Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................1
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN.................................................................1
PENGERTIAN KOMUNIKASI........................................................................................................1
PENGERTIAN MANAJEMEN........................................................................................................2
PENGERTIAN MANAJEMEN KOMUNIKAS MENURUT PARA AHLI.....................................3
1. Michael Kaye (1994).................................................................................................................3
2. Parag Diwan (1999)...................................................................................................................3
3. Liebler dan Barker.....................................................................................................................3
PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN..............................................................4
Komunikasi antara atasan dan bawahan dalam suatu organisasi......................................................4
Jenis komunikasi yang disampaikan pada bawahan...........................................................................5
Fungsi Komunikasi dalam Organisasi...............................................................................................6
Hambatan Komunikasi dalam Organisasi Secara Efektif...................................................................7
Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dalam Organisasi................................................................7
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................8

1
MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PERUSAHAAN

PENGERTIAN KOMUNIKASI
            Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995) mendefinisikan komunikasi
sebagai the process by which people attempt to share meaning via the
transmission of symbolic messages. Komunikasi adalah proses dimana
seseorang berusaha untuk memberikan pengertian atau pesan kepada orang lain
melalui pesan simbolis. Komunikasi bisa dilakukan secara langsung maupun
tidak langsung, dengan menggunakan berbagai media komunikasi yang tersedia.
Komunikasi langsung berarti komunikasi disampaikan tanpa penggunaan
mediator atau perantara, sedangkan komunikasi tidak langsung berarti
sebaliknya.

            Berdasarkan pengertian diatas, maka komunikasi memiliki beberapa


elemen penting, yaitu:
 Komunikasi melibatkan orang-orang,sehingga komunikasi yang efektif
terkait dengan bagaimana orang-orang dapat berinteraksi satu sama lain
secara lebih efektif.
 Komunikasi berarti terjadinya berbagi informasi atau pemberian informasi
maupun pengertian (sharing meaning), sehingga agar pemberian informasi
maupun pengertian ini dapat terjadi, maka pihak-pihak yang berkomunikasi
perlu menyadari dan mengerti berbagai istilah atau pengertian yang mereka
gunakan dalam melakukan komunikasi. Jika tidak, maka kemungkinan
terjadinya salah persepsi dalam komunikasi sangat tinggi.
 Komunikasi melibatkan simbol-simbol, yang berarti komunikasi dapat
berupa bahasa tubuh, suara, huruf, angka, dan lain-lain sebagai bentuk
simbolis dari komunikasi yang dilakukan.
PENGERTIAN MANAJEMEN

Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan


dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi
manajmen itu. Berikut definisi manajemen menurut para ahli :

Drs. H. Malayu S.P. Haibuan manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif
dan efesien untuk mencapai suatu tujuan.

2
Andrew F. Sikula manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktifitas-
aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, penempatan,
pengarahan, pemotivasian, komunikasi, dan pengambilan keputusan yang
dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkordinasiberbagai
sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu
produk atau jasa secara efesien.

Secara harfiah, manajemen merupakan ilmu untuk menyelesaikan pekerjaan


melalui suatu perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan kepemimpinan.
Sedangkan komunikasi diartikan sebagai proses interaksi antar individu atau
kelompok untuk menyampaikan dan mendapatkan informasi untuk terhubung
dalam lingkungan orang lain. Oleh karena itu pengertian manajemen
komunikasi merupakan perpaduan konsep komunikasi dengan teori manajemen
untuk diaplikasikan dalam berbagai setting komunikasi.

Pengertian manajemen komunikasi yang lain adalah proses timbal balik untuk
memberi, membujuk dan memberikan perintah dari suatu informasi kepada
orang lain serta merupakan tuntutan untuk menjembatani teoritisi komunikasi
dan praktisi komunikas.

PENGERTIAN MANAJEMEN KOMUNIKAS MENURUT PARA AHLI :

1. Michael Kaye (1994)

Pengertian manajemen komunikasi menurut Michael Kaye adalah bagaimana


orang-orang mengelola proses komunikasi mereka dengan orang lain dalam
berbagai konteks komunikasi. Misalnya dalam situasi komunikasi interpersonal,
komunikasi kelompok, dan komunikasi massa.

2. Parag Diwan (1999)

Menurut Parag Diwan, pengertian manajemen komunikasi adalah proses


penggunaan berbagai sumber daya komunikasi secara terpadu melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengontrolan unsur-unsur
komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

3. Liebler dan Barker

3
Pengertian manajemen komunikasi menurut Lebler dan Barker adalah proses
yang sistematis antara anggota organisasi dalam menjalankan fungsi-fungsi
manajemen untuk menyelesaian pekerjaan melalui proses negosiasi pengertian/
pemahaman antara satu individu maupun lebih yang bertujuan mencapai tujuan
bersama.

PENTINGNYA KOMUNIKASI DALAM MANAJEMEN


 Komunikasi memiliki hubungan yang erat sekali dengan kepemimpinan,
bahkan dapat dikatakan bahwa tiada kepemimpinan tanpa komunikasi. Apalagi
syarat seorang pemimpin selain ia harus berilmu, berwawasan kedepan, ikhlas,
tekun, berani, jujur, sehat jasmani dan rohani, ia juga harus memiliki
kemampuan berkomunikasi.     

Komunikasi dalam organisasi adalah Komunikasi di suatu organisasi yang


dilakukan pimpinan, baik dengan para karyawan maupun dengan khalayak yang
ada kaitannya dengan organisasi, dalam rangka pembinaan kerja sama yang
serasi untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
Proses Komunikasi memungkinkan manejer untuk melaksanakan tugas-tugas
mereka. Informasi harus dikomunikasikan kepada stafnya agar mereka
mempunyai dasar perencanaan, agar rencana-rencana itu dapat dilaksanakan.
  
Pengorganisasian memerlukan komunikasi dengan bawahan tentang penugasan
mereka. Pengarahan mengharuskan manejer untuk berkomunikasi dengan
bawahannya agar tujuan kelompo dapat tercapai. Jadi seorang manejer akan
dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen melalui interaksi dan komunikasi
dengan pihak lain.

Komunikasi antara atasan dan bawahan dalam suatu organisasi


 Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang
merupakanmasalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri
dari pemimpin
dan bawahan/karyawan. Di antara kedua belah pihak harus ada komunikasi dua 
arah untuk itudiperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai
cita-cita, baik cita-cita pribadi,maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu
organisasi. Salah satu bentuk komunikasi tersebutadalah komunikasi atasan
bawahan.Komunikasi atasan bawahan meliputi komunikasi interpersonal.
Komunikasi interpersonaladalah transaksi antara individu dengan lingkungan

4
sekitarnya, yang meliputi orang lain sepertiteman, keluarga, anak, rekan kerja,
dan bahkan orang asing (Myers & Myers, 1992).

 Dalamlingkup organisasi, komunikasi interpersonal menentukan keberhasilan


sebuah organisasi. Proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasi
khususnya yang menyangkut komunikasiantara pimpinan dan karyawan
merupakan faktor penting dalam menciptakan suatu organisasiyang efektif.
Komunikasi efektif tergantung dari hubungan atasan bawahan yang memuaskan
yangdibangun berdasarkan iklim dan kepercayaan atau suasana organisasi yang
positif. Agar hubunganini berhasil, harus ada kepercayaan dan keterbukaan
antara atasan dan bawahan

(Muhammad,2001).

Keterbukan dan kepercayaan ini terbentuk dari proses komunikasi interpersonal


yangefektif

Jenis komunikasi yang disampaikan pada bawahan


Menurut Katz dan Kahn dalam
Purwanto (2003), komunikasi dari atas ke bawahmempunyai lima tujuan pokok,
yaitu: a. Memberikan
pengarahan atau instruksi kerja tertentu. Tipe informasi ini memusatkan pada
apa yang harus karyawan lakukan dan bagaimana melakukannya. Instruksi kerja
yang berbentuk perintah, pengarahan, penjelasan dan deskripsi pekerjaan 
merupakan cara untuk menyampaikan informasi jenis ini.  

b. Memberikan informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan. 
Tipe informasi ini bertujuan agar karyawan mengetahui bagaimana pekerjaan
mereka berhubungan dengan tugas-tugas dan posisi lainnya dalam organisasi
dan mengapa mereka
melakukan pekerjaannya. Dengan kata lain, tipe informasi ini membantu karya
wan mengetahui bagaimana pekerjaan mereka membantu organisasi dalam
mencapai tujuannya.

c. Memberikan informasi tentang prosedur dan praktik organisasional. 
Karyawan diberikaninformasi mengenai jumlah jam kerja, gaji, program
pensiun, asuransi kesehatan, liburan danijin cuti, program insentif, penalti dan
hukuman. 
d. Memberikan umpan balik pelaksanaan kerja kepada para karyawan.
Informasi mengenai hasilkerja karyawan sangat penting dalam mempertahankan
operasional perusahaan. Karyawansering mengeluh, seperti mereka tidak tau
bagaimana supervisor melihat performans mereka.
5
e. Menyajikan informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi 
menanamkan pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.

Fungsi Komunikasi dalam Organisasi

Dalam suatu organisasi baik yang berorientasi komersial maupun sosial,


komunikasi dalam organisasi atau lembaga tersebut akan melibatkan empat
fungsi, yaitu:

1.  Fungsi informatif


Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi
(information-processing system).  Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu
organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik
dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota
organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti informasi pada
dasarnya dibutuhkan oleh semua orang yang mempunyai perbedaan kedudukan
dalam suatu organisasi.  Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan
informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi
konflik yang terjadi di dalam organisasi.  Sedangkan karyawan (bawahan)
membutuhkan informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan
kesehatan, izin cuti dan sebagainya.

2.  Fungsi Regulatif


Fungsi regulatif ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku
dalam suatu organisasi.  Pada semua lembaga atau organisasi, ada dua hal yang
berpengaruh terhadap fungsi regulatif ini, yaitu:
Atasan atau orang-orang yang berada dalam tataran manajemen yaitu
mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang
disampaikan. Disamping itu mereka juga mempunyai kewenangan untuk
memberikan instruksi atau perintah, sehingga dalam struktur organisasi
kemungkinan mereka ditempatkan pada lapis atas (position of authority) supaya
perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.  Namun demikian,
sikap bawahan untuk menjalankan perintah banyak bergantung pada:
Keabsahan pimpinan dalam penyampaikan perintah.
Kekuatan pimpinan dalam memberi sanksi.
Kepercayaan bawahan terhadap atasan sebagai seorang pemimpin sekaligus
sebagai pribadi.
Tingkat kredibilitas pesan yang diterima bawahan.
 Berkaitan dengan pesan atau message.  Pesan-pesan regulatif pada dasarnya
berorientasi pada kerja.  Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan-
peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

6
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan.  Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah.  Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh
karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau
pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan
dapat dilaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.  Ada dua saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut
(newsletter, buletin) dan laporan kemajuan oraganisasi; juga saluran komunikasi
informal seperti perbincangan antarpribadi selama masa istirahat kerja,
pertandingan olahraga ataupun kegiatan darmawisata.  Pelaksanaan aktivitas ini
akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri
karyawan terhadap organisasi.

Hambatan Komunikasi dalam Organisasi Secara Efektif

            Walau komunikasi biasanya bersifat untuk memberi informasi atau


berbincang demi menjaga harmonis organisasi, tetapi komunikasi bisa saja
mempunyai hambatan yang membuat organisasi tidak berjalan secara efektif,
diantaranya adalah :
1. Filtering, yaitu pengirim pesan memanipulasi informasi sehingga informasi
tersebut seakan-akan terlihat menguntungkan.
2. Selective perception, yaitu penerima pesan dalam proses komunikasi secara
selektif melihat dan mendengar pesan tersebut berdasarkan kebutuhan, motivasi,
pengalaman, dan berbagai karakteristik pribadinya.
3. Information overload, yaitu informasi yang kita terima melebihi kapasitas
kita dalam memproses/mengolah informasi tersebut.
4. Emotions, yaitu interpretasi yang berbeda terhadap informasi saat kita sedang
sedih dengan saat kita merasa senang.
5. Language atau bahasa, yaitu ketidakpahaman terhadap bahasa atau istilah-
istilah tertentu antara satu orang dengan yang lain.
6. Silence, yaitu tidak adanya komunikasi
7. Communcation apprehention, yaitu ketakutan/kecemasan seseorang untuk
berkomunikasi
8. Lying, atau berbohong

7
Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi dalam Organisasi

          Adapun cara-cara yang efektif supaya tidak terjadinya hambatan


komunikasi dalam organisasi yaitu :
1. Membuat suatu pesan secara berhati-hati, tentukan maksud dan tujuan
komunikasi serta komunikan yang akan dituju.
2. Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi, komunikator harus
berusaha dapat membuat komunikan lebih mudah memusatkan perhatian pada
pesan yang disampaikan sehingga penyampaian pesan dapat berlangsung tanpa
gangguan yang berarti.
3. Mempermudah upaya umpan balik antara si pengirim dan si penerima pesan,
cara dan waktu penyampaian dalam komunikasi harus direncanakan dengan
baik agar mengahasilkan umpan balik dari komunikan sesuai harapan

DAFTAR ISI
http://endngg.blogspot.com/2014/05/makalah-pengantar-manajemen-
komunikasi_18.html
8
https://www.academia.edu/36146601/Tugas_Makalah_Manajemen_Pengawa
san_Kelompok_4_Komunikasi_Manajemen_Pengaruh_komunikasi_antara_ata
san_dan_bawahan_dalam_sebuah_organisasi_Manajemen_
http://winyuniska95.blogspot.com/2016/05/makalah-manajemen-
komunikasi.html

Anda mungkin juga menyukai