PERTEMUAN 1
1. Secara Klasik
1
2. Secara Moderat
Pengertian komunikasi paling tidak melibatan dua orang atau lebih, dan proses
pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara
komunikasi yang lazim diguakan melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal
nonverbal.
2
e) Menurut Curtis (1992:6), Komunikasi bisnis sesuai dengan komunikasi
dalam organisasi bisnis dalam pertunjukan untuk memecahkan masalah dan
membuat keputusan. Menurut posisi yang lebih tinggi dalam bisnis, ia
semakin bergantung pada keahlian dari orang lain untuk membuat keputusan
dan memecahkan masalah untuk sukses.
Pada dasarnya terdapat 2 bentuk dasar komunikasi dalam dunia bisnis, yaitu
komunikasi verbal dan nonverbal.
1. KomunikasiVerbal
Komunikais verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi untuk
menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain baik tertulis (written)
maupun lisan (oral). Komunikasi verbal ini memiliki struktur teratur dan
terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis
dapat tercapai dengan baik. Dalam dunia bisnis, beberapa contoh komunikasi
verbal yakni: penyampaian pesan melalui surat, memo, teknologi komunikasi
modern, rapat pimpinan, briefing kepada karyawan, wawancara kerja, dan
presentasi.
3
b. Mendengar dan Membaca
Komunikasi fektif adalah komunikasi yang berlangsung dua arah. Untuk
melakukan hal tersebut diperlukan keterampilan mendengar (listening)
dan membaca (reading) yang baik. Meskipun mendengar dan membaca
adalah hal yang berbeda, keduanya memerlukan pendekatan yang serupa.
Langkah pertama adalah mencatat informasi, hal ini berguna untuk
menangkap inti pembicaraan atau bacaan. Selanjutnya yaitu menafsirkan
dan menilai informasi. Lngkah ini merupakan bagian terpenting dalam
proses mendengar. Selanjutnya dilakukan penyaringan suatu informasi
yang bertujun untuk memutuskan mana informasi yang penting dan yang
tidak penting.
2. Komunikasi Nonverbal
Berdasarkan teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata,
mereka telah menggunakan komunikasi nonverbal dalam gerakan-gerakan
tubuh, bahasa tubuh (body language) sebagai alat untuk berkomunikasi
dengan orang lain. Contoh sederhana komunikasi nonverbal : sikap seseorang
yang secara spontan mengerutkan dahi, raut muka yang berubah, atau mata
berkedip-kedip tanpa disengaja dan tak pernah direncanakan sebelumnya.
Contoh lainnya, disaat Anda memperoleh kabar bahwa anak kesayangan anda
satu-satunya mendapatkan penghargaan sebagai juara pertama dalam lomba
tingkat nasional atau internasional! Bagaimana reaksi anda pada saat itu?
Senang bercampur haru, Atau melihat ekspresi wajah rekan Anda yang
menghadapi masalah, kesusahan maupun mereka yang senang atau gembira.
4
1. Memberikan informasi
2. Mengatur alur percakapan
3. Mengekspresikan emosi
4. Memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-pesan
verbal
5. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
6. Mempermudah tugas-tugas khusus
Menurut Biwee dan Thill dalam buku Business Communication Today, 6e, proses
komunikasi terdiri atas 6 tahap yaitu:
1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan
5
2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan
Agar ide dapat diterima dan dimengerti secara sempurna, pengirim pesan
harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subjek (apa yang ingin
disampaikan), maksud (tujuan), audiens, gaya personl dan latar belakang
budaya.
6
a. Masalah dalam Mengembangkan pesan
Saat merumuskan pesan dapat timbul masalah-masalah yang disebabkan oleh
munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi
yang ada atau dengan orang yang akan menerima, adanya pertentangan
emosi, atau adanya kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan.
b. Masalah dalam Menyampaikan Pesan
Masalah dalam penyampaian pesan yang paling jelas adalah faktor fisik,
misalnya sambungan kabel yang jelek, akustik yang lemah, dan tindakan
yang tak terbaca.
c. Masalah dalam Menerima Pesan
Masalah yang muncul dalam penerimaan suatu pesan antara lain adanya
persaingan antara penglihatan dengan suara, kursi yang tidak nyaman, lampu
kurang terang, dan kondisi lain yang dapat mengganggu konsentrasi
penerima.
d. Masalah dalam Menafsirkan Pesan
Munculnya kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pesan.
a) Hambatan Sosiologis
7
b) Hambatan Antropologis
Komunikasi akan berjalan lancar jika suatu pesan yang disampaikan komunikator
diterima oleh komunikan secara tuntas, yaitu diterima dalam pengertian received
atau secara inderawi, dan dalam pengertian accepted atau secara rohani. Seorang
pemirsa televisi mungkin menerima acara yang disiarkan dengan baik karena
gambar yang tampil pada pesawat televisi amat terang dan suara yang keluar amat
jelas, tetapi mungkin ia tidak dapat menerima ketika seorang pembicara pada
acara itu mengatakan bahwa daging babi lezat sekali. Si pemirsa tadi hanya
menerimanya dalam pengertian accepted. Jadi teknologi komunikasi tanpa
dukungan kebudayaan tidak akan berfungsi.
c) Hambatan Psikologis
Prasangka merupakan salah satu hambatan berat bagi kegiatan komunikasi, karna
orang yang berprasangka belum apa-apa bersikap menentang komunikator. Pada
orang yang bersifat prasangka emosinya menyebabkan dia menarik kesimpulan
tanpa menggunakan pikiran secara rasional.
Prasangka sebagai faktor psikologis dapat disebabkan oleh aspek antropologis dan
sosiologis; dapat terjadi pada ras, bangsa, suku bangsa, agama, partai politik,
kelompok dan apa saja yang bagi seseorang merupakan suatu perangsang
disebabkan dalam pengalamannya pernah di beri kesan yang tidak enak (Effendy,
1986 : 13).
8
1.7 Bagaimana Cara Memperbaiki Komunikasi
9
e) Keharmonisan,
Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga hubungan
persahabatan yang baik dengan audiens, sehingga komunikasi dapat berjalan
lancar dan mencapai tujuannay. Seorang komunikator yang baik juga akan
menghormati dan berhasil memberi kesan yang baik kepada audiensnya.
10
1.8 Rangkuman
Komunikasi dalam dunia bisnis merupakan salah satu faktor penting yang perlu
dipertimbangkan bagi pencapaian tujuan suatu organisasi. Tetapi, seringkali
orang mengabaikan arti pentingnya komunikasi dalam dunia bisnis. Saluran
komunikasi formal adalah saluran apa yang mengalir dalam rantai komando atau
tanggungjawab tugas yang didefinisikan oleh organisasi.
Secara garis besar, ada dua bentuk komunikasi yang paling mendasar, yaitu
komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal berkaitan dengan
komunikasi yang dilakukan baik melalui tulisan maupun lisan, misalnya dalam
bentuk surat, laporan, memo, rapat kerja, dan sejenisnya. Sedangkan komunikasi
nonverbal merupakan komuniksi yang digunakan tidak lewat tulisan maupun
lisan, seperti menggunakan bahasa isyarat (body language), symbol, uniform,
ekspresi wajah, lambing (logo) perusahaan, jarak saat berbicara, dan warna.
Dalam kaitannya dengan proses komunikasi, ada lima tahapan yang perlu
diperhatikan yaitu adanya ide atau gagasan, mengubah ide ke dalam suatu pesan,
menyampaikan pesan, penerimaan pesan, menafsirkan pesan, dan memberikan
respons dan umpan balik (feedback). Dalam komunikasi seringkali muncul
kesalahpahaman baik dalam mengembangkan pesan, menyampaikan pesan, dalam
menerima pesan, maupun dalam menafsirkan suatu pesan. Kesalahpahaman dalam
berkomunikasi dapat diatasi dengan memperhatikan persepsi lawan bicara,
ketepatan penyampaiannya, kredibilitas pengirim pesan, dan kemampuan
mengendalikan pesan. Jadi, komunikasi (communication), adalah proses dimana
informasi dipertukarkan dan dimengerti oleh dua orang atau lebih, biasanya
dengan maksud untuk memotivasi atau mempengaruhi perilaku.
1.9 Referensi
1. Curtis, Dan B., James J. Floyd and Jerry L. Winsor. 1996. Business and
Professional Communication. (Terjemahan). Jakarta: PT. Rosda
Jayaputra.
11
2. Effendy, Onong Uchjana. 1986. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
3. Katz, Bernard. 1994. Turning Practical Communication into Business
Power. (Terjemahan). Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
4. Kreitner, Robert, dkk. 2005. Perilaku Organisasi (Organization Behaviour),
Salemba Empat: Jakarta.
5. Muhammad, Arni. 2004. Komunikasi Bisnis: Bumi Aksara.
6. Rakhmat, Jalaluddin. 1993. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
7. Richard. 2003. Manajemen, Erlangga: Jakarta.
8. Purwanto, Djoko. 2003. Komunikasi Bisnis. Erlangga: Jakarta.
9. Veithzal. 2004 Kiat Memimpin dalam Abad ke-21.Radja Grafindo: Jakarta.
10. Robbins, Stephen. 2002. Perilaku Organisasi. Printice Hall: Jakarta.
Latihan Soal
1. Sebutkan dan jelaskan dua bentuk komunikasi dasar serta berikan contohnya.
2. Menurut John V. Thil komunikasi verbal memiliki 6 tujuan, sebutkan.
3. Jelaskan secara singkat bagaimana proses komunikasi terbentuk dan buatlah
diagramnya.
4. Bagaimana cara memperbaiki komunikasi.
5. Beberapa masalah yang berkaitan munculnya kesalahpahaman dalam
komunikasi.
12