Oleh :
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Manusia mengalami proses pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan melekat
pada keberadaan kehidupan manusia sehingga pendidikan memiliki peran penting dalam
perkembangan kehidupan manusia. Hal ini sejalan dengan pengertian pendidikan yang
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Sistem Pendidikan
Nasional adalah sebagai berikut. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, akhlak manusia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan di Indonesia memiliki tujuan, yaitu berupa tujuan pendidikan nasional
yang tujuannya adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan.
Untuk mencapai tujuan dari pendidikan nasional di atas di sekolah-sekolah yang
berada di Indonesia menyelenggarakan proses pembelajaran. Menurut Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dalam proses pembelajaran
terdapat salah satu komponen yang penting berupa media pembelajaran. Media
pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar, segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
ketrampilan pebelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Pada laporan
ini kami akan membahas tentang media pembelajaran yang kami buat dan kami uci
cobakan pada salah satu Sekolah Dasar.
B. Rumusan Masalah
1) Apa media yang diujicobakan pada siswa kelas 3 SD Sumberagung ?
2) Apa integrasi pelajaran yang terdapat pada media pembelajaran tersebut ?
3) Bagiamana cara menggunakan media pembelajaran tersebut ?
BAB II KAJIAN PUSTAKA
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium yang dapat
didefinisikan sebagai perantara atau pengantar terjadinya komunikasi dari pengirim
menuju penerima (Heinich et.al., 2002;Ibrahim, 1997; Ibrahim et.al., 2001). Media
merupakan sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee,
1997).
AECT (Association for Education Communication Technologi) memberikan
batasan media sebagai segala bentuk dan satuan yang digunakan orang untuk
mengeluarkan pesan atau informasi. Sedangkan Gerlach dan Ely, mengatakan bahwa
media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap (Azhar
Arsyad, 2009:3).
Menurut Daryanto (2011:4), pada hakekatnya, proses belajar mengajar adalah
proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi
atau ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik secara verbal
maupun nonverbal. Proses tersebut dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol
komunikasi tersebut oleh peserta didik dinamakan decoding.
Berdasarkan hal tersebut media harus bermanfaat sebagai berikut.
1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra.
3) Menimbulkan gairah belajar, berinteraksi secara langsung antara peserta
didik dan sumber belajar.
4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.
5) Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman, dan
menimbulkan persepsi yang sama.
Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, yaitu
guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, peserta didik
(komunikan), dan tujuan pembelajaran, jadi media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran dan
perasaan peserta didik dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan
pembelajaran (Daryanto, 2011: 4).
Berdasarkan definisi-definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa media
pembelajaran merupakan segala bentuk baik berupa manusia, materi atau
kejadian yang membangun kondisi tertentu sebagai sarana perantara dalam
proses belajar mengajar untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang
memiliki manfaat yaitu dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalitis,
mengatasi keterbatasan, memberi rangsangan yang dapat menyamakan
pemahaman siswa serta dapat memberikan pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Menurut Oemar Hamalik (2008:154) belajar adalah perubahan tingkah
laku berkat latihan dan pengalaman. Belajar dalam hal ini harus dilakukan
dengan sengaja, direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu, agar
proses belajar dan hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol secara cermat.
Sedangkan menurut Sudarmanto (1993:2) belajar merupakan usaha
menggunakan setiap sarana atau sumber baik di dalam maupun di luar aturan
pendidikan, guna perkembangan dan pertumbuhan pribadi.
Menurut Baharudin dan Esa NW (2010:11) belajar merupakan proses
manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, ketrampilan dan sikap.
Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan
perubahan dalam dirinya melalui pelatihan –pelatihan atau pengalaman-
pengalaman.
Beberapa pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
pengertian belajar adalah cara diri seseorang untuk melakukan perubahan
pada sikap dan pengetahuan untuk kegiatan pembelajaran. Belajar merupakan
kegiatan mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan yang menghasilkan perubahan pengertian, pemahaman,
ketrampilan, nilai sikap yang yang bersifat lebih relatif lebih konstan dan
berbekas.
Pembelajaran menurut Oemar Hamalik (2008:54) adalah suatu
kombinasi yang tersusun unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan, dan
prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan dari
pembelajaran itu sendiri. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:157)
pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk
membelajarkan siswa dalam belajar bagaimana memperoleh dan memproses
pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Sedangkan pembelajaran dapat diartikan
sebagai proses belajar yang memiliki aspek penting yaitu bagaimana siswa
dapat aktif mempelajari materi pelajaran yang disajikan, sehingga dapat
dikuasai dengan baik.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Dalam kegiatan interaksi antara siswa dan lingkungan, fungsi media
dapat diketahui berdasarkan adanya kelebihan media dan hambatan yang
mungkin timbul dalam proses pembelajaran. Tiga kelebihan kemampuan
media (Gerlach & Ely dan Ibrahim, et al.,2011dalam Daryanto hal 17, 2011)
adalah sebagai berikut.
