Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PAPER

KOMUNIKASI BISNIS
BENTUK DASAR DAN TUJUAN KOMUNIKASI BISNIS:
PENGARUHNYA TERHADAP KEBERHASILAN ORGANISASI

DOSEN PENGAMPU :
EKO TRIANTO, S.Sos.I.,MM.

Disusun Oleh :
Andhika Hidayah A (2006010072)
Andini May Gina Wati (2006010104)
Futrie Alyanti (2006010257)

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM SYEKH
YUSUSF TANGERANG
Abstrak
Komunikasi bisnis adalah elemen penting dalam keberhasilan setiap organisasi. Dalam
paper ini, kita akan membahas bentuk dasar komunikasi bisnis serta tujuan-tujuan utama yang
ingin dicapai melalui komunikasi bisnis yang efektif. Kami juga akan menganalisis dampak
positif dari komunikasi bisnis yang baik terhadap produktivitas, kepuasan karyawan, dan
keuntungan organisasi. Paper ini juga mengeksplorasi strategi dan teknik komunikasi bisnis yang
efektif dan memberikan contoh-contoh studi kasus untuk mendukung argumen kami.
Kata Kunci: Komunikasi Bisnis, Bentuk Dasar, Tujuan, Organisasi, Efektivitas, Strategi, Studi
Kasus.
Abstract
Business Communication is an essential element in the success of any organization. This
paper will discuss the fundamental forms of business communication and the primary objectives
to be achieved through effective business communication. Additionally, we will analyze the
positive impact of good business communication on productivity, employee satisfaction, and
organizational profits. The paper will explore effective business communication strategies and
techniques, providing case studies to support our arguments.
Keywords: Business Communication, Fundamental Forms, Objectives, Organization,
Effectiveness, Strategies, Case Studies.

1.1. PENDAHULUAN
Komunikasi adalah salah satu kebutuhan dasar dari seorang manusia sebagai makhluk
sosial. Dengan komunikasi, hubungan antarmanusia bisa terjalin dan interaksi sosial terjadi.
Komunikasi juga harus dipandang sebagai titik sentral bangunan masyarakat. Karena jika
mengesampingkan peranan komunikasi, maka permasalahan sosial yang ada tidak akan
mampu diatasi. (Habermas, 1979).

Namun komunikasi yang dikutib dalam buku Deddy Mulyana, steiner merupakan
transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan
simbol-simbol atau kata-kata, gambar, figur, grafik, dan sebagainya. Tindakan atau proses
transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi. Dalam kegiatan komunikasi sangatlah
erat sekali dengan bisnis Tentu tanpa komunikasi, bisnispun tidak bisa berjalan. Semua itu
tidak terlepas dari komponen tersebut dalam bisnis.
Komunikasi bisnis merupakan salah satu elemen penting yang dapat dipergunakan
perusahaan guna mencapai tujuannya, memenuhi target marketnya serta mampu men-
ciptakan dan mempengaruhi pikiran calon konsumennya untuk membeli produk yang mereka
tawarkan. Dengan komunikasi bisnis yang efektif suatu organisani akan menjadi lebih baik
secara internal dan eksternal. Secara khusus komunikasi bisnis bertujuan untuk menciptakan
interaksi atau hubungan di dalam perusahaan, hubungan antara perusahaan dengan
konsumen, perusahaan dengan lembaga pemerintah, sesama dunia usaha, serta dengan
lingkungan sehingga tercipta hubungan harmonis yang ditandai oleh tercapainya tujuan
bisnis dan semakin meningkatnya pertumbuhan bisnis. Tujuan komunikasi bisnis melibatkan
peningkatan produktivitas, pencapaian tujuan perusahaan, peningkatan kepuasan pelanggan,
dan membangun hubungan yang kuat dengan pemangku kepentingan. Bentuk dasar
komunikasi bisnis mencakup komunikasi verbal dan non-verbal, tulisan dan lisan, formal dan
informal, internal dan eksternal.

1.2. BENTUK DASAR KOMUNIKASI BISNIS

1.2.1. Komunikasi Verbal


Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim
digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan bisnis kepada pihak lain
baik secara tertulis (written) maupun lisan (oral). Bentuk komunikasi verbal ini memiliki
struktur yang teratur dan terorganisasi dengan baik, sehingga tujuan penyampaian pesan-
pesan bisnis dapat tercapai dengan baik. (Adin Z, 2021).

Dalam menggunakan komunikasi verbal ada satu komponen yang memegang


peranan penting, yaitu bahasa. Karena bahasa adalah media yang mampu menerjemahkan
gagasan seseorang kepada orang lain saat melakukan interaksi. Komunikasi dengan
bentuk lisan adalah komunikasi yang dilakukan dengan mengucapkan kata kata secara
lisan secara langsung kepada lawan bicaranya. Biasanya dalam berkomunikasi secara
lisan dapat dilakukan dengan bertemu secara langsung ataupun virtual.

contoh komunikasi verbal, misalnya:


1. Pertemuan tatap muka, merupakan komunikasi sederhana, seringkali hanya
melibatkan dua individu. Pembicaraan bisa dilakukan secara terencana maupun
spontan. Topik yang dibahas pun beragam bisa bersifat personal maupun profesional
atau sudah dijadwalkan.
2. Telepon, Percakapan telepon adalah cara yang efektif untuk berkomunikasi, terlepas
dari apapun percakapannya baik digunakan untuk urusan pribadi atau
profesional. Orang-orang dapat terhubung dengan cepat hanya dengan beberapa kata
atau terlibat dalam diskusi mendalam yang berlangsung lama.
3. Wawancara, ini merupakan cara yang berguna untuk memperoleh informasi melalui
pertukaran verbal, dengan satu pihak (pewawancara) mengajukan pertanyaan dan
pihak lainnya memberikan jawaban.
Komunikasi lisan efektif bila jelas, tepat, relevan, bijaksana, penuh perhatian,
ringkas, informatif dan disesuaikan dengan kebutuhan pendengar. Penyampaian
komunikasi yang efektif membutuhkan pembicara untuk mempertimbangkan nada suara,
kecepatan, dan volume suaranya. Penting untuk memasukkan perubahan dalam nada
vokal untuk menambah penekanan dan/atau menghindari monoton.

1.2.2. Komunikasi Tertulis


Komunikasi tertulis adalah komunikasi yang disampaikan oleh komunikator yang
diaplikasikan menggunakan tulisan melalui sebuah media dengan berbagai macam
bentuk, seperti surat, memo, proposal dan laporan, e-mail, computer, faks, dan telegram.
Kelebihan dari saluran komunikasi tertulis adalah adanya kesempatan bagi komunikator
untuk merencanakan dan mengendalikan pesan. Kekurangan komunikasi jenis ini adalah
umpan balik secara langsung yang tidak bisa diperoleh dalam waktu cepat.
(Akib et al., n.d.-a)

Untuk berkomunikasi, tentunya membutuhkan alat atau media sebagai sarana


dalam penyampaian komunikasi, terutama bila komunikasi yang terjalin secara tidak
langsung. Menurut Purwanto (2017), ada beberapa faktor yang memengaruhi pemilihan
media, antara lain:
1. Kemampuan penerima pesan. Penyampaian pesan lebih efektif jika menggunakan
media komunikasi yang sering digunakan oleh penerima pesan.
2. Isi pesan. Pemilihan media harus disesuaikan apakah pesan yang disampaikan bersifat
formal atau informal agar informasi yang diterima penerima pesan dapat efektif.
3. Anggaran yang tersedia. Pemilihan media komunikasi harus disesuaikan dengan
penggunaan anggaran yang tepat.
4. Tempat penyampaian komunikasi. Lokasi penyampaian komunikasi bergantung besar
kecilnya media atau ruangan yang digunakan untuk menyampaikan pesan.
Contoh komunikasi tertulis seperti email, laporan, surat resmi, proposal, memo, iklan dan
sebagainya.

1.2.3. Komunikasi Non-Verbal


Komunikasi Nonverbal disebut juga bahasa tubuh. Komunikasi nonverbal bersifat
lebih spontan dibandingkan komunikasi verbal dala hal penyampaian suatu pesan. Pada
umumnya sebelum menyampaikan sesuatu, seseorang sudah memiliki suatu rencana
tentang apa yang ingin dikatakan. Ekspresi seseorang baik senang dan sedih, merupakan
bagian dari komunikasi nonverbal. (Fanesa Budianto, 2023).
Meskipun dapat berdiri sendiri, komunikasi nonverbal sering kali berkaitan erat
dengan ucapan (lisan). Kata-kata yang disampaikan dalam suatu percakapan hanya
membawa sebagian dari suatu pesan, sedangkan bagian yang lain, disampaikan melalui
sinyal-sinyal nonverbal. Menurut Thil dan Bovee dalam Excellence in Business
Communications, komunikasi nonverbal mempunyai enam tujuan, yaitu:
1. Memberikan informasi,
2. Mengatur alur suatu percakapan,
3. Mengekspresikan emosi,
4. Memberi sifat, melengkapi, menentang, atau mengembangkan pesan-pesan verbal,
5. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain.

Komunikasi nonverbal sering tidak terencana atau kurang terstruktur. Namun,


komunikasi nonverbal memiliki pengaruh yang lebih besar daripada komunikasi verbal.
Isyarat- syarat komunikasi nonverbal sangat penting, terutama dalam kaitannya dengan
penyampaian perasaan dan emosi seseorang. (Adin et al., n.d., 2021).

1.3. TUJUAN KOMUNIKASI BISNIS

Dalam komunikasi bisnis ada beberapa tujuan yang paling utama yakni menyampaikan
dan memberikan informasi kepada customer, klien, kolega, bawahan, dan penyedia
(supervisor); memberikan pengaruh kepada orang lain; mampu memberi stimulus pada
minat, serta mampu memberikan pesan kepada masyarakat untuk melakukan pekerjaan
ataupun tugas dan mampu memberikan pendidikan tentang perilaku. (Akib et al., n.d.-b).

Dalam mencapai tujuan 5 organisasi fungsi komunikasi bisnis bisa dijadikan acuan
berikut beberapa fungsi-fungsi komunikasi bisnis, Quibble, Jhonson, dan Mott dalam
(Sumartias, 2014).
a. Fungsi informatif, Berbagai fungsi informatif meliputi informasi tentang situasi dan
keadaan dari sebuah perusahaan, target pasar, konsumen pasar bahkan memberikan
informasi dan mempelajari berbagai hal terkait pesaing-pesaing bisnis.
b. Fungsi persuasive, bagaimana melakukan apa yang diinginkan. Fungsi ini dilakukan
dengan upaya mempengaruhi. Keinginan komunikator dalam komunikasi bisnis
mengarahkan dan memberikan treatment agar komunikasi dapat berubah pendapat serta
perilaku.
c. fungsi control, cara menyampaikan informasi kepada seluruh karyawan tentang hal apa
saja yang wajib dikerjakan dan tidak perlu dikerjakan sesuai porsi kerja
d. fungsi emosi, Emosi komunikator ketika berkomunikasi terlihat melalui ekspresi wajah,
bahasa tubuh, nada suara, serta perilaku.
e. Fungsi koordinasi, organisasi merumuskan tujuan sekaligus sasarannya juga menetapkan
jadwal , mengkomunikasikan penugasan dan menerima umpan balik melalui fungsi
koordinasi. Oleh sebab itu fungsi koordinasi sangat penting dilaksanakan oleh
perusahaan atau organisasi bisnis supaya kegiatan bisnis dapat berjalan dengan baik
(Asri, 2019).

1.3.1. Informasi dan Instruksi

Dalam suatu organisasi, pola jaringan komunikasi adalah bagaimana suatu pesan
termasuk arus informasi dan instruksi disampaikan secara rinci. Informasi yang mengalir
di dalam proses komunikasi antar pegawai di dalam sebuah organisasi membentuk suatu
pola komunikasi (Mahmud & Swarnawati, 2020) Pola ini akan menggambarkan kontak
antar individu yang biasanya teratur dalam mendapatkan, memberi, dan menyebarkan
informasi (Pace & Faules, 2001).

1.3.2. Pengambilan Keputusan

pengambilan keputusan merupakan ilmu yang menerapkan sejumlah pendekatan


penelitian ilmiah dalam bentuk teknik pengambilan keputusan atas dasar perhitungan
matematis atau statistik. Ilmu dan seni pengambilan keputusan pada hakikatnya bertujuan
untuk memudahkan seseorang dalam menentukan keputusan terbaiknya. maka definisi
tentang pengambilan keputusan dapat dinyatakan sebagai ilmu dan seni pemilihan
alternatif solusi atau alternatif tindakan dari sejumlah alternatif solusi dan tindakan yang
tersedia guna menyelesaikan masalah (Prastyawan dan Lestari, 2020) . Sedangkan
keputusan itu sendiri dapat diartikan sebagai proses penelusuran masalah yang berawal
dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan
atau rekomendasi (Fahmi, 2013).

Untuk menghasilkan keputusan yang efektif, perlu dilakukan tahapan dalam


pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan faktor internal maupun eksternal
organisasi. Ivancevich,et.al (2008:385) mengemukakan 9 tahap pengambilan keputusan
yaitu:
a. Menetapkan tujuan dan target spesifik dan pengukuran hasil.
b. Identifikasi dan definisi masalah.
c. Menetapkan prioritas
d. Pengidentifikasian penyebab
e. Pengembangan solusi alternatif.
f. Evaluasi solusi alternatif.
g. Pemilihan solusi.
h. Implementasi pengambilan keputusan
i. Menindaklanjuti pengambilan keputusan

1.3.3. Pengaruh dan motivasi


Selain komunikasi, motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Chelland
(Triton, 2009: 172) menegaskan bahwa seseorang pekerja memiliki energi potensial yang
dapat dimanfaatkan tergantung pada dorongan motivasi, situasi, dan peluang yang ada,
serta kebutuhan yang dapat memotivasi gairah kerja adalah kebutuhan berprestasi,
kebutuhan afiliasi, dan kebutuhan akan kekuasaan.

Gibson dan Stoner berpendapat bahwa motivasi adalah merupakan faktor yang
berpengaruh kinerja karyawan atau tenaga kerja. Oleh sebab itu, dalam rangka upaya
meningkatkan kinerja organisasi, maka intervensi terhadap motivasi sangat penting dan
dianjurkan (Notoatmodjo, 2014). Menurut (387819-None-0fbf101e, n.d.) dalam
Mangkunegara,2010:18 Motivasi individu dalam organisasi sangat mempengaruhi hasil
kerja dan bahkan kinerjanya di dalam organisasi. “ada hubungan yang positif antara
motivasi dengan pencapaian prestasi”. Artinya, individu yang mempunyai motivasi tinggi
cenderung memiliki prestasi tinggi dan sebaliknya mereka yang prestasi kerjanya rendah
disebabkan karena motivasi kerja rendah.

1.3.4. Hubungan dan Kolaborasi

Kolaborasi adalah adanya pola dan bentuk hubungan yang dilakukan


antarindividu ataupun organisasi yang berkeinginan untuk saling berbagi, saling
berpartisipasi secara penuh, dan saling menyetujui atau bersepakat untuk melakukan
tindakan bersama dengan cara berbagi informasi, berbagi sumber daya, berbagi manfaat,
dan berbagi tanggung jawab dalam pengambilan keputusan bersama untuk menggapai
sebuah cita-cita untuk mencapai tujuan bersama ataupun untuk menyelesaikan berbagai
masalah yang dihadapi oleh mereka yang berkolaborasi. Perusahaan dapat membangun
kemampuan kolaborasi dengan meningkatkan kemampuan komunikasi dan koordinasi
dari jejaring yang dimiliki. Optimalisasi jejaring internal dan eksternal baik yang bersifat
formal dan informal menjadi aset utama perusahaan. (Prakoso et al., 2023)

1.3.5. Dampak Positif Komunikasi Bisnis yang Efektif

Komunikasi bisnis yang efektif akan membawa dampak positif sebagai berikut:
a. Peningkatan Produktivitas
Meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis serta mengurangi kesalahan dan
meningkatkan kolaborasi di antara karyawan dan manajemen.
 Mengurangi kebingungan dan kesalahpahaman
 Mempercepat aliran informasi
b. Kepuasan karyawan
Secara umum, kepuasan kerja kryawan adalah kondisi emosional dan psikologis
karyawan yang mengacu pada tingkat kepuasan mereka terhadap pekerjaan dan
lingkungan kerja di mana mereka bekerja.
c. Keuntungan organisasi
Memperluas pergaulan, Meningkatkan wawasan/pengetahuan, Membentuk pola pikir
yang lebih baik, Menjadi kuat dalam menghadapi tekanan, Meningkatkan
kemampuan berkomunikasi, Melatih leadership (kepemimpinan), Belajar mengatur
waktu, Memperluas jaringan (networking) dengan keuntungan:
 Meningkatkan loyalitas pelanggan
 Meningkatkan pangsa pasar dan keuntungan
1.3.6. Strategi dan Teknik Komunikasi Bisnis :
cara sebuah perusahaan atau organisasi berkomunikasi dengan perusahaan atau organisasi
lain untuk mencapai sebuah tujuan jangka panjang perusahaan atau organisasi.
a. Pelatihan Komunikasi
Bertujuan agar dapat memahami dan melakukan komunikasi secara efektif, sehingga
dapat menciptakan iklim kerja yang harmonis, sehat dan terbuka, dapat memberikan
kreatifitas kerja yang maksimal untuk mencapai tujuan perusahaan :
 Pelatihan keterampilan berbicara dan mendengarkan
 Pelatihan komunikasi tertulis
b. Penggunaan Teknologi
Teknologi membantu manusia dalam berkomunikasi antar sesamanya serta dalam
menggunakan perangkat tertentu. Jenis ini yang mungkin saat ini paling terasa di
berbagai kehidupan manusia. Contoh teknologi komunikasi diantaranya adalah pada
email, smartphone, serta aplikasi pesan singkat :
 Penggunaan perangkat lunak kolaborasi
 Pemanfaatan media sosial untuk berinteraksi dengan pelanggan
c. Penyusunan Pesan yang Efektif
Tujuan penyusunan pesan bisnis hendaknya tetap berpusat pada penerima pesan dan
harus memiliki tujuan yang jelas, bertujuan untuk menarik perhatian pihak lawan
komunikasi, karena itu pesan harus ringkas dan menunjukkan tujuan yang jelas.
Tujuan dalam penulisan pesan bisnis yang efektif adalah lebih bersifat untuk
menyatakan ide daripada mengesankan lawan komunikasi, diantaranya :
 Menyusun pesan yang jelas dan terarah
 Menggunakan bahasa yang sesuai dengan audiens
KESIMPULAN
Komunikasi bisnis yang baik adalah kunci untuk mencapai keberhasilan organisasi.
Dalam paper ini, kami telah membahas bentuk dasar komunikasi bisnis dan tujuan-tujuan utama
yang ingin dicapai melalui komunikasi bisnis yang efektif. Dengan menerapkan strategi dan
teknik komunikasi bisnis yang tepat, organisasi dapat meningkatkan produktivitas, kepuasan
karyawan, dan keuntungan. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mengakui nilai
penting dari komunikasi bisnis yang efektif dan mengembangkan keahlian dalam bidang ini
DAFTAR PUSTAKA

References
Adin Z, H. I. (2021). Dasar - Dasar Komunikasi Bisnis. Jurnal Riset Manajemen Komunikasi, 10
Akib S., M. T. (2023). Komunikasi Bisnis. Nusa Tenggara Barat: Seval Literindo Kreasi
(Penerbit SEVAL).
F, F. B. (2023). Implementasi Teknologi dalam Manajemen Komunikasi Bisnis. Jurnal
Manajemen Komunikasi Bisnis, 5.
Guffey, M. E. (2018). Essentials of Business Communication. Cengage Learning.
Mahmud D., S. A. (2020). POLA JARINGAN KOMUNIKASI ORGANISASI PADA HAVARA
ORGANIZER PT. HAVARA RUHAMA RAMADHANI DI TANGERANG SELATAN.
4(1) 50-60.
O'Rourke, J. S. (2017). Management Communication: A Case-Analysis Approach. Pearson.
Prakoso S., A. N. (2023). Manajemen Pengetahuan Bisnis dalam Transformasi Digital Sebagai
Sinergi Internal Process Collaboration. Riset dan E-Jurnal Manajemen Informatika
Komputer, 9.
Prastyawan, A. d. (2020). Pengambilan Keputusan. Unesa .
Robbins, S. P. (2017). Organizational Behavior. Pearson.

Anda mungkin juga menyukai