Anda di halaman 1dari 3

--- FILSAFAT DAKWAH ---

(15/09/2021)

Mabda: sumber dasar, ideologi dasar, point-point yang harus menjelaskan mengenai claim,
atau untuk mengclaim suatu pernyataan. Ex: gender adalah ilmu.

10 mabda: menjadi alat untuk bagaimana meyakinkan orang lain mengenai claim kita.

Cara menguatkan claim:

1. Mampu menjelaskan aspek ontology, epistimologi,

Menurut filsafat ilmu/barat untuk mempertahan claim kita:

1. Menjelaskan secara clear ontologinya agar tidak tumpeng tindih


2. Clear dalam aspek epistemology, dan aksiologi

MABADI ASHRAM

 Al-Haddu = Maudhu (Batasan)


Hampir sama dengan ontology. Maksud Batasan adalah apa yang dipelajari ilmu
dakwah, kita mampu menjelaskan prinsip mabda al-Haddu. Sehingga penjelasannya
clear, dan bukan dari syariat, aqidah. Jadi dakwah itu apa? Ketika kita mampu
menjelaskan ilmu dakwah dengan clear, maka kita mampu meyakinkan orang lain
bahwa dakwah itu ilmu. Apabila menjelaskan mengenai Batasan dakwah, maka claim
kitab isa dianggap sebagai ilmu komonukasi. Apabila claim kita tidak dijelaskan
dengan clear, maka claim kita tidak bisa dikatakan sebagai ilmu sendiri.
Jadi dalam hal ini, dakwah bukan lah proses penyampaian, tetapi meliputi 3 point, (a)
penyampaian, (b) hub. Antar unsur dakwah, (c) penyampaian proses keagamaan.
Dengan Batasan ini, dakwah tidak menjadi bagian dari ilmu komunikasi. Karena ilmu
komunikasi adalah penyampaian, dakwah adalah ilmu yang dekat dengan ilmu
komunikasi. Mengapa? Karena komunikasi pesan dakwahnya tidak dibatasi agama
islam, dakwah dibatasi agama islam. Kemudian dibatasi oleh unsur-unsur agama,
proses keagamaan. Maksud dari proses keagamaan: seseorang yang ebrusaha
menginterelasi ajaran islam ke dirinya
- Dekat dengan konmunikasi, tetapi ilmu dakwah juga mempelajari ilmu
keagamaan.
- Ilmu dakwah bersinggungan dengan banyak ilmu, tidak hanya ilmu sosial modern,
akan tetapi juga ilmu keislaman (ulumul quran, ulumul hadis, ulumul fiqih, ilmu
psikologi, ilmu sosiologi, ilmu ekonomi). Karena kedudukan ilmu dakwah ada di
tengah antara islam ideal dan islam actual, islam interpretasi dan islam aktualisasi.
- Batasannya adalah proses penyampaian dan proses kegamaan.
 Maudhu’ (pokok kajian)

Obyek kajian: Manusia (manusia dikaji oleh beberapa ilmu).

Objek formal: sudut pandang (proses penyampaian ajaran islam kepada manusia,
proses keberagamaan pada diri manusia), bagaimana manusia menginternasikan
agama islam

Obyek material: obyek yg dipelajari adalah manusia.

Sehingga ilmu dakwah bersinggungan dengan berbagai macam ilmu.

 Ats-Tsamrah (nilai guna)


Mengembalikan manusia pada fitrahnya.
1. Harus bisa menciptakan fitrah individu bersih (Khairul bariyyah). Sehingga individu
yang baik akan membentuk kelompok yang baik.
Sehingga nilai guna ini dpt bermanfaat bagi manusia dan bisa menghidupkan fitrah
manusia
 Nisbah (Kaitan dengan ilmu lain)
Ilmu dakwah mendapat sumbangan bagi ilmu lain, asal yg dipelajari dimensi manusia
sehingga ilmu itu bisa berkontribusi dengan ilmu dakwah, dan batasannya dengan ilmu
agama/al-quran. Misalnya adalah inti ilmu komunikasi adalah penyampaian pesan, teori
ttg efektifitas penyampaian pesan akan digunakan untuk mengembangkan ilmu dakwah,
maka harus mengembangkan korider etika daan pesan yang disampaikan tidak
menyimpang dengan ajaran islam)
 Al-Fadhl (kebenaran)
Karena ilmu dakwah, berkaitan dengan bagaimana ajaran kebenaran diikuti oleh umat
manusia, bukan hanya ajaran yang bermanfaat untuk kehidupan manusia saja, tapi
kebenaran. Maksudnya ada ilmu yang tingkat keutamaannya bersifat pragmatis seperti
ilmu politik, sedangkan ilmu dakwah adalah ilmu tentang atau tingkat keutamaannya
kepedulian, kebenaran, dan keutamaan
Adanya nilai strategis yg membela agama islam dari generasi ke generasi
 Wadhi’ (peletak dasar)
Syeikh ali Mahfud adalah seseorang peletak dasar atau yang mendonminasi kajuan ilmu
dakwah di al-Azhar. Atau seseorang yang membuat perguruan tinggi mengkaji ilmu
dakwah
 Isim (Nama)
Istilah dakwah lebih umum dibandingkan dengan istilah tabligh, kutbah, nashihah.
Sehingga, dakwah jauh lebih luas dari istilah tabligh, kutbah, nashihah.
Dakwah bukan hanya menyampaikan melainkan dakwah merupakan proses keagamaan
orang.
 Istimdad (Dasar Ilmu)
Kauliyah (quran, hadiss, penafsiran seseorang), kauniyah (kejadian di alam semesta).
Sehingga menjadi penengah
 Hukum
Hukum dakwah adalah fardhu atau wajib. Ada yg berpendapat fardhu kifayah (minkum:
lil tab’id (apabila sudah ada orang yg menjalankan, orang lain boleh menjalankan dan
boleh tidak)) dan fardhu ‘ain (minkum: di artikan lil bayan (hendaklah kamu semua)) dan
didukung oleh dalil.
 Masail (problematic)
Ketika menginventarisasi masalah dakwah, maka munculnya masalah dakwah muncul
antara relasi dalam dakwah. (da’I dengan mad’u yang melahirkan suatu problematika
agar ajaran islam dipahami dengan tepat oleh mad’u). Problema empiris (lahir dari relasi
antara mad’u dengan tujuan dakwah atau persoalan model). Problem efektif dan efesiensi
(muncul dari interaksi da’I dengan media dakwah (bagaimana da’I memaksimalkan
sarana dan prasarana dakwah yang akan melahirkan problematika efektif dan efisiensi).
Sumber dari sebuah interaksi antara da’I dengan mad’u

Anda mungkin juga menyukai