Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Ghadah

NIM : 2000861201148
KELAS : A1
MK : Manajemen SDM II
JURUSAN : Manajemen
FAKULTAS : Ekonomi
DOSEN PENGAMPU : Osrita Hapsara SE, MM.

RESUME KOMUNIKASI

A. Definisi Komunikasi
Adapun beberapa definisi komunikasi menurut para ahli antara lain:
1. Carl Hovland, Janis & Kelley
Komunikasi adalah suatu proses melalui dimana seseorang
(komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata)
dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya
(khalayak).
2. Bernard Berelson & Gary A.Steiner
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan,
emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti
kata-kata, gambar, angka-angka, dan lain-lain.
3. Harold Lasswell
Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang
menjelaskan “siapa”, “mengatakan apa”, “dengan saluran apa”, “kepada
siapa”, dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa”. (who says what in which
channel to whom and with what effect).

A. Pentingnya Komunikasi Bagi Manajer


Bagi perusahaan besar komunikasi itu sangat penting. Dari komunikasi
antar manajer dan karyawan, manajer dengan dewan direksi. Merupakan satu
point penting bagi berjalannya perusahaan dengan baik dan sesuai target tujuan
perusahaan. Komunikasi memang tidak mudah, dalam membangun hubungan
dengan karyawan, manajer sering dihadapi oleh kendala-kendala yang sulit
untuk berkomunikasi dengan karyawan dalam menghadapi proyek besar
maupun kecil yang sedang dipegang manajer. Oleh karena itu, ada beberapa
fungsi komunikasi agar manajer dapat menangani karyawan dengan baik,
seperti:
a. Relationship Building
Membangun hubungan adalah kunci utama untuk membantu manajer
membangun kepercayaan dan persahabatan dengan karyawan. Contohnya,
manajer akan mendatangi karyawan saat ada masalah, ketika itu manajer
akan memberi umpan balik negatif agar mereka bisa mendengar
kesalahannya. Dan waktu berbeda manajer juga akan memberi umpan balik
positif, sehingga karyawan akan membawanya ke hati dan memotivasi
mereka untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik. Di lingkungan kerja
ini, sebagai manajer penting untuk membangun hubungan sejak dini.

b. Employee Engagement
Salah satu aspek hubungan manajer-karyawan berkaitan dengan
pengelolaan dan pengembangan proyek - yang memungkinkan karyawan
memberi masukan ke manajer. Sehingga karyawan benar-benar merasa
seperti mereka adalah bagian dari proses, mereka akan terhubung ke proyek
dengan cara yang lebih bermakna, dan melakukan pekerjaan berkualitas
tinggi.

c. Employee Recognition
Setiap manajer harus belajar bagaimana mengenali karyawan di
tempat kerja dengan benar. Namun, tidak cukup hanya mengenali dan
memuji karyawan. Mengakui seorang karyawan atas kerja keras mereka
menunjukkan bahwa manajer menghargai kontribusi mereka terhadap
organisasi. Sekali lagi, ini merupakan strategi komunikasi lain yang akan
memotivasi karyawan untuk berbuat lebih baik.
a. Employee Coaching
Pembinaan karyawan, sebagai manajer yang sukses harus melakukan
percakapan mendalam dengan karyawan tentang kinerja paling sedikit setiap
kuartal. Penting bagi manajer menyimpan percakapan ini sesering mungkin,
sehingga benar-benar dapat terhubung dengan karyawan.

B. Unsur-unsur Komunikasi
Dalam berkomunikasi memiliki unsur-unsur yang sangat penting.
Berdasarkan dari definisi komunikasi diatas, dalam Mulyana (2010) untuk
terjadi proses komunikasi, minimal terdiri dari tiga unsur utama menururt
Model Aristoteles, yaitu:
o Pengirim pesan / komunikator
o Pesan
o Penerima pesan / komunikan Tidak hanya tiga unsur diatas, proses
komunikasi membutuhkan lebih dari tiga unsur itu.
Menurut Riswandi (2009) dalam bukunya “Ilmu Komunikasi”
menjelaskan bahwa definisi komunikasi menurut Lasswell dapat diturunkan
lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu:
a. Sumber (source) Sering disebut sebagai pengirim (sender), penyandi
(encoding), komunikator, pembicara (speaker). Sumber adalah pihak yang
berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.
b. Pesan Yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima.
Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang
mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud sumber tersebut. Pesan
sebenarnya adalah suatu hal yang sifatnya abstrak (konseptual, ideologis,
dan idealistik).
c. Saluran atau media Yaitu alat yang digunakan sumber untuk menyampaikan
pesannya kepada penerima. Saluran dibagi menjadi dua yaitu langsung
(tatap muka) atau melalui media (cetak dan elektronik).
d. Penerima (receiver) Sering juga disebut sasaran/tujuan (destination),
komunikan, penyandi balik (decoder) atau khalayak, pendengar, penafsir,
yaitu orang yang menerima sumber.
e. Efek Yaitu apa yang terjadi pada penerima setelah ia menerima pesan
tersebut. Efek komunikasi ini berupa efek psikologis yang terdiri dari tiga
hal:
 Pengaruh kognitif Dengan komunikasi, seseorang menjadi tahu tentang
sesuatu. Komunikasi berfungsi untuk memberikan informasi.
 Pengaruh afektif Dengan pesan yang disampaikan terjadi perubahan
perasaan atau sikap.
 Pengaruh konatif Pengaruh yang berupa tingkah laku atau tindakan.
Karena menerima pesan dari komunikator atau penyampai pesan,
komunikan bisa bertindak untuk melakukan sesuatu.
Kelima unsur komunikasi diatas perlu ditambah dengan unsur-unsur lain
yaitu umpan balik (feed back), gangguan komunikasi (noise), dan konteks atau
situasi komunikasi.

C. Kontek Komunikasi Dalam Organisasi


Komunikasi penting adanya dalam sebuah organisasi. Dengan
komunikasi dalam organisasi dapat meminimalisir konflik dan hambatan yang
ada di dalam organisasi tersebut. Redding dan Sanborn mengatakan bahwa
komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan informasi dalam
organisasi yang kompleks. (Masmuh, 2010:5) Deddy Mulyana (2001:75)
dalam Masmuh (2010:6) menjelaskan tentang komunikasi formal adalah
komunikasi menurut struktur organisasi, yaitu komunikasi ke bawah, ke atas,
dan horizontal. Sedangkan Komunikasi informal tidak bergantung pada
struktur organisasi seperti komunikasi antar sejawat dan gosip. Teori
komunikasi organisasi terbagi menjadi dua yaitu organisasi social dan
organisasi formal. Istilah organisasi social merujuk pada pola interaksi social
(frekuensi dan lamanya kontak antara orang-orang; kecendurangan mengawali
kontak, arah pengaruh antara orang-orang, derajat kerja sama, perasaan
tertarik, hormat, dan permusuhan serta perbedaan status). Yang kedua adalah
organisasi formal yang mempunyai struktur yang baik. Struktur ini
menerangkan hubungan otoritas, kekuasaan, akuntabilitas, dan tanggung
jawab. Organisasi formal popular disebut dengan birokrasi. Organisasi formal
adalah apa yang tercantum di atas kertas (hubungan logical yang dinyatakan
oleh peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan perusahaan yang
bersangkutan.

D. Pedoman Komunikasi Yang Baik


Pedoman komunikasi yang baik menurut American Management
Assosiation (AMA), yaitu:
1. Cari kejelasan gagasan" terlebih dahulu sebelum dikomunikasikan
2. Teliti tujuan sebenernya setiap komunikasi
3. Pertimbangkan keadaan phisik & manusia keseluruhan kapan saja
komunikasi akan dilakukan
4. Konsultasikan dengan pihak" lain, bila perlu dalam perencanaan komunikasi
5. Perhatikan tekanan nada & ekpresi lainnya sesuai isi dasar berita selama
berkomunikasi
6. Umpan balik
7. Ikuti lebih lanjut komunikasi yang telah dilakukan
8. Perhatikan konsistensi komunikasi
9. Tindakan / perbuatan harus mendorong komunikasi
10. Jadilah pendengar yang baik.
DAFTAR PUSTAKA

Riswandi. 2009. Ilmu komunikasi .Yogyakarta:Graha ilmu.

https://www.dictio.id/t/mengapa-komunikasi-sangat-penting-bagi-para-manajer/
16615/2

R. Wayne Pace, Don F. Faules, 2006. Komunikasi Organisasi Strategi


Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Masmuh, Abdullah. 2010. Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori Dan


Praktek. Malang: UMM Pers.

Mulyana, Deddy. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja


Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai