Oleh
2016 B
Nama Dosen : Dra. Nurlela Ketaren, MSP
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tidak dapat dilepaskan dari dunia
komunikasi, mulai dari bangun tidur hingga akan tidur kembali. Sebelum berangkat kerja
atau sekolah, berbagai kegiatan komunikasi mereka lakukan, seperti mendengarkan radio atau
music, menonton acara televisi, membaca koran, tabloid, majalah atau bercengkraman
dengan anggota keluarga.
Kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan berbagai media komunikasi
yang ada, baik media komunikasi nonelektronik/ konvensional maupun media komunikasi
elektronik. Media komunikaai nonelektronik antara lain adalah penggunaan bahasa lisan,
bahasa isyarat/ bahasa tubuh, dan aneka media komunikasi yang menggunakan kertas (aneka
macam surat menyurat, surat kabar, majalah dan tabloid). Sedangkan media komunikasi
elektronik antara lain adalah media audio-visual (televisi), intercom, radio panggil (pager),
internet (situs web dan e-mail [electronic mail]), teleconference, video conference, telepon
biasa (fixed line), dan telepon genggam/ seluler (handphone).
Dalam dunia bisnis dengan skala kecil, menegah, maupun besar, orang-orang yang
terlibat di dalamnya (para pelaku bisnis) tidak dapat lepas dari kegiatan komunikasi. Oleh
karena itu, bagi mereka komunikasi merupakan faktor yang sangat vital dan penting
kedudukannya demi pencapaian tujuan suatu organisasi. Mereka dapat menggunakan
berbagai media komunikasi yang ada, baik yang konvensional maupun yang elektronik
sebagai saraa penyampaian pesan-pesan bisnis.
Seorang pimpinan suatu organisasi bisnis dapat memberikan perintah kerja atau tugas
kepada bawahannya secara lisan maupun tertulis. Perintah kerja yang disampaikan secara
lisan meliputi penyampaian pesan bisnis melalui telepon, radio panggil (pager), intercom,
rapat-rapat (meeting), dan pengarahan (briefing). Pesan-pesan bisnis secara tertulis antara lain
dapat berupa rangkuman rapat, laporan kerja, memo, surat tugas kerja, surat perjanijian kerja,
suat pemesanan barang, atau membuat surat pengaduan (complaint letter), surat edaran
umum, surat kerja, surat penolakan kerja, atau proposal ekspansi usaha. Pembuatan pesan-
pesan bisnis tersebut merupakan kegiatan yang rutin dilakukan dalam dunia bisnis.
Komunikasi antarpribadi merupakan bentuk suatu komunikasi yang dilakukan oleh
dua orang atau lebih dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami kedua belah pihak
dan cenderung lebig fleksibel (luwes) dan informal. Jenis komunikasi tersebut lazim dijumapi
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya komunikasi yang dilakukan di dalam suatu keluarga,
atarkeluarga, antartetangga, antarteman, antarsejawat, atau antarkaryawan, untuk mencapai
tujuan tertentu. Komunikasi yang terjalin lebih santai, akrab, dan tidak kaku. Tidak menjadi
masalah apabila digunakan bahasa daerah, bahasa gaul, bahasa prokem, bahsa tubuh, atau
antarpribadi tersebut adalah bahwa, penyampaian pesan-pesan tersebut dapat dipahami
dengan baik oleh pihak lain. Di samping itu, pokok bahasan atau topic bahasannya juga
sangat variatif.
Komunikasi lintas budaya merupakan bentuk komunikasi yang dilakukan antara dua
orang atau lebih, yang masing-masing individunya memiliki budaya yang berbeda karena
perbedaan geografis tempat tinggal. Komunikasi dapat terjadi pada tingkat antardaerah,
antarwilayah, maupun antarnegara (Purwanto, 2003).
Bagaimana dengan komunikasi bisnis? Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa
yang dimaksud dengan komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia
bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk komuniksi, baik komunikasi verbal maupun
komunikasi nonverbai untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam dunia bisnis, seorang komunikator yang baik disamping harus memiliki
kemampuan berkomunikasi yang baik (tentu saja), juga harus mampu menggunakna berbagai
macam alat atau media komunikasi yang ada untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis
kepada pihak lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis
dapat tercapai.
Para komunikator seharusnya memahami dengan baik bagaimana menyusun kata-kata
yang mampu membentuk suatu arti atau makna, bagaimana mengajak peserta/ audiens untuk
berperan aktif dalam diskusi, bagaimana menyelipkan humor (lelucon) yang mampu
menghidupkan suasana, bagaimana menyiapkan atau mengatur ruangan yang mampu
menghidupkan diskusi, serta bagaimana memilih media komunikasi secara tepat (melalui
media tertulis [written] atau lisan [oral]). Di samping itu, seharusnya mereka juga dapat
menggunakan gerakan-gerakan isyarat ataupun bahasa tubuh untuk memperkuat
penyampaian pesan-pesan bisnis.
Komunikasi nonverbal penting artinya bagi pengirim dan penerima pesan, karena
sifatnya yang efisien. Suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus berpikir panjang,
dan pihak audiens juga dapat menangkap artinya dengan cepat (Curtis, 2000).
Coba perhatikan para petugas penyaji makanan dan minuman yang sedang
melakukan tugasnya dalam suatu acara resepsi. Pada umumnya mereka memiliki bahasa-
bahasa isyarat tertentu yang dapat dipahami oleh teman-teman mereka untuk menunjukan
bagian-bagian yang sudah atau yang belum mendapat jamuan makanan atau minuman.
Contoh lain, ketika berusaha memanggil temannya yang sedang asyik mengobrol di suatu
tempat yang agak jauh, seseorang dapat menggunakan isyarat nonverbal seperti bertepuk
tangan sambil melambaikan tangan.
Dari pembicaraan mengenai komunikasi non verbal di atas, dapat diimplikasikan
bahwa jika pimpinan dapat memahami komunikasi non verbal para
bawahannya, maka karyawandapat dengan mudah mengendalikan karyawan sehingga
pencapaian tujuan untuk membentuk pola perilaku etis.
Penutup
Komunikasi sebagai bagian yang sangat vital dan penting dalam kehidupan sehari-
hari apalagi dalam dunia bisnis. Setiap hal yang dilakukan dan diproses dalam sebuah bisnis,
perkantoran, perdagangan maupun produksi pastinya menggunakna komunikasi sebagai alat
koordinasi antar sesama rekan kerja/ pegawai/ karyawan pada saat bekerja. Mendengarkan
radio radio atau music, menonton acara televisi, membaca koran, tabloid, majalah atau
bercengkraman dengan anggota keluarga juga termasuk kegiatan komunikasi sehari-hari.
Dengan berbagai media komunikasi yang bervariasi seiring perkembangan ilmu teknologi
yang tidak pernah berhenti komunikasi kini menjadi sangat mudah tanpa mengenai jarak lagi.
Dan di masa kini engan melihat perkembangan atau tren yang ada saat ini,
komunikasi bisnis lintas budaya menjadi sangat penting artinya bagi terjalinnya harmonisasi
bisnis di antara mereka. Bagaiamanapun diperlukan suatu pemahaman bersama antara dua
orang atau lebih dalam melakukan komunikasi lintas budaya, baik melalui tulisan (temasuk
komunikasi lewat internet) maupun lisan (bertatap muka langsung).
Komunikasi efektif dipengaruhi oleh saluran komunikasi formal, struktur organisasi,
spesialisasi jabatan, pemilikan informasi, jaringan komunikasi dalam organisasi. Artinya
faktor-faktor tersebut harus diperhatikan dengan bijaksana oleh pihak manajemen perusahaan
agar perilaku karyawan terbentuk dalam sebuah pola perilaku etis. Komunikasi bisnis yang
efektif sangat bergantung pada keterampilan seseorang dalam mengirim maupun menerima
pesan. Secara umum, untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis, seseorang dapat
menggunkaan tulisan maupun lisan, sedangkan untuk menerima pesan-pesan bisnis, sesorang
dapat menggunkaan pendengaran dan bacaan.
Komunikasi efektif juga bisa dicapai dengan memahami model komunikasi nonverbal
(bahasa tubuh) seperti kontak mata, ekspresi wajah, nada suara, gerak tubuh, sosok dan
postur tubuh. Dengan pemahaman dan apa yang harus dilakukan pada sebuah komunikasi
non verbal maka diharapkan individu dalam organisasi dapat berkomunikasi dengan efektif
dan pola perilaku etis dapat terbentuk. Dengan memahami pentingnya komunikasi efektif dan
apa saja yang menjadikan komunikasi tidak efektif, tidak ada salahnya penerapan komunikasi
yang efektif beserta keuntungan-keuntungannya dapat lebih diperhatikan kembali oleh pihak-
pihak di dalam dunia bisnis.
Daftar Pustaka