Anda di halaman 1dari 9

NAMA : MUH.

KAMAL BAHRI
KELAS : KPI C
NIM : 500100122105
MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

HUBUNGAN KOMUNIKASI DAN KEHUMASAN

A. Pengertian Komunikasi

Secara etimologis, para ahli komunikasi sepakat bahwa kata “Komunikasi” berasal dari
Bahasa latin “Communication” yang berati “Pergaulan”, Persatuan”, “Peran serta”, “Kerjasama”;
bersumber dari isitilah “Communis” yang berarti “Sama makna”, atau membuat kebersamaan atau
membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Berkomunikasi berarti manusia berusaha
untuk mencapai kesamaan makna dan manusia mencoba untuk berbagi informasi, gagasan, atau
sikap dengan partisipan lainnya. Apabila tidak terjadi kesamaan makna antara komunikator dan
komunikan yaitu komunikan tidak mengerti dengan pesan yang diterimanya maka komunikasi
tidak terjadi atau tidak komunikatif. Kendala utama dalam berkomunikasi adalah manusia sering
mempunyai makna yang berbeda terhadap lambang yang sama. Oleh karena itu, komunikasi
seharusnya dipertimbangkan sebagai aktivitas dimana tidak ada tindakan atau ungkapan yang
diberi makna secara penuh, kecuali jika diindentifikasikan oleh partisipan komunikasi yang
terlibat. Walaupun kata “Komunikasi” sudah sangat akrab di telinga masyarakat namun untuk
membuat definisi mengenai komunikasi tidak lah semudah yang dipikirkan. Hal ini seperti yang
dikatakan oleh Stephen Lettlejohn, “Communication is difficult to define. The word is abstract
and like most terms, posses numerous meaning (komunikasi sulit untuk didefinisikan. Kata
“Komunikasi” bersifat abstrak, seperti kebanyakan istilah yang memiliki banyak arti). Walaupun
komunikasi bersifat abstrak, namun banyak para ahli komunikasi mencoba untukmendefinisi
komunikasi dari berbagai perspektif, seperti Berelson dan Steiner (1964), komunikasi adalah
proses penyampaian gagasan, emosi, informasi, dan keahlian melalui penggunaan simbol-simbol
seperti kata-kata, gambar-gambar dan angka-angka.
B. Pengertian kehumasan
Kata kehumasan berasal dari akar kata humas yang merupakan singkatan dari hubungan
masyarakat. Hubungan masyarakat (humas) merupakan terjemahan dari istilah public
relations.Public Relations merupakan lapangan baru di bidang komunikasi yang tumbuh dan
berkembang pesat pada permulaan dekade ke-20 ini. Perkembangannya berkaitan erat dengan
kemajuan masyarakat di berbagai bidang, terutama di bidang industry, bisnis, perusahaan, bahkan
akhir-akhir ini juga berkembang pesat di bidang politik dan pemerintahan. Lahirnya public
relations seperti yang dipraktekkan sekarang, bertolak dari adanya kemajuan di berbagai bidang,
yang membutuhkan jasa-jasa public relations.

Namun, Menurut para pakar, hingga kini belum terdapat konsensus mutlak tentang definisi
humas (public relations). Hal ini disebabkan oleh: pertama, beragamnya definisi public
relations yang telah dirumuskan baik oleh para pakar maupun profesional humas yang didasari
perbedaan sudut pandang mereka terhadap pengertian humas. Kedua, perbedaan latar belakang,
misalnya definisi yang dilontarkan oleh kalangan akademisi perguruan tinggi akan lain bunyinya
dengan apa yang diungkapkan oleh kalangan praktisi (public relations practitioner). Dan ketiga,
adanya indikasi baik teoritis maupun praktis bahwa kegiatan kehumasan bersifat dinamis dan
fleksibel terhadap perkembangan dinamika kehidupan masyarakat yang mengikuti kemajuan
zaman.
Sam Black dan Melvin L. Sharpe menyatakan, kesulitan yang dialami profesi humas untuk
merumuskan definisi yang dapat diterima oleh semua praktisi, disebabkan karena demikian
kompleks dan beragamnya unsur profesi humas. Profesi ini terdiri atas banyak unsur keahlian
khusus. Keahlian ini meliputi keahlian profesional, dari yang harus dimiliki oleh para pemula dan
tingkat menengah di bidang humas dan penerbitan sampai tingkat konsultasi manajemen.
Menurut Oemi Atiyah, humas adalah sebuah unit yang mempunyai tugas untuk membangun kerja
sama, saling pengertian, saling menghargai dengan komunikasi dua arah. Humas merupakan
fungsi manajemen yang membentuk dan mengelola hubungan saling menguntungkan antar
organisasi dan masyarakat. Keberhasilan ini bergantung pada fungsinya.
C. Hubungan komunikasi dan kehumasan
Pada dasarnya, berbicara masalah hubungan komunikasi dengan kehumasan, sama halnya
ketika berbicara masalah hubungan komunikasi dengan dakwah. Menurut Bapak Arifuddin Tike,
dakwah merupakan suatu proses komunikasi, namun tidak semua proses komunikasi merupakan
proses dakwah. Demikian pula dengan kehumasan (humas). Humas merupakan suatu proses
komunikasi, namun belum tentu proses komunikasi merupakan suatu proses kehumasan.
Sebagaimana yang telah dikemukakan pada bab pendahuluan, bahwa tujuan penyelenggaraan
hubungan masyarakat (humas) di antaranya adalah menciptakan komunikasi dua arah dan
membentuk pengertian berdasarkan kebenaran, pengetahuan, dan informasi yang lengkap. Maka
kegiatan kehumasan pada hakikatnya adalah kegiatan komunikasi, namun berbeda dengan
kegiatan komunikasi lainnya. Kegiatan komunikasi dalam kehumasan mempunyai ciri-ciri
tertentu.
D. Ciri Ciri komunikasi dan kehumasan
1. Komunikasi dalam kegiatan humas berlangsung dua arah (timbal-balik).
2. Kegiatan yang dilakukan terdiri atas penyebaran informasi, penggiatan persuasif, dan
pengkajian pendapat umum.
3. Tujuan yang hendak dicapai adalah tujaun perusahaan/ organisasi tempat humas berada;
4. Sasaran yang dituju adalah khalayak internal dan khalayak eksternal;
5. Efek yang diharapkan adalah terbiananya hubungan yang harmonis antara perusahaan dan
khalayak.
Kehumasan senantiasa berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui
pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak,
yakni berupa perubahan yang positif. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kunci sukses
humas adalah melalui komunikasi. Artinya, keberhasilan humas untuk mencapai tujuannya
bergantung kepada sejauh mana humas itu dapat menjalin hubungan yang baik dengan
masyarakatnya, baik khalayak internal maupun eksternal.
Misi yang diemban oleh humas yakni memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan kebijaksanaan, kegiatan dan tindakan organisasi/
perusahaan. Pelayanan informasi tersebut hanya dapat dilaksanakan melalui komunikasi.
Dalam pengertian teoritis, hubungan masyarakat merupakan bagian integral dari suatu
kelembagaan dan bukan suatu fungsi atau bagian yang berdiri sendiri. Hubungan masyarakat
adalah penyelenggara komunikasi timbale-balik antara suatu lembaga tersebut. Dari pihak suatu
lembaga, komunikasi seperti ini diajukan untuk menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi
terciptanya tujuan, kebijakan dan tindakan lembaga tersebut. Dengan kata lain, Hubungan
masyarakat berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap komponen pada suatu
lembaga dalam rangka memberikan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua
ini bertujuan untuk menumbuhkan dan mengembangkan penengertian dan kemauan baik (good
will) publiknya serta memperoleh opini public yang menguntungkan (atau untuk menciptakan
kerja sama berdasarkan hubungan yang baik dengan public).

E. Prinsip komunikasi yang efektif


Kunci sukses suatu komunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam hubungan masyarakat, sangat
tergantung pada pelaksanaan komunikasi yang efektif. Dalam kaitan dengan prinsip komunikasi
yang efektif, hal-hal yang diperhatikan adalah :
1. jenis publik (khalayak) yang menjadi sasaran
2. susunan pesan bagaimana yang paling tepat dan mudah dipahami
3. saluran apa yang paling sesuai dengan sifat public yang dituju
Demi efektifnya komunikasi, maka pengetahuan secara terperinci tentang public yang dituju
sangat penting. Ini berarti, sifat dan ciri public yang dituju didalam kegiatan hubungan masyarakat
haruslah diketahui.
“The more carefully oer difine various publics, the more ways of reaching and influencing them
one will discover” (semakin teliti orang menentukan khalayak yang dituju, semakin banyak
diemukan cara-cara untuk mendekati dan mempengaruhinya).
Karena itu meskipun penelitian mengenai khalayak (audience research) cukup mahal biayanya,
tapi itu harus dilakukan demi diperolehnya cara dan teknik untuk mempengaruhinya.
Hubungan masyarakat mengacu pada praktik meningkatkan reputasi organisasi di mata publik,
pemangku kepentingan, karyawan, investor, dan semua orang yang terkait dengannya. Pakar PR
dipekerjakan secara khusus oleh organisasi yang bekerja keras untuk mempertahankan citra merek
organisasi. Komunikasi memainkan peran penting dalam hubungan masyarakat yang
efektif . Komunikasi dua arah antara kedua pihak sangat penting dan informasi harus mengalir
dalam bentuk yang diinginkan antara organisasi dan publik. Penerima harus memahami apa yang
ingin dikomunikasikan pengirim untuk hubungan masyarakat yang efektif. Penerima (publik,
audiens target, pemangku kepentingan, karyawan, investor) harus memahami pesan pengirim
dengan jelas. (organisasi dalam kasus ini).

Pesan / informasi perlu memberikan dampak di benak pelanggan untuk positioning merek yang
efektif . Komunikasi perlu memiliki pengaruh yang kuat pada khalayak sasaran agar mereka tetap
loyal terhadap organisasi. Dalam hubungan masyarakat, penerima memainkan peran penting
daripada pengirim. Pengirim (organisasi) harus memastikan bahwa penerima menafsirkan
informasi dengan benar dan juga memberikan umpan balik dan ulasan yang diperlukan. Sangat
penting bagi pengirim untuk memahami audiens targetnya. Pakar PR harus melakukan penelitian
ekstensif dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin sebelum merencanakan aktivitas
PR. Kegiatan kehumasan akan luput dari perhatian jika penerima tidak memahaminya dengan
baik. Aktivitas hubungan masyarakat harus dirancang dengan mengingat manfaat dari audiens
target untuk positioning merek yang lebih baik.

Contoh :

Dalam kasus rumah sakit, aktivitas hubungan masyarakat akan memastikan kelancaran arus
informasi antara otoritas atau manajemen rumah sakit dan pasien serta anggota keluarga dekat atau
kerabat mereka. Pakar hubungan masyarakat dari rumah sakit di daerah pedesaan harus
merencanakan dan merancang kegiatan mereka dalam bahasa lokal agar penerima dapat
menafsirkan dan merespons dengan baik. Jika otoritas rumah sakit berinteraksi dalam bahasa yang
tidak dimengerti oleh pasien, tidak ada komunikasi nyata yang terjadi dan pada akhirnya efek dari
aktivitas hubungan masyarakat menjadi batal.

Selanjutnya kebutuhan khalayak sasaran harus dipahami dengan baik. Ingatlah bahwa aktivitas
hubungan masyarakat dirancang untuk memposisikan organisasi dalam pandangan terbaik. Ini
terjadi hanya jika khalayak sasaran benar-benar puas dengan layanan / produknya. Pahami apa
yang diharapkan audiens target dari Anda untuk merancang aktivitas PR untuk mendapatkan
dampak yang maksimal dan diinginkan. Pastikan audiens target Anda memahami apa yang ingin
Anda komunikasikan. Mari kita pahami peran komunikasi dalam PR melalui contoh sederhana.
Peter merencanakan liburan bersama keluarganya ke tujuan yang belum dijelajahi. Dia
memastikan dia memiliki peta tempat tertentu yang akan membantunya dengan arah dan jalan dari
tempat itu. Apa yang dilakukan peta pada contoh di atas? Itu hanya membimbing Peter tentang
tempat baru ini. Dengan kata lain, peta berkomunikasi secara efektif sehingga Peter tidak tersesat.
Bagaimana jika Peter tidak memahami peta? Komunikasi tidak lengkap. Bagaimana jika Peter
memahami petanya?, Ini adalah kasus komunikasi dua arah di mana Peter mampu menafsirkan
apa yang ingin dikomunikasikan oleh peta. Contoh sederhana komunikasi dua arah.

Pakar hubungan masyarakat harus memastikan:

 Pesan sampai ke penerima (publik) dalam bentuk yang benar.


 Audiens setuju dengan pesan tersebut
 Mereka merespons sesuai dan memberikan umpan balik yang diperlukan.

Peran komunikasi timbal balik dalam perusahaan masa kini adalah hal yang mutlak. Biasanya
peran tersebut diserahkan kepada pihak Public relations. Itu artinya hal terpenting bagi PR/humas
adalah kemampuannya mengemban fungsi dan tugasnya dalam melaksanakan hubungan
komunikasi kedalam dan keluar. Maksudnya adalah upaya pembinaan hubungan yang harmonis
antara pimpinan manajemen dengan para karyawan dan antara pimpinan dengan pemilik
perusahaan atau sebaliknya. Begitu juga kemampuannya untuk menjembatani atau membangun
hubungan komunikasi dengan masyarakat luar sebagai publiknya.

Sedangkan arti penting bidang komunikasi manajemen pada sebuah organisasi atau perusahaan
dapat di tinjau dari dua faktor, yaitu “komunikasi antar manajemen” dan “hubungan antar
manusia (human relations).” Berkaitan dengan upaya PR untuk memelihara komunikasi dua arah
timbal balik melalui berbagai media PR, baik sebagai alat maupun saluran untuk arus kelancaran
komunikasinya. Kemudian PR itu sendiri memiliki fungsi kelembagaan(state of being),dapat
berbentuk departemen,unit atau bagian dari suatu struktur manajemen perusahaan bersangkutan
secara keseluruhan.

Sebagai ilmu pengetahuan manajemen bersifat universal dan sistematis, yaitu mencakupi kaidah-
kaidah,prinsip-prinsip dan konsepsi serta mengacu pada landasan teoretis yang ada dalam
melaksanakan fungsi-fungsi dasar dari manajemen umum; tahap perencanaan, perorganisasian,
pengoordinasian dan hingga tahap penilaian (evaluasi). Sebagai suatu seni, manajemen merupakan
bagaimana cara memimpin (leadership) orang lain demi mencapai tujuan bersama pada sebuah
lembaga/organisasi, termasuk manajemen untuk mengelola bidang keuangan, manajemen
pemasaran dan lain sebagainya. Disamping itu kemampuan praktisi PR/Humas dalam
berkomunikasi (Communication Skill) dan membangun hubungan (Relationship) positif.

Khususnya dalam merancang program kerja Public Relations (PR) atau Humas (Hubungan
Masyarakat), dan dalam upaya untuk menyelenggarakan komunikasi dua arah, peranan dalam dan
fungsi manajemen mutlak diperlukan. Tidak heran kalau seorang pakar komunikasi mengatakan
bahwa kegiatan Public Relations merupakan perpaduan antara seni dan gabungan ilmu-ilmu sosial
yang akan mampu menganalisis kecenderungan serta meramalkan apa dan akibat yang terjadi
dikemudian hari. Artinya Management of Public Relations (Manajemen PR/Humas) memerlukan
pemikiran, dan konsepsi suatu perencanaan, perorganisasian, pengkomunikasian, serta
pengoordinasian yang secara serius dan rasional dalam upaya pencapaian tujuan bersama dari
organisasi/lembaga yang diwakilinya. Keberhasilan karya atau prestasi kerja dari pihak Public
Relations tersebut tidak terlepas dari kemampuan profesionalisme individu-individu yang terlibat
dalam kegiatan manajemen organisasi yang juga menuntut eperangkat pengetahuan, keterampilan,
kejujuran, integritas, loyalitas, dan kredibilitas yang tinggi.

Pada dasarnya aktivitas Public Relations meliputi kegiatan mulai dari pembenahan organisasi itu
sendiri, hingga kegiatan yang bersifat membangun atau menciptakan citra perusahaan dan
hubungan yang positif dimata publiknya. Jadi menurut pakar Humas/PR, secara struktural, Public
relations merupakan bagian integral dari suatu kelembagaan atau organisasi, dan bukan merupakan
fungsi yang terpisah dari sistem manajemen suatu perusahaan/organisasi. Hal ini dibuktikan
dengan sangat menentukannya upaya Humas/PR dalam menyelenggarakan komunikasi timbal
balik antar organisasi/lembaga dengan publiknya dalam upaya meraih citra positif.

Sebagai Manajer Humas yang profesional dan integritas tinggi maka yang bersangkutan harus
memiliki penguasaan dasar ilmu manajemen, research, psikologi dan sosiologi. Juga memiliki
kemampuan melakukan komunikasi secara efektif, dan pengetahuan cara penerapannya atau dapat
melaksanakan(aplikasinya), baik menurut kemampuan dari aspek fungsi manajerial secara efisien
dan efektif, maupun aspek-aspek pengetahuan teknis operasionalnya.
Organisasi merupakan suatu kerangka karya dari suatu proses manajemen yang menunjukan
adanya pembagian tugas, kewajiban dan peran yang jelas bagi para personelnya. Artinya ada tiga
klasifikasi yang terkandung didalam suatu organisai; pertama, ada yang memimpin dan kedua ada
beberapa orang yang harus dipimpin dalam satu manajemen organisasi untuk mencapai tujuan
tertentu. Ketiga, bagaimana bentuk pelaksanaan komunikasinya dan upaya membina hubungan
baik dalam organisasi tersebut dengan pihak publiknya.

Dalam kaitanya dengan paragraf diatas, bidang komunikasi manajemen dalam sebuah
organisasi/lembaga dapat ditinjau dari dua segi, yakni segi komunikasi antar manajemen dan
lainnya segi hubungan antar manusia. Aktivitas bidang komunikasi dalam manajemen pada
umumnya, berkaitan dengan usaha memelihara komunikasi dua arah atau timbal balik bagi suatu
tim kerja sama antardepartemen, dan sekelompok orang dalam satu organisasi serta memanfaatkan
sumber daya manusia yang ada untuk mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kemudian komunikasi anatara manusia, dapat dilihat dalam arti luas, seperti interaksi satu
kelompok dengan kelompok lainnya, atau antara perusahaan dengan publik untuk mencapai
kepuasaan bersama. Sedangkan dalam arti sempit, bentuk komunikasi interaksi yang terjadi dalam
suatu organisasi kekaryaan, misalnya komunikasi antar pimpinan dan bawahan atau sebaliknya
atau upaya memotivasi hubungan komunikasi yang positif antarpara karyawan pada sebuah
lembaga / perusahaan untuk mencapai produktivitas yang tinggi atau sense of belonging terhadap
perusahaan.

Komunikasi dua arah timbal balik tersebut merupakan faktor utama bagi keberhasilan seorang
Manajer Humas dalam melakukan proses kegiatan manajemen kehumasan dan media komunikasi
lembaga/organisasi yang diwakilinya. Proses tersebut terdiri dari bebrapa tahap, antara lain:

1. Perencanaan (Planning)

2. Pengorganisasian (Organizing)

3. Pengoordinasian (Coordinating)

4. Pengkomunikasian (Communicating)

5. Pengawasan (Controling) dan

6. Penilaian (Evaluating)

Anda mungkin juga menyukai