Anda di halaman 1dari 35

PENYAMPAIAN PESAN DAKWAH MELALUI MUSIK ALIRAN

DEATH METAL OLEH GRUP BAND “PURGATORY”


Disusun Untuk Memenuhi Tugas UAS

Mata Kuliah Psikologi Agama

Dosen Pengampu:

Drs. Zainul Arifin, M. Ag

Disusun oleh:

Sendy Nur Hidayat (200401110090)

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha-Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “PENYAMPAIAN PESAN DAKWAH

MELALUI MUSIK ALIRAN DEATH METAL OLEH GRUP BAND “PURGATORY””

dengan tepat waktu. laporan ini dibuat untuk memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Psikologi

Agama yang diampu oleh Drs. Zainul Arifin, M. Ag. Semoga dengan adanya laporan ini

dapat menambah wawasan setiap orang yang membacanya.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Drs. Zainul Arifin, M. Ag selaku pembimbing

yang telah memberikan tugas yang bermanfaat ini. Tidak lupa juga ucapan terima kasih kami

berikan kepada teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. Penulis

menyadari dalam penyelesaian laporan ini masih mengalami banyak kesalahan. Oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, guna memperbaiki makalah ini.

Malang, 18 Juni 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................................2

C. Tujuan Penelitian.......................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORITIS..............................................................................................4

A. Variabel Y..................................................................................................................4

B. Variabel X..................................................................................................................9

C. Teori Penghubung....................................................................................................14

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................15

A. Keterkaitan [Interkoneksi-Integrasi] Antar Variabel.................................................15

B. Perbandingan Antara Pandangan Psikologi Dan Agama...........................................16

C. Perbandingan Antara Pandangan Psikologi Agama..................................................18

D. Bentuk Figur..............................................................................................................19

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................24

LAMPIRAN SOAL JAWAB UAS.....................................................................................25

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dakwah melibatkan seruan atau ajakan untuk memperbaiki keadaan individu atau

masyarakat. Esensi dari dakwah adalah upaya untuk menginspirasi dan menarik seseorang

untuk mengikuti ajaran Agama Islam sesuai dengan seruan tersebut. Seiring dengan

perkembangan teknologi dan media yang terus berkembang, metode dakwah juga

mengikuti perkembangan tersebut. Di zaman sekarang, dakwah tidak hanya terjadi dalam

acara pengajian di masjid atau perayaan hari besar umat Islam, tetapi juga dapat ditemukan

dalam berbagai bentuk seni, salah satunya adalah musik.

Musik, sebagai salah satu bentuk seni, merupakan alat komunikasi yang efektif.

Melalui lirik atau syair dalam musik, pesan-pesan dapat disampaikan dan mempengaruhi

pendengarnya. Musik juga merupakan bagian dari komunikasi massa melalui pendengaran.

Musik bisa menjadi sarana untuk menyampaikan pesan dakwah yang mudah diterima oleh

masyarakat. Oleh karena itu, pencipta lagu dapat memanfaatkan musik untuk berdakwah

melalui lirik atau syair lagu. Masyarakat merespons positif karya para pencipta lagu, dan

mereka senang mendengarkan lagu-lagu tersebut secara berulang-ulang serta menyanyikan

liriknya.

Pencipta lagu menulis musik karena musik dapat digunakan sebagai wadah untuk

mengekspresikan perasaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lirik lagu pada

dasarnya adalah karya sastra yang berisi curahan perasaan pribadi. Curahan perasaan

pribadi bisa berdasarkan pengalaman atau pengamatan seseorang. Oleh karena itu, lagu

1
seringkali mengisahkan perjalanan hidup atau kisah pribadi penciptanya.

Perkembangan teknologi juga mendorong penggunaan musik sebagai media dakwah.

Musik atau lagu yang bertujuan untuk berdakwah tidak harus menggunakan bahasa Al-

Qur'an, tetapi Al-Qur'an menjadi sumber inspirasi bagi penulisan lagu tersebut. Liriknya

dapat disesuaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pendengar. Tujuan utama

musik atau lagu dakwah adalah dampak yang dirasakan oleh pendengar setelah

mendengarkannya.

Salah satu contoh musik yang menjadi media dakwah adalah lagu-lagu dari grup band

Purgatory. Meskipun mengusung aliran musik metal, yang sering dianggap oleh banyak

orang sebagai musik yang diikuti oleh pengikut setan, Purgatory berbeda dengan anggapan

tersebut. Oleh karena itu, Purgatory sering disebut sebagai grup band dengan aliran musik

white metal, yang menampilkan lagu-lagu dengan lirik yang menyampaikan pesan

kebaikan. Dalam tulisan ini, peneliti tertarik untuk membahas penyampaian pesan dakwah

melalui musik aliran death metal oleh grup band "Purgatory".

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian ini, rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana fungsi musik Death Metal sebagai penyampai pesan dakwah melalui lirik

lagu band ”Purgatory”?

2. Bagaimana fungsi musik Death Metal sebagai penyampai pesan dakwah melalui aksi

panggung band “Purgatory”?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan deskripsikan bagaimana musik Death

Metal dapat berfungsi sebagai penyampai pesan dakwah melalui lirik dan penampilan

grup band “Purgatory”.

3
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Variabel Y

1. Dakwah Islam

Dakwah adalah panggilan tugas yang tidak terkait dengan struktur sosial, jabatan, atau

perbedaan kulit, tetapi ditujukan kepada semua individu yang mengakui diri mereka sebagai

Muslim. Hubungan ini membentuk suatu kaitan dalam realitas kehidupan manusia. Menurut

Asmuni Syukri, secara etimologis, dakwah berasal dari bahasa Arab yang berarti "panggilan,

ajakan, atau seruan". Dalam tata bahasa Arab, kata dakwah berbentuk sebagai "Isim Mashdar",

yang memiliki akar kata Fi'il (kata kerja) "Da'a, Yaad'u", yang artinya memanggil, mengajak,

atau menyeru. Arti kata dakwah seperti sering ini sering dijumpai atau dipergunakan dalam

ayat-ayat AlQur’an, seperti:

....ِ ‫َوا ْد ُعوْ ا ُشهَد َۤا َء ُك ْم ِّم ْن ُدوْ ِن هّٰللا‬

Artinya: ”Dan panggillah saksi-saksimu lain dari pada Allah.. (QS. Al Baqarah: 23).1

Lanjut Asmuni orang yang memanggil, mengajak atau menyeru atau melaksanakan dakwah

dinamakan ”da’i” jika yang menyeru atau da’inya terdiri dari beberapa orang disebut ”du’ah”.

Dalam istilahnya, dakwah memiliki berbagai makna yang beragam. Banyak ahli dakwah

memberikan pengertian atau definisi yang berbeda terhadap istilah ini, tergantung sudut

pandang yang mereka miliki. Namun, ada satu kesepakatan bahwa setiap Muslim memiliki

tugas dan kewajiban mulia untuk menyampaikan dakwah kepada orang lain. Dakwah dalam

pengertian ini adalah mengajak atau mendorong manusia dengan kebijaksanaan untuk

melakukan kebajikan, mengikuti petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya. Dakwah juga mencakup

perintah untuk berbuat baik dan melarang perbuatan munkar agar manusia bisa mencapai

kesejahteraan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Namun, masih ada polarisasi dalam pemikiran mengenai dakwah, terutama dalam hal

keilmuannya. Setidaknya ada dua pola pemikiran yang berkembang. Ada yang berpendapat
4
bahwa dakwah belum menjadi ilmu karena belum memiliki struktur ilmiah yang lengkap,

sementara yang lain berpendapat bahwa dakwah sudah menjadi ilmu, hanya saja masih dalam

tahap pencarian metodologi yang tepat.

2. Tujuan Dakwah

Dakwah adalah rangkaian kegiatan atau proses yang ditujukan untuk mencapai tujuan

tertentu. Mengutip Amrullah, cita-cita tersebut menjadi pedoman arah kegiatan dakwah. Tanpa

tujuan yang jelas, semua kegiatan dakwah akan sia-sia. Tujuan dakwah dianggap sebagai salah

satu elemen esensial, karena setiap elemen dakwah saling terkait, mendukung, dan berpengaruh.

Menurut Amrullah, tujuan dakwah sama pentingnya dengan unsur dakwah lainnya, seperti

subjek dan objek dakwah, metode dakwah, media, dan sebagainya. Padahal, tujuan dakwah

sangat menentukan dan mempengaruhi pemilihan metode, media, dan khalayak sasaran

dakwah. Bahkan strategi dakwah sendiri ditentukan atau dipengaruhi oleh tujuan dakwah. Hal

ini karena tujuan memberikan arah bagi semua kegiatan dakwah.

Tujuan program dakwah dan pencerahan agama, sebagaimana dikemukakan Arifin, adalah

untuk menumbuhkan pemahaman, kesadaran, internalisasi, dan pengamalan ajaran agama yang

disampaikan oleh para agen dakwah. Oleh karena itu, menurut Arifin, ruang lingkup dakwah

dan pencerahan agama menyangkut pembentukan sikap dan mentalitas, serta membantu

pengembangan motivasi positif dalam segala aspek kehidupan manusia.

3. Media Dakwah

Menurut Moh Ali Aziz, istilah “media” berasal dari bahasa Latin “medius” yang secara

harfiah berarti perantara, tengah, atau rata-rata. Dalam bahasa Inggris, "media" adalah bentuk

jamak dari "medium", yang berarti tengah, di antara, atau rata-rata. Berdasarkan definisi

tersebut, para ahli komunikasi mengartikan media sebagai alat yang menghubungkan pesan

komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada khalayak. Dalam bahasa Arab,

5
padanan kata media adalah wasilah (‫ )یلةوس‬atau dalam bentuk jamaknya wasail (‫ )وسائل‬yang

berarti alat atau perantara.

Dengan demikian, media dakwah mengacu pada segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan

sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditetapkan. Media tersebut dapat berupa

benda berwujud (materi), orang, tempat, kondisi tertentu, dan sebagainya. Media dakwah tidak

hanya berfungsi sebagai alat bantu dakwah tetapi juga jika dilihat sebagai suatu sistem, berperan

dalam komponen sistem dakwah yang saling berhubungan, saling mendukung dan membantu

dalam mencapai tujuan.

Ada beberapa jenis media dakwah. Pertama, media auditori, yang meliputi radio dan

kaset/tape recorder. Kedua, media visual, seperti surat kabar, majalah, surat, poster atau plakat,

buku, dan brosur. Terakhir, ada media audiovisual melalui televisi, film, bioskop elektronik, dan

compact disc.

4. Pengertian Pesan Dakwah

Dalam konteks dakwah, pesan dakwah mengacu pada pesan-pesan yang disampaikan

untuk mengajak dan mengedukasi orang lain tentang ajaran Islam. Istilah ini dianggap lebih

tepat daripada "materi dakwah" karena "materi dakwah" dapat menimbulkan kesalahpahaman

sebagai logistik dakwah.

Pesan dakwah dapat berupa kata-kata, gambar, lukisan, dan berbagai bentuk

komunikasi lainnya yang diharapkan dapat memberikan pemahaman dan bahkan mengubah

sikap dan perilaku mitra dakwah. Namun, penting untuk dicatat bahwa semua pesan dakwah

harus selaras dengan sumber utama, yaitu Al-Qur'an dan Hadis. Pesan yang bertentangan

dengan Al-Qur'an dan Hadis tidak dapat dianggap sebagai pesan dakwah.

Pesan dakwah dapat dikelompokkan menjadi empat kategori utama, seperti yang dijelaskan

oleh Dr. Arifin Anwar:

6
1) Pesan Aqidah

Pesan yang berkaitan dengan pemahaman yang benar tentang keimanan kepada Allah,

kepercayaan terhadap malaikat, rasul, kitab-kitab suci, takdir, dan hari kiamat. Ini

mencakup keyakinan yang mendalam dan tidak hanya membahas masalah-masalah

yang wajib diimani, tetapi juga yang dilarang dalam ajaran Islam.

2) Pesan Ibadah

Pesan yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah, yaitu kepatuhan dan ketundukan

kepada Allah. Ibadah mencakup segala aspek kegiatan, baik dalam tindakan maupun

perkataan, yang dilakukan oleh setiap Muslim untuk mencapai keridhaan Allah SWT.

3) Pesan Mu'amalah

Pesan yang berkaitan dengan aturan-aturan (hukum) Allah untuk mengatur hubungan

manusia dalam konteks kehidupan sosial dunia. Ini meliputi peraturan-peraturan Allah

yang harus diikuti dan ditaati dalam kehidupan bermasyarakat untuk menjaga

kepentingan manusia.

4) Pesan Akhlak

Pesan yang berkaitan dengan pembentukan akhlak atau karakter yang baik. Akhlak

mencakup sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa dan tercermin dalam tindakan dan

perkataan tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu. Pesan dakwah

dalam konteks ini berupaya untuk menciptakan keterpaduan antara kehendak Sang

Pencipta (Khaliq) dan perilaku makhluk.

Semua pesan dakwah ini bertujuan untuk mengajak seluruh umat manusia menuju ajaran Islam

agar mereka dapat mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.

5. Prinsip Dasar Ajaran Islam

Prinsip dasar ajaran Islam juga terkandung dalam pesan dakwah. Dr. Ropingi menjelaskan

beberapa sifat dasar ajaran Islam, yaitu Theokratis, Rasional, Universal, dan Futuristik atau

7
Eskatologi.

1) Theokratis

Ajaran yang bersifat Theokratis mengakui bahwa Allah SWT adalah pusat kehidupan

dan bukan manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah atau wakil-Nya di

bumi. Dalam pandangan ini, manusia memiliki posisi sentral dalam kehidupan, tetapi bukan

sebagai sumber kehidupan. Ajaran Theokratis memiliki tiga prinsip utama:

a) Spiritualitas: Manusia memiliki kewajiban untuk selalu mengingat Allah SWT agar

tidak menyimpang dari peran sebagai khalifah.

b) Humanis: Ajaran Islam disesuaikan dengan kepentingan manusia, sehingga nilai

kemanusiaan menjadi penting dalam menjalankan ajaran agama.

c) Demokratis: Islam menghargai hak-hak individu dan tidak memaksa orang lain

menerima dakwah. Setiap orang memiliki kebebasan menggunakan nalar dan

pikirannya dalam menerima dan menjalankan ajaran Islam.

2) Rasional

Ajaran Islam dapat diterima melalui akal sehat. Setiap perintah dan larangan dalam

Islam didasarkan pada kepentingan manusia. Contohnya, larangan terhadap minuman keras

memiliki dasar sosial dan kesehatan yang jelas, karena minuman keras dapat menyebabkan

kerugian seperti kriminalitas dan penyakit.

3) Universal

Ajaran Islam bersifat universal dan berlaku untuk semua umat, baik Muslim maupun

non-Muslim di seluruh alam semesta. Dalam Al-Qur'an, kata "an-nas" (manusia) disebutkan

sebanyak 350 kali, menunjukkan bahwa Islam ditujukan tidak hanya bagi umat Muslim,

tetapi juga bagi seluruh umat manusia di dunia.

4) Futuristik (Eskatologi)

Ajaran Islam memiliki orientasi jangka panjang yang mencakup kehidupan setelah mati.

Umat Muslim diperintahkan untuk mencari kebahagiaan di akhirat sambil tidak

8
mengabaikan kebahagiaan di dunia. Prinsip ini menekankan bahwa kebahagiaan akhirat

harus diberi prioritas, namun kebahagiaan dunia juga diperhatikan. Konsep akhirat

mencakup kehidupan setelah hari ini dan setelah kematian.

Dengan prinsip-prinsip dasar ini, pesan dakwah dalam Islam disampaikan dengan

pendekatan theokratis, rasional, universal, dan memperhatikan dimensi futuristik atau

eskatologi, yang menekankan pengabdian kepada Allah, akal sehat, penerimaan oleh semua

umat manusia, dan persiapan untuk kehidupan di akhirat.

B. Variabel X

1. Musik Sebagai Penyampai Pesan

Musik tidak hanya berfungsi sebagai sumber hiburan, tetapi saat ini juga digunakan

sebagai sarana untuk menyampaikan pesan khusus oleh para musisi atau pencipta musik. Musik

merupakan pengaturan suara yang terdiri dari irama, lagu, dan harmoni, terutama dari alat-alat

musik yang dapat menghasilkan suara. Meskipun musik bersifat intuitif, menciptakan,

memperbaiki, dan menyajikannya merupakan bentuk seni. Musik adalah fenomena yang sangat

unik yang dapat dihasilkan melalui berbagai alat musik. Musik memiliki kemampuan untuk

melampaui batasan bahasa konvensional dalam menyampaikan makna secara universal. Bagi

penciptanya, musik yang mereka ciptakan pasti memberikan manfaat bagi masyarakat.

Selain memberikan hiburan, lirik lagu juga berfungsi sebagai media komunikasi untuk

menyampaikan apa yang ada dalam pikiran penciptanya. Komunikasi pada dasarnya adalah

proses penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain. Melalui musik, terjadi proses

komunikasi di mana penciptanya dapat berbagi perasaan, pemikiran, dan gagasan berdasarkan

pengalaman mereka kepada orang lain. Karena musik merupakan bentuk bahasa universal,

maka musik dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat.

Dalam tesis Bambang Hernawan tahun 2003 yang berjudul "Wacana Kritik Lirik Musik

Rock (Studi Analisis Wacana Kritikal Musik Underground Grup Band Aliran Death Metal dan

9
Punk di Kota Bekasi)", diungkapkan bahwa musik adalah bunyi yang dihasilkan oleh getaran

sebuah benda, menciptakan suara. Ritme dan nada merupakan aspek penting dalam musik yang

mengatur keberaturan bunyi dan dapat dianggap sebagai musik itu sendiri. Secara sederhana,

musik dapat didefinisikan sebagai bunyi yang juga memiliki makna "tinggi" sebagai bentuk

ekspresi dari para pencipta musik yang merefleksikan diri mereka.

Bambang juga menyatakan bahwa dalam perkembangannya, musik memiliki penambahan

lirik dan lagu, menjadikannya lebih "berwarna". Musik dan lagu menjadi menarik untuk dilihat,

dinikmati, dan dirasakan karena mengandung dimensi lain dari karya yang dapat didengar.

Dalam kehidupan sehari-hari, musik juga berfungsi sebagai bentuk komunikasi dalam

menyampaikan aspirasi masyarakat, seperti dalam protes saat demonstrasi, gerakan sosial untuk

penggalangan dana, iklan sosial, dan sebagainya. Dalam konteks penggunaannya, musik sebagai

media komunikasi digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan maksud seseorang kepada

orang lain.

2. Grup Band Purgatory

Purgatory awalnya didirikan oleh Lutfi pada tahun 1991 dengan tujuan membuat band

iseng-iseng bernama Acrophobia. Band ini awalnya terdiri dari empat anggota, yaitu Al (bass),

Lutfi (gitar), Millano (vokal), dan Fadli (drum), dan mereka memainkan genre musik Crossover.

Setelah 4-5 bulan, Fadli dan Milano keluar dari band, dan posisi personil di band berubah,

dengan Al beralih ke drum, Hendri menjadi bass/vokal, Lutfi tetap pada gitar, dan Arief

bergabung sebagai gitaris kedua. Pada saat itu, Lutfi memutuskan untuk mengubah nama band

menjadi Purgatory.

Pada tahun 1992, terjadi perombakan besar-besaran dalam hal nama, personil, dan genre

musik band. Purgatory beralih ke genre Death Metal dan membawakan lagu-lagu dari Obituary

& Sepultura. Musik Death Metal memiliki karakteristik yang kompleks, dengan suara parau dan

gitar yang kasar, serta aksi panggung yang eksploratif. Purgatory menjadi terkenal dengan

10
musik yang sulit dipelajari, dengan teknik permainan gitar yang berat, distorsi suara yang kuat,

tremolo picking, dan struktur lagu dengan tempo yang sering berubah.

Awalnya, Lutfi terinspirasi oleh film "The Nightmare On Elm Street" untuk mengambil

nama Purgatory karena kesan kuat yang dimilikinya. Namun, setelah mencari informasi lebih

lanjut, Lutfi menemukan bahwa kata "Purgatory" memiliki arti "tempat pensucian dosa" dalam

agama Nashrani, sementara dalam Islam, Purgatory berarti neraka yang paling ringan, tempat

bagi orang-orang Muslim yang masih berdosa tetapi masih memiliki iman dalam hati mereka.

Mereka akan mengalami siksaan di sana untuk mempertanggungjawabkan perbuatan-perbuatan

buruk mereka di dunia sebelum mereka memohon ampun sebelum meninggal. Mereka akan

tetap berada di sana sampai Allah SWT memindahkan mereka ke surga di kemudian hari.

Oleh karena itu, nama Purgatory dipilih untuk mengingatkan para anggota band untuk

selalu takut pada neraka dan sebagai pengingat bahwa dunia musik adalah dunia yang rentan

terhadap maksiat, dan sebagai manusia yang lemah, mudah untuk melakukan dosa. Di kalangan

komunitas underground, pendengar Purgatory adalah orang-orang yang mengenal band ini

melalui komposisi lagu dan tampilan visual mereka yang khas. Pesan yang terungkap dalam

lirik lagu juga menjadi daya tarik bagi pendengar. Para anggota Purgatory tetap bersama dalam

band ini karena visi mereka yang sama dan komitmen untuk menjaga satu konsep.

Salah satu alasan mengapa Purgatory jarang tampil di komunitas underground adalah

karena kurangnya spesifikasinya dalam genre musik dan kemasan mereka, serta adanya batasan-

batasan konsep beragama yang mereka anut. Namun, dengan apa yang mereka bawa, Purgatory

justru tampil di "tempat" yang sulit dijangkau oleh banyak orang, yaitu di dalam hati. Hal ini

sesuai dengan konsep Islam yang mendasar, bahwa tempat yang paling utama bagi agama ini

berada di dalam hati setiap individu.

3. Purgatory dan Nilai Islami

Setelah sepuluh tahun berdiri, Purgatory mengubah total konsep bermusiknya, terutama

11
pada lirik-lirik lagu yang menyiratkan upaya mensyiarkan agama Islam. Hal ini membuat

Purgatory dikenal sebagai grup metal Islami. Purgatory memutuskan untuk mengganti arah

konsep musik mereka dan menghadirkan nilai-nilai religius Islam dalam lirik-lirik lagu mereka.

Beberapa lagu dalam repertoar Purgatory yang memuat nilai-nilai religius Islam antara lain

"M.O.G.S.A.W (Massenger Of God Shalallahu Alaihi Wassallam)" dari album "7:172," "Lords

of War (Ahli Naar)," "Downfall: The Battle of Uhud," "Jonah," "55:13," "Dahsyatnya

Kekufuran," dan "Taubat."

Selain lagu-lagu dengan muatan Islami, Purgatory juga mempertimbangkan kontrak

kerjasama dengan nilai-nilai tersebut. Mereka memiliki peraturan bagi pihak pengundang yang

bekerjasama dengan mereka, yaitu tidak boleh ada sponsor yang dilarang dalam agama Islam,

seperti minuman beralkohol. Hal ini sesuai dengan prinsip pemasaran Islam yang berfokus pada

maksimalisasi nilai-nilai untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih luas, serta menciptakan

kerangka pemasaran etis global yang bernilai.

Dengan prinsip tersebut, Purgatory berupaya membangun kerjasama yang harmonis dan

bermakna antara produsen dan target pasar mereka, yaitu masyarakat Muslim. Jika pihak

penyelenggara acara tidak dapat memenuhi syarat-syarat tersebut, Purgatory tidak akan

menyetujui untuk tampil di acara tersebut.

Salah satu aspek yang mencerminkan nilai-nilai religius Islam adalah penamaan

penggemar Purgatory sebagai "Mogerz." Istilah "Mog" merupakan akronim dari Messenger of

God (Rasulullah SAW), sedangkan "erz" mengacu pada pelaku atau pengikut. Kata "Mog"

diambil dari judul lagu Purgatory yang berjudul "M.O.G.S.A.W" dalam album "7:172."

Namun, dalam perkembangannya, istilah "Mogerz" tidak hanya merujuk pada penggemar

Purgatory, tetapi juga kepada para anggota band itu sendiri. Purgatory berpendapat bahwa

mereka tidak ingin diikuti secara membabi buta, karena mereka menyadari bahwa mereka

belum tentu selalu benar. Purgatory dan penggemarnya dianggap sebagai satu umat dalam

Islam, begitu pula dengan semua orang yang hidup setelah Nabi Muhammad SAW. Oleh karena

12
itu, makna "Mogerz" bermetamorfosa menjadi wadah silaturahim bagi mereka yang

berkeinginan dan bertahan dalam menghindari dosa dalam kehidupan sehari-hari.

Sejumlah orang menjadi anggota "Mogerz" karena mendengarkan musik Purgatory yang

mengajak mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain itu, ada anggota "Mogerz" yang bergabung

bukan karena mengetahui musik Purgatory, tetapi karena memiliki visi yang sama. Anggota

"Mogerz" tidak hanya terdiri dari umat Islam, tetapi juga ada yang non-Islam. Bahkan, beberapa

anggota "Mogerz" yang dulunya menganut agama non-Islam menjadi Muslim (mualaf) setelah

mendengarkan musik Purgatory. Para "Mogerz" bangga menggunakan logo Purgatory yang

berupa bulan sabit dan bintang sebagai cara untuk memasukkan seni visual yang dapat dikenali

oleh publik Muslim di Indonesia.

Logo Purgatory, yang menggambarkan bulan sabit dan bintang, merupakan simbol yang

sering digunakan dalam konteks Islam. Logo ini sering dikaitkan dengan kegiatan umat Islam

pada masa kini. Logo grup ini digunakan dalam desain merchandise Purgatory seperti kaos,

gambar tempel, pin, poster, emblem, tas, celana, jaket, gantungan kunci, stik drum, dan gelas.

Penjualan merchandise ini tidak hanya sebagai sumber pendapatan, tetapi juga sebagai media

promosi dan pembangunan citra kelompok musik tersebut.

Logo bulan sabit dan bintang ini muncul dan digunakan oleh kaum Muslimin pada masa

kekhalifahan Utsmaniyah di Turki. Setelah menaklukkan Konstantinopel (sekarang Istanbul)

pada tahun 1453, Utsmaniyah mengadopsi lambang kota tersebut sebagai panji pasukan mereka.

Legenda menyebutkan bahwa Sultan Utsman, penguasa saat itu, bermimpi melihat dua ujung

bulan sabit membentang dari ujung bumi yang satu hingga ujung lainnya. Hal ini diartikan

sebagai pertanda kebaikan dan kejayaan, sehingga ia memilih mengadopsi lambang kota yang

ditaklukkannya sebagai simbol Dinasti Utsmaniyah yang dibangunnya.

Dengan elemen-elemen seperti penamaan penggemar dan logo grup, Purgatory berupaya

menghadirkan nilai-nilai religius Islami dalam identitas dan karya seni mereka, serta

membangun jaringan komunitas yang mengedepankan silaturahim dan penghindaran dosa

13
dalam kehidupan sehari-hari.

C. Teori Penghubung

Teori penghubung yang melandasi penelitian ini adalah upaya Purgatory untuk

menyampaikan pesan-pesan agama Islam melalui musik mereka. Setelah mengubah konsep

bermusik mereka pada tahun 2003, Purgatory mulai memasukkan nilai-nilai religius Islam ke

dalam lirik-lirik lagu mereka. Mereka menyampaikan pesan-pesan agama, mempromosikan

nilai-nilai Islami, dan mengajak pendengarnya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Dalam hal ini, Purgatory menggunakan musik sebagai media untuk menyampaikan

pesan-pesan dakwah. Melalui lirik-lirik mereka yang bermuatan religius, mereka mencoba

mempengaruhi pendengar mereka agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjalani

kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam. Dalam konteks ini, Purgatory dapat dianggap

sebagai salah satu bentuk dakwah modern yang menggunakan media musik sebagai sarana

untuk menyampaikan pesan-pesan agama.

Selain itu, Purgatory juga memperhatikan aspek praktis dari dakwah dalam konteks

kerjasama dan penampilan mereka. Mereka memiliki persyaratan khusus bagi pihak

penyelenggara acara yang bekerjasama dengan mereka, seperti larangan sponsor yang dilarang

dalam Islam, seperti minuman beralkohol. Dengan melakukan hal ini, Purgatory menunjukkan

komitmen mereka untuk mempertahankan nilai-nilai Islam dalam semua aspek kehidupan

mereka, termasuk dalam konteks industri musik.

Dalam keseluruhan, Purgatory menggabungkan seni musik dengan nilai-nilai religius

Islam dalam upaya mereka untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah. Mereka berusaha

mempengaruhi pendengar mereka agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan

mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.

14
BAB III

PEMBAHASAN

A. Keterkaitan [Interkoneksi-Integrasi] Antar Variabel

Keterkaitan atau interkoneksi-integrasi antara variabel X (Pesan dakwah) dan Y (Grup

Band “Purgatory”) mengindikasikan bahwa ada hubungan yang saling mempengaruhi antara

keduanya. Dalam konteks penelitian ini, terdapat beberapa aspek yang menjelaskan

keterkaitan antar variabel tersebut:

1. Penggunaan media musik untuk menyampaikan pesan pesan dakwah

Penggunaan media musik untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah adalah

salah satu bentuk dakwah modern yang dapat mencapai khalayak yang lebih luas,

terutama di kalangan generasi muda yang memiliki minat dalam musik. Melalui lirik-

lirik mereka yang bermuatan religius, mereka mencoba mempengaruhi pendengar

mereka agar lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan menjalani kehidupan yang

sesuai dengan ajaran Islam. Dalam konteks ini, Purgatory dapat dianggap sebagai salah

satu bentuk dakwah modern yang menggunakan media musik sebagai sarana untuk

menyampaikan pesan-pesan agama.

2. Aspek praktis dari dakwah dalam konteks kerjasama dan penampilan Purgatory

Dalam konteks kerjasama dan penampilan Purgatory, aspek praktis dari dakwah

tercermin dalam penghormatan terhadap nilai-nilai Islam, penyampaian pesan-pesan

Islami melalui lagu dan penampilan, serta pengaruh positif yang diberikan kepada

anggota Mogerz dan penggemar mereka. Melalui strategi ini, Purgatory dapat secara

praktis menyebarkan pesan-pesan dakwah dan mempromosikan nilai-nilai Islami

kepada khalayak yang lebih luas.

Keterkaitan antar variabel ini menunjukkan bahwa grup Band Purgatory dapat

menjadikan musik ataupun grup mereka sebagai penyampai dakwah kepada semua orang.

Melalui Penggunaan media musik untuk menyampaikan pesan pesan dakwah dan Aspek

15
praktis dari dakwah dalam konteks kerjasama dan penampilan Purgatory, mereka dapat secara

praktis menyebarkan pesan-pesan dakwah dan mempromosikan nilai-nilai Islami kepada

khalayak yang lebih luas.

B. Perbandingan Antara Pandangan Psikologi Dan Agama

Dalam konteks penelitian ini, pandangan psikologi dan agama dapat memberikan

perspektif yang berbeda terkait penyampaian pesan dakwah melalui musik aliran death metal

oleh grup band "Purgatory." Berikut ini adalah perbandingan pandangan dari kedua perspektif

tersebut:

1. Pandangan Psikologi:

Dalam pandangan psikologi, musik memiliki kekuatan untuk mempengaruhi emosi,

pikiran, dan perilaku manusia. Death metal merupakan genre musik yang dikenal karena

melibatkan elemen-elemen yang keras, gelap, dan agresif. Dalam konteks ini, beberapa

pandangan psikolog mungkin menyatakan bahwa musik death metal dapat mempengaruhi

emosi pendengarnya dengan cara yang intens, terutama karena vokal yang seringkali

diungkapkan dengan suara growl yang keras. Beberapa efek yang mungkin ditimbulkan adalah

peningkatan denyut jantung, meningkatnya tingkat kecemasan, atau pemunculan emosi negatif

seperti kemarahan atau kegelisahan.

2. Pandangan Agama:

Dalam pandangan agama, terutama agama yang memiliki aturan dan nilai-nilai yang

khusus terkait dengan musik dan dakwah, pandangan terhadap musik death metal dapat

bervariasi. Beberapa agama mungkin menganggap musik death metal sebagai sesuatu yang

tidak sesuai dengan nilai-nilai spiritual atau moral mereka. Aliran musik ini sering kali

dikaitkan dengan tema-tema yang gelap, pemujaan kematian, atau penggambaran kekerasan.

Oleh karena itu, beberapa pemuka agama dan umat mungkin menganggap musik death metal

sebagai bentuk ekspresi yang tidak sesuai dengan ajaran agama mereka.

16
3. Persamaan dan perbedaan

Persamaan:

1. Pengaruh emosional: Baik psikologi maupun agama memiliki pengaruh emosional yang

kuat dalam komunikasi pesan dakwah melalui musik. Musik aliran Death Metal dapat

membangkitkan emosi seperti kegelisahan, kemarahan, dan ketakutan, yang dapat digunakan

untuk menyampaikan pesan religius dengan intensitas yang tinggi.

Perbedaan:

1. Pendekatan dan tujuan: Psikologi berfokus pada pemahaman dan analisis perilaku manusia

serta proses kognitif yang terkait dengan penyampaian pesan. Agama, di sisi lain, memiliki

tujuan spiritual dan moral yang lebih luas, termasuk membimbing umat menuju kebenaran dan

kehidupan yang lebih baik. Dalam konteks ini, agama mungkin lebih fokus pada aspek

keberagamaan dan etika dalam dakwah melalui musik, sementara psikologi lebih fokus pada

efek psikologisnya pada pendengar.

2. Isi pesan: Agama memiliki nilai-nilai moral dan ajaran yang khas, sedangkan musik aliran

Death Metal cenderung memiliki lirik yang gelap dan ekspresif. Dalam penyampaian pesan

dakwah, grup band "Purgatory" mungkin menggabungkan elemen musik Death Metal dengan

pesan agama, tetapi lirik dan gaya musik mereka mungkin berbeda dengan apa yang umumnya

dianggap sebagai pendekatan yang khas dalam dakwah.

3. Penerima pesan: Agama cenderung berfokus pada komunitas beragama dan umat yang

mengikuti ajaran dan tradisi tertentu. Sementara itu, musik aliran Death Metal seperti yang

dimainkan oleh grup band "Purgatory" mungkin lebih ditujukan kepada pendengar yang

tertarik dengan musik tersebut, yang mungkin termasuk kalangan yang kurang berhubungan

dengan agama atau tidak memprioritaskan pesan religius dalam musik mereka.

17
C. Perbandingan Antara Pandangan Psikologi Agama

Psikologi agama mempelajari interaksi antara agama dan psikologi manusia. Salah satu

aspek dalam psikologi agama adalah penyampaian pesan dakwah, yang mencakup berbagai

metode dan media yang digunakan untuk menyebarkan ajaran agama kepada orang lain.

Dalam hal ini, kita akan membandingkan penyampaian pesan dakwah melalui musik aliran

Death Metal oleh grup band "Purgatory" dengan konteks psikologi agama.

1. Konsep Dakwah

Dalam Islam, dakwah memiliki makna menyampaikan ajaran agama kepada orang lain.

Dakwah bertujuan untuk mengajak orang lain kepada kebenaran agama dan mengubah

perilaku mereka sesuai dengan nilai-nilai agama. Dalam konteks ini, perlu diperhatikan apakah

pesan yang disampaikan melalui musik Death Metal oleh grup band "Purgatory" dapat

mencapai tujuan tersebut.

2. Isi Pesan

Pesan yang disampaikan melalui musik Death Metal oleh grup band "Purgatory"

umumnya mencerminkan tema-tema yang berhubungan dengan kegelapan, kehancuran,

kematian, dan kekerasan. Dalam konteks dakwah, isi pesan tersebut mungkin tidak konsisten

dengan nilai-nilai agama yang menekankan kasih sayang, kedamaian, dan kerohanian. Oleh

karena itu, pesan yang disampaikan oleh grup band "Purgatory" dapat mempengaruhi persepsi

dan pemahaman seseorang terhadap ajaran agama.

3. Pengaruh Emosi dan Psikologis

Musik Death Metal umumnya memiliki karakteristik yang intens, keras, dan sering kali

memicu emosi negatif seperti kemarahan atau kegelisahan. Meskipun emosi adalah bagian

alami dari manusia, perlu diperhatikan dampaknya dalam konteks dakwah. Pesan dakwah yang

disampaikan melalui musik Death Metal dapat mempengaruhi suasana hati dan persepsi

18
seseorang terhadap agama, terutama jika pesan tersebut tidak sejalan dengan nilai-nilai agama

yang positif.

4. Kepribadian dan Identitas

Sebagai individu, kita cenderung terpengaruh oleh lingkungan dan media yang kita

hadapi. Musik dan budaya yang kita konsumsi dapat mempengaruhi pola pikir dan identitas

kita. Oleh karena itu, jika seseorang terpapar terus-menerus dengan pesan Death Metal yang

bertentangan dengan nilai-nilai agama, hal tersebut dapat memengaruhi pemahaman dan

praktik agama mereka.

5. Konteks Budaya dan Sosial

Perlu diingat bahwa penyampaian pesan dakwah melalui musik Death Metal oleh grup

band "Purgatory" juga harus dilihat dalam konteks budaya dan sosial yang lebih luas. Death

Metal sering kali dianggap sebagai genre musik yang kontroversial dan dihubungkan dengan

gambaran negatif oleh sebagian masyarakat. Oleh karena itu, penerimaan dan dampak pesan

dakwah yang disampaikan melalui musik Death Metal dapat berbeda-beda dalam masyarakat

dan budaya tertentu.

D. Bentuk Figur

1. Kerangka Berpikir

GRUP BAND
PURGATORY

Lirik Lagu Aksi Panggung

Musik Death Metal


Sebagai Penyampai Pesan Dakwah

19
2. Lirik Lagu M.O.G.S.A.W

Lagu yang berjudul M.O.G.S.A.W ini mengandung pesan dan makna yang sangat

mendalam. Dari lagu tersebut terkandung makna yang menggambarkan rasa takjub, salut akan

Nabi Muhammad SAW. Arti M.O.G.S.A.W itu sendiri adalah “Messenger Of God Salallahu

Alaihi Wasallam”. Liriknya sebagai berikut :

Uhmm, ...There's no... reason... to denied you

Uhmm, ...Tidak ada... alasan... untuk menolakmu

You're a descent... of the world of the Universe

Anda keturunan ... dari dunia alam semesta

How can't I ain't love you... even I never felt your breathe

Bagaimana mungkin aku tidak mencintaimu... bahkan aku tidak pernah merasakan nafasmu

You're a miracle... the poetry of paradise

Anda adalah keajaiban ... puisi surga

The M.O.G ... I can feel... all...

M.O.G ... aku bisa merasakan ... semua ...

Your... Existance... innersoul... can I be...

Your... Existance... innersoul... can I be...

One... of your love... one to serve you...

Satu... dari cintamu... satu untuk melayanimu...

I'll... give my life... all my life... I'm yours... your martyr

Aku akan... memberikan hidupku... sepanjang hidupku... aku milikmu... martirmu

Alone... penceiving... in silent dark before going down

Sendirian... penceiving... dalam gelap sunyi sebelum turun

20
And now... you'll see... what you've done to me

Dan sekarang... kau akan lihat... apa yang telah kau lakukan padaku

When I'm crying to myself... I realized that you're the one

Saat aku menangis sendiri... Aku menyadari bahwa kaulah orangnya

Imagine if you're not mine ... I will defenetely blind

Bayangkan jika kamu bukan milikku ... aku akan buta

The M.O.G ... I can feel... all...

M.O.G ... aku bisa merasakan ... semua ...

Your... Existance... innersoul... can I be...

Your... Existance... innersoul... can I be...

One... of your love... one to serve you...

Satu... dari cintamu... satu untuk melayanimu...

I'll... give my life... all my life... I'm yours... your martyr

Aku akan... memberikan hidupku... sepanjang hidupku... aku milikmu... martirmu

You... change.

Anda ... berubah.

your vision... control your LUST... believe me

visi anda... kendalikan NAFSU anda... percayalah

Cuz everything will be proved with the truth at the last

Karena semuanya akan dibuktikan dengan kebenaran pada akhirnya

Death soon will come... God never shows... you'll never

Kematian akan segera datang... Tuhan tidak pernah menunjukkan... kamu tidak akan pernah

Know wether you meet the dark or you'll be in the bright

Ketahuilah apakah Anda bertemu dengan kegelapan atau Anda akan berada dalam terang

21
You... change.

Anda ... berubah.

your vision... control your LUST... believe me

visi anda... kendalikan NAFSU anda... percayalah

Cuz everything will be proved with the truth at the last

Karena semuanya akan dibuktikan dengan kebenaran pada akhirnya

Death soon will come... God never shows... you'll never

Kematian akan segera datang... Tuhan tidak pernah menunjukkan... kamu tidak akan pernah

Know wether you meet the dark or you'll be in the bright

Ketahuilah apakah Anda bertemu dengan kegelapan atau Anda akan berada dalam terang

ALLAH... MUHAMMAD

ALLAH... MUHAMMAD

Allahumma sholli alaihi muhammad, ya robbi sholli alaihi wassalam

Allahumma sholli alaihi muhammad, ya robbi sholli alaihi wassalam

22
BAB IV

PENUTUP

Keimpulan dari makalah karya ilmiah “PENYAMPAIAN PESAN DAKWAH MELALUI

MUSIK ALIRAN DEATH METAL OLEH GRUP BAND “PURGATORY” adalah cara

penyampaian pesan dakwah melalui musik aliran Death Metal oleh grup band ini dapat

menimbulkan tantangan dalam konteks psikologi agama.

Isi pesan, pengaruh emosi, identitas, dan konteks budaya harus dipertimbangkan dalam

mengevaluasi dampaknya terhadap pemahaman dan praktik agama seseorang. Penting bagi

individu yang terpengaruh oleh musik Death Metal untuk mempertimbangkan kembali nilai-

nilai agama dan memahami pesan yang sejalan dengan ajaran agama yang mereka anut.

23
DAFTAR PUSTAKA

Addy Gembel, “Death Metal Menantang Zaman”. DCDC Djarumcoklat.com

Ahmad, Amrulloh, Dakwah dan Perubahan Sosial. Yogyakarta: PLP2M, 1984. Ali,

Moh. Aziz, Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.

Anwar, Arifin, Dakwah Kontemporer Sebuah Studi Komunikasi. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2011.

Arief, Dian, “Mengenal Purgatory, Band Metal yang Selalu Melantunkan Shalawat dan

Dakwah Saat Manggung”, BOOMBASTIS (online), (http://boombastis.com, 21

Februari 2018, diakses tanggal 17 Juni 2019).

Arifin, M. Psikologi Dakwah: Suatu Pengantar Studi. Jakarta: Bumi Aksara, 1997.

BP, “Api Pensucian PURGATORY (Doktrin Katolik)”, SARAPANPAGI BIBLIKA

Eka, Sutirman Ardhana. Jurnalistik Dakwah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995. El,

Ropingi Ishaq, Pengantar Ilmu Dakwah Studi Komprehensif dari Teori ke

Praktik. Malang : Madani, 2016.

Jurnalis republika.co.id, “Cara Band Purgatory Galang Bantuan untuk Rohingnya”,

REPUBLIKA.co.id (online), (http://m.republika.co.id)

Jurnalis republika.co.id, “Ketika Band Underground Temukan Kebenaran Islam”,

REPUBLIKA.co.id (online), (http://m.republika.co.id )

24
25
26
27
28
29
30
31
32

Anda mungkin juga menyukai