DOSEN PENGAMPU :
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena brkat
selesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritk dan saran yang bersifat membangun sangat kami
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
berinteraksi.Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia
terbentukdari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat.
atasan danbawahannya.
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi dua
arah atau komunikasi timbal balik, untuk itudiperlukan adanya kerja sama yang
diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk
memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapatmemberikan manfaat untuk kehidupan
yang berkelanjutan.
hubunganhierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
komunikasi maka seseorang bisa berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar
pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam bekerja atau menjalani
kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun
Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi harus ada si pengirim
berita (sender) maupun si penerima berita (receiver). Solusi-solusi yang diberikan pun
tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi
yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut
Wayne Pace dan Don F Faules, menurut mereka Komunikasi organisasi dapat
Krisna Mulawarman, M.Sn – Yeni Rosilawati, MM, “Komunikasi Organisasi pada Dinas Perijinan
1
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu
Komunikasi adalah penyebaran informasi, ide-ide sebagai sikap atau emosi dari
c. Charles H. Cooley
mengartikan simbol secara lisan dan membacanya melalui ruang dan menyimpan
dalam waktu.
Jadi, Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari
suatu pihak ke pihak yang lain dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang
sebuah organisasi atau perusahaan, baik yang dilakukan oleh bawahan kepada
bawahan, atau atasan dengan atasan, atau bahkan bawahan kepada atasan. Ciri-ciri
komunikasi organisasi antara lain adanya struktur yang jelas serta adanya Batasan
Berarti dalam hal ini komunikasi dalam organisasi merupakan hal yang paling
penting karena komunikasi bagian penting dari organisasi, sebab organisasi tidak
akan berlangsung apabila tidak ada komunikasi antara pihak satu dengan pihak yang
lain.
1.Komunikator (communicator), yaitu memberi berita, yang dalam hal ini adalah
2. Menyampaikan berita, dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara mengatakan,
atau saran.
4.Komunikan (communicate), yaitu orang yang dituju, pihak penjawab atau para
pengunjung. Dengan kata lain orang yang menerima berita. Tanggapan atau reaksi
2
Dr. Irene Silviani, MSP, “Komunikasi Organisasi”, ”,(Surabaya: Scopindo,2020), Cet.1 hlm.97
kesatuan yang utuh dan bulat, dalam arti apabila satu unsur tidak ada, maka
Komunikasi Internal
1.Komunikasi Vertikal
manajemen sampai ke karyawan lini dan personalia paling bawah. Maksud utama
nasehat/saran dan penilaian kepada bawahan sera memberikan informasi kepada para
Berita – berita ke bawah dapat berbentuk tulisan maupun lisan dan biasanya
disampaikan melalui memo, laporan, atau dokumen lainnya, bulletin pertemuan atau
rapat, dan percakapan serta melalui interaksi orang perorang atau kelompok-
mensuplai informasi kepada tingkatan manajemen atas tetang apa yang terjadi pada
penjelasan, gagasan, dan permintaan untuk diberikan keputusan. Hal ini dapat
dipandang sebagai data atau informasi umpan balik bagi manajemen atas.
informal, survey sikap, dewan manajemen karyawan, atau sistem inspektur jendral
2.Komunikasi Horizontal
kerja yang sama. Dan antara departemen-departemen pada tingkatan yang sama.
3.Komunikasi Diagonal
menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil
antara personalia lini dan staf dapat berbeda-beda, yang akan membentuk beberapa
Ada tiga hambatan organisasional, yaitu tingkat hirarki bila suatu organisasi
Karena berita harus melalui tingkatan tambahan, yang memerlukan waktu lebih lama
berita yang mengalir keatas atau kebawah tingkatan – tingkatan organisasi akan
sendiri.
mungkin manajer dapat mencapai tujuan dengan efektif. Tetapi dilain pihak, pada
tidak dapat sepenuhnya menerima berbagai masalah, kondisi atau hasil yang dapat
dimana mereka harus mengungkapkan informasi yang dapat membuat mereka dalam
kedudukan yang tidak menguntungkan. Sebagai hasilnya ada kesenjangan “leveling”
mereka hidup dalam dunia yang berbeda. Akibatnya, dapat menghalangi perasaan
kesalahan.
menjadi berbagai tipe informasi yang berarti. Dalam hal ini pengalaman mengajarkan
seseorang dengan reaksi tertentu, bila seseorang mendengar suara kereta api, maka
dia mengharapkan akan melihat kreta api. Seorang karyawan menjadi “definisi”
secara otomatis bila dipanggil atasannya . dengan kata lain, pengharapan yang
mengharapkan seseorang untuk melihat atau mendengar kejadian, orang , objek atau
situasi adalah sesuatu yang dia ingin lihat atau dengar . hal ini disebut persepsi
selektif.
dalam struktur kepribadian yang kuat . berita yang bertentangan dengan kenyakinan
menyeluruh.
kesukaan, kebutuhan, motif, tujuan, tingkat bahasa, dan stereotip (prosen penyusunan
berita menjadi seperti sesuatu yang diharapkan) dari penerima, agar dapat
kebenaran.
Manajer harus dipandang bawahan mereka sebagai orang yang terpercaya dan
Jadi, akan timbul reaksi rantai deensif. Keadaan ini membuat pendengar lebih
berkonsentrasi pada apa uang akan dikatakan dan bukan pada apa yang sedang
sedikit perhatian pada apa yang sedang dikatakan; 2) memberikan pengaruh, melalui
dibuat dalam komunikasi adalah anggapan bahwa pengertian terletak dalam “kata-
kata” yang digunakan. Sebagai contoh, perintah manajer untuk mengerjakan “secepat
mungkin” bisa berarti satu jam, satu hari atau satu minggu. Disamping itu, bahasa-
bahasa “non verbal” yang tidak konsiten, seperti nada suara, ekspresi wajah, dan
sulitnya mencapai komunikasi efektif telah dibahas diatas. Sekarang akan dibicarakan
berbagai cara dengan mana para manajer dapat meningkatkan efektivitas komunikasi.
tidak dapat dibiarkan terjadi begitu saja. Manajer harus memainkan peranan penting
dalam proses komunikasi, dimana hanya dengan cara itu kemudian dapat diambil
“layoffs”, penutupan pabrik atau relokasi, dan terminasi; serta pengukuran kualitas
Penggunaan Umpan-Balik
umpan balik berita-beria yang dikirim. Komunikasi dua arah ini memungkinkan
proses komunikasi berjalan lebih efektif. Para manajer dapat melakukan paling
sedikit dua hal untuk mendorong umpan balik dan menggunakannya secara efektif.
jumlah umpan balik yang akan mereka terima. Disamping itu, tipe komunikasi yang
digunakan dan lingkungan komunikasi penting dalam penentuan umpan balik macam
apa yang akan di dapatkannya. Dalam hal ini manajer perlu memainkan peranan aktif
penugasan tugas suatu pekerjaan manajer dapat bertanya, “apa saudari mengerti?”
atau “apakah saudara mempunyai pertanyaan” atau “apakah ada yang belum saya
“pekerjaan ini adalah penting, sebab itu pahami benar setiap langkah, laporkan
Dilain pihak, para manajer perlu secara aktif mencari umpan balik.
Manajemen partisipatif dan komunikasi tatap muka merupakan cara-cara yang dapat
balik.
karena itu latihan-latihan dalam penulisan dan penyampaian berita secara lisan perlu
mengutarakan yang tepat, dan kepekaan terhadap latar belakang penerima berita.
Salah satu peralatan yang digunakan secara efektif oleh para psikolog, dan
berikut:
3.Pertimbangkan keadaan fisik dan manusia keseluruhan kapan saja komunikasi akan
dilakukan.
5.Perhatikan tekanan nada dan ekspresi lainnya sesuai isi dasar berita selama
berkomunikasi.
6.Ambil kesempatan, bila timbul, untuk mendapatkan segala sesuatu yang membantu
10.Jadilah pendengar yang baik, berkomunikasi tidak hanya untuk dimengerti tetapi
untuk mengerti.
yaitu:
kesucian moral, pemurah, pemaaf, menepati janji, benar, tegas, bijaksana, cekap
berpikir, dan sebagainya. Kita bisa melihat kepemimpinan Rasulullah sebagai suri
tauladan bagi setiap orang, termasuk para pemimpin karena dalam diri beliau hanya
ada kebaikan, kebaikan dan kebaikan. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam Al-
Qur’an:
َ َر َو َذ َك77اخ
ي ًرا77ِر ٱهَّلل َ َكث77 ِ و َم ٱ ْل َء77 ۟ 77انَ يَ ْر ُج77نَةٌ لِّ َمن َك77س
ْ َوا ٱهَّلل َ َوٱ ْلي ْ ُو ِل ٱهَّلل ِ أ77س
َ َوةٌ َح77س ُ انَ لَ ُك ْم فِى َر77 ْد َك77َلَّق
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah
dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang
Allah SWT telah mengingatkan umat manusia agar segala pekerjaan yang
akan dilakukan, dikoordinasi dengan kompak, disiplin, dan saling bekerja sama agar
bisa terbangun sistem kerja yang kokoh dan tidak goyah oleh berbagai macam
rintangan yang akan dihadapi, laksana bangunan yang tersusun dengan kokoh dan
3
QS Al-Ahzab:21
4
Al-Qur’an (51:56)
وص
ٌ صُ صفًّا َكأَنَّ ُهم بُ ْن ٰيَنٌ َّم ْر َ إِنَّ ٱهَّلل َ يُ ِح ُّب ٱلَّ ِذينَ يُ ٰقَتِلُونَ فِى
َ سبِيلِ ِهۦ
Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
organisasi. Organisasi mencakupi seluruh kegiatan apa yang telah direncanakan, dan
untuk melaksanakan rencana yang telah disusun diperlukan komunikasi yang baik
agar apa yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan apa yang direncakan sebelumnya.
dua arah.
B.Saran
organisasinya tersebut agar tercipta “lingkungan kerja” yang baik. Hal tersebut dapat
Mulawarman, Krisna M.Sn Dkk. Komunikasi Organisasi pada Dinas Perijinan Kota
Media Online:
https://www.academia.edu/10908783/MAKALAH_KOMUNIKASI_DALAM_O
RGANISASI
https://www.sketsaonline.com/komunikasi-organisasi-dalam-perspektif-islam/
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/16/01/28/o1njxm313-
menjaga-hubungan-baik