Disusun Oleh :
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
anugerahNya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah “Strategi
Pembelajaran Blended Learning” ini dengan baik dan tepat waktu.
Penulis
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................. 16
B. Saran ....................................................................................................... 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian strategi pembelajaran ?
2. Apa yang dimaksud blended learning ?
3. Bagaimana karakterristik blended learning ?
4. Apa saja komponen blended learning ?
5. Apa tujuan dari pembelajaran blended learning ?
6. Apa manfaat blended learning ?
1
7. Apa saja kelebihan dan kekurangan blended learning ?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah strategi pembelajaran SD. Selain itu makalah ini di susun untuk
menambah pengetahuan mengenai strategi pembelajaran blended learning.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini untuk penulis maupun pembaca adalah
untuk meningkatkan pemahaman mengenai :
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
c. pembelajaran adalah rangkain penstiwa(arcnfs) yang memengaruhi
pembelajaran sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan
mudah (Gagne dan Brigga, 1979).
3. Strategi Pembelajaran
4
achieve a common goal. (blenden learning mengintegrasikan atau
menggabungkan program belajar dan format yang berbeda dalam
mencapai tujuan).
2. Kurtus (2004) berpendapat “blended learning is a mixture of the
various learning strategies and delivery methods that will optimize the
learning experience of the user” (blended learning adalah campuran
dari berbagai strategi pembelajaran dan metode penyampaian yang
akan mengoptimalkan pengalaman belajar bagi penggunanya).
3. Elliot, 2002:58 berpendapat bahwa Pelaksanaan strategi blended
learning memungkinkan penggunaan sumber belajar online, terutama
yang berbasis web/blog, tanpa meninggalkan kegiatan tatap muka.
5
Perbedaan Model Pembelajaran
Proporsi
Konten Jenis
Deskripsi
terkirim Pembelajaran
secara online
Konten pembelajaran dikirim tidak secara
0 Tradisional online, disampaikan dalam bentuk tulis
atau lisan.
Pembelajaran menggunakan asilitas web
untuk memfasilitasi sesuatu yang sangat
penting dalam pembelajaran tatap muka.
Difasilitasi Menggunakan sebuah Course
0 sampai 29
web Management System (CMS) atau sistem
pengelolaan perkuliahan atau halaman
web, semisal untuk memoposting silabus,
solal, bahan ajar, dan lain-laim.
Pembelajaran dengan memadukan sistem
online dan tatap muka. Proporsi substansi
Blended / konten menggunakan online, kadang
30 sampai 79
hybrid menggunakan diskusi online kadang
menggunakan tatap muka.
6
D. Komponen Blended Learning
Blended learning mempunyai tiga komponen penting yaitu 1)
online learning, 2) pembelajaran tatap muka, 3) belajar mandiri. Melalui
blended learning dapat menciptakan lingkungan belajar yang positif untuk
terjadinya interaksi antara sesama peserta didik, dan peserta didik dengan
pendidiknya tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
1. Online Learning
Menurut Dabbagh (2005:15) online learning adalah sebagai
berikut:
Online learning is an open and distributed learning environment that
uses pedagogical tools, enable by internet and web based
technologies, to facilitate learning and knowledge building through
meaningful action and interaction.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa online learning
merupakan lingkungan belajar terbuka dengan mempertimbangkan
aspek-aspek pembelajaran dan mungkin menggunakan teknologi
internet dan berbasis web untuk memfasilitasi proses belajar dan
membangun pengetahuan yang berarti.
Carliner (1999) dalam anderson dan elloumi (2001:4) mengatakan
online learning adalah sebagai berikut: online learning as educational
material that is presented on a computer. Berdasarkan definisi Carliner,
online learning merupakan materi pendidikan yang ditayangkan
dengan memanfaatkan komputer.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa online
learning adalah lingkungan pembelajaran yang mempergunakan
teknologi intranet dan berbasis web dalam mengakses materi
pembelajaran dan memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran
antara sesama peserta didik atau dengan pengajar dimana saja dan
kapan saja. Online learning merupakan suatu pembelajaran yang
menggunakan teknologi internet, intranet, dan berbasis web dalam
mengakses materi pembelajaran dan memungkinkan terjadinya
interaksi pembelajaran.
7
2. Pembelajaran Tatap Muka ( Face to Face Learning)
Sudirman dan Rusyan (1990) mengatakan pembelajaran tatap
muka merupakan model pembelajaran yang sampai saat ini masih terus
dilakukan dan sangat sering digunakan dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran tatap muka merupakan salah satu bentuk model
pembelajaran konvensional yang mempertemukan guru dengan murid
dalam satu ruangan untuk belajar. Pembelajaran tatap muka memiliki
karakteristik yaitu terencana, berorientasi pada tempat (place-based)
dan interaksi sosial (Bonk, Graham, 2006: 122).
Pembelajaran tatap muka biasanya dilakukan di kelas dimana
terdapat model komunikasi synchronous, dan terdapat interaksi aktif
antara sesama murid, murid dengan guru, dan dengan murid lainnya.
Pembelajaran tatap muka, guru atau pembelajar akan menggunakan
berbagai macam metode dalam proses pembelajarannya untuk
membuat proses belajar lebih aktif dan menarik. Metode pembelajaran
yang biasanya digunakan adalah:
a. Metode ceramah
Metode yang paling sederhana karena guru hanya
menyampaikan materi pembelajaran melalui kegiatn
berbicara/ceramah di depan kelas dan terkadang menggunakan
media lain untuk menunjang prose pembelajaran
b. Metode penugasan
Metode pembelajaran dengan memberikan penugasan
untuk dikerjakan didalam kelas, melatih kemandirian dan tanggung
jawab siswa.
c. Metode tanya jawab
Metode pembelajaran yang menimbulkan interaksi antara siswa
dengan guru, guru memberikan pertanyaan lalu siswa menjawab
pertanyaan atau sebaliknya.
8
d. Metode tutorial
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan
pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang
diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara
perorangan atau kelompok kecil siswa.
9
atas kemauannya sendiri. Sikap-sikap seperti itu perlu dimiliki oleh
peserta didik karena hal tersebut merupakan ciri kedewasaan orang
terpelajar. Proses belajar mandiri mengubah peran guru atau instruktur
menjadi fasilitator atau perancang proses belajar dan sebagai
fasilitator, seorang guru atau instruktur membantu peserta didik
mengatasi kesulitan belajar, atau dapat menjadi mitra belajar untuk
materi tertentu pada program tutorial. Tugas perancang proses belajar
mengharuskan guru untuk mengubah materi ke dalam format yang
sesuai dengan pola belajar mandiri.
Pembelajaran Blended Learning memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menjadi pembelajar aktif yang memahami kebutuhan
dirinya dan mengupayakan pencapaian pemahaman akan pengetahuan
secara mandiri. Blended Learning memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan kemampuan individu tanpa
meninggalkan interaksi sosial di dalam kelas, sehingga dengan sistem
ini siswa lebih berperan aktif dalam pembelajaran sedangkan guru
sebagai fasilitator.
Berdasarkan definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
belajar mandiri adalah proses belajar diaman peserta didik memegang
kendali atas pengambilan keputusan terhadap kebutuhan belajarnya
dengan sedikit memperoleh bantuan dari guru atau instruktur.
10
Pembelajaran blended learning hendaknya memudahkan peserta
didik dan pendidik dalam menjalankan proses pendidikan serta
menjadikan peserta didik dan pendidik bekerja sama guna mencapai tujuan
pendidikan yang saling menguntungkan. Pradnyana (2013) menyebutkan
tujuan dari pembelajaran blended learning adalah:
1) Membantu peserta didik untuk berkembang lebih baik di dalam proses
belajar, sesuai dengan gaya belajar dan preferensi dalam belajar.
2) Menyediakan peluang yang praktis realistis bagi pendidik dan peserta
didik untuk pembelajaran secara mandiri, bermanfaat, dan terus
berkembang.
3) Peningkatan penjadwalan fleksibilitas bagi peserta didik, dengan
menggabungkan aspek terbaik dari tatap muka dan instruksi online.
4) Kelas tatap muka dapat digunakan untuk melibatkan para peserta didik
dalam pengalaman interaktif. Sedangkan porsi online memberikan
peserta didik dengan konten multimedia yang kaya akan pengetahuan
pada setiap saat, dan di mana saja selama peserta didik memiliki akses
Internet.
5) Mengatasi masalah pembelajaran yang membutuhkan penyelesaian
melalui penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi.
11
kekurangan. Metode pembelajaran ini memungkinkan sebuah
pembelajaran yang tidak meninggalkan pakem dasar yakni interaksi dan
teknologi. Secara umum bisa disimpulkan bahwa model pembelajaran
blended learning ini adalah perpaduan dari manfaat-manfaat pembelajaran
online atau (e-learning) dengan pembelajaran tatap muka (konvensional).
Selain itu, melihat kondisi saat ini pembelajaran tatap muka tidak
bisa dilakukan secara terus-menerus karena mempertimbangkan kesehatan
dan keselamatan peserta didik. Dengan pembelajaran blended learning
siswa tidak harus selalu melakukan pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran juga bisa dilakukan dirumah atau dimanapun dan juga
kapanpun asalkan terkoneksi dengan internet.
12
6. Siswa menjadi leluasa dalam berfikir dan mencari informasi yang
dibutuhkan.
7. Siswa mendapatkan pengalaman belajar yang tidak monoton
sehingga siswa tidak bosan.
8. Interaksi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan guru tetap
terjalin dengan baik.
9. Mengurangi kemungkinan terpapar penyakit yang menular.
13
2. Peserta didik memiliki keleluasan untuk mempelajari materi atau
bahan ajar secara mandiri dengan memanfaatkan bahan ajar yang
tersimpan secara online.
3. Kegiatan diskusi berlangsung secara online/offline dan berlangsung
diluar jam pelajaran, kegiatan diskusi berlangsung baik antara
peserta didik dengan guru maupun antara antar peserta didik itu
sendiri.
4. Pengajar dapat mengelola dan mengontrol pembelajaran yang
dilakukan siswa diluar jam pelajaran peserta didik.
5. Pengajar dapat meminta kepada peserta didik untuk mengkaji
materi pelajaran sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung
dengan menyiapkan tugas-tugas pendukung.
6. Target pencapaian materi-materi ajar dapat dicapai sesaui dengan
target yang ditetapkan.
7. Pembelajaran menjadi luwes dan tidak kaku.
14
5. Diperluken strategi pembelajaran oleh pengajar untuk
memaksimalkan potensi blended learning.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pemaparan materi diatas adalah sebagai
berikut :
B. Saran
1. Sebelum menyusun makalah hendaknya penulis memahami materi
yang akan disajikan.
16
2. Seorang calon guru hendaknya memahami strategi pembelajaran
blended learning sebagai salah satu strategi yang akan digunakan saat
mengajar.
3. Masyarakat hendaknya mengerti tentang strategi pembelajaran blended
learning sebagai salah satu strategi pembelajaran di sekolah.
17
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikibooks.org/wiki/Pembelajaran_Berbasis_Blended_Learning
diakses pada 24 September 2020.
18