1) Kemampuan fiksatif
Kemampuan fiksatif artinya dapat menangkap, menyimpan, dan
menampilkan suatu obyek atau kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau
kejadian dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat
disimpan dan pada saat diperlukan ditunjukan dan diamati kembali seperti
kejadian aslinya.
2) Kemampuan manipulating
Kemampuan manipulating artinya media dapat menampilkan kembali
obyek atau kejadian dengan berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai
keperluan. Misalnya, diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, dan dapat
pula diulang-ulang penyajiannya.
3) Kemampuan distributif
Kemampuan distributif, artinya media mampu menjangkau audiens
yang besar jumlahnya dalam satu kali penyajian secara serempak, misalnya
siaran TV atau Radio.
1) Salah tafsir, artinya dengan istilah atau kata yang sama diartikan berbeda
oleh siswa.
2) Perhatian tidak terpusat, artinya hambatan terjadi karena beberapa hal
antara lain gangguan fisik, ada hal lain yang lebih menarik dan
mempengaruhi perhatian siswa, siswa melamun, cara mengajar guru
yang membosankan, cara menyajikan bahan pelajaran tanpa variasi, serta
kurang adanya pengawasan bimbingan guru.
3) Tidak terjadinya pemahaman, artinya kurang memiliki kebermaknaan
logis dan psikologis.
2. Media Pop-Up
a. Pop-Up Book Sebagai Media Pembelajaran
“Menurut seorang professional dan pengamat di bidang paper
engineering, Rubin (dalam Febrianto, 2014) menyatakan bahwa Pop-Up
adalah sebuah ilustrasi yang ketika halamannya dibuka, ditarik, atau diangkat,
akan timbul tingkatan dengan kesan tiga dimensi”. Desain Pop-Up selalu
diaplikasikan ke berbagai media tiga dimensi misalnya buku bergambar,
kartu ucapan, cover buku, lipatan-lipatan buku dengan berbagai jenis, dan
dalam buku cerita anak.
Nama Pop-Up dan pembuatan buku-buku tersebut dikenal juga sebagai
teknik rekayasa kertas atau paper crafting, salah satu turunan keilmuan dari
paper engineering, yaitu sebuah ilmu yang membahas tentang kertas, baik
cara mengelolanya maupun cara memprosesnya. Ada kesamaan antara teknik
Pop-Up dan teknik origami, yakni sama-sama menggunakan teknik melipat
dan merupakan satu turunan keahlian yang sama yaitu paper engineering.
Namun, origami merupakan bentuk paling sederhana yang tidak memerlukan
gunting atau lem dan cenderung dibuat dengan kertas sederhana, berbeda
dengan Pop-Up yang memerlukan lem, gunting, dan karton tebal.
b. Pengertian Pop-Up Book
Peranan media dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Adanya
media dapat mendukung proses pembelajaran, mempermudah siswa dalam
memahami materi pembelajaran, serta meningkatkan kualitas mengajar guru
yang akan berdampak pada kualitas hasil belajar siswa. Media dibedakan
menjadi media dua dimensi dan media tiga dimensi. Salah satu media tiga
dimensi adalah Pop-Up Book.
Menurut Dzuanda (2011: 1) Pop-Up Book adalah sebuah buku
yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi
serta memberikan visualisasi cerita yang menarik, mulai dari tampilan
gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka”.
c. Jenis-jenis Teknik Pop-Up
Menurut Sabuda (diakses di www.robetsabuda.com tanggal 2
September (2016) terdapat beberapa macam teknik pop-up diantaranya
sebagai berikut.
1) Transformations. Yaitu bentuk tampilan yang terdiri dari potongan-
potongan pop-up yang disusun secara vertikal.
2) Volvelles. Yaitu bentuk tampilan yang menggunakan unsur lingkaran
dalam pembuatannya.
3) Peepshow. Yaitu tampilan yang tersusun dari serangkaian tumpukan kertas
yang disusun bertumpuk menjadi satu sehingga menciptakan ilusi
kedalaman dan perspektif
4) Pull-tabs. Yaitu sebuah tab kertas geser atau bentuk yang ditarik dan
didorong untuk memperlihatkan gerakan gambaran baru
5) Carousel. Teknik ini didukung dengan tali, pita atau kancing yang apabila
dibuka dan dilipat kembali berbentuk benda yang komplek
6) Box and cylinder. Box and cylinder atau kotak dan silinder adalah gerakan
sebuah kubus atau tabung yang bergerak naik dari tengah halaman ketika
halaman dibuka. Terdapat beberapa teknik Pop-Up yang dapat dijadikan
sebagai dasar dalam pembuatan Pop-Up Book. Dalam pembuatan Pop-Up
Book ini peneliti menggunakan teknik transformations.
d. Manfaat Media Pop-Up Book
Menurut Dzuanda (2011: 5-6) manfaat dari media Pop-Up Book yaitu:
1) Mengajarkan anak untuk menghargai buku dan merawatnya dengan
baik.
2) Mendekatkan anak dengan orang tua karena Pop-Up Book memberi
kesempatan orang tua mendampingi anak saat menggunakannya.
3) Mengembangkan kreatifitas anak
4) Merangsang imajinasi anak
5) Menambah pengetahuan serta memberi pengenalan bentuk pada
benda
6) Dapat digunakan sebagai media untuk menumbuhkan minat baca
pada anak Berdasarkan penjelasan diatas, diharapkan media Pop-Up
Book bermanfaat dalam proses pembelajaran tematik yakni
membantu guru dalam menyampaikan materi kepada siswa. Selain
itu, penggunaan media Pop-Up Book dapat memudahkan siswa alam
belajar tematik.
BAB III METODE PELAKSANAAN
1. Persiapan
Persiapan yaitu kegiatan merencanakan media yang akan di buat dan
diujicobakan nanti di SD. Kemudian mengurus surat izin observasi sebagai
syarat untuk izin observasi di SD yang akan menjadi sasaran uji coba media.
2. Observasi
Kami melakukan observasi di SD Sumberagung untuk mengidentifikasi
materi pembelajaran yang dianggap sulit oleh guru dan siswa. Kami masuk
kelas dan mengamati kondisis kelas, kemudian berakhir dengan wawancara
dengan guru kelas mengenai materi pembelajaran yang sulit untuk selanjutnya
kami analisis untuk menjadi acuan pembuatan media kami.
3. Pembuatan Media
Setelah menganalisis materi yang dianggap sulit, kami merencanakan
media yang akan kami buat yaitu DOME POP UP dan mulai mencari bahan
sampai proses pembuatan media tersebut. Pembuatan media memakan waktu
sekitar tiga minggu semapai tahap penyelesaian.
4. Pelaksanaan Uji Coba
Setelah media yang dirancang selesai, secara serentak bersama
kelompok lain, kami melakukan uji coba di kelas 3 SD N Sumberagung sesuai
dengan pembagian yang dilakukan sebelumnya. Kami melakukan uji coba
media didampingi guru kelas. Setelah melakukan uji coba kami mengamati
apakah siswa lebih memahami materi yang diajarkan setelah menggunakan
media dengan memberi penugasan.
BAB IV HASIL UJI COBA DAN PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Media yang kami ujicobakan pada kelas 3 di Sumberagung bernama Dome Pop Up,
media ini adalah pop up yang berisi gambar ke kegiatan sehari-hari anak SD dan media
kami berbentuk setengah lingkaran atau yang dalam bahasa Inggris disebut dome. Selain
itu, kami juga membuat stick kata yang ada pada media. setiap stick kata berisi kata yang
berkaitan dengan materi yang akan di jelaskan. Media Dome Pop Up ini mengintegrasikkan dua
mata pelajaran yaitu bahasa Indonesia materi membuat paragraf dai cerita bergambar dan
Matematika materi sudut. Cara menggunakan media Dome Pop Up yang pertama adalah
membukanya dengan lebar sampai keempat sisinya terlihat. Pada keempat sisinya terdapat
gambar timbul cerita kegitan sehari-hari dan para siswa diminta untuk mengamati gambar timbul
tersebut. Dimulai dari gambar timbul pertama siswa diminta mengamati, kemudian membuat
paragraf berdasarkan gambar tersebut dan begitu seterusya hingga gambar keempat.
DAFTAR PUSTAKA
http://belajarpsikologi.com/pengertian-media-pembelajaran/
a. Dokumentasi
Pop Up test
Satuan Pendidikan : SD
Pembelajaran : 5
E. MATERI PEMBELAJARAN
- Materi tentang paragraf
- Materi tentang jenis-jenis sudut
F. PENDEKATAN, STRATEGI, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan yang digunakan yaitu Scientific (mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengkomunikasikan)
2. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran yang digunakan adalah Student centered .
3. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan yaitu Cooperative Learning
4. Metode : ceramah, tanya jawab, unjuk kerja, diskusi
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
H. PENILAIAN
1. Penilaian Sikap : Observasi selama kegiatan berlangsung (lihat
pedoman penilaian siswa)
2. Penilaian pengetahuan : Tugas individu
3. Penilaian Keterampilan : unjuk kerja
I. SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN
1. Sumber pembelajaran
Buku Pedoman Guru Kelas 3 (Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
2. Media / Alat
Stick eskrim
Kertas lipat
Dome Pop Up
LKS
Kertas manila
Kertas karton
( ) ( )
NIP. NIP .
Lampiran
Nama Kelompok :
1. .......................................................................
2. .......................................................................
3. .......................................................................
4. .......................................................................
5. .......................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
1 ................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
2 ................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
3 ................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
4 ................................................................
LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA (AFEKTIF)
Hari,tangal :
Materi :
Observer :
1.
2.
3.
Keterangan
2 Terlambat
MEDIA PEMBELAJARAN