Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KOMUNKASI ORGANISASI
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi yang diampuh
oleh : Dr. Retno Mangestuti, M.Si

Disusun oleh :
Ana Zuhrotu Tsaniyah - 200401110081
Alifya Ines Berliana Apsari - 200401110140
Salsabila- 200401110288
Abdul Aziz - 200401110143
Haris Nur Azis _ 200401110099

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komunikasi organisasi memiliki peran yang sangat penting dalam kesuksesan
suatu organisasi. Di era yang semakin kompleks dan dinamis seperti sekarang ini,
komunikasi yang efektif menjadi kunci untuk membangun hubungan yang baik antara
anggota organisasi, mencapai tujuan bersama, dan menghadapi tantangan yang ada.
Komunikasi organisasi melibatkan proses pertukaran informasi, gagasan, dan
pandangan antara individu atau kelompok dalam suatu organisasi. Dalam konteks
globalisasi dan kemajuan teknologi informasi, penting bagi organisasi untuk
memahami dan menerapkan komunikasi yang efektif agar dapat bersaing dan
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.
Dalam sebuah organisasi, komunikasi memiliki peran yang sangat luas. Mulai
dari komunikasi antara atasan dan bawahan, antardepartemen, hingga komunikasi
dengan pihak eksternal seperti pelanggan, mitra, dan masyarakat umum. Komunikasi
organisasi yang efektif dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat budaya
organisasi, meningkatkan kepuasan karyawan, serta mempengaruhi citra dan reputasi
organisasi di mata publik.
Namun, meskipun memiliki peran penting, komunikasi organisasi juga
seringkali menghadapi tantangan dan hambatan. Misalnya, ketidakjelasan informasi,
kesalahpahaman, perbedaan persepsi, kurangnya saluran komunikasi yang efektif, dan
resistensi terhadap perubahan. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi organisasi dan
mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
Dalam konteks teknologi informasi yang terus berkembang pesat, organisasi
juga perlu memahami bagaimana pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan
komunikasi organisasi. Dengan adanya alat-alat komunikasi digital, seperti email,
pesan instan, dan media sosial, komunikasi organisasi dapat menjadi lebih efisien dan
terintegrasi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian komunikasi dalam organisasi?
2. Bagaimana Pengaruh komunikasi dalam organisasi?
3. Bagaimana komunikasi antar organisasi?
4. Begaimana pengaruh komunikasi antar organisasi?
5. Bagimana analisis kasus mengenai komunikasi dalam organisasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengatahui pengertian komunikasi dalam organisasi.
2. Untuk mnegatahuiengaruh komunikasi dalam organisasi.
3. Untuk mengetahui lomunikasi antar organisai.
4. Untuk mengatahui pengaruh komunikasi antar organisasi.
5. Untuk menganalisis kasus mengenai komunikasi dalam organisasi.
BAB II
KAJUAN TEORI

A. Pengertian Komunikasi Dalam Organisasi


Hubungan keniscayaan antara organisasi dan komunikasi dapat dipahami
berdasarkan pandangan operasional maupun konseptual. Pandangan operasional terkait
dengan prinsip-prinsip kerja organisasi, termasuk kerja organisasi dalam pencapaian
tujuan organisasi, kewenangan manajemen dalam memengaruhi perilaku karyawan
melalui koordinasi untuk pengintegrasian dan pengarahan kegiatan-kegiatan internal
organisasi dan penyesuaian kegiatan-kegiatan eksternal agar adaptif dengan
lingkungan demi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi.
Kata communication berasal dari bahasa Latin communication yang biasa
dipakai untuk menjelaskan kemampuan manusia memilih label dan simbol tertentu,
atau menjelaskan hubungan diantara manusia dan hubungan manusia dengan dunia di
sekeliling mereka. Jadi communication menjelaskan to union with or union together
with menjadi satu dengan atau bersama-sama dengan (Liliweri, 2011:31). Barelson dan
Steiner sebagaimana yang dikutip oleh Syafaruddin (2015:260), menjelaskan bahwa
komunikasi merupakan pemindahan informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan
lainnya dengan menggunakan simbol, kata-kata, gambar, figur, dan grafik. Hal ini
merupakan tindakan atau proses komunikasi yang biasanya disebut komunikasi.
Menurut Jenis dan Kelly, komunikasi adalah suatu proses yang dilakukan
melalui seseorang atau komunikator yang menyampaikan stimulus dengan tujuan
mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya. Sedangkan menurut Raymond
Ross, komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol
sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons
dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan
pesan maupun berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang diberitakan tersebut bisa
dipahami oleh lawan bicara. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah
proses mengirim, memilah serta menerima simbol atau pesan dari seseorang agar pesan
tersebut dapat sampai dan dipahami oleh pendengar maupun lawan bicara. Komunikasi
merupakan sebuah kebutuhan mutak yang harus dimiliki seseorang. Dalam memahami
komunikasi dan bagaimana cara membuat proses komunikasi yang baik serta efektif.
(Cangara, 2014)
Menurut Stephen Robbins, organisasi merupakan kelompok atau kesatuan
dalam kehidupan sosial yang dikoordinasikan serta dilakukan dengan sadar yang
dibatasi oleh hal relatif yang dapat diidentifikasikan. Sondang Siagian berpendapat
bahwa organisasi merupakan bentuk perserikatan atau persekutuan yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih untuk melakukan kerjasama (mencapai suatu tujuan tertentu
bersama) dalam sebuah ikatan yang formal. Sedangkan Thompson mengemukakan
pendapat bahwa organisasi merupakan paduan antara beberapa anggota khusus dan
sifatnya sangat rasional serta impersonal, anggota khusus tersebut akan bekerjasama
untuk mencapai sebuah atau beberapa tujuan bersama yang sudah didiskusikan dan
ditetapkan oleh bersama. Dapat disimpulkan bahwa organisasi merupakan
perkumpulan antara dua orang atau lebih dalam suatu kelompok khusus yang dibentuk
untuk mencapai sebuah atau beberapa tujuan yang sudah ditetapkan bersama dengan
cara bekerjasama. Adanya komunikasi organisasi sendiri, digunakan untuk mencapai
sebuah tujuan bersama, dimana seringkali komunikasi jenis ini digunakan dan
diterapkan dalam ruang lingkup kerja. (Morissan, 2013) Organisasi dan komunikasi
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, Dimana antara satu dengan yang
lainnya saling berkaitan. Organisasi merupakan seni mengatur sesuatu, sedangkan
komunikasi merupakan sarana untuk menyapaikan makmsud dari organisasi tadi.

B. Pengaruh Komunikasi Dalam Organisasi


Komunikasi merupakan elemen penting dalam setiap organisasi. Komunikasi
yang efektif dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam organisasi, termasuk
produktivitas, kolaborasi, kepuasan kerja, dan pencapaian tujuan organisasi. Berikut
adalah beberapa pengaruh komunikasi dalam organisasi:
a. Peningkatan Kolaborasi: Komunikasi yang baik memungkinkan individu dan
kelompok dalam organisasi untuk berbagi ide, informasi, dan pengetahuan. Hal
ini dapat meningkatkan kolaborasi antara anggota tim, departemen, dan unit
organisasi lainnya. Komunikasi yang terbuka dan transparan memfasilitasi
pertukaran gagasan dan pemecahan masalah secara bersama-sama, sehingga
memperkuat kolaborasi dan sinergi dalam organisasi.
b. Peningkatan Efisiensi Operasional: Komunikasi yang efektif memastikan
bahwa informasi yang relevan disampaikan dengan tepat waktu dan kepada
pihak yang tepat. Hal ini mengurangi risiko kesalahan, kebingungan, dan
redundansi dalam tugas dan proses kerja. Komunikasi yang jelas dan terstruktur
juga memfasilitasi koordinasi yang efisien antara berbagai bagian organisasi,
mempercepat aliran kerja, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya
organisasi.
c. Meningkatkan Kepuasan Kerja: Komunikasi yang terbuka, jujur, dan transparan
membantu menciptakan iklim kerja yang positif. Ketika informasi disampaikan
secara tepat waktu dan terbuka, karyawan merasa dihargai, terlibat, dan
memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tujuan organisasi dan peran
mereka dalam mencapainya. Komunikasi yang efektif juga menciptakan saluran
untuk masukan dan umpan balik, memungkinkan karyawan untuk berkontribusi
dan merasa didengar, yang dapat meningkatkan kepuasan kerja dan keterlibatan
karyawan.
d. Meningkatkan Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan: Komunikasi
yang baik memfasilitasi pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang
efektif. Dalam lingkungan yang mendukung komunikasi terbuka, anggota tim
dan manajer dapat saling berbagi informasi, sudut pandang, dan ide-ide mereka.
Diskusi yang terbuka dan mendalam memungkinkan berbagai perspektif
dipertimbangkan, sehingga memperbaiki kualitas pengambilan keputusan dan
solusi yang dihasilkan.
e. Meningkatkan Budaya Organisasi: Komunikasi organisasi dapat membentuk
dan mempengaruhi budaya organisasi. Ketika organisasi memiliki budaya
komunikasi yang terbuka, berbasis kerjasama, dan saling mendukung, hal ini
dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana karyawan merasa
nyaman untuk berbagi gagasan, memberikan umpan balik, dan berpartisipasi
aktif. Budaya komunikasi yang positif dan kolaboratif juga dapat meningkatkan
loyalitas, kepercayaan dan kolaborasi yang baik.

C. Komunikasi Antar Organisasi


Komunikasi antar organisasi merujuk pada proses pertukaran informasi, pesan,
dan ide antara dua atau lebih organisasi yang berbeda. Hal ini melibatkan interaksi dan
kolaborasi antara entitas-entitas organisasional untuk mencapai tujuan bersama,
berbagi pengetahuan, membangun hubungan yang lebih baik, dan memfasilitasi
koordinasi.(Yuliana, 2012).
Menurut (Goldhaber (1986)) komunikasi organisasi adalah sebuah proses
penciptaan serta saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang bergantung
oleh satu sama lain untuk mengatasi lingkungan tidak pasti atau lingkungan yang
berubah- ubah. Ron Ludlow mengemukakan pendapat bahwa komunikasi organisasi
adalah suatu program komunikasi pada kajian bidang Public Relations (PR) mengenai
hubungan internal serta hubungan pemerintah dan hubungan investor dalam organisasi.
Katz dan Kahn berpendapat pula bahwa komunikasi organisasi adalah sebuah
pengiriman dan atau pertukaran informasi dalam suatu organisasi, sehingga dapat
membentuk arus informasi. Adanya komunikasi organisasi dapat memunculkan
jaringan informasi dalam organisasi tersebut.
Komunikasi eksternal atau external communication adalah strategi yang
dilakukan perusahaan untuk menjaga hubungan dengan organisasi atau perusahaan lain
serta menarik perhatian publik. Tujuan dilakukannya strategi ini adalah untuk meraih
keuntungan bagi perusahaan. Proses komunikasi antara sebuah organisasi dengan
pihak-pihak sebuah organisasi dengan pihak diluar organisasi (publik eksternal).Dari
kedua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi eksternal merupakan proses
komunikasi sebuah organisasi dengan lingkungannya, yaitu pihak-pihak diluar
organisasi. Sebagaimana diketahui bahwa keberadaan suatu organisasi pasti
memerlukanbantuan, partisipasi, kepercayaan dan kerjasama dengan lingkungan
sekitarnya, baik dari organisasi lain maupun masyarakat umum. (Rahmanto, 2004)
Tujuan dari komunikasi antar organisasi dapat bervariasi, antara lain:
a. Kolaborasi: Organisasi saling berkomunikasi untuk bekerja sama dalam proyek
bersama, pertukaran sumber daya, atau pencapaian tujuan bersama.
b. Koordinasi: Komunikasi antar organisasi diperlukan untuk mengkoordinasikan
kegiatan dan tindakan yang saling terkait guna menghindari tumpang tindih atau
konflik.
c. Pertukaran pengetahuan: Organisasi dapat berkomunikasi untuk berbagi
pengetahuan, informasi, dan praktik terbaik guna meningkatkan pemahaman
dan kemampuan kolektif.
d. Membangun hubungan: Komunikasi antar organisasi dapat membantu
membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan antara entitas-
entitas organisasional.
e. Peningkatan pemahaman: Komunikasi antar organisasi memungkinkan adanya
pemahaman yang lebih baik tentang visi, misi, nilai, dan strategi masing-masing
organisasi. (Lubis, 1994)
Komunikasi antar organisasi yang efektif sangat penting untuk mencapai
keberhasilan kolaborasi, koordinasi, dan pencapaian tujuan bersama. Ini melibatkan
kemampuan mendengarkan dengan baik, berbagi informasi secara transparan, dan
membangun saluran komunikasi yang terbuka dan jelas antara organisasi-organisasi
yang terlibat

D. Studi Kasus
a. Kasus
Di sebuah perusahaan teknologi bernama TeknoSol, terdapat departemen
pengembangan produk yang terdiri dari beberapa tim yang bekerja sama untuk
menciptakan produk inovatif. Salah satu tim yang bertanggung jawab atas
pengembangan aplikasi mobile, Tim MobileX, menghadapi tantangan yang serius
dalam hal komunikasi.
Masalah dimulai ketika manajer Tim MobileX, Mark, seringkali memberikan
instruksi yang tidak cukup jelas kepada anggota tim. Misalnya, dalam salah satu proyek
terbaru, Mark memberikan petunjuk singkat tentang fitur baru yang harus ditambahkan
pada aplikasi, tetapi tanpa memberikan rincian yang spesifik tentang tampilan,
fungsionalitas, atau tenggat waktu yang diharapkan. Hal ini menyebabkan kebingungan
di antara anggota tim, seperti Ryan, seorang pengembang, yang tidak yakin tentang
persis apa yang diinginkan oleh Mark.
Ryan berusaha mencari klarifikasi dari Mark, tetapi mereka berdua memiliki
jadwal yang padat dan tidak dapat berkomunikasi secara langsung. Ryan pun
memutuskan untuk mengisi kekosongan informasi dengan asumsi pribadi, dan ia
memulai pengembangan berdasarkan pemahamannya yang terbatas. Ketika Mark
akhirnya melihat progres yang telah dicapai oleh Ryan, ia merasa kecewa karena
hasilnya tidak sesuai dengan ekspektasinya.
Masalah komunikasi semakin rumit ketika Ryan merasa terhalang untuk
menyampaikan masalah dan kekhawatirannya kepada Mark. Ia merasa tidak nyaman
mengungkapkan ketidakpastian dan ketidakpahaman karena ia khawatir akan terlihat
tidak kompeten di hadapan manajernya. Akibatnya, Ryan terus bekerja dalam
kebingungan dan cemas, sementara Mark terus merasa frustrasi dengan hasil yang tidak
sesuai harapan.
b. Solusi
Untuk mengatasi masalah komunikasi yang terjadi, TeknoSol memutuskan
untuk melakukan tindakan yang tegas. Pertama, mereka mengadakan pertemuan tim
yang mendalam dengan Tim MobileX dan Mark untuk membahas masalah komunikasi
yang telah terjadi. Dalam pertemuan tersebut, semua anggota tim diberikan kesempatan
untuk berbagi pengalaman dan frustrasi mereka terhadap masalah komunikasi yang
telah terjadi. Hal ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang akar masalah dan
membuka dialog yang lebih terbuka di antara mereka.
Selanjutnya, TeknoSol memperkenalkan kebijakan komunikasi yang lebih jelas
dan terstruktur dalam departemen pengembangan produk. Mark diberikan arahan untuk
memberikan instruksi yang lebih spesifik dan rinci kepada anggota tim. Mereka
mengadopsi pendekatan komunikasi tertulis yang lebih detail, seperti penggunaan
panduan pengembangan dan dokumentasi proyek yang lebih lengkap. Selain itu,
mereka menggunakan platform kolaborasi online yang memungkinkan anggota tim
untuk berkomunikasi secara efisien dan menyimpan riwayat percakapan untuk referensi
masa depan.
TeknoSol juga mendorong anggota tim, termasuk Ryan, untuk lebih aktif
berkomunikasi dan berbagi pemikiran mereka. Mereka memberikan insentif bagi
anggota tim yang berani bertanya, memberikan umpan balik, dan menyampaikan
kekhawatiran mereka kepada manajemen. Hal ini bertujuan untuk menciptakan
lingkungan di mana semua anggota tim merasa nyaman untuk berkomunikasi secara
terbuka, tanpa takut dihakimi atau dipermalukan.
Dengan adanya upaya ini, komunikasi dalam Tim MobileX mulai membaik
secara signifikan. Instruksi yang diberikan oleh Mark menjadi lebih jelas, dan Ryan
merasa lebih berani untuk mengungkapkan ketidakpastiannya dan meminta klarifikasi
ketika diperlukan. Tim MobileX juga menggunakan platform kolaborasi online untuk
saling berbagi informasi, berdiskusi, dan memperbarui progres proyek secara real-time.
Semua anggota tim merasa lebih terlibat dan memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang tujuan dan harapan yang ingin dicapai.
Melalui kesadaran yang kuat akan pentingnya komunikasi yang efektif,
TeknoSol berhasil mengatasi masalah komunikasi yang ada dalam organisasi mereka.
Dengan adanya kebijakan dan langkah-langkah yang tepat, Tim MobileX mampu
menghindari kesalahpahaman, memperkuat kolaborasi, dan mencapai tujuan proyek
dengan lebih baik. Keberhasilan ini membawa dampak positif pada seluruh perusahaan,
mengingat pentingnya komunikasi yang efektif dalam mencapai keunggulan
kompetitif.
BAB III
KESIMPULAN
Komunikasi adalah suatu proses yang dilakukan melalui seseorang atau komunikator
yang menyampaikan stimulus dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang
lainnya. Sedangkan organisasi merupakan seni mengatur sesuatu, sedangkan komunikasi
merupakan sarana untuk menyapaikan makmsud dari organisasi tadi. Pengaruh komunikasi
dalam organisasi mempengaruhi dalam beberapa hal seperti (1) peningkatan kolaboras, (2)
peningkatan efisiensi operasional, (3) meningkatkan kepuasan kerja, (4) meningkatkan
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, dan (5) meningkatkan budaya organisasi.
Komunikasi antar organisasi merujuk pada proses pertukaran informasi, pesan, dan ide
antara dua atau lebih organisasi yang berbeda. komunikasi organisasi adalah sebuah proses
penciptaan serta saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang bergantung oleh
satu sama lain untuk mengatasi lingkungan tidak pasti atau lingkungan yang berubah- ubah.
DAFTAR PUSTAKA
Komunikasi, P. (1994). PERANAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI Fatma Wardy
Lubis. 1960, 53–57.
Rahmi Yuliana ,(2012). PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI (2012). 4(3), 52–58.
Rahmanto, A. F. (2004). Peranan komunikasi dalam suatu organisasi. 1(2).
Cangara, H. (2014). Pengantar Ilmu Komunikasi. In Perpustakaan Universitas Fajar (4th ed.). Rajawali Pers.

Morissan. (2013). Teori Komunikasi: Komunikator, Pesan, Percakapan, dan Hubungan (Interpersonal) .
Ghalia Indonesia, Telkom University.
Liliweri, Alo (2011). Komunikasi Serba Ada Serba Makna. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Syafaruddin (2016). Manajemen Organisasi Pendidikan: Perspektif Sains dan Islam. Medan: Perdana
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai