Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
FAKULTAS PSIKOLOGI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha-Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga
dengan tepat waktu. laporan ini dibuat untuk memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Psikologi
Agama yang diampu oleh Drs. Zainul Arifin, M. Ag. Semoga dengan adanya laporan ini
Terima kasih penulis ucapkan kepada Drs. Zainul Arifin, M. Ag selaku pembimbing
yang telah memberikan tugas yang bermanfaat ini. Tidak lupa juga ucapan terima kasih kami
berikan kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penulis
menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih mengalami banyak kesalahan. Oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna memperbaiki makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................2
A. Variabel Y..................................................................................................................4
B. Variabel X..................................................................................................................9
C. Teori Penghubung....................................................................................................14
D. Bentuk Figur..............................................................................................................19
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dakwah melibatkan seruan atau ajakan untuk memperbaiki keadaan individu atau
masyarakat. Esensi dari dakwah adalah upaya untuk menginspirasi dan menarik seseorang
untuk mengikuti ajaran Agama Islam sesuai dengan seruan tersebut. Seiring dengan
perkembangan teknologi dan media yang terus berkembang, metode dakwah juga
mengikuti perkembangan tersebut. Di zaman sekarang, dakwah tidak hanya terjadi dalam
acara pengajian di masjid atau perayaan hari besar umat Islam, tetapi juga dapat ditemukan
Musik, sebagai salah satu bentuk seni, merupakan alat komunikasi yang efektif.
Melalui lirik atau syair dalam musik, pesan-pesan dapat disampaikan dan mempengaruhi
pendengarnya. Musik juga merupakan bagian dari komunikasi massa melalui pendengaran.
Musik bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan dakwah yang mudah diterima oleh
masyarakat. Oleh karena itu, pencipta lagu dapat memanfaatkan musik untuk berdakwah
melalui lirik atau syair lagu. Masyarakat merespons positif karya para pencipta lagu, dan
liriknya.
Pencipta lagu menulis musik karena musik dapat digunakan sebagai wadah untuk
mengekspresikan perasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lirik lagu pada
dasarnya adalah karya sastra yang berisi curahan perasaan pribadi. Curahan perasaan
pribadi bisa berdasarkan pengalaman atau pengamatan seseorang. Oleh karena itu, lagu
1
seringkali mengisahkan perjalanan hidup atau kisah pribadi penciptanya.
Musik atau lagu yang bertujuan untuk berdakwah tidak harus menggunakan bahasa Al-
Qur'an, tetapi Al-Qur'an menjadi sumber inspirasi bagi penulisan lagu tersebut. Liriknya
dapat disesuaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pendengar. Tujuan utama
musik atau lagu dakwah adalah dampak yang dirasakan oleh pendengar setelah
mendengarkannya.
Salah satu contoh musik yang menjadi media dakwah adalah lagu-lagu dari grup band
Purgatory. Meskipun mengusung aliran musik metal, yang sering dianggap oleh banyak
orang sebagai musik yang diikuti oleh pengikut setan, Purgatory berbeda dengan anggapan
tersebut. Oleh karena itu, Purgatory sering disebut sebagai grup band dengan aliran musik
white metal, yang menampilkan lagu-lagu dengan lirik yang menyampaikan pesan
kebaikan. Dalam tulisan ini, peneliti tertarik untuk membahas penyampaian pesan dakwah
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana fungsi musik Death Metal sebagai penyampai pesan dakwah melalui lirik
2. Bagaimana fungsi musik Death Metal sebagai penyampai pesan dakwah melalui aksi
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan deskripsikan bagaimana musik Death
Metal dapat berfungsi sebagai penyampai pesan dakwah melalui lirik dan penampilan
3
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Variabel Y
1. Dakwah Islam
Dakwah adalah panggilan tugas yang tidak terkait dengan struktur sosial, jabatan, atau
perbedaan kulit, tetapi ditujukan kepada semua individu yang mengakui diri mereka sebagai
Muslim. Hubungan ini membentuk suatu kaitan dalam realitas kehidupan manusia. Menurut
Asmuni Syukri, secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab yang berarti "panggilan,
ajakan, atau seruan". Dalam tata bahasa Arab, kata dakwah berbentuk sebagai "Isim Mashdar",
yang memiliki akar kata Fi'il (kata kerja) "Da'a, Yaad'u", yang artinya memanggil, mengajak,
atau menyeru. Arti kata dakwah seperti sering ini sering dijumpai atau dipergunakan dalam
Artinya: ”Dan panggillah saksi-saksimu lain dari pada Allah.. (QS. Al Baqarah: 23).1
Lanjut Asmuni orang yang memanggil, mengajak atau menyeru atau melaksanakan dakwah
dinamakan ”da’i” jika yang menyeru atau da’inya terdiri dari beberapa orang disebut ”du’ah”.
Dalam istilahnya, dakwah memiliki berbagai makna yang beragam. Banyak ahli dakwah
memberikan pengertian atau definisi yang berbeda terhadap istilah ini, tergantung sudut
pandang yang mereka miliki. Namun, ada satu kesepakatan bahwa setiap Muslim memiliki
tugas dan kewajiban mulia untuk menyampaikan dakwah kepada orang lain. Dakwah dalam
pengertian ini adalah mengajak atau mendorong manusia dengan kebijaksanaan untuk
melakukan kebajikan, mengikuti petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Dakwah juga mencakup
perintah untuk berbuat baik dan melarang perbuatan munkar agar manusia bisa mencapai
Namun, masih ada polarisasi dalam pemikiran mengenai dakwah, terutama dalam hal
keilmuannya. Setidaknya ada dua pola pemikiran yang berkembang. Ada yang berpendapat
4
bahwa dakwah belum menjadi ilmu karena belum memiliki struktur ilmiah yang lengkap,
sementara yang lain berpendapat bahwa dakwah sudah menjadi ilmu, hanya saja masih dalam
2. Tujuan Dakwah
Dakwah adalah rangkaian kegiatan atau proses yang ditujukan untuk mencapai tujuan
tertentu. Mengutip Amrullah, cita-cita tersebut menjadi pedoman arah kegiatan dakwah. Tanpa
tujuan yang jelas, semua kegiatan dakwah akan sia-sia. Tujuan dakwah dianggap sebagai salah
satu elemen esensial, karena setiap elemen dakwah saling terkait, mendukung, dan berpengaruh.
Menurut Amrullah, tujuan dakwah sama pentingnya dengan unsur dakwah lainnya, seperti
subjek dan objek dakwah, metode dakwah, media, dan sebagainya. Padahal, tujuan dakwah
sangat menentukan dan mempengaruhi pemilihan metode, media, dan khalayak sasaran
dakwah. Bahkan strategi dakwah sendiri ditentukan atau dipengaruhi oleh tujuan dakwah. Hal
Tujuan program dakwah dan pencerahan agama, sebagaimana dikemukakan Arifin, adalah
untuk menumbuhkan pemahaman, kesadaran, internalisasi, dan pengamalan ajaran agama yang
disampaikan oleh para agen dakwah. Oleh karena itu, menurut Arifin, ruang lingkup dakwah
dan pencerahan agama menyangkut pembentukan sikap dan mentalitas, serta membantu
3. Media Dakwah
Menurut Moh Ali Aziz, istilah “media” berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara
harfiah berarti perantara, tengah, atau rata-rata. Dalam bahasa Inggris, "media" adalah bentuk
jamak dari "medium", yang berarti tengah, di antara, atau rata-rata. Berdasarkan definisi
tersebut, para ahli komunikasi mengartikan media sebagai alat yang menghubungkan pesan
komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada khalayak. Dalam bahasa Arab,
5
padanan kata media adalah wasilah ( )یلةوسatau dalam bentuk jamaknya wasail ( )وسائلyang
Dengan demikian, media dakwah mengacu pada segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan
sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditetapkan. Media tersebut dapat berupa
benda berwujud (materi), orang, tempat, kondisi tertentu, dan sebagainya. Media dakwah tidak
hanya berfungsi sebagai alat bantu dakwah tetapi juga jika dilihat sebagai suatu sistem, berperan
dalam komponen sistem dakwah yang saling berhubungan, saling mendukung dan membantu
Ada beberapa jenis media dakwah. Pertama, media auditori, yang meliputi radio dan
kaset/tape recorder. Kedua, media visual, seperti surat kabar, majalah, surat, poster atau plakat,
buku, dan brosur. Terakhir, ada media audiovisual melalui televisi, film, bioskop elektronik, dan
compact disc.
Dalam konteks dakwah, pesan dakwah mengacu pada pesan-pesan yang disampaikan
untuk mengajak dan mengedukasi orang lain tentang ajaran Islam. Istilah ini dianggap lebih
tepat daripada "materi dakwah" karena "materi dakwah" dapat menimbulkan kesalahpahaman
Pesan dakwah dapat berupa kata-kata, gambar, lukisan, dan berbagai bentuk
komunikasi lainnya yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dan bahkan mengubah
sikap dan perilaku mitra dakwah. Namun, penting untuk dicatat bahwa semua pesan dakwah
harus selaras dengan sumber utama, yaitu Al-Qur'an dan Hadis. Pesan yang bertentangan
dengan Al-Qur'an dan Hadis tidak dapat dianggap sebagai pesan dakwah.
Pesan dakwah dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, seperti yang dijelaskan
6
1) Pesan Aqidah
Pesan yang berkaitan dengan pemahaman yang benar tentang keimanan kepada Allah,
kepercayaan terhadap malaikat, rasul, kitab-kitab suci, takdir, dan hari kiamat. Ini
yang wajib diimani, tetapi juga yang dilarang dalam ajaran Islam.
2) Pesan Ibadah
Pesan yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah, yaitu kepatuhan dan ketundukan
kepada Allah. Ibadah mencakup segala aspek kegiatan, baik dalam tindakan maupun
perkataan, yang dilakukan oleh setiap Muslim untuk mencapai keridhaan Allah SWT.
3) Pesan Mu'amalah
Pesan yang berkaitan dengan aturan-aturan (hukum) Allah untuk mengatur hubungan
manusia dalam konteks kehidupan sosial dunia. Ini meliputi peraturan-peraturan Allah
yang harus diikuti dan ditaati dalam kehidupan bermasyarakat untuk menjaga
kepentingan manusia.
4) Pesan Akhlak
Pesan yang berkaitan dengan pembentukan akhlak atau karakter yang baik. Akhlak
mencakup sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa dan tercermin dalam tindakan dan
dalam konteks ini berupaya untuk menciptakan keterpaduan antara kehendak Sang
Semua pesan dakwah ini bertujuan untuk mengajak seluruh umat manusia menuju ajaran Islam
Prinsip dasar ajaran Islam juga terkandung dalam pesan dakwah. Dr. Ropingi menjelaskan
beberapa sifat dasar ajaran Islam, yaitu Theokratis, Rasional, Universal, dan Futuristik atau
7
Eskatologi.
1) Theokratis
Ajaran yang bersifat Theokratis mengakui bahwa Allah SWT adalah pusat kehidupan
dan bukan manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah atau wakil-Nya di
bumi. Dalam pandangan ini, manusia memiliki posisi sentral dalam kehidupan, tetapi bukan
a) Spiritualitas: Manusia memiliki kewajiban untuk selalu mengingat Allah SWT agar
c) Demokratis: Islam menghargai hak-hak individu dan tidak memaksa orang lain
2) Rasional
Ajaran Islam dapat diterima melalui akal sehat. Setiap perintah dan larangan dalam
Islam didasarkan pada kepentingan manusia. Contohnya, larangan terhadap minuman keras
memiliki dasar sosial dan kesehatan yang jelas, karena minuman keras dapat menyebabkan
3) Universal
Ajaran Islam bersifat universal dan berlaku untuk semua umat, baik Muslim maupun
non-Muslim di seluruh alam semesta. Dalam Al-Qur'an, kata "an-nas" (manusia) disebutkan
sebanyak 350 kali, menunjukkan bahwa Islam ditujukan tidak hanya bagi umat Muslim,
4) Futuristik (Eskatologi)
Ajaran Islam memiliki orientasi jangka panjang yang mencakup kehidupan setelah mati.
8
mengabaikan kebahagiaan di dunia. Prinsip ini menekankan bahwa kebahagiaan akhirat
harus diberi prioritas, namun kebahagiaan dunia juga diperhatikan. Konsep akhirat
Dengan prinsip-prinsip dasar ini, pesan dakwah dalam Islam disampaikan dengan
eskatologi, yang menekankan pengabdian kepada Allah, akal sehat, penerimaan oleh semua
B. Variabel X
Musik tidak hanya berfungsi sebagai sumber hiburan, tetapi saat ini juga digunakan
sebagai sarana untuk menyampaikan pesan khusus oleh para musisi atau pencipta musik. Musik
merupakan pengaturan suara yang terdiri dari irama, lagu, dan harmoni, terutama dari alat-alat
musik yang dapat menghasilkan suara. Meskipun musik bersifat intuitif, menciptakan,
memperbaiki, dan menyajikannya merupakan bentuk seni. Musik adalah fenomena yang sangat
unik yang dapat dihasilkan melalui berbagai alat musik. Musik memiliki kemampuan untuk
melampaui batasan bahasa konvensional dalam menyampaikan makna secara universal. Bagi
penciptanya, musik yang mereka ciptakan pasti memberikan manfaat bagi masyarakat.
Selain memberikan hiburan, lirik lagu juga berfungsi sebagai media komunikasi untuk
menyampaikan apa yang ada dalam pikiran penciptanya. Komunikasi pada dasarnya adalah
proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Melalui musik, terjadi proses
komunikasi di mana penciptanya dapat berbagi perasaan, pemikiran, dan gagasan berdasarkan
pengalaman mereka kepada orang lain. Karena musik merupakan bentuk bahasa universal,
Dalam tesis Bambang Hernawan tahun 2003 yang berjudul "Wacana Kritik Lirik Musik
Rock (Studi Analisis Wacana Kritikal Musik Underground Grup Band Aliran Death Metal dan
9
Punk di Kota Bekasi)", diungkapkan bahwa musik adalah bunyi yang dihasilkan oleh getaran
sebuah benda, menciptakan suara. Ritme dan nada merupakan aspek penting dalam musik yang
mengatur keberaturan bunyi dan dapat dianggap sebagai musik itu sendiri. Secara sederhana,
musik dapat didefinisikan sebagai bunyi yang juga memiliki makna "tinggi" sebagai bentuk
lirik dan lagu, menjadikannya lebih "berwarna". Musik dan lagu menjadi menarik untuk dilihat,
dinikmati, dan dirasakan karena mengandung dimensi lain dari karya yang dapat didengar.
Dalam kehidupan sehari-hari, musik juga berfungsi sebagai bentuk komunikasi dalam
menyampaikan aspirasi masyarakat, seperti dalam protes saat demonstrasi, gerakan sosial untuk
penggalangan dana, iklan sosial, dan sebagainya. Dalam konteks penggunaannya, musik sebagai
media komunikasi digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan maksud seseorang kepada
orang lain.
Purgatory awalnya didirikan oleh Lutfi pada tahun 1991 dengan tujuan membuat band
iseng-iseng bernama Acrophobia. Band ini awalnya terdiri dari empat anggota, yaitu Al (bass),
Lutfi (gitar), Millano (vokal), dan Fadli (drum), dan mereka memainkan genre musik Crossover.
Setelah 4-5 bulan, Fadli dan Milano keluar dari band, dan posisi personil di band berubah,
dengan Al beralih ke drum, Hendri menjadi bass/vokal, Lutfi tetap pada gitar, dan Arief
bergabung sebagai gitaris kedua. Pada saat itu, Lutfi memutuskan untuk mengubah nama band
menjadi Purgatory.
Pada tahun 1992, terjadi perombakan besar-besaran dalam hal nama, personil, dan genre
musik band. Purgatory beralih ke genre Death Metal dan membawakan lagu-lagu dari Obituary
& Sepultura. Musik Death Metal memiliki karakteristik yang kompleks, dengan suara parau dan
gitar yang kasar, serta aksi panggung yang eksploratif. Purgatory menjadi terkenal dengan
10
musik yang sulit dipelajari, dengan teknik permainan gitar yang berat, distorsi suara yang kuat,
tremolo picking, dan struktur lagu dengan tempo yang sering berubah.
Awalnya, Lutfi terinspirasi oleh film "The Nightmare On Elm Street" untuk mengambil
nama Purgatory karena kesan kuat yang dimilikinya. Namun, setelah mencari informasi lebih
lanjut, Lutfi menemukan bahwa kata "Purgatory" memiliki arti "tempat pensucian dosa" dalam
agama Nashrani, sementara dalam Islam, Purgatory berarti neraka yang paling ringan, tempat
bagi orang-orang Muslim yang masih berdosa tetapi masih memiliki iman dalam hati mereka.
buruk mereka di dunia sebelum mereka memohon ampun sebelum meninggal. Mereka akan
tetap berada di sana sampai Allah SWT memindahkan mereka ke surga di kemudian hari.
Oleh karena itu, nama Purgatory dipilih untuk mengingatkan para anggota band untuk
selalu takut pada neraka dan sebagai pengingat bahwa dunia musik adalah dunia yang rentan
terhadap maksiat, dan sebagai manusia yang lemah, mudah untuk melakukan dosa. Di kalangan
komunitas underground, pendengar Purgatory adalah orang-orang yang mengenal band ini
melalui komposisi lagu dan tampilan visual mereka yang khas. Pesan yang terungkap dalam
lirik lagu juga menjadi daya tarik bagi pendengar. Para anggota Purgatory tetap bersama dalam
band ini karena visi mereka yang sama dan komitmen untuk menjaga satu konsep.
Salah satu alasan mengapa Purgatory jarang tampil di komunitas underground adalah
karena kurangnya spesifikasinya dalam genre musik dan kemasan mereka, serta adanya batasan-
batasan konsep beragama yang mereka anut. Namun, dengan apa yang mereka bawa, Purgatory
justru tampil di "tempat" yang sulit dijangkau oleh banyak orang, yaitu di dalam hati. Hal ini
sesuai dengan konsep Islam yang mendasar, bahwa tempat yang paling utama bagi agama ini
Setelah sepuluh tahun berdiri, Purgatory mengubah total konsep bermusiknya, terutama
11
pada lirik-lirik lagu yang menyiratkan upaya mensyiarkan agama Islam. Hal ini membuat
Purgatory dikenal sebagai grup metal Islami. Purgatory memutuskan untuk mengganti arah
konsep musik mereka dan menghadirkan nilai-nilai religius Islam dalam lirik-lirik lagu mereka.
Beberapa lagu dalam repertoar Purgatory yang memuat nilai-nilai religius Islam antara lain
"M.O.G.S.A.W (Massenger Of God Shalallahu Alaihi Wassallam)" dari album "7:172," "Lords
of War (Ahli Naar)," "Downfall: The Battle of Uhud," "Jonah," "55:13," "Dahsyatnya
kerjasama dengan nilai-nilai tersebut. Mereka memiliki peraturan bagi pihak pengundang yang
bekerjasama dengan mereka, yaitu tidak boleh ada sponsor yang dilarang dalam agama Islam,
seperti minuman beralkohol. Hal ini sesuai dengan prinsip pemasaran Islam yang berfokus pada
maksimalisasi nilai-nilai untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih luas, serta menciptakan
Dengan prinsip tersebut, Purgatory berupaya membangun kerjasama yang harmonis dan
bermakna antara produsen dan target pasar mereka, yaitu masyarakat Muslim. Jika pihak
penyelenggara acara tidak dapat memenuhi syarat-syarat tersebut, Purgatory tidak akan
Salah satu aspek yang mencerminkan nilai-nilai religius Islam adalah penamaan
penggemar Purgatory sebagai "Mogerz." Istilah "Mog" merupakan akronim dari Messenger of
God (Rasulullah SAW), sedangkan "erz" mengacu pada pelaku atau pengikut. Kata "Mog"
diambil dari judul lagu Purgatory yang berjudul "M.O.G.S.A.W" dalam album "7:172."
Namun, dalam perkembangannya, istilah "Mogerz" tidak hanya merujuk pada penggemar
Purgatory, tetapi juga kepada para anggota band itu sendiri. Purgatory berpendapat bahwa
mereka tidak ingin diikuti secara membabi buta, karena mereka menyadari bahwa mereka
belum tentu selalu benar. Purgatory dan penggemarnya dianggap sebagai satu umat dalam
Islam, begitu pula dengan semua orang yang hidup setelah Nabi Muhammad SAW. Oleh karena
12
itu, makna "Mogerz" bermetamorfosa menjadi wadah silaturahim bagi mereka yang
Sejumlah orang menjadi anggota "Mogerz" karena mendengarkan musik Purgatory yang
mengajak mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain itu, ada anggota "Mogerz" yang bergabung
bukan karena mengetahui musik Purgatory, tetapi karena memiliki visi yang sama. Anggota
"Mogerz" tidak hanya terdiri dari umat Islam, tetapi juga ada yang non-Islam. Bahkan, beberapa
anggota "Mogerz" yang dulunya menganut agama non-Islam menjadi Muslim (mualaf) setelah
mendengarkan musik Purgatory. Para "Mogerz" bangga menggunakan logo Purgatory yang
berupa bulan sabit dan bintang sebagai cara untuk memasukkan seni visual yang dapat dikenali
Logo Purgatory, yang menggambarkan bulan sabit dan bintang, merupakan simbol yang
sering digunakan dalam konteks Islam. Logo ini sering dikaitkan dengan kegiatan umat Islam
pada masa kini. Logo grup ini digunakan dalam desain merchandise Purgatory seperti kaos,
gambar tempel, pin, poster, emblem, tas, celana, jaket, gantungan kunci, stik drum, dan gelas.
Penjualan merchandise ini tidak hanya sebagai sumber pendapatan, tetapi juga sebagai media
Logo bulan sabit dan bintang ini muncul dan digunakan oleh kaum Muslimin pada masa
pada tahun 1453, Utsmaniyah mengadopsi lambang kota tersebut sebagai panji pasukan mereka.
Legenda menyebutkan bahwa Sultan Utsman, penguasa saat itu, bermimpi melihat dua ujung
bulan sabit membentang dari ujung bumi yang satu hingga ujung lainnya. Hal ini diartikan
sebagai pertanda kebaikan dan kejayaan, sehingga ia memilih mengadopsi lambang kota yang
Dengan elemen-elemen seperti penamaan penggemar dan logo grup, Purgatory berupaya
menghadirkan nilai-nilai religius Islami dalam identitas dan karya seni mereka, serta
13
dalam kehidupan sehari-hari.
C. Teori Penghubung
Teori penghubung yang melandasi penelitian ini adalah upaya Purgatory untuk
menyampaikan pesan-pesan agama Islam melalui musik mereka. Setelah mengubah konsep
bermusik mereka pada tahun 2003, Purgatory mulai memasukkan nilai-nilai religius Islam ke
nilai-nilai Islami, dan mengajak pendengarnya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.
Dalam hal ini, Purgatory menggunakan musik sebagai media untuk menyampaikan
pesan-pesan dakwah. Melalui lirik-lirik mereka yang bermuatan religius, mereka mencoba
mempengaruhi pendengar mereka agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjalani
kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam konteks ini, Purgatory dapat dianggap
sebagai salah satu bentuk dakwah modern yang menggunakan media musik sebagai sarana
Selain itu, Purgatory juga memperhatikan aspek praktis dari dakwah dalam konteks
kerjasama dan penampilan mereka. Mereka memiliki persyaratan khusus bagi pihak
penyelenggara acara yang bekerjasama dengan mereka, seperti larangan sponsor yang dilarang
dalam Islam, seperti minuman beralkohol. Dengan melakukan hal ini, Purgatory menunjukkan
komitmen mereka untuk mempertahankan nilai-nilai Islam dalam semua aspek kehidupan
Islam dalam upaya mereka untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah. Mereka berusaha
mempengaruhi pendengar mereka agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan
14
BAB III
PEMBAHASAN
Band “Purgatory”) mengindikasikan bahwa ada hubungan yang saling mempengaruhi antara
keduanya. Dalam konteks penelitian ini, terdapat beberapa aspek yang menjelaskan
salah satu bentuk dakwah modern yang dapat mencapai khalayak yang lebih luas,
terutama di kalangan generasi muda yang memiliki minat dalam musik. Melalui lirik-
mereka agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjalani kehidupan yang
sesuai dengan ajaran Islam. Dalam konteks ini, Purgatory dapat dianggap sebagai salah
satu bentuk dakwah modern yang menggunakan media musik sebagai sarana untuk
2. Aspek praktis dari dakwah dalam konteks kerjasama dan penampilan Purgatory
Dalam konteks kerjasama dan penampilan Purgatory, aspek praktis dari dakwah
Islami melalui lagu dan penampilan, serta pengaruh positif yang diberikan kepada
anggota Mogerz dan penggemar mereka. Melalui strategi ini, Purgatory dapat secara
Keterkaitan antar variabel ini menunjukkan bahwa grup Band Purgatory dapat
menjadikan musik ataupun grup mereka sebagai penyampai dakwah kepada semua orang.
Melalui Penggunaan media musik untuk menyampaikan pesan pesan dakwah dan Aspek
15
praktis dari dakwah dalam konteks kerjasama dan penampilan Purgatory, mereka dapat secara
Dalam konteks penelitian ini, pandangan psikologi dan agama dapat memberikan
perspektif yang berbeda terkait penyampaian pesan dakwah melalui musik aliran death metal
oleh grup band "Purgatory." Berikut ini adalah perbandingan pandangan dari kedua perspektif
tersebut:
1. Pandangan Psikologi:
pikiran, dan perilaku manusia. Death metal merupakan genre musik yang dikenal karena
melibatkan elemen-elemen yang keras, gelap, dan agresif. Dalam konteks ini, beberapa
pandangan psikolog mungkin menyatakan bahwa musik death metal dapat mempengaruhi
emosi pendengarnya dengan cara yang intens, terutama karena vokal yang seringkali
diungkapkan dengan suara growl yang keras. Beberapa efek yang mungkin ditimbulkan adalah
peningkatan denyut jantung, meningkatnya tingkat kecemasan, atau pemunculan emosi negatif
2. Pandangan Agama:
Dalam pandangan agama, terutama agama yang memiliki aturan dan nilai-nilai yang
khusus terkait dengan musik dan dakwah, pandangan terhadap musik death metal dapat
bervariasi. Beberapa agama mungkin menganggap musik death metal sebagai sesuatu yang
tidak sesuai dengan nilai-nilai spiritual atau moral mereka. Aliran musik ini sering kali
dikaitkan dengan tema-tema yang gelap, pemujaan kematian, atau penggambaran kekerasan.
Oleh karena itu, beberapa pemuka agama dan umat mungkin menganggap musik death metal
sebagai bentuk ekspresi yang tidak sesuai dengan ajaran agama mereka.
16
3. Persamaan dan perbedaan
Persamaan:
1. Pengaruh emosional: Baik psikologi maupun agama memiliki pengaruh emosional yang
kuat dalam komunikasi pesan dakwah melalui musik. Musik aliran Death Metal dapat
membangkitkan emosi seperti kegelisahan, kemarahan, dan ketakutan, yang dapat digunakan
Perbedaan:
1. Pendekatan dan tujuan: Psikologi berfokus pada pemahaman dan analisis perilaku manusia
serta proses kognitif yang terkait dengan penyampaian pesan. Agama, di sisi lain, memiliki
tujuan spiritual dan moral yang lebih luas, termasuk membimbing umat menuju kebenaran dan
kehidupan yang lebih baik. Dalam konteks ini, agama mungkin lebih fokus pada aspek
keberagamaan dan etika dalam dakwah melalui musik, sementara psikologi lebih fokus pada
2. Isi pesan: Agama memiliki nilai-nilai moral dan ajaran yang khas, sedangkan musik aliran
Death Metal cenderung memiliki lirik yang gelap dan ekspresif. Dalam penyampaian pesan
dakwah, grup band "Purgatory" mungkin menggabungkan elemen musik Death Metal dengan
pesan agama, tetapi lirik dan gaya musik mereka mungkin berbeda dengan apa yang umumnya
3. Penerima pesan: Agama cenderung berfokus pada komunitas beragama dan umat yang
mengikuti ajaran dan tradisi tertentu. Sementara itu, musik aliran Death Metal seperti yang
dimainkan oleh grup band "Purgatory" mungkin lebih ditujukan kepada pendengar yang
tertarik dengan musik tersebut, yang mungkin termasuk kalangan yang kurang berhubungan
dengan agama atau tidak memprioritaskan pesan religius dalam musik mereka.
17
C. Perbandingan Antara Pandangan Psikologi Agama
Psikologi agama mempelajari interaksi antara agama dan psikologi manusia. Salah satu
aspek dalam psikologi agama adalah penyampaian pesan dakwah, yang mencakup berbagai
metode dan media yang digunakan untuk menyebarkan ajaran agama kepada orang lain.
Dalam hal ini, kita akan membandingkan penyampaian pesan dakwah melalui musik aliran
Death Metal oleh grup band "Purgatory" dengan konteks psikologi agama.
1. Konsep Dakwah
Dalam Islam, dakwah memiliki makna menyampaikan ajaran agama kepada orang lain.
Dakwah bertujuan untuk mengajak orang lain kepada kebenaran agama dan mengubah
perilaku mereka sesuai dengan nilai-nilai agama. Dalam konteks ini, perlu diperhatikan apakah
pesan yang disampaikan melalui musik Death Metal oleh grup band "Purgatory" dapat
2. Isi Pesan
Pesan yang disampaikan melalui musik Death Metal oleh grup band "Purgatory"
kematian, dan kekerasan. Dalam konteks dakwah, isi pesan tersebut mungkin tidak konsisten
dengan nilai-nilai agama yang menekankan kasih sayang, kedamaian, dan kerohanian. Oleh
karena itu, pesan yang disampaikan oleh grup band "Purgatory" dapat mempengaruhi persepsi
Musik Death Metal umumnya memiliki karakteristik yang intens, keras, dan sering kali
memicu emosi negatif seperti kemarahan atau kegelisahan. Meskipun emosi adalah bagian
alami dari manusia, perlu diperhatikan dampaknya dalam konteks dakwah. Pesan dakwah yang
disampaikan melalui musik Death Metal dapat mempengaruhi suasana hati dan persepsi
18
seseorang terhadap agama, terutama jika pesan tersebut tidak sejalan dengan nilai-nilai agama
yang positif.
Sebagai individu, kita cenderung terpengaruh oleh lingkungan dan media yang kita
hadapi. Musik dan budaya yang kita konsumsi dapat mempengaruhi pola pikir dan identitas
kita. Oleh karena itu, jika seseorang terpapar terus-menerus dengan pesan Death Metal yang
bertentangan dengan nilai-nilai agama, hal tersebut dapat memengaruhi pemahaman dan
Perlu diingat bahwa penyampaian pesan dakwah melalui musik Death Metal oleh grup
band "Purgatory" juga harus dilihat dalam konteks budaya dan sosial yang lebih luas. Death
Metal sering kali dianggap sebagai genre musik yang kontroversial dan dihubungkan dengan
gambaran negatif oleh sebagian masyarakat. Oleh karena itu, penerimaan dan dampak pesan
dakwah yang disampaikan melalui musik Death Metal dapat berbeda-beda dalam masyarakat
D. Bentuk Figur
1. Kerangka Berpikir
GRUP BAND
PURGATORY
19
2. Lirik Lagu M.O.G.S.A.W
Lagu yang berjudul M.O.G.S.A.W ini mengandung pesan dan makna yang sangat
mendalam. Dari lagu tersebut terkandung makna yang menggambarkan rasa takjub, salut akan
Nabi Muhammad SAW. Arti M.O.G.S.A.W itu sendiri adalah “Messenger Of God Salallahu
How can't I ain't love you... even I never felt your breathe
Bagaimana mungkin aku tidak mencintaimu... bahkan aku tidak pernah merasakan nafasmu
20
And now... you'll see... what you've done to me
Dan sekarang... kau akan lihat... apa yang telah kau lakukan padaku
You... change.
Kematian akan segera datang... Tuhan tidak pernah menunjukkan... kamu tidak akan pernah
Ketahuilah apakah Anda bertemu dengan kegelapan atau Anda akan berada dalam terang
21
You... change.
Kematian akan segera datang... Tuhan tidak pernah menunjukkan... kamu tidak akan pernah
Ketahuilah apakah Anda bertemu dengan kegelapan atau Anda akan berada dalam terang
ALLAH... MUHAMMAD
ALLAH... MUHAMMAD
22
BAB IV
PENUTUP
MUSIK ALIRAN DEATH METAL OLEH GRUP BAND “PURGATORY” adalah cara
penyampaian pesan dakwah melalui musik aliran Death Metal oleh grup band ini dapat
Isi pesan, pengaruh emosi, identitas, dan konteks budaya harus dipertimbangkan dalam
mengevaluasi dampaknya terhadap pemahaman dan praktik agama seseorang. Penting bagi
individu yang terpengaruh oleh musik Death Metal untuk mempertimbangkan kembali nilai-
nilai agama dan memahami pesan yang sejalan dengan ajaran agama yang mereka anut.
23
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Amrulloh, Dakwah dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: PLP2M, 1984. Ali,
Moh. Aziz, Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.
Ilmu, 2011.
Arief, Dian, “Mengenal Purgatory, Band Metal yang Selalu Melantunkan Shalawat dan
Arifin, M. Psikologi Dakwah: Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi Aksara, 1997.
Eka, Sutirman Ardhana. Jurnalistik Dakwah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995. El,
24
25
26
27
28
29
30
31
32