Anda di halaman 1dari 10

BAB VI

KOMPETENSI INTI DAN STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN

SOAL:

1. Diskusikan dengan teman anda bagaimana anda menerapkan strategi bersaing ala Michael
Porter ?

2. Untuk menghadapi persaingan yang semakin kompleks anda dapat menggunakan teori
“resource based strategy” dari Mahoney dan Pendian. Apa yan anda lakukan?

3. Jelaskan bagaimana strategi keberhasilan suatu perusahaan yang menggunakan konsep 7 s.

JAWABAN:

1. Ada 3 strategi dari Michael Porter:

 Cost leadership strategy : merupakan sejumlah kegiatan yang terintegrasi , yang di


rancang untuk menghasilkan produk dengan harga yang paling rendah secara relatif,
di bandingkan dengan pesaingnya, dengan kriteria produk yang dapat di terima oleh
pelanggannya..
Strategi keunggulan biaya ini sebaiknya dapat mencapai biaya yang paling rendah,
tanpa mengabaikan nilai yang diinginkan oleh pelanggannya.

 Diffrentiation strategy : merupakan sejumlah kegiatan terpadu yang di rancang untuk


memproduksi baran yang di rasakan oleh konsumen berbeda dalam hal tertentu yang
diinginkan oleh konsume.
Strategi ini menuntut perusahaan untuk tetap melakukan penyesuaian dengan
perubahan konsumen yang di tuju tanpa mengabaikan biaya yang sanggup di
bayarkan konsumen.

 Focus strategy/market niche focus, berujuan memperoleh keunggulan dalam biaya


atau difrensiasi pada segmen tertentu. Strategi fokus merupakan sejumlah kegiatan
yang terintregasi yang di rancang untuk memproduksi produk-produk yang melayani
kebutuhan dari sebuah segmen tertentu yang spesifik.
Keberhasilan strategi ini terletak pada kemampuan perusahaa dalam menemukan
keunikan segmen yang di tuju, yakni fokus pada biaya rendah.

2. Teori “Resource based strategy” mengutamakan perkembangan kapabilitas internal yang


unggul, yang tidak transparan, sukar di tiru atau di alihkan pesaing, dan memberi daya
saing jangka panjang yang melebihi tuntutan-tntutan masa kini di pasar dan keadaan yang
betul-betul mengalami resesi ekonomi. Dengan menggunakan resource base strategy,
maka dunia usaha Indonesia akan dan berusaha untuk menciptaka kapabilitas khusus dari
sumber daya internal perusahaa dan tidak lagi terlalu mengandalka strategi yang lain
seperti monopoli dan fasilitas pemerintah.

3. Konsep 7 S :

 Superior stakeolder statisfaction : memberi kepuasan yang istimewa kepada


stakeholder yaitu semua unsur yang terlibat dalam perusahaan tanpa terkecuali.
 Strategic Soothsaying : adalah strategi yang memfokuskan diri pada sasaran, artinya
perusahaan harus mencari posisi yang tepat bagi produk dan jasa-jasa yan di hasilkan
perusahaan.
 Positioning for Speed : adalah strategi dalam memposisikan perusahaan secara tepat
di pasar. Perusahaan harus segera mengkomunikasikan produk dan jasa-jasa ke pasar
agar segera di kenal konsumen.
 Positioning for Suprice : adalah membuat posisi yang mencengangkan melalui barang
dan jasa-jasa baru yang unik dan berbeda serta memberikan nilai tambah baru,
sehingga konsumen lebih menyukai barang dan jasa yang di ciptakan perusahaan.
 Shifting the role of the game : merubah pola-pola persaingan perusahaan yang di
mainkan sehingga pesaing terganggu ( disruption) dengan pola-pola baru yang
berbeda.
 Signaling strategic intent : adalah mengutamakan pada perasaan. Kedekatan dengan
para karyawan, relasi denga konsumen merupaka strategi yang ampuh dalam
meningkatka kinerja perusahaan.
 Simultanous and sequental strategic thrust : adalah mengembangkan kepercayaan
yang terus menerus melalui penciptaan barang dan jasa yang selalu memberikan
kepuasan pada konsumen.
BAB VII

ETIKA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

SOAL :

1. Diskusikan dengan teman anda mengapa anda perlu pelajari etika bisnis?

2. Jelaskan beberapa prinsip etika bisnis!

3. jelaskan bagaimana seorang wirausahawan mempertahankan standar etika?

4. Jelaskan apa-apa saja tanggung jawab perusahaan dalam menjalankan bisnisnya?

JAWABAN :

1. Etika bisnis sangat penting di perhatikan oleh para wirausahawan maupun perusahaan
manapun karena etika bisnis sangat berguna untuk mempertahankan loyalitas stakeholders
dalam membuat keputusan-keputusan perusahaan jika menghadapi persoalan karena
semua keputusan yang di ambil akan sangat mempengaruhi dan di pengaruhi oleh
stakeholders.

2. Prinsip etika bisnis :

 Kejujuran : yaitu penuh kepercayaan, jujur, sungguh-sungguh, terus terang.


 Integritas : memegang prinsip, tulus hati, berani dan penuh pendirian, sungguh-
sungguh, terus terang.
 Memelihara janji : selalu taat pada janji, penuh komitmen.
 Kesetiaan : hormat dan loyal pada keluarga, teman, karyawan, negara.
 Kewajaran dan keadilan : belaku adil, berbudi luhur, bersedia mengakui kesalahan,
komiten pada keadilan, toleran pada perbedaan.
 Suka membantu orag lain : saling membantu, baik hati, kebersamaan.
 Hormat kepada orang lain : hormati martabat manusia, hormati kebebasan hak untuk
menentukan nasib sendiri, bersopan santun, jangan suka merendahka orang.
 Kewarganegaraan yang bertanggungjawab : selalu menaati hukum/aturan, penuh
kesadaran sosial, hormati proses demokrasi.
 Mengejar keunggulan : baik dalam pertemuan personal maupun profesional, tekun,
dapat mempercayai, rajin dan penuh komitmen.
 Dapat di pertanggungjawabkan : memiliki tanggung jawab, menerima tanggung
jawab, konsekwen, bisa memberi contoh.

3. Cara-cara mempertahankan standar etika :


 Ciptakan kepercayaan perusahaan : nilai-nilai perusahaan akan berpengaruh pada
kepercayaan mayarakat terhadap perusahaan dan ini merupakan standar etika bagi
stakeholders.
 Kembangkan kode etik: kode etik merupakan standar tingkah laku dan prinsip etika
yang di harapkan perusahaan dari oara karyawan.
 Jalankan kode etik secara adil dan konsisten : bila terjadi pelanggaran maka harus ada
tindakan supaya kode etik benar-benar di jalankan.
 Lindung hak perorangan : melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip-prinsip
moral dan nlai-nilainya adalah jaminan untuk menghindari penyimpangan etika.
 Adakan pelatihan etika : sanggar-sanggar kerja adalah alat untuk meningkatkan
kesadaran karyawan.
 Lakukan audit etka secara periodik audit merupakan cara terbaik untuk mengevaluasi
efektivitas sistem etika karena hasil audit akan menjadi sinyal bagi para karyawan
tentang benar/tidaknya penerapa etika dala perusahaan.
 Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hanya aturan : agak sulit
untuk mengatur etika dan moral secara baik dan benar tapi itu bisa dilihat dari
penampilan, tingkah laku yang muncul dari tiap orang karena itu perlu ada standar
yang akan mejadi acuan etika dan moral.
 Hindari contoh etika yang tercela setiap saat, etika di awali dari atasan : pimpinan
harus menjadi teladan bagi bawaha.
 Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah : komuniaksi sangat penting
untuk menginformasi dan mengkonfirmsi sehingga aspirasi dari bawah sangat pentin
di perhatikan.
 Libatkan karyawa dalam mempertahankan standar etika : para karyawan di beri
kesenpatan untu memberi umpan balik tentang bagamana mempertahankan standar
etika.

4. Ada beberapa macam pertanggungjawaban perusahaa yaitu :

1) Tanggung jawab tehadap lingkungan : perusahaan harus ramah lingkungan.

2) Tanggung jawab terhadap karyawan dapat di lakukan dengan cara :

 Dengarka karyawan dan hormati mereka.


 Minta input pada karyawan.
 Berkan umpan balik yang positif maupun yang negatif.
 Ceritakan selalu pada mereka tentang kepercayaan.
 Biarkan mereka tahu apa sebenarnya yang mereka harapkan.
 Beri hadiah pada karyawan yang bekerja dengan baik.
 Percayakanlah mereka.

3) Tanggung jawab terhadap pelanggan : tanggung jawab sosial perusahaan termasuk


juga melindungi hak-hak pelanggan yaitu :

 Hak untuk mendapatkan produk yang sama.


 Hak untuk mendapatkan informasi tentang segala aspek produk.
 Hak untuk di dengar.
 Hak untuk memilih apa yang akan mereka beli.
BAB VIII

PEMBANGUNAN KEWIRAUSAHAAN

SOAL :

1. Diskusikan dengan teman anda bagaimana kondisi kewirausahaan di Indonesia ?

2. Diskusikan dengan teman anda jenis inovasi apa yang di butuhkan di daerah kita sekarang
ini ?
3. Jelaskan beberapa tantangan bila anda mau berwirasaha ?

JAWABAN :

1. Kondisi lingkungan ekonomi yang masih terpuruk sekarang ini mempengaruhi kondisi
wirausaha kita terutama dalam hal jmlah. Berapa jumlah yang ada tidak sukar
menghitungnya karena bisa di lihat dari jumlah pengusaha kecil, menengah dan besar
melalui sensus industri. Dari data yang ada memgatakan bahwa kita masih kekurangan
wiausahawan dalam bentuk kuantitas maupun kualitas untuk membangun negara ini
dengan baik dan kondisi ini merupakan tantangan bagi semua pihak.

2. 2 Inovasi yang di perluka yaitu :


 Kebijakan untuk memikirkan jumlah tenaga kerja yang berlebihan : mereka tidak
memiliki pendidikan, keterampilan terutama tidak memiliki kepercayaan diri,
kemampuan yang cukup baik sehingga individu maupu secara kelompok untuk
membantu diri sendiri.
 Inovasi sosial yang di butuhkan yang lebih radikal yaitu : mengorganisasikan
penghapusan secara sistimatik kebiajakn sosial yan sudah ketinggalan zaman dan
lembaga-lembaga pelayanan masyarakat yang sudah usang.

3. Tantangan yang di hadapi yaitu :

 Tantangan persaingan global.


 Tantangan perumbuhan penduduk.
 Tantangan pengangguran.
 Tantangan tanggungjawab sosial.
 Tantangan keanekaragaman ketenagakerjaan.
 Tantangan etika.
 Tantangan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
 Tantangan gaya hidup serta kecenderungan.
BAB IX

KEWIRAUSAHAAN DI MASA DEPAN

SOAL :

1. Diksusikan dengan teman anda bagaimana mengelola usaha dengan baik.

2. Jelaskan apa saja yang di perlukan untu memelihara spirit wirausaha.

3. jelaskan perbedaan dari bentuk-bentuk pemilikan usaha agar anda tidak salah memilih
bentuk usaha yang tepat!

JAWABAN :

1. Cara mengelola usaha dengan baik :

1) Pengelolaan usaha.

Setelah ide untuk memulai usaha muncul dan punya peluang yang baik maka yang
harus segera di lakukan adalah :

a) Menyusun perencanaan usaha : beruna sebagai

 Pedoman untuk mencapai eberhasilan manajemen usaha.


 Alat untuk mengajukan kebutuhan modal yang bersumber dari luar.

b) Mengelola keuangan : ada tiga aspek penting mengelola keuangan yaitu :

 Sumber dana.
 Rencana dan penggunaan dana.
 Pengawasan keuangan.

2) Teknik dan strategi pemasaran

Setelah perencanaan tersusun dengan baik maka selanjutnya adalah bagaimana


memasarkan barang/jasa dengan memperhatikan beberapa hal penting :

 Merencanakan pemasaran.
 Menyusun srategi pemasaran.
 Kiat pemasaran bagi usaha baru.

3) Teknik pengembangan usaha

Wirausahawan yang ingin mengembangkan usahanya dapat di lakukan dengan cara :

 Perluasan skala ekonomi: dengan cara menambah skala produksi, tenaga kerja,
teknologi, sistem distribusi dan tempat usaha.
 Perluasan cakupan usaha : dengan cara menambah jenis usaha baru, produk
dan jasa baru yang berbeda dengan yang sekarang di produksi tapi dengan
teknologi berbeda.

4) Manajemen dan strategi kewirausahaan.

Manajemen kewirausahaan memfokuskan pada empat kompetensi :

 Fokuskan pada pasar bukan pada teknologi.


 Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiatai perusahaan.
 Susun tim manajemen bukan menonjolkan perorangan.
 Beri peran tertentu khusus bagi wirausaha penemu.

5) Memelihara spirit usaha.

Setiap wirausaha selalu menginginkan memperoleh keuntungan dalam berusaha


sehingga untuk mendorong perilaku kreatif mereka dalam berusaha dapat di lakukan
dengan beberapa cara :

 Mendidik wirausaha tentang memberikan pelayanan yang baik dengan


menyediakan kebutuhan serta keinginan spesifik dari pelanggan.
 Mendidik wirausahawan tentang nilai-nilai perbaikan produk dan
pemasarannya, proses distribusi, perbaikan teknik produksinya agar mampu
bersaing.
 Menciptakan iklim kerja yang positif yang mendorong terciptnya ide-ide baru
agar wirausahawan menjadi lebih kreatif, lebih bertanggungjawab dalam
pemasaran, teknologi dan keuangan.

2) Yang di perluka untuk memelihara spirit wirausaha :

 Inovator mendasarkan inovasinya pada pengetahuan ilmiah dan teknologi.


 Inovasinya harus di dasarkan pada perhitungan yang matang dan cermat.
 Inovator harus sudah siap memobilisasikan seluruh sumber-sumber yang ada.
 Inovator harus bekerja keras dengan gaya kepemimpinannya.

3) Ada 3 bentuk dasar organisasi perusahaan yaitu :

 Pemilikan tunggal ( Firma ) : merupakan bentuk organisasi bisnis kecil yang paling
umum. Perusahaan dimiliki dan di jalankan oleh satu orang yang menjadi pemilik
tunggal dan hanya memerlukan ijin atau mendaftar. Kalau wirausaha ini berhasil bisa
kembangkan usahanya menjadi kongsi atau perseroan.
 Kongsi : bentuk ini merupakan asosiasi dari dua orang atau lebih yang bertindak
sebagai pemilik bersama yang membuat perjanjian dengan menetapkan sumbangan
dari masing-masing rekan untuk keperluan bisnis dan peran dari setiap partner dalam
menjalankan bisnisnya.
 Perseroan : bentuk ini paling rumit karena merupakan badan hukum tapi mempunyai
identitas yang terpisah dari para pemiliknya. Perseroan di bentuk dengan kekuasaan
dari sebuah badan pemerintah, harus menurut hukum dagang dan peraturan
pemerintah pusat maupun daerah.
KEWIRAUSAHAAN

NAMA : SISMA PINTO MARTINS


NIM : 1603010111
DOSEN PA : DR. WILLIAM DJANI, M.Si

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2019

Anda mungkin juga menyukai