Sudah jelas bahwa salah satu yang paling penting bagi para wirausahawan untuk
mendapatkan sukses di dalam bisnis adalah dengan berkomunikasi dan interaksi.
Jika tidak dapat berkomunikasi maka tidak mungkin bagi seorang wirausahawan
dapat memperoleh kesempatan berbisnis, baik untuk menciptakan ide-ide, gagasan,
maupun cara mengembangkan usahanya.
Dengan demikian, berkomunikasi itu mengandung proses pemberitahuan,
mendengarkan, dan memahami secara terus menerus dengan menggunakan
lambang-lambang tertentu. Berkomunikasi yang dianggap baik adalah
berkomunikasi yang berlangsung secara timbal balik dan terus menerus dapat
menciptakan saling pengertian semua pihak. Dengan demikian, komunikasi yang
berlangsung secara timbal balik, akan bermanfaat dalam setiap kesempatan
berwirausaha untuk mencapai tujuan.
Dalam usaha atau bisnis, komunikasi adalah proses penyampaian informasi
yang digunakan untuk membangun partnerships, sumber daya intelektual, untuk
mempromosikan satu gagasan: suatu produk, servis atau suatu organisasi dengan
sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi Bisnis
meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis
tersebut.
1. Komunikasi internal, yaitu termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan),
strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip
dasar yang terdapat di perusahaan, motivasi karyawan, serta gagasan-gagasan
dan lain-lain.
2. Komunikasi eksternal, yaitu termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan
pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dan
lain-lain. Semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan
suatu nilai bisnis (create business value).
Komunikasi bisnis juga merupakan proses pertukaran pesan atau informasi
untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem
organisasi. Dalam kegiatan komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya
sekedar informatif tetapi juga haruslah persuasif, agar pihak lain bersedia menerima
suatu paham atau keyakinan atau melakukan suatu perbuatan atau kegiatan.
Who (siapa) ?
What (apa) ?
Where (dimana) ?
Why (mengapa) ?
When (kapan) ?
How (bagaimana) ?
Dilihat dari sisi komunikator dan komunikan: Kecakapan, sikap komunikator dan
komunikan, pengetahuan komunikator dan komunikan, keadaan fisik komunikator
dan komunikan serta sistem sosial.
2. Teknik integrasi
Yang dimaksud dengan integrasi disini adalah kemampuan komunikator untuk
menyatukan diri secara komunikatif dengan komunikan.
f. Macam-macam Komunikasi
Komunikasi yang dipergunakan oleh seorang wirausaha ada tiga macam.
1. Komunikasi Tertulis
2. Komunikasi Lisan
3. Komunikasi Gambar
g. Proses Berkomunikasi
Proses komunikasi linear adalah proses perjalanan dari satu titik ke titik lain
secara lurus. Proses komunikasi linear merupakan penyampaian pesan oleh
seorang wirausaha (komunikator) kepada masyarakat konsumen (komunikan)
sebagai titik terminal. Komunikasi linear ini berlangsung dalam situasi
berkomunikasi tatap muka atau melalui alat media.
Proses komunikasi sirkular adalah proses terjadinya umpan balik (feed back).
Terjadinya umpan balik (feed back) adalah adanya arus pesan dari seorang
wirausaha (komunikator) mengalir kepada masyarakat konsumen (komunikan).
Adakalanya umpan balik itu mengalir dari masyarakat konsumen (komunikan)
kepada wirausaha (komunikator).”
h. Bentuk Komunikasi
Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam
dunia bisnis, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
1. Komunikasi verbal
Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk
komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan
(oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar,
mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling
mendasar dalam komunikasi bisnis.
Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang
terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan
bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan
intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi
nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal.
Pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki
rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami.
i. Tujuan Komunikasi Usaha atau Bisnis
1. Informing (menginformasikan)
Dalam hal ini memberikan informasi yang berkaitan dengan dunia bisnis bagi pihak
lain, misalnya seorang pemimpin perusahaan ingin mendapatkan pegawai atau
karyawan yang diharapkan, maka ia memasang iklan melalui media massa,
menggunakan websitus atau media sosial via internet. Tiap-tiap media memiliki
kelebihan dan kekurangan dilihat dari jangkauan dan biayanya, untuk itu harus
memilih media mana yang akan dipilih sesuai kebijakan perusahaan dan
kemampuan internal perusahaan tersebut.
2. Persuading (melakukan persuasi)
Melakukan atau memberikan persuasi kepada pihak lain agar yang disampaikan
dapat dipahami dengan baik dan benar, hal ini sering dilakukan terutama yang
berhubungan dengan penegasan konfirmasi pesanan pelanggan atau negoisasi, agar
masing-masing pihak mendapatkan manfaat secara tanpa ada yang dirugikan.
3. Collaborating (berkolaborasi)
Tujuan komunikasi bisnis yang ketiga ini adalah melakukan kolaborasi atau
kerja sama bisnis dengan orang lain. Dengan terciptanya jalinan komunikasi bisnis
tersebut kerja sama bisnis dapat dengan mudah dilakukan.
Pesatnya kemajuan teknologi komunikasi saat ini, tiap orang dapat
menggunakan berbagai media telekomunikasi seperti telpon, faksimile, internet, e-
mail, dan teleconference. Teknologi komunikasi tersebut amat penting untuk
mempererat kerja sama bisnis.
Selain itu, tujuan komunikasi bisnis dapat dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan
khusus:
1. Tujuan umum komunikasi bisnis yakni mendukung tujuan bisnis agar lebih
efektif dan efisien dalam rangka memperbaiki pengelolaan bisnis.
2. Tujuan khusus komunikasi bisnis yakni menciptakan interaksi atau hubungan
dalam perusahaan, hubungan antara perusahaan dengan konsumen, perusahaan
dengan lembaga pemerintah, sesama dunia usaha, serta dengan lingkungan
sehingga tercipta hubungan harmonis yang akan makin meningkatnya
pertumbuhan bisnis.
Daftar pustaka:
Purwanto Djoko, Komunikasi Bisnis, Jakarta: Erlangga, 2006.