Anda di halaman 1dari 15

Analisis Wacana Pesan Dakwah Pada Lirik Lagu Religi Wali Band

Hardiansyah
Mahasiswa Jurusan Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah
Jl. Raya Jambi Ma. Bulian, Simp. Sei Duren Telp. 0741582020
Email: hardiansyah.bangsa@gmail.com

ABSTRAK
Musik sebagai media dakwah dizaman yang serba modern ini harus lebih ditingkatkan,
terutama dalam proses penyampainya, karena ada banyak lagu yang bernuansa dakwah
tetapi tidak sampai dimasyarakat, kadangkala sampai dimasyarakat tetapi, masyarakat tidak
dapat mengambil pesan pada lagu tersebut. Dapat kita lihat sebagaimana kenyataannya, ada
banyak lagu yang menyinggung tentang kehidupan manusia yang melenceng tetapi
nyataanya mereka hanya mendengarkan saja sebagaimana musik yang hanya dijadikan
sebagai sarana hiburan saja.
Penelitian ini bertujuan untuk menggali seluruh pesan-pesan dakwah yang terdapat
pada lagu religi Wali Band “Bocah Ngapa Ya”. Dengan menggunakan metode penelitian
kualitatif berdasarkan pendekatan falsafah, yang dimana disertakan dengan menggunakan
teori analisis Wacana Teun A Van Dijk yang mana prosedur tahapan dalam melakukan
penelitian untuk menemukan hasil. Wali Band sebagai grup band yang akan menjadi objek
dengan judul lagu “Bocah Ngapa Ya”. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan:
observasi, dokumentasi, wawancara.
Adapun hasil dari penelitian ini mengetahui pesan-pesan dakwah yang terdapat pada
lagu religi Wali Band “Bocah Ngapa Ya”, bahwa pada lirik lagu tersebut menggunakan
bentuk kalimat yang sederhana sehingga akan lebih dipahami dan dimengerti karena
menggunakan kata-kata yang ringan untuk diterapkan, selain itu juga memiliki makna yang
ingin sekali ditekankan untuk pendegar agar pendengar dapat lebih memahami maksud dari
lirik lagu tersebut, kemudian dari pada itu lirik lagu tersebut sangat menekankan kepada
orang-orang yang memiliki usia tua untuk disinggung, dan banyak dikalangan masyarakat
yang terjadi seperti pada lirik lagu tersebut sehingga lirik tersebut relevan terhadap keadaan
masyarakat.

Kata Kunci : Pesan Dakwah, Lagu Religi.


Pendahuluan
Latar Belakang

Dakwah telah hadir dari zaman Rasululloh. Berdakwah bisa dikatakan sesuatu yang
penting bagi agama Islam. Secara etimologis, kata dakwah berasal dari bahasa Arab yang
berarti menyeru, memanggil, mengajak, mengundang. Kata dakwah secara etimologis
terkadang digunakan dalam arti mengajak kepada kebaikan yang pelakunya ialah Allah swt.,
para Nabi dan Rasul serta orang-orang yang telah beriman dan beramal shaleh.

Dakwah bukan hanya sekedar dimana manusia ingin mengajak orang lain untuk
berbuat atau Nabi dan Rosulullah berdakwah atas kemauanya sendiri tetapi, dakwah juga
merupakan perintah dari Allah SWT. Ada banya ayat Alqur’an yang menjelaskan tentang
dakwah, namun sejatinya semua ayat Alqur’an adalah dakwah. disebutkan dalam Qs. Al-
Baqarah(2): 221
ۡ
ِ ‫َوٱهَّلل ُ يَ ۡدع ُٓو ْا ِإلَى ۡٱل َجنَّ ِة َو ۡٱل َم ۡغفِ َر ِة بِِإذنِ ِۖۦه َويُبَيِّنُ َءا ٰيَتِ ِهۦ لِلنَّا‬
َ‫س لَ َعلَّ ُهمۡ يَتَ َذ َّكرُون‬

”sedang Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Allah
menerangkan ayat-ayat-Nya (perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka
mengambil pelajaran”.1
Dari ayat diatas dijelaskan bahwa sudah jelas Allah telah mengajak hamba-Nya untuk masuk
ke syurga-Nya, yaitu dengan cara mematuhi segala perintah-Nya serta menjauhi larangan-
Nya, dan Allah akan mengampuni dosa hamba-Nya atas izin Allah SWT jika seorang hamba
memohon ampunan kepada Allah SWT. Selain dari ayat Alqur’an pengertian tentang
dakwah beberapa Akl atau para ahli juga memiliki pendapat tentang dakwah yang tentunya
juga diambil dari ayat Alqur’an, dan dijabarkan Kembali oleh para ahli agar lebih mudah
dipaham,sebagaimana yang dijelaskan antara lain. Menurut Syekh Ali Mahfudh mengatakan
”mendorong manusia agar berbuat kebajikan dan petunjuk, menyuruh mereka berbuat makruf
dan melarang mereka dari perbuatan mungkar, agar mereka mendapat kebahagian dunia dan
akhirat. Pakar ahli lain juga menjelaskan yaitu menurut Bahay Al-Khauliy, “memindahkan
umat dari satu situasi ke situasi yang lain”.2

Metode dakwah dapat kita gunakan sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, kerna
berdakwah tidak harus semata menggunakan metode tatap muka seperti halnya khutbah, atau
cerama agama seperti yang dilakukan oleh ulama maupun ustadz, berdakwah bisa dilakukan
1Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya (Jakarta Selatan: Wali Oasis Terrace Recident,
2010) 221
2Abdullah, Muhammad Qadaruddin, Pengantar Ilmu Dakwah (Jakarta: Penerbit Qiara Media, 2019). 2-
3.
dengan metode apa saja, salah satunya dengan metode melalui media music melalui lagu-
lagu reiligi.

Lagu religi adalah lagu yang terikat oleh ajaran ajaran agama, dimana isi tiap bait-bait
lagu mengandung nilai-nilai ajaran Tuhan Semesta Alam dan membawa ajaran kepada
kebaikan.

Dalam seni musik Islam, lagu sering disebut nasyid. Nasyid merupakan sebutan untuk
lagu-lagu pemujaan yang khidmat, khusyu, syahdu, dan agung dalam tempo lambat atau
sedang. Nasyid digolong pada lagu hymne atau pujian bersifat religius atau spiritual. Nasyid
telah ada sejak zaman Rasulullah SAW yaitu nasyid tala’al badru yang dinyanyikan oleh
sahabat anshar yang diringi musik rebana guna memuliakan kedatangan Nabi Muhammad
SAW saat hijrah dari Makkah ke Madinah.
Dalam dunia Islam, nasyid merupakan salah satu sarana dalam berdakwah. Oleh
karena itu. Seorang munsyid harus memahami falsafah berdakwah dalam nasyid, yaitu
menyampaikan pesan dakwah dalam nasyid agar tersampaikan kepada pendengarnya.
Seorang nasyid harus mampu membuat pendengarnya tergerak untuk mengingat Allah dan
senantiasa berbuat kebaikan. Setiap syair yang dinyanyikan hanya akan sampai ke hati
pendengar apabila dinyanyikan dengan hati, maka sudah merupakan kewajiban bagi seorang
munsyid untuk mengaplikasikan nasyid yang disampaikannnya dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu jenis lagu religi adalah qasidah yang berasal dari qashidah (bahasa Arab)
yang berarti lagu atau nyanyian. Tetapi selanjutnya arti qasidah menunjukkan kepada lagu
dan musik dengan ciri khas tersendiri, yaitu lagu dengan syair-syair bertemakan agama Islam
dan dakwah Islam.3

Mencari pesan dakwah dalam lirik lagu kita akan menggunakan teori analisis yang
mana teori yang akan dipakai dalam penilitian adalah teori van dijk, dengan analisis wacana
yang dikemukakan oleh van dijk. Istilah analisis wacana adalah istilah umum yang banyak
dipakai dalam disiplin ilmu dan dengan berbagai pengertian. Meskipun ada gradasi yang
besar dari berbagai definisi, titik singgungnya adalah analisis wacana berhubungan dengan
studi mengenai bahasa/pemakaian bahasa. Berdasarakan pengertian beberapa ahli dalam
buku analisis dikatakan bahwa analisis wacana ialah telaah mengenai aneka fungsi
(pragmatik) bahasa. Analisis wacana merupakan suatu kajian yang meneliti atau
3Lilis Mukhlisoh, “Pemanfaatan Lagu Religi Dalam Meningkatkan Pemahaman Keagamaan Siswa”,
Skripis (Jakarta: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Trabiyah Dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah, 2013). 9-10.
menganalisis bahasa yang digunakan secara alamiah, baik dalam bentuk lisan maupun
tulisan.4
Pengambilan judul ini tentunya berdasarkan pertimbangan serta pemikiran seorang
peneliti, dalam pengambilan judul ini berdasarkan kacamata peneliti bahwa, dakwah tidak
hanya dapat dilakukan oleh tokoh ulama, tetapi kita masyarakat atau awam khususnya, dapat
pula melaksanakan dakwah dengan media music, sebagaimana contoh kecil mahasiswa
fakultas dakwah, tentunya tidak semua dapat melakukan dakwah dengan metode ceramah,
khutbah ataupun pidato, tentu jika mereka menggunakan salah satu metode tersebut, akan
sulit bagi mereka, tetapi dengan memanfaat media karya seni music, maka seperti apapun
orangnya, orang tersebut akan tetap mampu untuk mensyiarkan ajaran Islam dengan karya
seni music.

Selain dari itu, diharapkan dengan trobosan baru ini dakwah diaharpkan akan lebih
efisien serta lebih mudah diterima oleh masyarakat dan mudah untuk dipahami, tetapi
tentunya tidak semudah yang dipahami, ada beberapa factor yang menjadi hambatan dalam
melaksanakan dakwah melalui seni music.

Tidak semua orang bisa untuk memahami isi yang terkandung dalam lirik lagu
tersebut, dan ada pula Sebagian orang hanya menjadi penikmat atau menikmati lagunya saja
dan tidak mencoba memahami isi dan maksud dari lirik tersebut, oleh sebab peneliti akan
mencoba untuk membantu dengan cara memilih salah satu jenis lagu untuk dianalisis
dengan tujuan mencari apa pesan dakwah yang terkandung dalam lirik lagu tersebut dengan
metoda analisis wacana.

Maka dari penelitian ini nantinya akan mengambil tentang bagaimana pesan
komunikasi Islam dalam lirik lagu Wali Band, karena diera yang serba modern yang
bergantung terhadap dengan namanya media sosial, maka proses dakwah perlu trobosan baru
untuk kalangan pemuda khususnya, maka dari itu penulis akan meneliti dengan judul
:ANALISIS WACANA PESAN DAKWAH DALAM LIRIK LAGU RELIGI WALI
BAND.

Metode Penelitian

4Aris Badara, Analisis Wacana: Teori, Metode, Dan Penerapanya Pada Wacana Media (Jakarta :
Kencana Perdana Media Group 2012). 16-18
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah keseluruhan cara atau kegiatan dalam suatu penelitian
yang dimulai dari perumusan masalah sampai membuat suatu kesimpulan. Pendekatan
penelitian ada dua macam pendekatan, yaitu pendekatan penelitian kuantitatif dan
pendekatan penelitian kualitatif.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kualitatif, yaitu
dengan pendekatan Filsafat Komunikasi, penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, mislanya prilaku, persepsi,
motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-
kata dan bahasa dalam suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah.

2. Setting dan Subyek Penelitian

a. Setting penelitian

Setting penelitian merupakan tempat atau wilayah yang telah direncanakan oleh
peneliti untuk dijadikan sebagai objek penelitian, seting penelitian juga merupakan hal yang
terpenting juga untuk melaksanakan suatu penelitian kerna akan lebih memudahkan dalam
pencarian data-data yang diperlukan dalam suatu penelitian

b. Subjek penelitian

Subjek penelitian atau sering juga disebut responden adalah pihak-pihak yang akan
dijadikan sebagai sampel dalam suatu penelitian atau orang-orang yang akan dimintai
keterangan terhadap apa yang diketahui terkait penelitian yang diteliti.
Setting penelitian ini adalah terdapat dalam lirik lagu Wali Band “Bocah Ngapa Ya”,
dengan dasar pertimbangan bahwa penliti akan mengkaji tentang pesan dakwah yang
terkandung dalam lirik lagu tersebut. Yang menjadi objek penelitian ini adalah lirik lagu
Wali Band “Bocah Ngapa Ya”, sedangkan subjek penelitianya adalah lirik dari lagu religi
Wali Band “Bocah Ngapa Ya” yang berkaitan dengan pesan dakwah yang disampaikan
dalam lirik lagu Wali Band “Bocah Ngapa Ya”

3. Sumber dan Jenis Data

a. Sumber data penelitian


Sumber data penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan mendapatkan
informasi terkait penelitian yang akan diteliti. Data dalam penelitian kualitatif tentu saja
yang bersumber dari peristiwa dokumentasi dan manusia serta data-data pendukung lainya
seperti buku dan media sosial

Sumber penelitian adalah subyek dari mana data data diperoleh atau didapatkan.
Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan data, maka
sumber data disebut responden ( orang yang memberikan respon terhadap pertanyaan yang
telah diajukan baik pertanyaan yang tertulis maupun dengan lisan.

b. Jenis data

Jenis data penelitian merupakan pengelompokan data yang akan digunakan dalam
penelitian ini. Berdasarkan jenisnya terbagi menjadi 2 jenis data yaitu data primer dan data
sekunder

1) Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalu hasil wawancara dan observasi yang
diperoleh bisa melalui rekaman video atau audio tentang lirik lagu bocah ngapa ya serta
dokumentasi dilapangan yang tentunya sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini.
Yaitu pesan dakwah yang terdapat pada lirik lagu religi Wali Band bocah ngapa ya.

2) Data sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung untuk dapat melengkapi hasil penelitian
yang diperoleh dari buku-buku, teori tentang pesan dakwah, artikel, koran, internet, jurnal
serta infomrasi lainya yang diperlukan untuk melengkapi data dalam penelitian, apapun
jenisnya yang bersifat untuk mendukung untuk melengkapi data primer.

Sumber data dalam penelitian ini adalah data-data literatur, dokumentasi, atau berbagai
sumber tertulis lainnya seperti buku ilmiah, dokumen pribadi, ataupun berbagai artikel.5
4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan metode yang akurat dan penelitian yang mendalam serta agar
keabsahan datanya dapat dipertanggung jawabkan, maka upaya yang dilakukan melalui:

1. Observasi
5Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN Sultan Thaha
Saifuddin Jambi (Simp. Sungai Duren Muoro Jambi: Fakultas Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016), 44.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, yaitu melakukan pengamatan secara
langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan. 6Selain itu
juga Observasi yaitu melakukan pengamatan dengan bebas terhadap objek penelitian dan
unit analisis. Hal ini dilakukan dengan cara mendengarkan dan mengamati setiap bait dari
lirik lagu “Bocah Ngapa Ya” Kemudian memilih dan menganalisis sesuai dengan model
penelitian yang digunakan.

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh
informasi tambahan dari penggemar atau pengamat musik7. Wawancara tahap pertama
biasanya hanya bertujuan untuk memberikan deskripsi awal pada peneliti perihal masalah
dan subjek yang dikaji. Tema-tema yang muncul pada tahap ini kemudian diperdalam,
dikonfirmasikan pada wawancara berikutnya. Dalam keadaan berwancara tentang masalah
yang mengandung titik minat, periset kualitatif dapat melakukan loncatan materi wawancara
kepada narasumber yang secara natural memiliki informasi yang lebih banyak dan menjadi
informasi yang lebih penting.8 Dalam hal ini wawancara saya melibatkan beberapa
narasumber yang ada pada tabel berikut ini.

Nomor Informan Status


1 Solahuddin Ketua Geska UIN STS Jambi
2 Samin Batubara Ustadz
3 Gusi Bambang irawan Ketua Majelis Janur Kuning

3. Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data melalui telaah dan mengkaji


berbagai literatur yang sesuai dan ada hubunganya dengan bahan penelitian yang kemudian
dijadikan bahan argumentasi. Seperti buku-buku, artikel, koran, media sosial dan internet.

6Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2011), 30.


7Riduwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, 29.
8Agus Salim,Teori & pradigma penelitian sosial,(Yogjakarta Tiara Wacana,2006). 17.
5. Teknik Analisis Data

Setelah data primer dan sekunder terkumpul kemudian diklasifikasikan sesuai dengan
pertanyaan penelitian yang telah ditentukan. Pertama-tama dengan menggali data dari
berbagai sumber, yaitu dengan observasi yang kemudian ditulis dalam catatan yang
memanfaatkan dokumen pribadi, gambar, foto, dan sebagainya.

Setelah data terklasifikasi dilakukan analisis data menggunakan teknik analisis wacana
Teun A. Van Dijks. Inti analisis van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana
tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks, yang diteliti adalah bagaimana
struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu terna tertentu.

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Menurut hengki wijaya reduksi data adalah proses ketat yang dilakukan oleh peneliti
untuk mereduksi data-data untuk mengahsilkan data-data yang diyakini memiliki nilai
temuan dan pengembangan teori yang dapat digambarkan dan diverifikasi serta disimpulkan 9
yaitu dengan ,merangkum, memilih hal-hal pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting.

2. Penyajian Data (Display Data)

Proses penyajian data ini bisa dilakukan setelah data sudah melewati proses reduksi,
proses selanjutnya adalah penyajian data (data display) sehingga data dapat tersusun dalam
pola hubungan, sehingga akan semakin mudah untuk dipahami.. untuk menyajikan data
secara baik dapat ditemukan dalam bentuk Matriks, Bagan, Jaringan, Raian Singkat, Tabel,
Grafik dan sejenisnya,10 maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubung

3. Verifikasi (Conclusion Drawing)

Sebagai langkah ketiga, menurut Miles dan Huberman (2007:19) dalam Conni
Chairunnisa adalah penarikan kesimpulan verifikasi. Pada kesimpulan awal yang
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan buktibukti
9Hengki Wijaya, Ananlisis Data Kualitatif Ilmu Pendidikan Teologi (Sulawesi Selatan,
Sekolah Tinggi Tehologia Jaffary, 2018). 57
10Connie Chairunnisa, Metode Penelitian Ilmiah : Aplikasi Dalam Pendidikan dan Sosial (Jakarta, Mitra
Wacana Media,2017). 188
yang kuat serta mendukung pengumpulan data yang berikutnya. Bila mana pada tahap awal
kesimpulan sudah di dukung dengan bukti-butki yang Valid dan konsisten, sehingga pada
saat peneliti kembali kelapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang ditarik
adalah kredibel. dalam dan penarikan kesimpulan.11Dalam penelitian ini digunakan teknik
analisis data yaitu analisis wacana. Sebagai sarana komunikasi massa penyampaian pesan
dan cerminan realitas masyarakat, sebuah lirik lagu dan berbagai unsur di dalamnya dapat
dikaji salah satunya dengan analisis wacana.

A. Pemeriksaan Keabsahan Data

Pemeriksaan keabsahan data berisi cara-cara yang digunakan untuk menjamin bahwa
data yang di peroleh dapat dipercaya dan valid. Seperti dengan cara-cara berikut:

a. Perpanjangan Pengamatan

Dalam hal ini, peneliti melakukan perpanjangan pengamatan secara lebih cermat dan
berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data dan urutan peristiwa akan
direkam secara pasti dan sistematis.

Hal ini dilakukan dengan cara membaca kembali berbagai referensi buku yang telah
digunakan mapun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan
temuan yang diteliti, dengan mengulas kembali penelitian ini, maka wawasan peneliti akan
semakin luas dan tajam untuk dapat menyempurnakan penelitian ini, sehingga dapat
digunakan untuk memeriksa data yang ditemukan itu benar atau dipercaya.12
b. Diskusi Dengan Pakar

Langkah akhir untuk menjamin keabsahan data, peneliti akan melakukan diskusi
dengan teman pakar, guna memastikan bahwa data yang diterima benar-benar nyata dan
bukan semata persepsi sepihak dari peneliti. Melalui cara tersebut, peneliti mengharapkan
mendapatkan sumbangan, masukan, dan saran yang berharga dan konstruktif dalam meninjau
keabsahan data.13

c. Trianggulasi

11Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D


(Bandung: Alfabeta, 2015). 249-252.
12Sugiyono, Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D
(Bandung: Alfabeta, 2015). 272.
13Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif .Cet ke-8 (Bandung: Alfabeta, 2013). 99.
Menurut Lexy J. Moleong triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain untuk keperluan pengecekan atau sebagai perbandingan
terhadap data itu. Tekni pengecekan yang sering digunakan ialah pemeriksaan melalui
sumber lainya.14

Triangulasi dilakukan untuk pengecekan ulang sumber-sumber data. Pengecekan data


ini dapat dilakukan dengan cara:

1) Membandingkan data hasil pengamatan yang diperoleh melalui observasi dengan


data yang diperoleh melalui wawancara.

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang didepan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi.

3) Mebandingkan data yang diperoleh melalui wawacara dengan isi dokumen.


Membandingkan dengan apa yang dikatakan orang tentang situasi atau keadaan penelitian
dengan yang dikatakan sepanjang waktu.15

Hasil Analisis Penelitian

Dengan demikian dapat ambil kesimpulan bahwa lirik lagu “Bocah Ngapa Ya” terjadi
karena keadaan sosial pada saat itu masih membutuhkan teguran keras untuk melaksanakana
perintah-perintah Allah SWT, apa lagi pada bulan Ramadhan, dimana masih banyaknya pada
bulan Ramadhan yang tidak berpuasa dengan sepenuhnya, serta membayar zakat
sebagaimana yang dianjurkan untuk membayar zakat dibulan Ramadhan. Selain itu, pada
lirik lagu “Bocah Ngapa Ya”, mengingatkan kembali akan kewajiban sebagai umat Islam
akan 3 hal pada rukun Islam: Sholat, Puasa, Zakat yang harus dijalankan oleh umat Islam.

Dengan menggunakan bahasa atau kata yang ringan untuk didengar, sehingga dapat
lebih mudah untuk dipahami oleh banyak kalangan masyarakat, dan juga mudah untuk
diingat yang berarti bisa dikatakan masyarakat lebih dapat menerimanya dari sisi lirik yang
dituangkan, dimana memilik pesan dakwah yang menjadi media dakwah mereka sendiri.

14Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya,2010). Edisi Revisi
330
15Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Remaja Rosdakarya,2010). Edisi Revisi
331
Ada banyak keunikan yang ditemukan pada lirik lagu tersebut, karena semua pesan
disampaikan dengan jelas, selain hanya menyampaikan pesan dakwah hal yang perlu kita
ketahui bersama lirik lagu tersebut juga bermaksud untuk menuju memberikan kebajikan,
mengajak, mengingatkan, bukan hanya sekedar teguran tetapi juga memperingati bahwa kita
semakin mendekati ajal.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Ustad Samin Batubara selaku Wakil Dekan III
Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi serta sebagai Pimpinan yayasan Al-
qur’an Al-Hafiz Az-Zahra menyatakan pedapatnya bahwa dakwa yang dilakukan melalui
media lagu merupakan salah satu strategi yang dimana agar bisa lebih dekat masyarakat,
sebagaimana yang dikatakan Ustad Samin bahwa seorang penceramah juga menggunakan
nyanyian Sholawat yang dimana bertujuan agar bisa lebih dekat dengan masyarakat. Pesan
dakwah pada lirik lagu Bocah Ngapa Ya adalah merupakan singgungan, tetapi berbeda
dengan pandangan Ustad Samin Batubara ia mengemukakan bahwa lirik lagu Bocah Ngapa
Ya bukan sekedar singgungan tetapi benar benar melaksanakan dakwah menyampaikan
ajaran Islam, seperti Pada Penggalan Lirik “Ayok Hijrah Jangan Pakek Nunggu” yang
artinya mengajak untuk terus berbuat kebaikan tanpa harus menunggu untuk dipaksa berbuat
baik atau menunggu ajal mendekat.16

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian analisis pada lirik lagu “Bocah Ngapa Ya”, maka dapat
disimpulkan bahwa pesan dakwah yang dapat diambil sebagai berikut:

1. Sintaksis dari diksi yang terkandung dalam lirik lagu “Bocah Ngapa Ya” Karya group
Wali Band ialah terdapat pada pemakaian kalimat yang di kompleks dalam bentuk
kalimat, dimana pada bentuk kalimat memberikan penjelasan dengan bahasa yang
ringan sehinggah mudah untuk dipahami, maka dari itu pesan dakwah yang dapat
diambil dari lirik lagu “Bocah Ngapa ya”, ialah bahwasanya memberikan teguran
kepada orang-orang yang sudah baligh untuk terus melaksanakan sholat, puasa dan
zakat, serta segerea bertaubat kepad Allah SWT dalam bentuk kalimat yang sederhana.

2. Makna yang terkandung dalam lirik lagu “Bocah Ngapa Ya” karya group Wali Band
dengan menggunakan makna semantik yang didalamnya terdapat 3 penjelasan untuk

16Pimpinan Yayasan Al-Qur’an Al-Hafiz Az-Zahra, Samin Batubara, Wawancara, catatan lapangan, 28
juni 2021
dapat mengetahui makna pada lirik lagu tersebut yaitu dengan latar, merupakan makna
yang paling ingin ditekankan yaitu terdapat pada lirik bagian reff. Oleh karena itu
pesan dakwa yang selanjutnya pada lirik lagu “Bocah Ngapa Ya” ialah, makna yang
paling ingin ditekankan, dapat ditemukan bahwasanya pada lirik lagu “Bocah Ngapa
Ya” menekankan kepada orang-orang untuk menjalan perintah Allah SWT dan
menjalan kewajiban sebagai yang diperintahkan oleh Allah SWT.

3. Relevansi konteks sosial dalam lirik lagu “Bocah Ngapa Ya” karya group Wali

Band dapat disimpulkan bahwa pesan dakwah yang ketiga pada lirik lagu “Bocah
Ngapa Ya” adalah berdasarkan konteks sosial, sehingga dapat ditemukan pada lirik
lagu tersebut lebih dikhususkan untuk lebih meningkatkan kewajiban dibulan
Ramadhan, berdasarkan perilisan lagu tersebut yang dirilis pada bulan ramadhan,
sehingga tentunya sasarnya lagu tersebut untuk personil Wali Band dan orang-orang
yang berada didekatnya untuk lebih meningkatkan kewajibanya di bulan Ramadhan
dan perbanyak taubat dibulan Ramadhan.

Daftar Pustaka

Al- Qur’an
Kementrian Agama RI, Alqur’an dan Terjemahan (Jakarta Selatan: Wali Oasis Terrace
Resident, 2010) 455

Buku
AB. Syamsuddin, Pengantar Sosiologi Dakwah. Jakarta: Kencana, 2016.

Aziz, Ali Moh. Ilmu dakwah:Edisi Revisi. Jakarta: Prenada Media, 2019.

Abdullah, Muhammad Qadaruddin. Pengantar Ilmu Dakwah (Jawa Timur: Qiara Media,
2019).

Badara, Aris. Analisis Wacana: Teori, Metode, dan Penerapanya Pada Wacana Media.
Jakarta : Kencana Perdana Media Group, 2012.
Eriyanto. Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: PT. LKis
Printing Cemerlang, 2001. Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif.
(Bandung: Remaja Rosdakarya,2010). Edisi Revisi

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012.

Nesi, Antonius dan Ventianus Sarwoyo, “Analisi Wacana”, Yogyakarta : Nusa Indah, 2012

Romli, M. Samsul Asep. Komunikasi Dakwah Pendekatan Praktis : Dilengkapi Tips Publick
Speaking Dan Menulis Media. Bandung: 2013.

Riduwan Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2011.

Saputra, Wahidin. Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2011.

Sugiyono. Metodologi Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R dan D. Bandung:


Alfabeta, 2015.

Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif . Cet ke-8. Bandung: Alfabeta, 2013.

Sujana, Belum Tahu Wali, Jakarta Barat: CV. CAMPUSTAKA, 2019.

Tim Penyusun, Panduan Penulisan Karya Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN
Sultan Thaha Saifuddin Jambi (Simp. Sungai Duren Muoro Jambi: Fakultas
Ushuluddin IAIN STS Jambi, 2016)

Sripsi
Setiadi, Adi. “Pesan dakwah dalam lirik lagu-lagu religi grup band gigi album mohon
ampun”. Skripsi Lampung: Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Raden Intan
Lampung, 2017.

Zamal Abdul Nasir, Abdul Zamal. “analisis isi pesan dakwah dalam lagu abatasa karya
group wali band”. Skripsi Jakarta: Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakults Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.

Jurnal

Hidayat, Rahmat. “Analisis Semiotik Makna Motivasi pada Lirik lagu Laskar Pelagi Karya
Nidji. Ejurnal. vol 2, No. 1, 2014.
Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, IV, No.1 (2016), 177-178.

Sumadi, Eko “Dakwah dan Media Sosial: Menebar Kebaikan Tanpa Diskrimasi”,

Rina tri hastuti “dimensi musikal, sosial, dan religi dalam lagu wali band” (ISIS).

Web

“Biogarfi Wali Band”. diakses melalui alamat


https://id.wikipedia.org/wiki/Wali_(grup_musik)#Lagu_studio. tanggal 06 Nov 2020.

Diakses melalui alamat. https://id.wikipedia.org/wiki/Wali_(grup_musik) pada tanggal 27


oktober 2020.

Nissa Sabyan”, Vol 4, No. 2, 2019, diakses melalui

file:///C:/Users/USER/Downloads/1796- Article%20Text-18277-1-
1020160206.pdf, tanggal 04 November 2020.

Sakinah, May. “pesan-pesan komunikasi Islam dalam karya lirik lagu Wali Band”. Diakses
melalui alamat

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/balagh/article/view/2962 tanggal 12 oktober 2020.

“Wali (Group Musik)”. di akses melalui alamat


https://id.wikipedia.org/wiki/Wali_(grup_musik)#Lagu_studio, tanggal 06
Nov 2020.

Yuli Puspita Sari, Yuli Puspita. “Makna Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu “Deen Assalam
cover Nagaswara Youtube Chanel

https://www.instagram.com/p/clnbwggbfzu/?utm_medium=copy_link, di akses pada 13 juni


2021

https://m.liputan6.com/showbiz/read/2038624dapat -piala-sctv-award-apoy-
walidedikasikan-untuk-anak, diakses pada 13 juli 2021

https://hot.detik.com/music/d-1365576/dapat-penghargaan-wali-tak-mau-sombong, di akses
pada 13 Juli 2021
http://pdfslide.tips/documents/biodata-faank.html, diakses pada 4 juli 2021

Wawancara
Pimpinan Yayasan Al-Qur’an Al-Hafiz Az-Zahra, Samin Batubara, Wawancara, catatan
lapangan

Ketua Majelis Janur Kuning, Gusli Bambang Irawan, Catatan Lapangan

Gerakan Seni Kampus UIN Sulthan Thah Saifuddin Jambi, Solahuddin, wawancara, catatan
lapangan, 08 Juni 2021

Anda mungkin juga menyukai