NIM : 1801103010046
PRODI : AKUNTANSI (S1)
Dalam wahyu pertama itu, beliau belum diperintahkan untuk menyeru manusia
kepada suatu agama. Setelah wahyu pertama itu datang, Jibril tidak muncul lagi untuk
beberapa lama, sementara Nabi Muhammad menantikannya dan selalu datang ke gua Hira’.
Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu yang membawa perintah kepadanya. Dengan
turunnya perintah itu, maka Nabi Muhammad telah diangkat menjadi Rasulullah (utusan
Allah) yang membawa misi Islam untuk umat. Dan beliau lah Rasul terakhir serta penutup
para nabi.
Di masa awalnya, Islam disiarkan secara rahasia. Namun, pada masa ini banyak juga yang
segera masuk Islam. Orang yang pertama masuk ke dalam Islam adalah istrinya Khadijah,
Abu Bakar, Ali bin Abu Thalib, Zaid bin Haritsah serta Ummu Aiman. Setelah mereka
menyusul Ammar bin Yasir, Khabab bin al-Arat, ‘Utsman bin Affan, ‘Abdurrahman bin ‘Auf,
Sa’d bin Abi Waqqas, Talhah, Arqam, Sa’id bin Zaid, Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin
Mazh’un, Ubaidah dan Shuhaib al-Rumi. Misi rahasia ini berlangsung kira-kira tiga tahun,
selama ini empat puluh orang memeluk Islam. Para pemeluk Islam yang pertama-tama ini
terdiri dari orang miskin, bahkan banyak dari mereka yang berasal dari hamba sahaya.
Pada tahun ketiga dari kenabian, datang perintah Allah untuk menyiarkan ajaran Islam
secara terbuka. Rasulullah kemudian naik ke atas bukit Shafa, Ia memanggil bangsa Quraisy.
Ketika mereka telah berkumpul, ia minta anggota keluarganya dari Bani Abdu Manaf untuk
mendekat. Lalu, ia berpidato: “Apakah saudara-saudara percaya bila kukabarkan bahwa ada
bala tentara musuh yang mendekat dari balik bukit?” “Tentu kami percaya, karena engkau
selalu jujur”, jaawab mereka serentak. Kemudian Nabi meneruskan, “kamu sekalian adalah
orang yang terdekat kepadaku dari suku Quraisy. Saya minta saudara untuk bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah, bila saudara menolak maka saya tidak akan menolong kamu
sekalian baik di dunia maupun di akhirat kelak. Bila saudara beriman kepada Tuhan yang
Maha Esa, saya akan menjadi saksi bagi saudara sekalian di hadapan Allah. Bila saudara
mengabaikan ajaran Allah, maka tentu saudara akan celaka”. Begitu Nabi diam, tiba-tiba Abu
Lahab, salah seorang paman Nabi berkata dengan marah: “Celaka engkau hai Muhammad!
Hanya untuk inikah engkau panggil kami?” Lantas mereka bubar meninggalkan bukit Shafa
dan tidak ambil peduli terhadap apa yang diucapkan oleh Muhammad saw.
Suatu hari Nabi saw pergi ke Ka’bah di Masjidil Haram dan mengucapkan kalimat
syahadah dengan suara yang keras. Lalu tindakan ini dipandang sebagai penghinaan yang
amat besar terhadap Ka’bah dan adapt istiadat Quraisy, maka muncullah kerusuhan dan
orang kafir mulai menyerang Rasul. Pada tahun keduabelas kenabian datang 73 orang
Muslim dari Yatsrib di musim haji dan menerima Islam. Atas nama penduduk Yatsrib mereka
meminta pada Nabi agar berkenan pindah ke Yatsrib. Mereka berjanji akan membela Nabi
dari segala ancaman. Nabi pun menyetujui usul yang mereka ajukan. Perjanjian ini inilah
yang dikenal dengan perjanjian ‘Aqabah kedua.
Setelah kaum musyrikin Quraisy mengetahui adanya perjanjian antara Nabi dengan
orang-orang Yatsrib itu, mereka semakin gila melancarkan intimidasi terhadap kaum
muslimin. Mereka pun mendengar kabar tentang wahyu Allah yang menghalalkan perang
bagi Nabi dan pengikutnya untuk mempertahankan diri dari serangan musuh. Ayat-ayat ini
pun beredar dari mulut ke mulut, sehingga para pemimpin Quraisy secara alami lebih
terancam daripada orang-orang lain. Lalu Nabi mengizinkan para sahabatnya untuk hijrah ke
Yatsrib terlebih dahulu. Dalam waktu dua bulan, hampir semua kaum muslimin, kurang lebih
150 orang, telah ,meninggalkan kota Mekkah. Hanya Ali dan Abu Bakar yang tinggal di
Mekkah bersama Nabi. Keduanya membela dan menemani Nabi sampai ia pun hijrah ke
Yatsrib.
Dalam perjalanan ke Yatsrib Nabi ditemani oleh Abu Bakar. Ketika tiba di Quba,
sebuah desa yang jaraknya lima kilometer dari Yatsrib, Nabi istirahat beberapa hari lamanya.
Dia menginap di rumah Kalsum bin Hindun. Di halaman rumah ini Nabi membangun masjid.
Inilah masjid pertama yang dibangun Nabi. Tak lama kemudian Ali menggabungkan diri
dengan Nabi, setelah menyelesaikan segala urusan di Mekkah. Sementara itu, penduduk
Yatsrib menunggu-nunggu kedatangannya. Waktu yang mereka tunggu-tunggu itu tiba. Nabi
memasuki Yatsrib dan penduduk kota ini mengelu-elukan kedatangan beliau dengan penuh
kegembiraan. Sejak itu, sebagai penghormatan terhadap Nabi, nama kota Yatsrib diubah
menjadi Madinatun Nabi (kota Nabi) atau sering pula disebut Madinatul Munawwarah (kota
yang bercahaya), karena dari sanalah sinar Islam memancar ke seluruh dunia. Dalam istilah
sehari-hari, kota ini cukup disebut Madinah saja
Setelah tiba dan diterima penduduk Yatsrib (Madinah), Nabi resmi menjadi
pemimpin penduduk kota itu. Babak sejarah dalam dunia Islam pun dimulai. Berbeda
dengan periode Mekkah, pada periode Madinah, Islam merupakan kekuatan politik. Ajaran
Islam yang berkenaan dengan kehidupan masyarakat banyak turun di Madinah. Nabi
Muhammad mempunyai kedudukan bukan saja sebagai kepala atau pemimpin agama, tetapi
juga sebagai kepala negara. Dengan kata lain, dalam diri Nabi terkumpul dua kekuasaan,
kekuasaan spiritual dan kekuasaan duniawi. Kedudukannya sebagai Rasul secara otomatis
merupakan kepala negara.
Dalam rangka memperkokoh masyarakat dan negara baru itu, ia segera meletakkan
dasar-dasar kehidupan bermasyarakat. Dasar pertama, pembangunan masjid. Selain untuk
tempat salat, juga sebagai sarana penting untuk mempersatukan kaum muslimin dan
sebagai tempat bermusyawarah merundingkan masalah-masalah yang dihadapi. Bahkan
pada masa Nabi, masjid juga berfungsi sebagai pusat pemerintahan.
Dasar ketiga, hubungan persahabatan dengan pihak-pihak lain yang tidak beragama
Islam. Di Madinah, selain orang Arab Islam, juga terdapat golongan masyarakat Yahudi dan
golongan masyarakat Arab yang masih menganut agama nenek moyang mereka. Agar
stabilitas masyarakat dapat diwujudkan, Nabi Muhammad mengadakan perjanjian dengan
mereka. Untuk itu, sebuah piagam yang menjamin kebebasan beragama orang-orang
Yahudi sebagai suatu komunitas telah dibuat. Setiap golongan masyarkat memiliki hak
tertentu dalam bidang politik dan keagamaan. Kemerdekaan beragama dijamin, dan seluruh
anggota masyarakat berkewajiban mempertahankan keamanan negeri itu dari serangan
luar. Dalam perjanjian itu, jelas disebutkan bahwa Rasulullah saw sebagai kepala
pemerintahan karena sejauh menyangkut peraturan dan tata tertib umum, otoritas mutlak
diberikan kepada beliau. Dalam bidang social, beliau juga meletakkan dasar persamaan
antarsesama manusia. Perjanjian ini dalam pandangan ketatanegaraan sekarang, sering
disebut dengan Konstitusi Madinah. Dengan terbentuknya negara Madinah, Islam menjadi
semakin bertambah kuat. Perkembangan Islam yang pesat itu membuat orang-orang
Mekkah dan musuh Islam lainnya menjadi risau. Kerisauan inilah yang kemudian membuat
orang-orang Quraish berbuat apa saja. Untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan
gangguan dari musuh, Nabi sebagai kepala pemerintahan mengatur siasat dan membentuk
pasukan tentara. Umat Islam diizinkan berperang dengan dua alasan, yaitu untuk
mempertahankan diri dan melindungi hak miliknya; dan untuk menjaga keselamatan dalam
penyebaran kepercayaan dan mempertahankannya dari orang-orang yang menghalanginya.
Dalam sejarah negara Madinah ini memang banyak terjadi peperangan sebagai
upaya kaum muslimin mempertahankan serangan dari musuh. Nabi sendiri, di awal
pemerintahannya melakukan beberapa ekspedisi ke luar kota sebagai aksi siaga melatih
kemampuan calon pasukan yang memang mutlak diperlukan untuk melindungi dan
mempertahankan negara yang baru dibentuk. Perjanjian damai dengan berbagai kabilah di
sekitar Madinah juga diadakan dengan maksud memperkuat kedudukan Madinah.
Pada tahun 9 dan 10 H (630-632 M) banyak suku dari berbagai pelosok Arab mengutus
delegasinya kepada Nabi Muhammad dan menyatakan ketundukan mereka. Dalam
kesempatan menunaikan ibadah haji yang terakhir, yang disebut haji wada’ (tahun 10 H/631
M), Nabi menyampaikan khotbahnya yang sangat bersejarah. Isi khotbahnya itu berisi
prinspi-prinsip yang bila disimpulkan adalah kemanusiaan, persamaan, keadilan social,
keadilan ekonomi, kebajikan dan solidaritas. Setelah itu, Nabi segera kembali ke Madinah.
Beliau mengatur organisasi masyarakat kabilah yang telah memeluk agama Islam. Petugas
keagamaan dan para da’i dikirim ke berbagai daerah dan kabilah untuk mengajarkan islam,
mengatur peradilan dan memungut zakat. Dua bulan setelah itu, Nabi mengalami sakit dan
tenaganya dengan cepat berkurang. Pada hari Senin, tanggal 12 Rabi’ul Awal 11 H/8 Juni 632
M, Nabi wafat di rumah istrinya Aisyah.
Hampir tidak ada sejarah yang menceritakan kecacatan yang Rasulullah lakukan selama
beliau menjadi pemimpin. Rasulullah SAW adalah contoh pemimpin sempurna yang pernah
ada selama ini. Karena beliau mengkombinasikan antara akhlakul karimah dengan model
kepemimpinan yang ada. Kekuatan akhlak yang Rasulullah miliki mampu menciptakan
kekuatan baru yang sangat luar biasa. Dengan kekuatan itu, Rasulullah menjadi mampu
menegakan dan menyebarkanajarannya keseluruh penjuru dunia. Walaupun begitu, karena
kemuliaannya tadi, tidak ada rasa sombong, ujub atau membanggakan diri sedikitpun yang
timbul pada diri Rasulullah SAW.
Dari yang dicontohkan Rasulullah SAW, minimal empat hal yang harus ada dan
melekat pada diri seorang pemimpin dan atau calon pemimpin atau Imam yaitu: Siddiq,
Amanah, Tabligh dan Fathonah.
a. Siddiq
b. Amanah
Dapat diyakini amanah yang diembannya betul-betul dapat dia laksanakan dengan
baik. Menjunjung tinggi harkat dan martabat kepemimpinannya. Pemimpin yang dapat
dipercaya, bukan sebaliknya sebagai pengkhianat rakyat yang telah memilihnya. Lain di
mulut lain pula di hati.
c. Tabligh
d. Fathonah
Berarti cerdas, pintar, berwawasan maju, punya motivasi yang tinggi, selalu
berinovasi untuk kemajuan, punya pemikiran cemerlang, bagaimana memajukan rakyat,
menyejahterakan rakyat atau masyarakat yang dipimpinnya. Bukan sebaliknya pemimpin
yang bodoh. Pemimpin yang bodoh akan menimbulkan pemimpin yang serakah, rakus,
kesewenang-wenangan, tak punya malu lagi dengan rakyat dan masyarakat yang
memilihnya, sehingga rakyat dibuat semakin terpuruk.
PEMIMPIN/PRESIDEN INDONESIA
o SOEKARNO (1945 – 1966)
Ir. Soekarno atau yang biasa dipanggil Bung Karno yang lahir di Surabaya, Jawa Timur
pada tanggal 6 Juni 1901 dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida
Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai
delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati,
Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan
dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto
mempunyai anak Kartika.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, belia mendirikan PNI (Partai Nasional
lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Atas idenya
tersebut, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29
Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya
berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa
yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun
dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo
dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan
dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke
Bengkulu.
Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta
memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI
tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang
disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad
Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus
1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang
pertama. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia
meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan
dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai.
Sampai akhirnya terpilih menjadi prajurit teladan di Sekolah Bintara, Gombong, Jawa
Tengah pada tahun 1941. Beliau resmi menjadi anggota TNI pada 5 Oktober 1945.
Pada tahun 1947, Soeharto menikah dengan Siti Hartinah seorang anak pegawai
Mangkunegaran.
Di kemiliteran, Pak Harto memulainya dari pangkat sersan tentara KNIL, kemudian
komandan PETA, komandan resimen dengan pangkat Mayor dan komandan
batalyon berpangkat Letnan Kolonel.
Pada tahun 1949, dia berhasil memimpin pasukannya merebut kembali kota
Yogyakarta dari tangan penjajah Belanda saat itu. Beliau juga pernah menjadi
Pengawal Panglima Besar Sudirman. Selain itu juga pernah menjadi Panglima
Mandala (pembebasan Irian Barat).
residen RI Kedua HM Soeharto wafat pada pukul 13.10 WIB Minggu, 27 Januari
2008. Jenderal Besar yang oleh MPR dianugerahi penghormatan sebagai Bapak
Pembangunan Nasional, itu meninggal dalam usia 87 tahun
Ia dikenal sebagai pemimpin yang sangat toleran terhadap berbagai agama. Namun
sayang, karena keterbatasan fisiknya, jabatannya kembali dicabut oleh MPR pada
tanggal 23 Juli 2001.
o Joko widodo
Jokowi dilahirkan dengan nama lengkap Joko Widodo. Ia lahir di Surakarta, 21 Juni
1961. Ia merupakan Putera dari pasangan Noto Mihardjo dan Sudhiatmi dan anak
sulung dari empat bersaudara.
Ia satu-satunya anak laki-laki, adiknya semua adalah perempuan. Sebenarnya, ia
juga memiliki adik laki-laki namun meninggal ketika ibunya sedang bersalin. Nama
kecil dari Jokowi ialah Mulyono. Jokowi menyelesaikan kuliahnya tahun 1985, ia
kemudian menikah dengan Iriana Jokowi pada tanggal 24 Desember 1986 di Solo
yang kemudian memberinya tiga orang anak bernama Gibran Rakabuming, Kaesang
Pangarep dan Kahiyang Ayu.
Sebelum menjabat sebagai seorang presiden, ia pernah menjabat sebagai walikota
Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta. Selama kepemimpinan tersebut, ia dikenal
orang sebagai pemimpin yang merakyat atau bisa juga dikatakan “Blusukan”.
Ia menjabat menjadi Presiden berdasarkan usulan partai PDIP. Resmi menjadi
Presiden pada tanggal 20 Oktober 2014 dengan Jusuf Kalla sebagai wakilnya.
Ketika ia menjabat sebagai presiden Indonesia, Kebijakan-kebijakannya sering
menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Seperti diantaranya ketika ia
mengangkat Susi Pudjiastuti sebagai menteri perikanan dan kelautan, yang menurut
hanya lulusan SMP. Kemudian kebijakan kebebasan berekspersi dan kebijakan
pembubaran ormas HTI.