dapat disimpulkan, Komunikasi bisnis adalah pertukaran ide dan informasi yang memiliki
tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau
sinyal yang melibatkan pertukaran informasi secara terus-menerus. Dengan kata lain
komunikasi bisnis adalah teknik komunikasi yang di gunakan untuk meyakinkan seseorang
ataupun kelompok atas suatu bisnis yang sedang kita lakukan.
kerja.
Sosio emotional perusahaan secara keseluruhan.
b. Regulatory
Komunikasi dalam bisnis juga berfungsi sebagai pengendali dan pengatur perusahaan.
Komunikasi yang berfungsi sebagai pengendali ini bentuknya dapat berupa perintah
dan laporan.
c. Persuasive
Fungsi persuasif pada komunikasi, umumnya tercermin dalam interaksi antara
karyawan, di mana seorang karyawan berupaya agar orang yang diajak berkomunikasi
untuk menerima ide, jalan pikiran, dan penguasaan dirinya.
d. Integrative
Komunikasi dalam bisnis atau organisasi juga berfungsi sebagai integratif, yakni
untuk membuat organisasi atau perusahaan tersebut dapat beroperasi secara utuh dan
terpadu. Dalam hal ini, termasuk juga fungsi koordinasi dan penjadwalan aktivitas,
penetapan saluran informasi dan otoritas, serta untuk menarik dan melatih karyawan.
Dalam komunikasi bisnis, terdapat beberapa tujuan tertentu. Berikut ini adalah
beberapa tujuan komunikasi bisnis yakni :
Meningkatkan goodwill (nama baik) perusahaan
Meningkatkan hubungan baik perusahaan dengan masyarakat
Meningkatkan fungsi kepemimpinan dalam perusahaan
1.3 Jenis-Jenis Komunikasi
Pada dasarnya komunikasi digunakan untuk menciptakan atau meningkatkan aktifitas
hubungan antara manusia atau kelompok. Berdasarkan atas konsep tersebut maka jenis
komunikasi terbagi kepada :
1. Komunikasi intrapribadi
pekerjaannya.
2. Komunikasi antarpribadi
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara
orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan respon verbal maupun nonverbal
berlangsung secara langsung. Bentuk khusus komunikasi antarpribadi ini adalah
komunikasi diadik (dyadic communication) yang hanya melibatkan dua individu,
misalnya suami-istri, dua sejawat, guru-murid. Ciri-ciri komunikasi diadik adalah
pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang
berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara langsung dan simultan.
Penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri
antara self dengan God. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal
secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang
individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi
dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal
dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri
pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness)
terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk
memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu
untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh
melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang
mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek. Aktivitas dari
komunikasi intrapribadi yang kita lakukan sehari-hari dalam upaya memahami diri
pribadi diantaranya adalah; berdo'a, bersyukur, instrospeksi diri dengan meninjau
perbuatan kita dan reaksi hati nurani kita, mendayagunakan kehendak bebas, dan
berimajinasi secara kreatif .Pemahaman diri pribadi ini berkembang sejalan dengan
perubahan perubahan yang terjadi dalam hidup kita. Kita tidak terlahir dengan
pemahaman akan siapa diri kita, tetapi prilaku kita selama ini memainkan peranan
penting bagaimana kita membangun pemahaman diri pribadi ini
Kesadaran pribadi (self awareness) memiliki beberapa elemen yang mengacu pada
identitas spesifik dari individu (Fisher 1987). Elemen dari kesadaran diri adalah
konsep diri, proses menghargai diri sendiri (self esteem), dan identitas diri kita yang
berbeda beda (multiple selves).
3. Komunikasi kelompok (kecil)
Komunikasi kelompok merujuk pada komunikasi yang dilakukan sekelompok
kecil orang (small-group communication). Kelompok sendiri merupakan sekumpulan
orang yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk
mencapai tujuan bersama, saling mengenal satu sama lain, dan memandang mereka
sebagai bagian dari kelompok tersebut. Komunikasi antarpribadi berlaku dalam
komunikasi kelompok.
4. Komunikasi publik
Komunikasi publik adalah komunikasi antara seorang pembicara dengan sejumlah
orang (khalayak), yang tidak bisa dikenali satu persatu. Komunikasi publik meliputi
ceramah, pidato, kuliah, tabligh akbar, dan lain-lain. Ciri-ciri komunikasi publik
adalah: berlangsung lebih formal; menuntut persiapan pesan yang cermat, menuntut
kemampuan menghadapi sejumlah besar orang; komunikasi cenderung pasif; terjadi
di tempat umum yang dihadiri sejumlah orang; merupakan peristiwa yang
direncanakan; dan ada orang-orang yang ditunjuk secara khusus melakukan fungsifungsi tertentu.
5. Komunikasi organisasi
Komunikasi organisasi (organizational communication) terjadi dalam suatu
organisasi, bersifat formal dan informal, dan berlangsung dalam jaringan yang lebih
besar dari komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi juga melibatkan komunikasi
diadik, komunikasi antarpribadi, dan komunikasi publik tergantung kebutuhan.
6. Komunikasi massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan
media massa cetak maupun elektronik yang dikelola sebuah lembaga atau orang yang
dilembagakan yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar, anonim,
dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara serentak, cepat
dan selintas.
1.4 Bentuk Dasar Komunikasi
Komunikasi dapat terjadi dalam berbagai bentuk, tergantung pilihan yang
dianggap
paling
tepat
oleh
pengirim.
Komunikasi
efektif
dapat
tergantung
berbentuk
pada
verbal
keterampilan
matang,
diperlukan
pula
penyampaian
writing.
Semisal
dengan berbicara.
Mendengarkan dan membaca.
Kenyataan menunjukkan, pelaku bisnis lebih sering mendapatkan informasi
ketimbang
menyampaikan
informasi.
Dan
aktivitas
penerimaan
bawah
melakukan presentasi proposal pengembangan perusahaan di hadapan tim
penguji
melakukan teleconference dengan pihak lain
b. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara,
sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa
kata-kata (Bovee dan Thill, 2013:4). Menurut Mark Knap, fungsi komunikasi
nonverbal adalah :
Meyakinkan apa yang diucapkan
Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata
Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya
Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna
Dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi nonverbal dapat
dikelompokkan dalam beberapa bentuk :
a. Kinesics ialah komunikasi nonverbal yang ditunjukkan dengan gerakan tubuh.
Gerakan tubuh dibagi dalam lima kelompok yaitu :
Emblems : isyarat yang memiliki arti langsung pada simbol yang dibuat oleh
gerakan badan
Illustrators : gerakan badan untuk menjelaskan sesuatu
Affect display : isyarat yang terjadi karena dorongan emosional
Regulators : gerakan tubuh yang terjadi di daerah kepala
Adaptory : gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan
b. Gerakan mata : Gerakan mata dapat mencerminkan isi hati seseorang.
c. Sentuhan ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan.
d. Paralanguage ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara
sehingga penerima dapat memahami sesuatu di balik apa yang diucapkannya.
e. Diam merupakan suatu komunikasi nonverbal yang memiliki arti. Sikap diam
sangat sulit diterka dan dapat menimbulkan keraguan.
f. Postur tubuh : Manusia lahir dengan berbagai bentuk tubuh. Masing-masing
bentuk tubuh dapat menggambarkan karakter orang yang bersangkutan.
g. Warna, dapat memberi arti terhadap suatu objek.
h. Bunyi, jika paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan suara dari mulut, maka
bunyi yang dimaksudkan di sini adalah suara yang dikeluarkan dari berbagai
benda.
yang
berfungsi
sebagai
receiver
hingga
akal
budinya
berhasil
menguraikannya (decoding).
g. Penginterpretasian
Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan
dalam bentuk pesan.
Proses komunikasi dapat dilihat pada skema di bawah ini:
keterampilanmenggunakan berbagai media atau alat audio visual merupakan bagian yang
sangat penting
BAB 2
KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI, GAYA KEPEMIMPINAN,
DAN KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
2.1 Komunikasi Antar Pribadi
Ilmu komunikasi mempelajari dan meneliti perubahan tingkah laku dan pendapat
yang diakibatkan oleh informasi yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain. Secara
umum dapat didefinisikan sebagai komunikasi yang berlangsung antara dua individu atau
lebih yang dapat berlangsung secara tatap muka (face to face). Komunikasi Antar Pribadi ini
bisa juga berlangsung dengan menggunakan alat bantu atau media seperti: telepon, surat,
telegram dan sebagainya.
Di dalam suatu masyarakat, Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang
dilakukan antara seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi
(bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang
mudah dipahami (informal). Sedangkan dalam suatu organisasi komunikasi antarpribadi
merupakan komunikasi yang terjadi antara manajer dengan karyawan atau karyawan dengan
karyawan.
Komunikasi antar pribadi dikatakan efektif dalam merubah perilaku orang lain apabila
kesamaan makna mengenai apa yang dibincangkan. Ciri khas yang tampak dalam komunikasi
ini adalah arus balik langsung yang dapat ditanggkap oleh komunikator, baik secara verbal
dalam bentuk kata- kata maupun secara nonverbal dalam bentuk gerak- gerik seperti
anggukan dan lain sebagainya. Selam proses komunikasi antar pribadi langsung, antar
komunikator dan komunikan tersebut akan terjadi adanya pengertian fungsi secara bergiliran
satu sama lain. Proses berubahnya perilaku atau inggkah laku individu adalah melaluli
beberapa tahapan dimana satu tahap dengan tahap lainya saling berhubungan. Seorang
individu menerima informasi, kemudian mengelolanya, menyimpan dan menghasilkan
kembali dalam bentuk satu keputusan berupa penolakan atau penerimaan terhadap informasi
yang disampaikan tersebut.
2.2 Pengertian Komunikasi Antar Pribadi
Berikut pemaparan definisi dari komunikasi antar pribadi oleh beberapa para
ahli/pakar :
Komunikasi antarpribadi adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua
khas komunikasi antar pribadi adalah dua arah atau timbal balik (Effendy, 2003 : 61).
Dean Barnulus dalam Liliweri, (1991:12). mengemukakan bahwa komunikasi antar
pribadi biasanya dihubungkan dengan pertemuan antara dua individ, tiga individu
pribadi adalah komunikasi di mana orang orang yang terlibat dalam komunikasi
menganggap orang lain sebagai pribadi dan bukan sebagai objek yang disamakan dengan
benda, dan komunikasi antar pribadi merupakan suatu pertemuan (encounter) diantara pribadi
pribadi. Disamping itu komunikasi juga merupakan interaksi antara orang orang atau
pribadi pribadi yang terlibat secara utuh dan langsung satu sama lain dalam menyampaikan
dan penerimaan pesan sacara nyata.
Komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk mempengaruhi atau membujuk orang
lain, karena dapat menggunakan kelima alat indra untuk mempertinggi daya bujuk pesan
yang kita komunikasikan. Sebagai komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna,
komunikasi antarpribadi berperan penting sehingga kapan pun, selama manusia masih
memiliki emosi.
secara baik.
Menciptakan dan memelihara hubungan baik antar personal.
Mengubah sikap dan prilaku.
Bermain dan mencari hiburan dengaan berbagai kesenangan pribadi.
Membantu orang lain dalam menyelesaikan persoalan.
Menurut Purwanto (2006) Tujuan komunikasi antarpribadi antara lain sebagai berikut
1. Menyampaikan informasi
Ketika berkomunikasi dengan orang lain, tentu saja seseorang memiliki berbagai
macam tujuan dan harapan. Salah satu diantaranya adalah untuk menyampaikan
informasi kepada orang lain agar orang lain tersebut dapat mengetahui informasi
tersebut.
2. Berbagi pengalaman
Dengan komunikasi antarpribadi juga memiliki fungsi atau tujuan untuk berbagi
pengalaman baik itu pengalaman yang menyenangkan maupun yang tidak
menyenangkan. Contoh: ketika si A telah belajar di luar negeri, dia akan menceritakan
dan berbagi pengalaman yang di alaminya selama di luar negeri
3. Menumbuhkan simpati
Misalnya ketika seorang bercerita tentang permasalahan yang sedang dihadapi kepada
sahabatnya, maka akan tumbuh rasa simpati dari sahabatnya kepadanya sehingga akan
timbul rasa ingin membantu untuk menyelesaikan permasalahannya.
4. Melakukan kerja sama
Tujuan komunikasi antarprbadi yang lainnya adalah untuk melakukan kerjasama
antara seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk
melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kedua belah pihak. Contoh : dalam tugas
mata kuliah biasanya ada tugas kelompok yang terdiri dari dua, tiga orang atau lebih.
Maka dengan komunikasi maka akan timbul kerjasama supaya dapat menyelesaikan
tugas kelompoknya dengan baik.
5. Menceritakan kekecewaan atau kekesalan
Komunikasi antarpribadi juga dapat digunakan seseorang untuk menceritakan rasa
kecewa atau kekesalan pada orang lain. Dengan pengungkapan rasa hati itu, sedikit
banyak akan mengurangi beban pikiran. Kadang disebut dengan plong ketika telah
bercerita apa yang selama ini dipendam. Contoh : seorang anak akan curhat kepada
ibunya tentang apa yang dirasakannya, baik itu rasa kekecewaan atau kekesalan
terhadap temannya di sekolah.
6. Menumbuhkan motivasi
Melalui komunikasi antarpribadi, seseorang dapat memotivasi orang lain untuk
melakukan sesuatu yang baik dan positif. Motivasi adalah dorongan kuar dari dalam
diri seseorang untuk melakukan sesuatu. Pada dasarnya, seseorang cenderung untuk
melakukan sesuatu karena dimotivasi orang lain dengan cara-cara seperti pemberian
insentif yang bersifat financial maupun non financial, memberikan pengakuan atas
kinerjanya ataupun memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.
Contoh : ketika seorang sahabat mendengarkan keluhan temannya, maka sahabat itu
akan terus mensupport dan memberi motivasi kepada temannya untuk tetap teguh,
sabar dan kuat dalam menghadapi permasalahannya.
2.4 Gaya Kepemimpinan
Disamping itu, tugas pekerjaan yang harus diselesaikan cenderung komplek dan
rumit.
3. Gaya Kepemimpinan Pembekalan
Gaya kepemimpinan pembekalan tepat digunakan pada situasi dimana para karyawan
telah memiliki pengalaman yang cukup dalam menyelesaikan pekerjaan. Di samping
itu, para karyawan memiliki motifasi yang cukup tinggi dalam menyelesaikan setiap
pekerjaannya.
4. Gaya Kepemimpinan Dukungan
Gaya kepemimpinian dukungan tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana para
karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan
hubugan yang baik dengan seorang manajer.
5. Gaya Kepemimpinan Delegasi
Gaya kepemimpinan pendelegasian tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana
para karyawan telah memahami dengan baik tugas-tugas pekerjaan yang harus
diselesaikan, sehingga mereka layak untuk menerima pendelegasian tugas dari
manajer.
6. Gaya Kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan situasional adalah gaya kepemimpinan yang dapat berubah
seiring dengan dinamika yang berkembang dalam diri para karyawan. Ada tiga
kemampuan/ketrampilan penting yang perlu diperhatikan dalam menetapkan
kepemimpinan situasional, yaitu :
Keterampilan Analisi (Analytical skill) Keterampilan analisis merupakan
keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang manajer dalam melakukan evaluasi
situasi dan kondisi yang tepat berdasarkan analisis yang tepat pula.
Keterampilan Komunikasi Keterampilan komunikasi merupakan keterampilan
yang harus dimiliki oleh seorang manajer untuk menyampaikan ide atau
dirinnya.
Visi
Secara umum, visi merupakan kemampuan untuk berimajinasi pada situasi yang
berbeda dan situasi yang lebih baik dengan cara bagaimana mencapainya.
Kesesuaian Nilai (value congruence)
Merupakan kemampuan untuk memahami dan memadukan prinsip-prinsip
organisasi dengan nilai-nilai karyawan.ketidaksesuaian antar keduanya akan
berdampak pada terganggunya kelancaran kegiatan operasioanal suatua organisasi
perusahaan.
Komunikasi bisnis antar budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis baik komunikasi verbal maupun nonverbal dengan memperhatikan faktor-
produser pesan dan penerima pesan yang latar belakang kebudayaannya berbeda.
Charley H. Dood mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya meliputi komunikasi
yang melibatkan peserta komunikasi yang mewakili pribadi, antarpribadi dan
kelompok dengan tekanan pada perbedaan latar belakang kebudayaan yang
budaya merupakan komunikasi antar pribadi dari kebudayaan yang berbeda. Baik
kebudayaan antar daerah atau dari dalam suatu Negara ataupun kebudayaan antar Negara.
Komunikasi antar budaya sangatlah penting untuk menghubungkan antara individu
disuatu daerah tertentu atau suatu Negara tertentu yang berbeda latar belakang budaya.
Karena perbedaan latar belakang budaya dapat memicu adanya kesalah pahaman antar
pribadi ketika mereka saling berkomunikasi, sebab seperti kita tahu bahwa baik bahasa non
verbal ataupun verbal suatu individu dalam suatu daerah tertentu berbeda. Sedangkan kita
sendiri sebagai makhluk social yang tidak dapat hidup tanpa berinteraksi dengan orang lain,
apa jadinya apabila kita tidak bisa menyamakan pemahaman antar pribadi satu dengan
pribadi yang lain, dan lebih dari itu, setiap Negarapun pasti akan berinteraksi dengan Negara
yang lain maka dari itu terdapat adanya media massa dan situs internet yang dapat
menghubungkan antara Negara satu dengan Negara yang lain untuk dapat mengetahui satu
sama lain informasi yang sedang terjadi dinegara-negara tertentu. maka dari itu sangatlah
penting untuk kita mempelajari komunikasi antar budaya agar kita mengetahui dan
memahami bagaimana cara kita berinteraksi dengan orang yang berbeda latar belakang
kebudayaan dengan kita. Sehingga kita dapat berinteraksi secara efektif.
Begitu juga halnya dalam konteks bisnis, Dalam era perdagangan bebas dan
globalisasi, perusahaan-perusahaan besar mencoba melakukan bisnis secara global. Pada
umumnya, perusahaan-perusahaan besar beroperasi di bidang manufaktur, ekplorasi, maupun
jasa menggunakan beberapa pendekatan kultural untuk membantu mengembangkan
perusahaan mereka. Dengan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini, komunikasi
bisnis lintas budaya menjadi sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi bisnis di
antara mereka. Bagaimanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua orang atau
lebih dalam melakukan komunikasi antar budaya, baik melalu tulisan maupun lisan. Semakin
banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia saat ini
akan menjadikan komunikasi antar budaya semakin penting.
berperilaku.
Menurut Murphy dan Hildebrand (1991), budaya adalah sebagai tipikal
norma (tertulis dan tidak tertulis), symbol-simbol (warna logo suatu perusahaan),
bahasa dan pengetahuan.
Menurut Cateora (1996), budaya memiliki beberapa elemen :
Budaya material (Material Culture)
Dibedakan ke dalam dua bagian yaitu teknologi dan ekonomi. Teknologi
mencakup teknik atau cara yang digunakan untuk mengubah atau membentuk
material menjadi suatu produk yang dapat berguna bagi masyarakat pada
umumnya sedangkan ekonomi adalah sebagai suatu cara orang menggunakan
segala kemampuannya untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dirinya
(digunakan) dan dilakukan, tanpa diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan.
Teknis
Pada tingkatan ini, bukti-bukti dan aturan-aturan merupakan hal yang terpenting.
4. Mengenal Perbedaan Budaya
Perbedaan budaya dapat dilihat dari (Purwanto, 2006) :
Nilai nilai Sosial
bawah.
Konsep Waktu
Sebagian besar penduduk negara maju sudah menyadari bahwa waktu sangatlah
berharga. Untuk menghemat waktu, para eksekutif Amerika dan Jerman membuat
rencana bisnis secara efisien dengan memusatkan perhatian pada tugas tertentu
Konteks Budaya
Salah satu dari berbagai macam cara orang menyampaikan pesannya kepada orang
lain sangat ditentukan konteks budaya. Didalam konteks budaya tinggi seperti
Korea Utara atau Taiwan, orang kurang tergantung pada komunikasi verbal, tapi
lebih banyak tergantung pada komunikasi non verbal.
Dalam melakukan
menjadi
sumber
kesalahpahaman
Ketika merencanakan untuk melakukan bisnis dengan orang yang memiliki budaya
berbeda, seseorang akan dapat berkomunikasi secara efektif bila ia telah mempelajari
budayanya.
Selain belajar bahasa, anda juga harus membaca buku dan artikel tentang budaya
asing tersebut, dan selanjutnya menanyakan secara langsung kepada mitra bisnis
Anda. Usahakan agar Anda berkonsentrasi belajar pada masalah-masalah yang
berkaitan dengan sejarah budaya, agama, politik, nilai-nilai, dan adat istiadat.
Berikut ini adalah contoh komunikasi lintas budaya ketika melakukan perjalanan ke
suatu negara:
a. di Spanyol, orang berjabat tangan paling lama antara lima sampai dengan tujuh
ayunan; melepas jabat tangan segera dapat diartikan sebagai suatu bentuk
penolakan. Di Perancis, orang berjabat tangan cukup dengan hanya sekali ayunan
atau gerakan.
b. Jangan memberikan hadiah minuman-minuman beralkohol di negara-negara Arab.
c. Di Pakistan atau negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, jangan
heran kalau di tengah-tengah suatu pertemuan bisnis mereka minta izin keluar
untuk menunaikan ibadah sholat karena setiap Muslim wajib sholat lima kali
sehari.
d. Anda dianggap menghina tuan rumah jika Anda menolak tawaran makanan,
minuman atau setiap bentuk kebaikan di negara-negara Arab. Namun, anda juga
jangan cepat-cepat menerima segala bentuk tawaran tersebut. Kalau mau menolak
suatu tawaran, tolaklah dengan cara-cara sopan.
e. Tekankan usia perusahaan Anda ketika berhubungan bisnis dengan pengusaha di
Jerman, Belanda, dan Swiss.
2. Mengembangkan Keterampilan Komunikasi Lintas Budaya
Mempelajari apa yang dapat dilakukan oleh seseorang tentang budaya tertentu
sebenarnya merupakan suatu cara yang baik untuk menemukan bagaimana mengirim
dan menerima pesan-pesan lintas budaya secara efektif. Namun, perlu diingat dua hal
penting, yaitu pertama, jangan terlalu yakin bahwa seseorang akan dapat memahami
budaya orang lain secara utuh atau sempurna. Kedua, jangan mudah terbawa kepada
pola generalisasi terhadap perilaku seseorang dari budaya yang berbeda.
Mempelajari keterampilan komunikasi lintas budaya pada umumnya akan membantu
seseorang beradaptasi dalam setiap budaya, khususnya jika seseorang berhubungan
dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.
Berikut ini adalah beberapa petunjuk atau tips yang diperlukan seseorang ketika
berhubungan dengan orang lain yang memiliki budaya berbeda.
dalam melakukan negosiasi. Mereka melihat tujuan mereka dalam sudut pandang
ekonomi dan biasanya mereka menganggap unsur kepercayaan penting di antara
mereka. Sebaliknya, para negosiator dari Cina dan Jepang lebih suka pada suasana
hubungan sosial. Jika ingin berhasil bernegosiasi, Anda sebaiknya bersikap bersabar
dan menguasai bagaimana hubungan personal (pribadi) di Cina. Anda harus dapat
menumbuhkan hubungan personal sebagai dasar membangun kepercayaan dalam
proses negosiasi.
Di Perancis, hubungannya relatif kurang personal dan menyukai suasana yang formal
dan dimulai dengan unsur ketidakpercayaan kepada pihak lain. Negosiator dari
budaya yang berbeda mungkin menggunakan teknik pemecahan masalah dan metode
pengambilan keputusan yang berbeda. Jika mempelajari budaya partner Anda sebelum
bernegosiasi, Anda akan lebih mudah dalam memahami pandangan mereka. Lebih
lanjut, menunjukkan sikap luwes, hormat, sabar dan sikap bersahabat akan membawa
pengaruh yang baik bagi proses negosiasi yang sedang berjalan, yang pada akhirnya
dapat menemukan solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.