Anda di halaman 1dari 69

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang tidak dapat dilepaskan dari dunia komunikasi, mulai


dari bangun tidur hingga akan tidur kembali. Sebelum berangkat kerja
atau sekolah, berbagai kegiatan komunikasi mereka lakukan, seperti
mendengarkan musik atau radio, menonton acara televisi, membaca koran,
majalah atau tabloid, atau bercengkerama dengan anggota keluarga.
Kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan berbagai
media komunikasi yang ada, baik media komunikasi non elektronik atau
konvensional, maupun media komunikasi elektronik.
Dunia bisnis yang berskala kecil, menengah maupun besar, para
pelaku bisnis tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi.
Komunikasi merupakan faktor yang sangat penting demi pencapaian
tujuan suatu organisasi. Komunikasi bisnis merupakan kegiatan terpadu
yang menyeluruh tentang komunikasi yang dibangun oleh departemen
fungsional perusahaan untuk mencapai dan memelihara keterkaitan antara
tujuan strategi, identitas perusahaan dan citra perusahaan. Komunikasi
bisnis adalah proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem
organisasi. Pesan dalam kegiatan komunikasi bisnis hendaknya tidak
hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah persuasif agar pihak lain
bersedia menerima suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu
perbuatan atau
kegiatan.
Suatu perusahaan sangat diperlukan departemen fungsional yang
sering disebut Public Relations (PR), yang nantinya akan memiliki
tugas untuk menjaga citra perusahaan, menangani krisis yang terjadi di
perusahaan, dan menjalankan tujuan strategis dari perusahaan.
Praktikum ini diharapkan mampu memahami tindak komunikasi
Public Relations, desain pesan komunikasi dan IMC (Integrated
2

Marketing Communication) seperti apa yang dapat dilakukan untuk


menangani krisis dan memperbaiki citra perusahaan, serta mengetahui
desain bisnis yang paling sering digunakan oleh suatu perusahaan.

B. Tujuan dan Keguanaan


Praktikum komunikasi bisnis ini dilaksanakan berdasarkan beberapa
tujuan. Tujuan disini dibagi menjadi dua bagian. Kedua bagian itu adalah
yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.
1
1. Tujuan umum dari praktikum komunikasi bisnis adalah :

Mahasiswa mampu mengimplementasikan pengetahuan


komunikasi bisnis sebagai landasan dalam mengidentifikasi dan
mengevaluasi tindak komunikasi bisnis dalam organisasi

2. Tujuan khusus dari praktikum komunikasi bisnis ini mahasiswa


diharapkan mampu :

a. Mengidentifikasi berbagai fenomena komunikasi bisnis kaitannya


dengan desain pesan bisnis (IMC) dan tindak komunikasi Public
Relations (PR) yang dilakukan oleh Mustika Ratu dan Trans TV.

b. Mengembangkan instrumen untuk mengidentifikasi berbagai


fenomena komunikasi bisnis baik dari aspek desain pesan bisnis
(IMC) ataupun tindak komunikasi PR

c. Mengevaluasi berbagai fenomena komunikasi bisnis baik dari


aspek desain pesan bisnis ataupun tindak komunikasi PR

d. Memberikan alternatif pemecahan masalah dari berbagai masalah


komunikasi bisnis yang diamati baik dari aspek desain pesan bisnis
ataupun tindak komunikasi PR

C. Waktu dan Tempat


Praktikum Komunikasi Bisnis dilaksanakan pada 11-13 Mei 2016.
Praktikum Komunikasi Bisnis dilaksanakan di PT Mustika Ratu dan
Transcorp yang bertempat di Jakarta Timur.
3

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Komunikasi Bisnis
Komunikasi merupakan bagian paling mendasar dalam kehidupan
manusia. Komunikasi yang memungkinkan manusia membangun suatu
kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan
situasi apapun yang mereka hadapi. Adanya komunikasi, manusia
mempelajari dan menerapkan cara-cara untuk mengatasi permasalahan
dalam kehidupan sosial. salah satu strategi untuk membangun dan
mempertahankan hubungan yang efektif antara organisasi dengan publik.
Komunikasi antarpribadi memiliki fungsi untuk membantu mengumpulkan
informasi mengenai individu sehingga dapat memprediksikan respon yang
akan timbul. Komunikasi memiliki peranan penting, terutama pada konteks
komunikasi di tempat kerja. Dalam komunikasi organisasi, setiap individu
dalam organisasi tersebut mendapatkan komunikasi untuk menjalankan
fungsi dan tugas masing-masing. Komunikasi tersebut dikelola dengan
Komunikasi Internal. Komunikasi internal menjadi suatu hal yang penting
dalam sebuah perusahaan. Komunikasi internal merupakan proses
pertukaran informasi dan komunikasi di antara pimpinan dan para karyawan
dalam suatu perusahaan yang menyebabkan terwujudnya struktur yang khas
dan pertukaran gagasan secara horizontal dan vertikal yang menyebabkan
pekerjaan dapat berlangsung secara efektif (Ramadanty, 2014).
Komunikasi adalah suatu proses pengiriman pesan dan penerimaan
pesan. Adanya bentuk komunikasi diantaranya komunikasi
antarpribadi,komunikasi lintas budaya, dan komunikasi bisnis. Komunikasi
bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang
mencakup berbagai macam bentuk komunikasi, baik komunikasi verbal
maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia
bisnis seesorang komunikator yang abik di samping harus memiliki
4

kemampuan berkomunikasi yang baik, juga harus mampu menggunakan


berbagai macam alat atau media komunikasi yang ada untuk menyampaikan
pesan bisnis kepada pihak lain secara efektif dan efisien, sehingga tujuan
penyampaian pesan bisnis dapat tercapai. Para komunikator seharusnya
memahami dengan baik menyusun kata yang mampu membentuk suatu arti
atau makna, menguba suatu situasi menjadi lebih menarik dan
menyenangkan, mengajak audiens untuk berperan aktif dalam diskusi,
menyelipkan humor yang mampu menghidupkan suasana, menyiapkan
ruangan yang mampu menghidupkan diskusi,dan memilih media
komunikasi secara tepat baik tertulis maupun lisan (Purwanto, 2008).
3
Di dalam sebuah proses pemasaran suatu produk bisnis tentu terdapat
proses komunikasi di dalamnya. Komunikasi inilah yang dapat
menginformasikan dan membuat konsumen potensial menyadari atas
keberadaan produk yang ditawarkan dan juga dapat berusaha membujuk
konsumen agar berhasrat masuk ke dalam hubungan pertukaran. Selain
itu peranan komunikasi dalam berbisnis adalah untuk mengarahkan
khalayak agar dapat membedakan produk yang ditawarkan oleh satu
perusahaan dengan perusahaan yang lainnya. Promosi penjualan sebagai
bentuk komunikasi bisnis dalam strategi pemasaran tidak hanya harus
dilakukan oleh perusahaan - perusahaan yang memproduksi barang
(Rahiem, 2014).

B. Desain Pesan komunikasi


Kemasan adalah salah satu bidang dalam Desain Komunikasi Visual
yang mempunyai banyak tuntutan khusus karena fungsinya yang langsung
berhadapan dengan konsumen, antara lain tuntutan teknis, kreatif,
komunikatif dan pemasaran yang harus diwujudkan ke dalam bahasa visual.
Kunci utama untuk membuat sebuah desain kemasan yang baik adalah
kemasan tersebut harus simple (sederhana), fungsional dan menciptakan
respons emosional positif. Kemasan harus dapat menarik perhatian secara
visual, emosional dan rasional. Sebuah desain kemasan yang bagus
memberikan sebuah nilai tambah terhadap produk yang dikemasnya. Daya
5

tarik visual sendiri berhubungan dengan faktor emosi dan psikologis yang
terletak pada bawah sadar manusia. Desain yang baik harus mampu
mempengaruhi konsumen untuk memberikan respon positif tanpa
disadarinya (Cenadi, 2000)
Menurut Suryana (2005), menampilkan citra positif, perusahaan harus
mendayagunakan seluruh kemampuannya dalam merancang komunikasi
bisnis yang efektif dan efisien khususnya perancangan pesan. Merancang
pesan yang efektif terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan,
diantaranya yaitu : 1) konteks berpengaruh terhadap komunikasi, 2) arti
terdapat orang-orang, bukan dalam kata-kata, 3) komunikasi tidak dapat
diubah, 4) gangguan berpengaruh terhadap komunikasi, 5) komunikasi
adalah sirkuler, bukan linier, 6) memiliki dasar pemufakatan dapat
menjamin keberhasilan dalam komunikasi, 7) komunikasi memiliki
beberapa efek.
Salah satu program komunikasi adalah promosi. Promosi merupakan
salah satu elemen dari marketing mix yang dipakai perusahaan untuk
memasarkan produknya. Periklanan merupakan salah satu dari alat promosi
yang paling umum digunakan perusahaan untuk menginformasikan,
membujuk, dan mengingatkan pembeli sasaran atau masyarakat. Inti dari
periklanan adalah untuk memasukkan sesuatu ke dalam pikiran
konsumen, mengubah persepsi konsumen, dan mendorong konsumen
untuk bertindak (Kotler et al, 2004).

C. Komunikasi Public Relations


Hampir semua organisasi pernah mengalami krisis, wajar apabila
kemudian sekarang ini timbul kesadaran dari pimpinan perusahaan atau
organisasi bahwa mereka memerlukan kesiapan tersendiri untuk
menghadapi krisis, terutama yang berkaitan dengan media relations atau
hubungan dengan pers. Kesadaran seperti ini, juga dapat diartikan sebagai
peluang yang baik bagi para praktisi Public Relations didalam
perusahaan atau organisasi. Salah satu sasaran kegiatan Public Relations
adalah menghadapi krisis (facing of crisis). Menangani keluhan
6

(complain) dan menghadapi krisis dan Public Relations recovery of image


yang bertugas memperbaiki lost of image and damage. Sehubungan
dengan masalah krisis, orang yang mempunyai peranan penting untuk
mengembalikan citra perusahaan yang baik adalah seorang Public
Relations (Humas). Seorang PR tidak hanya harus mempunyai technical
skill dan managerial skill dalam keadaan normal, tapi PR juga harus
memiliki kemampuan dalam mengantisipasi, menghadapi atau menangani
suatu krisis kepercayaan (crisis of trust) dan penurunan citra (lost of image)
yang terjadi. Selanjutnya merupakan tantangan berat adalah pemulihan
citra positif (recovery of image) masyarakat terhadap kepercayaan
perusahaan (Purwaningwulan, 2011).
Public Relations menekankan pada Bentuk spesialisasi
komunikasi. Hal ini menunjukkan bahwa Public Relations adalah salah
satu bentuk spesialisasi komunikasi personal, komunikasi kelompok,
dan komunikasi massa. Public Relations termasuk bentuk spesialisasi
komunikasi massa karena pada prinsipnya, publik-publik yang
berkepentingan terhadap organisasi atau badan atau perusahaan tertentu,
yang tentu saja sebagai publik yang harus menjadi perhatian untuk dibina
hubungan baiknya adalah tersebar di dalam masyarakat. Oleh karena itu
beralasan jika Public Relations termasuk ke dalam salah satu bentuk
spesialisasi komunikasi massa (Suhandang, 2004).
Peran Public Relations sebagai Communication Facilitator, antara lain
: 1) Berperan sebagai pendengar dan penyampai informasi yang peka; 2)
Berperan sebagai fasilitator, mediator dan interpreter antara organisasi
dengan publik; 3) Menjalankan komunikasi simetri dua arah; 4)
Memfasilitasi pertukaran informasi antara organisasi dengan publiknya,
termasuk menjamin adanya saluran komunikasi; 5) Bertujuan untuk
menciptakan kebijakan yang menguntungkan kedua belah pihak; 6)
Menjaga agar manajemen selalu mengetahui informasi terkini berkaitan
dengan masalah PR; dan 7) Menjaga agar tiap individu dalam organisasi
mengetahui informasi terkini berkaitan dengan perkembangan organisasi.
7

Peran Public Relations sebagai Communication Technician, antara lain : 1)


Melakukan aktivitas administratif di bidang Public Relations; 2) Tidak
terlibat serta dalam pembuatan keputusan; 3) Menekankan pada aktivitas
teknis Public Relations, meliputi menulis materi PR, editing, produksi
brosur, poster, fotografi dan grafis, menjaga hubungan dengan media dan
penempatan press relations (Sulistyaningtyas, 2010).

D. Tentang Produk
Perusahaan Mustika Ratu ini dibangun pada tahun 1975, dimulai dari
garasi rumah Hj. DR BRA Mooryati Soedibyo, SS., M.Hum. Pada tahun
1978, perusahaan mulai menjalankan bisnis secara komerisal dengan
memproduksi jamu yang didistribusi di Jakarta, Semarang, Surabaya,
Bandung dan Medan. Dalam perkembangannya, permintaan konsumen
meningkat sehingga di tahun 1980an perusahaan mulai mengembangkan
bermacam jenis kosmetik tradisional. Pada 8 April 1981, pabrik perusahaan
dioperasikan secara resmi. Dengan tujuan untuk memperkuan struktur
kapitalisasi juga untuk mengimplementasi visinya sebagai perusahaan
kosmetik dan jamu alami dengan teknologi tinggi terbaik di Indonesia,
perusahaan membuat penawaran publik dan merekam sahamnya di PT.
Bursa Efek Jakarta pada tahun 1995. Perusahaan mulai menerapkan standar
internasional ISO 9002 dalam sistem manajemen mutu dan ISO 14001
dalam sistem manajemen lingkungan sejak tahun 1996. Ruang lingkup dari
aktivitas perusahaan meliputi fabrikasi, perdagangan, distribusi jamu,
kosmetik dan minuman kesehatan dan lain-lain yang berkaitan dengan
aktivitas bisnis. Perusahaan berdomisili di Jalan Gatot Subroto Kav. 74-74,
Jakarta Selatan dan pabrik berlokasi di Jalan Raya Bogor KM 26,4, Ciracas,
Jakarta Timur (Mustka Ratu, 2015).
Produk kosmetik merupakan jenis kategori produk yang cenderung
melibatkan konsumen baik dalam pembelian dan penggunaan. Keterlibatan
konsumen dapat pula digunakan untuk mengetahui sikap konsumen dalam
keputusan membeli produk Mustika Ratu. Dalam industri kosmetika di
Indonesia, PT Mustika Ratu merupakan salah satu perusahaan terbesar yang
8

telah memiliki sertifikat ISO 9002 dan menerapkan analisa peranan Total
Quality Management. Pihak manajemen PT Mustika Ratu dalam
menerapkan prinsip TQM, bertujuan untuk meningkatkan mutu produk agar
para konsumen merasa puas dengan produk yang mereka beli. Berpatokan
pada hal tersebut, PT Mustika Ratu selalu berusaha untuk meningkatkan
mutu produk, melakukan inovasi-inovasi, melakukan penelitian-penelitian
tentang keinginan konsumen dan hal-hal lain yang turut mendukung
terciptanya kepuasan pelanggan (Rahardja, 2010).
Industri media televisi nasional kini mengalami perkembangan
pesat, baik dari segi terknologi maupun bisnis. Selain makin banyak stasiun
TV yang secara bertahap mulai menerapkan teknologi digital dalam
operasionalnya, industri media TV juga ditandai dengan proses konsolidasi
dan pengelompokan stasiun-stasiun TV. Setidaknya saat ini sudah terbentuk
tiga kelompok besar. Kelompok pertama, yang dikomandani Hary
Tanoesoedibjo, dengan payung PT. Media Nusantara Citra (PT. Bimantara
Citra, Tbk), membawahi: RCTI (PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia), TPI
(PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia) dan Global TV (PT. Global
Informasi Bermutu). Kelompok kedua, yang dikomandani Anindya N.
Bakrie, dengan payung PT. Bakrie Brothers (Grup Bakrie), membawahi:
ANTV (PT. Cakrawala Andalas Televisi) dan Lativi (PT. Lativi Media
Karya). Kelompok ketiga, yang dikomandani Chairul Tanjung, dengan
payung PT. Trans Corpora (Grup Para), membawahi: Trans TV (PT. Televisi
Transformasi Indonesia) dan Trans-7 (PT. Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh,
semula dikenal sebagai TV7) (Arismunandar, 2007).
Berdasarkan Undang-undang Penyiaran, Stasiun televisi terbagi
kedalam beberapa jenis yaitu stasiun televisi komersial dan stasiun televisi
non komersial, sedangkan stasiun televisi publik, local dan nasional itu
dilihat dari cakupannya. Stasiun televisi merupakan organisasi sosial berupa
lembaga penyiaran yang terbagi atas lembaga penyiaran publik, swasta,
komunitas dan langganan. penyiaran publik, swasta, komunitas dan
langganan. Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar dan
9

pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan
gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang
teratur dan berkesinambungan. Program-program televisi hanyalah produk.
Produk tersebut dipasarkan. Produk-produk itu dinilai hanya dari
kemenarikan, konsumsi, dan provitabilitasnya (Sumartono, 2014).
E. IMC ( Integrated Marketing Communication)
Komunikasi pemasaran sangat terkait erat dengan citra perusahaan,
citra perusahaan merupakan citra yang diberikan oleh perusahaan dengan
berdasarkan kepada seberapa baik posisi perusahaan yang dibangun.
Integrated Marketing communication diartikan sebagai pengkoordinasian
dan pengintregasian dari semua alat komunikasi pemasaran pada perusahaan
menuju program-program yang mutakhir dan dapat memaksimumkan
dampak pada konsumen serta semua pengguna akhir pada biaya yang
minimal. Perencanaan marketing communication diawali dari
pengembangan dan pengkoordinasian dari elemen-elemen bauran
pemasaran yaitu harga, produk, saluran distribusi dan promosi. Pengaruh
langsung yang didapatkan dari Integrated Marketing Communication (IMC)
karena dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya yaitu strategi perluasan
merk, lingkungan serta strategi pemasaran dengan unsure bauran pemasaran
lainnya (Danibrata, 2011).
Menurut Rangkuti (2009), Integrated Marketing Communication
(IMC) merupakan alat untuk meningkatkan ekuitas merk karena dapat
memengaruhi perilaku yang diinginkan dari target market. Melakukan
pengelolaan ekuitas merk perusahaan akan dapat meningkatkan loyalitas
merk, meningkatkan market share serta dapat bersaing dengan produk lain
yang sejenis. Tujuan komunikasi pemasaran secara terintegrasi atau
Integraated Marketing Communication (IMC) adalah meningkatkan ekuitas
merk. Produk yang memiliki ekuitas merk yang lebih tinggi dibandingkan
dengan produk-produk lain sejenis akan mudah mengajak konsumen untuk
mencoba produk yang ditawarkan. Konsumen setelah mencoba produk,
10

konsumen akan menjadi setia dengan melakukan pembelian kembali bahkan


menjadi pelanggan setia.
Semua organisasi modern baik perusahaan bisnis maupun nirlaba,
menggunakan berbagai bentuk komunikasi pemasaran untuk
mempromosikan apa yang mereka tawarkan dan mencapai tujuan finansial
maupun non finansial. Bentuk utama dari komunikasi pemasaran meliputi :
1. Iklan (advertising), bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu
organisasi, produk, servis, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang
diketahui. Adapun maksud dibayar pada definisi tersebut menunjukkan fakta
bahwa ruang atau waktu bagi suatu pesan iklan pada umumnya harus dibeli.
Maksud kata nonpersonal berarti berarti suatu iklan melibatkan media massa
(TV, radio, majalah, Koran) yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah
besar kelompok individu pada saat bersamaan 2. tenaga penjualan (sales
promotion), yaitu berorientasi pada aksi yang mendorong pembeli untuk
membeli atau paling sedikit mencoba produk ataupun jasa yang ditawarkan, 3.
Pemasaran langsung (direct marketing), yaitu kegiatan pemasaran dengan
mengirim surat secara langsung (direct mail) yang telah pula diterapkan pada
internet (e-commerce). 4. Hubungan masyarakat (public relations), yaitu
mengembangkan dan memelihara hubungan yang baik dengan publik yang
berbeda-beda, 5. Sponsorship, betujuan dengan sungguh-sungguh membantu
pihak lain secara terus menerus untuk mencapai tujuan yang khusus dari sebuah
tujuan komunikasi 6. Pameran (exhibitions), sebuah media yang membawa
seluruh pasar (pembeli, penjual dan kompetitor) berada pada satu tempat untuk
beberapa hari. 7. Kemasan (packaging), 8. Merchandising, 9. Selling &
sales manajemen, 10. Media Integrated Marketing Communication (IMC)
sosial dan Web sites. IMC tersebut penting diterapkan dalam sebuah organisasi
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi yang telah ditentukan dan salah
satunya untuk mempertahankan pelanggan (Lubis dan Sulviawati, 2013).
11

BAB III. HASIL PRAKTIKUM

A. KONDISI UMUM LOKASI PRAKTIKUM


1. Mustika Ratu
a. Sejarah Lembaga / Korporasi
Dahulu keraton merupakan kiblat budaya dan sumber ilmu
pengetahuan masyarakat. Pada perkembangannya, keraton tetap memiliki
pamor yang kuat dan tak terhapuskan di tengah arus kemajuan
masyarakat Indonesia modern. Dibalik peranannya yang dominan,
keraton ternyata juga menyimpan misteri dan falsafah yang memiliki arti
simbolis bagi masyarakat luas, yang belum sepenuhnya terungkap.
Misalnya tradisi perawatan kesehatan dan kecantikan puteri keraton yang
telah menjadi legenda itu. Ibu Mooryati, salah seorang puteri keraton
yang menguasai tradisi ini, telah membagi tradisi ini kepada jutaan
konsumen melalui PT. Mustika Ratu.
Tahun 1973 BRA Mooryati Soedibyo mulai berkonsentrasi
membuat jamu di rumah seperti ramuan beras kencur yang kemudian
dapat menarik pelanggan tetap yang mengambilnya sendiri ke rumah
secarateratur. Dengan berlogokan sepasang pengantin menyiratkan
bahwa kebahagiaan masyarakat berawal dari kehidupan keluarga
harmonis, dimana seluruh anggotanya hidup berdampingan dengan alam
dan sosial budaya secara seimbang. Sementara itu, keharmonisan dapat
diciptakan malalui perawatan kesehatan dan kecantikan paripurna dimana
kecantikan fisik sama pentingnya dengan kecantikan batin. PT. Mustika
Ratu adalah perusahaan yang diawali dari usaha kecil-kecilan seorang
Puteri Keraton Surakarta Hadingrat yaitu B.R.A. Mooryati Soedibyo
P. Hadiningrat, cucu Sri Sesuhan Pakubuwono X yang di Kaputren,
ditengah lingkungan ningrat.
Berawal dari pembuatan jamu dirumah pada tahun 1973, B.R.A
Mooryati Soedibyo merintis usahanya dengan modal usaha hanya sebesar
Rp.25.000,00. Usaha yang semulanya merupakan hobi bagi B.R.A.

11
12

Mooryati Soedibyo menjadi maju dan berkembang hingga akhirnya


dia mendirikan sebuah badan usaha resmi yang bernama PT.
Mustika Ratu Tbk berdasarkan Akte Notaris No.35 tanggal 14 maret
1978, yang dibuat di Gustaf Hoemala Soangkoepon Loemban Tobing,
SH, pada waktu itu Notaris di jakarta. Dimana telah diresmikan oleh
Mentri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No.Y.A.5/188/15 pada tanggal 22 desember 1978 dengan No.1015
dan diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia No.8 tanggal
25 januari 1980. Pada saat itu, PT. Mustika Ratu Tbk mempunyai
struktur permodalan sebagai berikut: modal dasar Rp.10.000.000,00
terdiri dari 50 lembar saham prioritas dan 50 lembar saham biasa
dengan nilai nomimal Rp.100.000,00 sedangkan modal ditempatkan
dan disektor penuh sebesar modal dasar.
PT. Mustika Ratu didirikan pada tahun 1975, teparnya di JL, Raya
Bogor Km 26,4 Jakarta Timur. Dengan menghasilkan produk hanya 5
macam, yaitu perawatan wanita, perawatan remaja putri, sedet seliro
(pelangsing tubuh), sapetean sari (keputihan), kesepeluh (menopause)
dan beberapa macam kosmetik tradisional seperti lulur, mangir, bedak
dingin, dan air mawar. Pabrik PT. Mustika Ratu pada tanggal 08 april
1981 diresmikan oleh Mentri Kesehatan RI, bapak Dr. Soemarjono
Soeryadiningrat dengan jumlah karyawan sebanyak 150 orang. Pada
tahun 1985, PT. Mustika Ratu mengadakan Join Ventura dengan
perusahaan kosmetik Loreal dari Perancis sebagai penanam Modal Asing
(PMA) bagi industri, dengan memproduksi produk-produk perawatan
dengan merk Loreal. Dan sampai saat ini perusahaan telah
mengadakan ekspansi yang berbentuk didirikannya beberapa anak
perusahaan, yaitu:
1. PT. Mustika Tirta yang memproduksi minuman jamu dengan merk
Gula Asem
2. PT. Mustika Raga yang memproduksi jamu jaga raga
13

3. PT. Mustika Ratu Buana Internasional yang bergerak dibidang


distribusi barang-barang yang diproduksi ke sejumlah distribtor
indpendent.
Tahun 1990 terjadi pengalihan saham milik Djoko Mintoro
sebanyak 1 lembar saham bisa kepada BRA Mooryati Soedibyo sehingga
menjadi pemegang saham satu-satunya. Namun pada tahun 1993
terjadi lagi pengalihan seluruh saham dari BRA Soedibyo sebanyak
20.000.000 lembar saham ke PT. Mustika Ratu Investana. PT. Mustika
Ratu Investana merupakan Holding Company dari perusahaan-
perusahaan yang ada dalam Mustika Ratu Group, dengan pemegang
saham yaitu BRA Mooryati Soedibyo dan Puteri Kuswisnuwardani,
MBA.
Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir berdasarkan Akte No. 114 tanggal 22 februari 1995
yang dibuat dihadapan Notaris Sutjipto, SH mengenai perubahan
seluruh Anggaran Dasar perusahaan yang disesuaikan dengan
ketentuan pasar modal sehubungan dengan maksud perusahaan
untuk melakukan penawaran umum saham. Perubahan ini telah
memperoleh persetujuan dari Mentri Kehakiman Republik Indonesia.
Dengan Surat Keputusan No. C2-4894.HT.01.04.TH.95 tanggak 25 april
1995.
b. Visi, Misi dan Tujuan Lembaga/Korporasi
Visi dari PT. Mustika Ratu ialah menjadikan warisan tradisi
keluarga leluhur sebagai basis industri perawatan kesehatan/
kebugaran dan kecantikan atau penampilan paripurna (holistic
wellness) melalui proses moderenisasi teknologi bekelanjutan, namun
secara hakiki tetap mengandalkan tumbuh-tumbuhan yang berasal dari
alam. Sedangkan, misi PT. Mustika Ratu ialah falsafah kesehatan/
kebugaran dan kecantikan/ penampilan paripurna (holistic wellness)
yang lama ditinggalkan masyarakat luas, digali kembali oleh seorang
Putri Keraton sebagai heritage untuk dibagikan kepada dunia sebagai
14

karunia Tuhan dalam bentuk ilmu pengetahuan yang harus


dipertahankan dan dilestarikan.
PT. Mustika Ratu juga menerapkan prinsip budaya, diantaranya:
Menghargai integritas dan profesionalisme yang tinggi; Menunjang kerja
sama dan gotong royong dalam mencapai tujuan bersama;
Mengutamakan peningkatan kepuasan pelanggan, dan; Bekerja dengan
budaya kekeluargaan dan keakraban. Tujuan dari Ibu Mooryati Soedibyo
mendirikan PT. Mustika Ratu ialah untuk mewujudkan cita-citanya
dalam melestarikan nilai-nilai budaya tradisional warisan budaya bangsa
Indonesia dengan memanfaatkan kekayaan alam Indonesia
(Atmadi, 2013).
15

c. Struktur Organisasi
The Board of Commissioners The Board of Commissioners

President Director

Vice President Director

Assistant Finance Director


R & D Department
Finance Director Marketing Director Corporate Division

Corporate Secretary Department


Marketing DivisionSales Division
Plant Division
Finance Division
HR & GA Devision
Local Sales Department
Corporate Business Development Department
Promotion Department
Production Department
GA Department
Accounting Department
Public Relation Department
Export Sales Department

Purchasing Department Corporate Audit Department

Personnel Department
Treasury Department

Key Account Department


QC Department
Corporate MIS Department
Cost & Budget Department
HR Department

PPIC Department

Corporate Legal Department

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Mustika Ratu.


16

Organisasi merupakan wadah kegiatan dari sekelompok manusia


yang bekerjasama dalam usaha mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Agar kerjasama tersebut dapat berjalan dengan baik, maka
perlu adanya pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari
masing-masing bagian. Dalam organisasi perlu adanya struktur
organisasi, struktur organisasi ini menggambarkan bagaimana
hubungan garis wewenang dan tanggung jawab dari seluruh aktivitas
organisasi perusahaan.
Bentuk Struktur Organisasi pada perusahaan ini adalah bentuk
garis dan staff atau Line and Staff Organisasi, yang berarti bahwa
setiap bagian mempunyai satu orang atasan dan haruslah menerima
perintah dari atasannya, serta atasan hanya dapat memberikan
perintah langsung kepada bawahannya. Organisasi ini merupakan
kombinasi dari organisasi dengan staf yang tugasnya memberikan
nasihat-nasihat. Pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal
dan sepenuhnya dari pimpinan tertinggi kepada unit di bawahnya.
Organisasi perusahaan disusun menurut kebutuhan dalam
menjalankan usahanya untuk mencapai tujuan, dimana unit kerja itu
saling mendukung satu sama lain sehingga membentuk sistem kerja
yang baik. Berikut ini ialah struktur organisasi PT. Mustika Ratu.
Board of Commissioners dari PT. Mustika Ratu antara lain Haryo
Tedjo Baskoro, MBA sebagai Presiden Komisaris, Prof. DR. FG.
Winarno sebagai Komisaris Independen, dan Drs. Darodjatun Sanusi,
MBA sebagai Komisaris. Sedangkan, Board of Directors dari PT.
Mustika Ratu antar lain DR. Hj. BRA. Mooryati Soedibyo,S.S, M.Hum
sebagai CEO, Putri Kuswisnu Wardani, MBA sebagai Presiden Direktur,
Dewi Nurhandayani, BBA sebagai Direktur, dan Arman S. Tjitrosoebono,
MBA sebagai Direktur.
Para direktur dituntut untuk mengatur dan menuntun unit yang di
pimpin dalam setiap kegiatan pekerjaan berdasarkan fungsi unit yang
telah ditetapkan. Disamping itu dari hasil yang telah diproduksi maka
17

laporan dipersiapkan berdasarkan hasil dari laporan Komite Audit


perusahaan yang bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris, dalam
menjalankan tugasnya, Komite Audit mengawasi dan bertanggung jawab
untuk semua aktifitas yang berhubungan dengan standar akuntansi dan
prinsip-prinsip laporan keuangan, kebijakan dan prosedur dimaksudkan
untuk menjamin sistem kontrol internal dalam manajemen perusahaan
berjalan baik.
2. Trans TV
a. Sejarah Lembaga/ Korporasi
Trans TV memperoleh izin siaran didirikan pada tanggal 1 Agustus
1998 Trans TV mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001 meski
baru terhitung siaran percobaan, Trans TV sudah membangun Stasiun
Relai TV-nya di Jakarta dan Bandung. Siaran percobaan dimulai dari
seorang presenter yang menyapa pemirsa pukul 19.00 WIB malam. Trans
TV kemudian pertama mengudara mulai diluncurkan diresmikan
Presiden Megawati Soekarnoputri sejak tanggal 15 Desember 2001 sejak
sekitar pukul 19.00 WIB Malam, TRANS TV memulai siaran secara
resmi.
Logo Trans TV berbentuk berlian, yang menandakan keindahan
dan keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari
berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan
serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang
mencerminkan karakter abadi, klasik, namun akrab dan mudah dikenali.
Trans Media, sebagai media terdepan di Indonesia yang selalu konsisten
menghadirkan karya penuh inovasi dan menjadi trendsetter untuk
Indonesia lebih baik telah memiliki identitas baru. Minggu, 15 Desember
2013 Trans TV meluncurkan logo baru bersamaan dengan ulang tahun
Trans Media yang ke-12. Logo dengan simbol "Diamond A" ditengah
kata Trans TV merefleksikan kekuatan dan semangat baru yang
memberikan inspirasi bagi semua orang didalamnya untuk menghasilkan
18

karya yang gemilang, diversifikasi konten atau keunikan tersendiri serta


kepemimpinan yang kuat.
Masing-masing warna dalam logo ini memiliki makna dan filosofi.
Warna kuning sebagai cerminan warna keemasan pasir pantai yang
berbinar dan hasil alam nusantara sekaligus melambangkan optimisme
masyarakat Indonesia. Sedangkan rangkaian warna hijau
menggambarkan kekayaan alam Indonesia yang hijau dan subur, serta
memiliki ketangguhan sejarah bangsa. Warna biru melambangkan
luasnya cakrawala dan laut biru sekaligus menggambarkan kekuatan
generasi muda bangsa Indonesia yang handal dan memiliki harapan
tinggi. Yang terakhir adalah rangkaian warna ungu, menggambarkan
keagungan dan kecantikan budaya dan seni bangsa Indonesia yang selalu
dipuja dan dihargai sepanjang masa. Semua rangkaian warna yang
mengandung makna cerita didalamnya, menyatu dengan serasi dan
membentuk simbol yang utuh, kuat dan bercahaya di dalam berlian
berbentuk A ini. Sehingga bisa dipahami makna dari logo baru Trans TV
ini menjadi tanda yang menyuarakan sebuah semangat dan perjuangan
untuk mencapai keunggulan yang tiada banding mulai dari sekarang
hingga masa mendatang.

b. Visi, Misi, dan Tujuan Lembaga/ Korporasi


Trans TV mempunyai visi yaitu : menjadi televisi terbaik di
Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil usaha yang
positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas,
berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat
diterima oleh stakeholders serta mitra kerja, dan memberikan kontribusi
dalam meningkatkan kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat. Trans
Tv juga mempunyai misi yaitu wadah gagasan dan aspirasi masyarakat
untuk mencerdaskan serta mensejahterakan bangsa, memperkuat
persatuan dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.
19

c. Struktur Organisasi

Gambar 3. 2 Struktur Organisasi Trans Corp

Pembagian tugas dalam organisasi haruslah diatur sedemikian


rupa sehingga dapat menopang tercapainya tujuan perusahaan. Bentuk
pembagian tugas dapat digambarkan ke dalam suatu struktur
organisasi atau bagan organisasi. Struktur organisasi atau bagan
organisasi. Struktur organisasi yang jelas dapat memberikan gambaran
sejauh mana tugas, wewenang, dan tanggung jawan serta
kedudukannya terhadap departemen lainnya. Berikut adalah struktur
organisasi di Trans TV. Komisaris utama adalah Chairul Tanjung yang di
dampingi oelh dua komisaris lagi yaitu Chairul Tanjung dan Ishadi S.K.
ada tiga direktur di dalam Trans Tv yaitu direktur sales & marketing yang
di ketuai oleh Atiek Nur Wahyuni, direktur utama yang diketuai oleh
Wishnutama dan direktur keungan & corp. Service yang diketuai oleh
Warnedy. Adapun tujuh divisi lagi di dalam struktur organisasi Trans TV
yaitu divisi news oleh Gatot Triyanto, divisi tect. & facilities services
20

oleh Azuan Syahrul, divisi fianance oleh Hanibal K. Pertama, divisi


programing oleh A. Ferizqo Irwan, divisi corporate services oleh Latief
Harnoko, divisi produksi oleh Roan Yandie A., divisi produksi oleh Emil
Syarief.

B. HASIL INDENTIFIKSI TERHADAP KEGIATAN KOMUNIKASI


BISNIS DALAM ORGANISASI
1. Mustika Ratu
a. IMC Mustika Ratu
Komunikasi pemasaran terpadu (IMC) adalah sebuah proses
perencanaan marketing komunikasi yang memperkenalkan konsep
perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis dari
berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation,
advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing,
untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi
yang maksimum. Komunikasi pemasaran terpadu sering disebut dengan
IMC merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan
dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value. Dalam
pembahasan kali ini akan dijelaskan mengenai IMC dari segi iklan
(advertising) dan promosi. Komunikasi diperlukan untuk memberitahu
konsumen mengenai tersedianya suatu penawaran (offering), benefit unik
dari penawaran tersebut dan dimana serta kapan dapat diperoleh dan
digunakan penawaran diatas.
Kerangka umum komunikasi pemasaran iklan ialah iklan cetak dan
siaran, kemasan luar, kemasan dalam, film, brosur-buklet, poster-leaflet,
direktori, reprint of ad, baliho/billboard, point of purchase display,
materi audiovisual, simbol-logo dan video tape. Kelebihan dan ciri-ciri
iklan yang dapat dikemukakan: Public presentation yakni sifat publik
dari iklan memberi semacam legitimasi pada produk dan mengesankan
penawaran yang terstandarisasi. Banyak orang akan menerima pesan
yang sama; Pevasiveness yakni pemasar bisa mengulang pesan yang
sama melalui iklan. Dengan iklan pembeli bisa menerima dan
21

membandingkan pesan dari berbagai perusahaan yang bersaing. Iklan


berskala besar akan menimbulkan kesan posotif tentang ukuran, kekuatan
dan kesuksesan penjual; Amplified expresiveness yakni iklan memberikan
peluang untuk mendramatisir perusahaan dan prosuknya melalui
penggunaan cetakan, bunyi dan warna, dan; Impersonality yakni audiens
tidak wajib menaruh perhatian atau merespon iklan. Iklan lebih
merupakan monolog di depan audiens, bukan sebudh dialog dengan
audiens.
Secara efisien, iklan mampu menjangkau calon pembeli walau
letaknya berjauhan. Iklan bentuk tertentu (iklan teve) menuntut anggaran
besar, sementara bentuk lainnya (iklan baris) dapat dilakukan dengan
anggaran sangat kecil. Sebagian konsumen masih percaya bahwa merek
yang didiklankan secara besar-besarab sudah pasti menawarkan good
value. Tiga media iklan yang relatif baru pantas diberi catatan khusus:
Advertorial, adalah iklan cetak yang memuat teks editorial dan mungkin
sedikit susah dibedakan dari isi koran atau majalah lainnya. Infomersial,
adalah iklan tv lainnya dan mengupas atau mendeminstrasikan sebuah
produk. Pemirsa bisa memesan sengan menelpon langsung sehingga
dampak infomersial langsung dapat diukur. Banner, adlah tanda kecil di
halaman web yang menyajikan iklan produk atau perusahaan dengan cara
mengkil banner tersebut.
Media periklanan dari mustika ratu untuk menjalin komunikasi
yang harmonis antara perusahaan dengan publiknya (remaja puteri
hingga wanita dewasa/15-45 tahun), perusahaan menggunakan beberapa
media komunikasi, seperti: majalah wanita, tabloid, koran, melakukan
pameran (display) dan juga memanfaatkan media sosial seperti twitter,
website, email, dan customer service. Mustika Ratu juga melakukan iklan
melalui siaran di TV dengan menggunakan bintang iklan yang sesuai dan
juga memanfaatkan Puteri Indonesia yang merupakan salah satu program
yang lahir dari kegiatan yang diadakan oleh Mustika Ratu juga.
22

Kerangka umum komunikasi pemasaran promosi ialah kontes,


game, lotere, premi, hadiah, sampling, pecan raya, pemeran dagang,
demonstrasi, kupon, rabat, pembiayaan, berbunga rendah, entertainment,
tunjangan dan tukar tambah. Sudah kita ketahui bahwa pada kegiatan
paraktikum kombis di Mustika Ratu diadakan demonstrasi cara
penggunaan make-up pada wajah maupun rambut. Kemudian juga
disediakan sample produk untuk dicoba oleh praktikan. Dari segi
periklanan disediakan display sebagai penyediaan produk agar konsumen
dapat mengetahui apa saja produk dari Mustika Ratu dan dapat membeli
secara langsung dengan promosi potongan harga.
Keuntungan dari alat promosi ialah dari segi komunikasi promosi
biasanya mengundang minat dan umumnya menyajikan informasi agar
konsumen terdorong membeli. Dari segi Iinsentif mereka menawarkan
kosesi, rangsangan atau kontribusi yang bagi onsumen bisa merupakan
value tersendiri. Dan dari segi undangan promosi bersifat mengundang
agar seketika dapat terjadi transaksi. Perusahaan biasanya memenfaatkan
promosi penjualan agar dapat merangsang respon lebih cepat dan kuat
dari konsumen. Umumnya, dampak jangka pendek lebih diutamakan
seperti mendramatisir tawaran perusahaan agar penjualan yang sedang
lesu dapat terdongkrak lagi (Risa, 2008).
b. Proses Komunikasi Pemasaran Mustika Ratu
Proses komunikasi pemasaran Mustika Ratu diadakan di dalam
negeri maupun luar negeri. Semua wanita Indonesia yang mendambakan
kecantikan paripurna melalui perawatan dari dalam denga jamu dan dari
luar dengan kosmetika alamiah, saat ini tidak lagi menghadapikesulitan
seperti masa lampau. Dengan sangat mudah produk-produk MustikaRatu
dapat diperoleh karena terdistribusi secara merata di 30 propinsi di
Indonesia. Perseroan juga membuka counter-counter eksklusif di pusat-
pusat perbelanjaan, selain itu perseroan secara berkesinambungan juga
berpartisipasi dalam membuka stand dalam pameran-pameran.
23

Kegiatan promosi diadakan karena produk yang dihasilkan


perseroan sangat erat kaitannya dengan perkembangan kebutuhan
konsumen, seperti model, warna, teknik tata rias, maka perseroan selalu
melakukan promosi atas produknya secara berkesinambungan. Berbagai
kegiatan promosi yang dilakukan oleh perseroan melalui anak
perusahaannya. PT. Mustika Ratubuana International, bertujuan
memperkenalkan rahasia kecantikan dan kesehatan yang berasal dari
keraton melalui produk-produk jamu dan kosmetik Tradisional yang
dihasilkan, antara lain dengan :
1) Mengadakan lomba Ngadi Saliro dan Ngadi Busono tingkat Daerah /
Propinsi / Nasional secara berkala sejak tahun 1984.
2) Mengadakan berbagai seminar dan lokakarya yang berhubungan
dengan kesehatan dan kecantikan.
3) Mengadakan pemilihan Putri Indonesia setiap tahun sejak tahun
1992.
Selain melakukan kegiatan promosi di atas, perusahaan juga
mendirikan Pusat Perawatan dan Pendidikan Kecantikan Tradisional
Mustika Ratu, yang secara rutin menyelenggarakan kursus seperti:
Kursus perawatan kecantikan tradisional; Kursus Ngadi Saliro dan Ngadi
Busono; Kursus merias pengantin berbagai daerah; Kursus tradisional
keraton; Kursus instruktur senam, dan; Kursus pranata cara (Master of
Ceremony).
Marketing communication dari PT. Mustika Ratu sendiri terdiri atas
Brand dan Corporate. Jadi, masing-masing brand memiliki Corporate
yang berbeda sehingga komunikasi pemasarannya juga berbeda.
Komunikasi pemasaran dilakukan melalui jaringan dan sistem distribusi.
Sistem distribusi dilakukan dengan mengadakan kerjasama dengan pihak
distributor. Pada saat ini perusahaan memiliki 21 distributor yang
mencakup seluruh propinsi Indonesia. Sebagai distribusi utama telah
ditunjuk PT. Mustika Ratubuana International yang merupakan anak
perusahaan perseroan yang kemudian menunjuk PT. Tira Fashion dengan
24

dukungan 16 kantor kontribusinya. Selain PT. Tira Fashion, distributor


lainnya dilakukan oleh 5 perusahaan dengan daerah pemasaran masing-
masing adalah :
1) PT. Multi Rukendi Jaya Sakti untuk daerah pemasaran Jawa Timur
2) PT. Lasara Raya untuk daerah pemasaran Sumatera Utara
3) PT. Mahmud Distindo untuk daerah pemasaran Jawa Barat
4) PT. Permata Mustika Utama untuk daerah pemasaran Sulawesi Selatan
5) PT. Laut Timur untuk daerah pemasaran Kalimantan Timur
Produsen
PT. Mustika Ratu

Distributor Utama
PT. Mustika Ratubuana Internasional

Distributor
Jamu dan Kosmetika

Grosir Eceran:
Supermarket
Department Store
Toko
Warung

Gambar 3.3 Sistem Distribusi Jamu dan Kosmetik di dalam Negeri


Kendati telah berhasil memasyarakatkan dan menguasai pangsa pasar
tersebar di Indonesia, perseroan tidak hanya menghentikan langkahnya di
situ. Pasar ekspor kemudian menjadi perhatiannya, terutama negara-
negara di kawasan ASEAN.
c. PR
1) Publik Internal Eksternal
Identifikasi dari hasil kegiatan yang dilakukan dengan pihak
Mustika Ratu Mega Angkasa, kaitannya dengan Public Relation yang
ada di PT. Mustika Ratu sendiri untuk publik internal Mustika Ratu
sendiri yaitu dengan semua pemegang saham, manajerial dan
karyawan sendiri, sedangkan untuk publik eksternal yaitu dengan
25

masyarakat luas, konsumen masa depan termasuk didalamnya


mahasiswa, pers dan juga dengan pihak stakeholders. Komunikasi
yang dilakukan di dalam lingkup internal PT. Mustika Ratu sendiri
sangat baik.
Semua pihak yang ada dalam PT. Mustika Ratu mengenal
dengan baik antara jajaran manajerial dengan karyawan, dan
sebaliknya. Tentunya dalam lingkup yang semestinya. Sikap terhadap
pengujung atau pihak luar yang ingin mengetahui PT. Mustika Ratu
juga ditanggapi dengan baik karena pengunjung yang dating dianggap
sebagai calon konsumen baru. PR sendiri terhadap pihak eksternal
secara umum bertugas untuk mengkomunikasikan semua kegiatan
founder sehingga akan menjadi citra dan menghasilkan penilaian dari
publik.
2) Opini Publik
Kaitannya dengan opini publik tentang adanya PT. Mustika Ratu
di Indonesia dan manca negara sebagai salah satu perusahaan
kosmetik yang berkonsep tradisi mampu menembus dunia
internasional, opini yang berkembang dalam masyarakat adalah
tentang adanya perusahaan produsen kosmetik yang mengedepankan
tradisi Jawa, bahan-bahan alami dan kepraktisan yang mampu
menghasilkan suatu kecantikan paripurna. Dengan adanya opini
tersebut, pihak PT. Mustika Ratu mengambil sikap berupa adanya
sikap maupun prinsip bahwa akan selalu menghasilkan produk yang
dibutuhkan oleh konsumen dan juga mengeksplore alam Indonesia
kaitannya dengan bahan-bahan kosmetik yang alami agar alam
Indonesia tidak sia-sia dan dapat menghasilkan suatu nilai yang
bermanfaat bagi bangsa maupun negara.
Selain langsung turun ke lapang, PT. Mustika Ratu sendiri juga
memberikan pelayanan terbaik melalui counter-counter maupun
rumah kecantikan disetiap daerah di seluruh Indonesia maupun
mancanegara seperti di Kuala Lumpur, Malaysia. Salah satu langkah
26

yang di tempuh PT. Mustika Ratu untuk lebih dekat dengan


masyarakat sendiri adalah seringnya PT. Mustika Ratu membuat
perlombaan atau event yang di tunjukan untuk masyarakat luas. Salah
satu contoh event yang di lakukan PT. Mustika Ratu untuk mendekati
publik adalah dengan mengadakan kontes kecantikan Puteri
Indonesia yang di adakan di Jakarta dengan seleksi diseluruh
Provinsi di Indonesiayang akan dipilih satu wakil tiap provinsinya.
Selain kontes kecantikan, PT. Mustika Ratu juga sering
mengadakan event awarding, dan kegiatahn CSR lainnya seperti
donor darah, sumbangan buku, sumbangan untuk korban bencana
alam yang tujuannya juga untuk lebih mendekatkan dan
memperkenalkan PT. Mustika Ratu kepada masyarakat. Selain itu,
bentuk komunikasi eksternal yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratu
adalah degan presentasi ke pengunjung yang berorientasi corporate
visit seperti mahasiswa, dengan iklan yang dibuat di Website online,
pemasangan banner, mmt, iklan di televisi, menampilkan Puteri
Indonesia, display juga demonstrasi.
d. Komunikasi PR
1) Komunikasi Internal
a) Pernyataan Visi

Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi


serta kebutuhan organisasi di masa depan. Visi adalah pernyataan
tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan
pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi,
kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh
serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Jadi dapat disimpulakan
bahwa visi adalah cita - cita atau impian sebuah organisasi atau
perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin
kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.
Visi dari PT. Mustika Ratu ialah menjadikan warisan tradisi
keluarga leluhur sebagai basis industri perawatan kesehatan/
27

kebugaran dan kecantikan atau penampilan paripurna (holistic


wellness) melalui proses modernisasi teknologi bekelanjutan,
namun secara hakiki tetap mengandalkan tumbuh-tumbuhan yang
berasal dari alam. Upaya penyelenggaraan modernisasi teknologi
bekelanjutan, namun secara hakiki tetap mengandalkan tumbuh-
tumbuhan yang berasal dari alam ini adalah sebagai wujud
kepedulian PT. Mustika Ratu untuk memfasilitasi masyarakat yang
gaya hidupnya back to nature, melibatkan tenaga peneliti handal
dan profesional untuk menghadapi persaingan brand yang kian
berat baik dari dalam negeri sendiri maupun dari luar negeri.

b) Pernyataan misi

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan


oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam
operasionalnya orang berpedoman pada pernyataan misi yang
merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan
sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan
petunjuk garis besar cara pencapaian Visi. Misi PT. Mustika Ratu
ialah falsafah kesehatan/ kebugaran dan kecantikan/ penampilan
paripurna (holistic wellness) yang lama ditinggalkan masyarakat
luas, digali kembali oleh seorang Putri Keraton sebagai heritage
untuk dibagikan kepada dunia sebagai karunia Tuhan dalam
bentuk ilmu pengetahuan yang harus dipertahankan dan
dilestarikan.

c) Pernyataan dokumentasi kebijakan

Kebijakan adalah suatu tindakan, mengarah pada tujuan,


diusulkan seseorang, kelompok atau pemerintah dalam lingkungan
tertentu, sehubungan dengan adanya hambatan-hambatan, seraya
mencari peluang-peluang untuk mencapai tujuan atau mewujudkan
sasaran diinginkan pernyataan dokumentasi kebijaksanaan,
28

kebijaksanaan di PT. Mustika Ratu dibuat melalui beberapa cara,


yang pertama adalah kebijaksanaan dari pemilik perusahaan dan
kebijaksanaan yang dibuat bersama, melalui rapat bersama. Rapat
dilakukan berkala. Baik mingguan, bulanan dan juga tahunan.

d) Media Komunikasi Internal

1) Publikasi karyawan

Banyak organisasi mempunyai beberapa publikasi


karyawan, masing-masing dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari public karyawan yang berbeda.
Banyak organisasi menyusun publikasinya sebagai komuniakasi
dua arah. Publikasi internal memberikan mekanisme yang bagus
untuk komunikasi responsive dan mendapatkan umpan balik.
Komunikasi Public Publikasi karyawan pada PT. Mustika Ratu
sendiri telah memanfaatkan macam media seperti surat, email,
papan pengumuman dan juga memo.

2) Newsletter

Newsletter merupakan alat komunikasi yang dibuat oleh


praktisi PR, yang dikenal dengan sebutan editorial, yang
diterbitkan secara berkala untuk kalangan sendiri. Pada
dasarnya, newsletter merupakan karya jurnalistik yang berisi
berbagai informasi yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan,
tidak diperjual belikan (private publication), namun ada
newsletter yang diperuntukkan khalayak eksternal. Di PT.
Mustika Ratu newsletter tidak terlalu kompleks, hanya
sederhana saja.

3) Surat

Surat masih menjadi salah satu media komunikasi internal


selain e-mail. Surat dianggap lebih formal, langsung, personal.
29

Tergantung pada kebutuhan, pejabat organisasi mengirimkan


surat kepada tokoh opini komunitas, anggota profesi seperti
kedokteran atau pendidikan, kepada legislator, supplier,
pengecer, atau eksekutif dan reporter media. Surat-surat ini bisa
dialamatkan langsung kepada orang yang dituju. Selain itu,
dalam isinya bisa disertakan ucapan salam hormat dan
pernyataan spesifik kepada target.
Di dalam PT. Mustika Ratu penyampaian surat secara
formal dilakukan dalam komunikasi internal. Di PT. Mustika
Ratu sendiri surat masih diterapkan untuk kebutuhan-kebutuhan
formal baik dari karyawan dengan posisi dibawah ke yang lebih
atas atau ke pemilik perusahan maupun dari atas ke karyawan
dibawahnya. Surat di perusahaan ini bisa dikatakan sebagai
bukti formal dan dipakai untuk kegiatan formal. Misalnya
seperti saat ada karyawan melakukan kesalahan maka tidak akan
langsung diberi Surat Teguran, namun awalnya hanya ditegur
secara langsung saja, jika diulangi lagi maka akan diberi Surat
teguran.

2) Komunikasi Eksternal
Aktivitas dengan publik eksternal PT. Mustika Ratu salah
satunya melalui kegiatan media relations. Kegiatan media relations
yang dilakukan PR seringkali menyita waktu mereka. Pada saat
menjalankan kegiatan media relations ini, PR terkait dengan media.
Sehingga secara langsung PR berhubungan dengan wartawan.
Hubungan ini lebih dikenal dengan media relations, yakni menjalin
hubungan baik dengan pihak media massa yang dalam hal ini diwakili
oleh para wartawan atau jurnalis. Bagi praktisi PR, media relation
satau pers relations (hubungan pers) merupakan sebuah keharusan.
Praktisi PR sangat penting perannya dalam menjalin hubungan media.
Artinya, hubungan media sangat penting dilakukan untuk menunjang
keberhasilan kegiatan PR.
30

Hubungan media (Media Relations) dapat terjalin dengan


efektif, apabila hubungan tersebut memberikan benefitatau
keuntungan kepada kedua belah pihak. Disatu sisi media yang
diwakili oleh wartawan mendapatkan informasi yang menarik, dan
disisi lain perusahaandapat mencapai tujuannya, yaitu dalam
menyebarkan informasi berharga kepada publik yang luas melalui
media massa. Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa kegiatan
media relations yang dilakukan PR melalui hubungan media (media
relations) harus memiliki nilai berita, agar wartawan yang meliput
kegiatan media relations yang dilakukan PR (perusahaan) dapat
memuat kegiatan tersebut di medianya.
Kegiatan yang dilaksanakan misalnya oleh Taman Sari Royal
Heritage Spa (TSRHS) yang merupakan anak perusahaan kecantikan
terkemuka di Indonesia yang sudah go internasional yaitu PT.
Mustika Ratu. Perusahaan Taman Sari Royal Heritage Spa ini
memiliki fasilitas dan pelayanan di bidang jasa perawatan kecantikan
Spa serta memiliki sasaran publik yang tersebar di berbagai belahan
dunia. Perusahaan Taman Sari Royal Heritage Spa dengan membawa
background perusahaan PT. Mustika Ratu yang sudah sangat dikenal,
harus bisa mempertahankan image tersebut. Salah satu cara yang
digunakan oleh PR Taman Sari Royal Heritage Spa untuk
mempertahankan hal tersebut adalah membina hubungan baik dengan
media khususnya para wartawan melalui pendekatan media relations.
Pendekatan media relations yang dilakukan oleh sebuah
perusahaan atau organisasi berpengaruh kepada publikasi terhadap
perusahaan yang dilakukan oleh media (wartawan) serta hal itu juga
terkait dengan image perusahaan. Apabila pendekatan yang dilakukan
oleh perusahaan kepada wartawan (media) baik maka publikasi yang
didapat perusahaan juga baik dan image perusahaan dimata publik
juga baik. Begitupun sebaliknya, apabila pendekatan yang dilakukan
oleh perusahaan kepada wartawan (media) buruk maka publikasi yang
31

didapat perusahaan juga buruk dan image perusahaan dimata publik


juga buruk.
PR yang cerdas adalah PR yang mempunyai perencanaan
matang dan jitu yang bertujuan untuk membangun image positif ke
masyarakat. Sedangkan PR modern adalah PR yang mampu
memanfaatkan media massa sebagai sarana dalam membangun
reputasi dan publisitas. Pendekatan media relations yang dilakukan
oleh Taman Sari Royal Heritage Spa tergantung dari kegiatan media
relations yang dilakukannya. Karena kegiatan media relations yang
dilakukan Taman Sari Royal Heritage Spa ada yang bersifat formal
dan informal, maka pendekatan media relations yang dilakukan oleh
perusahaan Taman Sari Royal Heritage Spa juga ada secara formal dan
ada secara informal.
Kegiatan media relations dapat diwujudkan dengan dua cara
(pendekatan) yaitu kontak formal dilakukan melalui event-event yang
sengaja dirancang seperti Konferensi Pers (Press Conference), Wisata
Pers (Press Tour), dan Taklimat Pers (Press Briefing). Sedangkan
kontak secara informal dapat dilakukan melalui Keterangan Pers
(Press Statement), Wawancara Pers (Press Interview), dan Press
Gathering (Jamuan Pers Secara In Formal).
2. TRANS TV
a. IMC TRANS TV
Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting
bagi perusahaan karena tanpa komunikasi konsumen maupun masyarakat
secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar.
Komunikasi pemasaran juga secara berhati-hati dan penuh perhitungan
dalam menyusun rencana komunikasi perusahaanan. Penentuan siapa
saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan
keberhasilan komunikasi, dengan penentuan sasaran yang tepat, proses
komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.
32

Trans Tv dalam melakukan perikalanan atau publikasi program-


program acara menggunakan cara melalui media massa seperti, media
elektronik atau televisi dan media sosial (twitter, web, fb, dan lain-lain).
Cara itu dilakukan agar peminat program acara televisi oleh masyarakat
tinggi. Dengan peminat atau pemirsa yang tinggi maka rating program
acara tinggi atau unggul yang nantinya akan berdampak positif pada
Trans Tv.

b. Proses Komunikasi Pemasaran TRANS TV


Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan
misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Komunikasi
pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan
karena tanpa komunikasi konsumen maupun masyarakat secara
keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di pasar.
Komunikasi pemasaran juga secara berhati-hati dan penuh perhitungan
dalam menyusun rencana komunikasi perusahaanan. Penentuan siapa
saja yang menjadi sasaran komunikasi akan sangat menentukan
keberhasilan komunikasi, dengan penentuan sasaran yang tepat, proses
komunikasi akan berjalan efektif dan efisien.
Berikut adalah bagan proses komunikasi pemasaran :

Gambar 3.4 Proses Komunikasi Pemasaran Trans TV


33

Pertama kali pesan komunikasi datang dari sumber. Dalam


pemasaran sumber berarti pihak yang mengirim pesan pemasaran kepada
konsumen. Pihak yang mengirim pesan tentu saja perusahaan. Proses
selanjutnya yaitu perusahaan menentukan bagaimana pesan itu disusun
agar bisa dipahami dan direspons secara positif oleh penerima dalam hal
ini konsumen. Pada proses tersebut ditentukan pula jenis komunikasi apa
yang akan digunakan. Apakah pesan akan disampaikan melalui iklan,
personal selling, promosi penjualan, publik relation atau pemasaran
langsung. Proses enconding ini juga disebut sebagai proses
menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan
yang akan dikirimkan kepada penerima.
Proses selanjutnya yaitu menyampaikan pesan melalui media. Jika
pesan dirancang dalam bentuk iklan, maka pesan harus disampaikan
dalam bentuk media cetak atau media elektronik. Pesan yang
disampaikan dalam media cetak akan berbeda bentuk dan strukturnya
dengan pesan yang disampaikan dalam media elektronik. Pesan dalam
media cetak biasanya bersifat detail dan menjelaskan karakteristik
produk secara lengkap. Sedangkan pesan yang akan disampaikan dalam
media elektronik seperti radio dan televisi tidak boleh secara detail
menerangkan produk karena akan sangat memakan biaya. Proses
penyampaian pesan melalui media ini disebut sebagai proses transmisi.
Pesan yang disampaikan melalui media akan ditangkap oleh
penerima. Ketika pesan diterima, penerima akan memberikan respons
terhadap pesan yang disampaikan. Respons yang diberikan bisa positif,
negatif atau netral. Respon positif tentu saja adalah respons yang
diharapkan oleh pengirim pesan. Respon positif identik dengan terjadinya
keserasian antara harapan pengirim pesan dengan tanggapan penerima
pesan.
Dengan perkataan lain, pesan yang dirancang direspons sesuai
dengan keinginan perancang pesan. Kesesuaian antara harapan pengirim
dengan tanggapan penerima inilah yang diharapkan terjadi, karena hal ini
34

akan mempengaruhi perilaku konsumen secara positif. Hal yang tidak


diharapkan terjadi adalah respons negatif atau netral dari konsumen
(penerima pesan), respon negatif ini terjadi karena tidak terjadinya
keserasian antara harapan pengirim pesan dengan respons dilakukan oleh
penerima. Pengirim mengharapkan A, konsumen mengharapkan B, jadi
ada ketidaksesuaian antara harapan pengirim dengan tanggapan
konsumen. Proses memberikan respons dan menginterprestasikan pesan
yang diterima disebut sebagai proses decoding. Proses decoding berarti
penerima pesan memberi interprestasi atas pesan yang diterima.
Proses decoding ini akan dilanjutkan dengan tindakan konsumen
sebagai penerima pesan, jika pesan yang sampai diterima secara positif,
maka hal ini akan memberikan pengaruh positif pada sikap dan perilaku
konsumen. Sikap positif konsumen terhadap suatu produk akan
mendorong konsumen untuk melakukan tindakan pembelian, karena
dibatasi oleh kemampuan daya beli. Sedangkan sikap negatif terhadap
produk akan menghalangi konsumen untuk melakukan tindakan
pembelian. Janganlah sikap negatif, sikap positif pun tidak semuanya
diakhiri dengan pembelian, apalagi jika sesorang mempunyai sikap
negatif, pasti akan sangat menghalangi tindakan pembelian. Oleh karena
itu, pembentukan sikap positif terhadap produk sangat penting dilakukan
oleh perusahaan.
Proses terakhir yaitu umpan balik atas pesan yang dikirimkan.
Perusahaan mengevaluasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan
harapan, artinya mendapat respons dan tindakan yang positif dari
konsumen atau justru pesan tidak sampai secara efektif. Pengukuran
efektifitas pesan adalah tingkat penjualan produk yang ditawarkan ke
pasar. Pesan melalui iklan disebut berhasil atau efektif jika tingkat
penjualan produk setelah proses penyampaian pesan meningkat secara
signifikan. Sebaliknya pesan yang disampaikan tidak efektif jika setelah
pesan disampaikan penjualan produk tidak meningkat, atau justru turun.
35

Indikator penjualan ini seharusnya menjadi sinyal awal bagi perusahaan


untuk melakukan penelitian atas pesan yang sampaikan ke konsumen.
Proses komunikasi pemasaran diatas juga terjadi di Trans TV. Trans
Tv sebagai sumber pesan yang pesannya akan disampaikan melalui iklan,
personal selling, promosi penjualan, publik relation atau pemasaran
langsung. Proses enconding ini juga disebut sebagai proses
menerjemahkan tujuan-tujuan komunikasi ke dalam bentuk-bentuk pesan
yang akan dikirimkan kepada penerima. Kemudian pesan-pesan tersebut
di sampaikan melalui media massa seperti televisi, radio dan media sosial
lainnya. Jika sudah disampaikan kepada masyarakat memalui media
masaa, maka akan diketahui respon dari masyarakat atau pemirsa yang
nantinya masyarakat akan menunjukan perilaku yang positif, misalnya
dengan menyaksikan program acara yang ada di Trans TV.
c. PR
1) Publik
Pubic Relations adalah sebuah fungsi kepemimpinan dan
manajemen yang membantu pencapaian tujuan sebuah organisasi,
membantu mendefinisikan filosofi, serta memfasilitasi perubahan
organisasi. Praktisi public relations berkomunikasi dengan semua
masyarakat internal dan eksternal yang relevan untuk
mengembangkan hubungan yang positif serta menciptakan konsistensi
antara tujuan organisasi dengan harapan masyarakat. Mereka juga
mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program
organisasi yang mempromosikan pertukaran pengaruh serta
pemahaman di antara konstituen organisasi dan masyarakat.
Salah bagian dari public di Trans TV adalah pemirsa setianya.
Pihak Trans TV akan melakukan kegiatan-kegiatan baik kegiatan
sosial maupun kegiatan lainnya yang bertujuan untuk menjalin
hubungan yang baik dan erat dengan pemirsa setianya. Kegiatan yang
dilakukan pihak Trans TV diantaranya adalah program acara yang
ditayangkan lebih cenderung ke perempuan kisaran usia 16-26 tahun,
36

Trans TV melakukan CSR kepada masyarakat dengan adanya mobil


pintar, mobil sehat dan memberikan edukasi mengenai pertelevisian
kepada siswa-siswi SD, serta program yang diangkat adalah program
yang bersifat entertainment. Program-program trans tv tersebut
diharapkan dapat menjalin hubungan dengan public (masyarakat)
terkhusus pemirsa setianya untuk dapat mempertahankan rasa
kepercayaan public kepada trans tv.

2) Opini Publik
Opini publik adalah pendapat umum suatu kelompok tertentu
atas suatu hal yang penting atau suatu permasalahan. Opini public
bukannya suatu hal yang baku, melainkan suatu hal yang dapat
berubah dan dipengaruhi. Opini publik bukan pula suatu kata yang
sepakat. Kegiatan kehumasan di sebuah perusahaan menjadi sebuah
keharusan untuk membangun citra baik dalam perusahaan.
Kehumasan dipahami menjadi sebuah senjata ampuh untuk
mempengaruhi opini publik kepada perusahaan, tetapi kendala
terbesar dalam perkembangan Kehumasan di Indonesia adalah
kesalahpahaman para pembuat keputusan di perusahaan dalam
menanggapi kegiatan kehumasan.
PR harus mampu menciptakan image perusahaan yang baik. PR
trans tv selalu berusaha untuk menciptakan image yang positif.
Contohnya apabila program acara trans tv ada yang menyalahi aturan
KPI maka pihak trans tv akan mempertanggung jawabkan kesalahan
tersebut dan PR dari trans tv akan berupaya supaya citra trans tv tetap
baik dimata masyarakat. Image TRANS TV dimasyarakat adalah anak
muda, kreatif dan lifestyle tentunya TRANS TV juga mengeluarkan
program-program yang melekat di benak masyarakat seperti program
My Trip My Adventure, Food and Fashion, luxury living, DTutorial.
Agar masyarakat tetap aware TRANS TV harus terus melakukan
promosi-promosi melalui berbagai media seperti media konvensional
dan media sosial, tentunya juga harus melakukan inovasi dengan
37

mengeluarkan program yang menciptakan keunikan seperti acara


Magic cooking. Dengan sudah melekatnya image trans tv seperti
diatas maka PR harus bisa mempertahankan dan apabila ada image
yang terlihat menyimpang dimasyarakat maka PR harus berusaha
untuk dapat mengembalikan image tersebut.

d. Komunikasi PR
1) Komunikasi Internal
Kegiatan Internal Public Relations merupakan kegiatan yang
ditujukan untuk publik internal organisasi/perusahaan. Publik internal
adalah keseluruhan elemen yang berpengaruh secara langsung dalam
keberhasilan perusahaan, seperti karyawan, manajer, supervisor,
pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya. Melalui
kegiatan Internal Public Relations diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan kepentingan publik internal dari organisasi/perusahaan.
Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait
dalam perusahaan maka akan tercipta iklim kerja yang baik. Dengan
demikian kegiatan operasional perusahaan akan berjalan dengan
lancar.
Komunikasi internal yang tercipta antara pihak trans tv dengan
karyawan terjalin baik. Komunikasi dengan karyawan, seorang PR
harus mampu berkomunikasi dengan segala lapisan karyawan baik
secara formal maupun informal untuk mengetahui kritik dan saran
mereka sehingga bisa dijadikan bahan pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan dalam organisasi/perusahaan. Seorang PR
harus mampu menjembatani komunikasi antara pimpinan dan
karyawan. Karena dengan diadakan program employee relations
diharapkan akan menimbulkan hasil yang positif yaitu karyawan
merasa dihargai dan diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Sehingga
dapat menciptakan rasa memilki (sense of belonging), motivasi,
kreativitas dan ingin mencapai prestasi kerja semaksimal mungkin.
38

Hubungan antara karyawan dengan pimpinan trans tv terlihat


sangat dekat dan akrab. Hal itu karena, PR trans tv mampu
menjembatani komunikasi antara pimpinan dengan karyawan.
Terciptanya hubungan yang harmonis antara pimpinan dan karyawan
maka akan menciptakan memiliki, motivasi, kreativitas dan akan
mencapai prestasi kerja yang maksimal. Hal itu ditunjukkan dengan
berhasilnya program acara yang memiliki rating tertinggi. Dengan
tercapainya rating tertinggi maka baik karyawan maupun pimpinan
akan sama-sama bangga dengan prestasi yang dicapai. Selain itu
perusahaan pun juga akan memiliki nama baik dan banyak pemirsa
setianya. Contohnya yaitu acara YKS, pada waktu itu YKS sempat
menjadi trending topic dan menjadi program acara televisi yang
menjadi favorit sehingga acaranya tersebut memiliki rating tertinggi.
Dibalik suksesnya sebuah acara pasti ada hubungan yang harmonis
antara karyawan dan pimpinannya. Hal itu memunjukkan bahwa
hubungan antara pimpinan dan karyawan trans tv tercipta harmonis.

2) Komunikasi Eksternal
Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan
keharusan yang mutlak, karena perusahaan tidak mungkin berdiri
sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang lain. Karena itu
perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan
publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya.Salah satunya
dengan melakukan komunikasi dengan publik ekstern secara
informatif dan persuasif. Informasi yang disampaikan hendaknya
jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta yang sebenarnya. Secara
persuasif, komunikasi dapat dilakukan atas dasar membangkitkan
perhatian komunikan (publik) sehingga timbul rasa tertarik. Melalui
kegiatan eksternal ini, diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan
kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan. Dengan begitu maka
akan tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi/ perusahaan
39

dengan publik eksternalnya, sehingga dapat menimbulkan citra baik


atas perusahaan dimata publiknya.
Komunikasi eksternal yang dilakukan oleh trans tv diantaranya
yaitu trans tv menerima magang minimal 3 bulan dan trans tv sering
menerima kunjungan terutama dari mahasiswa guna menambah
edukasi pertelevisian. Kegiatan-kegiatan tersebut yang dilakukan
trans tv bertujuan agar masyarakat lebih dekat dan percaya pada trans
tv. Dengan kegiatan tersebut maka akan menciptakan kepercayaan dan
kedekatan antara masyarakat (pemirsa) dengan trans tv. Terciptanya
kedekatan dan kepercayaan maka akan menciptakan hubungan yang
harmonis antara masyarakat (pemirsa) dengan pihak trans tv, sehingga
akan menimbulkan citra yang baik atas trans tv dimata masyarakat
(pemirsa).

Media sosial yang dimiliki Trnas Tv juga bertujuan untuk


memperkenalkan Trans TV kepada masyarakat luas bahwa Trans Tv
layak menjadi telvisi yang layak ditonton oleh masyarakat. Media
sosial bertugas mempromosikan program-program acara yang ada di
Trans Tv yang bertujuan agar penonton televisi semakin banyak dan
agar menjadi televisi swasta nomor 1 di Indonesia. Selain itu
keberadaan media sosial di Trans Tv juga menjadi cara pendekatan
oleh pemirsa, karena pemirsa dapat berkomentar atau memberi kritik
serta saran terhadap program acara yang ada di Trans Tv sehingga
akan terjalin hubungan komunikasi yang baik antara Trans Tv dengan
permirsa.

C. EVALUASI KEGIATAN KEGIATAN KOMUNIKASI BISINIS DALAM


ORGANISASI
Kegiatan praktikum ini memiliki tujuan untuk dapat mengetahui serta
mengevaluasi kegiatan komunikasi bisnis di perusahaan tersebut.Terdapat
beragam hal kajian yang dapat disoroti untuk dijadikan bahan evaluasi.Evaluasi
yang dilakukan baik terhadap bidang komunikasi pemasaran terpadu (IMC)
maupun komunikasi public relation. Evaluasi ini kami anggap perlu dilakukan
40

karena bidang kajian ini merupakan suatu bidang yang penting untuk dipelajari
serta dipahami dari makna dan nilainya.
41

1. Mustika Ratu
a. IMC Mustika Ratu
Komunikasi Pemasaran Terpadu sering disebut dengan IMC
merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan
dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value.
Konsep perencanaan komprehensif untuk mengevaluasi peranan strategis
dari berbagai elemen komunikasi pemasaran, seperti public relation,
advertising, direct selling, sales promotion, dan interactive marketing,
untuk memberikan kejelasan, konsistensi, serta pengaruh komunikasi
yang maksimum. IMC yang dilakukan oleh PT. Mustika Ratu sudahlah
bagus. Karena, semua konsep sudah diterapkan dengan baik dan juga
sesuai kode etik dari public relation itu sendiri. konsep yang diterapkan
seperti iklan dan promosi merupakan hal umum yang sering dilakukan
oleh perusahaan untuk menjalin hubungan baik dengan konsumen.
Begitupula dengan PT. Mustika Ratu yang melakukan kegiatan
periklanan dan promosi sesuai dengan kerangka umum demi menjaga
loyalitas konsumen saat ini dan menjaring konsumen baru.
b. PR
1) Publik Internal Eksternal
Semua pihak yang ada dalam PT. Mustika Ratu mengenal
dengan baik antara jajaran manajerial dengan karyawan, dan
sebaliknya. Tentunya dalam lingkup yang semestinya. Sikap terhadap
pengunjung atau pihak luar yang ingin mengetahui PT. Mustika Ratu
juga ditanggapi dengan baik karena pengunjung yang dating dianggap
sebagai calon konsumen baru. PR sendiri terhadap pihak eksternal
secara umum bertugas untuk mengkomunikasikan semua kegiatan
founder sehingga akan menjadi citra dan menghasilkan penilaian dari
publik.
Dari pernyataan diatas dapat kita ketahui bahwa komunikasi PR
kaitannya dengan Publik Intenal maupun Eksternal sudah
menghasilkan hubungan yang baik. Karena kita ketahui bahwa,
42

melalui hubungan kerjasama yang harmonis dari pihak dalam


perusahaan dan dengan masyarakat luas akan menjadi kekuatan bagi
perusahaan untuk tetap berdiri kokoh melayani masyarakat dan
menghasilkan suatu ganjaran yang akan menguntungkan PT. Mustika
Ratu sendiri.
2) Opini Publik
Kaitannya dengan opini publik yangmenyambut baik dengan
adanya PT. Mustika Ratu, PT. Mustika Ratu juga tidak
menanggapinya dengan biasa saja melainkan menjadikannya sebagai
tolok ukur menjalankan usaha selanjutnya dengan mengedepankan
menghasilkan produk sesuai kebutuhan konsumen dan berprinsip
back to nature. Dengan sikap perusahaan yang mengedepankan
kebutuhan konsumen maka akan timbul keberlanjutan dari perusahaan
itu sendiri. karena produknya selalui dicintai, dibutuhkan dan dinanti
oleh konsumennya.
c. Komunikasi PR
1) Komunikasi Internal
a) Pernyataan Visi

Visi adalah cita - cita atau impian sebuah organisasi atau


perusahaan yang ingin dicapai di masa depan untuk menjamin
kelestarian dan kesuksesan jangka panjang. Visi dari PT. Mustika
Ratu sangat bagus tetap mengandalkan tumbuh-tumbuhan yang
berasal dari alam. Upaya penyelenggaraan modernisasi teknologi
bekelanjutan, namun secara hakiki tetap mengandalkan tumbuh-
tumbuhan yang berasal dari alam ini adalah sebagai wujud
kepedulian PT. Mustika Ratu untuk memfasilitasi masyarakat yang
gaya hidupnya back to nature, melibatkan tenaga peneliti handal
dan profesional untuk menghadapi persaingan brand yang kian
berat baik dari dalam negeri sendiri maupun dari luar negeri.

b) Pernyataan misi
43

Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan


oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Misi merupakan
sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan
petunjuk garis besar cara pencapaian Visi. Misi PT. Mustika Ratu
ialah suatu hal yang menarik. Falsafah kesehatan/ kebugaran dan
kecantikan/ penampilan paripurna (holistic wellness) yang tidak
terlalu diperhatikan oleh masyarakat mulai digencarkan lagi. PT.
Mustika Ratu juga mencanangkan kegiatan ayo minum jamu,
yang notabene sebagi minuman kesehatan tradisi Jawa. Sehingga,
misi yang dilkasanakan tidaklah lepas dari tradisi yang kini mulai
tergeser oleh modernisasi.

c) Pernyataan dokumentasi kebijakan

Kebijakan merupakan apa yang dinyatakan dan dilakukan


atau tidak dilakukan oleh perusahaan yang dapat ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan atau dalam policy statement yang
berbentuk pidato-pidato dan wacana yang diungkapkan perusahaan
yang segera ditindaklanjuti dengan program-program dan tindakan
perusahaan. Hasil evaluasi menjelaskan bahwa kebijakan yang ada
hamper sesuai dengan kebijakan yang ada pada kebanyakan
perusahaan. Kebijakan yang diterapkan tentu saja merupakan
kebijakan yang baik apabila diterapkan di lingkupnya, baik ke
akademisi maupun masyarakat sekitar.Kebijakan tersebut
merupakan kebijakan yang dilakukan untuk menciptakan
kepercayaan masyarakat luas untuk membentuk citra yang baik
perusahaan.
d) Media Komunikasi Internal

1) Publikasi karyawan

Publikasi karyawan dari PT. Mustika Ratu dirasa sudah


memenuhi standar dan sangat baik untuk diterapkan oleh suatu
44

institusi. Hal tersebut terjadi karena publikasi ini berjalan dua


arah sehingga sangat efisien. Publikasi internal memberikan
mekanisme yang bagus untuk komunikasi responsive dan
mendapatkan umpan balik. Publikasi karyawan pada PT.
Mustika Ratu sendiri telah memanfaatkan macam media seperti
surat, email, papan pengumuman dan juga memo.

2) Newsletter

Newsletter merupakan alat komunikasi yang dibuat oleh


praktisi PR, yang dikenal dengan sebutan editorial, yang
diterbitkan secara berkala untuk kalangan sendiri. Pada
dasarnya, newsletter merupakan karya jurnalistik yang berisi
berbagai informasi yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan,
tidak diperjual belikan (private publication), namun ada
newsletter yang diperuntukkan khalayak eksternal. Di PT.
Mustika Ratu newsletter bagus dan sangat efisien.

3) Surat

Evaluasi pada PT. Mustika Ratu bahwa penyampaian surat


secara formal dilakukan dalam komunikasi internal. Surat bagi
PT. Mustika Ratu sendiri masih diterapkan untuk kebutuhan-
kebutuhan formal baik dari karyawan dengan posisi dibawah ke
yang lebih atas atau ke pemilik perusahan maupun dari atas ke
karyawan dibawahnya. Upaya penggunanaan surat ini cukup
baik untuk dilanjutkan karena daalam pelaksanaannya efisien
dan dapat diterapkan dengan baik sehingga pesan tersampai
dengan baik.

2) Komunikasi Eksternal
Aktivitas dengan publik eksternal PT. Mustika Ratu salah
satunya melalui kegiatan media relations. Kegiatan media relations
yang dilakukan PR seringkali menyita waktu mereka. Pada saat
45

menjalankan kegiatan media relations ini, PR terkait dengan media.


Sehingga secara langsung PR berhubungan dengan wartawan.
Hubungan ini lebih dikenal dengan media relations, yakni menjalin
hubungan baik dengan pihak media massa yang dalam hal ini diwakili
oleh para wartawan atau jurnalis. Bagi praktisi PR, media relations
atau pers relations (hubungan pers) merupakan sebuah keharusan.
Praktisi PR sangat penting perannya dalam menjalin hubungan
media. Artinya, hubungan media sangat penting dilakukan untuk
menunjang keberhasilan kegiatan PR. Dalam hal ini PT. Mustika Ratu
selalu melakukan kegiatan yang akan menghasilkan hubungan baik
dengan media relations sehingga implikasinya juga baik. Akan mudah
bagi PT. Mustika Ratu untuk menyebarluaskan mengenai kepribadian
PT. Mustika Ratu sendiri sehingga akan semakin banyak khalayak
yang mengetahui informasi tentang PT. Mustika Ratu. Sehingga, akan
menghasilkan benefit bagi PT. Mustika Ratu sendiri.
2. Trans TV
Evaluasi komunikasi bisnis dilakukan demi peningkatan
efektivitas sistem komunikasi dam kualitas kinerja organisasi. Sistem
komunikasi dalam evaluasi komunikasi bisnis diartikan secara luas
karena peningkatan efektivitas pelaksanaan kerja dibutuhkan tidak
hanya pada sistem secara keseluruhan organisasi tapi juga meliputi
unit-unit kerja, program-program dan kegiatan-kegiatan khusus. Oleh
karena itu, diperlukan suatu rencana kerja yang sistematik untuk menjadi
pedoman. Evaluasi komunikasi menurut Jane Gibson dan Richard Hodgetts
adalah suatu analisis yang lengkap atas sistem-sistem komunikasi
internal dan eksternal dari suatu organisasi. Begitu pula definisi yang
diberikan oleh Joseph A. Kopec yang menyatakan evaluasi komunikasi
sebagai sebuah analisis lengkap tentang komunikasi organisasi baik
internal maupun eksternal yang dirancang untuk memahami kebutuhan,
kebijakan, praktek dan kemampuan komunikasi, dan untuk menemukan
data sehingga manajemen puncak dapat membuat keputusan yang
46

ekonomis dan berdasarkan informasi lengkap tentang tujuan kedepan


komunikasi organisasi (Hardjana, 2000).

a. Desain Pesan Komunikasi Bisnis

1) Stakeholder

Program yang di unggulan Trans TV dulu adalah Program Yuk


Keep Smile yang tayang hampir setiap hari. Program YKS ditujukan
kepada semua kalangan mulai dari anakanak, orang dewasa dan orang
tua. YKS merupakan program yang hiburan yang paling disukai oleh
masyarakat, karena pemain mengajak masyarakat untuk bersenang-
senang dan berjoged. Program YKS saat ini sudah tidak tayangkan
lagi karena adanya kesalahan yang dilakukan oleh pemainnya.
Program YKS mendapat teguran untuk memperbaiki acaranya supaya
lebih mendidik. Tetapi, sering kali mendapat teguran maka acara YKS
harus ditutup atau tidak boleh ditayangkan lagi. Setelah YKS Trans
TV mempunyai program katakan putus yang ratingnya sempat tinggi
karena program katakan putus banyak disukai oleh para remaja.
Program katakan putus juga pernah mendapat teguran karena
dianggap mempublikasikan privasi seseorang, merusak moral anak
indonesia dan mengajarkan ketidakbaikan kepada masyarakat
khususnya para remaja. Tetapi program katakan putus tidak sampai
ditutup seperti YKS. Trans TV sekarang tidak banyak mempunyai
program yang diunggulkan lagi. Program Trans TV tidak banyak
disukai oleh masyarakat.
Hal tersebut terjadi karena rendahnya tingkat kepercayaan
masyarakat pada saat ini terhadap Program Trans TV dan sudah
terbentuknya image masyarakat yang lebih memilih Program dari
Stasiun TV yang lain. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
Program Trans TV pada saat ini terjadi bisa juga karena kualitas
Program Trans TV tidak ada peningkatan dan kalah saing dengan
Program di stasiun TV yang lain karena jika dilihat dari prospek
47

Program Trans TV dulu pernah menjadi perusahaan yang unggulan


bagi Masyarakat. Hal ini membuat Masyarakat lebih memilih
menonton program dari Stasiun TV yang lain. Tingkat sukses tidaknya
atau lamanya suatu program ditentukan oleh masyarakat karena
Masyarakat merupakan stakeholder yang diprioritaskan karena
masyarakat merupakan sasaran atau target dari Program TV
(Rawlins, 2006).

2) Tujuan Penjalinan Kemitraan Kerjasama


Kemitraan usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang
saling menguntungkan antara pengusaha kecil (kelompok mitra)
dengan pelaku usaha menengah/besar (perusahaan mitra). Kegiatan
kerjasama yang dilakukan disertai dengan pembinaan dan
pengembangan oleh perusahan mitra sehingga memerlukan, saling
menguntungkan dan saling memperkuat. Kemitraan bertujuan
untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan serta peranan
usaha kecil dalam perekonomian nasional khususnya dalam
mewujudkan kelompok mitra sebagai lembaga usaha yang tangguh
dan mandiri serta berdaya saing melalui kerjasama yang
berkesinambungan (Fletcher, 2006).
Kenyataannya di Trans TV dalam menjalin hubungan kemitraan
sudah dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dengan banyaknya
pihak-pihak yang bermitra dengan Program Trans TV. Program Trans
TV CNN Indonesia bermitra dengan Program TV CNN di seluruh
dunia. Selain itu Trans TV juga tergabung dalam ATVSI (Asosiasi
Televisi Swasta Indonesia). Banyaknya mitra Program Trans TV maka
akan semakin banyak keuntungan yang akan diperoleh.
3) Logo perusahaan
Menurut Kotler (2007 : 640 ) Logo perusahaan merupakan
sebuah simbol perwujudan dari perusahaan tersebut yang
mencerminkan bagaimana nilai, manfaat, kualitas dan kepribadian
suatu perusahaan. Logo dari perusahaan Trans TV sudah memenuhi
48

kriteria sebagai logo yang memiliki makna tinggi serta mencerminkan


dari perusahaan itu sendiri. Logo perusahaan tersebut memiliki tujuan
untuk mengenalkan perusahaan tersebut kepada masyarakat. Logo dari
Trans TV itu sendiri memiliki artian yang sangat tinggi dimana logo
tersebut mencerminkan dari harapan serta manfaat yang ingin dicapai
untuk memenuhi keinginan orang banyak. Sehingga logo tersebut
mampu menjadi ciri khas perusahaan tersebut. Pesan dan nilai yang
ingin ditonjolkan oleh perusahaan tidak hanya dituliskan melalui visi
dan misi, namun juiga pada logo perusahaan tersebut.
4) Penataan ruang/lay out
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 560), Interior
adalah bagian dalam gedung atau ruang, tatanan perabot atau hiasan di
dalam ruang bagian dalam gedung. Bila diartikan, desain interior
adalah gagasan awal yang diperuntukkan bagi suatu ruangan atau
suatu perencanaan dari bagian dalam suatu bangunan sehingga
ruangan tersebut memiliki nilai kehidupan (estetika). Penataan ruang
perusahaan Trans TV cukup baik dan terlihat sangat tertata. Semua
sisi dan desain diperhatikan dengan matang sehingga mampu
menampilkan letak yang baik dan menjadikan ruangan di Trans TV
sangat kondusif. Front Office membantu dan menjadi titik sorot di
depan. Ruang tunggu yang nyaman menjadikan tamu yang melakukan
kegiatan dapat menunggu dengan nyaman. Mempunyai studio yang
banyak dan letaknya strategis. Adanya kafe dapat mempermudah
karyawan, bintang tamu maupun pengunjung untuk mencari makanan.
Letak kamar mandi yang ada di Trans TV cukup baik, tetapi kurang
banyak dan kurang luas. Seharusnya kamar mandi diperbanyak supaya
tidak saling menunggu antrian.
b. Komunikasi Public Relations

Secara garis besar kegiatan praktisi Public Relations pada


Trans TV cukup terprogram dengan baik, walaupun masih diperlukan
49

beberapa pembenahan dalam hal pengorganisasian pekerjaan para


praktisi-praktisi Public Relations. Pembelajaran tentang peranan dan
fungsi Public Relations yang penulis dapatkan dari teori-teori yang
ada pada saat kuliah sudah cukup terealisasi dengan baik pada Trans TV.
Hal tersebut dapat penulis kemukakan berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan.

1) Unsur Pembentuk Opini

Unsur-unsur pembentukan opini public meliputi


belief/keyakinan, yaitu kepercayaan terhadap sesuatu. Misalnya
masyarakat akan percaya terhadap berita yang disampaikan oleh
media massa. Attitude/sikap, apa yang sebenarnya dirasakan oleh
seseorang misalnya masyarakat bersikap ingin tahu atau sebaliknya
terhadap berita yang disampaikan oleh media massa. Kemudian
persepsi, proses memberi makna pada sensasi (apa yang ditangkap
oleh alat indra) sehingga manusia mendapatkan pengetahuan yang
baru (Ruslan, 2001).
Kenyataannya di Program Trans TV dapat dikatakan sudah
cukup baik dalam memperhatikan unsur pembentukan opini. Trans
TV melakukan Program-program Corporate Social Responbility
(CSR) kepada masyarakat, seperti mobil pintar, mobil sehat dan
pemberian edukasi mengenai pertelvisian kepada siswa SD (Sekolah
Dasar). Hanya saja sebaiknya yang menjadi sasarannya lebih luas
lagi tidak terbatas hanya pada siswa SD melainkan masyarakat semua
kalangan baik remaja, dewasa dan yang lanjut usia juga.

2) Tahap Pembentukan Opini

a) Pernyataan Opini

Opini publik adalah pengumpulan citra yang diciptakan oleh


proses komunikasi. Gambaran tentang sesuatu akan menimbulkan
banyak sekali penafsiran bagi para peserta komunikasi. Karena
50

adanya berbagai penafsiran, maka pergeseran citra akan sangat


mungkin terjadi. Tugas Public Relations adalah menggiring
penafsiran yang berbeda itu untuk menjadi satu penafsiran
yang sama. Istilah opini publik mengacu pada pengumpulan
pendapat yang dikemukakan individu-individu. Opini publik
sering digunakan untuk menunjuk ke pendapat-pendapat kolektif
sejumlah besar orang. Arti publik sendiri bukan lah masyarakat
secara umum, atau semua masyarakat. Publik berarti sejumlah
orang yang mempunyai minat, kepentingan, atau kegemaran
yang sama. Publik melakukan interaksi secara langsung
maupun tidak langsung melalui alat-alat seperti alat
komunikasi, pembicaraan antar pribadi yang berantai, desas-
desus, radio, surat kabar, maupun televisi dan media sosial
seperti Blog, Mailing List (Millis), Twitter dan Facebook yang
saat ini begitu mudah diakses oleh siapa saja (Olli et al, 2011).
Pernyataan opini (expression of opinion) artinya berbagai
pernyataan terkumpul di sekitar isu tertentu. Pernyataan biasanya
disampaikan melalui kata-kata yang diucapkan maupun ditulis,
ataupun melalui bahasa-bahasa non verbal seperti gesture tubuh,
gerak gerik, kedipan mata, kepalan tinju, dan tarikan nafas
panjang. Opini public dapat meninggikan atau mengecilkan citra
suatu organisasi. Hal ini sangat perlu lebih diperhatikan lagi oleh
praktisi Public Relations Program Trans TV. Sebaiknya selain
Siswa SD Public Relations Trans TV juga harus memperhatikan
masyarakat lain yang juga pada kenyataan juga
membutuhkan.Terlebih lagi dilihat dari Program Trans TV yaitu
kebanyakkan tentang entertaiment sehingga sangat dibutuhkan
pendekatan terhadap remaja, dewasa dan orang tua. Demikian
untuk membentuk suatu pernyataan opini mengenai keunggulan
Program Trans TV para praktisi PR sangat diharapkan mampu
51

melakukan pendekatan pada remaja, dewasa dan orang tua


sebagai sasaran utama produk unggulannya.

b) Konsensus
Konsensus adalah sebuah frasa untuk menghasilkan atau
menjadikan sebuah kesepakatan yang disetujui secara bersama-
sama antar kelompok atau individu setelah adanya perdebatan dan
penelitian yang dilakukan dalam kolektif intelijen untuk
mendapatkan konsensus pengambilan keputusan. Konsensus dalam
pembentukan opini terdiri dari 3 (tiga) macam yang pertama
adalah consensus monolitik yaitu tingkat kesepakatan actual yang
tinggi yang secara akurat dikenali oleh mereka yang terlibat.
Kemudian yang kedua adalah konsesnsus semu yaitu
ketidaksepakatan actual tetapi mayoritas mereka yang terlibat di
dalamnya beranggapan bahwa mereka semua sepakat. Ketiga
adalah konsensus penuh yaitu serangkaian pemahaman timbal
balik yang terus menerus antar anggota dari kelompok yang
membahas isu tersebut (Susanto, 2005).
Konsensus merupakan suatu kesepakatan yang dihasilkan
dari opini-opini yang muncuk di masyarakat. Penaggulangan
untuk mencegah timbulnya consensus dikalangan masyarakat
sangat diperlukankannya keahlian dalam hal mencegah isu
yang beredar mengenai perusahaan. Seperti yang telah terjadi
di Program Trans TV terkait isu bahwa Program Trans TV Katakan
Putus yang dianggap merusak moral anak Indonesia. Disinilah
peranan Public Relations untuk mencegah isu yang beredar. Namun
setelah wawancara yang dilakukan, penulis melihat bahwa Public
Relations dari Program Trans TV membuktikan bahwa isu
tersebut tidak benar dan memperbaiki alur ataupun hal yang
dianggap tidak pantas. Disisi lain yang sangat perlu diperhatikan
Public Relations bahwa selama isu yang berkembang masih
dapat dicegah sebaiknya berusaha terlebih dahulu untuk
52

mencegah. Tidaklah benar seorang Public Relations menyerah


sebelum melakukan usaha yang maksimal.
c) Persepsi
Persepsi yang dibentuk seseorang dipengaruhi oleh pikiran
dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Kemampuan
mempersepsi dapat melanjutkan proses pembentukan opini.
Pengaruh persepsi masyarakat terdiri dari perhatian, pemahaman,
dan ingatan terhadap citra perusahaan (Soemirat et al, 2003).
Akibat jika terjadi kegagalan dari Public Relations Program
Trans TV dalam mencegah adanya konsensus dalam masyarakat
mengenai isu Katakan Putus yang dianggap merusak moral anak
Indonesia. Menyebabkan timbulnya persepsi negatif maupun
positif mengenai Trans TV. Disinilah peranan Public Relations
mencegah terjadinya kehilangan kepercayaan dari masyarakat
terhadap yang dianggap merusak moral anak Indonesia. Dapat
dilakukan dengan menerima kunjungan terutama mahasiswa
untuk menambah ilmu tentang pertelevisian, memperbaiki program
yang salah atau tidak sesuai dengan pertelevisian. Sehingga dapat
menarik perhatian masyarakat, menjaga agar masyarakat tidak
beralih ke program TV lainnya.
d) Sikap
Sikap merupakan kecenderungan yang dipelajari, ini
berarti bahwa sikap yang berkaitan dengan perilaku membeli
terbentuk sebagai hasil dari pengalaman langsung mengenai
produk, informasi secara lisan yang diperoleh dari orang lain atau
terpapar oleh iklan di media masa, internet dan berbagai bentuk
pemasaran langsung. Sikap mungkin dihasilkan dari perilaku
tetapi sikap tidak sama dengan perilaku. Sikap dapat
mendorong masyarakat kearah perilaku tertentu atau menarik
masyarakat dari perilaku tertentu. Sikap adalah Mempelajari
kecenderungan memberikan tanggapan pada suatu obyek baik
53

disenangi maupun tidak disenangi secara konsisten


(Swastha et al, 2002).
Sikap pada proses pembentukan opini ini merupakan
keputusan dari masyarakat untuk mempercayai Program Trans TV
dikarenakan persepsi yang beredar ataukah beralih ke Program
TV lain. Public Relations Trans TVharus benar-benar dapat
mengatasi pada tahap ini. Hal ini disebabkan oleh tahap ini
merupakan tahap penentu terbentuknya opini. Sehingga seorang
Public Relations Trans TV penanganannya harus lebih ekstra
hati-hati dalam hal pendekatan kepada masyarakat umum.
Untuk dapat memperbaiki image dari Trans TV dikarenakan isu
yang beredar tersebut.
e) Pembentukan Opini
Bagian ini proses pembentukan opini publik
menggambarkan mulai dari persepsi seseorang sehingga
terbentuknya suatu opini publik, yaitu berakar dari latar
belakang budaya, pengalaman masa lalu, nilai-nilai yang akan
melahirkan suatu interpretasi atau pendirian seseorang, dan
pada akhirnya akan terbentuk suatu opini publik, apakah nantinya
bersifat mendukung, dan menentang atau berlawanan. Pendirian
merupakan apa yang dirasakan seseorang dan timbul attitude
(sikap yang mencerminkan kepatuhan dan rasa menghormati
dengan tulus) sebagai sikap yang dapat tersembunyi dalam diri
seseorang, dan dapat dalam bentuk simbol, bahasa tubuh,
verbal, mimik muka serta bahkan dari suatu warna yang
dipakainya. Opini dari seseorang itu kemudian secara akumulatif
dapat berkembang menjadi suatu consensus (kesepakatan), dan
terkristalisasi jika masyarakat dalam kelompok tertentu mempunyai
kesamaan dalam visi, ide, nilai-nilai yang dianut, latar belakang
dan hingga tujuan yang hendak dicapai dikemudian hari akan
terbentuk menjadi opini publik (Rubani, 2010).
54

Opini publik yang terbentuk mengenai Trans TVsangat


bervariasi. Namun demikian penanganan yang dilakukan dapat
dikatakan sudah cukup untuk mengatasi opini-opini mengenai
Program program Trans TV. Rentan waktu yang dibutuhkan
untuk mengatasi suatu opini negative yang muncul terbilang
cukup cepat. Sehingga kedepannya diharapkan praktisi Public
Relations di Trans TV lebih sigap lagi mengatasi opini-opini
negatif yang timbul dikalangan masyarakat mengenai
perusahaan.
c. Komunikasi PR untuk Opini Publik dan Citra
1) Komunikasi Membangun Citra
Tujuan public relations adalah agar citra perusahaan positif
dimata publiknya. Citra positif mengandung arti kredibilitas
dimata publik adalah baik. Kredibilitas mencakup dua hal, yaitu :
kemampuan dan kepercayaan. Citra perusahaan bukan hanya
dilakukan oleh seorang Public Relations , tetapi juga didukung oleh
perilaku seluruh unsur perusahaan (karyawan, manajer, dan lainnya)
ikut andil dalam pembentukan citra ini, baik disadari atau tidak (Olie,
2007).
Di Trans TV yang menjaga citra positif tidak hanya praktisi
Public Relations saja, namun karyawan lainnya tampak menjaga
citra. Saat melakukan kunjungan ke Trans TV para praktikan disambut
baik oleh Public Relations sehingga kesan terhadap Trans TV adalah
baik. Karena mereka dapat bersikap sopan dan mau menghargai orang
lain.
2) Komunikasi Mengubah Opini
Melvin Sharpe (dalam Kasali, 2005), Menyebut lima prinsip
hubungan harmonis: komunikasi yang jujur untuk memperoleh
kredibilitas, keterbukaan dan konsistensi terhadap langkah-langkah
yang diambil untuk memperoleh keyakinan orang lain, langkah-
langkah yang fair untuk mendapatkan hubungan timbal balik dan
55

goodwill, komunikasi dua arah yang terus menerus untuk


mencegah keterasingan dan untuk membangun hubungan, evaluasi
dan riset terhadap lingkungan untuk menentukan langkah atau
penyesuaian yang dibutuhkan masyarakat. Public Relations di Trans
TV sudah cukup baik dalam mengubah opini negatif mengenai
masyarakat. Hanya saja yang masih kurang adalah bagaimana
menjaga hubungan harmonis dengan pesaingnya. Sehingga tidak
timbul dendam satu sama lain.
D. ALTERNATIF MASUKAN/ REKOMENDASI TERHADAP KEGIATAN
KOMUNIKASI BISNIS DALAM ORGANISASI
1. Mustika Ratu
a. IMC TRANS TV
Kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh pihak PT.
Mustika Ratu sudahlah baik. Karena mencakup seluruh aspek dari
konsep IMC itu sendiri. Sehingga, hal tersebut memudahkan bagi PT.
Mustika Ratu untuk menyebarluaskan informasi, citra dan kepribadian
perusahaan. PT. Mustika Ratu tidak hanya menghasilkan produk yang
dapat dimanfaatkan oleh perempuan saja tetapi juga lelaki dari usia
remaja hingga dewasa. Namun, dari komunikasi pemasaran yang
dilakukan saat ini masih menjurus bahwa sasarannya hanya perempuan
sehingga diperlukan iklan maupun promosi yang lebih menginformasikan
atau menggambarkan bahwa ada juga produk untuk laki-laki. Dengan
demikian kaum laki-laki tidak akan merasa canggung dan dapat
memanfaatkan produk dari PT. Mustika Ratu.
b. PR
Komunikasi yang dijalin oleh public relations dari PT. Mustika
Ratu yang menggambarkan kepribadian dari PT. Mustika Ratu sudahlah
baik dan berhasil. PR selalu berperan aktif dalam melayani konsumen
misalnya saja pada kegiatan kunjungan yang diharapkan PT. Mustika
Ratu dapat menjaring konsumen baru atau sebagai konsumen masa
depan. PR dari PT. Mustika Ratu sudah berperan aktif dalam segala
56

kegiatan yang menggambrkan kepribadian dari PT. Mustika Ratu sendiri.


misalnya saja dalam kegiatan IMC, CSR, dan kegiatan Marketing
Communication Brand maupun Corporate secara umum.
c. Komunikasi Publik
1) Pernyataan Visi
Pernyataan visi yang dimiliki oleh PT. Mustika Ratu sudah
bagus dan berbudaya. Menurut kami visi ini sudah cukup dan tidak
perlu untuk diganti karena sudah memiliki makna yang
dalam.Sehingga visi ini layak untuk menjadi landasan PT. Mustika
Ratu untuk terus mengembangkan perusahaannya.
2) Pernyataan Misi
Pernyataan misi yang dimiliki oleh perusahaan PT. Mustika
Ratu sudah bagus. Hal ini didukung dengan penyataannya bahwa akan
melakukan modernisasi teknologi tetapi tetap mengedepankan bahan
alami yang dapat menggambarkan kehidupan yang back to nature.
Sehinngga misi ini layak untuk menjadi pedoman PT. Mustika Ratu.
3) Pernyataan Dokumentasi Kebijakan
Menurut kami, penyataan dokumentasi kebijakan sudah bagus.
Sudah menambah nilai lebih dari PT. Mustika Ratu karena melakukan
dokumentasi kebijakan yang baik. Hal ini namun dapat dikembangkan
dengan pemberian pelayanan yang baik, sehingga kedepan PT.
Mustika Ratu harus lebih mengembangkan pelayanannya agar
konsumen lebih merasa nyaman.
2. TRANS TV
Suatu organisasi maupun perusahaan tidak lebih pasti memiliki
kekurangan dalam manajemen maupun produk yang dihasilkan. Sehingga
dalam suatu perusahaan dangat diperlukan masukan-masukan positif
maupun negatif sebagai pendukung kedepannya atas keberhasilan
perusahaan tersebut. Perusahaan dapat berkembang ketika adanya masukan
ataupun rekomendasi yang akan diterima oleh perusahaan sebagai
pembelanjaran menajadi lebih baik.
57

a. Desain Pesan Komunikasi Bisnis

1) Stakeholder

Program yang menjadi unggulan di Trans TV sebaiknya


ditambah sehingga Trans TV dapat bersaing dengan perusahaan
televisi yang lain dan mampu mengambil hati pemirsa serta
mengurangi image pemirsa yang lebih memilih program televisi dari
perusahaan lain. Apabila Trans TV berhasil mengambil hati
masyarakat maka Trans TV dapat kembali bersaing dengan
perusahaan televisi unggulan yang lain. Dahulu memang program
YKS menjadi program andalan Trans Tv namun sekarang program
acar YKS telah diberhentikan karena suatu masalah. Jadi sebaiknya
kru kreatif dari Trans TV harus dapat menciptakan program acara
yang lebih diminati oleh permirsa.
Keberadaaan konsumen memberikan pengaruh terhadap
tujuan akhir pencapaian perusahaan, yaitu memperoleh kentungan
atau laba melalui program unggulan disertai dengan kepuasan
konsumen yang akan berakhir dengan terjadinya konsumen yang
menyaksikan program acara tersebut secara terus-menerus. Karena
hal inilah yang menyebabkan perusahaan harus memahami faktor
penyebab terjadinya keputusan konsumen dalam melakukan
pembelian suatu produk agar konsumen membeli barang dan jasa
perusahaan pada saat mereka membutuhkan (Milhart, 2012).

2) Tujuan Penjalinan Kemitraan Kerjasama

Kemitraan usaha adalah jalinan kerjasama usaha yang


saling menguntungkan antara pengusaha kecil (kelompok mitra)
dengan pelaku usaha menengah/besar (perusahaan mitra). Kegiatan
kerjasama yang dilakukan disertai dengan pembinaan dan
pengembangan oleh perusahan mitra sehingga memerlukan, saling
menguntungkan dan saling memperkuat. Kemitraan bertujuan
58

untuk menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan serta peranan


usaha kecil dalam perekonomian nasional khususnya dalam
mewujudkan kelompok mitra sebagai lembaga usaha yang tangguh
dan mandiri serta berdaya saing melalui kerjasama yang
berkesinambungan (Fletcher, 2006).
Pada kenyataannya di Trans TV dalam menjalin hubungan
kemitraan sudah dapat dikatakan cukup baik. Hal ini terlihat dengan
banyaknya pihak-pihak yang bermitra dengan Trans TV. Namun, jika
dibandingkan dengan perusahaan unggul lain Trans TV masih kalah
saing dalam jumlah mitranya. Oleh karena itu sebaiknya Trans TV
membuat inovasi baru yang dapat menarik minat konsumen untuk
membeli produknya sehingga Trans TV dapat bersaing dengan
perusahaan unggul lainnya.

3) Teknik-teknik lobi dan negosiasi yang dilakuakan untuk menjalin


kemitraan kerjasama

Negosiasi merupakan suatu proses komunikasi antara dua


pihak yang masing-masing mempunyai tujuan dan sudut pandang
mereka sendiri yang berusaha mencapai kesepakatan yang
memuaskan kedua belah pihak mengenai masalah yang sama. Salah
satu tujuan bernegosiasi adalah menemukan suatu kesepakatan
kedua belah pihak secara adil dan dapat memenuhi harapan atau
keinginan kedua belah pihak. Alas an dilakukannya negosiasi
adalah mendapatkan sebuah keuntungan atau menghindarkan
kerugian atau memecahkan problem yang lain (Djoko, 2006).
Sebuah perusahaan harus memiliki keunggulan-keunggulan
yang dapat menarik perhatian konsumen dan meningkatkan
kepercayaan konsumen. Namun pada kenyataannya Trans TV dalam
kemampuan mengambil perhatian konsumen dan meningkatkan
kepercayaan konsumen masih tergolong rendah. Hal ini
mengakibatkan jumlah konsumen Trans TV masih kalah saing
dibandingkan perusahan unggul lainnya. Oleh karena itu Trans
59

TV sebaiknya meningkatkan keunggulan dari program-program


acaranya sehingga tingkat ketertarikan dan kepercayaan konsumen
dapat meningkat.

4) Upaya-upaya yang dilakukan untuk membina dan memelihara


hubungan yang baik dengan mitra

Memelihara hubungan bisnis yang kuat adalah salah satu


faktor yang paling penting bagi keberhasilan bisnis. Sebagai
seorang pelaku usaha, tentunya tak hanya masalah target
penjualan saja yang perlu diperhatikan dengan maksimal.
Hubungan kerja pegawai dengan para investor, mitra bisnis,
maupun anggota tim yang ada, menjadi salah satu poin penting yang
menunjang kesuksesan bisnis. Sekarang ini membangun
kepercayaan mitra kerja menjadi salah satu pekerjaan rumah yang
harus diselesaikan para pengusaha sebab, kepercayaan mitra kerja
adalah perangkat paling kuat yang bisa mempengaruhi kredibilitas
para pengusaha baik di lingkungan internal maupun di kalangan
sesama pengusaha (Fletcher, 2006).
Upaya yang dilakukan oleh Trans TV dalam membina dan
memelihara yang baik dengan mitra masih kurang. Namun pada
kenyataannya di Trans TV yang menjaga yang memelihara hubungan
baik dengan mitra hanyalah praktisi Public Relations saja,
karyawan lainnya tampak acuh tak acuh. Seperti pengalaman saat
berkunjung yang menyambut dengan baik para pengunjung/tamu
yang datang hanyalah praktisi PRnya sedangkan karyawan lain hanya
melihat tanpa ada respon ketika melihat konsumen datang.
Sebaiknya semua karyawan dari Trans TV setiap ada konsumen yang
datang disambut dengan baik. Contoh kecilnya berupa sapaan atau
senyuman sehingga konsumen akan merasa lebih dihargai. Hal
tersebut akan menjadi salah satu nilai plus Trans TV.

b. Komunikasi Public Relations


60

1) Unsur Pembentuk Opini

Berdasarkan evaluasi diatas, alternatif masukan yang dapat


diberikan kepada perusahaan Trans TV mengenai unsur pembentuk
opini adalah sebaiknya program CSR dilakukan dalam cakupan
masyarakat yang lebih luas. Seperti adakan kegiatan bakti social di
seluruh Indonesia. Dalam hal ini untuk membentuk opini seorang
harus dapat melakukan kegiatan-kegiatan amal, yang mana intensitas
dalam menarik perhatian masyarakat lebih besar dibandingkan dengan
kegiatan-kegiatan yang diadakan di sekitaran perusahaan. Sehingga
dapat tercapainya unsur-unsur pembentuk opini terdiri dari keyakinan
dimana Public Relations harus dapat membangun kepercayaan
masyarakat terhadap perusahaan. Kemudian attitude atau sikap,
setelah percaya terhadap suatu produk maka masyarakat akan
mencaritahu mengenai perusahaan melalui segala macam media untuk
lebih mengenal perusahaan. Setelah itu, timbullah persepsi yang
nantinya sebagai penentu masyarakat untuk menggunakan produk
ataukah tidak.

2) Tahap Pembentukan Opini

a) Pernyataan Opini

Masyarakat awalnya akan melihat program acara dari


Trans TV, seperti program-program acara terbaru dari Trans TV.
Kemudian setelah mengamati program tersebut timbulah pernyataan-
pernyataan opini mengenai program acara yang mirip dengan
program acara perusahaan televisi lain. Dari pernyataan opini
tersebut yang mulai berkembang. Alternatif masukan yang dapat
diberikan adalah Public Relations dari Trans TV sebaiknya lebih
sigap lagi. Sehingga isu tidak berkembang lebih luas seperti yang
terjadi saat ini.

b) Konsensus
61

Konsensus merupakan kumpulan dari pernyataan opini


yang telah disepakati. Seperti yang terjadi di Trans TV, akibat
keterlambatan Public relations dari Trans TV menanggapi isu yang
beredar sehingga berdampak munculah konsensus dalam
masyarakat. Setelah terjadinya hal demikian, alternatif masukan
yang dapat diberikan adalah untuk menangani hal ini pihak
Trans TV sebaiknya melakukan penelitian untuk mencari akar
dari permasalahan. Hal ini dilakukan untuk mencegah munculnya
persepsi.
62

c) Persepsi

Jika penanganan terjadi konsensus gagal seperti yang


terjadi pada Trans TV. Hal paling penting yang harus dilakukan
adalah setelah dilakukan penelitian sebaiknya melakukan
perencanaan apa yang harus dilakukan terlebih dahulu. Tujuannya
agar apa yang nanti dilakukan tidak terburu-buru dan justru
menimbulkan masalah yang lebih buruk. Biasanya pada tahapan
ini sulit untuk dicegah.

d) Sikap

Persepsi yang terus menerus berkembang di masyarakat


seperti yang terjadi di Trans TV terkait tudingan Trans TV
menduplikat rancangan program acara perusahaan televisi lain.
Akan menimbulkan sikap dari masyarakat untuk tidak
mempercayai program acara dari Trans TV. Disinilah peranan
penting seorang praktisi Public Relations untuk menanganinya
sebelum terbentuknya opini melalui konferensi pers berdasarkan
penelitian yang dilakukan serta perencanaan yang matang. Dalam
konferensi pers yang disampaikan haruslah apa adanya dan tidak
boleh ada kebohongan.

e) Pembentukan Opini

Opini terbentuk akibat Public Relations tidak dapat


menanggulangi sikap dari masyarakat terhadap program acara
dari Trans TV. Pada tahap ini adalah tahap yang palin sulit
untuk ditangani karena masyarakat telah memiliki opini
permanen yang sulit untuk diubah. Pada tahap ini seorang Public
Relations terutama pada perusahaan Trans TV harus berhati-hati
dalam menyampaikan informasi perusahaan. Karena apabila
terdapat satu kesalahan kecil dapat menyebabkan perusahaan
kehilangan konsumen dalam jangka panjang.
63
64

c. Komunikasi PR untuk Opini Publik dan Citra

1) Komunikasi Membangun Citra

Trans TV yang berusaha untuk menjaga citra baik dari


perusahaan hanyalah praktisi Public Relations saja. Sedangkan
karyawan lainnya seperti bagian mekanik tampak acuh tak acuh
terhadap citra positif. Sehingga masukan yang dapat diberikan
kepada Trans TV adalah perlu adanya sosialisasi dari Public
Relations perusahaan Trans TV kepada seluruh karyawan tentang
pentinya menjaga citra perusahaan. Dengan melakukan kegiatan
tersebut maka karyawan akan dapat memahami bahwa hal tersebut
sangatlah penting. Jika dengan kegiatan tersebut masih terdapat
karyawan yang bersikap acuh tak acuk, maka seorang Public
Relations dari perusahaan Trans TV perlu melakukan pendekatan
secara personal. Tujuannya adalah agar dapat memahami secara
langsung permasalahan yang dihadapi karyawan tersebut yang
menyebabkan karyawan tersebut bersikap demikian.

2) Komunikasi Mengubah Opini

Berdasarkan hasil kunjungan dan pengamatan yang dilakukan


di Trans TV dapat dilihat bahwa para praktisi Public Relations lebih
banyak memperhatikan hubungan yang baik dengan masyarakat.
Namun, tidak memperhatikan hubungan yang baik dengan
pesaingnya. Hal ini dapat berdampak buruk untuk berjalannya
perusahaan. Sehingga perlu dilakukan suatu kegiatan yang dapat
menajaga hubungan yang baik dengan pesaing yang pernah
diisukan terdapat kasus yang buruk. Dengan menjaga hubungan yang
baik dengan pesaing, menunjukkan hubungan yang harmonis dengan
pesaing dapat menarik perhatian masyarakat pula. Hal ini disebabkan
masyarakat akan beropini sendiri bahwa Suzuki merupakan
65

perusahaan yang menghindari pertikaian. Sehingga kedepannya akan


muncul opini-opini positif mengenai perusahaan.
66

BAB IV. PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Tradisi kehidupan Puteri Keraton sebagai ujung tombak berdirinya PT.
Mustika Ratu. Visi dari PT. Mustika Ratu ialah menjadikan warisan tradisi
sebagai basis industri. Sedangkan, misi PT. Mustika Ratu berfalsafah
kesehatan dan kecantikan.
2. Bentuk Struktur Organisasi pada PT. Mustika Ratu ini adalah bentuk
garis dan staff atau Line and Staff Organisasi.
3. IMC merupakan sebuah proses strategi bisnis dalam mengelola hubungan
dengan konsumen yang intinya untuk menggerakkan brand value. IMC PT.
Mustika Ratu menekankan segi iklan (advertising) dan promosi.
4. Proses komunikasi pemasaran Mustika Ratu diadakan di dalam negeri
maupun luar negeri. Hubungan publik internal maupun eksternal dan opini
publik dari PT. Mustika Ratu berkembang baik.
5. Trans TV memiliki visi dan misi yang berorientasi pada
pemirsanya.
6. Trans Tv dalam melakukan perikalanan atau publikasi program-program
acara menggunakan cara melalui media massa.
7. Trans Tv sebagai sumber pesan yang pesannya akan disampaikan melalui
iklan, personal selling, promosi penjualan, publik relation atau pemasaran
langsung.
8. Pihak Trans TV akan melakukan kegiatan-kegiatan baik kegiatan sosial
maupun kegiatan lainnya yang bertujuan untuk menjalin hubungan yang
baik dan erat dengan pemirsa setianya.
9. Komunikasi internal yang tercipta antara pihak trans tv dengan karyawan
terjalin baik.
10. Kenyataannya di Trans TV dalam menjalin hubungan kemitraan
sudah dapat dikatakan cukup baik.

62
67

11. Program yang menjadi


unggulan di Trans TV sebaiknya ditambah sehingga Trans TV dapat
bersaing dengan perusahaan televisi yang lain.
B. SARAN
Diharapkan bahwa untuk kegiatan praktikum Komunikasi Bisnis
selanjutnya lebih meningkatkan koordinasi dan kesiapan antara praktikan,
coass dan pihak terkait demi kelancaran praktikum dan juga kemudahan serta
kebaikan bersama.
68

DAFTAR PUSTAKA

Arismunandar, Satrio. 2007. Makna Konsolidasi Stasiun-Stasiun Televisi


Nasional. Majalah Aktual . Jakarta.
Atmadi, Gayatri 2013. The Implementation of Corporate Communication Based
on Local Wisdom in Facing Globalization. Prosiding 5th International
Conference on Indonesian Studies: Ethnicity and Globalization.
Jakarta: Universitas Al Azhar Indonesia.
Cenadi, Christine Suharto. 2000. Peranan Desain Kemasan dalam Dunia
Pemasaran. Nirmana. 2(1):92-103.
Danibrata, Aulia. 2011. Pengaruh Integrated Marketing Communication terhadap
Brand Equity pada sebuah Bank Pemerintah di Jakarta. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi. 13(1):21-38.
Djoko P. 2006. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.
Fletcher, K.L. 2006. The Law of Partnership. The Law Book Company Limited.
Sydney.
Hardjana, Andre. 2000. Evaluasi Komunikasi : Teori dan Praktek. Jakarta : PT.
Grasindo
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi
kesembilan, Jilid 1, di alih bahasakan oleh Alexander Sindoro. Jakarta:
Indeks.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2004. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi
kesembilan, Jilid 1, di alih bahasakan oleh Alexander Sindoro. Jakarta:
Indeks.
Lubis, Evawani Elysa dan Sulviawati, Widodo. 2013. Implementasi Integrated
Marketing Communication (IMC) pada Media Cetak Harian Riau Pos
dalam Mempertahankan Pelanggan. Jurnal Aplikasi Bisnis. 4(1):1-9.
Milhart, Camelia. 2012. Impact of Integrated Marketing Communication on
Consumer Behavior: Effects on Consumer Decision Making Proces.
Dalam International Journal of marketing Studies. 4(2): hal 121-120.
Mustika Ratu. 2015. Tentang Mustika Ratu. http://mustika-ratu.co.id/id_ID/about-
us/. Diakses pada 3 Mei 2016.
Olie, Helena. 2007. Opini Publik. Jakarta : PT. Indeks.
Olli, Helena dan Novi Erlita. 2011. Opini Publik. Jakarta: PT Indeks
Purwaningwulan, M.M. 2011. Public Relaions dan Manajemen Krisis.
Majalah Ilmiah UNIKOM 11 (2) : 1-10.
Purwanto, Djoko. 2008. Komunikasi Bisnis. Jakarta: Erlangga.
69

Rahardja, Liana. 2010. Analisis Peranan Manajemen Mutu Terpadu (TQM)


Dalam Meningkatkan Produktivitas PT Mustika Ratu yang Bersertifikat
ISO 9002. J.Ultima Accounting Vol 2(1):1-21.
Rahiem, V.A. 2014. Pengaruh Komunikasi Bisnis Co-Branding Danamon
Manchester United Card terhadap Perilak Anggota Komunitas
United Indonesia. Jurnal Komunikasi Bisnis: 1-18.
Ramadanty, Sari. 2014. Penggunaan Komunikasi Fatis dalam Pengelolaan
Hubungan di Tempat Kerja. Jurnal Ilmu Komunikasi 5(1): 1-18.
Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus
Integrated Marketing Communication. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Rawlins, B.L. 2006. Prioritizing Stakeholders for Public Relations. Department of
Communications-Commision on Public Relations Measurement &
Evaluation. Brigham Young University.
Risa, Achmad Harfit. 2008. Advertising Untuk Peningkatan Kreatifitas dan
Kemampuan Kewirausahaan Lulusan Teknik Mesin. Jakarta: Fakultas
Teknologi Industri Program Studi Teknik Mesin, Universitas Gunadarma.
Rubani, Mardiah. 2010. Psikologi Komunikasi. Pekanbaru : UR Press.
Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2003. DasarDasar Public Relations.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan (Kajian Program
Implementasi). Bandung : Nuaansa.
Sulistyaningtyas, I.K. 2010. Riset sebagai Ujung Tombak Keberhasilan
Program Public Relations. Jurnal Ilmu Komunikasi 7 (2) : 171-186.
Sumartono. 2014. Motif dan Pola Menonton Siaran Stasiun TV Swasta Nasional
Di Kalangan Mahasiswa UBHARA JAYA. J. Komunikologi Vol 11(2) :
96-106.
Suryana, Yuyus. 2005. Efektivitas Pesan pada Komunikasi Bisnis dalam Rangka
Meningkatkan Citra Perusahaan. Jurnal Bisnis, Manajemen dan
Ekonomi. 6(3):428-437.
Susanto, Astrid. 2005. Pendapat Umum. Bandung: Penerbit Binacipta.
Swastha DH, B. dan Handoko, H., 2002, Manajemen Analisis Perilaku
Konsumen, Edisi kedua.Yogyakarta : BPFE.

Anda mungkin juga menyukai