Komunikasi bisnis merupakan salah satu hal yang penting dalam menjalankan suatu
bisnis atau perusahaan. Komunikasi ini bisa diartikan sebagai suatu komunikasi yang
dilakukan secara verbal maupun non verbal. Dimana dalam komunikasi ini berisi
pendapat, ide, gagasan, maupun informasi. Komunikasi ini dapat dilakukan secara
personal maupun impersonal.
Untuk memahami pengertian komunikasi bisnis lebih jauh, berikut adalah pengertiannya
menurut beberapa ahli :
Komunikasi Bisnis adalah pertukaran informasi, gagasan, pendapat, intruksi yang punya target tertentu
yang dihidangkan secara personal maupun impersional melalui lambang atau sinyal.
William Albig
Definisi komunikasi bisnis adalah suatu tindakan pertukaran informasi, ide/ opini, intruksi, dan
sebagainya, yang disampaikan secara personal maupun non-personal melalui lambang dan sinyal untuk
mencapai target perusahaan.
Rosenbalt
Arti komunikasi bisnis adalah komunikasi yang dipakai di dalam dunia bisnis yang termasuk berbagai
macam bentuk komunikasi, baik itu verbal maupun non-verbal untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Djoko Purwanto
Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal dalam bernegosiasi, setiap pihak perlu
memahami prinsip win-win solution.
Melakukan Kolaborasi (collaborating)
Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau kerjasama
bisnis antara seseorang dengan orang lain. Melalui jalinan komunikasi bisnis,
seseorang dapat dengan mudah melakukan kerjasama bisnis baik antara perusahaan
dosmetik maupun dengan perusahaan asing.
Saat ini kerjasama antar perusahaan di berbagai belahan dunia relatif mudah dilakukan
seiring dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dewasa ini.
Seseorang dapat menggunakan beberapa media telekomunikasi yang ada seperti
telepon biasa, faksmili, telepon genggam, internet, email dan telekomferensi. Teknologi
komunikasi tersebut sangat penting artinya dalam memperat kerjasama dalam dunia
bisnis.
Sehingga, hal ini sangat penting untuk mengolah nada suara dan ekspresi wajah ketika
menyampaikan pesan secara tatap muka(face to face) atau melalui telephone yang
hanya mengolah nada suara.
1. Rapat
2. Telepon resmi
3. Meeting proyek
4. Presentasi
Berkomunikasi menggunakan bahasa tubuh termasuk gerakan, gestur, dan postur, dan
kontak mata merupakan hal penting dalam aspek komunikasi non-verbal. Kontak mata
menunjukkan apakah kamu tertarik dengan apa yang di bicarakan dan di dengarkan,
tetap menjaga durasi selama kontak mata, karena jika terlalu lama bisa menimbulkan
arti agresivitas.
Sedangkan jika terlalu sebentar bisa menimbulkan arti kalau pembicaraan yang sedang
terjadi kurang menarik. Dan masih banyak lagi komunikasi non-verbal dari gestur tubuh
lainnya.
Komunikasi tertulis
Email adalah salah satu contoh komunikasi tertulis paling mudah ditemui dalam
komunikasi tertulis. Kebanyakan perusahaan menggunakan email atau media pesan
elektronik lainnya untuk berkomunikasi dengan timnya.
Meskipun email tampil lebih santai daripada surat biasa, email masih memiliki bobot
yang sama tergantung bagaimana kamu menyampaikannya dan perusahaanmu
rasakan.
Audience
Pikirkan tentang target audience yang akan membaca emailmu sebelum kamu kirim.
Mengetahui audience akan membantumu untuk menambah nada pesanmu agar
pesanmu lebih efektif.
Formalitas
Tingkat formalitas harus mengikuti sesuai dengan tingkat audience kamu, misalnya
surat bisnis maka harus ditulis secara formal daripada email dengan teman atau
keluarga. Kamu juga harus mempertimbangkan pemformatan dalam menulis email,
karena hal tersebut menentukan jenis formalitasnya.
Gaya
Jenis gaya yang kamu gunakan dalam komunikasi tertulis tergantung keinginan yang
kamu gunakan. Misalnya, email harus sesingkat mungkin.
Jenis Komunikasi Bisnis
Dalam komunikasi bisnis juga terdapat jenis – jenis komunikasi. Untuk memperlancar
komunikasi dalam suatu bisnis maka karyawan maupun staf lainnya harus memahami
setiap jenis komunikasi ini
Terdapat lima jenis komunikasi bisnia yang tentu sangat penting untuk dipelajari. Agar
lebih memahami setiap jenis komunikasi tersebut maka akan dibahas contoh dari
masing – masing komunikasi tersebut.
Komunikasi Internal
Komunikasi internal ini merupakan salah satu komunikasi bisnis yang bersifat internal.
Dalam hal ini dimaksudkan bahwa komunikasi ini terjadi di dalam sebuah organisasi
atau perusahaan. Jadi, yang terlibat dari komunikasi ini hanyalah anggota dari
organisasi atau perusahaan tersebut.
Dalam komunikasi ini dapat saling bertukar gagasan melalui tatap muka langsung,
telepon, maupun email atau fax. Namun, di era teknologi yang semakin canggih ini
sudah banyak media sosial yang memudahkan dalam berkomunikasi.
Contoh dari komunikasi internal ini, yaitu komunikasi antar sesama karyawan atau
atasan dan lainnya. Dalam komunikasi ini tidak memperhatikan tingkatan. Jadi
komunikasi internal ini dapat dilakukan oleh siapapun asalkan masih dalam satu
organisasi atau perusahaan.
Komunikasi Vertikal
Dalam komunikasi vertikal ini biasanya dilakukan antar tingkatan. Jadi, jika dalam
perusahaan terdapat tingkatan jabatan atau posisi. Komunikasi vertikal ini harus terjadi
timbal balik dari komunikasi yang telah dilakukan.
Dalam komunikasi ini, contohnya komunikasi yang dilakukan antar direksi tanpa
melibatkan bawahan. Seperti yang telah dibahas sebelumnya bahwa dalam komunikasi
ini harus terdapat timbal balik atau komunikasi dua arah.
Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal ini dilakukan pada tingkatan atau jabatan yang sama.
Komunikasi ini biasanya bersifat lebih santai atau nonformal. Komunikasi ini tidak perlu
memperhatikan kaidah dan bisa dilakukan dalam bahasa sehari- hari.
Jenis komunikasi ini contohnya yaitu komunikasi yang dilakukan oleh sesama
karyawan. Bentuk komunikasi ini biasanya tidak begitu serius. Bahkan dapat diselipkan
gurauan atau candaan. Pada dasarnya komunikasi ini dilakukan pada tingkatan yang
sama. Sehingga hal ini memuncukan obrolan yang sederhana.
Nah itulah pembahasan mengenai pengertian, jenis, dan contoh dari komunikasi bisnis.
Tentunya, jenis-jenis komunikasi dan skill dalam berkomunikasi untuk bisnis sangat
penting. Terutama ketika seseorang ingin fokus dalam organisasi dalam suatu bisnis.
Kesimpulan
Setiap bisnis harus memiliki strategi komunikasi bisnis yang efektif dan baik yang
diterapkan untuk setiap anggota karyawan Anda. Dalam pembukuan misalnya, Anda
harus memetakan dan memberikan komunikasi yang jelas tentang hak akses laporan
keuangan dan proses pencatatan pembukuan bisnis. Jika hal tersebut tidak dilakukan,
tentunya laporan keuangan Anda, bisa saja digunakan oleh pihak yang
bertanggungjawab.
Dengan Accurate Online, Anda dapat meminimalisir hal ini dengan fitur approval. Fitur
approval atau persetujuan transaksi adalah fitur pada Accurate Online yang berguna
memeberikan hak akses berbeda untuk setiap karyawan yang berbeda.
Ketidaksesuaian antara pesan yang diterima dengan pesan yang dikirimkan dalam
komunikasi bisnis dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti struktur organisasi yang
kompleks, perbedaan status, kurangnya rasa percaya, pemilihan saluran komunikasi
yang tidak tepat, iklim komunikasi yang tertutup, membludaknya informasi,
kompleksnya pesan yang disampaikan, adanya persaingan pesan, komunikasi yang
tidak etis, dan gangguan fisik.
1. Pesan berantai
Misalnya, sambungan kabel yang kuang baik pada sound system, kualitas suara sound
system yang kurang baik, lampu yang tiba-tiba padam, terhalangnya khalayak oleh
tembok atau penghalang lainnya, salinan surat yang tidak terbaca, dan lain-lain.
3. Pesan bermakna ganda
Selain karena adanya gangguan atau hambatan fisik yang terjadi dalam proses
komunikasi bisnis, pesan yang bermakna ganda juga dapat mengganggu proses
penyampaian pesan dalam komunikasi bisnis. Hal ini juga dapat memicu terjadinya
kesalahpahaman dalam komunikasi bisnis.
Kesalahan dalam memilih dan menggunakan saluran komunikasi yang tepat dapat
mendistrosi pesan dan menghilangkan makna pesan yang dimaksud.
Dalam komunikasi bisnis, kita harus jeli melihat situasi dan memilih saluran
komunikasi yang tepat. Pemilihan saluran komunikasi harus disesuaikan dengan sifat
pesan dan khalayak sasaran. Misalnya, penyampaian informasi mengenai kegiatan
perusahaan kepada khalayak di luar organisasi atau perusahaan dilakukan
melalui press release dan bukan secara tatap muka.
5. Kurang memperhatikan pesan
Adakalanya saat rapat, kita tidak sepenuhnya menyimak apa yang disampaikan oleh
atasan atau rekan kerja lainnya. Hal ini dipicu oleh adanya persaingan antara proses
penerimaan pesan dengan lingkungan sekitar seperti lampu mati, suara yang berisik,
atau hal-hal lain yang menggangu konsentrasi.
Perhatian dan konsentrasi menjadi terpecah dan pesan pun tidak dapat diterima
dengan utuh dan kesalahpahaman pun tak terhindarkan.
Misalnya, orang Medan yang berbicara dengan nada suara yang keras kerap
disalahartikan oleh orang yang berasal dari suku lain. Mereka menganggap orang
Medan marah-marah sehingga pesan yang diterima pun menjadi salah.
1. Empati
3. Memeriksa persepsi
4. Mengevaluasi persepsi
9. Memberi waktu
10. Berkomunikasi
1. Klarifikasi langsung
3. Menjelaskan ulang
Salah satu teknik atau cara yang bisa dilakukan untuk membenarkan
persepsi seseorang tentunya adalah dengan cara menjelaskan kembali
gagasan komunikasi yang sebelumnya telah disampaikan. Penyampaian
kembali ini bisa dilakukan dengan teknik yang berbeda, oleh orang yang
berbeda, dan berbagai cara yang lainnya. Dengan melakukan hal ini
maka persepsi seorang komunikator bisa diperbaiki dengan lebih tepat.
Baca juga tentang Fungsi Gatekeeper dalam Komunikasi Massa
Salah satu cara atau upaya penjelasan kembali ketika berusaha untuk
memperbaiki persepsi yang dimiliki oleh komunikator adalah dengan
menggunakan bahasa tubuh yang sesuai. Bahasa tubuh yang sesuai atau
mendukung maksud dari komunikasi yang kita lakukan, bisa sangat
membantu komunikan dalam memahami pesan kita yang sebenarnya.
Tentunya hal ini bisa sangat berguna apabila kita melakukan klarifikasi
secara langsung.
Selain melakukan jumpa pers, kamu juga bisa memberikan press release
yang bisa berguna untuk memberikan keterangan terhadap masyarakat
melalui media massa seperti koran ataupun yang lainnya. Dengan
melakukan press release, maka kita bisa memberikan informasi pada
khalayak luas dengan cepat.
7. Empati
Empati adalah salah satu hal penting yang bisa membantu suatu proses
komunikasi. Salah satu hal yang bisa dibantu dengan adanya empati
adalah dalam hal memahami komunikan ataupun komunikator. Dengan
adanya persepsi, kita berusaha untuk menyelami alam pikiran
komunikator dan komunikan sehingga kita bisa mengurangi tingkat
kesalahan komunikasi yang mungkin terjadi. Walaupun hal ini bisa saja
tidak mudah untuk dilakukan, terutama pada mereka yang masih awal
dalam melakukan atau berlatih empati, akan tetapi kemampuan untuk
melakukan empati adalah suatu hal penting yang bisa membantu dalam
mengatasi kesalahan persepsi dalam komunikasi. Ketahui
tentang Empati dalam Komunikasi Interpersonal
8. Memeriksa persepsi
Salah satu cara yang bisa berperan sebagai cara mengatasi kesalahan
persepsi dalam komunikasi ataupun dalam mencegah agar persepsi kita
tidak salah adalah dengan cara melakukan pemeriksaan dan evaluasi
terhadap persepsi yang kita miliki. Pemeriksaan persepsi ini bisa
dilakukan dengan cara mempertanyakan atau tidak langsung
mempercayai persepsi yang saat itu sedang kita miliki. Dengan cara ini,
kita bisa menjaga atau setidaknya mengurangi potensi terjadinya
kesalahan persepsi. Baca juga tentang Cara Mempersatukan Persepsi
dalam Bahasa Komunikasi
Senada dengan cara di atas, langkah berikutnya yang bisa kita gunakan
sebagai salah satu cara untuk mengatasi kesalahan persepsi adalah
dengan tidak mempercayai kesan pertama sebagai kesan final. Cara ini
adalah penerapan lanjutan mengenai bagaimana cara untuk memeriksa
persepsi di atas. Dengan melakukan hal ini, kamu bisa mengurangi
risiko munculnya persepsi yang salah atas komunikasi yang kamu
lakukan. Hal ini terutama sangat berguna untuk komunikan dalam suatu
komunikasi satu arah.
Selain melakukan beberapa hal di atas, cara lain yang bisa dilakukan
sebagai salah satu car untuk mengatasi kesalahan persepsi adalah dengan
cara memberikan jeda waktu. Maksudnya adalah, komunikator bisa
memberikan jeda waktu selama beberapa saat bagi komunikan untuk
bertanya atau menyampaikan pendapat, atau memberikan respons
terhadap apa yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan juga bisa
memberikan jeda waktu bagi komunikator dalam komunikasi yang
dilakukan supaya mereka bisa mengetahui lebih pasti terhadap apa yang
disampaikan oleh komunikator dengan menunggu kata-kata apa yang
akan disampaikan olehnya pada komunikasi yang berjalan.
Selain beberapa cara di atas, cara berikutnya yang bisa dilakukan untuk
mengatasi kesalahan persepsi dalam komunikasi adalah dengan memiliki
sikap yang tidak defensif. Sifat ini akan membuat komunikasi yang kita
lakukan jadi lebih baik karena kita tidak berupaya untuk
mempertahankan pendapat atau persepsi masing-masing secara ekstrem.
b. Gaya-Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Kepemimpinan OtokratisGaya ini kadang-kadang dikatakan kepemimpinan terpusat pada diri
pemimpin atau gaya direktif. Gaya ini ditandai dengan sangat banyaknya petunjuk yang datangnya dari
pemimpin dan sangat terbatasnya bahkan sama sekali tidak adanya peran serta anak buah dalam
perencanaan dan pengambilan keputusan.
Pemimpin secara sepihak menentukan peran serta apa, bagaimana, kapan, dan bilamana berbagai tugas
harus dikerjakan. Yang menonjol dalam gaya ini adalah pemberian perintah.
Pemimpin otokratis adalah seseorang yang memerintah dan menghendaki kepatuhan. Ia memerintah
berdasarkan kemampuannya untuk memberikan hadiah serta menjatuhkan hukuman.
Gaya kepemimpinan otokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan cara segala kegiatan yang akan dilakukan semata-
mata diputuskan oleh pimpinan.
Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan otokratis adalah sebagai berikut:
Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahannya dilakukan secara
ketat;
Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran pertimbangan atau pendapat;
Lebih banyak kritik dari pada pujian, menuntut prestasi dan kesetiaan sempurna dari bawahan tanpa
syarat, dan cenderung adanya paksaan, ancaman, dan hukuman.
1. Bawahan diberikan kelonggaran atau fleksibel dalam melaksanakan tugas-tugas, tetapi dengan
hati-hati diberi batasan serta berbagai produser;
2. Bawahan yang telah berhasil menyelesaikan tugas-tugasnya diberikan hadiah atau penghargaan,
di samping adanya sanksi-sanksi bagi mereka yang kurang berhasil, sebagai dorongan;
3. Hubungan antara atasan dan bawahan dalam suasana yang baik secara umum manajer bertindak
cukup baik;
4. Manajer menyampaikan berbagai peraturan yang berkaitan dengan tugas-tugas atau perintah, dan
sebaliknya para bawahan diberikan kebebasan untuk memberikan pendapatannya.
Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan
peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang
kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan kecewa karena
ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta
pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.
14. Gaya kemimpinan asertif (Assertive)Gaya kepemimpinan ini sifatnya lebih agresif dan
mempunyai perhatian yang sangat besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan gaya
kepemimpinan lainnya.
Pemimpin tipe asertif lebih terbuka dalam konflik dan kritik. Pengambilan keputusan muncul
dari proses argumentasi dengan beberapa sudut pandang sehingga muncul kesimpulan yang
memuaskan.
Apapun jenis kepemimpinan yang diterapkan dalam bisnis, pemimpin yang efektif memiliki sifat-sifat
yang dapat berkontribusi terhadap berkembangnya suatu bisnis. Ada lima sifat yang harus dimiliki
oleh seorang pemimpin. Pertama, seorang pemimpin yang efektif harus terus berinovasi dalam
membangun suatu nilai dan penerapan dalam bisnis, tidak terus berpaku pada cara-cara yang
konvensional. Kedua, seorang pemimpin yang efektif harus menginspirasi dan memotivasi semua
orang dalam perusahaan untuk mencapai visi yang ingin dituju bersama. Ketiga, seorang pemimpin
harus bisa menjadi teladan yang baik bagi para pekerjanya. Hal ini memotivasi para karyawan untuk
ingin terus meningkatkan kemampuan dan kinerja dalam diri mereka. Keempat, seorang pemimpin
yang efektif harus memiliki tingkat kecerdasan emosional yang tinggi dan mampu memahami
perasaan dalam diri tiap pekerjanya. Pemimpin yang efektif harus menghargai perasaan para
anggotanya dan membangun hubungan yang baik dengan mereka. Kelima, pemimpin yang efektif
memungkinkan para anggotanya untuk bertindak dengan memberikan akses terhadap informasi dan
memberdayakan para pekerjanya untuk bekerja dengan seluruh kemampuan yang mereka miliki.
Maka dari itu, untuk membangun dan mempertahankan suatu bisnis yang sukses, seorang
wirausahawan (entrepreneur) harus memiliki dan menerapkan kepemimpinan yang efektif dalam
menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan meningkatkan kinerja para pekerjanya untuk
mengembangkan bisnisnya.
. Struktur organisasi
2. Arah komunikasi
4. Kepuasan pegawai
5. Fungsi organisasi
6. Pengambilan keputusan
7. Kepemimpinan
8. Saluran komunikasi
9. Gaya komunikasi