LEVEL MARKETING
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Komunikasi Bisnis
Disusun Oleh:
Rosina Dwi Rahadiani
0707708
umpan balik/tanggapan
3. Geographic Pricing
Kebijakan harga terakhir ialah yang mempertimbangkan ongkos pengiriman.
Setelah terjadi penjualan, siapakah yang menanggung biaya pengiriman, apakah
penjual atau pembeli, ini disebut geographic karena mempertimbangkan
lokasinya.
PLACE ATAU DISTRIBUTION
Ini adalah unsur marketing mix yang ketiga. Setelah produk dibuat dengan
memperhatikan segala macam atributnya seperti bentuk, desain, pembungkus, model,
harga secara tepat, maka sekarang tugas marketing ialah mencari tempat pelemparan
(pasar). Untuk mencapai pasar sasaran dan konsumen yang dituju, produsen tidak
mampu mengerjakannya sendiri. Produsen harus bekerja sama dengan lembaga lain,
yang lain disebut distributor atau agen-agen.
Distributor atau lembaga penyalur yang umum dikenal ialah grosir, retailer. Grosir
ialah penjual yang hanya menjual barang ke pedagang eceran secara partai atau
jumlah banyak dan harga murah. Sedangkan retailer ialah penjual yang menjual
langsung ke pemakai akhir. Retailer ini secara garis besar dibagi dua yaitu :
Eceran besar, seperti toko-toko besar, supermarket ( toko swalayan ), department
store, hypermarket, chain store. Supermarket menjual barang makanan atau food
sebesar 80% dan non food 20%, sebaliknya department store menjual non food 80%
dan food 20%.
Hypermarket adalah toko besar, yang lokasinya di luar kota/ di batas kota, jauh dari
pusat pertokoan. Harganya juga murah, dan orang ramai berbelanja ke toko tersebut
pada akhir Minggu. Di negara kita toko seperti Makro, carefour dapat digolongkan
sebagai hypermarket.
Chain store yaitu toko berantai yang mempunyai kantor pusat di Jakarta, dan cabang –
cabangnya di daerah seperti Indomaret, toko sepatu bata dan sebagainya.
PROMOTION ATAU KOMUNIKASI
Kegiatan suatu bisnis tidak akan berhasil tanpa adanya komunikasi. Komunikasi
dalam bisnis ditunjukkan terutama kepada para langganan , kepada pemerintah,
masyarakat umum.
Komunikasi dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan mengadakan promosi,
dengan teknik-teknik :
1. Personal selling, dilakukan melalui para pramuniaga, salesman yang bertugas
menghubungi relasi perusahaan.
2. Advertising yaitu berupa pemasangan iklan baik di media cetak, maupun
media elektronik, dilengkapi dengan teknik reklame lainnya seperti
pemasangan spanduk, papan reklame di pinggir jalan dan sebagainya.
3. Publicity ialah berupa pemuatan berita tentang perusahaan di masmedia.
Berita ini dapat berbentuk berita tentang kemajuan-kemajuan yang telah
dicapai oleh perusahaan, atau berita tentang hal ihwal mutu produksi yang
dihasilkan perusahaan.
4. Sales promotion ialah usaha perusahaan untuk meningkatkan penjualan dalam
jangka pendek, yaitu dengan mengadakan penjualan obral, pemberian korting
besar-besaran, undian, hadiah, dengan cara mengumpulkan dan mengirimkan,
merk dagang, bungkus produk, ataupun kupon-kupon hadiah yang dicetak
perusahaan.
4.1 Kesimpulan
Berbagai macam metode pemasaran digunakan oleh perusahaan-perusahaan dalam
menjual dan memasarkan produknya guna meraih keuntungan. Salah satunya dengan Multi
Level Marketing (MLM).
Multi Level Marketing (MLM) is a marketing strategy in which the sales force is
compensated not only for sales they personally generate, but also for the sales of others they
recruit, creating a downline of distributors and a hierarchy of multiple levels of
compensation.
Inti dari bisnis Multi level marketing ini adalah pada dasarnya komunikasi. Segala hal
yang dilakukan di dunia ini membutuhkan interaksi dan komunikasi. Komunikasi adalah
suatu proses pertukaran informasi antara individu melalui suatu sistem yang biasa atau lazim,
baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perlakuan atau tindakan. Sedangkan
menurut Bovee, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan.
Dalam Multi Level Marketing, terdapat proses pertukaran informasi yang terancang
melalui sistem yang telah dibuat. Karena Multi Level Marketing adalah sebuah bisnis, maka
komunikasi yang dilakukan pun adalah komunikasi bisnis. Komunikasi bisnis adalah
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup komunikasi verbal dan
nonverbal.
Multi Level Marketing dikategorikan dalam bisnis penjualan langsung yaitu Direct
Selling. Penjualan langsung atau Direct selling dirumuskan oleh Direct Selling Association
sebagai berikut: “ Penjualan barang-barang konsumsi langsung ke perorangan, di rumah-
rumah maupun di tempat kerja mereka, melalui transaksi yang diawali dan diselesaikan oleh
tenaga penjualnya”.
Multi Level Marketing juga cendrung mengarah pada bentuk komunikasi pemasaran
Word Of Mouth (WOM)/ Komunikasi Lisan/ dari mulut ke mulut, sehingga sangat
dipengaruhi oleh pemimpin opini dan disampaikan pada pengikutnya melalui mulut ke mulut.
Dalam proses itu pengikut tidak mampu mempengaruhi pemimpin opini sehingga mereka
hanya menerima informasi saja dan mengikuti apa yang dilakukan oleh pemimpin opini.
Komunikasi dalam bisnis Multi Level Marketing ini mayoritas adalah komunikasi
yang terjalin antara upline dan downline, karena dengan terciptanya komunikasi yang baik
maka akan terjadi kerjasama yang baik. Artinya setiap waktu yang dipakai untuk
berkomunikasi dengan para downline akan memberikan peningkatan yang berarti dalam
bisnis ini. Seseorang yang telah bergabung terlebih dahulu serta mengenalkan dan merekrut
orang lain untuk menjadi downlinenya dalam bisnis Multi Level Marketing tersebut.
Untuk meningkatkan frekuensi komunikasi dalam bisnis Multi Level Marketing maka
dilaksanakan beragam event misalnya seminar, training, launching produk dan gathering
group.
4.2 Saran
Tidak semua individu memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Oleh karena
itu, setiap orang yang tergabung dalam bisnis MLM diharuskan mengikuti pelatihan
(training) yang rutin diadakan. Hal ini selain membantu anggota agar semakin cakap
berbicara di depan umum, pelatihan ini juga berfungsi sebagai sarana untuk memudahkan
anggota dalam memahami istilah-istilah yang digunakan dalam MLM, juga untuk memahami
sistem dan mengetahui semua hal yang harus dilakukan dalam bisnis ini. Biasanya pelatihan
ini diadakan secara cuma-cuma, jadi anggota dalam bisnis ini pun bisa belajar sambil meraup
keuntungan.
Ada beberapa hal yang harus dilalui dalam hal berkomunikasi. Hal ini dinamakan
proses komunikasi. Proses komunikasi terdiri atas 6 tahap: 1). Pengirim mempunyai suatu ide
atau gagasan, 2.) Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan, 3). Pengirim menyampaikan
pesan, 4). Penerima menerima pesan, 5). Penerima menafsirkan pesan, 6). Penerima memberi
tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim pesan. Keenam proses ini pasti
dilakukan oleh para pelatih (trainer) dalam memotivasi anggotanya agar termotivasi untuk
cepat sukses. Dan bagi para anggota yang telah mengikuti pelatihan, pastinya akan
menerapkan konsep-konsep yang telah diberikan pada saat pelatihan. Hal ini bisa dilihat
ketika seorang anggota MLM sedang merekrut anggota baru untuk bergabung. Tetapi semua
tergantung kepada individu masing-masing. Ada individu yang memang kreatif, bahkan ia
bisa melakukan upaya melebihi apa yang telah disampaikan oleh pelatihnya.
Komunikasi dalam bisnis MLM dilakukan dengan menggabungkan dua cara, yaitu
komunikasi verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk
komunikasi yang lazim digunakan dalam dunia bisnis untuk menyampaikan pesan-pesan
bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis maupun lisan. Bentuk ini memiliki struktur yang
teratur dan terorganisasi dengan baik sehingga tujuan penyampaian pesan-pesan bisnis
tercapai dengan baik. Dalam bisnis MLM, persentase keterampilan berbicara 30%, menulis
9% , mendengar 45% dan membaca 16%. Jadi, bisnis ini secara tidak langsung mengajarkan
empat keterampilan berbahasa, walaupun dalam hal ini berbicara dan mendengarlah yang
menjadi pasangan yang paling baik diterapkan dalam bisnis MLM.
Berbeda dengan komunikasi verbal, komunikasi nonverbal merupakan bentuk
komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi bisnis. Berikut yang termasuk dengan
komunikasi nonverbal adalah 1). Bahasa isyarat, 2). Ekspresi wajah, 3). Sandi, 4). Simbol-
simbol, 5). Pakaian seragam, 6). Warna dan Intonasi suara. Jika keduanya benar-benar
diterapkan, maka bisnis ini akan berjalan dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA