Dosen Pengampu :
Lilik Handayani S.E., M.M
Disusun Oleh :
Artha Dena Arsyanti 2021610005
Hayu Hamdan Rahmadana 2021610121
Willy Fedrha 2021610242
Gusti Azalya Narwastu Lesmana 2021610254
2. Komunikasi Nonverbal
Menurut teori antropologi, sebelum manusia menggunakan kata-kata, mereka telah
menggunakan gerakan-gerakan tubuh, bahasa tubuh untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Contoh komunikasi nonverbal:
Menggertakkan gigi untuk menunjukkan kemarahan
Mengerutkan dahi untuk menunjukkan sedang berpikir keras.
Gambar pria atau wanita yang dipasang di pintu masuk toilet untuk menunjukkan
kamar sesuai dengan jenis kelaminnya.
Berpangku tangan untuk menunjukkan seseorang sedang melamun.
Tersenyum dan berjabat tangan dengan orang lain untuk mewujudkan rasa
senang, simpati dan penghormatan.
Membuang muka untuk menunjukkan sikap tidak senang atau antipati terhadap
orang lain.
Menggelengkan kepala untuk menunjukkan sikap menolak atau keheranan
Menganggukkan kepala untuk menunjukkan tanda setuju atau OK
Berbicara dengan mengambil jarak agak menjauh untuk menunjukkan bahwa
lawan bicaranya belum beg dikenal dengan baik (asing).
Menutup mulut dengan telapak tangan untuk menunjukkan suatu kebohongan
C. Proses Komunikasi
Menurut Bovee dan Thill dalam buku Business Communication Today, 6e, proseskomunikasi
terdiri atas enam taham, yaitu :
1. Tahap Pertama: Pengirim Mempunyai Suatu Ide/Gagasam
Tahap pertama dalam proses komunikasi adalah ketika pengirim memiliki ide atau
gagasan yang ingin disampaikan kepada audiens. Ide ini dapat berasal dari berbagai sumber
informasi di sekitar kita. Setiap individu memiliki peta mental unik yang memengaruhi cara
mereka mempersepsikan dunia dan mengorganisasi ide-ide dalam otak mereka. Karena
persepsi adalah hal yang unik, ide yang ingin disampaikan dapat berbeda antara individu,
bahkan jika mereka memiliki pengalaman yang sama. Seorang komunikator yang baik
mampu menyaring informasi yang tidak penting dan fokus pada hal-hal yang relevan dan
penting dalam proses yang disebut abstraksi.
G. GAYA KEPEMIMPINAN
Dalam dunia bisnis, penerapan gaya kepemimpinan seseorang akan dapat
mempengaruhi sikap dan perilaku bawahannya (para karyawan dan pegawai) dalam
melakukan pekerjaan mereka. Kepemimpinan dalam suatu organisasi terjadi karena adanya
interaksi antara tiga komponen penting , yaitu manajer, karyawan, dan situasi , atau kondisi
lingkungan kerja tertentu. Salah satu teori yang mampu memberikan gaya kepemimpinan
seseorang adalah Teori X dan Y.
Teori X dan Y
Teori X:
Karyawan cenderung tidak suka (malas) bekerja, kalau mungkin menghindarinya.
Karyawan selalu ingin diarahkan.
Manajer harus selalu mengawasi kerja.
Teori Y
- Karyawan suka bekerja.
- Karyawan yang memiliki komitmen pada tujuan organisasi akan dapat mengarahkan
dan mengendalikan dirinya sendiri.
- Karyawan belajar untuk menerima bahkan mencari tanggung jawab pada saat bekerja.
EMPAT GAYA KEPEMIMPINAN
Menurut Ludlow dan Panton terdapat 4 gaya kepemimpinan .
1. Pengarahan Gaya kepemimpinan pengarahan tepat digunakan pada situasi dan kondisi
di mana para karyawan belum memiliki pengalaman yang cukup dalam menjalankan
suatu tugas tertentu.
2. Pembekalan Gaya kepemimpinan pembekalan tepat digunakan pada situasi dan
kondisi dimana para karyawan telah memiliki pengalaman yang cukup dalam
menyelesaikan pekerjaan.
3. Dukungan Gaya kepemimpinan ini tepat digunakan pada situasi dan kondisi dimana
para karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan
hubungan yang baik dengan seorang manajer
4. Pendelegasian Gaya kepemimpinan ini tepat digunakan pada situasi dan konsisi
dimana para karyawan telah memahami dengan baik tugas-tugas pekerjaan yang harus
diselesaikan.
GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL
- Keterampilan analitis, adalah merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh
seorang manajer dalam melakukan evaluasi atau penilaian kinerja karyawan dalam
melaksanakan pekerjaan mereka.
- Keterampilan fleksibilitas, penerapan gaya kepemimpinan kadang kala diterapkan
secara kaku, tetapi dapat juga diterapkan secara luwes tergantung pada situasi dan
kondisi yang ada.
- Keterampilan komunikasi, merupakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
manajer untuk menyampaikan ide atau gagasan kepada bawahannya , termasuk
bagaimana ia harus menjelaskan perubahan gaya kepeimpinannya kepada
bawahannya
KEPEMIMPINAN INTI
- Pemberdayaan
Pada dasaranya merupakan kemampuan seorang manajer untuk berbagi pengaruh dan
kendali dengan para karyawannya.
- Intuisi
Adalah keyakinan bawaan dalam diri seseorang mengenai sesuatu tanpa pertimbangan
sadar. Manajer kadang memutuskan sesuatu hanya karena “rasanya benar” atau karena
firasat.
- Pemahaman diri
Seorang manajer harus mampu menilai apa saja kekuatan yang dimilikinya dan juga
kelemahan yang ada pada dirinya. Kemampuan memahami diri yang baik akan membantunya
dalam mengembangkan diri di masa depan.
– Visi
Kemampuan berimajinasi dalam situasi yang berbeda dan situasi yang lebih baik dengan cara
bagaiman mencapainya. - Kesesuaian nilai Kemampuan untuk memahami dan memadukan
prinsip-prinsip organisasi dengan nilai-nilai karyawan.
MENDENGARKAN SEBAGAI KEAHLIAN ANTARPRIBADI
Sebagai contoh, ketika seorang manajer sedang menyampaikan presentasi bisnis disuatu
ruang pertemuan, tiba-tiba telepon genggam salah seorang karyawan bordering. Dering
telepon tersebut dapat membuyarkan atau mengganggu konsentrasi para peseta yang sedang
mendengarkan presentasi