PENDAHULUAN
Komunikasi bisnis merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi. Hal itu
digunakan untuk memberikan instruksi kerja, memimpin dan menghadiri rapat,
wawancara calon karyawan, presentasi bisnis hingga menyusun laporan bisnis.
Tidak hanya komunikasi lisan, bentuk komunikasi tertulis juga sangat diperlukan.
Oleh sebab itu, dengan meningkatkan efektivitas komunikasi bisnis secara tepat
maka akan didapatkan beberapa keuntungan diantaranya membawa dampak
positif pada keberhasilan usaha bisnis serta mampu menunjang karir para
eksekutif dan staff suatu organisasi / perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi
2. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lbih yakni
komunikator dan komunikan.
3. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya
beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4. Menggunakan saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap
muka, menggunakan media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan
orang secara bersamaan.
5. Meggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat
dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6. Pencapaian tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan
organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh manajemen.
Komunikasi bisnis adalah pertukaran informasi, pesan, gagasan, dan hal lain yang
sejenisnya yang dilakukan secara pribadi atau umum malalui media baik berupa
simbol atau tanda-tanda untuk mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.
Komunikasi bisnis adalah pertukaran ide, konsep, informasi, atau pesan yang
berkaitan dengan suatu tindakan untuk mencapai suatu tujuan komersial.
Menurut Pendapat Persing (1981)
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa
komunikasi bisnis adalah proses pertukaran informasi atau sejenisnya yang
dilakukan secara langsung atau tidak langsung dengan menggunakan media
komunikasi demi tercapainya suatu tujuan bisnis.
A. Komunikasi Verbal
Diambil dari kata dasarnya yaitu ‘verbal’, komunikasi verbal ini menggunakan
satu kata atau lebih. Dalam dunia bisnis, bentuk komunikasi verbal ini digunakan
baik secara tertulis maupun secara lisan dengan struktur dan terorganisasi dengan
baik dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan atau penerima
pesan.
Dalam dunia bisnis, umumnya bentuk komunikasi verbal ini digunakan ketika
sedang rapat, seminar, atau yang lainnya yang berhubungan dengan operasional
perusahaan. Namun, kekurangan dari komunikasi verbal jika tidak dikuasai
dengan baik maka akan timbul berbagai hal yang di antaranya:
1. Keterbatasan Kata
Biasanya beberapa hal seperti benda, orang, atau sesuatu hal lain yang belum bisa
disampaikan dengan menggunakan kata atau bahasa verbal. Sehingga komunikasi
verbal pun tidak berjalan dengan baik dan lancar.
2. Kata Ambigu
3. Kata Bias
Umumnya, kata-kata yang bias ini menyangkut soal budaya dari daerah tertentu.
Seperti halnya suatu bahasa dari Jawa akan berbeda maknanya jika diartikan
dalam bahasa Sunda. Contoh, orang mengatakan kata ‘gedhang’. Dalam bahasa
Jawa, kata tersebut berarti ‘pisang’, sedangkan bahasa Sunda mengartikan bahwa
kata itu adalah ‘pepaya’.
4. Percampuran Fakta
Komunikasi verbal dalam komunikasi bisnis ini sering terjadi percampuran fakta
dan makna. Sehingga akan timbul pesan atau informasi yang baru dan bisa saja
tidak sesuai dengan informasi atau pesan yang sebenarnya.
B. Komunikasi Non-Verbal
Semua fungsi komunikasi bisnis seperti yang telah di sebutkan dan di jelaskan di
atas, tentunya melibatkan adanya sebuah proses yang terintegrasi. Proses
komunikasi bisnis, dapat anda amati pada gambar di bawah ini :
2. Simbol/ isyarat
Tahap yang kedua, seseorang yang memiliki ide/ gagasan/ informasi tersebut,
kemudian di tuangkan kedalam sebuah simbol atau isyarat yang dapat berupa
bahasa, tulisan, kode, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian
muka lainnya), dan lain sebagainya untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap,
perilaku atau menunjukkan arah tertentu.
3. Media / penghubung
penerima pesan. Media komunikasi yang digunakan dapat berupa media
elektronik seperti TV, radio surat kabar, papan pengumuman, telepon dan
lainnya. Dalam memilih media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan,
haruslah memperhatikan isi pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima
pesan, situasi dsb. Hal tersebut perlu diperhatikan karena efektifitas dalam
komunikasi bisnis sangat di perhitungkan.
5. Penerima pesan
Setalah kode/isyarat di terima oleh penerima pesan. tahap selanjutnya adalah
penerima pesan, artinya pesan tersebut di adopsi / dilakukan sesuai dengan
maksud pengirim pesan tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh
pengirim.
6. Balikan (feedback)
Tahap ke 6 ini adalah tahap di mana penerima pesan memberikan balasan atas
pesan yang telah di terimanya dari pengrim pesan. Dengan adanya balikan
(feedback) ini, pengirim pesan akan dapat mengetahui bagaimana tanggapan dari
penerima pesan. Balikan dapat berupa kesan, kritikan, informasi, dan lain
sebagainya.
7. Gangguan
Ganggungan bukanlah salah satu tahap dalam proses komunikasi bisnis. namun
gangguan memiliki pengaruh yang negatif terhadap efektifitas dalam komunikasi
bisnis. gangguan dalam komunikasi bisnis akan dapat menghambat bahkan
memutus proses komunikasi bisnis. Oleh karena itu, gangguan ini perlu untuk di
kurangi atau di minimalisir.
Komunikasi bisnis memiliki empat fungsi yang memiliki peran penting dalam
kelancaran perusahaan. Di bawah ini ada empat fungsi penting dari komunikasi
bisnis.
1. Fungsi Integratif
Fungsi komunikasi bisnis yang pertama adalah fungsi integratif. Dalam hal
ini, komunikasi bisnis dituntut untuk menciptakan atmosfer kerja yang
kondusif. Sehingga segala bentuk aktivitas yang terjadi di perusahaan bisa
berjalan secara efektif dan efisien. Perusahaan bisa beroperasi secara
terpadu tanpa ada bagian yang tertinggal. Fungsi koordinasi termasuk ke
dalam bagian dari fungsi integratif. Fungsi koordinasi meliputi penetapan
jadwal kegiatan perusahaan, penetapan otoritas dan saluran informasi,
serta pelatihan para pekerja di perusahaan.
2. Fungsi Persuasif
Komunikasi bisnis memiliki fungsi persuasif. Fungsi persuasif dari
komunikasi bisnis memiliki tujuan untuk mempengaruhi dan mengubah
pola pikir, kepercayaan, dan sikap seseorang agar bisa bertindak sesuai
dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan. Salah satu bentuk dari
fungsi persuasif dalam komunikasi bisnis terlihat dalam aktivitas
negosiasi. Dalam hal ini, pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi harus
memikirkan win win solution atau keadaan yang mana pihak-pihak yang
terlibat dalam komunikasi bisnis harus mendapatkan keuntungan yang
sama.
3. Fungsi Informatif
Komunikasi bisnis memiliki tujuan untuk menyampaikan informasi terkait
dengan bisnis kepada pihak eksternal perusahaan. Oleh karena itu,
komunikasi bisnis memiliki fungsi informatif. Fungsi informatif dari
komunikasi bisnis diperlukan untuk mendukung keberlangsungan kegiatan
operasional perusahaan, aktivitas pimpinan perusahaan, dan karyawan
perusahaan. Fungsi informatif dari komunikasi bisnis bersifat global.
Komunikasi bisnis bisa dilakukan oleh siapa saja yang terlibat dalam
perusahaan dan meliputi informasi produksi, pemasaran, penjualan,
keuangan, dan informasi lain yang dibutuhkan oleh perusahaan.
4. Fungsi Regulatori
Komunikasi bisnis memiliki fungsi regulatori. Fungsi komunikasi bisnis
yang ini berkaitan dengan pengendali dan pengaturan perusahaan.
Sehingga perusahaan bisa melakukan aktivitas produksi, promosi, dan
lainnya berjalan dengan lancar. Fungsi regulator bisa terlihat dalam bentuk
laporan dari karyawan ke pihak pimpinan perusahaan dan pemberian
perintah dari pimpinan perusahaan ke karyawan perusahaan.
Secara Internal
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi dapat diartikan sebagai transfer informasi atau pesan dari pengirim
pesan (komunikator) ke penerima pesan (komunikan). Dengan maksud bahwa
proses tersebut bertujuan untuk mencapai saling pengertian.
Bisnis adalah kegiatan sistem ekonomi yang diarahkan pada manajemen dan
distribusi hasil industri dan jasa profesional yang mendatangkan keuntungan.
Komunikasi bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi.
Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar
informatif tetapi juga haruslah “Persuasif” agar pihak lain bersedia menerima
suatu paham atau keyakinan untuk melakukan suatu kegiatan. Komunikasi Bisnis
diperlukan untuk memberikan instruksi kerja, memimpin dan menghadiri rapat,
mewawancarai calon karyawan, menulis surat, melakukan presentasi bisnis
hingga menyusun laporan bisnis.
3.2 Saran
Saran yang bisa saya berikan berdasarkan ulasan yang terdapat pada makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Perlu pemahaman intensif oleh setiap orang yang ingin berkomunikasi pada
proses dan unsur komunikasi agar pesan yang disampaikannya mampu dipahami
atau bahkan dituruti oleh penerima
2. Sebaiknya agar komunikasi berjalan lebih efektif dan efisien, pelaku dalam
komunikasi harus mengetahui dan memahami bentuk dasar komunikasi dan
mengimplementasikannya dalam percakapan sehari-hari
3. Dalam memuluskan urusan bisnis, perlu sekiranya pengoptimalan aspek-aspek
serta pendekatan-pendekatan yang ada dalam komunikasi bisnis, karena
komunikasi adalah hal dasar dalam penyampaian ide bisnis tersebut
KOMUNIKASI BISNIS
FAKTOR PENTING MENUJU SUKSES DUNIA USAHA
I Nyoman Mustika,SE.,MM
NIM : 1602612010095
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2018
Daftar Pustaka