Anda di halaman 1dari 35

Dian Novita

Sabtu, 10 April 2010

BAB VII Komunikasi Dalam Bisnis

1. Pentingnya Komunikasi

Masalah komunikasi ini adalah inherent / melekat terhadap kebutuhan manusia. Rasanya
tidak mungkin seseorang hidup sempurna tanpa berkomunikasi dengan orang lain.
Demikian pula halnya pada sebuah organisasi bisnis, komunikasi merupakan sumber
kehidupannya seperti dinyatakan ” Effective Comunication Is The Lifeblood Of Every
Organization And A key To Succes In your Bussiness Carreer As Well As In Your
Personal Life “. Artinya komunikasi merupakan darah sebagai sumber kehidupan
maksudnya organisasi merupakan kunci sukses dalam karir bisnis dan kehidupan pribadi
seseorang.
Semakin komplek organisasi maka semakin komplek pula jalur – jalur komunikasi yang
terdapat di dalamnya. Jalur komunikasi internal yaitu komuniakasi di dalam organisasi,
sangat penting untuk kelancaran jalannya roda organisasi. Komunikasi internal dapat
memotivasi para pegawai di dalam organisasi agar bekerja lebih efesien. Sedangkan
komunikasi eksternal diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang – orang lain di luar
organisasi. Komunikasi eksternal ini mempunyai daya jangkau jarak jauh, yang akan
membentuk goodwill dan membentuk imajinasi reputasi baik dihati mayarakat.
Tampaknya keahlian komunikasi ini merupakan hal yang fundamental dalam
pengembangan karir seseorang atau suatu organisasi. Kesuksesan paling atas disebut ”
Ability to Communnicate ”. Tanpa komunikasi sukar dibayangkan bagaimana kehidupan
ini berjalan, tanpa motivasi sukar pula dilaksanakan kehidupan kita ini dan tanpa
kepemimpinan arah hidup ini tak menentu.

2. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan berita atau informasi dari
seseorang ke orang lain. Komunikasi yang tidak akan terjadi kalau tidak penyampaian
berita tadi menyampaikan secara patut dan pnerima berita menerimanya tidak dalam
bentuk distorsi. Herbert T mengemukakan komunikasi adalah proses mentransfer
pengetahuan atau makna untuk mencapai tujuan tertentu.

3. Penerapan Komunikasi Dalam Dunia Bisnis

Suatu perusahaan hanya akan merealisasi tujuannya jika setiap petugas bekerja secara
efesien dan ada kerjasama antara petugas yang satu dengan yang lain.salah satu factor
yang memungkinkan terjadinya disebutkan adanya hubungan yang baik antara pimpinan
dengan bawahan. Agar terdapat suatu hubungan yang baik antara atasan dengan bawahan
maka dalam kedua cara berkomunikasi itu pimpinan haruslah tetap memelihara sikap
baik antara pemberi warta dengan orang yang menerima warta. Komunikasi secara garis
besarnya dibedakan atas dua macam cara yaitu komunikasi kedalam dan komunikasi
keluar.
Komunikasi yang dilakukan hanya satu arah adalah hal yang amat tercela. Dalam
kegiatan – kegiatan penerangan, propagandaan, penyampaian intruksi, perintah atau
pemberitahuan lainnya itu hendaknya oleh pimpinan harus digunakan sistem komunikasi
yang cocok. Untuk mengetahui lebih lanjut perlu kiranya diterangkan terlebih dahulu
tentang proses komunikasi. Proses itu meliputi unsur sebagai berikut:

Komunikator
Pesan
Saluran
Komunikan
Efek

Adapun komunikasi yang cocok tergantung dari:

Keadaan komunikasi atau orang yang menerima pesan

- Bila ditinjau dari sudut bahasa yang menimbulkan masalah rintangan pemahaman
- Dari dasar pendidikan yang menimbulkan rintangan tingkat kecerdasan
- Dari sudut perbedaan latar belakang kehidupan sosial yang dapat menimbukan
rintangan perbedaan golongan
- Dari jarak yang memisahkan komunikator dan komunikan yang menimbukan rintangan
jarak

Adanya saluran atau alat – alat komunikasi yang cukup


Dalam kondisi sekarang ini, saluran komunikasi digunakan sudah sangat maju, misalnya:

- Manusia : sebagai kurir, utusan, pengantar pos, konsul, duta perwakilan luar negeri dan
sebagainya

- Alat – alat : seperti surat kabar, majalah , film,satelit komunikasi dan lain – lain

4. Komunikasi Dalam Organisasi

Ada 3 arah umum komunikasi dalam organisasi yaitu:

Komunikasi vertikal dari atas ke bawah

Komunikasi vertikal dari bawah ke atas

Komunikasi horisontal

Seperti diketahui bahwa organisasi tidak hidup menyendiri terpisah dari lingkungannya.
Oleh karena itu muncul bentuk komunikasi lain, yaitu komunikasi luar. Komunikasi
vertikal dari atas ke bawah terjadi misalnya dalam menetapkan jobs instruction, yaitu
pelaksanaan perintah – perintah pekerjaan dan memberi penjelasan tentang kebiasaan.
Sedangkan komunikasi dari bawah ke atas dapat berupa usulan dari bawahan.
Komunikasi horisontal dapat terjadi antara karyawan atau pejabat setingkat yang dapat
terjadi seperti dalam konferensi, ceramah dan pertemuan informal. Funsi komunikasi
dalam organisasi ini adalah:

Funsi integratif yaitu bertujuan untuk menjaga kesatuan individu serta bagian – bagian
dalam organisasi.

 Fungsi interaktif yaitu menjaga pertukaran informasi pendapat dan sikap agar individu
dapat mengadakan penyesuaian baik antar sub sistem dalam organisasi ataupun dengan
dunia lainnya.

5. Komunikasi Dalam Bisnis

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan betapa pentingnya komunikasi. Rasanya kegitan
bisnis tidak akan berhasil jika tidak ada komunikasi. Komunikasi interen ini sangat
penting untuk menjaga kelancaran jalannya organisasi perusahaan sehingga tidak akn
timbul miskomunikasi antar bagian – bagian. Sedangkan komunikasi eksternal dilakukan
perusahaan dalam hubungan dengan masyarakat, pemerintah pada umumnya dan
khususnya terhadap para konsumen atau pelanggan.

Komunikasi dengan langganan


Dengan konsumen perlu dibina komunikasi terus menerus agar konsumen tidak lupa
dengan produk perusahaan.
Komunikasi dengan lembag pemerintah
Disini orang yang bergerak dibidang bisnis harus memahami peraturan – peraturan yang
dikeluarkan pemerintah baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah dan lain
sebagainya.
Komunikasi dengan masyarakat
Perusahaan hidup ditengah – tengah masyarakat antara adanya hubungan yang terjalin
dan saling berkomunikasi.

6. Komunikasi dalam Administrasi

Komunikasi administrasi adalah bentuk komunikasi yang disampaikan dengan


mempergunakan bahasa administrasi. Agar supaya proses komunikasi ini berjalan secara
efesien maka harus diperhatikan bahwa materi komunikasi tersebut hendaknya memenuhi
empat macam persyaratan yaitu:
Singkat
Jelas
Lengkap
Tepat

Disamping itu adanya pertimbangan – pertimbangan:


 Dengan komunikasi administrasi maka terdapat bukti hitam diatas putih yang
bermanfaat sebagai bahan dokumentasi baik bagi yang memberi pesan maupun yang
menerima pesan.
Merupakan pegangan yang pasti bagi yang menerima pesan.
Bilamana perlu dengan komunikasi administrasi materinya dapat digandakan dalam
waktu yang singkat.

Namun demikian komunikasi administrasi terkandung pula beberapa keburukan antara


lain:
Mudah menimbulkan berbagai interpretasi manakala materi komunikasi tidak jelas.
 Kenyataan menunjukkan bahwa tidak selamanya komunikasi administrasi efektif dan
tidak semua hal dapat dilaksanakan bentuk komunikasi administrasi.
Komunikasi administrasi tidak mampu membri jawaban jika ada pertanyaan yang timbul
karena ketidakjelasan.

Di dalam komunikasi administrasi, kita menggunakan surat, barang, cetakan dan


sebagainya. Bahan – bahan komunikasi dapat berupa suatu:

Pemberitahuan
Pernyataan
Permintaan
Permohonan
Laporan

7. Teknik Komunikasi Bisnis

Banyak cara dapat dilakukan dalam komunikasi bisnis, antara lain:

Mencetak Buletin
Diterbitkan secara teratur, yang memuat informasi tentang perusahaan tentang produk
baru yang sedang dikerjakan ataupun kerangka – kerangka ilmiah.

Membuat Film Dokumenter


Perusahaan dapat membuat film dokumenter, misalnya menyangkut proses produksi
kemudian disiarkan oleh televisi dalam bentuk berita pembangunan.

Publicity
Pimpinan perusahaan dapat mengundang para wartawan datang ke lokasi perusahaan,
kemudian mengadakan wawancara tentang segala sesuatu mengenai perusahaan.

Promosi
Teknik komunikasi yang paling banyak digunakan dalam bisnis adalah apa yang tercakup
dalam kegiatan promosi. Promosi berarti semua usaha bertujuan meningkatkan penjualan,
termasuk kedalamnya personal selling, advertising, publicity, dan sales promotion.
Komunikasi persuasif menimbulkan dampak yang lebih tinggi kadarnya dibandingkan
dengan komunikator informatif yaitu dampak kognitif, dampak afektif, dan dampak
behavior. Agar komunikasi persuatif itu mencapai tujuan dan sasarannya maka perlu
dilakukan perencanaan yang matang.
Bagi seorang komunikator, suatu pesan yang akan dikomunikasikan sudah jelas isinya,
tetapi yang perlu dijadikan pemikiran ialah pengelolaan pesan. Pesn harus ditata sesuai
dengan diri komunikan yang dijadikan sasaran. Sehubungan dengan proses komunikais
persuatif itu berikut ini adalah teknik – teknik yang dipilihnya, antara lain:

Teknik Asosiasi
Adalah penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkannya pada suatu objek
yang sedang menarik perhatian khalayak.

Teknik Integrasi
Yaitu kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif dengan
komunikan.

Teknik Ganjaran
Adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara mengiming – iming hal
yang menguntungkan atau yang menjadikan harapan.

8. Iklan Sebagai Media Komunikasi Dunia Usaha / Bisnis

Setiap orang terjun dalam dunia usaha pasti memilih tujan dan motivasinya masing –
masing. Untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, pengusaha harus
dapat menjual hasil produksi perusahaannya.
Untuk dapat menjual hasil produksinya secara luas kepada masyarakat konsumen yang
tidak terbatas setiap pengusaha tentu berusaha mempengaruhi jumlah permintaan akan
barang – barang hasil produksi perusahaannya dengan memanfaatkan faktor – faktor
marketik mix yang harus dikuasai setiap pengusaha meliputi unsur – unsur:

Perencanaan Prooduksi
Penentuan Merek Dagang
Penentuan Bentuk Kemasan
Kebijaksanaan Harga
Penyusunan Saluran Penjualan
Penjualan Secara Pribadi
Periklanan dan Promosi

Disni terdapat unsur – unsur iklan yaitu:

Informasi dan Persuasi


Informasi Dikontrol
Unsur komunikasi sebagai alat salah satu unsur penting dalam pemasaran mempunyai
beberapa kegiatan, misalnya :

Personnal Selling
Sebagai metode penjualan yang dilakukan dengan bertatap muka antara penjual dengan
pembeli tanpa memerlukan media

Sales Promotion
Komunikasi pemasaran yang bentuknya sebagai kegiatan penjualan dengan memberikan
ganjaran kepada konsumen sehingga dalam waktu ringkas barang sudah terjual

Publisitas
Suatu kegiatan komunikasi pemasaran yang tidak memperkenalkan produk tetapi
organisasi pembuatnya.

Iklan
Merupakan salah satu teknik komunikasi sebagai unsur pemasaran.

Sudarto mengemukakan beberapa hal tentang iklan dalam tulisannya berjudul ’


Periklanan dalam Surat Kabar ’ mengungkapkan bahwa menurut batasan yang
dimaksudkan dengan iklanadalah salah satu bentuk komunikasi yang harus memenuhi
berikut ini:
Komunikasi tidak lansung
Melalui media massa
Dibayar berdasarkan tarif tertentu yang diketahui umumnya
Diketahui secar jelas sponsor atau pemasang iklannya

Semua bentuk komunikasi yang tidak memenuhi keempat hal tersebut tidak dapat
digolongkan dalam pengertian iklan sebagaimana yang diartikan oleh para praktisi
periklanan.

Referensi :

www. Google.com ( E – Learnig Gunadarma )


Diposkan oleh Dian Novita di 08.40 0 komentar

Minggu, 21 Maret 2010

BAB VI Komunikasi dalam Pertemuan dan Rapat

1. Pertemuan

Pertemuan merupakan forum yang sangat diperlukan untuk menghinpun bahan – bahan.
Pertemuan – pertemuan dalam dunia usaha dapat dilakukan antara pimpinan dengan para
stafnya, tetapi juga dapat dilakukan diantara staf sendiri untuk meyusun usulan atau
pertemuan pleno yang dikuti oleh semua unsur yang ada.
Namun pertemuan – pertemuan yang diselenggarakan tidak dimaksudkan untuk membuat
keputusan melainkanhanya untuk menghimpun pendapat. Komunikasi dala pertemuan
tersebut dapat dilaksanakan dengan menghimpun laporan , saran dan juga pendapat.

2. Rapat

Rapat juga merupakan pertemuan yang memilki kewenangan untuk membuat keputusan.
Untuk menyelenggrakan rapat perlu diperhatikan sebagai hal – hal berikut:

Undangan Rapat

Pengaraturan Ruang Rapat

Perlengkapan Rapat

Untuk membuat rapat undangan hendaknya tidak terlalu banyak uraian melainkan singkat
dan jelas untuk meyebutkan hari, tanggal, waktu dan tempat rapat. Pengaturan tempat
duduk pada dasarnya ditentukan oleh jumlah peserta rapat dan luas ruangan rapat. Pada
bagian terpenting adalah pengambilan keputusan yang dilaksanakan secara musyawarah
untuk mufakat., bila cara ini tidak dicapai tetntunya akan ditempuh dengan cara
pengambilan suara terbanyak.

3. Komunikasi dalam Pertemuan dan Rapat

Di dalam pertemuan dan rapat biasanya peserta harus menyadari posisinya dalam forum
tersebut. Tiap peserta hendaknya:

Mampu berkomunikasi secara jujur

Mampu berperan sebagai komunikator yang berpartisipasi aktif

Mampu berperan sebagai komunikan yang sangat responsif

Mampu berperan sebagai penyelaras yang sangat bijaksana


Mampu mengendalikan diri

Setelah rapat berhasil membuat keputusan maka tindakan selanjutnya adalah


mengkomunikasikan hasil tersebut kepada peserta, dan yang lebih penting adalah tindak
lanjut dari pertemuan dapat dilaksanakn dengan sebaik – baiknya.
4. Teknik Berbicara, Membaca, dan Mendengarkan

Berbicara merupakan bagian terpenting dari komunikasi yang dipandang paling efektif.
Disamping itu keberhasilan orang berbicara sangat dipengaruhi oleh luasnya pengetahuan
yang dimilki, banyakny pengalaman yang dimiliki dan intelegensinya. Karena berbicara
sebagai alat untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya, akan dapat lancar bila tidak
ada gangguan teknis seperti gugup, grogi dan sebagainya.
Selain teknik berbicara, perlu juga diperhatikan teknik membaca. Membaca pada
dasarnya adalah menyampaikan pikiran dan perasaan orang yang tulisannya sedang
dibaca. Untuk itu diperlukan kemampuan lebih baik lagi daripada kemampuan berbicara,
karena dibutuhkan kemampuan menangkap dan memahami isi si penulis dan sekaligus
memahami kemampuan yang mendengarkannya.
Demikian halnya dengan mendengarkan, nampaknya lebih mudah namun sesungguhnya
mendengarkan harus didukung olek sikap ingin tahu, sabar dan mampu mencernakan isi
suara yang didengar. Untuk dapat mendengarkan dengan baik diperlukan konsentrasi dan
kepekaan indera pendengaran kita.
Kemampuan berkomunikasi yang paling rendah efektifitasnya adalah mendengarkan.
Mnedengarkan juga memerlukan objektifitasnya, maksudnya anda akan berempati ketika
mendengarkan tanpa terbawa emosi. Maka penting untuk mengetahui, kapan mendengar
secara detail, hal – hal umum saja, singkatnya untuk mengetahui mengapa anda
mendengarkan.

5. Menyusun Pesan

Manakala kegiatan bisnis sudah menjadi persoalan global aktifitas yang hanya
mengandalkan sepak tejang individu menjadi tidak efesien lagi. Gerakan bisnis abad ini
merupakan gerakan massal, yang melibatkan banyak orang, banyak alat, dan banyak
bangsa. Pola – pola bisnis seperti itu hanya akan menjadi efesian jika ditangani secara
berkelompok dengan pembagian kerja yang rasional dan aturan main yang adil. Oleh
karena itu peranan organisasi dalam bisnis sangat menentukan.
Komunikasi merupakan kekuatan utama dalam membentuk organisasi. Ada tiga unsur
pokok organisasi, salah satunya adalah komunikasi, yang lain adalah tuhuan orgnisasi
seta kemauan. Peranan komunikasi dalam menciptakan dan memelihara otoritas yang
obyektif di dalam organisasi adalah:

Saluran komunikasi harus diketahui secara pasti

Seharusnya ada saluran komunikasi formal setiap anggota organisasi

Jalur komunikasi seharusnya langsung dan sependek mungkin

Garis komunikasi formal secara keseluruhan

Orang – orang bekerja sebagai pusat pengatur komunikasi


Setiap komunikasi harus dipisahkan

Informasi adalah sah dalam proses komunikasi apapun, karena informasi itulah yang
menentukan tujuan yang hendak dicapai. Beberapa informasi yang menimbulkan reaksi –
reaksi terhadap komunikan adalh:

Informasi tidak tertangkap

Membuat kesalahan

Menunda atu menumpuk pekerjaan

Penyaringan

Hanya menangkap garis besarnya saja

Menghindari informasi

Sementara itu bahwa, komuniaksi adalah sumber hidup perusahaan dan sarana untuk
mencapai serta mewujudkan sesuatu yang dikehendaki. Komunikasi cenderung lebih
merupakan suatu teknik daripada suatu sikap. Oleh karena itu, waktu yang dimiliki
seorang manajer hampir selalu tersita untuk hal - hal berikut ini:

Menyampaikan informasi atau gagasan kepada atasan untuk mempengaruhi pengambilan


keputusan

Memberika arahan ke manajer dengan berbagai informasi untuk membantu kelancaran


mereka

Menyampaikann beberapa informasi kepada stafnya

Mengatur dan menetapkan strategi

Menerima dan mengartikan penampilan – penampilan untuk semua orang yang bekerja
baginya

Komunikasi didefinisikan sebagai proses pengiriman dan penerimaan pesan – pesan.


Istilah pesan verbal adalah alat pengitiman pesan melalui tulisan atau bahasa lisan. Disini
banyak cara berkomunikasi lisan dipergunakan dalam bisnis. Tentu saja anda akan
dipusingkan dengan cara – cara yang lainnya, termasuk didalamnya rapat – rapat ,
obrolan setelah makan siang, penjualan produk dan menghitung tugas – tugas lain dalam
komunikasi lisan yang akan menjadi bagian dari pengalaman kerja. Hal inilah yang
memungkinkan mengapa banyak orang memilih menggunakan telepon dari pada menulis
surat.
Menulis adalah bentuk lain yang sangat disukai pada komunikasi verbal, tetapi anda tidak
memiliki kebebasan dibanding ketika berbicara. Komunikasi terulis ialah bisnis yang
sangat penting sekali, sebab itu adalah sumebr utama dokumen. Jika orang hanya
memakai pesan lisan semata, ini akan mneyulitkan untuk mengingat ingat apa yang telah
diucapakan diawal, oleh karena itu perusahaan lebih menyukai penulisan tertulis.
Lebih dari 65 % komunikasi antar manusia adalah non verbal. Komunikasi non verbal
adalah komunikasi yang melebihi sekedar tulisan atau komunikasi lisan. Pesan – pesan
non verbal dapat memperteguh, melengkapi, membantah atau menggantikan pesan –
pesan verbal.
Ketika orang memikirkan komunikasi non verbal, yang terpikirkan adalah gerakan tubuh
dan pesan – pesan ketika bertatap muka dengan orang lain. Banyak pula non verbal yang
berupaya pesan – pesan tertulis.

Referensi :

www.google.com ( E – Learning Gunadarma )


Diposkan oleh Dian Novita di 07.35 0 komentar

Selasa, 16 Maret 2010

BAB III Macam – Macam Komunikasi

BAB III

Macam – Macam Komunikasi

1. Komunikasi Menurt Cara Penyampaiannya

Pada dasrnya setiap orang dapat berkomunikasi satu sam lainnya karena manusia selain
makhluk individu juga sekaligus makhluk social yang memilki kebutuhan untuk
berkomunikasi dengan sesamanya. Namun tidak semua orang dapat secara terampil
berkomunikasi, oleh karena itu perlu dikenali berbagai cara penyampaian informasi.
Kiranya tidak terlalu sulit untuk mengenali cara – cara penyampaian informasi dalam
komunikasi karena pada dasarnya kita telah melakukannya dalam kehidupan sehari –
hari. Menurut cara penyampainnya informasi dapat dibedakan menjadi:

Komunikasi Lisan
- Yang terjadi secara langsung dan tidak dibatasi oleh jarak, dimana dua belah pihak
dapat bertatap muka.
- Yang terjadi secara tidak langsung karena dibatasi oleh jarak, misalnya komunikasi
lewat telepon dan sebagainya.
-
Komunikasi Tertulis
- Yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita
yang sifatnya singkat dan jelas.
- Naskah yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat
komplek.
- Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata – kata atu kalimat.

Dalam berkomunikasi secara tertulis, sebaiknya dipertimbangkan maksud dan tujuan


komunikasi itu dilaksanakan.

2. Komunikasi Menurut Kelangsungannya

Didalam proses komunikasi dapat kita ketahui terjadinya interaksi dua belah pihak
tersebut sebgai berikut:

Komunikasi Langsung
Proses komunikasinya dilaksankan secara langsung tanpa bantuan perantara orang ketiga
ataupun media komunikasi yang ada dan tidak dibatasi oleh jarak.

Komunikasi Tidak Langsung


Proses komunikasinya dilaksanakan dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat – alat
media komunikasi.

3. Komunikasi Menurut Perilaku

Komunikasi merupakan hasil belajar manusia yang terjadi secar otomatis, sehingga
dipengaruhi oleh perilaku maupun posisi seseorang. Menurut perilaku komunikasi terdiri
dari tiga macam yaitu:

Komunikasi Formal
Komunikasi yang terjadi diantara anggota organisasi yang tata caranya diatur dalam
struktur organisasinya, misalnya rapat kerja perusahaan, seminar dan sebagainya.

Komunikasi Informal
Komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi yang tidak ditentukan dalam struktur
organisasi dan tidak mendapat pengakuan resmi yang mungkin tidak berpengaruh
terhadap kepentingan organisasi, misalnya kabar burung.

Komunikasi Non Formal


Komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang bersifat formal dan informal yaitu
komunikasi yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan organisasi yang bersifat
pribadi, misalnya rapat tentang ulang tahun perusahaan.

4. Komunikasi Menurut Maksud Komunikasi

Bila diperhatikan dengan seksama, maka dapat kita diketahui bahwa komunikasi dapat
terlaksana bila terdapat inisiatif dari komunikator maka maksud terlaksanya komunikasi
lebih banyak ditentukan oleh komunikator tersebut. Menurut maksud dilakukan
komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut:

Berpidato

Memberi Ceramah

Memberi Prasaran

Wawancara

Memberi Perintah atu Tugas

Dengan demikian jelas bahwa inisiatif komunikator menjadi faktor penentu, demikian
pula kemampuan komunikator tersebutlah yang memegang peranan keberhasilan proses
komunikasinya.

5. Komunikasi Menuruat Ruang Lingkup

Komunikasi dalam ruang lingkup dapat dibedakan sebagai berikut:

Komunikasi Internal
Komunikasi yang berlangsung dalam ruang lingkup yang terjadi diantara anggota
organisasi. Komunikasi internal dibedakan menjadi 3 macam yaitu:
- Komunikasi Vertikal
- Komunikasi Horizontal
- Komunikasi Diagoanal

Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang berlangsung antara organisasi dengan pihak masyrakat yang ada di luar
organisasi. Komunikasi eksternal dimkasudkan untuk mendapatkan pengertian,
kepercayaan, bantuan dan kerjasama dengan masyarakat.

6. Komunikasi Menurut Aliran Informasi

Informasi merupakan muatan yang menjadi bagian pokok dalam komunikasi, oleh karena
itu arah informasi tersebut akan menetukan macam komunikasi yang terjadi. Maka
komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut:

Komunikasi Satu Arah


Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja. Pada umumnya komunikasi ini terjadi
dalam keadaan mendesak yang terjadi karena sistem yang mengaturnya harus demikian,
misalnya menjaga kerahasiaan.

Komunikasi Dua Arah


Komunikasi yang bersifat timbal balik, dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan
untuk memberikan respon kepada komunikatornya.

Komunikasi ke Atas
Komunikasi yang terjadi antara bawahan kepada atasan

Komunikasi ke Bawah
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan

Komunikasi ke Samping
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar

Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi
komunikasinya.

7. Komunikasi Menurut Jaringan Kerja

Komunikasi menurut jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi:

Komunikasi Jaringan Kerja Rantai


Komunikasi terjadi menurut saluran hirarki organisasi dengan jaringan komando
sehingga mengikutipola komunikasi formal.

Komunikasi Jaringan Kerja Lingkaran


Komunikasi yang berbentuk lingkaran. Saluran komunikasi lebih singkat dann
merupakan kebalikan dari jaringan kerja rantai.

Komunikasi Jaringan Kerja bintang


Komunikasi ini terjadi melalui satu sentral dan saluran yang dilalui lebih pendek.

8. Komunikasi Menurut Peranan Individu

Komunikais yang dilakukan oleh seseorang kepada pihak – pihak lain baik secara
kelomopok maupun secara individual. Dalam komunikasi ini peranan indivisu sangat
memepengaruhi keberhasilan proses komunikasinya. Ada berapa macam antara lain:

Komunikasi Antar Individu dengan Individu yang Lainnya

Komunikasi Antar Individu dengan Lingkungan yang Lebih luas

Komunikasi Antar Individu dengan Dua Kelompok atau Lebih

9. Komunikasi Menurut Jumlah yang Berkomunikasi

Komunikasi selalu terjadi diantara sesama manusia baik itu perorangan ataupun
kelompok. Untuk itu dapat dibedakan sebgai berikut:
Komunikasi Perseorangan
Komunikasi yang terjadi secara perseorangan atara pribadi dengan pribadi tentang
permasalahan yang bersifat pribadi juga.

Komunikasi Kelompok
Komunikasi yang berlangsung dalam suatu kelompok tentang masalah – masalah yang
menyangkut kepentingan banyak orang dalam kelompok.

Referensi:

www.google.com ( E – Learning Gunadarma )


Diposkan oleh Dian Novita di 10.26 0 komentar

Bab V Unsur – Unsur Komunikasi

Bab V

Unsur – Unsur Komunikasi

1. Sumber

Sumber adalah dasar yang digunakan dalam penyampaian pesan dan digunakan dalam
rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lembaga, buku, dan
sejenisnya.

2. komunikator

Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan – pesan
komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan,
sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.

Penampilan
Khusus dalam komunikasi tatap muka atau yang menggunakan media pandang dengan
audio visual, seorang komunikator harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
komunikan. Penampilan sesuai dengan tata karma dengan memperhatikan keadaan,
waktu dan tempat.

Penguasaan Masalah
Seseorang yang tampil sebagai komunikator haruslah betul – betul menguasai
masalahnya. Apabila tidak, maka setelah proses komunikasi berlangsung akan
menimbulkan ketidakpercayaan terhadap komunikator dan akhirnya terhadap pesan itu
sendiri yang akan menghambat terhadap efektifitas komunikasi.

Penguasaan Bahasa
Komunikator harus menguasai bahasa dengan baik. Bahasa ini adalah bahasa yang
digunakan dan dapat dipahami oleh komunikan, Komunikator mutlak menguasai istilah –
istilah umum yang digunakan oleh lingkungan tertentuatau khusus. Tanpa penguasaan
bahasa yang baik dapat menimbulkan kesalahan yang menimbulkan ketidakpercayaan
terhadap komunikator.

Jika ternyata informasi yang diutarakannya tidak sesuai dengan diri komunikator, betapa
tingginya teknik komunikasi yang dilakukan hasilnya tidak akan sesuai dengan yang
diharapkannya.

Etos Komunikator
Keefektifan komunikasi ditentukan oleh etos komunikator. Etos adalah nilai diri
seseorang yang merupakan paduan dari kognisi, afeksi, dan konasi. Kognisi adalah proses
memahami yang bersangkutan dengan pikiran, afeksi, adalah perasaan yang ditimbulkan
oleh perangsang dari luar, sedangkan konasi adalah aspek psikologis yang berkaitan
dengan upaya atau perjuangan. Etos idak timbul pada seseorang dengan begitu saja tetapi
ada faktor – faktor tertentu yang mendukungnya. Faktor – faktor tersebut adalah sebagai
berikut.

- Kesiapan
- Kesungguhan
- Ketulusan
- Kepercayaan
- Ketenangan
- Keramahan
- Kesederhanaan

Sikap Komunikator
Sikap adalah suatu kesiapan kegiatan pada diri seseorang untuk melakukan suatu
kegiatan menuju atau menjauhi nilai – nilai sosial. Dalam hubungan dengan kegiatan
komunikasi yang melibatkan manusia – manusia sebagai sasarannya, pada diri
komunikator terdapat lima jenis sikap yaitu:

- Reseptif
- Selektif
- Dijesif
- Asimilatif
- Transmitif

3. Pesan

Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini
mempunyai inti yang sebenarnya menjadi pengarah didalam usaha mencoba mengubah
sikap dan tingkah laku komunikan. Pesan dapat secara panjang lebar mengupas berbagai
segi, namun inti pesan dari komunikasi akan selalu mengarah pada tujuan akhir
komunikasi tersebut.

Penyampaian Pesan
Melalui lisan, face to face, langsung menggunakan media, saluran dan sebagainya.

Bentuk Pesan
- Informatif bersifat memberikan keterangan atau fakta – fakta
- Persuasif pwnyampaian pesan yang berisikan rujukan
- Koersif penyampaian pesan yang bersifat memaksa

Pesan yang disampaikan harus tepat, pesan harus memenuhi syarat – syarat tertentu yaitu:

Umum
Berisikan hal – hal yang umum dipahami oleh audiens.

Jelas
Penyampaian pesan harus bersifat jelas dan tidak samar – samar.

Bahasa yang Jelas


Penggunaan bahasa yang jelas yang cocok dengan komunikan situasi daaerah dan kondisi
dimana berkomunikasi.

Hambatan terhadap pesan seringkali kita alami dalam komunikasi. Dengan perkataan lain
apa yang diharapkan tidak sesuia dengan kenyataan. Hal ini disebabkan oleh pengaruh:

Hambatan Bahasa
Pesan akan salah diartikan sehingga tidak sesuai apa yang di inginkan, apabila bahasa
yang digunakan tidak dipahami oleh komunikan.

Hambatan Teknis
Pesan dapat tidak utuh diterima komunikan karena gangguan teknis.
Misalnya suara tidak sampai karena pengeras suara rusak, berisik, dan lingkungan yang
gaduh.

4. Channel atau Saluran

Channel adalah saluran penyampaian pesan, biasa juga disebut media. Media komunikasi
dapat dikategorikan dalam dua bagian yaitu media umum dan media massa. Media umum
adalah media yang dapat digunakan oleh segala bentuk komunikasi, contohnya radio dan
sebagainya. Media massa adalah media yang digunakan untuk komunikasi massa.
5. Komunikasi Massa

Komunikasi dapat kita golongkan dalam tiga jenis yaitu personal, kelompok, dan massa.
Dari segi sasarannya maka komunikasi ditujukan atau diarahkan kedalam komunikasi
personal, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Pada dasarnya komunikasi
dicirikan oleh sejumlah atribut tertentu. Pemahaman atas atribut – atribut itu besar artinya
bagi peningkatan pengertian kita mengenai komunikasi dan prosesnya. Atribut – atribut
dan efektifitas komunikasi itu antara lain:

Terjadinya Komunikasi tidak dapat Dihindari


Hampir tidak ada orang yang menghindarkan diri dari aktifitas bermasyarakat. Orang
selau berusaha mencari interaksi sosial. Apabila terjadi interaksi, komunikasi tidak dapat
dihindari dan akan menimbulkan kontak sosial.

Komunikasi Merupakan Konsep Transaksional


Konsep komunikasi sebagai proses merujuk pada interaksi tak terputus dari sejumlah
variabel yang tidak terhitung banyaknya dengan perubahan terus menerus dalam nilai –
nilai yang diambildari variabel tertentu itu.

Komunikasi Tidak Dapat Berdiri Sendiri


Komunikasi tidak dapat berdiri sendiri di luar konteks. Apabila dikaitkan dengan
persuasi, kita dapat menyatakan bahwa faktor – faktor konteks dan bukan pesan
seringkali menjadi determinan bagi adanya tanggapan. Konteks tidak hanya munghkin
mengubah proses komunikasi tetapi juga seringkali dapat bercerita banyak mengenai
perilaku yang diamati.

6. Efek

Efek adalah suatu hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang,
sesuai atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Efek ini sesungguhnya dapat dilihat
dari:

Personal Opinion
Pendapat pribadi, hal ini dapat merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari
komunikasi. Personal opinion adalah sikap atau pendapat seseorang terhadap suatu
masalah tertentu.

Public Opinion
Adalah penilaian sosial mengenai suatu hal yang penting berarti atas dasar pertukaran
pikiran yang dilakukan inndividu secara sadar dan rasional.

Majoriti Opinion
Sama saja halnya dengan opinion leader. Opinion leader adalah orang yang secar
informal membimbing dan mengarahkan suatu opini tertentu kepad masyarakat.

7. Faktor – Faktor yang Diperhatikan dalam Proses Komunikasi


Empat Tahap Komunikasi
Menurut Cutlip dan Center komunikasi yang efektif harus dilaksankan dengan melalui
empat tahap yaitu:

- Pengumpulan Fakta
- Perencanaan
- Komunikasi
- Evaluasi

Prosedur Mencapai Efefect yang Dikehendaki


Menurut Wilbur Schraam mengatakan untuk mendapatkan effect yang baik dari
komunikasi maka prosedur yang ditempuh adalah apa yang disebut sebagai ” A – A
Procedure ” yaitu proses dari attention ke action. Lebih jelasnya proses tersebut dapat
dilihat sebagai berikut:

- Attention
- Intrerest
- Desire
- Decision
- Action

Dalam praktek , jika kita berbicara di depan umum, pertama harus dibangkitkan dulu
perhatian dari massa dengan berbagai cara untuk menarik perhatian. Kemudian timbulkan
kepentingkan apa yang disampaikan cocok dengan apa ynag dibutuhkan oleh umum.
Tahap berikutnya kembangkan keinginan – keinginan untuk menerima komunikasi sebab
apa yang kita sampaikan menjawab kebutuhan masyarakat. Prose terakhir diharapkan
menimbulkan tindakan.
Diposkan oleh Dian Novita di 08.53 0 komentar

BAB IV Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi

BAB IV

Gaya Hidup dan Penampilan dalam Berkomunikasi

1. Gaya Hidup

Apabila kita tidak menyukai diri kita sendiri, maka kita pun membenci dan tidak
menyukai orang lain begitu juga bila kita mencintai diri kita dan berbahagia dengan diri
kita maka terasa betapa indah kehidupan ini. Pandangan dan anggapan kita terhadap diri
sendiri adalah modal yang menentukan bagaimana kita bersikap atau bertindak dalam
kehidupan ini. Gaya hidup berbahagia ternyata juga sangat menunjang sukses
berkomunikasi karena setiap orang hanya mempunyai kesediaan untuk berkomunikasi
dengan orang – orang yang bahagia bukan sebaliknya.

2. Mengatur Waktu

Waktu adalah paradoks bagi orang – orang sibuk tidak pernah merasa cukup waktu
padahal semua waktu tersedia untuk kita dan keluhan mengenai kurangnya waktu yang
sebenarnya. Semakin banyak aktifitas yang membantu dalam melangkah mencapai
tujuan, semakin banyak aktifitas tersebut semakin tinggi pula skala prioritasnya.
Mengatur waktu merupakan suatu langkah yang tepat untuk mewujudkan tujuan
manajemen sehingga keberhasilan membuat keputusan yang akurat sangat ditentukan
oleh prioritas yang diambil. Untuk mengambil waktu dan melaksanakan jadwal kerja
tidak dapat diselesaikan sendiri karena akan melibatkan orang lain. Oleh karena itu perlu
dikomunikasikan dengan baik dan untuk berhasil dalam komunikasi perlu
dipertimbangkan hal – hal sebagai berikut:

Dengarkan agar tetap pada jalur


Tentukan tujuan dengan mempertimbangkan situasi yang favorable
Jangan terburu – buru dalam memberikan petunjuk atau instruksi
Bila ragu – ragu cari sumbernya
Hindari sikap responsif

3. Faktor – Faktor Keberhasilan yang Menunjang Karier

Bila seseorang ingin meniti karier menuju jenjang karier yang lebih tinggi atau dapat juga
dari belajar pengalaman orang lain yang positif. Untuk itu dapat dikemukakan faktor
penentu keberhasilan sebagai berikut:

Job Description Sebagai Pegangan


Seseorang harus selalu bekerja atas dasar job description yang sesuai dengan fungsinya.

Miliki Keteranpilan Dasar atau Bassic Skill yang Prima


Perlu diyakini bahwa pengetahuan dasar itu penting untuk dikuasai dan dipelihara terus.

Agenda Kerja
Untuk mencatat dan mengingat – ingat acara maupun tugas yang harus dilakukan oleh
atasan kita.

4. Penampilan Serasi

Dapat dimaklumi bersama baha untuk berkomunikasi secara baik, banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan tersebut, selain kemampuan ide atau gagasan dan juga pihak
– pihak terkait. Penampilan merupakan suatu keseluruhan yang nampak, baik itu postur
tubuh anggota tubuh juga busana, aksesoris, dan make up. Berbusana yang baik sangat
menunjang penampilan dan yang serasi untuk memperlancar berkomunikasi. Busana
yang baik ditentukan oleh mutu, gaya potongan tepat, warna yang serasi pelengkap
busana yang terbaik, rapi, praktis, dan nyaman. Perlu mendapatkan perhatian pula tentang
keseimbangan penampilan yang nampak dari luar juga kesiapan mental. Bila hal kurang
mendapat perhatian seringkali mengundang peluang ketidakserasian dalam penampilan.

5. Lambang – Lambang dalam Komunikasi

Perilaku orang berkomunikasi tidak hanya mengoperasionalkan bibir atau suara tetapi
mengoperasionalkan seluruh kepribadian orang tersebut secara total. Semakin pandai
berkomunikasi semakin lengkap mengoperasionalkan lambang – lambang yang dapat
diciptkan dari gerakan anggota badan.
Dibawah ini akan di ungkapkan:

Lambang Gerakan Tubuh dan Gerakan Badan


Bila kita perhatikan seseorang yang sedang berbicara nampak pula menggerakan tangan
jari – jari, bahkan bola matanya baik itu secara bersama – sama maupun secara
bergantian hal ini merupakan informasi dalam bentuk lambang.

Lambang Gambar dan Huruf serta Angka – Angka


Bila kita sedang berada di jalan umum kita banyak jumpai rambu – rambu lalu lintas
yang ditampilkan dalam gambar – gambar.

Lambang Benda – Benda tertentu


Seseorang yang menyampaikan ras simpati dengan mengirimkan setangkai bunga mawar
atau dalam mengucapkan berduka cita pasti orang – orang akan kirimkan karangan
bunga.

Riset komunikasi biasanya tertuju pada empat aspek dalam proses komunikasi yaitu
komunikator, pesan, saluran, dan audiens. Dalam riset kebahasaan komunikator adalah
pesan tidak hanya dalam bentuk kata – kata saja. Salah satu aspek yang tidak kalah
penting adalah apa yang disebut non verbal comunication atau dikenal juga dengan istilah
silent language. Proses komunikasi ini terjadi melalui body language seperti eksperesi
wajah, gerakan mata, kostum, pakaian dan lain – lain.
Kualitas komunikasi dan saling pengewrtian dan ditentukan oleh tingkat penghargaan dan
kepentingan komunikan terhadap komunikator maupun terhadap pesan. Adaklanya
komunikasi massa tidak dapat berlangsung hanya dengan mengandalkan komponen
media, penyebaran dan audiens. Setiap orang menggunakan lambang dan simbol tanpa
banyak berpikir. Dalam hubungan antarmanusia arti dan maksud lambang serta simbol
dapat langsung ditangkap. Oleh sebab itu, penggunaan simbol dapat dikatakan sebagai
ciri khas manusia. Sekalipun demikian penggunaan tanda, simbol dan lambang oleh
manusia dalam kegiatan komunikasi tidak terjadi begitu saja. Terlebih dalu harus ada
proses pemebelajaran yaitu upaya pengenalan dan pemaknaan serta penggunaan lambang
– lambang tersebut. Penggunaan lambang dalam komunikasi mencerminkan penguasaan
makna atas proses pembelajaran.
Pemaknaan terhadap dunia lambang atau tanda pada tingkat yang paling rendah adalah
pemaknaan secara lugas. Apabila sebuah lambang mempunyai makna yang meluas upaya
pemaknaannya harus dilakukan dengan mencari hakikatnya. Perluasan dan verifikasi
makna atas sebuah lambang, simbol tanda mungkin disebabkan oleh penggunaanya
dalam konteks yang berbeda – beda.
Yang penting dalam komunikasi ialah bagaimana caranya agar suatu pesan yang
disampaikan komunikator itu menimbulkan dampak atau efek tertentu pada komunikan.
Dampak yang timbul dapat diklasifikasikan menurut kadarnya yaitu:

Dampak Kognatif
Adalah dampak yang timbul pada komunikan yang menyebabkan dia menjadi tahu
meningkat intelektualitasnya. Disini pesan yang disampaikan komunikator ditujukan
kepada pikiran si komunikan.

Dampak Afektif
Dampak ini lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognatif. Disini tujuan komunikator
bukan hanya sekedar upaya komunikan tahu tetapi tergerak hatinya dan menimbulkan
perasaan tertentu, misalnya persaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya.

Dampak Behavior
Dampak ini paling tinggi kadarnya, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam
bentuk perilaku tidakan atau kegiatan.
Diposkan oleh Dian Novita di 08.48 0 komentar

Rabu, 03 Maret 2010


BAB 1 dan 2
Latar Belakang dan Peranan Konmunikasi dalam Bisnis

1. Latar Belakang Penyelenggaraan Komunikasi dengan Pasar

Dengan timbulnya situasi Economic of Relative Plenty, dewasa ini setiap pengusaha
harus berusaha untuk dapat menutup jurang yang terbentang antar produsen dengan
masyarakat konsumen.Penyelenggara komunikasi dengan pasar merupakan suatu syarat
mutlak bagi setiap produsen yang menghasilkan produk. Penyelenggara komunikasi
dengan pasar juga berarti suatu syarat mutlak bagi setiap pengusaha yang menjamnin
kelangsungan perusahaannya untuk terus berkembang.
Dalam lingkungan bisnis terdiri dari beberapa sarana komunikasi yang digunakan untuk
berkominikasi dengan masyarakat konsumen. Sarana komunikasi yang digunakan seperti
pengiriman surat, pengiriman email, percakapan telepon, dan lain – lain. Untuk
berkomunikasi dalam suatu daerah yang sangat luas kita memerlukan sarana komunikasi
seperti periklanan. Karena periklanan suatu rangkaian usaha yang merupakan suatu alat
pemasaran yang bidang geraknya justru terletak dalam bidang komunikasi bisnis.

2. Konsep Dasar dan Peranan Komunikasi

Komunikasi merupakan kegiatan manusia untuk berhubungan dengan satu yang lainnya.
Keinginan untuk berhubungan satu sama lain adalah karena pada hakikatnya naluri
manusia itu selalu hidup bersosialisasi. Dengan adanya naluti tersebut maka komunikasi
dapat dikatakan sebagai bagian yang paling penting dalam kehidupan manusia sehari –
hari.Komunikasi juga dapat diartikan hubungan kontak anatara maenusia baik individu
atau kelompok.
Disini ada banyak pengertian komunikasi dari beberapa pakar:
Menurut James A. F Stoner
Komunikasi adalah proses dimana seorang berusaha memberikan pengertian dengan cara
pemindahan pesan.
Menurut John R. Schermerhorn
Komunikasi adalah proses antar pribadi dalam mengirim dan menerima simbol – simbol
yang berarti bagi kepentingan merka.
Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian informasi dari seseorang
kepada orang lain. Hal ini tidak berarti bahwa kedua belah pihak harus menyetujui suatu
gagasan tersebut tetapi yang penting kedua belah pihak saling memahami gagasan
tersebut. Sebagaimana telah kita ketahui dimuka bahwa komunikasi menyangkut pada
berbagai kegiatan dalam hubungannya dengan orang lain. Ekgiatan ini merupakan suatu
usaha untuk menimbulkan suatu respon dari orang lain sesuai dengan harapan dan orang
yang memberi pesan dalam komunikasinya.
Oleh karena komunikasi merupakan dasar tindakan serta dasar kerjasama maka hanya
adanya kesepakatan atas dasar tindakan serta kerjasama itulah kegiatan yang ada didalam
serta lingkungan dapat berlangsung secara harmonis. Tanpa adanya kesepakatan maka
segala rencana, perintah, laporan, dan sebagainya tidak mungkin menimbulkan reaksi.
Jadi dengkan singkat dapat dikatakan bahwa arti komunikasi adalah sebagai sarana untuk
menciptakan jalinan pengertian yang sama dan serasi serta menimbulkan dasar tindakan
serta dasar terbentuknya kerjasama.
Konsep dasar komunikasi terdiri dari:
Proses Komunikasi
Dalam komunikasi antar personal akan menyebabkan terjadinya proses encoding dan
decoding. Encoding adalah menggantikan ide kedalam bentuk bahasa, sedangkan
decoding adalah menggantikan dari bahasa kedalam bentuk ide.
Elemen – Elemen Komunikasi
Menurut Murphy elemen komunikasi adalah pengirim, penulis, pembicara, pesan, media
surat, materi pembicaraan, pendengar dan pengamat.
Motivasi untuk Komunikasi
Orang berkomunikasi karena didorong oleh motivasi untuk:
Mengurangi Ketidakpastian
Memecahkan Masalah
- Meningkatkan Keyakinan
Kontrol Situasi

3. Tujuan Komunikasi

Disini terdapat beberapa tujuan komunikasi adalah:


Menciptakan pengertian yang sama atas setiap pesan dengan maksud apa yang kita
sampaikan dapat dimengerti oleh orang lain atau lawan pembicara kita.
Merangsang pemikiran pihak penerima untuk memikirkan pesan dan rangsang ia terima
agar gagasan tersebut dapat diterima oleh orang lain.
Melakukan suatu tindakan yang selaras sebagaimana diharapakan dengan adanya
penyampaian pesan tersebut.
Memahami orang lain, sebagai komunikator kita harus memahami aspirasi masyarakat
tentang apa yang diinginkan.
Untuk mencapai hasil komunikasi yang diharapkan dan untuk menghindarkan hal – hal
yang mudah menghambatnya maka perlu diketahui prinsip – prinsip komunikasi adalah:
Hilang dalam Perjalanan
Prinsip ini mengatakan bahwa efektivitas suatu komunikasi condong berubah menurut
jaraknya. Maksudnya makin bnayak orang yang ikut campur tangan dan makin jauh jarak
komunikator dengan komunikan maka makin besar kemungkinannya bahwa maksud
pesan komunikan dapat diputar balikan atau dihilangkan.
Himbauan Emosional
Himbauan emosi lebih cepat dikomunikasikan daripada himbauan pada akal pikiran.
Maksudnya agar komunikan mengerti makna pesan perlu dicari.
Prinisip Aplikasi
Manusia bersifat lupa sehingga pesan atau informasi terikat dalam ingatan orang atau
perlu diulang – ulang. Pengulangan ini dapat mengakibatkan daya kenang pada
komunikan.

4. Komponen – Komponen Komunikasi

Bertitik tolak daripada pengertian komunikasi maka kita dapat mengetahui bahwa
variabel atau komponen komunikasi meliputi:
Komunikator yaitu sebyek yang menerima pesan atau mendapat berita.
Komunikan yaitu subyek yang menerima pesan atau dituju berita yang dikirimkan.
Pesan atau berita
Respon atau tanggapan
Media yaitu alat yang digunakan untuk menyampaikan berita atau pesan.
Selanjutnya tingkat keberhasilan suatu komunikasi sangat dipengaruhi oleh faktor
tersebut diatas. Komunikasi yang baik sebaiknya mempunyai ciri sebgai berikut:

Pesan yang disampaikan sangat jelas


Penerimaan warta dalam situasi yang tepat
Cara ynag digunakan harus efesien
Dengan demikian dalam berkomunikasi atau usaha untuk memberi atau menyebarkan
berita agar isinya diketahui oleh orang lain. Secara lebih lengkap komponen – komponen
itu sebagai proses yaitu who ( siapa ), why ( mengapa ), in which ( dalam saluran mana ),
whom ( untuk siapa ), which what effect ( dengan pengaruh bagaimana )

5. Komunikasi Tatap Muka

Tujuan dari komunikasi tatap muka adalah:

Mengerti akan pentingnya komunikasi tatap muka dalam memecahkan masalah.


Mengerti kapan komunikasi tatap muka lebih tepat digunakan dalam menyelesaikan
masalah.
Mengerti tentang komponen – komponen pokok agar komunikasi tatap muka menjadi
lebih baik.
Dapat mengmebangkan keterampilan dalam meningkatkan komunikasi tatap muka.
Mempelajari teknik – teknik pokok agar komunikasi tatap muka menjadi lebih baik.
Komunikasi tatap muka sangat penting dalam berkomunikasi di bisnis walaupun menulis
memo pada pegawai mungkin lebih efesien. Bagian ini akan dimulai dengan
mendiskusikan keuntungan dan kerugian dari komuniksi tatap muka. Keuntunganya
adalah untuk meningkatkan pemahaman terhadap arti yang tersimpan.Berkomunikasi
dengan tatap muka akan mengajak anda untuk berkesempatan membaca isyarat, gerakan
tangan, dan sebagainya. Sedangkan kerugian komunikasi tatap muka adalah memerlukan
waktu yang lama. Kadang – kadang kita berdiskusi merencanakan dalam menggunakan
waktu yang singkat dan waktu yang lama. Secara alamiah komunikasi tatap muka sering
menghasilkan kepentingan dan kesulitan yang mengakibatkan berlalunya wajtu yang
percuma.
Karakteristik iklim komunikasi ideal lebih berorientasi pada tingkah laku, karakteristik
terakhir yaitu tujuan kerja yang jelas berarti lebih spesifik atau kerja yang butuh
diselesaikan. Cara terbaik untuk mempersiapkan interaksi atau tatap muka yang baik
adalah mengantisipasi baik buruknya kemungkinan reaksi dari karyawan. Berorientasi
pada innformasi akan sangat membantu anda dalam melakukan penilaian suatu
penampilan atau hanya mendengar perhatian karyawan tentang prosedur baru.
Dikatakan komunikasi tatap muka karena ketika komunikasi berlangsung komunikator
dan kounikan saling berhadapan dan sambil saling melihat. Dalam situasi seperti ini
komunikator dapat melihat diri si komunikan secara langsung. Karena itu komunikasi
tatap muka sering kali disebut komunikasi secara langsung.
Berdasarkan jumlah komunikan yang dihadapi komunikator, komunikasi tatap muka
diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu:
Komunikasi antar Personal
Adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Komunikasi jenis ini
paling efektif dalam upaya hal upaya mengubah sikap, pendapat atau perilaku seseorang.
Komunikasi Kelompok
Termasuk komunikaasi tatap muka karena komunikator dan komunikan berada dalam
situasi saling berhadapan. Sama halnya dengan komunikasi personal, komunikasi
kelompok pun menimbulkan arus balik langsung. Komunikator mengetahui tanggapan
komunikan pada saat sedang berkomunikasi sehingga apabila disadari bahwa
komunikasinya kurang maka harus segera mengubah gayanya atau sikapnya.
Komunikasi kelompok terdiri dari 2 macam yaitu:
Komunikasi Kelompok Kecil
Komunikasi Kelompok Besar

Referensi :
www.google.com ( E – Learning Gunadarma )
Diposkan oleh Dian Novita di 20.02 0 komentar
Senin, 04 Januari 2010

BAB 11

Pembangunan Daerah

1. Pengertian Pembangunan Ekonomi Daerah

Adalah suatu proses di mana pemerintah daerah dan


masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan
membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan
sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan
merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi)
dalam wilayah tersebut.

2. Teori Pertumbuhan Dan Pembangunan Ekonomi Daerah

Menganalisis perekonomian suatu daerah sangat sulit karena :

Ø Data tentang daerah sangat terbatas terutama kalau daerah


dibedakan berdasarkan pengertian daerah modal. Dengan data
yang sangat terbatas sangat sukar untuk menggunakan
metode yang telah dikembangkan dalam membenikan
gambaran mengenai perekonomian suatu daerah.

Ø Data yang tersedia umumnya tidak sesuai dengan data yang


dibutuhkan untuk analisis daerah, karena data yang terkumpul
biasanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan analisis
perekonomian secara nasional.
Ø Data tentang perekonomian daerah sangat sukar dikumpulkan,
sebab perekonomian daerah lebih terbuka dibandingkan
dengan perekonomian nasional. Hal tersebut menyebabkan
data tentang aliran-aliran yang masuk dan kaeluar dan suatu
daerah sukar diperoleh.

Ø Bagi NSB disamping kekurangan data sebagai kenyataan yang


umum. Data yang ada terbatas itupun banyak yang sulit untuk
dipercaya, sehingga menimbulkan kesulitan untuk melakukan
analisis yang memadai tentang keadaan perekonomian suatu
daerah.

3. Paradigma Baru Teori pembangunan Daerah

Pada dekade 1960-an dan 1970-an studi pembangunan ekonomi


masih didominasi oleh dependencia theory. Pemikiran ini dilandasi oleh
kondisi ekonomi dan sosial negara-negara yang masih terbelakang
(underdeveloped countries) yang disebabkan oleh faktor-faktor eksternal
yaitu negara-negara imperalis. Penetrasi MNCs terhadap perekonomian
negara-negara sedang berkembang. Pada beberapa kasus kebijakan
tersebut menyebabkan nasionalisasi modal asing indenpendency
berkembang sebagai respon terhadap kelemahan di dalam dependencia
theory. Kemajuan perekonomian di Negara berkembang akan lebih baik
melalui industrialisasi yang juga menciptakan keputusan bersama bagi
perekonomian global. Pada intinya, pergeseran yang terjadi adalah
peranan pemerintah semakin berkurang dalam perekonomian dan
selanjutnya perekonomian dikembalikan mekanisme pasar. Peranan
swasta melalui MNC’s lebih penting dalam menjalankan roda
perekonomian meskipun campur tangan pemerintah masih diperlukan
dalam beberapa hal. Kerjasama antara pemerintah dan swasta menjadi
lebih baik sebab pada dasarnya investasi asing langsung tidak hanya
menghasilkan modal, tetapi juga teknologi. Pergeseran paradigma
pembangunan disebabkan pula oleh demonstration effect dari
keberhasilan strategi pembangunan negara industri baru Asia (NICs).
Peningkatan investasi asing langsung oleh NICs meningkat pada dua
dekade terakhir, khususnya pada strategi industri yang berorientasi
ekspor.

4. Perencanaan Pembangunan Daerah

Terdapat 3 perncanaan pembangunan daerah yaitu :

Ø Pola dasar pembangunan daerah

Pola dasar pembangunan daerah analog dengan pola dasar yang tercantum
dalam GBHN pada tingkat nasional, berisi garis-garis besar kebijaksanaan atau
strategi dasar pembangunan daerah, baik untuk jangka panjang maupun jangka
pendek.

Ø Repelita Daerah

Repelita daerah merupakan penjabaran lebih lanjut dari pola dasar


pembangunan daerah yang dinyatakan berlaku dengan surat keputusan
Gubernur Kepala Daerah.

Ø Rencana tahunan dan anggaran pendapatan pendapatan dan


belanja daerah (APBD)

Rencana tahunan merupakan pedoman penyusunan APBD sedangkan


APBD merupakan tindakan pelaksanaan Repelita daerah, karena itu harus
terlihat jelas kaitan atau hubungan antara anggaran dan repelita, seperti juga
halnya hubungan antara GBHN atau pola dasar dengan repelita atau repelita
daerah.
5. Tahap-tahap perencanaan pembangunan daerah

MPR menentukan GBHN, GBHN harus dilaksanakan oleh presiden sebagai


mandataris MPR. Untuk merealisasikan dan melaksanakan tugas ini, presiden
bertugas untuk menyusun rencana pembangunan lima tahun (REPELITA)
melalui BAPPENAS.

Untuk merumuskan Repelita dilakukan sebagai berikut :

Ø Menghimpun semua rencana dri departemen dan lembaga lainnya


untuk ditolak, dicek dan kemudian disinkronkan.

Ø Menghimpun haluan dasar pembangunan dari semua propinsi untuk


diteliti, dicek dan kemudian disinkronkan.

Ø Mengumpulkan pendapat-pendapat, saran-saran dari kelompo social


dan masyarakat, termasuk perguruan tinggi mengenai rencana
atau konsep rencana nasional (REPELITA).

Sebelum menyusun dan merumuskan Repelita, setiap unit operasi


baik vertical maupun horizontal didalam setiap propinsi harus membuat
rancangan sementara rencana pembangunan, disamping program –
program rutin bagi tingkat yang lebih tinggi. Badan perencana dari
organisasi tersebut menerima dan mempelajari usulan tersebut.
Kemudian rencana tersebut dirumuskan dan disinkronisasikan berbentuk
sebagai rencana departemen. Kebijaksanaan dasar propinsi disampaikan
kepada BAPPENAS melalui departemen dalam negeri. Setelah
perumusan Repelita nasional dilaksanakan yang didasarkan pada
rencana-rencana departemen dan kebijaksanaan dasar propinsi.

6. Peran Pemerintah dalam Pembangunan Daerah

Peranan pemerintah daerah sangat penting dalam kegiatan


percepatan pembangunan daerah tertinggal. Peranan yang diberikan
selain dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana
fisik maupun subsidi langsung, yang juga tidak kalah pentingnya adalah
pemerintah daerah juga harus memberikan bimbingan teknis dan non
teknis secara terus menerus kepada masyarakat yang sifatnya
mendorong dan memberdayakan masyarakat agar mereka dapat
merencanakan, membangun, dan mengelola sendiri prasarana dan
sarana untuk mendukung upaya percepatan pembangunan di daerah
tertinggal serta melaksanakan secara mandiri kegiatan pendukung
lainnya. Daerah juga perlu mendorong terjadinya koordinasi dan
kerjasama antar wilayah yang melibatkan dua atau lebih wilayah yang
berbeda.

BAB 12

HUTANG LUAR NEGERI DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN DI


INDONESIA

1. Modal Asing dalam Pembangunan

Negara kita memiliki kekayaan alam melimpah akan tetapi pembuat


kebijakan investasi memandang bahwa pelaku usaha nasional belum
memiliki kapasitas yang cukup dalam mengelola kekayaan alam yang
masih berbentuk potensi dan terpendam di bumi Indonesia. Untuk itu,
Presiden soeharto pada tahun 1967 menerbitkan UU Penanaman Modal
Asing (UU PMA) dalam upaya menggerakkan ekonomi nasional dengan
memanfaatkan perusahaan-perusahaan asing yang diberi kesempatan
berinvestasi di Indonesia.

Terdapat 2 bahasan utama dalam makalh ini yaitu:

Ø Tentang bagaimana pengaturan relasi kerja majikan – buruh yang


merupakan substansi masalah dalam konteks perburuhan. Uraian
ini sekaligus menegaskan perspektif saya memandanh Buru
Harian Lepas.

Ø Kuatnya pengaruh modal asing dalam mengintervensi relasi kerja.


Tampaknya ada semacam “ ketegangan” antara logika modal dan
logika relasi kerja. Logika modal yang impersonal , cenderung
mengabaikan dimensi nilai – nilai kemanusiaan didalamnya demi
efektivitas dan produktivitas kerja yang bermuara pada
maksimalisai keuntungan.

2. Motivasi Negara Donor

Pengertian bantuan luar negeri dikaitkan dengan kriteria atau


kehendak donor -- bukan konsep baru. Di samping tujuan "humanitarian"
dan pelestarian lingkungan, ada beragam motivasi yang mendasari utang
luar negeri, dan setiap donor punya prioritas motivasi tersendiri. Motivasi
donor antara lain: hubungan sejarah atau persamaan kultur pertimbangan
politik dan strategis memberi pasaran untuk barang dan jasa oleh
pemasok dari negara mereka dan seperti Jepang, untuk menunjang
pengaliran modal swasta dari negara mereka dengan pembangunan
prasarana.
Banyak sudah studi untuk menunjukkan bobot tied dari bantuan luar
negeri, terutama dari Jepang. Perlu diingat, sebagian besar bantuan yang
kita terima berbentuk pinjaman bersyarat lunak. Bukan hibah yang tak
usah dikembalikan. Maka, negara donor pun berkepentingan agar utang
itu kelak bisa dibayar kembali.
Tentunya kepentingan motivasi berbeda antarnegara. Kalau dinilai secara
menyeluruh, sulit diketahui motivasi mana yang harus diperhatikan oleh
negara penerima. Kalau dinilai secara pragmatis, akan sangat masuk akal
bila kepentingan pemasok dan investor negara donor yang lebih
menonjol. Juga pertimbangan agar bantuan luar negeri digunakan untuk
meningkatkan daya pembayaran negara penerima (misalnya peningkatan
output dan ekspor). Jadi, bukan motivasi lain. Juga perlu dicatat: motivasi
kelestarian lingkungan, pemerataan, pengurangan kemiskinan, dan
pencapaian demokrasi (apa pun artinya) sering hanya untuk konsumsi
politik domestik negara donor.
Kita harus sadar, ada motivasi lain, dan belum tentu kehendak negara
donor sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan negara penerima. Nilai-
nilai yang dianut di negara donor berbeda dengan negara penerima utang.
Walau negara pengutang menyanggupi melakukan semua kehendak
negara donor, belum tentu bantuan luar negeri akan tidak dikurangi atau
ditingkatkan. Sebaliknya, kalau misalnya negara peminjam tak melakukan
kehendak donor, belum tentu pula bantuan luar negeri akan dikurangi.
Bantuan luar negeri yang terkait adalah contoh penggunaan senjata
ekonomi untuk mencapai tujuan negara donor, sanksi ekonomi terhadap
sejumlah negara Afrika Selatan. Masalahnya di sini bukan karena
kehendak donor, seperti kelestarian lingkungan dan pengurangan
kemiskinan tapi menggunakan senjata bantuan luar negeri tidak tepat,
bahkan tumpul, mengingat motivasi yang beragam. Keinginan untuk
pertumbuhan yang berkesinambungan (equitable growth) sudah
seharusnya jadi tujuan tersendiri, dan tak perlu dikaitkan dengan
pemberian bantuan luar negeri.

3. Struktur Pembiayaan Pembangunan

Defisit transaksi berjalan yang terjadi selama periode penelitian,


merupakan kondisi yang mendorong rentannya perekonomian nasional
dari pengaruh eksternal. Kondisi ini dapat diatasi dengan meningkatkan
arus modal masuk (capital inflow) dalam bentuk Penanaman Modal Asing,
hutang luar negeri atau melalui peningkatan ekspor. Setiap bentuk capital
inflow tersebut memiliki berbagai konsekuensi baik positif maupun negatif,
baik dari segi makro maupun mikro. Ketergantungan terhadap surplus
neraca modal untuk menutup defisit transaksi berjalan menimbulkan
konsekuensi berupa kewajiban pembayaran debt service yaitu
pembayaran cicilan dan bunga, sehingga akan menyebabkan
pengurangan cadangan devisa. Penambahan hutang baru apabila tidak
menimbulkan multiplier effect yang lebih besar, maka akan menyebabkan
beban debt service tahun berikutnya juga akan semakin meningkat.
Kondisi ini merupakan permasalahan yang urgent bagi kepentingan
perekonomian nasional.
Peningkatan dalam pemupukan sumber-sumber pembiayaan serta
pengelolaannya, baik oleh pemerintah maupun sektor swasta, diperlukan
guna mencapai tujuan strategis pembangunan yaitu perluasan
kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi . Pembiayaan investasi bagi
pembangunan berasal dari empat sumber, yaitu tabungan domestik
(pemerintah dan masyarakat), bantuan luar negeri, ekspor, dan investasi
asing. Tabungan domestik bersama-sama bantuan luar negeri diperlukan
dalam pembiayaan investasi. Peranan ekspor dalam struktur pembiayaan
pembangunan, khususnya dalam sistem ekonomi terbuka. Ekspor dari
host country merupakan substitusi investasi asing, hal ini tercermin dalam
hubungan timbal balik antara dua variabel tersebut. Pertumbuhan
keuangan di kawasan Asia yang semakin membaik, menyebabkan
permintaan akan modal swasta semakin meningkat. Selain itu,
ketergantungan pada pinjaman asing semakin berkurangnya dan beralih
pada jenis pembiayaan pembangunan yang lebih fleksibel, sehingga
mendorong perkembangan sistem perbankan dan pasar modal di
kawasan Asia. Dana yang bersumber dari luar negeri selama ini
didominasi oleh Foreign Direct Investment (FDI), investasi portofolio serta
pinjaman luar negeri.

BAB 13

PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM KONSEP PEMBANGUNAN


BERKELANJUTAN

1. Peranan lingkungan dalam perekonomian


Pengelolaan lingkungan termasuk pencegahan, penanggulangan
kerusakan dan pencemaran serta pemulihan kualitas lingkungan telah menuntut
dikembangkannya berbagai perangkat kebijaksanaan dan program serta
kegiatan yang didukung oleh sistem pendukung pengelolaan lingkungan lainnya.
Lingkungan memegang peranan penting dalam perekonomian, lingkungan
seringkali dikaitkan dengan proses industrialisasi. Proses industrialisasi ini
sebenarnya merupakan satu jalur untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
dalam arti tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf hidup yang lebih bermutu.

Dengan kata lain pembangunan industri merupakan suatu fungsi dari


tujuan pokok kesejahteraan rakyat bukan nerupakan kegiatan yang mandiri
hanya untuk mencapai fisik saja. Industrialisasi juga tidak terlepas dari usaha
untuk meningkatkan mutu SDM dan kemampuannya memanfaatkan secara
optimal sumber alam dan sumber daya lainnya. Hal ini berarti pula sebagai suatu
usaha untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja manusia disertai usaha
untuk meluaskan ruang lingkup kegiatan manusia.

2. Industrialisasi dan Pembangunan berkelanjutan

Industri mempunyai peranan sebagai sektor pemimpin (leading sector).


Leading sector ini maksudnya adalah dengan adanya pembangunan industri
maka akan memacu dan mengangkat pembangunan sektor-sektor lainnya
seperti sector pertanian dan sektor jasa misalnya pertumbuhan industri yang
pesat akan merangsang pertumbuhan sektor pertanian untuk menyediakan
bahan-bahan baku bagi industri. Sektor jasa pun berkembang dengan adanya
industrialisasi tersebut, misalnya berdirinya lembaga-lembaga keuangan,
lembaga-lembaga pemasaran/periklanan dan sebagainya, yang kesemuanya itu
nati akan mendukung lajunya pertumbuhan industri.

3. Industri dan eksternalitas dalam Pembangunan Berkelanjutan

Dalam pelaksanaan pembangunan nasional yang berkelanjutan,


sektor Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup perlu memperhatikan
penjabaran lebih lanjut mandat yang terkandung dari Program
Pembangunan Nasional, yaitu pada dasarnya merupakan upaya untuk
mendayagunakan sumberdaya alam yang dipergunakan sebesar
besarnya untuk kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian
fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang
berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat lokal
sertapenataan ruang. Pembangunan berkelanjutan dirumuskan sebagai
pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan
hak pemenuhan kebutuhan generasi mendatang. Pembangunan
berkelanjutan mengandung makna jaminan mutu kehidupan manusia dan
tidak melampaui kemampuan ekosistem untuk mendukungnya. Dengan
demikian pengertian pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pada saat ini tanpa mengurangi
kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan-
kebutuhan mereka.

Konsep ini mengandung dua unsur :

Ø Kebutuhan, khususnya kebutuhan dasar bagi golongan


masyarakat yang kurang beruntung, yang amat perlu
mendapatkan prioritas tinggi dari semua negara.

Ø Keterbatasan, penguasaan teknologi dan organisasi sosial harus


memperhatikan keterbatasan kemampuan lingkungan untuk
memenuhi kebutuhan manusia untuk saat ini dan dimasa yang
akan datang.

Diposkan oleh Dian Novita di 19.16 0 komentar


Posting Lama Beranda
Langgan: Entri (Atom)

Pengikut
Arsip Blog
 ▼  2010 (8)
o ▼  April (1)
 BAB VII Komunikasi Dalam Bisnis
o ►  Maret (5)
 BAB VI Komunikasi dalam Pertemuan dan
Rapat
 BAB III Macam – Macam Komunikasi
 Bab V Unsur – Unsur Komunikasi
 BAB IV Gaya Hidup dan Penampilan dalam
Berkomunik...
Mengenai  BAB 1 dan 2 Latar Belakang dan Peranan
Saya Konmunikasi...
o ►  Januari (2)
 BAB 11 Pembangunan Daerah 1. Pengertian
Pe...
 Tugas Masalah Kemiskinan
Dian Novita
Lihat profil  ►  2009 (5)
lengkapku o ►  November (5)
 BAB 7 Perubahan Sruktural Dalam Proses
Pembanguna...
 BAB 5 Strategi Pertumbuhan dan
Pembangunan Eko...
 BAB 1 3. Evolusi Makna Pembangunan Secara
...
 PELAKU EKONOMI ( UMKM ) Usaha Mikro
Kecil Meneng...
 Nama : Dian Novita Kelas : 2DD04 NPM :
302...

Template Picture Window. Didukung oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai