Anda di halaman 1dari 15

Eksistensi Dakwah Sebagai Ilmu & Kegiata

OLEH. M.IRPAN NUR, M.SOS


PERKULIAHAN ILMU DAKWAH
Pendahuluan

1. Apakah dakwah itu ilmu atau hanya sekedar pengetahuan?


2. Jika Ilmu paradigmanya mana?
3. Jika pengetahuan apakah telah memiliki sistematika atu biasa yg
tidak terstruktur?
Keraguan

Dakwah bagi sebagian kalangan umum hanya sekedar kegiatan berbentuk


peringatan, keutamaan, maupun adab-adab islam dalam bersosial.
Bukan sebagai ilmu yang harus dipelajari, tidak perlu spesialis yang memiliki
keprfesionalan jika hanya menympaikan pesan-pesan agama.
Banyak kalangan yang mempertanyakan dakwah sebagai ilmu yang berujung
pengetahuan atau sekedar kegiatan?
Dakwah sebgai ILmu
Dakwah Islam adalah ilmu, bukan sekedar gerakan serampangan dan tidak sistematis. Sejak
awal generasi dakwah adalah geliat ilmiah dan alamyah yang memiliki ciri khas dalam
epistimologi, ontology, dan aksiologi. (Abu al-Fath al-Bayanuni)
 Ilmu bertolak dari kaidah-kaidah ilmiah serta memiliki kriteria-kriteria syariat yang jelas.
Dakwah adalah profesi manusia yang paling mulia. Muhammad saw dan semua Rasul dan
Nabi. (Abu al-Fath al-Bayanuni)

Spesialisai

Profesionalitas Pelajari
Dakwah sebgai Ilmu
Pengertian Ahli
Ilmu dakwah adalah kumpulan kaedah dan dasar-dasar yang dapat menghantarkan seseorang
mampu menyampaikan Islam, mengajarkan serta mempraktekannya sekaligus.
(Abu al-Fath al-Bayanuni)

Dakwah sudah menjadi ilmu yang berdiri sendiri. Ia memiliki tema-tema (maudu” /objek
kajian), kekhasan (Khasa’is), dan tujuan (ahdaf) yang hendak dicapai.
(Ahmad Ghalwash)

Ilmu dakwah bisa berjana seiring dengan ilmu-ilmu keislaman yang lain, berkontribusi,
mengambil manfaat, saling berkontribusi untuk agama Islam.
Dakwah sebgai Ilmu
Pro Kontra

Pro Kontra
 kelompok yang mengatakan dakwah hanya  Dengan alasan belum memiliki batasan
sebagai ilmu tidak memiliki landasan ilmiah obyek kajian, sistematika konsep yang jelas,
yang kuat untuk menolak status keilmuan serta belum memiliki perangkat metodologi
dakwah. (Amrullah) untuk memahami masalah dakwah
sebagaimana mestinya.
 Saat ini ilmu dakwah sedang mengukuhkan
jatidirinya dengan mematangkan metodologi
serta kerangka teorinya, nukan sebaliknya
yang masih mencari jati dirinya,
mengembangkan metodologi serta kerangka
teorinya. (Harjani Hefni)
Dakwah sebgai Ilmu
Syarat Ilmu Pengetahuan

Sebuah disiplin Ilmu disebut layak untuk menjadi disiplin


ilmu yang berdiri sendri jika dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan seputar ontology, epistemology,
dan aksiologi dari filsafat ilmu.
Aspek Ilmu
Ontologi ilmu berbicara tentang objek apa yang menjadi telaah bidang ini dan
bagaimana wujud hakiki dari objek itu.

Epistemologi berbicara tentang proses mengkaji ilmu itu, apa kreteria tentang
proses tersebut, apa kreteria kebenarannya dan cara apa yang dipergunakan
untuk mendapatkan pengetahuan.

Aksiologi ilmu berbicara tentang bagaimana kaitan cara mempergunakan ilmu


ini dengan kaidah-kaidah moral dan apa manfaat ilmu ini dalam kehidupan.
Aspek Ontologi
Ontologi ilmu berbicara tentang objek apa yang menjadi telaah bidang ini dan
bagaimana wujud hakiki dari objek itu.

Kajian utama ilmu dakwah ada empat:


1. Dai (Pendakwah)
2. Mad’u (Audiens)
3. Maudu’ (Tema)
4. Wasa’il (Media)
Aspek Epistemologi
Epistemologi berbicara tentang proses mengkaji ilmu itu, apa kreteria tentang proses tersebut,
apa kreteria kebenarannya dan cara apa yang dipergunakan untuk mendapatkan pengetahuan.
Pertanyaan:
Bagaimana cara mendapatkan ilmu dan dari mana sumber ilmu ini di dapat.

Al-Bayanuni menyampaikan ada 4 sumber utama mendapat ilmu


1. al-Qur’an
2. Al-Hadits
3. Sirah
4. Pengalaman pribadi da’i
Aspek Aksiologi
Aksiologi ilmu berbicara tentang bagaimana kaitan cara mempergunakan ilmu ini dengan
kaidah-kaidah moral dan apa manfaat ilmu ini dalam kehidupan.
Teoritis
 Ilmu dakwah dapat ditinjau dari kegunaan teoritis dan praktis.
 ilmu dakwah berguna untuk membekali dai-dai dengan teori-teori dakwah.
Praktis
 Ilmu dakwah berguna untuk membantu aktivis dakwah untuk terjun ke dunianya dengan
landasan teori-teori yang kokoh.
Dengan bekal ilmu ini, diharapkan hasil dakwah lebih dapat dirasakn oleh masyarakat, yaitu
perubahan ke arah yang lebih baik.
Dakwah sebgai Kegiatan
 Dakwah dari arti amar ma’ruf nahi mungar adalah syarat mutlak bagi kesempurnaan dan
keselamatan hidup masyarakat. Hal ini adalah kewajiban bagi pembawa fitrah selaku social
being dan kewajiban yang ditegaskan oleh risalah.
 Kegiatan dakwah juga merupakan bentuk aktivitas revolusi akhlak yang belum baik jadi baik
atau yang sudah baik agar menjadi lebih baik.

Risalah Dakwah

Social Being

Kesempurnaan
Dakwah sebgai Kegiatan
Operasional dakwah
Da’I berdakwah dibedakan dalam 3 kategori:
1. Dakwah bil Lisan
2. Dakwah bil Qalam
3. Dakwah bil Hal
Prinsip Kegiatan Dakwah
 Dakwah merupakan proses penyegaran suatu Kegiatan yang dilakukan dengan sadar dan
sengaja.
Bentuknya adalah, usaha yang diselenggarakan harus berupa, mengajak seseorang untuk
beramar ma’ruf nahi mungkar agar memeluk agama Islam.
Proses penyegaran tersebut untuk mencapai tujuan tertentu yaitu mendapat kebahagian
dunia dan akhirat.
Dengan demikian dakwah merupakan Kegiatan yang berupaya mengubah situasi satu ke
situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran islam.
Dengan penjelasan di atas dapat diartikan bahwa kegiatan dakwah adalah segala sesuatu
yang berbentuk aktifitas atau kegiatan yang dilakukan dengan sadar yang mengajak manusia
ke jalan yang mulia di sisi Allah serta meluruskan perbuatan-perbuatan yang menyimpang
dari ajaran Islam.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai