Menurut Dees (2002) cara terbaik mengukur kesuksesan kewirausahaan sosial adalah
bukan dengan menghitung jumlah profit yang dihasilkan, melainkan pada tingkat
dimana mereka telah menghasilkan nilai-nilai sosial (social value). Para wirausaha
sosial bertindak sebagai agen perubahan dalam sektor sosial dengan:
Social entrepreneurship, menurut Muliadi Palesangi (2014) terdiri dari empat nilai
utama, yaitu:
1. Social Value, menciptakan manfaat sosial yang nyata bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar.
2. Civil Society, social entrepreneurship biasanya berasal dari inisiatif dan
partisipasi masyarakat dengan mengoptimalkan modal sosial yang ada di
masyarakat.
3. Innovation, social entrepreneurship memecahkan masalah sosial dengan cara-
cara inovatif.
4. Economic Activity, social entrepreneurship yang berhasil biasanya
menyeimbangkan antara aktivitas sosial dan aktivitas bisnis. Aktivitas bisnis
atau ekonomi dikembangkan untuk menjamin kemandirian dan keberlanjutan
misi sosial organisasi.