
terkait untuk memajukan pendidikan Language. IJLECR. Volume 1
Number 1.
terutama yang menyangkut dengan
http://pps.unj.ac.id/journal/ijlecr/a
pendidikan moral. Adapun saran yang rticle/view/12/12 (di akses 25
Oktober 2017)
diajukan sebagai berikut. (1) Mahasiswa
Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori
Pengkajian Fiksi. Yogyakarta:
dan guru-guru di sekolah diharapkan untuk Gajah Mada University Press.
membaca dan memahami buku biografi
Salam, Burhanuddin. 1997. Etika Sosial:
Chairul Tanjung Si Anak Singkong ini dan Asas Moral dalam Kehidupan
dijadikan karya sastra ini sebagai inspirasi Manusia. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
yang dapat membangun semangat menjalani -------2000. Etika Individu: Pola Dasar
kehidupan. Juga dapat memotvasi untuk Filsafat Moral. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
meneliti hal baru yang ada pada karya
tersebut. (2) Hasil analisis nilai moral dalam Sumardjo, Jacob dan Saini K.M. 1991.
Apresiasi Kesusastraan. Jakarta:
buku biografi ini dapat dimanfaatkan untuk Gramedia
bahan pembelajaran sastra. (3) Guru dapat
Syamsuddin A.R. dan Vismaia S. Damaianti.
menjadikan karya sastra yang mengandung 2006. Metode Penelitian
nilai moral ini sebagai bentuk penambahan Pendidikan Bahasa. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
wawasan dan motivasi.
DAFTAR PUSTAKA Wellek, Rene dan Austin Warren. 2014.
Teori Kesusastraan. Jakarta: PT
Bakry, Noor Ms. 1990. Orientasi Filsafat Gramedia
Pancasila. Yogyakarta: Liberty.
Wicaksono, Andri. 2014. Pengkajian Prosa
Bertens, K. 1993. Etika. Jakarta: Gramedia Fiksi. Yogyakarta: Garudhawaca
Pustaka Utama
Zaidan, Abdul Rozak, dkk..2004. Kamus
Herdiansyah, Haris. 2015. Metodelogi Istilah Sastra. Jakarta: Balai
Penelitian Kualitatif untuk Ilmu Pustaka

165
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017
BAHTERA: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume 16 Nomor 2 Juli 2017
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/bahtera/
ISSN : 0853-2710

166
BAHTERA : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, Volume Juli 2017

Anda mungkin juga menyukai