Anda di halaman 1dari 94

KOMUNIKASI BISNIS

SEMESTER 5

TOPIK 1 (29 SEPT 2021)


PEMAHAMAN KOMUNIKASI BISNIS
1.1 Defenisi Komunikasi Bisnis
Defenisi Komunikasi Bisnis
Menurut Himstreet dan Baty, Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi
informasi anatr individu melalui suatu sistem yang biasa(lazim), baik dengan simbol-simbol,
sinyal - sinyal, maupun perilaku atau tindakan.
Menurut Rosenbalt, komunikasi bisnis merupakan sebuah proses pertukaran ide-ide atau
opini, informasi, perintah dan sejenisnya, yang diutarakan baik secara personal ataupun
tidak melalui tanda-tanda atau simbol tertentu demi mencapai tujuan-tujuan perusahaan
tertentu.
Menurut William Albig, komunikasi bisnis merupakan suatu pertukaran gagasan,
pendapat, informasi, perintah tertentu yang memiliki tujuan tertentu (berhubungan dengan
masalah bisnis) baik secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal.

Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup
komunikasi verbal dan nonverbal.

1.2 Perbedaan Komunikasi Antarpribadi dan Komunikasi


Bisnis
Perbedaan Komunikasi Antarpribadi dan Komunikasi Bisnis
Tabel 1.1 Perbedaan Komunikasi Antarpribadi dan Komunikasi Bisnis

URAIAN KOMUNIKASI KOMUNIKASI BISNIS


ANTARPRIBADI
· Orientasi / tujuan · Kepentingan pribadi · Kepentingan bisnis
· Pokok bahasan · Masalah pribadi · Masalah bisnis
· Format Penulisan · Informal · Formal/baku
· Gaya penulisan · Tidak standar, fleksibel · Standar
· Kertas surat yang digunakan · Tidak standar ·  Standar
· Stempel/cap · Tanpa kop surat ·  Dengan kop surat
· Contoh · Tanpa stempel ·  Dengan stempel
·  Surat keluarga ·  Surat bisnis
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Tujuan Komunikasi Antarpribadi :


1.  Menyampaikan informasi
2.  Berbagi Pengalaman
3.  Menumbuhkan Simpati
4.  Melakukan Kerjasama
5.  Menceritakan Kekecewaan
6.  Menumbuhkan Motivasi

Tujuan Komunikasi Bisnis 
1.Tujuan Komunikasi Bisnis Secara Umum
Komunikasi Bisnis bertujuan untuk mendukung tujuan bisnis agar lebih efektif dan
efisien dalam rangka memperbaiki pengelolaan bisnis.

2. Tujuan Komunikasi Bisnis Secara Khusus


Komunikasi Bisnis bertujuan untuk menciptakan interaksi atau hubungan di dalam
perusahaan, hubungan antara perusahaan dengan konsumen, perusahaan dengan
lembaga pemerintah, sesama dunia usaha, serta dengan lingkungan sehingga tercipta
hubungan yang harmonis yang ditandai oleh tercapainya tujuan bisnis juga semakin
meningkatnya pertumbuhan bisnis.

1.3 Bentuk Dasar Komunikasi


BENTUK DASAR KOMUNIKASI

Ada 2 macam bentuk yaitu komunikasi verbal dan komunikasi non verbal.

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam
dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada orang lain baik secara tertulis
(written) maupun lisan (oral). Bentuk komunikasi verbal ini memiliki struktur yang teratur
dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis dapat
tercapai dengan baik.
Dalam dunia bisnis dapat dijumpai berbagai macam contoh komunikasi
verbal, misalnya: - Membuat dan mengirim surat pengantar barang ke suatu
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

perusahaan. - Membuat dan mengirim surat teguran atau peringatan kepada nasabah


yang menunggak pembayarannya. - Membuat dan mengirim surat penawaran barang
kepada pihak lain.
Komunikasi bisnis yang efektif sangat bergantung pada keterampilan seseorang dalam
mengirim maupun menerima pesan. Secara umum, untuk enyampaikan pesan- pesan
bisnis , seseorang dapat menggunakan tulisan maupun lisan, sedangkan untuk menerima
pesan-pesan bisnis , seseorang dapat menggunakan pendengaran dan bacaan. Berbicara
dan menulis Pada umumnya, untuk mengirimkan pesan-pesan bisnis, orang lebih
senang berbicara ( speaking ) daripada menulis ( writing ) suatu pesan. Alasannya
komunikasi lisan relatif lebih muda, dan praktis dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis.

2. Komunikasi Nonverbal
Merupakan bentuk komunikasi yang dengan menggunakan gerakan gerakan tubuh (body
language) sebagai alat komunikasi,
Contoh : Mengerutkan dahi untuk menunjukan sedang berpikir keras, menggelengkan
kepala untuk menunjukan tanda tidak setuju.
Komunikasi nonverbal sangat penting terutama dalam kaitannya dengan penyampaian
perasaan dan emosi seseorang.
Tujuan komunikasi nonverbal menurut Thil dan Bovee dalam Excellence in Business
Communications yaitu:
a.       Memberikan informasi
b.       Mengatur alur suatu percakapan
c.       Mengekspresikan emosi
d.       Memberi sifat melengkapi, menentang atau mengembangakn pesan-pesan verbal
e.       Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
f.        Mempermudah tugas-tugas khusus

1.4 Proses Komunikasi


Proses Komunikasi
Menurut Bovee dan Thill dalam buku Business Communication Today yaitu:
a.       Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan
b.       Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan
c.       Pengirim menyampaikan pesan
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

d.       Penerima menerima pesan


e.       Penerima menafsirkan pesan
f.        Penerima memberi tanggapan dan mengirjm umpan balik kepada pengirim.

Munculnya Kesalahpahaman Komunikasi


Dalam sebuah pidato ada kecenderungan beberapa pesan tidak dapat dimengerti oleh
penerima pesan dengan baik, adapun faktor penghambatnya antara lain:
a.       Masalah dalam mengembangkan pesan
Antara lain munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, masih asing dengan audiens,
pertentangan ekspresi, kesulitan dalam mengekspresikan ide atau gagasan.
b.       Masalah dalam menyampaikan pesan
Masalah dalam menyampaikan pesan yang paling jelas terkait dengan sarana fisik untuk
komunikasi.
c.       Masalah dalam menerima pesan
d.       Masalah dalam menafsirkan pesan
Antara lain yaitu perbedaan latar belakang, perbedaan penafsiran, perbedaan reaksi
emosional.

Bagaimana Memperbaiki Komunikasi


Dalam melakukan komunikasi terkadang komunikasi tersebut tidak efektif, tidak mencapai
sasaran dengan baik. Ada beberapa hal yang diperlukan yaitu:
a.       Persepsi
Seorang komunikator yang cerdas harus dapat memprediksikan apakah pesan-pesan yang
disampaikannya dapat diterima oleh komunikan sesuai dengan sudut pandang komunikan
b.       Ketepatan
Secara umum audiens mempunyai suatu kerangka berpikir yang jelas, perlu adanya ekspresi
agar komunikasi yang dilakukan tepat sasaran
c.       Kredibiltas
Komunikator perlu memiliki suatu keyakinan dan optimism yang tinggi bahwa audiensnya
adalah orang-orang yang dapat dipercaya.
d.       Pengendalian
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Dalam komunikasi, audiens akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan terhadap pesan
yang disampaikan. Reaksi mereka dapat membuat komunikator tertawa, menangis,
bertindak, mengubah pikiran, atau lemah lembut.
e.       Keharmonisan
Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga hubungan persahabatan yang baik
dengan audiens sehingga komunikasi dapat berjalan lancer dan mencapai tujuan.

1.5 Bahan Diskusi


Bahan Diskusi
Dalam pergaulan sehari - hari, ada yang berpendapat bahwa mengobrol dengan sesama
jenis memungkinkan komunikasi bisa lebih lancar. Namun ada yang berpendapat
sebaliknya, justru mengobrol dengan lawan jenis menjadikan komunikasi lebih hidup,
komunikatif. Bagaimana menurut pendapat anda? Jekaskan !

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KOMUNIKASI VERBAL


KELEBIHAN
1. Komunikasi dapat disampaikan melalui tulisan maupun lisan.
2. Komunikasi verbal dapat digunakan untuk membahas kejadian masa lalu,
ide atau abstaksi.
3. Komunikasi menggunakan kata-kata akan lebih mudah dikendalikan
daripada dengan menggunakan bahasa isyarat ( gerakan badan/tubuh) atau
ekspresi wajah
KEKURANGAN
1. Dalam paparan verbal selalu terdapat redundansi, repetisi, ambiguity, dan
abtraksi
2. Adanya keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.
3. Kata-kata mengandung bias budaya.
4. Diperlukan lebih banyak waktu untuk mengungkapkan pikiran kita secara
verbal. Sehingga dari segi waktu, pesan verbal sangat tidak efisien.
5. Kata-kata yang disampaikan dalam suatu percakapan hanya membawa
sebagian dari pesan.
KELEBIHAN DAN KEKURANAGAN KOMUNIKASI NON VERBAL
Kelebihan komunikasi nonverbal
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

1.Perasaan dan emosi lebih cermat disampaikan lewat pesan noverbal


ketimbang pesan verbal.
2.Pesan nonverbal menyampaikan makna dan maksud yang relatif bebas dari
penipuan, distorsi, dan kerancuan. Sehingga pesan nonverbal memiliki
kesahihan ( realiabilitas) tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran
pesan-pesan yang disampaikan.
3.Pesan nonverbal mempunyai fungsi metakomunikatif yang sangat
diperlukan untuk mencapai komunikasi yang berkualitas tinggi. Fungsi
metakomunikatif artinya memberikan informasi tambahan yang memeperjelas
maksud dan makna pesan.
4. Pesan nonverbal merupakan cara komunikasi yang lebih efisien
dibandingkan dengan pesan verbal.Karena pesan non verbal tidak harus
berpikir panjang dan para audiens dapat menangkap artinya dengan cepat.
5. Pesan nonverbal merupakan sarana sugesti yang paling tepat.
6. Memberi sifat, melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan
verbal.
7. Faktor-faktor nonverbal sangat menentukan makna dalam komunikasi
interpersonal.
8. Pesan verbal mempunyai fungsi repetisi, substitusi, kontradiksi,
komplemen, dan aksentuasi.
Kekurangan komunikasi nonverbal
1. Pesan nonverbal jarang dapat diatur oleh komunikator secara sadar.
2. Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terencana atau terstruktur
sehingga sulit dipelajari.
3. Proses belajar yang dialami seseorang untuk dapat mealkukan perilaku
nonverbal sulit dijelaskan.

BAB 2 (6 OCT 2021)


KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
2.1 Pengertian & Tujuan Komunikasi Antarpribadi
Pengertian & Tujuan Komunikasi Antarpribadi
A.     Pengertian Komunikasi Antarpribadi
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang
lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi. Sedangkan dalam suatu organisasi (bisnis
dan nonbisnis) komunikasi antarpribadi misalnya terjadi antara seorang manager dengan
karyawan.
Bedasarkan pengertian tersebut, ada empat hal penting yang harus diperhatikan antara lain:
 Komunikasi dilakukan oleh dua orang atau lebih
 Menggunakan media tertentu, misalnya telepon, telepon seluler, atau face to face
 Bahasa yang digunakan bersifat informal (tidak baku), dapat menggunakan bahasa
daerah, bahasa pergaulan, atau bahasa campuran.
 Tujuan yang ingin dicapai dapat bersifat personal (pribadi) bila komunikasi terjadi
dalam suatu masyarakat; dan untuk pelaksanaan tugas pekerjaan bila komunikasi
terjadi dalam suatu organisasi.
B. Tujuan Komunikasi Antarpribadi
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam komunikasi antarpribadi, antara lain:
 Menyampaikan informasi
 Berbagi pengalaman
 Menumbuhkan Simpati
 Melakukan Kerjasama
 Menceritakan kekecewaan atau kekesalan
 Menumbuhkan Motivasi

2.2 Gaya Kepemimpinan


Gaya Kepemimpinan
 Gaya kepemimpinan pada dasarnya merupakan suatu cara bagaimana seseorang
pemimpin mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengendalikan
bawahannya dengan cara tertentu sehingga bawahannya dapat menyelesaikan tugas
pekerjaanya secara efektif dan efisien.
 Empat Gaya Kepemimpinan
 1)      Pengarahan
 Gaya kepemimpinan pengarahan (directing) tepat digunakan pada situasi dan
kondisi dimana karyawan belum memiliki pengalaman yang cukup dalam
menjalankan tugasnya
 2)      Pembekalan
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

 Gaya kepempinan pembekalan (coaching) tepat digunakan pada situasi dan kondisi
dimana karyawan telah memiliki pengalaman yang cukup dalam menyelesaikan
tugasnya dan motivasi untuk menyelesaikan tugasnya masih tinggi.
 3)      Dukungan
 Gaya kepemimpinan dukungan (supporting) tepat digunakan pada situasi kondisi
karyawan telah menyenal teknik-teknik yang di runtut dan telah mengembangkan
hubungan yang baik dengan seorang manager.
 4)      Pendelegasian
 Gaya kepemimpinan pendelegasian (delegating) (bisa membagi tugas) tepat
digunakan pada situasi kondisi dimana karyawan telah memahami dengan baik
tugas pekerjaan yang harus diselesaikan sehingga layak mendapat pendelegasian
dari manager.

 Gaya Kepempinan Situasional
 Gaya kepempinan situasional adalah gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh
seorang manager yang dapat berubah seiring perubahan dinamika yang
berkembang dalam diri karyawan.
 Kemampuan yang harus diterapkan pada gaya kepemimpinan situasional adalah:
 v  Keterampilan Analitis (situasi)
 v  Keterampilan Fleksibilitas
 v  Keterampilan Komunikasi

 Kepemimpinan Inti
 Menurut Hellriegel dan Slocum, seorang manager yang dinamis harus memiliki
kemampuan sebagai berikut:
 v  Pemberdayaan
 v  Intuisi
 v  Pemahaman Diri
 v  Visi
 v  Kesesuaian Nilai
 2.3 Kebutuhan Manusia
 Kebutuhan Manusia
 Teori Hierarki Kebutuhan
 Abraham Maslow yang dikenal dengan teori hierarki/jenjang kebutuhan menyatakan
bahwa manusia memiliki lima kebutuhan yaitu:
 1)      Kebutuhan Fisiologis (Physiological Needs)
 Merupakan kebutuhan tingkat pertama dan utama bagi kelangsungan hidup
(survival) mislanya makan, minum, pakaian, perumahan.
 2)      Kebutuhan Keamanan (Safety Needs)
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

 Setelah kebutuhan dasar manusia terpenuhi, maka manusia berupaya memenuhi


tingkat kebutuhan diatasnya yaitu kebutuhan akan rasa aman dan nyaman, selamat
dari marabahaya dan lain-lain.
 3)      Kebutuhan Sosial (Social Needs)
 Pada dasarnya kebutuhan social berkaitan dengan kegiatan kemasyarakatan,
bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain dalam suatu kegiatan
masyarakat.
 4)      Kebutuhan Status (Status Needs)
 Kebutuhan manusia akan status berkaitan dengan pengakuan, penghargaan dan
tingkatan social di masyarakat. Manusia  ingin di akui, dihargai dan dinilai segala
kegiatannya didalam masyarakat.
 5)      Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-actualizations Needs)
 Kebutuhan aktualisasi diri merupakan tingkatan kebutuhan tertinggi menurut
Abraham Maslow, dalam hal ini bagaimana seseorang mampu mengkatualisasikan
dirinya dalam berbagai kegiatan yang menumbuhkan kreativitas, inovasi-inovasu
baru maupun menujukan sifat kearifan dan kebijaksanaan.
  
 Teori Dua-Faktor
 Menurut Frederick Herzberg, teori dua-faktor/motivasi kesehatan merupakan
pengembangan dari teori hierarki Abraham Maslow, yaitu factor ketidakpuasan
(dissatisfiers factor) dan factor kesehatan.


 Mendengarkan sebagai Keahlian Antarpribadi
 Kebiasaaan sebagai pendengar yang efektis memiliki dampak positif antara lain:
 1)      Pendengar yang baik akan disukai oleh orang lain Karena mereka memuaskan
kebutuhan dasar manusia yaitu ingin didengarkan
 2)      Kinerja/prestasi karyawan meningkat ketika pesan yang diterima tersebut dapat
di mengerti dengan baik.
 3)      Umpan balik (feedback) yang akurat dari bawahan berdampak positif pada
prestasi kerja
 4)      Manajer dan karyawan terhindar dari miscommunication
 5)      Pendengar yang baik akan dapat memisahkan mana gossip mana fakta
 6)      Pendengar yang baik cenderung terbuka dengan ide-ide baru dari pihak lain
sehingga mendorong perkembangan kreatifitas.

2.4 Mendengarkan sebagai Keahlian Antarpribadi


 Mendengar dengan aktif merupakan kegiatan mendengar yang dinamis dan
memerlukan konsentrasi yang penuh. Oleh karena itu, kegiatan mendengarkan
bukanlah perkara yang mudah dan perlu latihan yang cukup. semakin banyak
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

berlatih mendengarkan, maka akan semakin baik dalam memahami suatu


percakapan dengan orang lain.
 Contoh kasus : Ketika seorang manajer sedang menyampaikan presentasi bisnis
di suatu ruang pertemuan, tiba - tiba telepon genggam salah seorang peserta
berdering. Dering telepon tersebut akan mengganggu konsentrasi para peserta
yang sedsang rapat
 Bagaimana mendengar dengan aktif? Hal tersebut dapat dilakukan de ngan
pikiran, emosi, dan bahasa tubuh. 
1. Dengan pikiran, seseorang dapat memilah kata-kata yang tepat disampaikan
kepada pihak lain, sehingga dapat dipahami dengan baik dan benar.  
2. Dengan emosi, seseorang dapat mengungkapkan perasaannya (suka, duka.
yain, atau ragu2) dalam mengadakan hubungan komunikasi orang lain
3. Dengan bahasa tubuh, seseorang dapat lebih meyakinkan apa yang telah
disampaikan dalam bentuk tindakan tertemtu yang dipahami oleh orang lain.

2.5 Bahan Diskusi


Bahan Diskusi
1. Dalam kehidupan sehari - hari manusia tak lepas dari kebutuhan hidupnya mulai
dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan mewah. Menurut anda, apakah pemenuhan
kebutuhan hidup manusia sejalan dengan teori hierarki kebutuhan yang
dikemukakan oleh Abraham Maslow? Jelaskan secara singkat !
2. Dalam komunikasi antarpribadi, mendengarkan (mendengar secara aktif) memiliki
peran penting dalam memahami penyampaian suatu pesan kepada orang lain.
Mengapa demikian? Jelaskan dengan contoh!
NOTES
Komunikasi antarpribadi ada: opennness, empati ( kita merasakan pada suatu saat tertentu dari sudut
pandang org itu dr kacamata kita), ada dukungan, positivity, equality (saling menghargai dan berguna,
memiliki sesuatu utk disumbangkan)
7 sifat komunikasi:
Melibatkan Komunikasi verbal dan non verbal Non verbal seperti bahasa tubuh

TIDAK STATIS MELAINKAN DINAMIS


Melibatkan hub. Timbal balik koherensi korelasi
Dipandu oleh tata aturan yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik
Memiliki sifat persuasif
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Verbal memakai unsur2 bahasa

BAB 3 KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI DAN LINTAS


BUDAYA

3.1. Komunikasi Dalam Organisasi


Secara umum pengertian komunikasi organisasi adalah hubungan timbal balik antar
individu dalam konteks organisasi serta adanya saling kebergantungan antara anggota
organisasi tersebut. Komunikasi Organisasi tersebut biasanya mencakup pembahasan
mengenai struktur dan fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses
pengorganisasian serta perilaku dan budaya dalam sebuah organisasi. Secara spesifik,
komunikasi organisasi meliputi arus pesan dalam suatu jaringan organisasi baik vertikal
maupun horizontal, dengan sifat komunikasi saling ketergantungan.

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di


dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005).
Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya
berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi,
produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya:
memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi
informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada
organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.

Contohnya; komunikasi yang hampir sama dengan komunikasi kelompok, yang


membedakannya adalah, komunikasi organisasi lebih terstruktur, seperti memiliki ketia,
sekretaris, bendahara dan sebagainya.

Redding Sanborn mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan


penerimaan informasi dalam organisasi yang kompleks. Yang termasuk dalam bidang ini
adalah komuniksi internal, hubungan manusia, hubungan persatuan pengelola, komunikasi
downward atau komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi upward atau
komunikasi dari bawahan kepada atasan, komunikasi horizontal atau komunikasi orang-
orang yang sama level/ tingkatannya dalam organisasi, keterampilan dalam berkomunikasi
dan berbicara, mendengarkan, menulis dan komunikasi evaluasi program (Arni, 2009; 65).
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan
dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang
menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.

Everet M.Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi


sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas.

Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan


organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan
sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.

Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang
terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu
komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi,
metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya,
faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi
pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan
suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat
organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat
komunikasi dilancarkan.

Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:

 Fungsi informatif. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan


informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang
didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya
secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi
untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna mengatasi konflik yang
terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan (bawahan) membutuhkan informasi
untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan
keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti, dan sebagainya.
 Fungsi regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku
dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi
regulatif, yaitu: a. Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran
manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua
informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-
perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. b. Berkaitan dengan pesan.
Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan
membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh
untuk dilaksanakan.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

 Fungsi persuasif. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan


tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan
ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya
daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh
karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan
sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

Fungsi integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang


memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua
saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran komunikasi
formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan
kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi
selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata.
Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih
besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

3.2. Komunikasi Dalam Organisasi


Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya individu dan hubungan
sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini menyarankan strategi peningkatan dan
penyempurnaan organisasi dengan meningkatkan kepuasan anggota organisasi
dan menciptakan organisasi yang dapat membantu individu mengembangkan
potensinya. Orang-orang akan akan menjadi termotivasi saat didorong dalam bidang sosial,
ekonomi dan goals (keberhasilan atau cita-cita). Dalam bidang ekonomi contohnya adalah
saat seorang atasan memenuhi bidang ekonomi yang dibutuhkan oleh pekerjanya.
Maka, karyawan akan terus berusaha (termotivasi) berkoordinasi dalam organisasi
tersebut. Dalam bidang sosial, contohnya adalah seorang atasan mendukung kemampuan
pekerjanya saat ikut serta dalam meeting penting dan memberi tugas kepercayaa bagi
mereka. Di lain hal, pekerja jadi termotivasi dan mendapat kepuasan berupa dorongan
lahiriah dari atasannya Apabila dalam organisasi menerapkan human relation theory maka
mereka pun termotivasi untuk mencapai keberhasilan (goals). Contoh di dalam kampus
adalah: saat masing-masing divisi berusaha mengerjakan tugas mereka masing-masing,
tugas ketua adalah mendukung, memotivasi dan membantu paradivisi atau sesama anggota
organisasi di dalamnya.Tujuan dilaksanakannya human relation adalah untuk mendapatkan :
1. Kepuasan psikologis para karyawan,2. Moral yang tinggi,3. Disiplin yang tinggi,4. Loyalitas
yang tinggi,5. Motivasi yang tinggi.Jadi, human relation dalam organisasi sangat dibutuhkan
agar tetap harmonis dan damai sehingga mencapai tujuan bersama demi organisasi mereka.

Manusia sebagai anggota organisasi adalah merupakan inti organisasi sosial. Manusia
terlibat dalam tingkah laku organisasi. Misalnya anggota organisasi yang memutuskan apa
peranan yang akan dilakukannya dan bagaimana melakukannya. Tanpa manusia organisasi
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

tidak akan ada. Oleh karena itu, faktor manusia dalam organisasi haruslah mendapat
perhatian dan tidak dapat diabaikan seperti halnya dengan teori klasik.

                Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya individu dan


hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini menyarankan strategi peningkatan
dan penyempurnaan organisasi dengan meningkatkan kepuasan anggota organisasi dan
menciptakan organisasi yang dapat membantu individu mengembangkan potensinya.
Dengan meningkatkan kepuasan kerja dan mengarahkan aktualisasi diri pekerja, akan
mempertinggi motivasi bekerja sehingga akan dapat meningkatkan produksi organisasi.

                Teori hubungan manusia ini diperkenalkan pada tahun 1930-an yang dipelopori
oleh Barnard 1938, Mayo 1933, Roethlisherger dan Dichson 1939. Inilah permulaan teori
hubungan manusia menolak prinsip teori struktural klasik dan menentang pandangan yang
mekanis terhadap organisasi yang tidak sensitif terhadap kebutuhan sosial anggota
organisasi.

Hakikat dari hubungan antar manusia adalah komunikasi antarpribadi. Hubungan antar
manusia sebenarnya dilandaskan pada adanya kepentingan-kepentingan individual.
Hubungan antar manusia diartikan sebagai suatu proses interaksi antar individu untuk
mempertahankan keseimbangan agar tercipta suatu keserasian, keselarasan dan
kebahagiaan dalam tatanan kehidupan manusia. (Yulifah & Yuswanto, 2009 : 42)

Hubungan antar manusia dapaat berjalan selaras apabila ada pemahaman pada diri masing
– masing. Berikut ini beberapa syarat agar hubungan antar manusia bisa berjalan lancar
sesuai harapan.

1.     Ada unsur simpati dan empati ( diawali saling perhatian, sehingga menjalin interaksi
yang baik dan komunikasi akan berjalan lancar ).

2.     Paham akan kebutuhan manusia

Kebutuhan manusia menurut maslow ada 5 tingkatan. Untuk mendapatkan hubungan antar
manusia yang sesuai maka kita perlu paham akan kebutuhan tersebut.

·       Kebutuhan yang pertama adalah kebutuhan dasar manusia meliputi makan, minum,
oksigen, dan sebagainya. Kita perhatikan bahwa dalam melakukan hubungan antar manusia
tidak etis bila kita mengajak seseorang berbicara berjam jam tanpa dikasih minum dan
makan. Karena bila hal tersebut kita lakukan akan mengganggu komunikasi karena
konsentrasi akan buyar apabila lapar dan haus atau akibat yang buruk adalah lemas atau
pingsan sehingga tujuan komunikasi tidak tercapai. Begitu pula apabila komunikasi
dilakukan pada situasi yang pengap tanpa oksigen, maka hal yang buruk seperti sesak nafas
dan pingsan dapat terjadi.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

·       Kebutuhan yang kedua adalah rasa aman. Dalam melakukan hubungan antar manusia
maka rasa aman dan nyaman sangat penting kita perhatikan. Rasa aman tidak hanya dari
segi fisik tetapi juga dari segi psikologis,termasuk diantaranya kita perlu menjaga
kerahasiaan dari klien. Sebagai seorang bidan apapun yang diutarakan klien harus kita jaga
jangan sampai diceritakan kepad pihak – pihak yang tidak berwenang. Kecuali kalau untuk
konsultasi atau kolaborasi.

·       Kebutuhan yang ketiga adalaah rasa sayang atau cinta. Rasa sayang bisa kita tunjukan
kepada orang lain dalam bentuk simpati dan empati kepada klien. Saat melakukan
komunikasi kita bisa menggunakan bahasa verbal dan non verbal, dan juga kita perlu
mengetahui budaya – budaya yang berlaku. Hal – hal seperti itu sangat penting kita ketahui
agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam menjalin hubungan dengan orang lain.

·       Kebutuhan yang keempat adalah harga diri. Harga diri adalah hal yang sangat
hakiki,kita perlu berhati–hati dalam melakukan hubungan dengan orang lain jangan sampai
menyinggung perasaan dan harga diri mereka. Bersikap sopan dan ramah akan
meningkatkan harga diri mereka.

Yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri. Setiap orang ingin dihargai keberadaannya
dan kemampuannya. Memberikan reward atau penghargaan sebaiknya kita lakukan pada
orang yang tepat. Reward tidak harus berupa hadiah yang mahal – mahal tetapi bisa
dengan memberikan pujian atau sanjungan yang sesuai. Pujian yang kita berikan jangan
sampai bertolak belakang dengan kenyataan karena hal itu akan menyebabkan kita dituduh
melakukan penghinaan atau pelecehan. Pujian dan sanjungan yang tepat akan membuat
seseorang lebih semangat dan termotivasi.(Handayani, Kusmiyati & Tyastuti, 2010 : 29-31)

3.3. Komunikasi Dalam Organisasi


Tujuan penggunaan hubungan antar manusia adalah memanfaatkan pengetahuan tentang
factor social dan psikologi dalam penyesuaian diri manusia sedemikian rupa sehingga
penyesuaian diri itu terjadi dengan serasi selaras dengan ketegangan dan pertentangan
sedikit mungkin (Wahyuningrum & Yogi Andhi, 2010 : 40)

1.     Menemukan diri sendiri

Dengan melakukan hubungan dengan orang lain maka kita dapat menemukan konsep diri
kita, mengetahui apa yang menjadi kelemahan kita, yang tidak bisa kita ketahui tanpa
masukan dari orang lain. Sehingga dengan masukan itu kita dapat mengetahui siapa diri
kita dan memperbaiki apa yang menjadi kekurangan kita.

2.     Menemukan dunia luar


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Dunia luar yang tidak kita ketahui bisa kita dapatkan dan ketahui dengan bergaul dengan
orang lain,sehingga bisa membuka wawasan kita pada hal – hal dilingkungan luar kita.

Ketika kita berinteraksi dgn dunia luar kita akan menemukan hal2 baru ttg diri kita dan org
lain.

3.     Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang lain

Dengan menjalin hubungan antar manusia kita sebagai makhluk social akan semakin
meningkatkan hubungan dan dapat menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi
karena komunikasi akan selalu terpelihara.

4.     Mengubah sikap dan perilaku sendiri dan orang lain

Sikap dan perilaku diri sendiri maupun orang lain dapat dirubah dengan adanya masukan –
masukan , kritik – kritik atau meniru dari apa yang kita lihat. Dengan pergaulan atau
komunikasi dengan orang lain bisa memberikan masukan negative atau positif pada diri kita
atau orang lain.

5.     Bermain dan hiburan

Orang yang tidak pernah melakukan komunikasi denagn orang lain, tentu hidupnya akan
kesepian. Dengan bergaul maka kita akan mendapatkan hiburan dan permainan.

6.     Memberikan bantuan

Kita tidak bisa hidup sendiri,semua kegiatan perlu bantuan dari orang lain, sehingga kita
perlu membina hubungan baik agar semua kegiatan bisa lancar

3.4. Komunikasi Dalam Lintas Budaya


Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau
gabungan dari semua perbedaan ini. Menurut Stewart L. Tubbs,komunikasi antarbudaya
adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik,
atau perbedaan-perbedaan sosio ekonomi). Kebudayaan adalah cara hidup yang
berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke
generasi.

 
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Hamid Mowlana menyebutkan komunikasi antarbudaya sebagai human flow across national
boundaries. Misalnya; dalam keterlibatan suatu konfrensi internasional dimana bangsa-
bangsa dari berbagai negara berkumpul dan berkomunikasi satu sama lain. Sedangkan Fred
E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai interaksi tatap muka di antara orang-
orang yang berbeda budayanya.

Intercultural communication generally refers to face-to-face interaction among people of


diverse culture.

Guo-Ming Chen dan William J. Sartosa mengatakan bahwa komunikasi antarbudaya adalah
proses negosiasi atau pertukaran sistem simbolik yang membimbing perilaku manusia dan
membatasi mereka dalam menjalankan fungsinya sebagai kelompok. Selanjutnya
komunikasi antarbudaya itu dilakukan:

1.       Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan antarbudaya yang
membahas satu tema (penyampaian tema melalui simbol) yang sedang dipertentangkan.
Simbol tidak sendirinya mempunyai makna tetapi dia dapat berarti ke dalam satu konteks
dan makna-makna itu dinegosiasikan atau diperjuangkan;

2.       Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung daripersetujuan antarsubjek yang
terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat untuk berpartisipasi dalam proses
pemberian makna yang sama;

3.       Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun bermanfaat
karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita;

4.       Menunjukkan fungsi sebuah kelompok sehingga kita dapat membedakan diri dari
kelompok lain dan mengidentifikasinya dengan pelbagai cara.

 
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang
memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau
gabungan dari semua perbedaan ini). Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan
dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi (Tubbs,
Moss:1996).

Komunikasi antar budaya memiliki akarnya dalam bahasa (khususnya sosiolinguistik),


sosiologi, antropologi budaya, dan psikologi. Dari keempat disiplin ilmu tersebut, psikologi
menjadi disiplin acuan utama komunikasi lintas budaya, khususnya psikologi lintas budaya.
Pertumbuhan komunikasi antar budaya dalam dunia bisnis memiliki tempat yang utama,
terutama perusahaan – perusahaan yang melakukan ekspansi pasar ke luar negaranya
notabene negara -negara yang ditujunya memiliki aneka ragam budaya.

Selain itu, makin banyak orang yang bepergian ke luar negeri dengan beragam kepentingan
mulai dari melakukan perjalanan bisnis, liburan, mengikuti pendidikan lanjutan, baik yang
sifatnya sementara maupun dengan tujuan untuk menetap selamanya.Satelit komunikasi
telah membawa dunia menjadi semakin dekat, kita dapat menyaksikan beragam peristiwa
yang terjadi dalam belahan dunia, baik melalui layar televisi, surat kabar, majalah, dan media
on line. Melalui teknologi komunikasi dan informasi, jarak geografis bukan halangan lagi
kita untuk melihat ragam peristiwa yang terjadi di belahan dunia.

McLuhan (dalam Infante et.al, 1990 : 371) menyatakan bahwa dunia saat ini telah menjadi
“Global Village” yang mana kita mengetahui orang dan peristiwa yang terjadi di negara lain
hampir sama seperti layaknya seorang warga negara dalam sebuah desa kecil yang menjadi
tetangga negara – negara lainnya. Perubahan sosial adalah hal lain yang berpengaruh
dalam komunikasi antar budaya adalah dengan makin banyaknya perayaan - perayaaan
budaya sebuah etnis dalam sebuah negara. Perbedaan budaya dalam sebuah negara
menciptakan keanekaragaman pengalaman, nilai, dan cara memandang dunia.
Keanekaragaman tersebut menciptakan pola – pola komunikasi yang sama di antara
anggota – anggota yang memiliki latar belakang sama dan mempengaruhi komunikasi di
antara anggota – anggota daerah dan etnis yang berbeda. Perusahaan – perusahaan yang
memiliki cabangnya di luar negeri, tentunya merupakan syarat mutlak bagi para
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

karyawannya untuk memiliki bekal pengetahuan yang cukup mengenai situasi dan kondisi
budaya yang akan dihadapinya (intercultural competence), salah – salah jika mereka gagal
berkomunikasi dengan budaya yang dihadapinya, perusahaan hanya akan bertahan dalam
jangka waktu yang tidak terlalu lama. Gudykunst and Kim (2003:17) mengkonsepkan
fenmena komunikasi antar budaya sebagai “...  sebuah transaksional, proses simbolik yang
mencakup pertalian antar individu dari latar belakang budaya yang berbeda.” Kata kuncinya
adalah proses. Dalam wacana orang Swedia istilah kulturmöte (literally cultural encounter)
seringkali diartikan pada beberapa singgungan (atau pertentangan) antar budaya (seperti,
dalam literatur, gaya komunikasi, gaya manajemen, adat istiadat, dan orientasi nilai). Namun
demikian, beberapa pertemuan biasa dianalisis tanpa mempertimbangkan pada karakter
prosesnya. Komunikasi antar budaya seharusnya, dapat dipandang dan dianalisa sebagai
sebuah proses yang kompleks, bukan sekedar sebuah pertemuan. Lebih lanjut, komunikasi
antar budaya, oleh beberapa ilmuwan sosial dilihat sebagai sebuah disiplin akademik – data
dikatakan, satu cabang dari ilmu komunikasi, berlabuh dalam karakteristik ontologinya,
epistemiologi dan asumsi – asumsi aksilogi. Pada saat yang bersamaan, komunikasi antar
budaya adalah sebuah lingkup studi yang berhubungan dengan berbagai disi[lin ilmu
lainnya (seperti psikologi, psikologi sosial, sosiologi, pendidikan, studi media, antropologi
budaya dan manajemen). Bagi ilmu – ilmu tersebut, komunikasi antar budaya dipandang
sebagai sebuah objek studi atau sebuah permasalahan dalam bidang disiplin ilmu – ilmu
tersebut[1]. Damen[2] (1987: 23) mendefinisikan komunikasi komunikasi antar budaya
sebagai “tindakan – tindakan komunikasi yang dilakukan oleh individu – individu yang
diidentifikasikan dengan kelompok – kelompok yang menampilkan variasi antar kelompok
dalam bentuk pertukaran sosial dan budaya. Pertukaran bentuk, ekspresi individu, adalah
variabel – variabel utama dalam tujuan, tatakrama, cara, dan arti – arti yang mana proses
komunikatif memberikan efek.

Komunikasi antar budaya, Lustig and Koester’s menyatakan (2003: 49-51), adalah sebuah
“proses simbolik yang mana orang dari dari budaya – budaya yang berbeda mneciptakan
pertukaran arti – arti”. Hal tersebut terjadi “ketika perbedaan – perbedaan budaya yang
besar dan penting menciptakan interpretasi dan harapan – harapan yang tidak sama
mengenai bagaimana berkomunikasi secara baik”. Jandt (2004: 4) mengatakan komunikasi
antar budaya tidak hanya komunkasi antar individu tapi juga di antara “kelompok –
kelompok dengan identifikasi budaya yang tersebar’. Ringkasnya, komunikasi antar budaya
menjelaskan interaksi antar individu dan kelompok – kelompok yang memiliki persepsi yang
berbeda dalam perilaku komunikasi dan perbedaan dalam interpretasi. Beberapa studi
mengenai komunikasi antar budaya menguji apa yang terjadi dalam kontak dan interaksi
antar budaya ketika proses komunikasi mencakup orang – orang yang secara budaya
tersebar (Samovar & Porter 1997). Sebuah permasalahan yang sama dalam komunikasi
antar budaya muncul “ketika orang – orang yang menjelaskan dirinya sebagai kelompok
yang berbangsa dan beretnis sama tidak mau melakukan pertukaran ide – ide mengenai
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

bagaimana menunjukkan identitas mereka dan tidak menyetujui tentang norma – norma
untuk interaksi” (Collier 1997: 43). Untuk mencapai komunikasi antar budaya yang efektif,
individu seharusnya mengembangkan kompetensi antar budaya; merujuk pada
keterampilan yang dibutuhkan untuk mencapai komunikasi antar budaya yang efektif Jandt
(1998, 2004) mengidentifikasikan empat keterampilan sebagai bagian dari kompetensi antar
budaya, yaitu personality strength, communication skills, psychological adjustment and
cultural awareness.

3.5. Komunikasi Dalam Lintas Budaya


Tujuan Komunikasi Antar Budaya adalah :

• Memahami perbedaan budaya yang mempengaruhi praktik komunikasi

• Mengkomunikasi antar orang yang berbeda budaya

• Mengidentifikasikan kesulitan – kesulitan yang muncul dalam komunikasi

• Membantu mengatasi masalah komunikasiyang disebabkan oleh perbedaan budaya

• Meningkatan ketrampilan verbal dan non verbal dalam komunikasi

• Menjadikan kita mampu berkomunikasi secara efektif

Ada beberapa alasan mengapa perlunya komunikasi antar budaya, antara lain:

a) membuka diri memperluas pergaulan;

b) meningkatkan kesadaran diri;

c) etika/etis;

d) mendorong perdamaian dan meredam konflik;

e) demografis;

f) ekonomi;

g) menghadapi teknologi komunikasi;

h) menghadapi era globalisasi. (Alo Liliweri, 2003).


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Komunikasi antar budaya menurut Samovar dan Porter merupakan komunikasi antara
orang-orang yang berbeda kebudayaannya, misalnya suku bangsa, etnik, dan ras, atau kelas
sosial. Komunikasi antar budaya ini dapat dilakukan dengan negosiasi, pertukaran simbol,
sebagai pembimbing perilaku budaya, untuk menujukkan fungsi sebuah kelompok. Dengan
pemahaman mengenai komunikasi antar budaya dan bagaimana komunikasi dapat
dilakukan, maka kita dapat melihat bagaimana komunikasi dapat mewujudkan perdamaian
dan meredam konflik di tengah-tengah masyarakat. Dengan komunikasi yang intens kita
dapat memahami akar permasalahan sebuah konflik, membatasi dan mengurangi
kesalahpahaman, komunikasi dapat mengurangi eskalasi konflik sosial. Menurut Charles E
Snare bahwa usaha meredam konflik dan mendorong terciptanya perdamaian tergantung
bagaimana cara kita mendefinisikan situasi orang lain agar kita dapat mencapai perdamaian
dan kerjasama. Dalam berbagai kasus politik E Snare mengatakan “Kita perlu mengerti
bagaimana letak bingkai rujukan para aktor politik dan darimana pikiran mereka berasal”.

Jadi jelas dengan mempelajari komunikasi antar budaya berarti kita mempelajari (termasuk
membanding) kebiasaan-kebiasaan setiap etnis, adat, agama, geografis dan kelas sosial di
masyarakat kita. Dengan pemahaman tersebut kita mengkomunikasikan perbedaan-
perbedaan tersebut dengan komunikasi antar budaya, guna menyelesaikan konflik melalui
dialog yang baik antara lain dengan identifikasi perspektif budaya.

Hakikat Komunikasi Antarbudaya

Enkulturasi

Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur ditransmisikan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan
melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga
ke-agamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang kultur.
Enkulturasi terjadi melalui mereka.

Akulturasi

Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau
pemaparan langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran emudian
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

berdiam di AS (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan
rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan
rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur
tuan rumah pun ikut berubah

Fungsi-Fungsi Komunikasi Antarbudaya

 Fungsi Pribadi

Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komuniasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi
yang bersumber dari seorang individu.

 Menyatakan Identitas Sosial

Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individu 


yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial perlikau itu dinyatakan melalui tindakan
berbahasa baik secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui
identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama,
maupun tingkat pendidikan seseorang.

 Menyatakan Integrasi Sosial

Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antar pribadi,  antar
kelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur.
Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama
atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus komunikasi
antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan komunikan,
maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip utama dalam proses
pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya memperlakukan anda sebagaimana
kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya kehendaki.
Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat meningkatkan integrasi sosial atas
relasi mereka.

 Menambah Pengetahuan

Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan bersama,


saling mempelajari kebudayaan masing-masing.

 Melepaskan Diri atau Jalan Keluar


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau mencari
jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita
namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan
hubungan yang simetris. Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak
mempunyai perlaku yang berbeda. Perilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku
komplementer dari yang lain. Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua
pihak dimaksimumkan. Sebaliknya hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang
saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang
lainnya

3.6. Komunikasi Dalam Lintas Budaya


Pada tahun 1985, Stella Ting-Toomey mencetuskan sebuah teori yang bernama Face
Negotiation Theory. Ting-Tomey adalah salah satu kolega dari Gundykunst di California
State University, Fulleton.

Teori ini membantu menjelaskan perbedaan budaya untuk membantu mengelola konflik
dalam aspek komunikasi. Berbagai aspek dari individu dan identitas budaya digambarkan
sebagai wajah (face). Face disini merupakan istilah kiasan untuk gambaran diri, yaitu
bagaimana kita ingin diperlakukan oleh orang lain. Teori ini dikembangkan untuk
memprediksi perilaku seseorang untuk menyempurnakan identitas mereka (facework)
dalam kebudayaan yang berbeda. Facework berhubungan dengan pesan-pesan verbal dan
non verbal. Facework dari budaya individualis berbeda dengan facework ckolektif, sehingga
cara untuk menangani konflik berbeda.

Dasar dari face negotiation teori adalah perbedaan diantara kolektivisme dan individualism.
Menurut Harry Triandis, perbedaan antara collectivism dan individualism dapat dilihat dari
cara mendifinikan istilah diri (self), tujuan (goals), dan tugas (dutty). Orang yang kolektivis
mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok tertentu, dia tidak akan melawan tugas
kelompok, serta akan melaksanakan tugas yang berorientasi pada kepentingan kelompok.
Orang yang individualis akan mendefinisikan dirinya sebagai seseorang yang sendiri dari
segala kelompok afiliasi, dan tujuanya untuk memenuhi kepentingan pribadi, melaksanakan
tugas yang menurutnya menyenangkan dan menguntungkan diri sendiri.

Meskipun kebijaksaan yang popular dibarat salam muka sebagai keasyikan orang Asia, Ting-
Toomey dan peneliti lain yang berhubungan mencari untuk dijadikan perhatian dunia. Itu
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

karena face sebagai sebuah perluasan dari konsep diri, mudah diserang, dasarb sumber
identitas. Face bermakna berbeda, bergantung pada budaya dan identitas individu.

1.      Face restoration

Strategi facewoork yang digunakan untuk membantu mengeluarkan kekhasan tempat


dalam kehidupan, memelihara otonomi, dan membela untuk menentang kerugian dari
kebebasan individu.

2.      Face giving

Strategi facework yang digunakan untuk mempertahankan dan mendukung orang lain yang
membutuhkan bagaian dari kelompok. Face giving merupakan karakteristik face strategi
yang membuat kebudayaan majemuk.           

Ting-Toomey mengidentifikasikan 5 respons yang berbeda pada berbagai situasi:

1.      Avoiding

Menghindari diskusi dengan anggota kelompok lain mengenai perbedaan yang dimiliki.

2.      Obliging

Memberikan harapan kepada anggota kelompok


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

3.      Compromising

Menggunakan give-and-take untuk kesepakan yang dapat dibuat.

4.      Dominating

Teguh dalam mempertahankan pendapat pribadi demi kepentingan pribadi.

5.      Integrating

Menukar ketepatan informasi dengan anggota kelompok untuk memecahkan masalah


bersama.

Teori Negosiasi Muka (Face-Negotiation Theory) dikembangkan oleh Stella Ting-Toomey


pada tahun 1988. Teori ini memberikan sebuah dasar untuk memperkirakan bagaimana
manusia akan menyelesaikan karya muka dalam sebuah kebudayaan yang berbeda. Muka
atau rupa mengacu pada gambar diri seseorang di hadapan orang lain. Hal ini melibatkan
rasa hormat, kehormatan, status, koneksi, kesetiaan dan nilai-nilai lain yang serupa. Dengan
kata lain rupa merupakan gambaran yang anda inginkan atau jati diri orang lain yang
berasal dari anda dalam sebuah situasi sosial. Karya muka adalah perilaku komunikasi
manusia yang digunakan untuk membangun dan melindungi rupa mereka serta untuk
melindungi, membangun dan mengancam muka orang lain.

 
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Teori ini merupakan teori gabungan antara penelitian komunikasi lintas budaya, konflik, dan
kesantunan. Teori negosiasi muka memiliki daya tarik dan penerapan lintas budaya karena
Stella Ting-Toomey—pencetus teori ini—berfokus pada sejumlah populasi budaya,
termasuk Jepang, Korea Selatan, Taiwan, Cina dan Amerika Serikat. Ting-Toomy menjelaskan
bahwa budaya memberi bingkai interpretasi yang lebih besar di mana muka dan gaya
konflik dapat diekspresikan dan dipertahankan secara bermakna.

Teori negosiasi muka adalah salah satu dari sedikit teori yang secara eksplisit mengakui
bahwa orang dari budaya yang berbeda memiliki bermacam pemikiran mengenai “muka”
orang lain. Pemikiran ini menyebabkan mereka menghadapi konflik dengan cara berbeda.
Muka merupakan perpanjangan dari konsep diri seseorang, muka telah menjadi fokus dari
banyak penelitian di dalam berbagai bidang ilmu.                

NOTES

3.1
pengiriman dan penerimaan suatu pesan organisasi dlm bentuk formal & informal
komunikasi org itu ad hub timbal balik antar individu dgn org serta ada sali g kebergantungan antara
anggota org tsb.

baik informasi vertikal (atas bawah) maupun horizontal (sesama departemen, hrd-hrd, sales-sales)

fungsi informatif
yg berkaitan dgn sistem memprosesan info dlm suatu org
fungsi regulatif
berkaitan dgn peraturan2 yg ada dlm org tsb (reward & punishment)
fungsi persuasif
fungsi ketika seorang pemimpin membujuk, merayu bawahannya. tdk hanya memberi perintah tp
pemimpin hrs bs meyakinkan, merayu, membujuk, mempengaruhi bawahannya agar apa yg menjadi
tujuan suatu org dapat dicapai.
fungsi integratif
menyatukan seluruh fungsi lainnya supaya karyawan bs lakuin kerjaan nya dgn baik

3.2 teori hub manusia


syarat agar lancar
- ada unsur simpati dan empati (simp: penghormatan dan mengharigai // emp: merasa aoa yg dirasakan
org lain)
- paham akan kebutuhan manusia
Akulturasi adalah proses modifikasi kultur melalui kontak lgsg antara 1 budaya dgn yg lainnya (cth ssorg
yg kerja diluar negeri, bahasa akan bercampur, selera makan bisa berbeda jg)
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

4.1. Pengertian Perencanaan Pesan Bisnis


Dalam suatu organisasi, pesan yang disampaikan oleh atasan kepada bawahan terkadang
tidak terorganisasi dengan baik. Akibatnya pesan yang tersampaikan tidak mengenai
sasaran atau tidak sesuai dengan harapan.

Perencanaan pesan bisnis adalah proses komposisi penyusunan pesan bisnis. Proses itu
sendiri terdiri dari perencanaan tujuan audiens, ide, saluran; pengorganisasian ide; membuat
draf, merangkai kata / kalimat / paragraph; dan merevisi.

Hal tersebut juga berlaku dalam dunia bisnis. Pengirim yang berlaku seperti atasan perlu
melakukan persiapan seperti perencanaan pesan bisnis yang ingin disampaikan dengan
sebaiknya. Supaya pesan tersampaikan pada pihak lain dan diterima serta dipahami sesuai
harapan pengirim.

Penyampaian secara langsung merupakan tipe pesan bisnis yang paling sering digunakan
pelaku bisnis. Namun pesan bisnis juga bisa disampaikan melalui memo, surat, merevisi
draft, mengetik email, dan lain sebagainya.

Dalam pembuatan pesan – pesan bisnis tertulis, anda perlu memperhatikan hal apa saja
yang ingin disampaikan kepada pihak lain. Hal tersebut merupakan langkah strategis bagi
pencapaian tujuan serta salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam
penyampaian pesan – pesan bisnis.

Hubungan dalam dunia bisnis pada dasarnya memang untuk memperoleh keuntungan.
Namun terkadang pelaku bisnis juga perlu menjalin relasi secara personal dengan rekan
bisnisnya tanpa mempertimbangkan benefit dalam hubungan tersebut.

Dalam hal penyusunan pesan bisnis dibutuhkan suatu kreativitas agar menarik perhatian,
mudah dibaca dan mudah dipahami. Agar pesan – pesan bisnis dapat menjadi komunikasi
yang efektif, maka diperlukan pemahaman terhadap proses penyusunan pesan bisnis
dalam komunikasi bisnis.

Pada umumnya proses penyusunan pesan bisnis terdiri dari 3 yaitu :

1. Perencanaan pesan 
2. Pengorganisasian pesan 
3. Revisi pesan

4.2. Perencanaan Pesan Bisnis


A. Penentuan Tujuan
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Dalam penyampaian pesan bisnis, setiap individu memiliki tujuan yang berbeda. Pesan
bisnis sangat berperan dalam menciptakan citra perusahaan.

Oleh karena itu, tujuan yang disampaikan harus jelas, terukur serta tidak bertentangan
dengan tujuan organisasi. Penentuan tujuan dilakukan untuk fokus terhadap isi,
menanggapi audiens serta untuk menetapkan saluran dan media. 

Tujuan umum komunikasi bisnis adalah :

 Memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain
(informing)
 Memberikan persuasi atau membujuk pihak lain yang berkaitan dengan negosiasi
antara seseorang dengan orang lain dalam dunia bisnis (persuading)
 Melakukan kerja sama atau kolaborasi antara seseorang dengan orang lain baik
perusahaan domestik maupun perusahaan asing (colaborating)

  B. Analisis Audiens

Setelah maksud dan tujuan disampaikan dengan baik, tahapan selanjutnya adalah
melakukan analisis audiens atau pembaca yaitu tentang apa, siapa, kapan, dan bagaimana
sebaiknya pesan – pesan bisnis tersebut disampaikan.

Pemahaman yang baik terhadap audiens akan mempermudah dan memperlancar pesan –
pesan bisnis karena audiens memiliki pemahaman yang berbeda atas pesan yang mereka
terima.

Berikut adalah hal – hal yang perlu anda perhatikan untuk melakukan analisis terhadap
audiens:

 Mengembangkan profil audiens


 Mengenali penerima primer
 Menetapkan jumlah dan kompisis audiens
 Mengukur tingkat pemahaman audiens
 Memperkirakan reaksi penerima
 Memenuhi kebutuhan informasi audiens
 Memuaskan kebutuhan emosional dan praktis audiens

  C. Penentuan Ide Pokok

 Setiap pesan bisnis akan bermuara pada pada satu ide pokok. Ide pokok merupakan
sesuatu yang menjadi pokok bahasan utama dalam menyampaikan pesan bisnis.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Penentuan ide pokok memerlukan kreativitas dan pengalaman.  Pendekatan yang dapat
digunakan untuk menentukan ide pokok adalah sebagai berikut :

 Brainstorming : penentuan ide pokok dengan cara membiarkan pikiran mencari


berbagai kemungkinan ide pokok secara bebas sehingga ide yang diperoleh akan
lebih bervariasi.
 Petunjuk atasan : penentuan ide pokok dimana pelaksana cenderung meminta
petunjuk pada atasan, pelaksanan organisasi menganut sistem senioritas.
 Kebiasaan : penentuan sebuah ide pokok tertentu berasal dari situasi yang berulang
sama dalam setiap kejadian dan berkembang dalam sebuah ide pokok.

  D. Pemilihan Saluran dan Media

Pemilihan saluran dan media sebaiknya disesuaikan dengan sifat pesan, tingkat kerahasiaan,
biaya pengiriman, formalitas, dan harapan penerima. Saluran komunikasi terdiri dari
komunikasi lisan dan tertulis dan masing – masing memiliki beberapa jenis media.

 Saluran komunikasi lisan

Komunikasi lisan merupakan saluran yang paling banyak digunakan dalam bisnis
komunikasi, diantaranya melalui wawancara, telepon, berbicara secara langsung, seminar dll.

Namun tidak semua pesan bisnis dapat disampaikan secara lisan. Pesan yang disampaikan
secara lisan adalah pesan yang relatif sederhana, mudah dimengerti dan biasanya
diperlukan tanggapan dari pesan tersebut. Namun terdapat kekuragan, yaitu pesan
disampaikan secara spontan dan tidak terorganisir terlebih dahulu.

 Saluran komunikasi tertulis

Pesan tertulis dapat berbentuk tulis tagan ataupun dengan bantuan media elektrionik
seperti telegram, e-mail, faks, dll. Saluran komunikasi tertulis digunakan jika tidak diperlukan
umpan balik secara langsung, pesan terinci dan kompleks, memerluka perencanaan,
memerlukan catatan permanen dna penerimaan dalam jumlah banyak.

4.3. Pengorganisasian Pesan Bisnis


Tujuan pesan bisnis adalah pemahaman penerima. Oleh sebab itu, untuk mempercepat dan
meningkatkan efisiensi penyusunan pesan perlu mengorganisasikan pesan dengan baik.
Mengorganisasikan pesan dengan baik dapat dilakukan melalui langkah berikut :

 Pengelompokan ide dan disajikan secara logis (dibuat outlinenya)


 Subjek dan tujuan jelas
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

 Mencakup semua informasi yang penting


 Terdapat relevansi antara informasi dengan subjek dan tujuan

PENTINGNYA PENGORGANISASIAN PESAN YANG BAIK


. Pengorganisasian yang balk:
• Subjek dan tujuan harus jelas.
• Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.
• Ide-ide harus dikelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis
Apa sebenarnya manfaat pengorganisasian yang baik ?
1. Membantu audience memahami suatu pesan
2. Membantu audience menerima suatu pesan

Menghemat waktu : apabila pesan tidak terorganisir dengan baik. Penyampaiannya akan
menghabiskan waktu audence
Mempermudah pekerjaan komunikator
pengorganisasian pesan-pesan yang baik dapat membantu pekerjaan komunikator,
sehingga dapat selesai lebih cepat dan hemat waktu

4.4. Revisi Pesan


Penyusunan pesan bisnis memerlukan proses yang hati – hati dan teliti, sehingga pesan
yang telah selesai harus ditelaah ulang dan diperbaiki lagi untuk menjamin bahwa pesan
bisnis tersebut tidak terdapat kekurangan, kelebihan atau kesalahan. Revisi pesan dapat
dimulai dengan membaca secara cepat pada isi, organisasi dan format penulisannya. Lalu
dilanjutkan dengan menulis ulang pesan agar kalimat pesan efektif. Jika dirasa sudah efektif,
maka dapat diproduksi dan didesain agar lebih menarik.

Revisi pesan bisnis adalah perbaikan pesan bisnis agar pesan bisnis yang telah


direncanakan dan dibuat dapat ditinjau ulang atau dapat disempurnakan untuk
menghindari adanya kesalahan.

Pada tahap revisi dilakukan kegiatan yaitu: 

1. Penyuntingan pesan (editing), 


2. Meninjau Ulang gaya dan kemudahan pembaca
3. Meninjau ulang pesan,  
4. Memproduksi pesan dan 
5. Mencetak pesan.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

4.5. Contoh Pesan-Pesan Bisnis


Didalam komunikasi bisnis sendiri adanya pesan bisnis dianggap penting demi dapat
mencapai tujuan bisnis maupun harapan yang ingin dicapai. Tanpa adanya pesan bisnis
maka informasi-informasi yang seharusnya disampaikan tidak dapat tersampaikan.

Pesan bisnis sendiri dapat melalui dua macam-macam media komunikasi, yaitu media
komunikasi tertulis dan juga media komunikasi lisan. Berikut ini ada beberapa contoh pesan
bisnis dalam komunikasi bisnis yang akan dibahas secara lengkap dan jelas.

1. Surat Penawaran Kerja Sama

Contoh pesan bisnis dalam komunikasi bisnis yang pertama adalah melalui surat. Surat yang
dimaksud disini adalah surat yang mengandung informasi-informasi yang berkaitan dengan
kegiatan bisnis, baik penawaran kerjasama bisnis maupun penawaran produk yang
dihasilkan.

Salah satu contoh yang paling mudah adalah adanya surat penawaran kerjasama, dimana
satu perusahaan menawarkan kerjasama dalam suatu bidang tertentu kepada perusahan
lainnya yang dianggap masih dalam kegiataan bisnis yang sama.

Penawaran kerjasama ini juga biasanya akan bertujuan untuk memajukan kegiatan bisnis
perusahaan secara bersama-sama demi laba yang semakin besar. Surat penawaran ini juga
merupakan salah satu contoh pesan persuasif dalam komunikasi bisnis.

2. E-mail Penawaran Produk

Semakin adanya kemajuan teknologi juga lebih memudahkan pesan-pesan bisnis untuk
tersampaikan, salah satunya melalui e-mail sebagai salah satu contoh media komunikasi
modern. Salah satu contohnya adalah e-mail bisnis mengenai penawaran produk.

Suatu perusahan melalui divisi marketingnya akan banyak menawarkan produk-produk


yang dihasilkannya melalui e-mail. Sebagai contoh seperti banyak perusahaan-perusahaan
e-commerce yang akan mengirimkan notifikasi mengenai produk-produk barunya melalui
e-mail pada para pelanggannya.

3. Laporan Perusahaan

Tidak hanya yang berkaitan dengan penawaran kerjasama maupun penawaran produk saja,
tetapi laporan-laporan perusahaan, memo perusahaan, dan lain sebagainya yang masih
didalam lingkup kegiatan bisnis yang berjalan juga termasuk sebagai pesan bisnis.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Mengapa demikian? Karena didalamnya masih mengandung informasi-informasi mengenai


kegiatan bisnis yang berlangsung dalam suatu perusahaan atau organisasi. Oleh sebab itu,
laporan perusahaan juga menjadi contoh pesan bisnis yang ada dalam komunikasi bisnis.

4. Pertemuan atau Pidato

Pernahkah anda datang pada grand launching produk komunikasi seperti handphone?
Kegiataan ini banyak dilakukan oleh perusahaan apple atau samsung yang ingin
melunjurkan produk terbaru mereka. Melalui pertemuan yang dilakukan tersebut,
didalamnya juga sebenarnya terdapat pesan bisnis yang disampaikan dimana juga
bertujuan untuk mempengaruhi audience untuk membeli produk terbaru mereka.

Pidato yang disampaikan mengenai kualifikasi atau informasi-informasi mengenai produk-


produk terbaru mereka yang akan diluncurkan juga merupakan suatu pesan bisnis melalui
media komunikasi lisan.

5. Telemarketing

Tidak hanya melalui suatu pertemuan atau pidato saja, media komunikasi lisan juga banyak
digunakan untuk penyampaian pesan bisnis seperti melalui telemarketing.

Jadi suatu perusahaan biasanya akan memiliki divisi telemarketing sendiri yang bertujuan
untuk menawarkan produk kepada konsumen maupun mengajukan kerjasama dengan
perusahaan lain yang dilakukan melalui telfon.

 Demikian penjelasan mengenai beberapa contoh pesan bisnis dalam komunikasi bisnis,


baik secara komunikasi lisan maupun komunikasi tertulis. Semoga informasi diatas dapat
bemanfaat.

Rangkuman Topik 4
Dengan membaca Topik 4 diharapkan Mahasiswa mampu :

 - Menjelasakan tiga tahapan dalam proses komposisi pesan bisnis

 - Mengetahui tujuan penulisan pesan

– pesan bisnis

- Menjelaskan pentingnya analisis audiens

 - Menjelaskan bagaimana memenuhi kebutuhan informasi audiens


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

 - Melakukan seleksi saluran dan media komunikasi

5.1 Ketrampilan Merevisi

Ketrampilan Merevisi
Penulis pesan bisnis sangatlah berbeda dengan dan tidaklah semudah menulis pesan- pesan yang
bersifat pribadi (personal) &, seperti penulisan surat kepada orang tua, saudara sekandung,
paman atau kalian akrab. Penulisan surat-surat bisnis yang baik diperlukan proses pemikiran,
tenaga dan waktu yang cukup. Akan berbahaya apabila penyampaian pesan-pesan bisnis
cenderung dilakukan suara asal-asalan dan ceroboh, baik dari sisi subsatansi isi pesan maupun
format penulisannya.

Pesan - Pesan Bisnis Tertulis


a. Proses penulisan pesan-pesan bisnis dalam bentuk tertulis dimulai dari:
Mengedit isi, Pengorganisasian, dan Gaya Penulisan.

Untuk membantu memberikan gambaran yang lebih rinci tentang hal-hal apa saja yang perlu di
perbaiki atau di sempurnakan, berikut ini terdapat beberapa pertanyaan penting yang perlu di
perhatikan, antara lain:

 Apakah anda telah memasukan poin-poin dengan urutan yang logis?


 Apakah terdapat keseimbangan yang baik antara hal-hal yang bersifat umum dengan hal-
hal yang khusus?
 Apakah ide yang paling penting telah memperoleh porsi pembahasan yang cukup?
 Apakah anda telah memberikan fakta-fakta pendukung dan melakukan pemeriksaan
ulang (cross check) terhadap fakta-fakta yang ada?
 Apakah anda ingin menambahkan informasi yang baru

Mengedit Mekanik / Teknis Penulisan

Setelah melakukan pengeditan isi, pengorganisasian, dan gaya penulisannya, langkah


berikutnya adalah melakukan pengeditan dari sudut mekanik atau teknis penulisan suatu
pesan – pesan bisnis yang mencakup antara lain:

o Susunan kalimat yang di gunakan, apakah sudah sesuai dengan kaidah


kebahasaan yang ada , sehingga mudah di pahami dengan baik.
o Penggunaan kapitalisasi secara tepat ( perhatikan kata – kata yang harus di tulis
dengan huruf kapital).
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

o Penulisan tanda baca secara benar ( perhatikan penggunaan tanda baca koma,
titik, titik koma, tanda tanya , dan tanda seru).
o Perhatikan makna keutuhan suatu kalimat, sehingga makna suatu kalimat dapat di
pahami dengan mudah.
o Perhatikan terjadinya pengulangan kata yang tidak tepat dalam suatu kalimat. Hal
ini dapat menghilangkan makna suatu pesan – pesan bisnis yang telah
disampaikan.

Mengedit Format dan Layout

Langkah terakhir dalam mengedit suatu pesan bisnis adalah mengedit format dan layout secara
keseluruhan. Disamping melakukan penelaahan terhadap tata bahasa, ejaan, kesalahan-kesalahan
tulis, dan tanda baca, format penulisannya juga tidak boleh di abaikan begitu saja. Jika format
penulisannya menarik, di tata rapi, bersih, tidak penuh coretan, dan kertas yang di gunakan
berkualitas baik, audiens Anda akan senang membacanya.

5.2 MEMILIH KATA YANG TEPAT


PEMILIHAN KATA YANG TEPAT

Pemilihan kata adalah penggunaan kata-kata tertentu untuk mencurahkan ide atau pikiran
ke dalam sebuah kalimat. Agar pesan yang terkandung dalam kalimat yang di sampaikan
kepada orang lain dengan mudah dapat di mengerti, anda harus dapat memilih kata-kata
dengan sebaik-baiknya. Agar maksud komunikasi dapat tercapai, perlu beberapa hal
berikut:

1. Pilihlah kata yang sudah familier/ dikenal

Dalam menyampaikan sesuatu harus menggunakan bahasa yang mudah, agar mudah di
mengerti oleh audiens.

2. Pilihlah kata-kata yang singkat

Agar pesan-pesan bisnis lebih efisien, juga mudah dipahami audiens, tetapi harus tetap
memperhatikan kaidah yang benar & baik.

3. Hindari kata-kata yang bermakna ganda

Agar tidak terjadi salah tafsir akibat tidak tercapainya tujuan dari pesan-pesan tersebut.

5.3 MEMBUAT KALIMAT YANG EFEKTIF


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

MEMBUAT KALIMAT YANG EFEKTIF

Kalimat efektif merupakan bentuk kalimat yang dengan sadar dan sengaja disusun untuk
mencapai daya informasi yang tepat & baik.

1. Secara umum, ada tiga jenis kalimat yaitu:


2. Kalimat Sederhana

Suatu kalimat sederhana hanya memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat.

Kalimat Majemuk

Kalimat majemuk berisi dua atau lebih klausa independen dan tidak mempunyai klausa
dependen.

Kalimat Kompleks

Kalimat kompleks berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih klausa dependen
sebagai anak kalimat.

Cara Mengembangkan Paragraf

Ada 2 pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf, pendekatan induktif dan


pendekatan deduktif. Pendekatan induktif dimulai dengan berbagai alasan terlebih dahulu
baru dibuat kesimpulan, sedangkan deduktif dimulai dari kesimpulan, baru di diikuti dengan
alasan-alasannya. Cara-cara mengembangkan paragraf:

1. Ilustrasi
2. Perbandingan (Persamaan dan Perbedaan)
3. Pembahasan Sebab-Akibat
4. Klasifikasi
5. Pembahasan Pemecahan Masalah

a.Ilustrasi

Untuk mengembangkan suatu paragraf dapat digunakan suatu ilustrasi yang dapat
memberikan gambaran terhadap ide atau gagasan umum.

Perbandingan (Persamaan & Perbedaan)

Anda dapat mengembangkan paragraf dengan cara membandingkan persamaan maupun


perbedaan terhadap suatu pemikiran dengan pemikiran yang lain.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Pembahasan Sebab-Akibat

Agar dapat memberikan arah yang jelas terhadap suatu pokok bahasan tertentu.

Klasifikasi

Untuk mempermudah pemahaman paragraf bagi pengirim pesan dan penerima pesan.
Selain itu agar suatu topik bahasan menjadi lebih terarah atau terfokus.

Pembahasan Pemecahan Masalah

Untuk memberikan latihan analitis yang sangat diperlukan bagi seseorang dalam
pengambilan keputusan-keputusan penting bagi suatu organisasi

Paragraf hendaknya jangan terlalu singkat namun juga jangan terlalu panjang. Yang
penting, suatu paragraf harus merupakan kesatuan ide atau gagasan yang utuh,
menggunakan kata-kata transisi, kata ganti, atau kata kunci sebagai penghubung antara
kalimat yang satu dengan yang lainnya, dan jelas.

5.4 PESAN - PESAN BISNIS LISAN


PESAN - PESAN BISNIS LISAN

Sebagaimana pesan-pesan bisnis yang di sampaikan secara tertulis, pesan-pesan bisnis


yang disampaikan dalam bentuk lisan pun memerlukan pengecekan ulang, perbaikan atau
pengeditan (editing) seperlunya, sehingga suatu pesan bisnis dapat di pahami audiens
dengan baik.

Oleh karena itu, meskipun penyampaian pesan-pesan bisnis yang di lakukan secara lisan,
tetap perlu di lakukan kegiatan pengeditan yang mencakup antara lain:

a. Substansi pesan

Langkah pertama dan utama dalam melakukan pengeditan (editing) pesan – pesan bisnis
adalah mengedit substansi pesan yang akan di sampaikan pada audiens.

 Apakah substansi (inti) pesan yang ingin di sampaikan telah tercantum di dalamnya?
 Apakah data pendukung (tabel, grafik, bagan, gambar, audio, audiovisual) juga
sudah tercantum di dalamnya?

b. Pengorganisasian Pesan
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Pengorganisasian pesan – pesan bisnis yang akan di sampaikan secara lisan mencakup tiga
poin penting yaitu;

 Pembuka (misalnya, salam pembuka, perkenalan diri)


 Penyampaian substansi pesan ( misalnya, pengantar pesan di lanjutkan dengan
substansi pesan).
 Penutup ( misalnya: kesimpulan, saran, rekomendasi, implikasi).

c. Gaya Bahasa

Pada umumnya, penulisan pesan – pesan bisnis yang akan disampaikan secara lisan
cenderung hanya bersifat outline atau garis besarnya saja, sedangkan penyajian secara lebih
rinci (lengkap) dapat disampaikan pada saat melakukan presentasi.

Gaya bahasa yang di gunakan dalam penyajian pesan – pesan bisnis secara lisan lebih
menarik dan dinamis daripada yang berbentuk tertulis karena cara penyampaiannya yang
lebih santai, luwes, dan tidak menonton. Disamping itu, melalui penyajian secara lisan
penerimaan pesan akan lebih mudah memahami maksud dan tujuan suatu pesan yang
ditunjukkan dengan penyampaian pesan – pesan secara langsung, pesan – pesan non verbal
yang di dukung dengan tampilan kata, huruf, gambar, bagan, dan tabel, dalam format
animasi yang dinamis.

5.5 Bahan Diskusi


Bahan Diskusi :

 Kunjungilah alamat website http://just-drop-by.blogspot.com/2007/03/membuat-kalimat-


efektif.html. Berdasarkan artikel tersebut, apa ciri sebuah kalimat dikatakan efektif?

6.1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Pilihan kata (diksi) dalam pesan komunikasi memiliki peran penting untuk mencapai keberhasilan
komunikasi. Kata-kata yang digunakan dalam berkomunikasi jumlahnya banyak sekali, bahkan sebagian
tak dipahami oleh penuturnya. Tidaklah aneh bila seseorang berbicara tanpa berpikir terlebih dahulu dan
tanpa menyadari efek dari kata-kata yang ia ucapkan.

 
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Menurut Oswald (2009:19) menjelasakan bahwa :

Pesan komunikasi yang kita sampaikan mengandung energy yaitu energy rendah dan tinggi. Pesan
berenergi rendah biasanya berkaitan dengan emosi negative, sedangkan pesan berenergi tinggi memiliki
daya yang kuat sehingga menggetarkan perasaan positif kita.

6.2 PENULISAN PESAN POSITIF


A.  PENULISAN PESAN POSITIF

Pesan positif adalah pesan-pesan bisnis yang memberikan kesan menyenangkan kepada pihak lain, yang
meliputi good news dan good will. Pesan good news dan good will adalah pesan-pesan bisnis yang
memberikan kesan positif dan menyenangkan kepada pihak lain.

Pesan positif ada terbagi 2 yaitu :

a. Good news (pesan kabar baik)

    Surat yang mengimformasikan kabar baik atau  

    berita yang menyenangkan.

    Cth :

    -. Good news tentang pekerjaan :

       Finansial : kenaikan gaji, bonus lembur kerja,

       insentif, THR, Asuransi jiwa & kesehatan

       Non finansial : promosi jabatan, tanda

       penghargaan, fasilitas kendaraan & perumahan

   -. Good news tentang produk :

      Pemberian discount, kompensasi pembelian

      produk yang rusak dengan uang kembali,

      layanan garansi

b. Good will

    Suatu perasaan positif yang dapat mendorong  


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

    orang untuk menjaga hubungan bisnis. Pelaku

    bisnis dapat mendorong hubungan baik dengan

    berbagai pihak seperti pelanggan, pemasok atau

    pelaku bisnis lainnya.

    Cth : ucapan selamat  (congratulations), ucapan

    penghargaan (messages of appreciation),ucapan

    belasungkawa (condolence)

 6.3 Strategi penulisan pesan-pesan positif


Strategi penulisan pesan-pesan positif

Ketika sedang merespon secara positif penyampaian pesan-pesan good news dan goodwill seseorang
dapat menggunakan pendekatan langsung (direct approach). Hal ini dapat dilakukan karena pembaca
pada umumnya tertarik atas apa yang ingin didsampaikan.

Hampir semua komunikasi bisnis mempunyai dua tujuan mendasar yaitu :

-. Menyampaikan informasi

-. Mendapatkan tanggapan atau memunculkan sikap

   yang menyenangkan pembaca atau paling tidak

   membuat mereka mau menerima pesan-pesan

   yang disampaikan.

b. Penjelasan dengan rinci.

   Bagian pertengahan dari suatu permintaan pesan-

   pesan rutin, good news dan goodwill merupakan

   bagian yang penting dan memiliki porsi bahasan

   terbesar serta perlu pernjelasan yang cukup rinci.

   Komunikasi yang dilakukan dapat diekspresikan

   dengan sebuah atau dua buah kalimat, tetapi perlu


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

   dijelaskan point-point secara lengkap, sehingga

   pembaca tidak merasa bingung atau ragu-ragu

   terhadap isi atau substansi pesan. Disamping

   memberikan penjelasan yang rinci pada bagian

   pertengahan, Anda juga harus dapat menjada

   pokok bahasa yang telah ditetapkan pada bagian-

   bagian awal.

c. Penutup surat.

   Pesan-pesan yang telah disampaikan kemungkinan

   akan berhasil jika membaca memperoleh kesan-

   kesan yang menyenangkan atau paling tidak

   mereka dapat menerima pesan-pesan yang

   disampaikan dengan baik. Yang tak boleh dilupakan

   adalah bagian penutup surat dengan satu

   pernyataan sikap keramahan dan kesopanan

   sebagai sebuah bentuk apresiasi (penghargaan,

   penghormatan) yang diberikan kepada orang lain.

   Kalau anda merasa senang ketika orang lain

   menghargai ide atau gagasan anda, maka

   berlatihlah untuk menghargai orang lain.

 
Untuk memberikan jawaban atas berbagai permintaan informasi yang positif maka sering
digunakan pendekatan langsung yang dimulai dengan :

-. Pernyataan yang positif dan menyenangkan.


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

-, Diakhiri dengan pernyataan hormat atau penghargaan pada orang lain.

Komponen-komponen penting dalam penulisan pesan positif adalah :

a.    Ide-ide pokok yang jelas.

Penulisan pesan-pesan positif yang menggunakan pendekatan langsung pada umumnya diawali dengan
pernyataan ide pokok yang jelas yang berkaitan dengan apa pesan-pesan positif yang
akan disampaikan kepada pembaca.

6.4 Langkah-langkah menyusun pesan positif


Langkah-langkah menyusun pesan positif

a.  Mulai dengan gagasan utama

    Cobalah membuat pembukaan secara :

    -. Jelas dan ringkas

    -. Nada yang tulus

    -. Semangat dan berorientasi pada penerima

    -. Hindari pernyataan yang basi dan jelas seperti “ saya senang untuk” atau “ kami telah

       menerima”

b.  Sediakan perincian dan penjelasan yang perlu

     Apabila pesan rutin harus menyampaikan informasi yang agak mengecewakan satukan
informasi
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

    negative ke dalam kontek positif.

c.  Akhiri dengan penutupan yang tulus

    Pesan akan dikatakan sukses bila penerima merasa bahwa audients anda memperoleh
kesan-kesan

    yang menyenangkan atau menerima pesan-pesan yang disampaikan.

6.5 PENULISAN PESAN NEGATIF

B. PENULISAN PESAN NEGATIF


Bad news adalah berita yang tidak menyenangkan yang diterima oleh organisasi, perusahaan
maupun instansi. Oleh karena itu bad news harus ditanggapi secara bijaksana oleh setiap
organisasi perusahaann bahkan instansi tertentu.

Berkomunikasi dengan pesan negatif merupakan fakta bagi seluruh profesional bisnis, dari mulai
penolakan lamaran pekerjaan, membagikan informasi yang kurang menyenangkan seperti
pemberitahuan kepada pelanggan bahwa pengiriman barang terlambat, hingga penolakan
undangan.

Ketika Anda harus menyampaikan berita negatif, Anda mempunyai lima sasaran, yaitu :

1. Menyampaikan berita buruk.

2. Memperoleh penerimaan atas berita buruk

   tersebut.

3. Mempertahankan sebanyak mungkin niat baik

    perusahaan di mata audiens Anda.

4. Mempertahankan citra baik organisasi Anda.

5. Jika mungkin, mengurangi atau menghilangkan

    kebutuhan korespodensi tentang hal tersebut di


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

    waktu yang akan datang.

6.6 Strategi pengorgnisasian pesan-pesan Bad News

Strategi pengorgnisasian pesan-pesan Bad News

1. Menciptakan Audience Centeted Tone

   Cara yang dilakukan yaitu :

   a. Membantu penerima (audiens) memahami

      bahwa berita buruk anda mewakili keputusan

      perusahaan.

   b. Membantu penerima (audiens) memahami

       bahwa dengan keadaan tertentu, keputusan

       anda adil dan beralasan.

   c. Membantu penerima (audiens) tetap bersikap

      baik terhadap bisnis anda dan mengendalikan

      ego penerima.

Oleh karena itu dalam menyampaikan pesan berita buruk anda harus berusaha melakukan hal-
hal sebagai berikut :

-. Menekankan pada sasaran penerima dan bukan 

   sasaran anda sendiri.

-. Mencari sisi terbaik dalam diri penerima.

-. Menggunakan ungkapan positif bukan yang

   negative.

2. Memilih pendekatan organisasi

   Ada 2 pendekatan organisasional yang dapat  


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

   diterapkan dalam menyampaikan pesan-pesan

   yang kurang menyenangkan  (bad news),

   yaitu:           

   a. Pendekatan tidak langsung

       Merupakan pendekatan yang familiar atau lazim

       digunakan untuk penulisan pesan-pesan yang

       mempunyai dampak kurang menyenangkan

       kepada audiens.

         

       Menggunakan Pendekatan Tak Langsung Secara

       Efektif :

       -. Buka dengan Penyangga (buffer)

          Penyangga merupakan pernyataan yang netral

          dan tidak kontroversial yang berhubungan erat

          dengan pokok pesan. Penyangga yang ditulis

          dengan buruk dapat meremehkan perasaan

          pembaca, mengalihkan perhatian dari masalah

          yang ada dengan rayuan yang tidak tulus atau

          materi yang tidak relevan.

       -. Beri Alasan dan Informasi Tambahan

          Ketika Anda memaparkan alasan Anda,

          bimbinglah respons pembaca Anda dimulai


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

          dari poin yang paling positif dahulu dan

          bergerak semakin ke poin negatif.

       -. Lanjutkan dengan Pernyataan yang Jelas

          tentang Berita Buruk

          Tugas selanjutnya adalah menyajikan berita

          buruk tersebut sejelas dan sesopan mungkin.

      -. Tutup dengan catatan positif

          Kesimpulan pada pendekatan tak langsung

          adalah peluang Anda untuk menekankan rasa

          hormat Anda kepada audiens, walaupun Anda

          baru saja menyampaikan berita yang tidak

          menyenangkan

   b. Pendekatan langsung

       Pesan negatif yang menggunakan pendekatan

       langsung membuka pesan dengan berita buruk,

       dilanjutkan dengan alasan yang mendasari

       situasi atau keputusan tertentu, dan diakhiri

       dengan pernyataan positif yang bertujuan

       menjaga hubungan baik dengan audiens.

         

       Menggunakan Pendekatan Langsung secara

       Efektif :
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

       -. Buka dengan pernyataan yang jelas tentang

         berita buruk.

         Tidak masalah apa isi berita buruknya,

         mulailah segera dan katakanlah. Akan tetapi,

         meskipun berita buruk tersebut cenderung

         menghancurkan, pertahankan nada yang

         tenang dan profesional serta tetap fokus pada

         berita yang disampaikan, dan bukan pada

         kegagalan individu atau faktor pribadi lainnya.

     -. Berikan alasan dan informasi tambahan.

        Pada sebagian besar kasus, Anda akan

        mengikuti pembukaan langsung dengan

        penjelasan mengapa berita itu negatif. Luasnya

        penjelasan Anda tergantung pada sifat alami

        berita Anda dan hubungan Anda dengan

        audiens.

    -. Tutup dengan catatan positif

        Setelah Anda menjelaskan berita negatif, tutup

        pesan tersebut dengan sikap positif, tetapi jujur

        dan penuh penghormatan.

           
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

7.1 Komunikasi Persuasif

Cara terbaik untuk mengatasi resistensi ini adalah dengan mengantisipasi sebanyak
mungkin keberatan-keberatan yang ada dan mengarahkan keberatan-keberatan itu ke
dalam pesan persuasif yang kita buat sebelum khalayak menerima pesan itu.

Didalam komunikasi terdapat istilah komunikasi persuasif atau pesan persuasif. Hal ini


merupakan suatu komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain, baik
perseorangan maupun organisasi. Dalam hal kepercayaan, sikap, maupun perilaku mereka
agar sesuai dengan apa yang pemberi pesan harapkan. Pesan persuasif sendiri juga efektif
digunakan dalam komunikasi bisnis.

Hal ini dikarenakan pesan-pesan persuasif digunakan untuk mengumpulkan suatu


dukungan pada kegiatan tertentu, meminta bantuan dana untuk pembiayaan suatu proyek,
dan lain sebagainya. Lantas apa saja contoh pesan persuasif dalam komunikasi bisnis yang
biasa digunakan. Dalam kesempatan kali ini akan dibahas mengenai contoh pesan persuasif
dalam komunikasi bisnis, mari simak ulasan berikut.

1. Pesan Penjualan

Contoh yang pertama adalah adanya pesan penjualan, dimana didalam dunia bisnis
memang pastinya tidak asing lagi dengan namanya jual beli produk yang diproduksi. Oleh
sebab itu, organisasi atau perusahaan akan membuat suatu pesan penjualan, baik itu
berupa iklan banner, iklan dalam majalah, maupun yang lainnya untuk mencari laba
sebesar-besarnya. Dimana bertujuan untuk membujuk atau mempengaruhi pembaca agar
membelanjakan uangnya untuk produk yang diproduksi oleh pembuat pesan penjualan
tersebut. Dengan demikian komunikasi yang efektif akan berjalan.

2. Pesan Pengumpulan Dana

Contoh yang kedua adalah pesan pengumpulan dana, dimana pesan ini juga tidak jauh
berbeda dengan pesan penjualan. Pesan pengumpulan dana sendiri biasanya akan
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

dikirimkan atau dibuat oleh organisasi nirlaba yang bertujuan untuk membujuk para
pembaca untuk menyumbangkan baik uang maupun waktu mereka kepada orang lain dan
juga pada pembuat pesan.

3. Surat Penawaran

Surat penawaran juga merupakan contoh surat persuasif dalam komunikasi bisnis. Dimana
memiliki tujuan yang sama pula yaitu untuk membuat para pembaca melakukan sesuatu
terhadap produk yang ditawarkan, sebagai contoh seperti membuat pembaca memesan
produk yang ditawarkan maupun langsung membeli produk-produk yang ditawarkan
melalui surat penawaran tersebut.

4. Pesan Tagihan

Selain pesan penawaran, terdapat pula pesan tagihan sebagai salah satu pesan persuasif
didalam komunikasi bisnis. Pesan tagihan ini merupakan suatu pesan peringatan yang
dikirim oleh penjual kepada pembelinya yang bertujuan untuk membujuk agar cepat
melunasi hutang maupun tagihan. Didalam pesan tagihan biasanya akan ada keterangan
mengenai pernyataan jatuh tempo pembayaran, jumlah tagihan yang harus dibayarkan, dan
keterangan-keterangan lainnya.

5. Pesan Sponsor

Contoh pesan persuasif dalam komunikasi bisnis terakhir adalah adanya pesan sponsor.


Pesan persuasif juga ada yang bertujuan untuk meminta dana maupun waktu orang lain
untuk suatu kegiatan tertentu. Oleh sebab itu, pesan sponsor juga termasuk
didalamnya. Pesan sponsor sendiri merupakan suatu pesan dimana perseorangan maupun
organisasi mengajukan sponsor atau kerjasama dana dengan organisasi lainnya untuk
melakukan suatu kegiatan tertentu, dan biasanya juga harus memberikan keuntungan yang
sama bagi kedua belah pihak.

7.2 Proses Penyampaian Pesan Persuasif


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Persuasi adalah upaya yang dilakukan untuk mengubah atau menguatkan sikap,
kepercayaan, atau perilaku seseorang. Sebuah pesan persuasi dibangun berdasarkan teknik-
teknik argumentasi agar khalayak yakin dan bersedia melakukan tindakan sesuai dengan
harapan pengirim pesan. Proses pembuatan pesan persuasif dalam komunikasi bisnis terjadi
melalui beberapa proses yaitu perencanaan pesan persuasif, penyusunan pesan persuasif,
dan melengkapi pesan persuasif.

1. Perencanaan pesan persuasif meliputi analisa situasi, pencarian informasi, memilih


media yang tepat, dan pengorganisasian informasi yang diperoleh.
2. Penyusunan pesan persuasif yang ditujukan untuk menimbulkan tanggapan positif
terhadap pesan-pesan persuasif dengan cara menggunakan bahasa yang positif dan
santun, memahami pengaruh budaya dalam komunikasi bisnis dan menghormati
perbedaan budaya, peka terhadap budaya organisasi, dan mengambil langkah-
langkah yang diperlukan dalam rangka membangun kredibilitas. 
3. Melengkapi pesan persuasif yang dilakukan dengan cara mengevaluasi isi pesan dan
melihat ulang keterbacaan untuk memastikan kejelasan informasi yang disajikan;
menekankan pada penampilan yang profesional dan bersih; meninjau ulang
kesalahan penulisan, tata letak, dan mekanis; serta menyebarluaskan pesan-pesan
persuasif.

7.3 Merencanakan Pesan Persuasif

Persuasi merupakan suatu usaha untuk mengubah sikap, kepercayaan, atau tindakan
audiens untuk mencapai suatu tujuan. Persuasi juga dapat diartikan sebagai tindakan
seseorang (komunikator) untuk meyakinkan dan mempengaruhi orang lain (audiens)
dengan cara-cara tertentu sehingga orang lain tersebut bersedia melakukan sesuatu
sebagaimana yang diharapkan oleh orang yang melakukan persuasi. Di dalam suatu
organisasi, pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada orang
lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien, mengumpulkan suatu
dukungan untuk kegiatan tertentu, dan untuk meminta bantuan dana bagi pembiayaan
suatu proyek tertentu. Berikut ini adalah urutan dalam proses perencanaan pesan persuasif.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

1.  Analisis Audiens

Untuk dapat melakukan analisis audiens dengan, komunikator dapat mengajukan beberapa
pertanyaan penting seperti: Siapa audiensnya? Apa yang diinginkan audiens untuk
melakukan sesuatu? Bagaimana kredibilitas seseorang sebagai penyampai pesan dalam
mempengaruhi suatu pesan? Apakah seseorang juga mempertimbangkan masalah-masalah
yang paling penting? serta Bagaimana budaya organisasi dapat mempengaruhi pemilihan
strategi?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus dicari jawabannya untuk mempelajari kebutuhan


audiens, karena penyampaian pesan persuasif yang terbaik adalah dengan menghubungkan
suatu pesan dengan minat dan kebutuhan audiens. Abraham Maslow dalam teorinya yang
berjudul Kebutuhan Hierarki menyatakan bahwa manusia pada dasarnya memiliki lima
tingkatan kebutuhan, antara lain:

a.  Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk mempertahankan hidup dan kehidupan


manusia, yang merupakan kebutuhan mendasar.

b.     Kebutuhan keamanan, yaitu kebutuhan akan rasa selamat dan aman dari segala macam
bahaya.

c.    Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kegiatan kemasyarakatan,


bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain dalam kehidupan bermasyarakat.

d. Kebutuhan status, yaitu kebutuhan manusia akan status yang berkaitan dengan
pengakuan, penghargaan, kedudukan, dan tindakan sosial di masyarakat.

e.  Kebutuhan aktualisasi diri, yaitu bagaimana seseorang mengaktualisasikan dirinya dalam


berbagai kegiatan yang menumbuhkan suatu kreativitas, inovasi-inovasi baru, serta mampu
menunjukkan sikap arif dan bijaksana dalam mengambil suatu keputusan penting dalam
suatu organisasi.

2.  Pertimbangan Perbedaan Budaya

Pemahaman terhadap perbedaan budaya yang ada tidak hanya akan membantu seseorang
sebagai komunikator dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu
bagaimana mereka memandang sang komunikator. Hal ini dikarenakan cara memberikan
persuasi untuk suatu budaya tentunya akan berbeda dengan cara terhadap budaya yang
lainnya.

3.  Memilih Pendekatan Organisasional

Dalam hal ini, seseorang sebagai komunikator dapat menggunakan pendekatan tak
langsung (indirect approach) dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif. Akan tetapi, jika
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

audiens dari komunikator tersebut objektif, atau jika komunikator mengetahui bahwa
audiens lebih memilih untuk mendengar pesan-pesan disampaikan secara segera,
pendekatan organisasional yang tepat adalah pendekatan langsung (direct approach).

7.4 Menulis Pesan Persuasif

Yang paling penting untuk diingat ketika menyusun permintaan persuasif untuk suatu
tindakan adalah tetap menjaga batas-batas permintaannya. Oleh karena itu, untuk
membuat suatu permintaan persuasif perlu perhatian khusus terhadap manfaat yang
didapat, baik secara langsung maupun tidak langsung dalam memenuhi permintaan
tersebut.

Manfaat langsung permintaan persuasif di dalam suatu organisasi meliputi pengurangan


beban kerja seorang supervisor atau memberikan premi terhadap seseorang yang
memberikan tanggapan atas survei. Adapun manfaat tidak langsung permintaan persuasif
meliputi peningkatan atau perbaikan moral karyawan dan peningkatan prestise atau
tantangan untuk membuat kontribusi yang berarti bagi perusahaan.

1.  Permintaan Persuasif Untuk Tindakan

Apabila seseorang sedang mengajukan surat permintaan peningkatan anggaran atau


sesuatu yang menyenangkan, sebaiknya seseorang menggunakan perencanaan
organisasional AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) untuk merencanakan penulisan
pesan-pesan persuasif.

·    Pada kalimat pembuka mulailah dengan kalimat yang mampu mengundang perhatian
pembaca yang menunjukkan bahwa komunikator mengetahui sesuatu yang sangat
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

diharapkan pembaca atau audiens. Bahkan, pesan persuasif yang sifatnya memuji atau
menyanjung pembaca dapat dibenarkan.

·    Selanjutnya pada bagian pertengahan, gunakan kalimat yang mampu menarik minat dan
harapan pembaca yang mencakup apa yang sebenarnya diketahui oleh komunikator
tentang situasi yang komunikator harapkan untuk suatu tindakan tertentu seperti fakta yang
ada, manfaat bantuan, dan pengalaman yang mampu mendorong minat pembaca.

·    Apabila komunikator sudah betul-betul yakin bahwa pesan-pesan yang ingin Anda
sampaikan relevan dengan pembaca, akhiri tulisan dengan suatu permintaan atau
permohonan tindakan spesifik.

2.  Permintaan Dan Pengaduan Persuasif Untuk Penyesuaian

Meskipun surat pengaduan persuasif dan surat permintaan penyesuaian kadangkala


merujuk pada surat keluhan (complaint letters), tujuan komunikator adalah melakukan
persuasi kepada audiens untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu ditunjukkan perbedaan antara apa yang
sebenarnya diharapkan oleh komunikator dengan apa yang sebenarnya telah ia terima.

Kebanyakan surat pengaduan (claim letters) dimulai dengan penyampaian pesan-pesan


rutin. Namun demikian, komunikator juga dapat menulis surat pengaduan persuasif dengan
menyisipkan bukti-bukti tambahan lain dan menggunakan teknik yang lebih menarik
perhatian pembaca.

7.5 Teori AIDDA

Dalam dunia bisnis, pesan-pesan persuasif berperan besar dalam menentukan berhasil
tidaknya bisnis yang dijalankan.  Untuk itu, pesan persuasif dalam komunikasi bisnis perlu
disusun secara sistematis.

Adapun cara membuat pesan persuasif dalam komunikasi bisnis adalah sebagai berikut :


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

1. Menarik perhatian khalayak

Menurut teori AIDDA dalam periklanan, fungsi periklanan yang utama adalah untuk menarik


perhatian khalayak. Untuk itu, jika kita ingin khalayak membeli produk atau layanan yang
ditawarkan, maka kita harus memperoleh perhatian khalayak terlebih dahulu.

Menarik perhatian khalayak dapat dilakukan dengan beberapa cara, misalnya menggunakan
gambar, menggunakan warna yang mencolok, penyajian headlines, dan tata letak teks iklan
keseluruhan.

Selain itu, kita juga dapat menggunakan humor atau menggunakan suara-suara yang
meyakinkan khalayak.

2. Membangkitkan minat khalayak

Setelah kita memperoleh perhatian khalayak, langkah selajutnya adalah membangkitkan


minat khalayak terhadap produk atau layanan yang ditawarkan. Membangkitkan minat
khalayak hendaknya dilakukan dengan tetap memperhatikan karakteristik khalayak sasaran.

Hal ini dimaksudkan agar khalayak dapat memilih dan memilah pesan-pesan persuasif yang
dipandang penting bagi khalayak sasaran. Membangkitkan minat khalayak dapat dilakukan
dengan menggunakan ilustrasi faktual, kutipan, atau data-data yang valid.

3. Membangkitkan hasrat khalayak

Pada tahapan ini, kita membantu khalayak untuk menerima ide atau gagasan yang
disampaikan dengan cara menjelaskan bagaimana perubahan yang terjadi dapat
memberikan keuntungan atau manfaat bagi khalayak baik secara personal maupun
profesional.

Membangkitkan hasrat khalayak dapat dilakukan dengan cara mengurangi resistensi yang
ada dengan mengidentifikasi dan menjawab dengan jelas setiap pertanyaan yang
disampaikan oleh khalayak.

Jika ide atau gagasan yang disampaikan sangat kompleks, maka kita harus menjelaskan
secara rinci bagaimana implementasi dari ide atau gagasan yang disampaikan.

Selain itu, dukungan data dan fakta dapat membantu meningkatkan keinginan khalayak
untuk melakukan sesuatu sebagaimana yang kita inginkan.

4. Menstimulasi tindakan
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Tindakan adalah tahapan dimana kita mempengaruhi khalayak sasaran untuk mengambil
tindakan.

Agar khalayak bersedia melakukan tindakan sesuai dengan yang diinginkan, maka yang
perlu dilakukan adalah menyediakan  jenis-jenis informasi yang dapat memenuhi kebutuhan
khalayak untuk mengambil tindakan termasuk tenggat waktu dan nomor kontak yang dapat
dihubungi.

5. Memotivasi khalayak untuk melakukan tindakan

Memotivasi khalayak untuk melakukan tindakan adalah salah satu teknik komunikasi


persuasif.

Umumnya, khalayak membutuhkan waktu untuk mengambil tindakan. Karenanya, kita perlu
memotivasi khalayak untuk melakukan tindakan sesuai dengan yang diinginkan.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyarankan kepada khalayak untuk melakukan
tindakan sesuai dengan yang diinginkan, menekankan pada akibat-akibat positif yang
timbul jika tindakan dilakukan oleh khalayak, dan memberi kemudahan kepada khalayak
untuk melakukan tindakan yang diinginkan.

6. Menggunakan daya tarik emosional dan rasional secara berimbang

Menurut teori bahasa periklanan, pesan persuasif umumnya disusun dengan menggunakan


beberapa daya tarik pesan seperti daya tarik emosional dan daya tarik rasional.

Dalam psikologi komunikasi, daya tarik emosional mengacu pada digunakannya


pernyataan-pernyataan atau bahasa yang menyentuh emosi khalayak.

Sedangkan, daya tarik rasional mengacu pada digunakannya pendekatan logis atau
berbagai macam bukti sebagai upaya untuk meyakinkan khalayak.

Pesan persuasif dalam komunikasi bisnis umumnya lebih banyak menggunakan daya tarik


rasional dibandingkan dengan daya tarik emosional.

Untuk itu, dalam menyusun pesan persuasif hendaknya menggunakan daya tarik emosional
dan daya tarik rasional secara berimbang dan menghindari kesalahan-kesalahan logis agar
diperoleh dampak pesan persuasif yang maksimal.

7. Menguatkan posisi di mata khalayak

Setelah melakukan penyusunan pesan, ada baiknya kita melihat kembali pesan yang telah
dibuat.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Caranya adalah dengan membangun kredibilitas, memeriksa kembali bahasa yang


digunakan mengingat fungsi bahasa dalam komunikasi bisnis yakni sebagai alat komunikasi,
apakah ide atau gagasan yang disampaikan didukung dengan data yang cukup dan
terpercaya, apakah kutipan dari para ahli dapat membantu meyakinkan khalayak, apakah
kata-kata yang digunakan cukup kuat untuk menyampaikan pesan, dan lain sebagainya.

Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menguatkan posisi kita di mata khalayak sehingga
khalayak dapat menerima pesan-pesan persuasif yang disampaikan dan bersedia untuk
melakukan tindakan sesuai dengan yang diinginkan.

8. Mengantisipasi keberatan

Pesan persuasif yang disampaikan kepada khalayak tidak selamanya mendapat tanggapan
yang positif dari khalayak.

Terkadang, khalayak bersikap menolak terhadap pesan-pesan persuasif yang disampaikan


sehingga menimbulkan hambatan komunikasi bisnis.

9.1. Definisi dan Tips Powerful dari Surat Lamaran Kerja


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Surat lamaran kerja adalah surat permohonan akan suatu pekerjaan dari seseorang yang ingin
bekerja kepada pihak pemberi pekerjaan (employers). Surat lamaran selalu dikirim bersama-
sama dengan resume. Hal ini bertujuan agar pembaca mengetahui apa yang anda kirimkan,
kenapa mengirimnya dan manfaat apa yang mereka dapatkan setelah membacanya. 
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

A. Perbedaan Resume dan Surat Lamaran Kerja

Resume dan surat lamaran kerja memiliki tujuan berbeda. Tujuan resume adalah agar pemberi
kerja tertarik menghubungi pengirim lamaran untuk melakukan wawancara. Sedangkan tujuan
surat lamaran kerja adalah agar pemberi kerja tertarik untuk membaca resume.

B. Proses Pembuatan Surat Lamaran Kerja

Proses pembuatan surat lamaran kerja terdiri dari tiga (3) tahap, mulai dari mulai dari
merencanakan (planning), menulis (writing) dan menyelesaikan (completing). 
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

C. Tips Powerful Menulis Surat Lamaran Kerja

Berikut adalah beberapa tips powerful untuk menulis surat pengantar/lamaran kerja yang efektif:

 Mulai dengan mengobservasi perusahaan tempat anda melamar. Cari tahu nama,


jabatan dan departemen tujuan surat lamaran. Jika Anda tidak dapat menemukan nama
tertentu, hindari frasa umum seperti "Kepada Siapa Yang Berkepentingan" atau frasa
dengan batasan jenis kelamin seperti "Kepada Yang Terhormat Bapak/Ibu". Lebih baik
menggunakan frasa "Kepada Yang Terhormat Bapak/Ibu Manajer SDM/Rekrutmen"
(= Dear Hiring Manager). 
 Buat surat yang to-the-point, berdasarkan fakta, pendek, ceria, dan profesional.

 Spesifik. Hindari tujuan umum. Jelaskan sejelas mungkin tentang jenis peluang dan
bidang industri yang anda inginkan. Tunjukkan anda memahami perusahaan dan
posisinya dengan menggemakan pesan utama dari iklan lowongan.

 Jangan pernah memberikan informasi gaji kecuali jika pemberi kerja memintanya.
Bahkan jika ditanya, berikan kisarannya.

 Singkat (Keep it Short) — dan buat surat pengantar/lamaran di email lebih pendek lagi.
Hanya dalam dua atau tiga paragraf, sampaikan bagaimana kekuatan dan karakter anda
akan sesuai dengan posisi tersebut. Saat mengirim surat lamaran melalui email, buat lebih
pendek dari surat lamaran tradisional. Ingat, pembaca email menginginkan intinya
secepat mungkin.

 Tunjukkan karakter. Surat lamaran sesuai dengan gaya pribadi. Manfaatkan


kesempatan tersebut untuk mengungkapkan keterampilan komunikasi dan  karakter anda.
Tetap profesional, tentu saja.

 Berkualitas tinggi. Periksa ejaan, mekanisme dan tata bahasa dengan cermat. Perekrut
mengeluhkan kualitas komunikasi tertulis di surat lamaran kerja/pengantar. Perhatikan
kesalahan pengetikan (typo). Perekrut menyamakan kesalahan ketik dengan kemampuan
menulis. Perekrut yang mengeluh tentang kualitas tulisan secara khusus menyebutkan
surat pengantar via email dari pelamar yang masih muda yang terbiasa dengan
komunikasi online dengan teman-temannya — yang tidak menyadari bahwa dunia bisnis
menggunakan komunikasi yang lebih formal.
 Memahami budaya setempat. Jika melamar pekerjaan di luar negeri, pastikan untuk
memahami praktik perekrutan yang lazim di budaya negara tersebut dan sesuaikan format
surat lamarannya.

9.2. Jenis-Jenis Surat Lamaran Kerja


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Jenis Surat lamaran kerja berdasarkan informasi, yaitu :

1. Surat lamaran kerja yang diminta (Solicited application letter)


Adalah  surat  lamaran kerja yang dibuat berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang
disebarluaskan melalui media masa. Iklan lowongan kerja umumnya mencantumkan dengan
jelas pihak yang membutuhkan karyawan, pekerjaan dan jabatan yang tersedia serta
kualifikasi pelamar.

2. Surat lamaran kerja yang tidak diminta (Unsolicited application letter)


Adalah surat lamaran yang dibuat atas inisiatif pelamar atau tanpa adanya informasi
lowongan pekerjaan.

Perbedaan lainnya dari kedua surat lamaran kerja ini adalah:

 Untuk solicited application letter, anda akan menghadapi lebih banyak persaingan


untuk posisi tersebut karena ribuan pencari kerja lain telah melihat postingan
tersebut dan mungkin juga mengirimkan lamaran. Unsolicited application
letter kemungkinannya memiliki kesempatan lebih baik untuk dibaca dan menerima
perhatian pemberi kerja.
 Perbedaan utamanya ada pada paragraf pembuka. Solicited application letter tidak
memerlukan perhatian khusus karena informasi lowongan dari pemberi
kerja. unsolicited application letter  dimulai dengan cara yang menarik perhatian dan
minat pembaca.

9.3. Struktur Surat Lamaran Kerja


Seperti resume, surat lamaran adalah sebuah pesan persuasif berbentuk iklan, jadi susunlah
seperti pada surat penjualan: Gunakan pendekatan AIDA (Attention, Interest, Desire,
Action), berfokus pada audiens dan tekankan manfaat untuk pembaca. Pastikan gaya
penulisan menunjukkan kepercayaan diri, tanpa terkesan sombong.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Struktur surat lamaran kerja adalah sebagai berikut, yaitu:

1. Paragraf Pembuka (Attention), berisi:

 Paparan kualifikasi yang yang relevan dengan tujuan karir.


 Sumber informasi tentang lowongan kerja, sebutkan nama
orang  atau media  yang memberi informasi adanya lowongan
kerja.
 Cuplikan berita (kalau ada), dari koran/majalah yg
menggambarkan perkembangan perusahaan

2. Paragraf Isi (Interest & Desire)

 Memuat permohonan akan pekerjaan yg diminati atau


diharapkan oleh pembaca, dan tidak mengulang hal yang
sudah dijelaskan dalam resume.
 Paparan pendidikian, pengalaman, sikap, minat, dan aktivitas,
serta kualitas personal (kegiatan ekstrakurikuler, sosial dan
sebagainya).

3. Paragraf Penutup (Action)

 Berisi pernyataan keinginan untuk melakukan wawancara sesuai


dengan waktu yang disediakan oleh perusahaan.

   
9.4. Paragraf Pembuka: Cara Mendapatkan Perhatian (How to
Getting Attention)
Paragraf pembuka dari surat lamaran kerja memiliki dua fungsi penting, yaitu:

1. Menjelaskan alasan anda melamar.


2. Memberi alasan bagi perekrut (recruiter) untuk terus membaca.

Mengapa perekrut ingin terus membaca surat anda daripada ratusan surat lainnya yang
menumpuk di mejanya? Karena anda menunjukkan potensi untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan. Anda telah meneliti perusahaan dan posisinya, dan mengetahui kondisi
industrinya secara umum dan tantangannya saat ini.
Contoh paragraph pembuka:
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

“Dengan perlambatan penjualan akhir-akhir ini, saya mengapresiasi tantangan penjualan


mobil baru di lingkungan bisnis ini. Dengan level energi saya yang tinggi dan pengalaman
penjualan mobil baru selama 18 bulan, saya yakin saya dapat memberikan hasil yang anda
inginkan sebagai hal penting dalam iklan Anda tanggal 23 September di website
www.contohkombis.com.”

Pelamar ini dengan jelas mencerminkan kebutuhan perusahaan sambil menyoroti kualifikasi
pribadinya bersama dengan bukti bahwa dia memahami pasar yang lebih luas. Meskipun 18
bulan mungkin bukan pengalaman yang lama, surat itu menyeimbangkan kekurangan
tersebut dengan antusiasme dan minat yang tulus pada posisi itu.

9.5. Paragraf Isi: Membangun Minat dan Meningkatkan


Keinginan (Building Interest and Increasing Desire)
Bagian tengah (middle section) atau paragraf isi dari surat lamaran menyajikan nilai jual
terkuat yang berkaitan dengan potensi anda, sehingga membangun ketertarikan dan
menciptakan keinginan organisasi/perusahaan untuk mewawancarai anda. Jangan
mengulangi nilai jual yang sudah digunakan dalam pembukaan surat. Gunakan bagian ini
untuk membuat gambaran yang lebih komprehensif tentang potensi anda untuk
berkontribusi pada organisasi. Seperti halnya pembukaan, semakin spesifik semakin baik. 

Dukung pernyataan dengan beberapa bukti meyakinkan tentang kemampuan anda untuk
menyelesaikan pekerjaan, seperti berikut ini:

Contoh kalimat yang buruk: Saya menyelesaikan tiga kursus  komunikasi bisnis  selama
kuliah di perguruan tinggi, mendapatkan nilai A di setiap kursus, dan telah bekerja selama
setahun terakhir di PT. Mutiara Bangsa.

Contoh kalimat yang baik: Menggunakan keterampilan yang diperoleh dari tiga semester
pelatihan  komunikasi bisnis  di perguruan tinggi, saya mengembangkan sistem penagihan
untuk PT. Mutiara Bangsa yang mengurangi kerugian piutang tak tertagih tahunan sebesar
25%. Dengan menekankan skenario win-win untuk perusahaan dan kliennya dengan insentif
untuk pembayaran tepat waktu, sistem ini juga dikreditkan dengan meningkatkan kepuasan
pelanggan.

Saat menulis Solicited application letter, pastikan untuk mendiskusikan setiap persyaratan


yang ditentukan dalam iklan lowongan. Jika ada kekurangan dari salah satu persyaratan
tersebut, tekankan nilai jual solid lainnya untuk membantu memperkuat presentasi anda
secara keseluruhan.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Jangan batasi pesan hanya pada tugas pekerjaan inti. Soroti juga karakteristik pribadi,
selama bekerja untuk posisi yang ditargetkan, seperti ketekunan atau kemampuan untuk
bekerja keras, belajar dengan cepat, bertanggung jawab atau kemampuan bergaul dengan
orang lain. Contoh:

Saat kuliah, saya berlatih 2 jam sehari dengan tim sepakbola universitas. Selain itu, saya
bekerja paruh waktu selama kuliah untuk menjadi mandiri sepenuhnya selama di perguruan
tinggi. Saya menawarkan kepada perusahaan bapak/ibu upaya dan ketekunan yang sama.

Tabel 1. Tips untuk Mendapatkan Perhatian dalam Surat Lamaran Kerja


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Jangan menyebutkan gaji dalam surat lamaran kecuali calon pemberi kerja sebelumnya
telah meminta untuk memasukkan persyaratan gaji.

Di akhir bagian ini, rujuk pembaca ke resume dengan mengutip fakta tertentu atau poin
umum yang tercakup di sana:

Seperti yang bapak/ibu lihat di resume terlampir, saya telah bekerja paruh waktu dengan
penerbit lokal sejak tahun kedua saya di perkuliahan. Selama waktu tersebut, saya telah
menggunakan interaksi dengan klien sebagai peluang untuk membangun keterampilan
layanan pelanggan (customer service) yang baik.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

9.6. Paragraf Penutup: Tindakan yang Memotivasi


(Motivating Action)
Paragraf terakhir dari surat lamaran memiliki dua fungsi penting, yaitu:

1. Untuk meminta tindakan spesifik dari pembaca/perekrut (dalam hal ini wawancara).
2. Untuk memfasilitasi balasan pembaca/perekrut.

Tujuan pelamar setelah mengirimkan surat lamaran adalah wawancara. Namun, jangan
mendesak; cobalah untuk terkesan natural dan menghargai. Tawarkan untuk datang ke
kantor pemberi kerja pada waktu yang tepat atau jika perusahaan agak jauh, untuk bertemu
dengan perwakilan terdekat atau mengatur wawancara telepon atau yang terbaru
menggunakan aplikasi zoom.

Permudah permintaan dengan menyebutkan nomor telepon dan waktu terbaik untuk
menghubungi anda — atau, jika anda ingin memegang kendali, sebutkan bahwa anda akan
menindaklanjuti dengan menelepon dalam beberapa hari.

Setelah Bapak/Ibu mereview kualifikasi saya, dapatkah kita mendiskusikan kemungkinan


saya dapat mengaplikasikan  keterampilan pemasaran yang saya miliki untuk
perusahaan  Bapak/Ibu? Saya akan menelepon pada akhir bulan Februari untuk
menjadwalkan waktu yang tepat kapan kita dapat mendiskusikan peluang kerja di
perusahaan bapak/ibu.

Langkah akhir adalah mengedit dan mengoreksi surat lamaran. Kemudian cetak dan
kirimkan melalui pos (atau kirimkan melalui email) bersama dengan resume segera,
terutama untuk merespons iklan atau postingan pekerjaan online.
9.7. Kesimpulan
 Tujuan surat lamaran (application letters)adalah untuk meyakinkan pembaca agar
melihat resume anda. Selain itu surat lamaran kerja menjelaskan tujuan anda
mengirimkan resume. Hal ini menjadikan surat lamaran kerja sejenis dengan surat
penjualan (sales letter). Karena itu sebaiknya gunakan pendekatan AIDA (Attention,
Interest, Desire, Action).
 Raih perhatian (attention) pembaca di paragraf pembuka dengan menunjukkan
bagaimana keterampilan kerja anda dapat bermanfaat bagi organisasi dengan
menjelaskan bagaimana kualifikasi anda sesuai dengan pekerjaan atau dengan
menunjukkan pemahaman tentang kebutuhan organisasi.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

 Pada paragraph isi, bangun minat dan keinginan (interest & desire) dengan
menunjukkan bagaimana anda dapat memenuhi persyaratan pekerjaan dan pastikan
untuk merujuk pembaca ke resume anda pada akhir bagian ini.
 Terakhir di paragraph penutup, dorong Tindakan (action) dengan membuat
permintaan anda mudah dipenuhi dan sertakan semua informasi kontak yang
diperlukan.

   Medan, 25 November 2021

Perihal: Lamaran Pekerjaan

Kepada Yth.
Bapak/Ibu HRD Manager PT. ABC Sukses
Jl. Gurami No. 1

Di Medan

Dengan Hormat,

Berdasarkan iklan lowongan pekerjaan di Harian Medan edisi 24 November 2021yang


menyatakan bahwa PT. ABC Sukses membutuhkan karyawan pada posisi Marketing.
Sehubungan dengan hal itu, saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama: Margaret Guita


Tempat/Tanggal Lahir: Medan, 1 April 2001
Pendidikan Terakhir: S-1 Manajemen Pemasaran
Email: margaretguita11@gmail.com
Nomor HP: 082334000001

Berinisiatif untuk melamar di PT. ABC Sukses karena posisi yang tersedia sangat sesuai
dengan minat dan skill yang saya miliki di mana saya sangat senang bertemu dengan
orang baru dan mampu melakukan persuasi dengan klien dengan sangat baik dan visi
misi dari PT. ABC Sukses sangat berkomplemen dengan minat dan visi saya. Saya yakin
saya dapat memberikan kontribusi besar dan membantu perusahaan dalam mencapai
target yang ditetapkan. Saya juga memiliki beberapa pengalaman di bidang Marketing
selama hampir 5 tahun yang telah saya lampirkan pada CV saya.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Demikian surat lamaran ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Besar harapan saya
agar kiranya Bapak/Ibu HRD PT. ABC Sukses mau melakukan interview dengan saya
untuk membahas lebih lanjut lagi.

Atas perhatiannya, saya ucapkan banyak terima kasih.

Hormat saya,

Margaret Guita

10.1. Definisi dan Tujuan Resume

10.1.1. Definisi Resume


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Resume adalah ringkasan terstruktur dan tertulis dari pendidikan, latar belakang pekerjaan
dan kualifikasi pekerjaan seseorang. Sebelum mulai menulis resume, pastikan untuk
memahami fungsi sebenarnya. Resume adalah pesan bisnis persuasif yang bertujuan untuk
menstimulasi minat pemberi kerja (employers) untuk mau bertemu dan mewawancarai
pelamar.

10.1.2. Tujuan Resume

Resume yang sukses, menginspirasi calon pemberi kerja untuk mengundang pelamar untuk
wawancara dengan perusahaan. Dengan kata lain, tujuan menulis resume adalah untuk
menciptakan minat — bukan untuk memberi tahu pembaca/perekrut setiap detail kecil.
Keberhasilan mencari pekerjaan sangat bergantung pada seberapa hati-hati pelamar
merencanakan, menulis dan menyelesaikan resume.

10.1.3. Perbedaan Resume dan CV

Jika pemberi kerja meminta untuk melihat "Curriculum Vitae  (CV)", mereka merujuk ke
daftar riwayat hidup, istilah yang digunakan sebagai pengganti resume di beberapa profesi
dan di banyak negara (termasuk ndonesia) di luar Amerika Serikat. Resume dan CV pada
dasarnya sama, meskipun CV bisa lebih detail dan mencantumkan informasi pribadi yang
tidak termasuk dalam resume.

10.2. Proses Pembuatan Resume


Proses pembuatan resume terdiri dari tiga (3) tahap, mulai dari mulai dari merencanakan
(planning), menulis (writing) dan menyelesaikan (completing).
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Diagram 1. Alur Proses Pembuatan Resume

Tabel 1. Proses Pembuatan Resume


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Penjelasan untuk masing-masing proses pembuatan resume tersebut akan kita bahas pada
sub topik selanjutnya.

10.3. Merencanakan Resume


Resume harus lebih dari sekadar daftar pekerjaan yang pernah dilakukan. Resume perlu
menceritakan "kisah anda", seperti siapa anda, apa yang telah anda capai dan yang paling
penting, apa yang dapat anda kontribusikan ke perusahaan. Seperti pesan bisnis lainnya,
merencanakan resume berarti menganalisis tujuan dan audiens, mengumpulkan informasi,
dan mengatur konten. Siapkan beberapa versi resume. Dengan membuat beberapa
perubahan sederhana dalam susunan kata, pelamar dapat mencocokkan nilai yang
dimilikinya lebih dekat dengan peluang spesifik yang ditawarkan oleh perusahaan.

10.3.1. Menganalisis Tujuan dan Audiens.

A. Pahami Fungsi Sebenarnya dari Resume.

 Sebagai pesan bisnis singkat dan persuasif.


 Menstimulasi kertarikan pemberi kerja untuk menjadwalkan interview.

Merencanakan resume yang efektif dimulai dengan memahami fungsi sebenarnya, yakni
sebagai pesan bisnis singkat dan persuasif yang dimaksudkan untuk menstimulasi minat
pemberi kerja untuk bertemu pelamar dan melakukan interview. Dengan kata lain, tujuan
resume bukanlah untuk memberi pekerjaan melainkan untuk mewawancarai anda.

B. Pelajari Tentang Audiens


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

 Profesi, Industri, Perusahaan.


 Siapa yang Membaca Resume.

Saat melakukan penelitian tentang berbagai profesi, industri, perusahaan dan manajer, anda
akan memiliki perspektif yang lebih baik tentang target pembaca resume dan kebutuhan
informasi mereka. Pelajari sebanyak mungkin tentang individu-individu yang mungkin
membaca resume anda. Banyak profesional dan manajer yang merupakan blogger,
pengguna Twitter, dan anggota LinkedIn misalnya, sehingga anda dapat mempelajari lebih
lanjut tentang mereka secara online meskipun anda belum pernah bertemu. Adanya
informasi dapat membantu menyusun pesan yang lebih efektif.

10.3.2. Mengumpulkan Informasi Terkait

Jika anda belum menyiapkan portofolio pekerjaan sejauh ini, lakukan riset tentang diri anda.
Kumpulkan semua riwayat pribadi terkait, termasuk semua tanggal, tugas dan pencapaian
tertentu dari pekerjaan terdahulu. Kumpulkan semua pencapaian pendidikan, termasuk
gelar formal, sertifikat pelatihan, sertifikasi profesional dan teknis, penghargaan akademik
dan beasiswa kalau ada. Juga, kumpulkan informasi tentang sekolah atau kegiatan
sukarelawan yang mungkin relevan dengan pencarian kerja, termasuk organisasi yang anda
pernah aktif didalamnya, presentasi yang diberikan dan publikasi online atau cetak.

10.3.3. Mengorganisasikan Resume

Meskipun ada sejumlah cara untuk mengorganisasikan resume, yang umum adalah resume
kronologis, fungsional atau kombinasi keduanya. Pilihan yang tepat tergantung pada latar
belakang dan tujuan anda.

Format Resume terbagi tiga, yaitu:

1.   Resume Kronologis (Chronological Résumé)

Dalam resume kronologis, bagian pengalaman kerja mendominasi dan ditempatkan setelah
informasi kontak dan pernyataan pengantar. Pendekatan kronologis adalah cara paling
umum mengorganisasikan resume.

Kembangkan bagian ini dengan mencantumkan pekerjaan secara berurutan dalam urutan
terbalik, dimulai dari posisi terbaru. Di bawah setiap daftar, jelaskan tanggung jawab dan
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

pencapaian, berikan ruang paling banyak untuk posisi terbaru dan paling relevan. Jika baru
lulus dari perguruan tinggi (fresh graduate) dengan pengalaman profesional terbatas, buat
variasi pendekatan kronologis ini dengan menempatkan kualifikasi pendidikan sebelum
pengalaman, dengan demikian memfokuskan perhatian audiens/pembaca pada kredensial
akademis.

Keunggulan Resume Kronologis, yaitu:

 Pemberi kerja terbiasa dengan jenis resume ini dan dapat dengan mudah
menemukan informasi yang diinginkan.
 Menonjolkan perkembangan dan kemajuan karir.
 Menonjolkan kontinuitas dan stabilitas pekerjaan.

Pendekatan kronologis sangat tepat jika pelamar memiliki riwayat pekerjaan yang kuat dan
menginginkan pekerjaan yang sesuai dengan jalur karier saat ini.

Gambar 1. Contoh Resume Kronologis


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

2.   Resume Fungsional (Functional Résumé)

Resume fungsional, terkadang disebut resume keterampilan (skills résumé), menekankan


keterampilan dan kemampuan pelamar sambil mengidentifikasi pemberi kerja dan
pengalaman akademis di bagian bawah.

Pola ini menekankan area kompetensi individu, jadi pola ini berguna untuk orang yang baru
memasuki dunia kerja, yang ingin mengalihkan karier mereka, atau yang memiliki sedikit
pengalaman terkait karier berkelanjutan.

Keunggulan Resume Fungsional, yaitu:

 Tanpa harus membaca deskripsi pekerjaan, pemberi kerja dapat melihat kontribusi
yang bisa diberikan oleh pelamar.
 Pelamar dapat menekankan pengalaman kerja sebelumnya;.
 Mengurangi penekanan pada kurangnya kemajuan karir atau masa menganggur
yang lama.

Namun, yang harus dipahami bahwa karena resume fungsional dapat mengaburkan riwayat
pekerjaan pelamar, banyak profesional ketenagakerjaan yang curiga dan beberapa
menganggap bahwa kandidat yang menggunakannya mencoba menyembunyikan sesuatu.

Gambar 2. Contoh Resume Fungsional


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Resume kombinasi adalah sebuah resume yang menggabungkan fokus keterampilan dari
format fungsional dengan fokus riwayat pekerjaan dari format kronologis.

Keunggulan Resume Kombinasi, yaitu:

 Memungkinkan pelamar untuk menonjolkan kemampuan dan pendidikan ketika


pelamar tidak memiliki riwayat pekerjaan yang panjang atau stabil, tanpa
mengungkapkan kekhawatiran bahwa pelamar mungkin menyembunyikan sesuatu
tentang masa lalunya.

Namun demikian, resume ini tidak umum digunakan, dan memiliki dua kelemahan utama,
yaitu:

1. Cenderung lebih panjang, dan

2. Dapat berulang jika pelamar harus membuat daftar pencapaian dan keterampilannya
baik di bagian fungsional dan kronologis.

Gambar 3. Contoh Resume Kombinasi


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

10.4. Menulis Resume


Resume dan surat lamaran biasanya satu-satunya informasi yang dimiliki pemberi kerja
hingga bertemu pelamar secara langsung. Pastikan informasinya jelas dan menarik. Jika
merasa tidak nyaman menulis tentang diri sendiri, anda tidak sendirian. Banyak orang,
bahkan penulis yang ulung, merasa kesulitan untuk menulis resume mereka sendiri. Jika
buntu, bayangkan anda adalah orang lain, menulis resume untuk orang yang
bernama “anda”. Dengan "menjadi klien anda sendiri", anda mungkin menemukan kata-kata
dan ide mengalir lebih mudah.

Poin penting dalam penulisan resume, antara lain:

10.4.1. Menjaga Kejujuran Resume

Pelamar dengan integritas tahu bahwa mereka tidak perlu berdusta untuk bersaing di dunia
kerja. Jika tergoda untuk berbohong dalam resume, ingatlah bahwa perekrut profesional
telah mengetahui banyak trik memalsukan isi resume dan pemberi kerja semakin agresif
dalam mengungkap kebenaran. Sekitar 80% perekrut saat ini menghubungi referensi dan
melakukan pemeriksaan latar belakang kriminal dan banyak yang melakukan pemeriksaan
kredit ketika pekerjaan tersebut melibatkan tanggung jawab keuangan.

Dalam sebuah survei baru-baru ini di Inggris Raya, 25% pemberi kerja melaporkan menarik
kembali tawaran pekerjaan setelah menemukan bahwa pelamar berbohong di resumenya
(“Employers Turn Their Fire on Untruthful CVs,” Supply Management,  23 June 2005, 13.). Dan
bahkan jika berhasil melewati peroses ini, pelamar akan diekspos pada pekerjaan saat
pelamar tidak dapat memenuhi seperti apa yang ditulis pada resumenya.

Jika tidak yakin apakah akan memasukkan sesuatu ke dalam resume, tanyakan pada diri hal
berikut ini: “Apakah saya bersedia mengatakan hal yang sama kepada pewawancara secara
langsung?”.  Jika merasa tidak nyaman untuk mengatakannya secara langsung, jangan tulis
dalam resume. Jaga agar resume tetap jujur sehingga mewakili diri sendiri dan membawa
menuju pekerjaan yang benar-benar tepat untuk anda.

Hal yang harus tetap jujur, yaitu:

 Pendidikan.
 Riwayat pekerjaan.
 Referensi.
 Catatan kriminal.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

10.4.2. Menyesuaikan Resume dengan Audiens

Sangat penting untuk menyesuaikan resume dengan kebutuhan dan minat


pembaca/perekrut. Dalam dunia kerja yang kompetitif, pelamar yang berkualitas
berpeluang lebih besar untuk mendapatkan wawancara. Tunjukkan bahwa kemampuan
anda memenuhi permintaan dan harapan organisasi secara keseluruhan.

Resume harus memberi kesan positif dalam hitungan detik, jadi pastikan untuk mengambil
sikap "anda" dan pikirkan resume dari sudut pandang pemberi kerja. Tanyakan pada diri
sendiri:

Kualifikasi utama apa yang dicari pemberi kerja ini? Manakah dari kualifikasi berikut yang
merupakan kekuatan terbesar saya? Kualitas apa yang membedakan saya dari kandidat lain
di mata calon pemberi kerja? Apa tiga atau empat pencapaian terbesar saya, dan apa hasil
dari pencapaian ini?

Tidak peduli format apa yang digunakan atau informasi apa yang disertakan, satu-satunya
konsep terpenting yang harus diingat saat menulis adalah menerjemahkan pencapaian
masa lalu menjadi potensi masa depan yang dapat dirasakan. Dengan kata lain, pemberi
kerja pasti tertarik dengan apa yang telah dilakukan pelamar di masa lalu, tetapi mereka
lebih tertarik pada apa yang dapat pelamar lakukan untuk mereka di masa mendatang. Jika
perlu, sesuaikan resume untuk masing-masing perusahaan.

Dengan mengenal diri sendiri dan siapa audiensnya, anda akan berhasil fokus pada
kekuatan yang dibutuhkan calon pemberi kerja.

10.4.3. Menyusun Resume

Untuk menghemat waktu pembaca dan untuk menyatakan informasi semaksimal mungkin,
tulis resume menggunakan gaya sederhana dan langsung. Gunakan frasa yang singkat dan
jelas dan fokuslah pada apa yang perlu diketahui pembaca. Hindari penggunaan
kata “saya”, yang kedengarannya melibatkan diri sendiri dan berulang pada saat
mengidentifikasi semua keterampilan dan pencapaian.

Contohnya, "Membuat organisasi kampus untuk mahasiswa yang tertarik dengan


kewirausahaan" atau "Mengelola restoran cepat saji dengan empat karyawan".
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Usahakan untuk selalu mengukur hasilnya sehingga klaim anda tidak dianggap
kebohongan. Jangan hanya mengatakan anda seorang bagian tim atau berorientasi pada
detail — tunjukkan dengan memberikan bukti nyata.

Contoh pernyataan yang lemah,

1.          Saya bertanggung jawab atas keluhan pelanggan dan semua masalah pemesanan.

2.          Bertanggung jawab untuk mengembangkan sistem pengarsipan baru

Contoh pernyataan aktif yang menunjukkan hasil,

1.          Menangani semua keluhan pelanggan dan menyelesaikan semua ketidaksesuaian


pesanan produk.

2.          Mengembangkan sistem pengarsipan baru yang mengurangi dokumen hingga 50%.

Selain mempresentasikan pencapaian secara efektif, pikirkan baik-baik tentang cara


menyusun bagian utama resume tradisional. Elemen-elemen Resume yang Penting, yaitu:

A. Nama dan informasi kontak

Hal pertama yang perlu diketahui pemberi kerja adalah siapa anda dan di mana anda bisa
dihubungi. Nama dan informasi kontak anda merupakan judul, yang berisi:

 Nama
 Alamat Lengkap
 Alamat Email
 Nomor Telepon Selular
 URL halaman web pribadi, atau Media Sosial.

Pastikan bahwa semua yang ada dalam judul resume diatur dengan baik dan ditata dengan
jelas.

B. Pernyataan Pengantar

Pernyataan pengantar memiliki dua poin yang dibuat setelah nama dan informasi kontak.
Tujuannya untuk segera membangkitkan minat calon pemberi kerja. Poin-poin di
pernyataan pengantar, yaitu:

 Tujuan Karir (Career objective)


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Tujuan karir mengidentifikasi pekerjaan tertentu yang ingin pelamar dapatkan atau jalur
karier umum yang ingin dikejar.

Contoh:

“Posisi penjualan perangkat lunak (software sales) di perusahaan berkembang yang


membutuhkan pengalaman internasional.”

 Ringkasan Kualifikasi (Qualifications summary)

Ringkasan kualifikasi menampilkan gambaran singkat tentang kualifikasi utama pelamar.


Tujuannya adalah memberi tahu pembaca dalam waktu singkat apa yang dapat pelamar
berikan kepada pemberi kerja.

Contoh:

“Berpengalaman selama sepuluh tahun dalam penjualan komisi, secara konsisten memenuhi
atau melampaui target penjualan melalui perolehan prospek yang kreatif, teknik closing yang
efektif dan layanan pelanggan yang solid.”

C. Data Pribadi yang Relevan

Data Pribadi berisikan nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama, status
perkawinan, nama referensi, nomor identitas, kewarganegaraan.

D. Pendidikan

Sajikan latar belakang pendidikan secara mendalam, pilih fakta yang mendukung tema
profesional. Beri bagian ini judul seperti “Pendidikan (Education), atau Pelatihan Teknis
(Technical Training).”

Kemudian, mulai dengan yang terakhir, buat daftar nama dan lokasi setiap sekolah yang
pernah diikuti, bulan dan tahun kelulusan, bidang studi utama dan penjurusannya,
keterampilan dan kemampuan signifikan yang telah dikembangkan dalam kursus dan gelar
atau sertifikat yang dimiliki. Sempurnakan pesan dengan mencantumkan kursus yang paling
relevan dengan setiap lowongan pekerjaan dan tunjukkan beasiswa, atau penghargaan
akademis yang pernah diterima.

E. Riwayat Pekerjaan

Pengalaman Kerja, Keterampilan dan Prestasi. Bagian ini bisa disebut "Pengalaman Kerja",
"Pengalaman Profesional", atau "Pengalaman Kerja dan Relawan", jika pelamar memiliki
pengalaman kerja terbatas dan ingin mendukungnya dengan pengalaman sukarelawan.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Seperti bagian pendidikan, bagian pengalaman kerja harus fokus pada keseluruhan tema
dengan cara yang menunjukkan bagaimana masa lalu pelamar dapat berkontribusi pada
masa depan perusahaan.

Gunakan kata kunci (keywords) untuk menarik perhatian pada keterampilan yang telah
pelamar kembangkan saat bekerja dan kemampuan untuk menangani tanggung jawab.
Tekankan apa yang telah dicapai di setiap posisi, bukan hanya tanggung jawab umum
pekerjaan itu.

Contoh:

“Mendesain iklan baru yang meningkatkan penjualan sebesar 9%.”

F. Aktivitas dan Pencapaian

Bagian opsional ini dapat digunakan untuk menyoroti aktivitas dan pencapaian di luar
konteks pekerjaan atau pendidikan — tetapi hanya jika itu membuat pelamar menjadi
kandidat yang lebih menarik. Misalnya, bepergian (traveling), belajar atau bekerja di luar
negeri dan kefasihan dalam berbagai bahasa dapat sangat menguntungkan pelamar
dengan perusahaan yang melakukan bisnis secara internasional.

10.5. Menyelesaikan Resume


Langkah terakhir dalam proses penulisan resume tidak kalah pentingnya dengan dua
langkah sebelumnya. Menyelesaikan resume terdiri dari melakukan revisi untuk kualitas
yang optimal, memproduksinya dalam berbagai bentuk dan media yang diperlukan dan
mengoreksi kesalahan sebelum mendistribusikan atau mempublishnya.

10.5.1. Merevisi Resume

Merevisi resume berguna untuk menghasilkan resume yang jelas dan ringkas merupakan
hal yang sangat penting. Perekrut dan manajer perekrutan ingin menemukan informasi
penting tentang pelamar termasuk keterampilan terbaik, pekerjaan saat ini dan
pendidikannya dalam hitungan detik. Banyak perekrut yang kewalahan dengan resume yang
sangat bertele-tele dan tidak jelas. Kemungkinan besar perekrut akan membuang resume
tersebut dan melanjutkan ke tumpukan berikutnya.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Ingatlah tujuan fundamental dari resume — untuk lanjut ke tahap wawancara, bukan
langsung memberikan pekerjaan. Singkirkan detail dan informasi yang tidak relevan. Buat
resume yang singkat, jelas dan fokus.

Panjang ideal resume bergantung pada kedalaman pengalaman pelamar dan tingkat posisi
yang dilamar. Sebagai pedoman umum, jika pelamar memiliki kurang dari lima tahun
pengalaman profesional, susun resume konvensional hanya dalam satu halaman.

Untuk format resume online, pelamar dapat memberikan tautan ke informasi tambahan. Jika
pelamar memiliki lebih banyak pengalaman dan melamar posisi yang lebih tinggi, maka
perlu menyiapkan resume yang lebih panjang. Untuk posisi yang sangat teknis, resume yang
lebih panjang juga sering menjadi standarisasi karena kualifikasi untuk pekerjaan semacam
itu membutuhkan lebih banyak deskripsi.

10.5.2. Memproduksi Resume

Desain resume yang efektif harus jelas, tanpa kesalahan (clean) dan profesional. Terserah
media dan format yang akhirnya dipilih untuk menghasilkan resume, desain yang clean dan
terlihat profesional adalah suatu keharusan. Perekrut dan manajer perekrutan biasanya
membaca informasi penting pelamar dalam hitungan detik dan apa pun yang mengganggu
atau menunda mereka akan merugikan pelamar itu sendiri.

A. Memilih Strategi Desain untuk Resume

Kita menemukan berbagai macam desain resume yang digunakan saat ini, mulai dari
dokumen hanya teks yang mengikuti tata letak konvensional hingga infografis penuh warna
dengan desain unik. Seperti pesan bisnis, ingatlah siapa audiens, tujuan dan sumber daya
anda. Jangan memilih gaya hanya karena terlihat trendi atau mencolok atau berbeda.
Misalnya, pelamar dapat menemukan banyak resume infografis yang menarik secara online,
tetapi banyak di antaranya dibuat oleh desainer grafis yang melamar pekerjaan visual di
bidang periklanan, mode, desain web dan bidang lain di mana keterampilan desain grafis
adalah suatu keharusan. Dengan kata lain, audiens yang dituju mengharapkan pelamar
memiliki keterampilan desain dan resume adalah kesempatan yang baik untuk
menunjukkannya. Sebaliknya, resume yang penuh warna dan intens secara grafis mungkin
terlihat aneh bagi perekrut di bidang keuangan, teknik, atau profesi lainnya.

Buat sub judul mudah ditemukan dan mudah dibaca. Hindari blok teks yang besar dan
gunakan daftar untuk memerinci kualifikasi yang paling penting. Yang terpenting, jangan
biarkan pembaca bekerja untuk menemukan poin-poin utama. Resume harus berupa sistem
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

pengiriman informasi yang memiliki efisiensi tinggi, bukan layaknya perburuan harta karun.
Format yang simpel dan desain yang bersih sangat penting untuk menangani sistem
pelacakan pelamar karena format yang rumit dapat membingungkan sistem. Siapkan
beberapa versi resume untuk penggunaan yang disesuaikan dengan tujuan lain.

Buatlah resume dalam enam format dan sesuaikan kemana anda akan mengirimnya. Lima
format resume yang disiapkan, yaitu:

 Mencetak resume tradisional.


 File teks biasa (plain text) digital.
 File Microsoft Word.
 Resume online.
 File PDF.

Cari tahu apa yang diharapkan setiap perusahaan atau situs lowongan pekerjaan dan
berikan resume dalam format spesifik yang diminta.

10.5.3. Mengkoreksi (Proofreading) Resume

Pemberi kerja melihat resume pelamar sebagai contoh konkret dari perhatian pelamar
tersebut terhadap kualitas dan detail. Resume tidak hanya bagus atau cukup bagus, juga
harus sempurna. Hanya satu atau dua kesalahan dalam paket lamaran kerja sudah cukup
untuk menghancurkan peluang kandidat. Perekrut yang membaca kemungkinan akan
melihat kesalahan sebagai tanda-tanda kecerobohan dan sistem pelacakan pelamar dapat
diprogram untuk secara otomatis menolak resume dengan kesalahan ejaan.

Resume adalah salah satu dokumen terpenting yang pernah kita tulis, jadi jangan terburu-
buru atau mengambil jalan pintas dalam hal hal mengoreksi (proofreading).

Hal-hal yang perlu diperiksa dalam resume, antara lain:

 Semua judul, sub judul dan daftar untuk kejelasan dan keparalelannya.
 Tata bahasa, ejaan, tanda baca sudah benar. Periksa kembali semua tanggal, nomor
telepon, alamat email dan data penting lainnya.
 Minta setidaknya tiga orang lain untuk membacanya juga. Sebagai pembuat resume,
kita bisa menatap kesalahan selama berminggu-minggu dan tidak melihatnya.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

10.5.4. Mendistribusikan Resume

Mendistribusikan resume bergantung pada jumlah perusahaan yang ditargetkan dan


preferensi mereka untuk menerima resume. Perusahaan biasanya mencantumkan
persyaratan mereka di situs web, jadi verifikasi informasinya dan ikuti dengan cermat.

Berikut beberapa tips untuk mendistribusikan resume, antara lain:

A. Mengirim resume cetak.

Hati-hati dengan kemasannya. Gunakan amplop kuat dan berkualitas. Kirim menggunakan
pos kilat.

B. Mengirim resume melalui email.

Beberapa perusahaan ingin pelamar memasukkan teks resume mereka di badan pesan
email (body of an email); yang lain lebih suka file Microsoft Word atau PDF terlampir. Jika
terdapat nomor referensi atau nomor iklan pekerjaan, sertakan di baris subjek pesan email.

C. Mengirim resume ke situs web perusahaan.

Pada saat ini banyak perusahaan – termasuk perusahaan besar – lebih memilih atau
meminta pelamar untuk menyerahkan resume mereka lewat situs perusahaan. Dalam
beberapa kasus, pelamar diminta untuk mengunggah file lengkap. Perusahaan lainnya,
mengharuskan pelamar menyalin dan menempelkan  (copy paste)  resume ke dalam kotak
individu formulir aplikasi online.

D. Memposting resume di situs web pekerjaan.

Di Indonesia pelamar dapat memposting resume di situs web pekerjaan


seperti jobstreet dan jobsdb. Atau situs yang lebih khusus yang membahas profesi
tertentu. Sebelum mengunggah resume ke situs mana pun, pelajari tentang perlindungan
privasinya. Beberapa situs memungkinkan pelamar untuk menentukan tingkat kerahasiaan,
seperti hanya memberikan perusahaan terdaftar untuk mencari kualifikasi pelamar.

10.6. Kesimpulan
 Resume adalah ringkasan terstruktur dan tertulis dari pendidikan, latar belakang
pekerjaan dan kualifikasi pekerjaan seseorang. Sebelum mulai menulis resume,
pastikan untuk memahami fungsi sebenarnya. Resume adalah pesan bisnis persuasif
yang bertujuan untuk merangsang minat pemberi kerja (employers) untuk mau
bertemu dan mewawancarai pelamar.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

 Resume dan CV pada dasarnya sama, meskipun CV bisa lebih detail dan
mencantumkan informasi pribadi yang tidak termasuk dalam resume.

 Proses pembuatan resume terdiri dari tiga (3) tahap, mulai dari mulai dari
merencanakan (planning), menulis (writing) dan menyelesaikan (completing).

 Format Resume terbagi tiga, yaitu: Resume Kronologis (Chronological


Résumé), Resume Fungsional (Functional
Résumé) dan Resume Kombinasi (Functional Résumé).

 Jika pelamar memiliki banyak pengalaman kerja, pilih pendekatan kronologis karena
berfokus pada riwayat pekerjaan. Keuntungan dari resume kronologis adalah (1)
membantu pemberi kerja dengan mudah menemukan informasi yang diperlukan, (2)
menyoroti pertumbuhan profesional dan kemajuan karir dan (3) menekankan
kontinuitas dan stabilitas dalam latar belakang pekerjaan.

 Pendekatan fungsional berfokus pada keterampilan dan kompetensi tertentu yang


telah dikembangkan. Keuntungan dari resume fungsional adalah (1) membantu
pemberi kerja dengan mudah melihat apa yang dapat pelamar lakukan untuk
mereka (2) memungkinkan pelamar menekankan pengalaman kerja sebelumnya dan
(3) memungkinkan pelamar menutupi periode pengangguran yang lama atau
kurangnya kemajuan karier. Namun, banyak pemberi kerja yang curiga dengan
resume fungsional karena alasan no. (3) ini.
 Pendekatan kombinasi menggunakan fitur terbaik dari dua lainnya, tetapi memiliki
dua kelemahan: (1) Ini cenderung lebih panjang, dan (2) Berulang-ulang jika pelamar
harus membuat daftar prestasi dan keterampilan di bagian fungsional dan juga di
deskripsi pekerjaan individu.
 Buat daftar bagian utama dari resume tradisional. Resume harus mencakup tiga
bagian: (1) informasi kontak (termasuk nama, alamat, telepon, dan email), (2) latar
belakang pendidikan (dengan keterampilan dan pencapaian terkait), dan (3)
pengalaman kerja (dengan keterampilan terkait dan prestasi). Pilihannya termasuk
membuat daftar tujuan karir atau ringkasan kualifikasi, menjelaskan aktivitas dan
pencapaian terkait dan memberikan data pribadi yang relevan.

 Identifikasi lima format berbeda di mana pelamar dapat menghasilkan resume. Lima
format tersebut adalah resume cetak tradisional, file teks biasa (plain text) digital, file
Word, resume online dan PDF.

11.1. Pengertian dan Tujuan Wawancara


Pengertian"
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Wawancara kerja (interview) merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu
perusahaan dalam menyaring pelamar yang masuk.

Wawancara bisa digunakan sebagai media oleh perusahaan dalam memilih calon yang
paling sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi yang diharapkan.

Tujuan Wawancara:

–Untuk mengentahui kepribadian pelamar

–Mencari informasi yang relevan yang dituntut dalam persyaratan jabatan

–Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan dan perusahaan

–Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelkamar-pelamar yang layak untuk


diberikan penawaran kerja

11.2. Aspek Kepribadian yang dinilai


Aspek Kepribadian yang dinilai dalam wawancara:

–Penampilan fisik

–Gerak gerik dan sopan santun

–Nada suara

–Rasa percaya diri

–Inisiatif

–Kebijaksanaan

–Tanggap dan kerja sama

–Ekspresi wajah

–Kemampuan berkomunikasi

–Sikap terhadap pekerjaan

–Selera humor

11.3. Jenis-Jenis Wawancara


KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

Jenis-Jenis Wawancara

A. Berdasarkan tempat dan cara wawancara:

 Jika pelamar untuk posisi yang lowong berjumlah lebih dari satu orang maka dilakukan
seleksi wawancara kerja untuk menyeleksi siapa diantara mereka yang paling memenuhi
kualifikasi yang dipersyaratkan.
 Calon yang memenuhi kualifikasi akan diikutsertakan dalam wawancara berikutnya.
 Wawancara seleksi ini umumnya berlangsung singkat, antara 15-30 menit, namun tentu
saja setiap perusahaan mempunyai pola dan perencanaannya sendiri. 

B. Berdasarkan tempat dan cara wawancara

1. Wawancara telepon. Untuk menghemat biaya dan untiuk efiasiensi waktu banyak


perusahaan yang melakukan wawancara kerja melalui telepon. Oleh sebab IKUT pelamar
harus siap dihubungi sewaktu-waktu, sebab seringkali recruiter tidak memberikan pilihan
bagi pelamar untuk menentukan waktu kapan ia siap diwawancarai melalui telpon.
2. Wawancara di kampus.  Meskipun tidak banyak perusahaan yang melakukan wawancara
kerja di kampus, namun untuk perusahaan-perusahaan tertentu yang mencari para lulusan
perguruan tinggi untuk dilatih lebih lanjut, dinilai cara ini lebih efektif karena
memberikan akses kepada perusahaan untuk mendapatkan calon terbaik yang mungkin
akan sangat sulit diperoleh jika menunggu para calon tersebut datang melamar.
(Wawancara di pameran kerja. Pada pameran kerja biasanya perusahaan memberikan
beberapa hal sebagai berikut al: informasi mengenai perusahaannya, menerima surat
lamaran dan CV dari pengunjung (pencari kerja), Wawancara di lokasi pameran
kerja, Wawancara kelompok, atau Wawancara kasus)

C. Berdasarkan bentuk dan tujuan wawancara:

1. Wawancara terstruktur.Umumnya digunakan dalam tahap penyaringan.Biasanya


pewawancara mengendalikan wawancara dengan menggunakan sederet pertanyaan yang
sudah dipersiapkan dengan urutan tertentu
2. Wawancara terbuka. Wawancara yang tidak terlalu formal, tidak terstruktur dan lebih
santai.Pertanyaan yang diajukan bersifat umum, dan terbuka, serta mendorong pelamar
untuk berbicara dengan bebas, bahkan lebih dari yang seharusnya.Jenis wawancara ini
baik untuk membongkar kepribadian pelamar dan doipakai untuk memberikan penilaian
yang professional.
3. Wawancara kelompok. Wawancara dilakukan kepada para pelamar secara bersanaandan
bekerja sama dalam menjawab pertanyaan Biasanya pewawancara ingin mengetahui
kemampuan kerja dalam tim.

•Jenis wawancara ini jarang digunakan, karena dinilai tidak lazim dan tidak etis.

•Karena dalam wawancara ini pelamar dihadapkan dengan situasi yang didesain
mengganggu atau gelisah, kesunyian yang panjang, kritik atas penampilan, interupsi yang
dilakukan dengan sengaja, reaksi yang kasar, bahkan dimusuhi oleh pewawancara.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

4. Wawancara stress. Jenis wawancara ini jarang digunakan, karena dinilai tidak lazim dan
tidak etis. Karena dalam wawancara ini pelamar dihadapkan dengan situasi yang didesain
mengganggu atau gelisah, kesunyian yang panjang, kritik atas penampilan, interupsi yang
dilakukan dengan sengaja, reaksi yang kasar, bahkan dimusuhi oleh pewawancara.

11.4. Teknik Wawancara Kerja


Tehnik Wawancara Kerja

1. Wawancara kerja tradisional. Wawancara kerja tradisional menggunakan pertanyaan-


pertanyaan terbuka seperti: mengapa anda ingin berkerja di perusahaan ini”, apa
kelebihan dan kekurangan anda”.. Dalam wawancara tradisional pewawancara
biasanya ingin melihat jawaban atas tiga pertanyaan: apakah pelamar ini memiliki
pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan. apakah
pelamar memiliki antusiasme dan etika kerja yang sesuai dengan harapan
perusahaan. apakah pelamar akan bisa bekerja sama dalam tim dan memiliki
kepribadian yang sesuai dengan budaya perusahaan
2. Wawancara kerja perilaku (behavioral). Wawancara kerja ini didasarkan pada teori
bahwa kinerja di masa lalu merupakan indikator terbaik untuk meramalkan perilaku
pelamar di masa datang. Wawancara kerja dengan teknik ini sangat sering digunakan
untuk merekrut karyawan pada level manajerial, atau perusahaan yang dalam
melakukan operasionalnya sangat mengutamakan kepribadian. Pertanyaan yang
biasanya dilakukan antara lain: “coba anda ceritakan pengalaman anda ketika gagal
mencapai target yang ditetapkan”“coba berikan contoh tentang hal-hal apa yang
anda lakukan ketika anda dipercaya menangani beberapa proyek sekaligus”.  

Dalam wawancara kerja behavioral pelamar harus dapat menyusun jawaban yang
mencakup 4 hal: Menggambarkan situasi yang terjadi saat itu. Menceritakan hasil
yang dicapai. Menjelaskan tindakan-tindakan yang diambil untuk merespons situasi
yang terjadi. Mengambil hikmah apa yang dapat dipetik dari kejadian tersebut.

Teknik wawancara behavioral yang paling sering digunakan:

1. Teknik Situation/Problem/Task. Pelamar diminta untuk menggambarkan situasi yang


terjadi atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan pada masa lalu. Pelamar harus
menggambarkan situasi atau tugas tersebut secara spesifik, rinci dan mudah
dipahami oleh peawancara, misalnya: Ceritakan pada kami kapan anda mengalami
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

situasi yang sangat tidak menyenangkan dan bagaimana anda berhasil keluar dari
situasi tersebut. Ceritakan pada saya bagaimana anda meyakinkan klien anda ketika
anda melakukan presentasi Bagaimana cara anda menyelesaikan konflik? Bisa beri
contoh? Bisakah anda ceritakan keputusan tersulit yang pernah anda lakukan dalam
setahun ini?
2. Teknik Tindakan (action). Pelamar diminta untuk menceritakan tindakan-tindakan
yang diambil dalam menghadapi situasi/masalah/tugas diatas. Dalam hal ini pelamar
harus bisa memfokuskan pada permasalahan dan upaya pemecahan masalah

11.5. Persiapan Wawancara

Persiapan Wawancara Kerja

1.Datang tepat waktu

2.Bersikap yakin

3.Siapkan sertifikat dan surat-surat penghargaan

4.Berpakailah dengan sopan dan rapi

5.Bersikap tenang

6.Tunjukkan kemampuan diri anda namaun jangan berlebihan

7.Tunjukkan minat dan kesungguhan anda

Hal-hal yang Harus dihindari Dalam Wawancara Kerja

1.Jangan datang terlambat

2.Jangan datang ke wawancara tanpa persiapan

3.Jangan memotong kalimat pewawancara

4.Jangan mengkritik atau menjelekkan atasan anda sekarang atau yang lama.
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

11.6. Kesimpulan

Wawancara kerja sangat berperan penting dalam menentukan lulus tidaknya seseorang dari
serangkaian test yang dilakukan perusahaan, karena pada tahap ini perusahaan yang
merekrut karyawan baru akan dapat menilai sejumlah hal, seperti:

 sikap dan prilaku calon karyawan


 Pola pikir dan kemampuan calon karyawan memahami sesuatu dan mencari solusi
atas sebuah kasus
 Kemampuannya calon karyawan bekerja dalam tim
 Kemampuan calon karyawan berkomunikasi

12.1. Pengertian Presentasi


Menurut Erwin Sutomo (2007:1), presentasi bisnis merupakan bentuk komunikasi yang
berorientasi pada proposal, yang disajikan dalam suatu lingkungan bisnis kepada khalayak
yang relatif homogen dari berbagai tingkat pengambil keputusan.

Menurut Sutrisna Dewi (2007:207), presentasi merupakan kegiatan berbicara di depan orang
banyak atau salah satu bentuk komunikasi. presentasi adalah topik pengajuan kegiatan,
pendapat atau informasi kepada orang lain. Tidak seperti pidato lebih sering dibawakan
dalam acara resmi dan acara politik, presentasi lebih sering dilakukan di bisnis pertunjukan.

12.2. Jenis-Jenis Presentasi


Jenis-Jenis Presentasi

 Presentasi Dadakan (Impromptu). Pembicaraan impromptu merupakan jenis


presentasi yang dilakukan secara mendadak tanpa persiapan apapun. Dalam hal ini
pembicara ditunjuk langsung untuk menyampaikan informasi kepada para
pendengar, tanpa melakukan persiapan segala sesuatunya, baik itu mengenai tema
pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan, sehingga perasaan pembicara
akan mengejutkan.
 Presentasi Naskah (Manuscript). Presentasi naskah merupakan jenis presentasi
dimana dalam menyampaikan informasinya, seorang pembicara melakukannya
dengan membaca naskah. Tidak sedikit orang dalam menyampaikan informasi
menggunakan naskah berupa teks. Setiap kata-kata yang keluar merupakan hasil
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

dari sebuah naskah, pembicara melupakan tugasnya yang utama yaitu melakukan
kontak mata dengan pendengar. Jadi dapat dikatakan pembicara bukan
menyampaikan pidato, tetapi membacakan naskah pidato.
 Presentasi Hafalan (Memoriter). Jenis presentasi yang dilakukan menghapal dari
teks yang telah disediakan. Berbeda dengan jenis manuscript, memoriter tidak
menggunakan naskah dalam penyampaiannya, pembicara hanya melakukan
persiapannya dengan menghafal dari teks dimana isinya mengenai informasi yang
akan disampaikan. Kelebihan dan kelemahannya hampir sama dengan manuscript.
Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan, karena apabila melupakan kata-kata dari
naskah maka presentasi yang dilakukan akan terjadi kegagalan.
 Presentasi Ekstempore. Jenis Ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling
baik untuk dilakukan dibanding jenis lainnya. Pembicara mempersiapkan materi
dengan garis besarnya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara
mendetail.

12.3. Perencanaan Presentasi


Perencanaan Presentasi

1. Menentukan tujuan (Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada konsumen, Menghibur


audiens, Menyentuh emosi auddiens, Memotivasi audiens utk bertindak sesuatu)
2. Menganalisis audiens (Menentukan gaya/pendekatan). Siapa audiens. Apa yang diinginkan
audiens. Dimana akan melakukan presentasi. Kapan melakuka presentasi. Mengapa melakukan
presentasi. Bagaaimana melakukan presentasi Komunikasi Bisnis
3. Menyusun Format Presentasi. Bagian Pembukaan (Salam pembuka, perkenalan dan mengantar
topik yang akan dibahas, dan aturan main presentasi). Pembahasan (meringkas pokok pikiran,
singkat padat dan jelas – pointer). Penutup. Menyampaikan kesimpulan, menyampaikan
terimakasih dan minta maaf jika ada kekurangan
4. Memilih bantuan visual. Penggunaan bantuan visual. Bantuan visual bisa dalam bentuk tulisan ,
bentuk grafik, Hand out, Papan tulis, Flip chart, OHP, Slide o Komputer

12.4. Ketrampilan Presentasi Bisnis


Ketrampilan Presentasi

1. Cara Berpakaian (serasi, kelengkapan pakaian, make up)


2. Pandangan Mata (pandang seluruh peserta secara bergantian, jangan tertuju pada
satu titik missal cewek cantik, laki ganteng)
3. Ekspresi Wajah (ekspresi wajah mengikuti isi pembicaraan) spt gembira, kecewa,
sedih, terkejut, heran)
4. Sikap Tubuh (berdiri)
KOMUNIKASI BISNIS
SEMESTER 5

5. Suara (melatih suara agar terdengar jelas, ada dinamika (intonasi), tempo bicara,
tidak monoton)
6. Gunakan clue card (kata kunci) jika diperlukan
7. Pancing reaksi audiens
8.  Bahasa (Menggunakan bahasa yang baku atau formal. Setiap kalimat dipilih struktur
bahasa yang sederhana dan singkat, sehingga mudah dipaham)

12.5. Kesimpulan
Diperlukan persiapan mental untuk melakukan presentasi. Persiapan Mental harus dibedakan
antaraTipe penghindar, Tipe pengkhawatir, Tipe panik. Diperlukan latihan berulang melakukan
persiapan mental tersebut. 

Beberapa tips presentasi sukses:

1. Rileks
2. Know The Room
3. Know The Audience
4. Know Your Material
5. Know Your Limits

Anda mungkin juga menyukai