Anda di halaman 1dari 5

ILMU DAKWAH

A. Pengertian Ilmu Dakwah


1. Secara etimologi
Ilmu Dakwah merupakan sebuah prasa yang terdiri dari dua kata yaitu “ilmu” dan “dakwah”.
Kata “ilmu” merupakan kata yang suci, dimana Allah SWT. menjadikannya sebagai salah satu nama-
Nya (al-‘ilmu). Al-„ilmu berarti Yang Maha Mengetahui. Dalam bahasa Arab, kata al-‘ilmu berakal
dari tiga huruf, yaitu: „Ain, Lam, dan Mim: „Alima – Ya’lamu – „Ilman, yang berarti pengetahuan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu diartikan sebagai pengetahuan atau suatu
bidang yang disusun secara sistematis menurut metode-metode tertentu yang dapat dipergunakan
untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dalam bidang (pengetahuan) itu. Sedangkan dalam
Wikipedia Indonesia, ilmu/ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menemukan,
menyelidiki, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai bentuk kenyataan dalam alam
manusia.
Adapun “dakwah” merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu; ‫ دعا‬-‫ يدعو‬- ‫( دعوة‬da‟aa
– yad‟uu – da‟watan) yang berarti menyeru, memanggil, mengajak, menjamu, mendo‟a, atau
memohon.3 Kata “dakwah” dengan segala turunannya juga dapat ditemukan di dalam Al-Qur‟an
yang artinya:
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang-Ku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo‟a apabila ia
memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS.alBaqarah:186).

Menurut Syekh Ali Mahfudz, dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan kebaikan
dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang mereka dari perbuatan jelek
agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pendapat ini juga selaras dengan pendapat
Al-Ghazali bahwa amr ma‟ruf nahi munkar adalah inti gerakan dakwah dan penggerak dalam
dinamika Islam.
Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari
proses penyampaian nilai-nilai agama kepada obyek dakwah dalam rangka meraih kebahagiaan dunia
dan akhirat.
2. Secara terminologi
Menurut Moh. Ali Aziz, pengertian ilmu dakwah yang umum adalah:
a. Ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari proses penyampaian ajaran Islam kepada umat.
b. Ilmu dakwah adalah ilmu yang mempelajari gejala penyampaian agama dan proses keagamaan
dalam segala seginya.
Dari kedua pengertian tersebut dapat dipahami bahwa ilmu dakwah adalah ilmu yang
membahas bentuk-bentuk penyampaian ajaran Islam kepada seseorang atau sekelompok orang
khususnya menyangkut bagaimana seharusnya menarik perhatian manusia agar dapat menerima dan
mengamalkan ajaran Islam secara kaffah (utuh). Utuh dalam arti tidak hanya menerima dan
menjalankan aspek tertentu saja. Semua aspek agama diterima dan diamalkan. Aspek aqidah dan
syariah (ibadah dan muamalah) diterima dan dilaksanakan secara bersama-sama. Missal menerima
aspek aqidah tetapi meninggalkan aspek syariah, atau sebaliknya menerima aspek syariah tetapi
meninggalkan aspek aqidah.
Di dalam realitanya, ilmu dakwah tidak bisa berdiri sendiri. Dengan kata lain, ilmu dakwah
harus ditopang oleh ilmu-ilmu lain seperti ilmu komunikasi, psikologi, sosiologi, antropologi, atau
yang bersangkutan lainnya, dalam rangka mencapai kesuksesan dalam berdakwah. Artinya, bagi
seorang da‟i selain memiliki pengetahuan keislaman yang memadai, ia juga harus memiliki
kecakapan dalam menyampaikan materi dakwah dan juga metode yang disampaikan juga harus tepat
pada objek dakwah sehingga pesan-pesan yang disampaikan akan lebih mudah untu dimengerti. Hal
ini sudah pernah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Beliau memiliki metode dakwah yang berbeda
ketika berdakwah di Mekkah dan Madinah, bahkan materi dakwah yang disampaikan juga berbeda.
Hal ini disebabkan oleh kondisi masyarakat yang menjadi obyek dakwahnya.

B. Ruang Lingkup Ilmu Dakwah


1. Objek material
Untuk membahas tentang ruang lingkup kajian ilmu dakwah, terlebih dahulu harus diketahui
apa yang menjadiobyek kajian dari ilmu dakwah. Obyek merupakan syarat yang utama dalam ilmu
pengetahuan agar dikatakan obyektif. Dalam lapangan penelitian, suatu ilmu ada yang disebut
sebagai obyek material (ditinjau atau dipandang secara keseluruhan) dan obyek formal (ditinjau dari
salah satu aspek saja). Beberapa ilmu pengetahuan bisa sama obyek materialnya, tapi berbeda obyek
formalnya. Inilah yang membedakan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lain. Obyek Material
ilmu dakwah adalah semua aspek ajaran Islam yang terdapat dalam al-Qur‟an, Hadits, dan atau hasil
ijtihad ulama. Secara material obyek kajian ilmu dakwah meliputi wilayah yang sangat luas, yaitu
meliputi:
a. Manusia, sebagai pelaku dakwah (da‟i dan mad‟u);
b. Lingkungan dimana manusia berada;
c. Agama Islam sebagai ajaran pokok dalam dakwah.
2. Objek formal
Obyek formal ilmu dakwah adalah proses transformasi ajaran dan nilainilai Islam, serta
interrelasi antara ketiga unsur yang terdapat dalam obyek material. Pendapat senada terdapat dalam
Kurikulum Nasional Fakultas Dakwah bahwa obyek Formal ilmu dakwah adalah proses penyampaian
atau ajakan manusia supaya masuk ke jalan Allah SWT (sistem Islam) secara kaffah dalam segala
aspek kehidupan guna mencari ridha Allah SWT. Berdasarkan obyek formal tersebut, untuk
mewujudkan ajaran Islam dibutuhkan wadah kajian (jurusan) yang lebih spesifik, dimana masing-
masing kajian tersebut ditelaah dari sisi status, proses, sistem, dan struktur. Misalnya, upaya untuk
mewujudkan ajaran Islam dalam kehidupan individu, maka butuh wadah kajian atau Bimbingan dan
Penyuluhan Islam (BPI). Kajian BPI mungkin ditelaah dari berbagai sisi, seperti:
a. Dari sisi status akan akan dibahas masalah kedudukan, hakekat, dan tujuan dari BPI.
b. Dari proses akan dibahas bagaimana menginternalisasi dan menterjemahkan ajaran Islam dalam
kehidupan individu.
c. Dari sistem akan dibahas bagiamana menstransformasikan input dan output.Dalam sistem ini
menganalisa dan mencari kaitan antara satu unsur dengan unsur yang lain agar proses
internalisasi ajaran Islam terlembaga pada kehidupan individu. Untuk membangu kerangka
proses dan sistem berikut srukturnya maka dibutuhkan disiplin ilmu bantu, seperti sejara dakwah,
psikologi dakwah dan ilmu-ilmu lain yang dianggap mendukung.
Kemudian upaya untuk mewujudkan ajaran Islam dalam kehidupan sosial (masyarakat luas,
baik Islam dan non Islam), maka dibutuhkan wadah kajian atau jurusan Komunikasi dan Penyiaran
Islam(KPI) dan masyarakat khusus Islam dibutuhkan PMI (Pengembangan Masyarakat Islam).
Bidanggarapan tetap menyangkut aspek status, proses, sistem, dan struktur. Setiap kajian yang
menyangkut aspek-aspek ini membutuhkan bantuan kajian lintas disiplin. Seperti KPI membutuhkan
ilmu jurnalistik, rethorika, ilmu komunikasi, sejarah dakwah, dan sebagainya.
Objek formal kajian ilmu dakwah adalah mempelajari hakikat dakwah. Sementara objek
material ilmu dakwah adalah manusia, Islam, Allah dan lingkungan (Dunia). Ilmu dakwah mencoba
melihat interaksi antara manusia yang menjadi subjek (Da‟i) dan objek (Mad‟u) dalam proses
dakwah, Islam sebagai pesan dakwah dan lingkungan di mana manusia akan menerapkan dan
mengamalkan nilai-nilai Islam, serta Allah yang menurunkan Islam dan memberikan takdirnya yang
menyebabkan terjadinya perubahan keyakinan, sikap dan tindakan. Dengan demikian, ruang lingkup
ilmu dakwah tidak akan pernah terlepas dari pembahasan tentang Allah, manusia dan lingkungan di
mana proses dakwah terjadi.
Ilmu dakwah memiliki ruang lingkup pembahawsan yang sangat luas. Dakwah itu identik
dengan pembangunan fisik dan nonfisik, dengan menggunakan berbagai disiplin ilmu, ilmu itu
keseluruhannya termasuk bagian dari imu Allah yang mencakup wilayah yang sangat luas. Ilmu allah
yang sangant luas itu terdiri dari konsep-konsep yang apabila ditulis dengan tinta sebanyak air lautan
dan pulpen sebanyak ranting perpohonan, ilmu Allah tersebut tidak akan selesai atau tidak akan habis
ditulis. Oleh manusia, ilmu tersebut diteliti, dikaji, dan didistribusikan kepada berbagai Lembaga-
lembaga Pendidikan. Fakultas Dakwah merupakan salah satu Lembaga Pendidikan yang mempunyai
bidang kajian utama ilmu dakwah yang membahas unsur-unsur yang terdapat di dalam bidang kajian
tersebut. Dengan demikian ilmu dakwah sangatlah luas. Akan tetapi, ruang lingkup pembahasan ilmu
dakwah dapat diringkas, yaitu:
a. Bentuk-bentuk penyampaian ajaran islam dari seseorang atau kelompok kepada seseorang atau
kelompok lain,
b. Cara-cara penyampaian ajaran islam tersebut yang meliputi pendekatan, metode atau medianya,
c. Pengaruh penyampaian ajaran Islam tersebut terhadap sikap dan tingkah laku individu dan
masyarakat yang menrimanya.
d. Manusia sebagai pelaku dakwah dan manusia sebagai penerima dakwah.
e. Agama Islam sebagai pesan dakwah yang harus disampaikan.
f. Allah yang menciptakan manusia dan alam sebagai Rabb yang memelihara alam dan
menurunkan agama Islam, serta menentukan proses terjadinya dakwah.
g. Lingkungan alam tempat terjadinya proses dakwah.

C. Metode Ilmu Dakwah


Metode ilmu dakwah adalah cara kerja untuk dapat memahami objek studi ilmu dakwah. Metode
ilmu dakwah, meliputi metode historis, deskriptif, korelasional, eksperimental dan metode aksi. Metode
tersebut dapat diuraikan sebagai beriku:
1. Metode histores, yaitu penyelidikan yang mengaplikasikan metode pemecahan yang ilmiah dari
perspekti historis suatu masalah. Dalam penyelidikan historis dilakukan anilisi terhadap sebab-sebab
suatu hal, seperti peristiwa tertentu, proses-proses, dan Lembaga peradaban manusia masa silam.
Tujuanna adalah merekonstruksi masa lalu secara objektif dan sistematis dengan mengumpulkan
bahan, menilai, melakukan verifikasi dan mensintesiskan bukti untuk menetapkan faktwa-faktwa atau
data-data dan memperoleh kesimpulan yang kuat.
2. Metode deskriptif, yaitu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis fakta-fakta dan sifat-
sifat pepulasi terntentu atau bdiang tertentu dan mengklasigikasi obejek dakwah beserta Lembaga-
lembaganya, keadaan norma-normanya, kepercayaannya, dan sebagainya.
3. Metode korelasional, adalah kelanjutan metode deskriptif. Metode ini bertujuan mencari hubungan
atau korelasi antara variable satu dan yang lain.
4. Metode eksperimental, bertujuan untuk memperoleh data yang konkret tentang pengaruh suatu
keadaan terhadap keadaan yang lain. Metode penelitian ini memungkinkan peneliti dapat
memanipulasi variable dan meneliti akibatakibatnya.
5. Metode penelitian aksi, bertujuan mengembangkan keterampilah baru atau cara pendekatan baru dan
untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dinia actual yang lain.
Ilmu dakwah hakikatnya yaitu sebuah ilmu yang menyadarkan manusia dan mengembalikan
masuia pada fitrahnya, pada fungsi dan tujuan hidup manusia menurut islam. Maka, ilmu dakwah
merupakan ilmu transformative untuk mewujudkan ajaran islam menjadi tatanan Khairul ummah.
sebagai suatu ilmu pengetahuan, dakwah sudah barang tentu memiliki objek atau sasaran pembahasan
tertentu, baik berupa objek material maupun objek formal. Ilmu dakwah adalah suatu pengetahuan
mengenai alternative-alternatif dan saranasarana yang terbuka bagi terlaksananya komunikasi mengajak
dan memanggil umat manusia kepada agama island, memberikan informasi mengenai amar makruf nahi
mungkat agar dapat tercapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat, dan supaya terlaksananya ketentuan
Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai