BAGIAN PERTAMA
Dasar-dasar Komunikasi Bisnis
1 BAB I
MEMAHAMI KOMUNIKASI BISNIS
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, pembaca akan dapat:
Menjelaskan pengertian komunikasi bisnis
Membedakan komunikasi verbal dengan komunikasi nonverbal
Menjelaskan proses terjadinya komunikasi
Mengidentifikasi sebab-sebab munculnya kesahpahaman dalam komunikasi
Menjelaskan cara memperbaiki komunikasi
Menjelaskan cara meningkatkan keterampilan berkomunikasi
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tidak dapat dilepaskan dari dunia
komunikasi, mulai dari tidur hingga akan tidur kembali. Sebelum berangkat kerja
atau sekolah, berbagai kegiatan komunikasi mereka lakukan, seperti
mendengarkan radio atau musik dalam format CD (Compact Disc) atau DVD
(Digital Versatile Disc), menonton acara televisi, membaca koran, tabloid, atau
majalah, atau bercengkerama dengan anggota keluarga.
Kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan berbagai media
komunikasi yang ada, baik media komunikasi nonelektronik/konvensional maupun
media komunikasi elektronik. Media komunikasi nonelektronik antara lain adalah
penggunaan bahasa lisan, bahasa isyarat/bahasa tubuh, dan aneka media
komunikasi yang menggunakan kertas (aneka macam surat menyurat, surat
kabar, majalah, dan tabloid). Sedangkan media komunikasi elektronik antara lain
adalah media audio-visual (televisi), interkom, Internet (situs Web dan e-mail
[electronic mail]), teleconference, video conference, telepon biasa (fixed line), dan
telepon genggam/seluler (handphone).
Dalam dunia bisnis yang berskala kecil, menengah, maupun besar, orang-
orang yang berkecimpung di dalamnya (para pelaku bisnis) tidak dapat terlepas
dari kegiatan komunikasi. Oleh karena itu, bagi mereka komunikasi merupakan
faktor yang sangat penting demi pencapaian tujuan suatu organisasi. Mereka
dapat menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, baik yang
konvensiona maupun yang elektronik sebagai sarana penyampaian pesan-pesan
bisnis.
Seorang pimpinan suatu organisasi bisnis dapat memberikan perintah kerja
atau tugas kepada bawahannya secara lisan maupun tertulis. Perintah kerja yang
disampaikan secara lisan meliputi penyampaian pesan bisnis melalui telepon,
interkom, rapat-rapat (meeting), dan pengarahan (briefing). Pesan-pesan bisnis
secara tertulis antara lain dapat berupa rangkuman rapat, laporan kerja, memo,
surat tugas kerja, surat perjanjian kerja, surat pemesanan barang, menjawab atau
membuat surat pengaduan (complaint letters), surat edaran umum, surat
pengumuman, surat kontrak kerja sama, surat balasan/tanggapan, surat
penerimaan kerja, surat penolakan kerja, atau proposal ekspansi usaha.
Pembuatan pesan-pesan bisnis tersebut merupakan kegiatan yang rutin dilakukan
dalam dunia bisnis.
Sebagai awal bahasan, dalam bab ini akan dibahas dasar-dasar komunikasi
bisnis yang mencakup pengertian komunikasi bisnis, komunikasi verbal dan
nonverbal, proses komunikasi, sebab-sebab timbulnya kesalahpahaman dalam
komunikasi, dan cara-cara memperbaiki atau meningkatkan komunikasi.
Menulis Membaca
9% 16%
Mengirim Menerima
pesan pesan
Berbicara Mendengar
30% 45%
Tahap 1 Tahap 6
Pengirim mempunyai Penerima memberi
gagasan tanggapan dan umpan
balik
SALURAN
DAN MEDIA
Tahap 2 Tahap 5
Pengirim mengubah ide Penerima menafsirkan
menjadi pesan pesan
Tahap 3 Tahap 4
Pengirim mengirimkan Penerima menerima pesan
pesan
1.5.1 Persepsi
Seorang komunikator yang cerdas harus dapat memprediksi apakah pesan-pesan
yang akan disampaikannya dapat diterima oleh komunikan atau tidak. Bila
prediksinya tepat, audiens akan dapat membaca dan menerima tanggapannya
dengan benar. Kemudian, audiens sebagai penerima pesan akan mengantisipasi
bagaimana reaksi komunikator (pengirim pesan) dalam menyusun umpan balik,
dengan tetap melakukan penvesuaian untuk menghindari kesalahpahaman dalam
komunikasi tersebut.
1.5.2 Ketepatan
Secara umum, audiens mempunyai suatu kerangka berpikir yang jelas. Agar
komunikasi yang dilakukan mencapai sasaran, seseorang perlu mengekspresikan
sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam kerangka berpikir mereka. Apabila
hal itu diabaikan, yang muncul adalah kesalahan komunikasi
(miscommunications).
1.5.3 Kredibilitas
Dalam berkomunikasi, komunikator perlu memiliki suatu keyakinan dan optimisme
yang tinggi bahwa audiensnya adalah orang-orang yang dapat dipercaya.
Demikian pula, komunikator harus mempunyai suatu keyakinan bahwa substansi
atau inti pesan yang ingin disampaikan kepada pihak lain benar-benar akurat dan
dapat dipertanggungjawabkan. Di samping itu, komunikator juga harus memahami
dengan baik apa maksud dan tujuan penyampaian suatu pesan tersebut.
1.5.4 Pengendalian
Dalam berkomunikasi, audiens akan memberikan suatu reaksi atau tanggapan
terhadap pesan yang disampaikan. Reaksi mereka dapat membuat komunikator
tertawa, menangis, bertindak, mengubah pikiran, atau lemah lembut. Hal ini
ditentukan oleh intensitas reaksi yang dilontarkan audiens terhadap apa yang
disampaikan oleh komunikator. Sebaliknya, reaksi audiens bergantung pada
berhasil atau tidaknya komunikator mengendalikan audiensnya saat melakukan
komunikasi.
1.5.5 Keharmonisan
Komunikator yang baik tentu akan selalu dapat menjaga huhungan persahahatan
yang baik dengan audiens sehingga komunikasi dapat berjalan lancar dan
mencapai tujuannya. Seorang komunikator yang baik juga akan menghormati dan
herhasil memberi kesan yang baik kepada audiensnya.
Ringkasan
Komunikasi dalam dunia bisnis merupakan salah satu faktor penting bagi
pencapaian tujuan suatu organisasi. Akan tetapi, sering kali orang mengabaikan
arti pentingnya komunikasi dalam dunia bisnis.
Secara garis besar, ada dua bentuk komunikasi yang paling mendasar yaitu
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal. Komunikasi verbal berkaitan
dengan komunikasi yang dilakukan secara tertulis maupun lisan, misalnya dalam
bentuk surat, laporan, memo, dan rapat kerja. Sedangkan komunikasi nonverbal
merupakan komunikasi yang tidak dilakukan secara tertulis atau lisan, seperti
rnenggunakan bahasa isyarat (body language), simbol, seragarn, ekspresi wajah,
lambang (logo) perusahaan, jarak saat berbicara, dan warna.
Dalam kaitannya dengan proses komunikasi, ada lima tahapan yang perlu
diperhatikan: adanya ide atau gagasan, mengubah ide ke dalam suatu pesan,
menyampaikan pesan, menerima pesan, menafsirkan pesan, dan memberikan
respon dan umpan balik (feedback).
Dalam komunikasi, sering kali muncul kesalahpahaman dalam
mengembangkan pesan, dalam menyampaikan pesan, dalam menerima pesan,
maupun dalam menafsirkan suatu pesan. Kesalahpahaman dalam berkornunikasi
dapat diatasi dengan memperhatikan persepsi lawan bicara, ketepatan
penyampaiannya, kredibilitas pengirim pesan, dan kemampuan mengendalikan
pesan.
Soal Esai
1. Ada dua bentuk dasar komunikasi yaitu komunikasi verbal dan nonverbal.
Coba jelaskan secara singkat pengertian masing-masing jenis komunikasi,
dan berikan contohnya!
2. Apa perbedaan antara komunikasi interpersonal, komunikasi bisnis, dan
komunikasi lintas budaya?
3. Sebutkan beberapa kelebihan komunikasi nonverbal!
4. Menurut John V.Thil, komunikasi nonverbal mempunyai 6 tujuan, sebutkan!
5. Jelaskan secara singkat bagaimana suatu proses komunikasi terbentuk, dan
buatlah diagramnya'
6. Sebutkan beberapa masalah yang berkaitan dengan munculnya
kesalahpahaman dalam komunikasi!
7. Bagaimana cara untuk memperbaiki komunikasi!
Bahan Diskusi
1. Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya Anda tak dapat lepas dari proses
komunikasi. Ambillah salah satu bentuk komunikasi yang pernah Anda alami,
dengan melakukan identifikasi mulai dari pengirim, penyampaian pesan,
saluran komunikasi yang digunakan, penerima pesan dan umpan balik
(feedback). Di samping itu, identifikasi berbagai hambatan atau gangguan
yang muncul dalam komunikasi.
2. Dalam suatu percakapan dengan tiga orang atau lebih, coba perhatikan jenis
feedback yang Anda terima dari ketiga teman Anda. Apakah metode yang
mereka gunakan antara yang satu dengan yang lainnya berbeda? Apakah
setelah Anda memperoleh feedback dari masing-masing, bagaimana
pengaruhnya terhadap komunikasi Anda lebih lanjut? Apakah ada sesuatu
yang bermanfaat bagi Anda?
3. Dalam pergaulan sehari-hari, ada yang berpendapat bahwa mengobrol
dengan sesama jenis memungkinkan komunikasi bisa lebih lancar. Namun
ada juga yang berpendapat sebaliknya, justru mengobrol dengan lawan jenis
menjadikan komunikasi lebih hidup, komunikatif. Bagaimana menurut
pendapat Anda, jelaskan!
Tugas
1. Untuk menghidupkan suasana dalam kelas, berikut ini ada suatu permainan
komunikasi berantai secara sederhana yang dapat digunakan oleh dosen.
Pilihlah secara acak sekitar 5 - 8 mahasiswa yang ada di dalam kelas. Atau
dapat juga Anda tawarkan di hadapan para mahasiswa siapa yang bersedia
secara sukarela untuk melakukan kegiatan permainan di dalam kelas. Apabila
Anda sudah mendapatkan para peserta permainan tersebut, maka pilih salah
seorang di antaranya untuk tetap tinggal di dalam kelas, sedangkan peserta
yang lain dimohon keluar ruangan kelas (jangan terlalu dekat dengan ruang
kelas). Selanjutnya, peserta yang Anda tunjuk untuk tinggal di dalam kelas
tersebut Anda beri tugas untuk menyampaikan suatu pesan (jangan terlalu
sederhana, tetapi juga jangan terlalu rumit) secara berantai ke teman-
temannya yang ada di luar kelas tadi.
Bagaimana caranya? Salah seorang peserta yang ada di luar kelas dipanggil
untuk masuk ke kelas. Selanjutnya, peserta yang pertama tersebut
menyampaikan pesan yang telah disampikan oleh instruktur kepada peserta
kedua. Apabila telah selesai, peserta yang pertama dipersilakan duduk.
Selanjutnya, peserta ketiga dipanggil masuk ke dalam kelas. Peserta kedua
menyampaikan pesan ke peserta ketiga. Apabila telah selesai, panggil peserta
berikutnya dan seterusnya, sampai peserta yang terakhir. Para peserta lain
yang tidak memperoleh tugas permainan tersebut diminta memberikan
komentar, tanggapan terhadap proses permainan komunikasi berantai
tersebut!
2. Mahasiswa dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok, misalnya 5
kelompok. Setiap kelompok terdiri atas 6 - 8 mahasiswa. Masing-masing
mahasiswa menerima selembar kertas kosong. Selanjutnya mahasiswa
diminta untuk menggambar secara bebas, dengan catatan:
Mahasiswa diminta untuk menentukan akan menggambar apa.
Mahasiswa dilarang menginformasikan gambar yang Anda pilih tersebut
kepada temannya. Artinya cukup Anda saja yang tahu tentang gambar
tersebut.
Waktu menggambar dilakukan secara bersamaan dengan aba-aba dari
dosen atau pemandu.
Pada saat menggambar masih berlangsung, gambar tersebut digeser
searah atau berlawanan arah dengan jarum jam.
Pergeseran gambar tersebut dilakukan setiap 1 - 2 menit, sampai pada
akhirnya gambar yang beredar tersebut kembali kepada si pemilik.
Online
1. Sebuah komunikasi yang efektif terjadi kalua antara pihak pengirim pesan dan
penerima pesan saling dapat memahami dan mengerti pesan yang
disampaikan dengan baik. Bagaimana Anda dapat memahami prinsip-prinsip
komunikasi dengan baik, silahkan kunjungi alamat website birikut ini:
http://www.explorehr.org/articles/Personal_Development/Seven_Communicati
on_Principles.html.
2. Silahkan Anda kunjungi alamat website perusahaan penerbangan Amerika
Serikat yaitu United Airlines (http://www.ual.com) dan perusahaan
penerbangan Singapura yaitu Singapore Airlines (http://www.singaporair.com).
Selanjutnya identifikasi sinyal verbal dan nonverbal yang ada pada kedua
perusahaan tersebut, sehingga Anda dapat memahami produk dan jasa
perusahaan tersebut dengan baik dan benar.
3. Gunakan salah satu search engine yang anda kenal, misalnya:
www.yahoo.com atau www.google.com untuk mencari artikel tentang
komunikasi nonverbal (nonverbal communications) yang ada dalam suatu
majalah atau jurnal. Selanjutnya, pilih salah satu artikel jurnal atau majalah
yang membahas tentang komunikasi nonverbal. Berdasarkan artikel tersebut,
buatlah rangkuman secara singkat cukup satu lembar kertas HVS kuarto
dalam ketikan 1,5 spasi.
4. Ada dua bentuk dasar komunikasi dalam dunia bisnis yaitu komunikasi verbal
dan nonverbal. Oleh karena itu, silahkan kunjungi alamat website berikut ini:
http://www.artoftravel.com/02communication.htm. Berdasarkan artikel
tersebut, jelaskan poin-poin penting yang berkaitan dengan komunikasi verbal
dan nonverbal!
5. Dalam dunia bisnis, Anda akan sering menjumpai berbagai sinyal komunikasi
nonverbal. Pemahaman terhadap sinyal komunikasi nonverbal sangat penting
artinya bagi para pengambil kebijakan di semua level pimpinan. Oleh karena
itu, silahkan kunjungi alamat website berikut ini:
http://honolulu.hawaii.edu/intranet/committees/FacDevCom/guidebk/teachtip/
commun-1.htm. Berdasarkan artikel tersebut, bagaimana Anda meningkatkan
kemampuan komunikasi nonverbal?
6. Dalam dunia praktis, komunikasi bisnis terkadang tidak berjalan lancar. Oleh
karena adanya hambatan dalam proses berkomunikasi. Kunjungi alamat
website berikut ini: http://www.hodu.com/barriers.shtml. Berdasarkan artikel
tersebut, apa saja yang menjadi penghambat atau penghalang kelancaran
berkomunikasi dalam dunia bisnis?
7. Kemampuan berkomunikasi secara tertulis dapat ditingkatkan melalui proses
belajar dan berlatih. Kunjungilah alamat website berikut ini:
http://www.distance-education.org/Articles/Seven-Tips-to-Improve-Your-
Written-Communication-109.html. Berdasarkan artikel tersebut, apa saja yang
perlu diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara
tertulis?
8. Kunjungi alamat website berikut ini: http://www.knowthis.com/principles-of-
marketing-tutorials/promotion-decisions/the-communication-process/
Berdasarkan bagan tersebut, jelaskan bagaimana proses komunikasi
berlangsung?
2 BAB II
KOMUNIKASI ANTARPRIBADI
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, pembaca akan dapat:
Menjelaskan pengertian komunikasi antarpribadi
Memahami tujuan komunikasi antarpribadi
Membedakan aneka gaya kepemimpinan
Menjelaskan teori kebutuhan manusia
Menjelaskan bagaimana mengengarkan sebagai keahlian berkomunikasi
antarpribadi
Setalah membahas tentang berbagai bentuk dasar dalam komunikasi bisnis baik
itu komunikasi verbal dan nonverbal, selanjutnya pada bab ini akan dibahas
tentang berbagai hal yang berkaitan dengan komunikasi antarpribadi atau
komunikasi antarindividu. Meskipun komunikasi antarpribadi dapat terjadi di dalam
suatu masyarakat maupun di dalam suatu organisasi (bisnis dan nonbisnis),
dalam hal ini pembahasannya lebih ditekankan pada yang terjadi dalam suatu
organisasi.
Secara lebih rinci, di dalam bab ini akan dibahas tentang pengertian
komunikasi antarpribadi, tujuan komunikasi antarpribadi, gaya kepemimpinan,
kebutuhan manusia, dan mendengarkan sebagai suatu keahlian komunikasi
antarpribadi.
Teori X Teori Y
Karyawan cenderung tidak suka Karyawan suka bekerja
(malas) bekerja, kalua mungkin
menghindarinya
Karyawan selalu ingin diarahkan Karyawan yang memiliki komitmen
pada tujuan organisasi akan dapat
mengarahkan dan mengendalikan
dirinya sendiri
Manajer harus selalu mengawasi Karyawan belajar untuk menerima
kerja bahkan mencari tanggung jawab
pada saat bekerja
Asumsi yang dikembangkan dalam Teori X pada dasarnya cenderung negatif dan
gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi adalah gaya
kepemimpinan petunjuk (directive leadership style). Gaya kepemimpinan petunjuk
sangatlah tepat diterapkan manakala karyawan yang menjadi bawahannya
tersebut cenderung pasif, malas bekerja, tidak kreatif, dan tidak inovatif. Oleh
karena itu, peran pengarahan yang dilakukan oleh manajer suatu organisasi
menjadi sangatlah dominan dan penting bagi kemajuan organisasinya. Tanpa
arahan yang jelas dan baik, kinerja karyawan akan buruk, tugas-tugas pekerjaan
yang dibebankan tidak dapat diselesaikan tepat waktu, atau kualitas penyelesaian
pekerjaannya rendah.
Dalam hal ini, komunikasi yang dikembangkan antara manajer dengan para
karyawannya cenderung menjadi komunikasi satu arah yaitu komunikasi dari
manajer ke bawahan (top-down communications). Sumber komunikasi lebih
didominasi dari manajer, sehingga bawahan cenderung hanya mengiyakan, tidak
punya inisiatif, dan tinggal melaksanakan saja tanpa memahami apa maksud dan
tujuan atau latar belakang pelaksanaan tugas tersebut.
Sementara itu, asumsi yang dikembangkan dalam Teori Y pada dasarnya
cenderung positif dan gaya kepemimpinan yang diterapkannya adalah gaya
kepemimpinan partisipatif (participative leadership style). Dalam Teori Y
diasumsikan bahwa karyawan cenderung berperilaku positif. Karyawan pada
dasarnya memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak malas bekerja, ingin kerja
mandiri, dan memiliki komitmen yang tinggi dalam mencapai tujuan suatu
organisasi. Di samping itu, karyawan juga memiliki kecenderungan untuk memiliki
rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap setiap pekerjaan yang mereka
kerjakan. Oleh karena itu, gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam situasi
tersebut adalah gaya kepemimpinan partisipatif di mana para karyawan dilibatkan
di dalam proses pengambilan keputusan. Dalam gaya kepemimpinan partisipatif
tersebut, komunikasi yang dikembangkan antara manajer dan bawahan adalah
komunikasi dua arah. Manajer juga memberikan kesempatan kepada bawahan
untuk menyampaikan ide atau gagasannya (masukan), yang sangat berharga bagi
pengembangan suatu organisasi.
Ringkasnya, dalam Teori X dan Y Douglas McGregor berusaha
mengungkapkan bagaimana perilaku karyawan dalam bekerja dan sekaligus
bagaimana gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam situasi lingkungan
kerja yang berbeda, termasuk bagaimana komunikasi antarpribadi (manajer dan
bawahan) tersebut dikembangkan dalam lingkungan kerjanya.
2.3.2 Empat Gaya Kepemimpinan
Apapun gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam suatu organisasi, maka
komunikasi antarpribadi yaitu manajer dan bawahan (karyawan) harus tetap
terjaga dengan baik. Menurut Ludlow dan Panton, terdapat empat gaya
kepemimpinan (leadership style) yang dapat diterapkan dalam situasi dan kondisi
yang juga berbeda, antara lain: pengarahan (directing), pembekalan (coaching),
dukungan (supporting), dan pendelegasian (delegating).
2.3.2.1 Pengarahan
Gaya kepemimpinan pengarahan (directing) tepat digunakan pada situasi dan
kondisi di mana para karyawan belum memiliki pengalaman yang cukup dalam
menjalankan suatu tugas tertentu. Di samping itu, tugas pekerjaan yang harus
diselesaikan juga cenderung kompleks dan rumit. Oleh karena itu, seorang
manajer harus mampu menjelaskan sejelas mungkin dan rinci tentang apa yang
harus dikerjakan, bagaimana cara mengerjakan, dan kapan pekerjaan tersebut
harus dapat diselesaikan.
2.3.2.2 Pembekalan
Gaya kepemimpinan pembekalan (coaching) tepat digunakan pada situasi dan
kondisi di mana para karyawan telah memiliki pengalaman yang cukup dalam
menyelesaikan pekerjaan. Di samping itu, para karyawan memiliki motivasi yang
cukup tinggi dalam menyelesaikan setiap pekerjaannya. Dalam hal ini, seorang
manajer perlu juga memberikan penjelasan seperlunya terhadap tugas dan
pekerjaan yang belum dipahami dengan baik oleh para karyawan.
2.3.2.3 Dukungan
Gaya kepemimpinan dukungan (supporting) tepat digunakan pada situasi dan
kondisi di mana para karyawan telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan
telah mengembangkan hubungan yang baik dengan seorang manajer. Dalam hal
ini, seorang manajer lebih banyak terlibat dalam berbagai keputusan kerja dan
memperoleh berbagai masukan atau saran-saran dari para karyawan yang sangat
berharga bagi peningkatan prestasi kerja.
2.3.2.4 Pendelegasian
Gaya kepemimpinan pendelegasian (delegating) tepat digunakan pada situasi dan
kondisi di mana para karyawan telah memahami dengan baik tugas-tugas
pekerjaan yang harus diselesaikan, sehingga mereka layak untuk menerima
pendelegasian tugas dari seorang manajer. Meskipun telah mendelegasikan
sebagian tugas pekerjaannya, seorang manajer juga harus tetap melakukan
pemantauan (monitoring) atas kinerja para karyawannya, untuk memastikan
bahwa mereka tetap berada pada jalur sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
2.3.4.1 Pemberdayaan
Pemberdayaan pada dasarnya merupakan kemampuan seorang manajer untuk
berbagi pengaruh dan kendali (control) dengan para karyawannya. Dalam hal ini
seorang manajer dapat memberdayakan para karyawan untuk terlibat secara
langsung dalam suatu proses pengambilan keputusan bagi pencapaian tujuan
suatu organisasi.
2.3.4.2 Intuisi
Dalam dunia bisnis praktis, sering kali para pelaku bisnis menggunakan intuisi
yang dimilikinya bagi pengambilan suatu keputusan strategis. Menurut Griffin
(2002), intuisi adalah keyakinan bawaan dalam diri seseorang mengenai sesuatu
tanpa pertimbangan sadar. Manajer kadang-kadang memutuskan sesuatu hanya
karena "rasanya benar" atau karena firasat. Namun kemampuan ini tidaklah
datang begitu saja. Kemampuan ini lebih didasarkan pada pengalaman dan
praktik selama bertahun-tahun dalam membuat keputusan di dalam situasi
serupa. Firasat kadang-kadang dapat membantu manajer membuat keputusan
tanpa melalui urutan langkah yang rasional. Hasilnya adalah kemampuan untuk
memahami situasi secara tepat dan mengantisipasi terjadinya perubahan,
keberanian mengambil risiko, dan sekaligus bagaimana membangun kepercayaan
pada orang lain. la harus mampu bergerak cepat dalam memberikan pelayanan
yang baru, bagaimana menemukan keunggulan bersaing, dan bagaimana
mengeksplorasi kekuatan yang dimilikinya. Tentu saja, semua manajer, terutama
yang belum berpengalaman, seharusnya berhati-hati untuk tidak bergantung
terlalu banyak pada intuisi. Jika rasionalitas dan logika terus dikalahkan dengan
“apa yang terasa benar”, besar kemungkinan akan terjadi bencana pada suatu
hari.
2.3.4.4 Visi
Secara umum, visi merupakan kemampuan untuk berimajinasi pada situasi yang
berbeda dan situasi yang lebih baik dengan cara bagaimana mencapainya.
Sebagai contoh, visi yang dikembangkan oleh Jan Carlzon, CEO sebuah
perusahaan penerbangan SAS (Scandinavian Airline Systems) yang ingin
menjadikan SAS sebagai sebuah perusahaan penerbangan terbaik dunia bagi
para pelaku bisnis. Untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, diperlukan
komitmen yang tinggi baik bagi karyawan, manajer, dan pemegang saham. Salah
satu cara yang dapat dilakukan adalah melibatkan para karvawan untuk
memberikan masukan yang sangat berharga dalam perbaikan yang terus-
menerus bagi pencapaian visinya.
Kebutuhan Sosial
Kebutuhan Fisiologis
Ringkasan
Komunikasi antarpribadi merupakan salah satu bentuk komunikasi yang dilakukan
antara individu yang satu dengan individu yang lain baik yang terjadi dalarn suatu
masyarakat umum maupun dalam suatu organisasi bisnis maupun nonbisnis.
Namun, dalam hal ini komunikasi antarpribadi lebih difokuskan pada komunikasi
yang ada dalam suatu organisasi bisnis maupun nonbisnis yaitu antara manajer
dengan karyawan atau pegawai.
Komunikasi antarpribadi memiliki bermacam-macam tujuan, antara lain:
untuk menyampaikan informasi, berbagi pengalaman, rnelakukan kerja sama,
memotivasi, menumbuhkan simpati, dan melampiaskan kekecewaan dan
kekesalan kepada orang lain.
Dalam komunikasi antarpribadi suatu organisasi bisnis rnaupun nonbisnis
tidak dapat dilepaskan dengan gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang
manajer. Ada berbagai macam gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan dalarn
suatu organisasi, antara lain: teori X dan Y yang dikemukakan oleh Douglas
McGregor, directing, coaching, supporting dan delegating, yang dikemukakan oleh
Ludlow dan Panton, dan gaya kepemimpinan situasional yang dikemukakan
Harsey dan Blanchard.
Dalam komunikasi antarpribadi juga perlu dipahami tentang bagaimana
kebutuhan hidup manusia yang melakukan interaksi antarpribadi tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa kebutuhan manusia sangatlah bervariasi. Untuk
memahami bagaimana kebutuhan hidup manusia yang sangat beragam tersebut,
maka muncullah berbagai penelitian yang dilakukan para ahli sehingga
menghasilkan suatu teori, misalnya teori tentang hierarki kebutuhan yang
dikemukakan oleh Abraham Maslow, teori dua faktor yang dikemukakan oleh
Herzberg.
Ketika komunikasi antarpribadi terjadi, maka mendengarkan memiliki peran
yang sangat penting bagi tercapainya suatu pemahaman yang benar dalam suatu
percakapan dengan orang lain. Mendengarkan dalam hal ini merupakan kegiatan
mendengar secara aktif dan dinamis yang memerlukan suatu konsentrasi secara
penuh dan utuh tanpa diinterupsi adanya gangguan dalam berkomunikasi.
Soal Esai
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi antarpribadi?
2. Apa perbedaan antara komunikasi antarpribadi dengan komunikasi bisnis?
3. Sebutkan beberapa tujuan komunikasi antarpribadi dan berikan contohnya!
4. Menurut Abraham Maslow, kebutuhan manusia berjenjang mulai dari
tingkatan paling dasar hingga tingkatan tertinggi, jelaskan dengan contohnya!
5. Jelaskan teori dua-faktor yang dikemukakan oleh Herzberg! Berikan
contohnya!
6. Sebutkan beberapa asumsi yang digunakan dalam teori X dan Y yang
dikemukakan oleh Douglas McGregor! Jelaskan secara singkat!
7. Sebutkan beberapa gaya kepemimpinan yang Anda ketahui!
8. Apa yang dimaksud dengan gaya kepemimpinan situasional? Jelaskan
dengan contoh
Bahan DIskusi
1. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak lepas dari kebutuhan hidupnya
mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan luks atau mewah. Menurut
Anda, apakah pemenuhan kebutuhan hidup manusia sejalan dengan teori
hierarkhi kebutuhan yang dikemukakan oleh Abraham Maslow? Jelaskan
secara singkat!
2. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh seorang manajer dengan manajer
lainnya adakalanya sama, tetapi juga dapat berbeda. Mengapa demikian?
Jelaskan secara singkat!
3. Dalam komunikasi antarpribadi, mendengarkan (mendengar secara aktif)
memiliki peran penting dalam memahami penyampaian suatu pesan kepada
orang lain. Mengapa demikian? Jelaskan dengan contoh!
Tugas
1. Dalam komunikasi antarpribadi yang terjadi dalam suatu organisasi bisnis
maupun nonbisnis, terkadang dapat menimbulkan kesalahpahaman
berkomunikasi. Dalam dunia praktis, coba Anda perhatikan:
a. Bagaimana proses komunikasi antarpribadi terjadi?
b. Apa hambatan-hambatannya?
c. Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut!
2. Setiap orang tentu saja memiliki berbagai macam kebutuhan hidup yang harus
dipenuhi untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Coba identifikasi berbagai
kebutuhan hidup Anda sebagaimana teori yang dikemukakan oleh Abraham
Maslow! Buatlah dalam bentuk piramida!
Online
1. Dalam dunia praktis, seorang manajer tentu memiliki gaya kepemimpinan
yang khas yang mungkin berbeda dengan manjer lain. Ada beberapa gaya
kepemimpinan yang dapat diterapkan dalam pengelolaan suatu organisasi
bisnis. Oleh karena itu, silahkan kunjungi alamat website berikut ini:
http://www.nwlink.com/—donclark/leader/leadstl.html. Menurut Anda,
kapankah masing-masing gaya kepemimpinan tersebut diterapkan dalam
dunia bisnis?
2. Keterampilan berkomunikasi antarpribadi dapat ditingkatkan melalui berbagai
cara. Oleh karena itu kunjungilah alamat website berikut ini:
http://www.allbusiness.com/human-resources/careers-career-development/
11134-1.html. Berdasarkan artikel tersebut, jelaskan secara ringkas
bagaimana meningkatkan keterampilan berkomunikasi antarpribadi!
3. Kunjungilah alamat website berikut ini:
http://www.volstudy.ac.uk/CIPSV/InterpersonalCommunication.html.
Berdasarkan artikel tersebut, sebutkan beberapa poin penting yang berkaitan
dengan komunikasi antarpribadi!
4. Coba Anda kunjungi alamat situs di
http://www.pertinent.com/articles/communication/index.html. Pilih salah satu
artikel yang berjudul: “How can email communication affect your business?”
Bagaimana komunikasi dengan e-mail berpengaruh pada dunia bisnis?
Jelaskan secara singkat!
5. Dalam meningkatkan keterampilan berkomunikasi antarpribadi terdapat empat
bentuk keterampilan yang ada dalam alamat website berikut ini
http://www.ncsu.edu/counseling_center/resources/personal/interpersonal_skill
s/interpersonal_skills.htm. Berdasarkan artikel tersebut, jelaskan secara
ringkas keempat keterampilan tersebut!
3 BAB III
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Tujuan Pemmbelajaran
Setelah mempelajari bab ini, pembaca akan dapat:
Menjelaskan bagaimana hubungan komunikasi dalam suatu organisasi
Membedakan berbagai pola komunikasi yang ada dalam suatu organisasi
Mengetahui bagaimana mengelola komunikasi
Mengetahui bagaimana dapat meningkatkan keterampilan komunikasi
KOMUNIKASI
Salah satu kelemahan saluran komunikasi dari atas ke bawah ini adalah
kemungkinan terjadinya penyaringan ataupun sensor informasi penting yang
ditujukan ke para bawahannya. Dengan kata lain, pesan yang diterima para
bawahan bisa jadi tidak selengkap aslinya. Ketidaklengkapan pesan yang diterima
disebabkan oleh saluran komunikasi yang cukup panjang mulai dari manajer
puncak hingga ke karyawannya. Oleh karena itu, dalam penyampaian pesan,
perlu diperhatikan panjangnya saluran komunikasi yang digunakan dan
kompleksitas pesan yang ingin disampaikan kepada para karyawannya.
Manajer Umum
Manajer Umum
Karyawan
Manajer Umum
Karyawan
Karyawan
Manajer Umum
A B C D E F G H I
Manajer Umum
Karyawan
1. Kasus Pertama
Perusahaan Jamu PT Utama Sehat memproduksi obat pegal linu dalam
berbagai macam bentuk, baik dalam bentuk tablet, kapsul maupun kaplet.
Seorang wanita dikabarkan meninggal dunia setelah minum obat pegal linu
produksi perusahaan tersebut. Mendengar kejadian itu, aparat keamanan dan
dinas kesehatan segera melakukan penyelidikan dan pemeriksaan di tempat
kejadian. Hasil sementara mengisyaratkan bahwa obat tersebut mengandung
campuran zat yang berbahaya bagi manusia. Setelah beberapa lama, hasil
pemeriksaan di laboratorium menunjukkan bahwa penyebah kematiannya
adalah obat yang diproduksi PT Utama Sehat. Melihat kejadian tersebut,
bagaimana pendapat Anda?
2. Kasus Kedua
Dalam beberapa kejadian terpisah, menurut laporan konsumen dari beberapa
provinsi, ditemukan campuran zat-zat pengawet makanan yang berbahaya
dalam makanan bayi, yang Anda produksi. Anda kemudian melakukan
pengecekan ke beberapa daerah yang melaporkan hal tersebut, tetapi tidak
menemukan bukti yang cukup untuk mendukung klaim tersebut. Melalui
penelaahan secara menyeluruh, tidak ditemukan masalah baik di bagian
produksi maupun distribusi. Namun, perlu, diingat bahwa berita tentang
tercampurnya zat-zat kimia berbahaya tersebut telah menyebar ke berapa
daerah. Melihat kondisi itu, apa yang perlu dilakukan oleh perusahaan
tersebut?
3. Kasus Ketiga
Sebuah perusahaan penghasil penyedap masakan didemo oleh warga
masyarakat yang ada di sekitar wilayah perusahaan tersebut. Warga
masyarakat berpendapat bahwa limbah pabrik tersebut menjadikan sawah-
sawah milik para petani menjadi tidak subur lagi. Di samping itu, mereka juga
mengeluhkan bau limbah yang sangat mengganggu, bahkan ada di antara
mereka yang mengalami pusing dan mual, dan terpaksa harus diopname di
rurnah sakit.
4. Kasus Keempat
Sebuah industri penghasil tahu yang berlokasi di lingkungan pemukiman
warga, belakangan ini menjadi bahan pembicaraan warga masyarakat.
Mereka berpendapat bahwa aktivitas industri tahu di wilayah tersebut
mengganggu warga di sekitarnya, karena limbah tahunya yang berbau tidak
sedap dialirkan melalui saluran drainase warga setempat. Di samping itu,
limbah tahu tersebut juga membuat saluran-saluran air warga masyarakat
setempat keruh dan kotor.
Ringkasan
Komunikasi, yang merupakan keterkaitan antara individu-individu dengan
organisasi, mempunyai peranan yang cukup penting bagi berjalannya fungsi-
fungsi dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang dinamis harus memiliki tiga
peran penting, yaitu: peran antarpribadi, peran informasional, dan peran
keputusan. Peran antarpribadi mencakup peran tokoh figur, peran pemimpin dan
peran penghubung. Sedangkan peran informasional mencakup peran monitoring,
peran penyebar, dan peran juru bicara. Sementara itu peran keputusan mencakup
peran wirausaha, peran pengalokasi sumber daya, dan peran negosiator.
Beberapa kegiatan organisasional yang ada dalam suatu organisasi
mencakup penentuan tujuan, pengambilan keputusan, pengukuran hasil kerja,
pengembangan staf, keterkaitan dengan konsumen, negosiasi dengan pernasok,
menghasilkan produk, dan interaksi dengan peraturan yang ada.
Untuk melakukan komunikasi secara efektif, perlu adanya pemilihan pola
komunikasi baik melalui saluran komunikasi formal maupun nonformal. Saluran
komunikasi formal dapat dilakukan dengan tiga bentuk komunikasi, yaitu
komunikasi ke atas, komunikasi ke bawah, komunikasi horizontal/lateral, dan
komunikasi diagonal. Apabila dalam komunikasi formal, saluran komunikasinya
didasarkan pada posisi kedudukan atau jabatan yang telah diatur sesuai dengan
jenjang hierarkinya, dalam komunikasi informal semua informasi tidak lagi diatur
menurut jenjang hierarkinya tetapi lebih luwes/leluasa.
Dengan semakin berkembangnya suatu organisasi, sebagian tanggung
jawab dan wewenang seorang manajer akan didelegasikan kepada bawahannya.
Salah satu faktor penting dalam mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab
adalah adanya unsur kepercayaan yang besar terhadap bawahan.
Tanpa melihat di mana Anda bekerja atau apa yang Anda lakukan,
komunikasi akan mempunyai peranan yang sangat penting baqi kemajuan karier
Anda. Dengan melakukan penelaahan terhadap apa yang menjadi kekuatan dan
kelernahan yang Anda miliki, menentukan tujuan yang realistik, dan melakukan
latihan berbagai bentuk komunikasi, Anda akan dapat meningkatkan keterampilan
komunikasi Anda.
Soal Esai
1. Komunikasi mempunyai dua peranan penting bagi suatu organisasi. Jelaskan
secara singkat!
2. Sebutkan tiga peran manajerial menurut Mintzberg! jelaskan secara singkat
masing-masing peran tersebut!
3. Sebutkan beberapa kegiatan organisasional yang berkaitan dengan
pertukaran informasi!
4. Apa yang dimaksud dengan istilah-istilah berikut ini:
a. Upward communications
b. Downward communications
c. Lateral communications
d. Diagonal communications
5. Sebutkan lima tujuan pokok downward communications menurut Katz dan
Kahn!
6. Apa perbedaan antara saluran komunikasi formal dengan saluran komunikasi
informal. Jelaskan secara singkat tapi padat!
7. Buatlah suatu diagram yang menggambarkan upward communications dan
apa kelemahannya!
8. Apa keuntungan menggunakan saluran downward communications dalam
suatu organisasi!
9. Apa kelebihan diagonal communications dibandingkan dengan bentuk
komunikasi lainnya!
10. Sebutkan beberapa keterbatasan atau kelemahan penggunaan saluran
komunikasi formal dalam suatu organisasi!
11. Mengapa saluran komunikasi nonformal penting artinya bagi suatu organisasi.
Jelaskan secara singkat dan berikan contohnya!
12. Dalam suatu organisasi yang berskala besar, banyak dijumpai menumpuknya
pesan-pesan yang bersifat rutin. Bagaimana cara menangani pesan-pesan
rutin tersebut. Jelaskan!
13. Sebutkan beberapa keterampilan khusus yang diperlukan dalam komunikasi
bisnis!
Bahan Diskusi
1. Coba Anda pikirkan bahwa seandainya Anda memiliki beberapa macam
kelompok yang antara yang satu dengan yang lain berbeda-beda. Apa peran
komunikasi dalam menetapkan keanggotaan untuk masing-masing kelompok
tersebut!
2. Menurut Anda, mana yang lebih penting antara downward communications
dengan upward communications? Mengapa Arda mengatakan begitu?
3. Apabila Anda menjabat sebagai seorang manajer dalam suatu perusahaan,
apa tindakan yang Anda lakukan jika Anda menjumpai para karyawan pada
jam-jam kerja lebih banyak mengobrol hal-hal di luar tugas ketimbang
melakukan tugas-tugas utamanya!
4. Beberapa tahun yang silam di sebuah kota di Jawa Barat pernah beredar isu
bakso yang menggunakan daging babi sebagai bahan pembuatan bakso. Hal
tersebut sempat membuat resah kalangan konsumen bakso yang beragama
Islam maupun para penjual bakso yang merasa bakso yang dihasilkan tidak
menggunakan daging babi (halal). Untuk mengatasi krisis yang terjadi
tersebut, komunikasi menjadi sangat penting artinya. Seandainya Anda
sebagai penjual bakso yang menggunakan daging yang dijamin halal, maka
apa langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi krisis tersebut.
Jelaskan!
5. Berita tentang terjadinya kasus biskuit beracun di suatu daerah beberapa
tahun yang lalu sempat menggoyang keresahan masyarakat di tanah air
tercinta ini. Korban berjatuhan pun tak dapat terhindarkan, begitu pula halnya
kerugian material maupun pudarnya reputasi perusahaan. Berita itu
mempunyai dampak yang luar biasa terhadap produk-produk biskuit berbagai
merek di tanah air. Volume penjualan biskuit dari hari ke hari mengalami
penurunan yang cukup drastis! Seandainya Anda adalah sebagai pemilik
perusahaan biskuit yang bermasalah tersebut, apa yang perlu Anda lakukan
untuk meredam gejolak masyarakat tersebut!
Tugas
1. Kerjakan tugas ini secara berkelompok, maksimal satu kelompok terdiri atas 5
mahasiswa. Tugas Anda adalah menyusun suatu kasus aktual yang terjadi
akhir-akhir ini yang berkaitan dengan terjadinya suatu krisis komunikasi pada
suatu perusahaan sekaligus bagaimana solusi pemecahannya. Yang
dimaksudkan krisis dalam hal ini adalah suatu keadaan atau kondisi
perusahaan yang segera memerlukan penanganan segera dan serius,
sehingga kegagalan penanganan terhadap situasi tersebut akan berakibat
fatal. Reputasi perusahaan maupun kerugian finansial menjadi taruhannya bila
penanganannya gagal.
2. Akhir-akhir ini, sering dijumpai aktivitas demo karyawan suatu perusahaan
yang menuntut perbaikan tingkat kesejahteraan. Dalam pandangan dunia
komunikasi bisnis, apakah yang mereka lakukan memperoleh perhatian pihak
manajemen perusahaan atau tidak. Cobalah lakukan observasi perusahaan
yang ada di daerah Anda. Mengapa demikian?
Online
1. Sebagai perusahaan yang memproduksi peralatan untuk pesawat terbang,
energi, dan lingkungan, Lockheed Martin telah mengembangkan kode etik
perusahaan. Silahkan Anda membuka website Lockheed Martin di
http://lockheed.com/ethics/. Selanjutnya telaah kelima belas kode etik
tersebut!
2. Komunikasi formal dalam suatu perusahaan dapat dilihat dari struktur
organisasinya. Kunjungilah alamat website berikut ini:
http://www.easycommunication.info/effective-communication/effective-formal -
communication. Berdasarkan artikel tersebut, bagaimana efektifitas
komunikasi formal dalam suatu perusahaan?
3. Saluran komunikasi formal mencakup saluran komunikasi ke bawah, ke atas,
sederajat atau diagonal. Kunjungilah alamat website berikut ini:
http://www.marcbowles.com/courses/adv_dip/module2/modulel10/m10two.htm
Berdasarkan informasi tersebut, jelaskan bagaimana alur komunikasi yang
ada dalam bagan tersebut!
4. Kunjungi alamat website berikut ini:
http://www.unites.org/html/resource/im/im1.htm Berdasarkan artikel tersebut,
apa arti penting komunikasi informal dalam dunia bisnis!
4 BAB IV
KOMUNIKASI BISNIS LINTAS BUDAYA
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini, pembaca akan dapat:
Memahami pengertian komunikasi bisnis lintas budaya
Menjelaskan betapa pentingnya komunikasi lintas budaya
Menjelaskan perbedaan budaya
Mengidentifikasi persiapan melakukan bisnis luar negeri
Mengidentifikasi persiapan melakukan bisnis luar negeri
Mengidentifikasi kendala Bahasa
Menjelaskan bagaimana mengembangkan keterampilan komunikasi lintas
budaya
4.3.3.1 Formal
Budaya pada tingkatan formal merupakan sebuah tradisi atau kebiasaan yang
dilakukan oleh suatu masyarakat yang turun-temurun dari satu generasi ke
generasi berikutnya dan hal itu bersifat formal/resmi. Dalam dunia pendidikan, tata
bahasa Indonesia adalah termasuk salah satu budaya tingkat formal yang
mempunyai suatu aturan yang bersifat formal dan terstruktur dari dulu hingga
sekarang. Sebagai contoh, sebuah kalimat sebaiknya terdiri atas subjek, predikat,
dan objek. Contoh yang lain, ketika seorang tamu masuk ke ruang pimpinan atau
lainnya, maka pada umumnya ia akan mengetok pintu atau mengucapkan salam,
baru dipersilakan masuk ruang kantor. Contoh berikutnya, pada umumnya
kendaraan di Indonesia selalu menggunakan lajur jalan sebelah kiri (kecuali kalau
mau mendahului dapat menggunakan lajur jalan sebelah kanan), sedangkan di AS
digunakan lajur jalan sebelah kanan. Dimensi waktu yang diukur dengan satuan
tahun, bulan, minggu,
jam, menit, dan detik juga termasuk bagian dari budaya tingkat formal.
4.3.3.2 Informal
Tingkatan berikutnya adalah informal. Pada tingkatan ini, budaya lebih
banyak .Meruskan oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi berikutnya
melalui apa yang didengar, dilihat, dipakai (digunakan) dan dilakukan, tanpa
diketahui alasannya mengapa hal itu dilakukan. Sebagai contoh, mengapa
seseorang bersedia dipanggil dengan nama julukan bukan nama aslinya. Hal itu
dilakukan karena ia tahu bahwa teman-temannya biasa memanggil namanya
dengan nama julukan tersebut. Contoh lain, terdapat undangan rapat yang akan
dimulai jam 08.00 WIB, tetapi dalam praktiknya rapat baru dimulai jam 08.30
hingga jam 09.00 (lebih dikenal sebagai jam karet alias molor). Mengapa hal itu
terjadi? Berdasarkan pengalaman .sebelumnya, para peserta rapat tidak pernah
datang tepat waktu atau molor. Contoh lain, di masyarakat, mengapa setiap
hajatan (pernikahan atau sunatan) selalu ditandai dengan janur kuning? Jawaban
atas berbagai pertanyaan tersebut sering kali sulit ditemukan secara logika,
karena apa yang dilakukan didasarkan pada apa yang dilihat dari orang-orang
sebelumnya atau dari generasi-generasi sebelumnya, sehingga hanya mengikuti
tradisi terdahulu
4.3.3.3 Teknis
Tmgkatan berikutnya adalah teknis (technical) . Pada tingkatan ini, bukti-bukti
aturan-aturan merupakan hal yang terpenting. Terdapat suatu penjelasan ewe
logis mengapa sesuatu harus dilakukan dan yang lain tidak boleh dilakukan. Baia
tingkat formal, pembelajaran dalam budaya mencakup pembelajaran pola
renlakunya, sedangkan pada tingkatan teknis, aturan-aturan disampaikan secara
kris dan tepat. Matematika adalah salah satu contoh yang sangat logis, sehingga
tatu kegiatan tertentu dapat diprediksi waktunya secara tepat, seperti kapan iiatu
kegiatan peluncuran roket bisa dimulai. Pembelajaran secara teknis memiliki
ketergantungan sangat tinggi pada orang yang mampu memberikan alasan-alasan
logis bagi suatu tindakan tertentu.
Dalam era globalisasi ketika banyak perusahaan asing yang melakukan kegiatan
bisnis di Indonesia, diperlukan pemahaman yang baik dan benar terhadap budaya
dalam suatu negara. Hal ini sangat diperlukan untuk mcnghindari
kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Perbedaan budaya dapat dilihat dari nilai sosial, peran dan status, kebiasaan
pengambilan keputusan, sikap terhadap waktu, penggunaan ruang/jarak, konteks
budaya, bahasa tubuh, hukum, perilaku
Pengambilan Keputusan
Di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Kanada, para eksekutif selalu
berupaya secepat dan seefisien mungkin dalam mengambil suatu keputusan
penting. Umumnya, para manajer puncak berkaitan dengan suatu keputusan
pokok atau utama, sedangkan hal-hal yang lebih rinci diserahkan kepada manajer
yang lebih bawah. Lain halnya di Amerika Latin dan Jepang, proses pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh manajer puncak umumnya berjalan lambat dan
bertele-tele.
d- Konsep Waktu
Sebagian besar penduduk negara maju sudah menyadari bahwa waktu sangatlah
berharga. Untuk menghemat waktu, para eksekutif Amerika Serikat dan Jerman
membuat rencana bisnis secara efisien dengan memusatkan perhatian pada
tugas tertentu pada periode tertentu. Oleh karena waktu sangatlah terbatas, dalam
berkomunikasi mereka cenderung langsung menuju pada pokok persoalan (to the
point) dan cepat. Hal ini berbeda dengan para eksekutif dari Amerika Latin dan
Asia, yang umumnya memandang waktu relatif luwes/fleksibel. Menurut mereka,
menciptakan dasar-dasar hubungan bisnis lebih penting daripada sekedar dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Konsep Jarak Komunikasi
Sebagaimana masalah waktu, menjaga jarak komunikasi juga berbeda untuk
budaya yang berbeda. Ketika melakukan pembicaraan bisnis, para eksekutif
Amerika Serikat dan Kanada menjaga jarak sekitar 5 feet dari lawan bicara.
Namun, bagi para eksekutif Jerman atau Jepang, jarak komunikasi tersebut
dirasakan kurang dekat. Sementara itu para eksekutif dari negara Timur Tengah
mempunyai kecenderungan untuk melakukan pembicaraan bisnis dengan jarak
komunikasi yang relatif dekat. Sebaliknya, para eksekutif Kanada cenderung
menjaga jarak agak jauh dalam melakukan pembicaraan bisnis.
Konteks Budaya
Salah satu dari berbagai macam cara orang menyampaikan pesannya kepada
orang lain sangat ditentukan konteks budaya. Di dalam konteks budaya tinggi
seperti Korea atau Taiwan, orang kurang tergantung pada komunikasi verbal,
tetapi lebih banyak tergantung pada komunikasi nonverbal. Dalam melakukan
percakapan mereka cenderung menyampaikan pesan-pesan secara tidak
langsung (indirect) yang disertai dengan ekspresi ataupun gerakan-gerakan tubuh;
dalam konteks budaya rendah, seperti Amerika Serikat dan Jerman, orang sangat
tergantung pada komunikasi verbal dan bukan komunikasi nonverbal. Jadi, dalam
melakukan pembicaraan mereka cenderung langsung pada persoalan atau
disampaikan secara eksplisit tanpa basa basi.
Bahasa Tubuh
Perbedaan bahasa tubuh sering kali menjadi sumber kesalahpahaman
berkomunikasi lintas budaya. Sering kali orang perlu mewaspadai antara kata
yang diucapkan dengan gerakan-gerakan tubuhnya agar dapat diketahui apa
maksud yang sebenarnya. Sebagai contoh, sinyal "Tidak". Orang Amerika Serikat
dan Kanada menyatakan tidak dengan menggerakkan kepala ke kanan dan ke
kin; orang Bulgaria dengan menganggukkan kepala ke atas dan ke bawah;
sedangkan orang-orang Sisilia dengan mengangkat bahu ke atas; sementara
orang Indonesia dengan menggelengkan kepala ke kanan dan ke Contoh lain,
membungkukkan badan yang banyak dilakukan oleh orang Jepang, dapat
dipandang oleh orang Amerika Serikat sebagai
menjilat. Senyuman yang diartikan sebagai adanya kemajuan yang baik dalam
pandangan orang Inggris, Skandinavia, dan Jerman, dapat diartikan sebagai rasa
malu atau marah oleh orang Jepang.
Bentuk Bahasa tubuh lainnya adalah kontak mata. Mata adalah salah satu hagian
tubuh yang sangat ekspresif. Orang-orang Mediterania menggunakan mata untuk
berbagai tujuan antara lain: membelalakkan mata (menyatakan kemarahan), mata
berkedip (menyatakan persekongkolan), bulu mata bergetar (untuk memperkuat
rayuan).
Dalam kaitannya dengan suatu percakapan, orang Amerika Serikat beranggapan
bahwa orang yang tidak memandang lawan bicara saat berbicara dianggap tidak
jujur; sedangkan bagi orang Amerika Latin dan Asia, memandang lawan bicara
dengan agak merunduk dianggap sebagai rasa hormat.
Perilaku Sosial
Apa yang dianggap sopan di suatu negara bisa jadi dianggap kurang sopan di
negara lain. Sebagai contoh, di negara-negara Arab memberikan suatu hadiah
kepada istri orang lain dianggap tidak sopan, namun tidak mengapa jika hadiah
tersebut diberikan untuk anak-anaknya. Di Jerman, memberikan bunga mawar
merah kepada wanita dianggap sebagai suatu undangan yang romantis, tetapi
menjadi tidak balk jika dikaitkan dengan hubungan bisnis dengannya.
Perilaku Etis
Perilaku yang etis dan tidak etis antarnegara pun bisa berbeda. Di beberapa
negara, perusahaan diharapkan mernbayar sejumlah uang secara resmi untuk
persetujuan kontrak pemerintah. Pembayaran tersebut dianggap sebagai hal yang
rutin. Sementara itu, bagi negara-negara seperti Amerika Serikat dan Swedia, hal
itu bisa dikategorikan sebagai bentuk suap sehingga tidak etis dan ilegal.
Orang-orang Jerman dan Anglo Saxon memandang suatu keputusan sebagai
perjanjian lisan yang akan segera dirumuskan menjadi dokumen tertulis yang
legal. Secara etis, orang terikat pada keputusan yang telah dibuat. Butir-butir
agenda yang telah disepakati bukan untuk diulangi atau dibahas kembali bila palu
telah diketukkan. Namun, orang Jepang maupun orang Eropa Selatan secara etis
rnasih dapat menerima untuk meninjau kembali hal-hal yang telah disepakati
sebclumnya.
Perbedaan Budaya Perusahaan
Budaya organisasi adalah cara perusahaan dalam melaksanakan sesuatu.
Dengan kata lain, budaya organisasi mempengaruhi cara orang bereaksi dengan
orang lain. Ia juga dapat melihat bagaimana pekerja melakukan tugasnya,
bagaimana mereka menafsirkan dan bereaksi satu sama lainnya, dan bagaimana
mereka memandang perubahan. Saat ini, banyak perusahaan di Amerika Serikat
mencoha membuat aliansi strategis dengan perusahaan asing, dan sebagian
mengalami kegagalan. Salah satu alasan kegagalannya adalah pertentangan
budaya antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Seseorang tidak dapat mengatasi berbagai hambatan bahasa clan budaya secara
sempuma, tetapi ia akan mudah berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang
yang memiliki budaya berbeda bila bekerja bersama-sama di dalamnya. Cara
seperti itu akan mempermudah seseorang beradaptasi dengan lingkungannya
yang baru. Praktik merupakan salah satu cara yang cukup baik untuk
meningkatkan kemampuan berkomunikasi.