Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN HASIL ANALISIS SOSIAL

SURVEY RUMAH TANGGA DESA BANYUAWET KABUPATEN LAMONGAN


(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah teori dan praktek pemberdayaan masyarakat)

Dosen Pengampu :
Sjafiatul Mardliyah, S.Sos.,M.A.

Disusun oleh :
Jannatun Ni’mah 19010034014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan keberkahan rahmatnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan analisis sosial “ SURVEI RUMAH TANGGA DESA
BANYUAWET KABUPATEN LAMONGAN ”.

Laporan penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi tugas mata kuliah teori dan praktek
pemberdayaan masyarkat yang merupakan mata kuliah bagi mahasiswa program studi
Pendidikan Luar Sekolah Fakultas ilmu pendidikan Universitas Negeri Surabaya penelitian
ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan sebagai bekal pengalaman calon lulusan
Pendidikan Luar Sekolah di masa depan .

Tidak lupa saya sampaikan terimakasih kepada mereka terutama masyarakat desa banyuawet
yang telah mendukung dan membantu menyelesaikan laporan ini .

Laporan ini tentunya jauh dari kata sempurna, karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak, agar laporan ini menjadi karya tulisan yang berguna dan bermanfaat
bagi kita semua.

Sidoarjo, 25 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1
TEMUAN DATA
1.1 Narasi keluarga
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Kajian Teori
2.2 Hasil dan Pembahasan
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
TEMUAN DATA
Dalam temuan data ini kami mewawancarai setiap anggota dari 20 kartu keluarga yang
bertempat di dusun Banyuawet, kampung Soko, kecamatan Tikung, Kabupaten Lamongan.
1.1 Narasi Keluarga
1. Keluarga bapak Hadi
anggota keluarga pak hadi berjumlah 5 orang terdiri dari pak hadi sebagai
kepala keluarga kini berusia 60 tahun berpendidikan terakhir SMP kini ia bekerja
sebagai petani mengurus 2 sawah miliknya sendiri, dirumah ia tinggal bersama
istrinya yaitu ibu Masni yang berusia 52 tahun berpendidikan terakhir SMA ibu Masni
kini bekerja sebagai ibu rumah tangga dan kadang membantu pak hadi mengurus
sawah, pasangan pak Hadi dan bu Masni memiliki satu anak yaitu Gladi yang berusia
32 tahun berpendidikan terakhir SMA dan bekerja sebagai karyawan indomart dan
mendirikan toko agen jajan dan frozenfood ia , sedangkan Atin menantu pak Hadi
berusia 28 tahun berpendidikan terakhir SMA bekerja sebagi ibu rumah tangga dan
menjaga toko dan yang terakhir cucunya yang bernama Alfin berusia 5 tahun .
keluarga pak hadi tinggal dirumahnya sendiri yang dibangun tahun 2014
berukurab 11 X 22 meter dengan kontruksi dan sarana dasar yang cukup layak untuk
ditinggali, rumah ini belum melakukan renovasi sejak tahun awal dibangunnya rumah.
Menurut penjelasan menantunya uangnya lebih baik di gunakan untuk berobat pak
hadi yang menderita penyakit paru-paru dan membayar BPJS setiap bulannya .
karna pak hadi bekerka sebagai petani maka pendapatannya didapat per panen
yaitu per tiga bulan, sedangkan pendapatan perbulan didapat dari gaji anaknya sebesar
4.000.000 dari pendapatan toko milik anaknya sebessar 1.000.000 total pendapatan
sebesar 5.000.000 dipotong dengan total pengeluaran sebesar 1.710.000 dan untuk
sisa gajinya mbak Atin menantu pak hadi menuturkan bahwa sisanya dipakai untuk
berobat bapak setiap bulannya dan membeli obat .

KELUARGA PAK HADI

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA
2. Keluarga bapak Samat
Kelurga pak samat beranggotakan 4 orang, yang terdiri dari pak samat berusia
60 tahun bekerja sebagai petani dan beliau tidak pernah sekolah hanya SD namun tidk
tamat, istrinya telah meninggal terkena sepsis, anaknya agus tianjana berusia 30 tahun
berpendidikan terakhir SMA dan sekarang bekerja sebagai peternak ayam dan
membantu pak samat mengurus sawah, menantunya mar’atus sholihah berusia 25
tahun berpendidikan terakhir SMA setelah menikah ia menjadi ibu rumah tangga,
cucunya ahmad Tian berusia 4 tahun yang kini sedang bersekolah paud
Keluarga pak samat tinggal dirumah miliknya sendiri yang dibangun tahun
2010 berukuran 7,5 X 14 meter semua kontruksi dan sarana dasar rumah pak samat
cukup layak .
Pennghasilan pak samat sebagai petani adalah pertiga bulan sekali menurut
pak samat saat wawancara, pendapatan petani tidak bisa diperkirakan terkadang
ketika gagal panen uang habis digunakan membeli obat tumbuhan sehingga tidak
balik modal bibit. Sedangkan anaknya Agus mempunyai pendapatan 4.000.000
perbulan dari hasil ternak ayam . dari pendapatan tersebut total pengeluaran perbulan
keluarga pak samat sebesar 1.643.000 . sisanya digunakan untuk membeli pakan dan
obat kebutuhan peternakan, jelas Agus saat diwawancara.

KELUARGA BAPAK SAMAT

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

3. Keluarga bapak Sakim


Anggota keluarga pak sakim berjumlah 4 orang terdiri dari suami istri dan 2
anak laki-lakinya, pak sakim berusia 52 tahun berpendidikan terakhir SMP kini
bekerja mengurus kebun tebu, istrinya Naseh bekerja berusia 40 tahun berpendidikan
terakhir SMA, bekerja sebagai ibu rumah tangga, anaknya yang pertama Risky Fajar
berusia 20 dan tidak bekerja, risky akan menjalani test untuk masuk kepolisian. Anak
keduanya ahmad hazril berusia 2 tahun .
Mereka tinggal dirumah miliknya sendiri yang dibangun tahun 2001
berukuran 10 X 15 meter dengan kontruksi dan sarana rumah yang cukup layak.
Pendapatan pak sakim perbulan yaitru sebesar 2.500.000 dan pengeluaran total
perbulan 1.480.000 sedangkan sisanya menurut naseh istrinya pak sakim, sisanya
akan mereka tabung untuk biaya sekolah risky dan hazril .

KELUARGA BAPAK SAKIM

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BE;ANJA SOSIAL & LAINNYA

4. Keluarga bapak Agung supriyono


` Anggota keluarga pak agung berjumlah 2 orang yaitu suami dan istri, pak
agung supriyono berusia 50 tahun berpendidikan terakhir S1 sendratasik dan bekerja
sebagai dalang wayang dan adicara ketika ada pernikahan-pernikahan. Selain itu
ketika tidak ada panggilan sebagai dalang pak agung berjualan nasi goreng. Istrinya
kusi’ah berusia 49 tahun berpendidikan terakhir STM dan bekerja sebagai penjual
beras dan jamu keliling .
Mereka tinggal dirumah miliknya sendiri yang dibangun tahun 2015
berukuran 6 X 15 meter dengan kontruksi dan sarana rumah yang sangat layak,
namun rumahnya tidak gudang ataupun lumbung . pendapatan pak agung setiap
bulannya sebesar 1.500.000 serta penghasilan istri sebesar 2.000.000, total pendapatan
keluarga pak agung adalah sebesar 3.500.000 sedangkan total pengeluaran setiap
bulannya adalah 1.295.000 sisa dari uang tersebbut mereka tabung untuk membayar
sewa toko setiap tahunn
KELUARGA BAPAK AGUNG SUPRIYONO

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

5. Keluarga bapak Kusno


Keluarga pak kusno berjumlah 4 orang terdiri dari suami, istri, ibu mertua, dan
anak. Pak kusno berusia 53 tahun berpendidikan terakhir SMP yang saat ini bekerja
sebagai kuli bangunan, istrinya bernama Erni berusia 50 tahun berpendidikan terakhir
SMP dan bekerja sebagai penjahit, Lani ibunya berusia 62 tahun tidak pernah
bersekolah bekerja sebagai petani, dinda anaknya berusia 16 tahun kini sedang
menjalani masa SMA
Mereka tinggal dirumah mereka sendiri yang dibangun tahun 2012 berukuran
8 X 15 meter dengan kontruksi fondasi dan dinding yang kurang layak sedangan
sarana lainnya cukup layak. Pendapatan perbulan pak kusno sebesar 3.500.000 serta
istrinya 700.000, total pendapatan keluarga pak kusno adalah sebasar 4.200.000
sedangkan total pengeluaran setiap bulannya sebesar 1.860.000 sisanya mereka
tabung untuk rencana renovasi rumah dan biaya dadakan misalnya membayar sepen
jika ada hajatan .
KELUARGA BAPAK KUSNO

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

6. Keluarga bapak Muslimin


Keluarga pak muslimin beranggotakan 4 orang terdiri dari pak muslimin
berusia 60 tahun berpendidikan terakhir SD bekerja sebagai petani, bu rupi’ah istrinya
berusia 59 tahun berpendidikan terakhir SMP bekerja sebagai petani membantu pak
muslimin, budi menantunya berusia 29 tahun berpendidikan terakhir SMA bekerja
sebagai buruh pabrik, Eka anaknya berusia 27 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga
.
Keluarga pak muslimin tinggal di rumah mereka sendiri yang di bangun tahun
2014 berukuran 25 X 30 dengan kontruksi dan sarana dasar yang cukup layak .
Pendapatan pak muslimin perbulan sebesar 1.500.000, menantunya budi setiap
bulannya mendapat gaji sebesar 4000.000 , total pendapatan keluarga pak muslimin
sebesar 5.500.000 serta total pengeluaran sebesar 1.370.000 perbulan . sisa dari
pendapatan tersebut hanya ditabung dan dipakai ketika ingin jalan-jalan dan membeli
sesuatu, jelas eka anaknya .
KELUARGA BAPAK MUSLIMIN

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

7. Keluarga bapak Turi


Keluarga bapak turi terdiri dari 6 anggota keluarga , pak turi sebagai kepala
keluarga berusia 55 tahun berpendidikan terakhir SMA bekerja sebagai juragan sapi,
bu aseh istrinya berusia 53 tahun berpendidikan terakhir SMP bekerja sebagai petani,
Sakem menantunya berusia 35 tahun berpendidikan terakhir SMA bekerja sebagai
pedagang daging sapi sekaligus peternak bebek . Munjilah anaknya berusia 30 tahun
bekerja sebagai ibu rumah tangga, hafidz cucu pertama pak turi berusia 8 tahun kini
bersekolah SD, sedangkan khanza cucu kedua nya berusia 5 tahun kini bersekolah TK
B.
Mereka tinggal dirumah sendiri yang di bangun tahun 2010 berukuran 12 X 30
meter dengan kontruksi dan sarana dasar yang cukup layak . penghasilan pak turi
tidak menentu, beliau menuturkan jika satu bulan hanya terjual satu sapi uang yang
didapat sekitar 9.000.000 , sakem menantunya berpenghasilan kurang lebih 8.000.000
perbulan . total pendapatan keluarga pak turi sebesar 17.000.000, sedangkan total
pengeluaran perbulan mereka sebesar 2.315.000, sisa dari pendapatan tersebut
menurut munjilah saat wawancara uang tersebut mereka simpan dan mereka belikan
pakan bebek dan membayar orang untuk mengerjakan sawah ketika bu aseh sedang
malas kesawah.
KELUARGA BAPAK TURI

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

8. Keluarga bapak Uwar


Keluarga pak uwar beranggotakan 3 orang , terdiri dari pak uwar berusia 58
tahun berpendidikan terakhir SMP bekerja sebagai pedagang nasi goreng dan peternak
ayam, anaknya bernama Supriyadi berusia 27 tahun berpendidikan S1 bekerja sebagai
guru agama di pondok pesantren muhammadiyan 13 tikung. Menantunya bernama
Yiyin berpendidikan terakhir S1 bekerja sebagai apoteker .
Mereka tinggal di rumah milik sendiri yang dibangun tahun 2000 berukuran 7
X 10 meter dengan kontruksi dan sarana dasar cukup layak. Penghasilan pak uwar
perbulan sebesar 1.500.000, anaknya berpengasilan 3.000.000 perbulan dan
menantunya berpengasilah 2.000.000 perbulan . total penghasilan keluarga pak uwar
adalah 6.500.000 sedangkan pengerluaran perbulan adalah sebesar 1.060.000 , sisa
uang dari pendapatan mereka menurut supriyadi digunakan untuk meronovasi
kandang ayam menjadi rumah secara bertahap .
KELUARGA BAPAK UWAR

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

9. Keluarga bapak Kasbola


Keluarga pak kasbola berjumlah 3 orang terdiri dari pak kasbola sebagai
kepala keluarga berusia 50 tahun berpendidikan terakhir S1 bekerja sebagai jaksa di
kantor kejaksaan lamongan, istrinya bernama nari berusia 49 tahun berpendidikan
terakhir SMA bekerja sebagai ibu rumah tangga, Anis anak pak kasbola berusia 13
tahun masih sekolah SMP.
Mereka tinggal dirumahnya sendiri yang dibangun sekitar tahun 2010
berukuran 15 X 20 meter dengan kondisi yang cukup layak . penghasilan pak kasbola
perbulan sebesar 15.000.000 sedangkan pengeluaran nya sebesar 1.540.000 . sisanya
ditabung untuk membeli sawah dan nanti sawah tersebut akan di sewakan pada tebuan
yang rata-rata diambil oleh pabrik gula .

KELUARGA BAPAK KASBOLA

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA
10. Keluarga bapak Rait
Keluarga bapak rait berjumlah 3 orang terdiri dari bapak rait berusia 40 tahun
berpendidikan terakhir SD dan bekerja sebagai petani, Sariyani (istrinya) berusia 38
tahun berpendidikan terakhir SD bekerja sebagai ibu rumah tangga, Riyan (anaknya)
berusia 17 tahun berpendidikan SMK
Mereka tinggal dirumah milik sendiri yang dibangun tahun 2000 berukuran
10 X 15 meter dengan kondisi yang cukup layak untuk ditinggali . penghasilan pa
krait perbulan sebesar 2.500.000 sedangkan pengeluaran perbulan 1.430.000, sisa
uang penghasilan disimpan oleh bu sariyani untuk membayar sepen jika sewaktu-
waktu tidak memiliki uang .

KELUARGA BAPAK RAIT

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

11. Keluarga bapak Gisan


Keluarga bapaka gisan beranggotakan 3 orang terdiri dari bapak gisan sebagai
kepala keluarga berusia 45 tahun berpendidikan terakhir SMP bekerja sebagai penjual
nasi goreng, Pani ( istri ) berusia 40 tahun bekerja sebagai ibu rumah tangga, Arip
(anak) berusia 23 tahun berpendidikan terakhir SMA bekerja membantu bapak gisan
semenjak megalami kecelakaan kerja saat merantai di Kalimantan .
Mereka tinggal dirumah miliknya sendiri yang dibangun tahun 2000
berukuran 6 X 10 meter dengan kondisi dan sarana yang kurang layak . penghasilan
pak gisan perbulan sebesar 2.500.000 sedangkan pengeluran perbulan keluarga pak
gisan sebesar 1.180.000, menurut pak gisan sisa dari pendapatan mereka digunakan
untuk melunasi hutang secara bertahap.
KELUARGA BAPAK GISAN

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

12. Keluarga bapak Maliki


Keluarga bapak maliki beranggotakan 4 orang , terdiri dari pak maliki berusia
32 tahun berpendidikan terakhir SMP bekerja sebagai pedagang daging sapi, indah
(istri) berusia 29 tahun berpendidikan terakhir SMP bekerja sebagai ibu rumah tangga,
fadhil anak pertama berusia 8 tahun bersekolah SD dan Nauvalyn anak kedua yang
berusia 9 bulan .
Mereka tinggal dirumah sendiri yang dibangun sejak 2012 berukuran 7 X 15
meter dengan kontruksi dan sarana dasar yang cukup layak untuk di tempati.
Penghasilan pak maliki perbulan sebesar 6.000.000 sedangkan untuk pengeluarannya
perbulan sebesar 1.042.000. sisanya untuk membayar cicilan dan ditabung.

KELUARGA BAPAK MALIKI

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA
13. Keluarga bapak agus supriyanto
Keluarga bapak agus beranggotakan 3 orang terdiri dari pak agus berusia 28
tahun pendidikan terakhir SD bekerja sebagai jagal sapi, khayatin (istri ) berusia 26
tahun berpendidikan terakhir SD bekerja sebagai ibu rumah tangga, Ade anaknya
berusia 8 tahun sedang bersekolah SD
Mereka tinggal dirumah sendiri yang dibangun taun 2015 berukuran 15 X 25
meter dengan kontruksi dan sarana yang cukup layak . penghasilan pak agus perbulan
sebesar 4.500.000 sedangkan rata-rata pengeluaran sebesar 630.000 . sisa uang
lainnya menurut khayatin saat wawancara digunakan untuk membayar cicilan pick up
untuk mengangkut sapi.

KELUARGA BAPAK AGUS SUPRIYANTO

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

14. Keluarga bapak kasiman


Keluarga bapak kasiman terdiri dari 2 orang yaitu bapak kasiman dan ibu
mukti istri pak kasiman, pak kasiman berusia 52 tahun tidak tamat SD bekerja sebagai
petani dan serabutan di pasar sapi, ibu mukti berusia 55 tahun tidak permah
bersekolah bekerja sebagai ibu rumah tangga .
Mereka tinggal dirumahnya sendiri yang dibangun tahun 2019 berukuran 7 X
20 meter . peghasilan bapak kasiman perbulan sebesar 1.500.000 sedangkan
pengeluaran perbulan sebesar 480.000 . sisanya mereka tabung untuk modal rencana
membuat toko .
KELUARGA BAPAK KASIMAN

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

15. Keluarga bapak Kadi


Keluarga pak kakdi beranggotakan 3 orang terdiri atas bapak kadi berusia 54
tahun berpendibikan terakhir SD bekerja sebagai petani, Atun (istri) berusia 50 tahun
berpendidikan terakhir SMP bekerja sebagai ibu rumah tangga, suhartono anaknya
berusia 26 tahun berpendidikan terakhir SMA bekerja sebagai buruh pabrik .
Mereka tinggal dirumah milikya sendiri yang dibangun tahun 2017 berukuran
8 X 10 dengan bangunan dan sarana yang cukup layak untuk ditempati. Penghasilan
pak kadi sebesar 500.000 perbulan serta anaknya 2.500.000 perbulan, total
penghasilan keluarga pak kakdi sebesar 3.000.000 dengan pengeluaran sebesar
360.000 perbulan .

KELUARGA BAPAK KADI

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA
16. Keluarga bapak Keman
Keluarga pak keman beranggotakan 3 orang, terdiri dari pak keman berusia 52
tahun berpendidikan terakhir SD bekerja sebagai pedagang nasi goreng, Tini (istri)
berusia 50 tahun berpendidika terakhir SD bekerja sebagai ibu petani, soviatin anak
pak keman berusia 18 taun sedang berkuliah di keperawatan.
Mereka tinggal dirumah miliknya sendiri yang dibangun tahun 2000
berukuran 8 X 20 meter dengan kontruksi dan sarana dasar yang cukup layak.
penghasilan pak keman perbulan yaitu sebesar 6.000.000 dan pengeluaran keluarga
pak keman sebesar 5.309.000 perbulan , sisanya ia gunakan untuk membayar cicillan
bank .

KELUARGA BAPAK KEMAN

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

17. Keluarga bapak Kadi


Keluarga kadi beranggotakan tediri dari suami dan istri, pak kadi berusia 60
tahun berpendidikan terakhir SD bekerja sebagai petani , Sukani (istri) berusia 58
tahun berusia 58 tahun berpendidikan terakhir SD bekerja sebagai ibu rumah tangga.
kedua anaknya telah berumah tangga sendiri dan merantau di Surabaya.
Mereka tinggal dirumah milik sendiri yang dibangun tahun 2010 berukuran 10
X 15 meter dengan kontruksi dan sarana yang cukup layak . penghasilan pak kadi
sebesar 1.500.000 perbulan dan pengeluaran sebesar 370.000, sisanya ia gunakan
untuk membeli bibit dan obat untuk sawahnya .
KELUARGA BAPAK KADI

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

18. Keluarga bapak Sukrim


Keluarga pak sukrim terdiri dari pak sukrim dan anak laki-lakinya saja , pak
sukrim berusia 52 tahun berpendidikan terakhir SMP bekerja sebagai petani
disawahnya sendiri dan petani garapan di sawah orang lain, irfan anaknya berusia 24
tahun berpendidikan terakhir S1 bekerja sebagai buruh pabrik plastik.
Mereka tinggal dirumah mereka sendiri yang dibangun tahun 2015 berukuran
10 X 15 meter dengan kontruksi dan sarana yang cukup layak. Penghasilan pak
sukrim sebesar 1.500.000 perbulan, anakya berpenghasilan 3.500.000 perbulan.
Sedangkan pengeluarannya sebesar 730.000 perbulan Sisanya menurut irfan akan
ditabung untuk membeli motor baru agar tidak terhindar dari riba ia tidak mau kredit .

KELUARGA BAPAK SUKRIM

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

19. Keluarga bapak Madiono


Keluarga pak madiono beranggotakan 4 orang terdiri dari suami, istri, dan
kedua anak mereka, pak madiono berusia 35 tahun berpendidikan terakhir SMA
bekerja sebagai pedagang nasi goreng di wonoayu sidoarjo, Parni (istri) berusia 30
tahun berpendidikan terakhir SMA bekerja sebagai ibu rumah tangga . Farid anakanya
yang pertama berusia 13 tahun kin bersekolah SMP , dan ismi anak keduanya berusia
3 tahun bersekolah paud .
Rumah yang ditempati keluarga pak madiono adalah miliknya sendiri yang
dibangun tahun 2009 berukuran 7 X 10 dengan kontruksi dan sarana yang cukup
layak, penghasilan pak madiono sebesar 6.000.000 sedangkan pengeluarannya
sebesar 4.410.000 belum terhitung tanggungan hutang cicilan di bank .

KELUARGA BAPAK MADIONO

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA

20. Keluarga ibu Minah


Keluarga bu minah beranggotakan 3 orang, terdiri dari bu minah sebagai
kepala keluarga berusia 50 tahun berpendidikan terakhir SMA bekerja sebagai juragan
seleb beras dan mendirikan toko klontong di rumahnya, agezy (anak pertama) berusia
22 tahun kini bekerja di universitas airlangga setelah baru saja lulus di fakultas
kedokteran hewan . anak keduanya bernama brayn berusia 12 tahun kini bersekolah
SD
Mereka tinggal di rumah milik sendiri yang dibangun tahun 2007 berukuran
11 X 20 meter dengan kontruksi dan sarana yang cukup layak. Penghasilan bu minah
sebesar 2.800.000 dengan pengeluaran sebesar 1.307.000 perbulan . sisanya bu minah
gunakan untuk tabungan sekolah brayn di masa depan .
KELUARGA IBU MINAH

BELANJA PANGAN BELANJA ENERGI BELANJA PENDIDIKAN


BELANJA KESEHATAN BELANJA SOSIAL & LAINNYA
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Kajian Teori


Masyarakat Desa
Masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah yang sama,
relative independen dengan orang-orang di luar wilayah itu, dan memiliki budaya yang
relative sama. Selain itu ahli lain mendefinisikan masyarakat adalah orang-oranf yang
berinteraksi dalam sebuah wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama ( john J,
macionis, 1997 )

Paul H. Landis seorang sarjana sosiologi perdesaan dari Amerika Serikat,


mengemukakan definisi tentang desa dengan cara membuat tiga pemilahan berdasarkan
pada tujuan analisis. Untuk tujuan analisis statistik, desa didefinisikan sebagai suatu
lingkungan yang penduduknya kurang dari 2500 orang. Untuk tujuan analisa sosial
psikologi, desa didefinisikan sebagai suatu lingkungan yang penduduknya memiliki
hubungan yang akrab dan serba informal di antara sesama warganya. Sedangkan untuk
tujuan analisa ekonomi desa di definisikan sebagai suatu lingkungan yang penduduknya
tergantung kepada pertanian.

Dengan begitu masyarakat desa dapat diartikan sebagai masyarakat yang memiliki
hubungan yang mendalam serta erat dan sistem kehidupan masyarahat desa umumnya
berkelompok dengan dasar kekeluargaan. Sebagian besar warga masyarakat hidup dari
pertanian. Masyarakat desa tergolong homogen, contohnya dalam hal mata pencaharian,
agama, adat-istiadat dan lain-lain, masyarakat pedesaan identik dengan istilah gotong
royong yang merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan kepentingan mereka.

Sosial Ekonomi Masyarakat Desa


Sosial ekonomi menurut Soerjono Soekanto (2007:89) adalah posisi seseorang dalam
masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak-
hak serta kewajibannya dalam berhubungan dengan sumber daya. Menurut Soekanto
(2001:237) menyatakan bahwa komponen pokok kedudukan sosial ekonomi meliputi ukuran
kekayaan, ukuran kekuasaan, ukuran kehormatan, ukuran ilmu pengetahuan.
Menurut Baswir (1997) perubahan struktur ekonomi Indonesia memunculkan
kesenjangan antara sektor pertanian (desa) dan sektor industri (kota) . Menurut perspektif
model Lewis, sektor pertanian dan perdesaan adalah faktor yang vital dalam proses
transformasi perekonomian suatu bangsa. Sektor pertanian/perdesaan akan memainkan
peran sebagai tulang punggung proses transformasi perekonomian melalui penyediaan
berbagai macam surplus yang dibutuhkan untuk pembangunan sektor industri di kawasan
perkotaan .

Perubahan Sosial Masyarakat Desa


Modernisasi merupakan suatu wujud atau bentuk peralihan dari kondisi atau keadaan
yang kurang berkembang atau maju ke arah yang lebih unggul, maju, dan mengalami
peningkatan dalam berbagai bidang atau aspek pada kehidupan masyarakat. modernisasi
adalah suatu runtunan perubahan suatu kebiasaan masyarakat dari tradisional ke arah
yang lebih maju dalam berbagai aspek kehidupan (Abdulsyani, 2015)
Modernisasi merupakan salah satu faktor berubahnya perubahan sosial di masyarakat.
Modernisasi berpengaruh penting atas perubahan sosial masyarakat baik itu di pedesaan
maupun di perkotaan. Eksistensi modernisasi di tengah-tengah kehidupan masyarakat
membawa perubahan yang signifikan dalam segala sendi bidang kehidupan masyarakat.
Perubahan sosial sering dikaitkan dengan dengan beberapa kata lain seperti
industrialisasi, modernisasi, dan pembangunan (Rosana, 2015: 75). (Jefta, 2015)
membagi tipe perubahan sosial ke dalam tiga kategori, yakni a) immanent change, yakni
wujud peralihan atau perubahan sosial yang berasal dari dalam sistem itu sendiri atau
tanpa ada pengaruh dari luar; b) selective contact change, yakni spontanitas atau secara
tidak sadar membawa pandangan baru baik dalam bentuk gagasan atau ide-ide baru
kepada anggota-anggota dari suatu sistem sosial; c) directed contact change, yaitu adanya
pandangan baru (ide-ide atau pendapat baru) yang dibawa secara sengaja oleh outsider.

2.2 Hasil dan Pembahasan


Pembahasan dalam survey kali ini mencakup dua analisis kondisi masyarakat yaitu
1) Menganalisis kondisi ekonomi masyarakat desa banyuawet.
2) Menganalisis berbagai perubahan sosial terhadap masyarakat desa Banyuawet.
Berikut ini penjelasan tiap analisis di atas :
kondisi ekonomi masyarakat desa banyuawet
Setiap masyarakat memiliki kondisi ekomoni yang berbeda, kondisi ekonomi
mayarakat desa Banyuawet masih mendominan sebagai petani dimana pertanian
menjadi mata pencaharian yang paling utama bagi masyarakat desa Banyuawet .
kebanayakan mata pencaharian masyarakat desa banyuawet adalah sebagai petani dan
buruh tani di persawahan atau di tebuan milik perusahan-perusahan swasta.
Di sawah masyarakat menghasilkan makanan pokok seperti padi, jagung,
kedelai, kacang tanah, ubi jalar, dan jagung, dan komoditas unggulan yaitu tomat dan
cabai. Masyarakat memperoleh pendapatannya dari mengolah sawah untuk
memproduksi hasil pertanian.
Para petani biasa menjadi buruh tani di sawah orang lain hal itu biasanya
dilakukan oleh keluarga yang hanya memiliki satu sawah, mereka harus merawat
sawah orang lain yang memiliki banyak sawah untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya .
Meski di dominan oleh pertanian , masyarakat desa banyuawet memiliki
sumber perekonomian yang cukup beragam seperti beternak ayam dan menjual telur-
telur ayam pada supplier, menjadi kuli bangunan, buruh pabrik, merantau ke luar kota
untuk berjualan tahu tek dan nasi goreng, uniknya semua masyarakat yang merantau
untuk berjualan nasi goreng mempunyai hubungan keluarga. Selain itu ada sebagian
dari mereka yang tetap mengurus sawah walaupun mempunyai pengahasilan tetap
perbulan, masyarakat rantauan biasanya menyewakan sawahnya per musim/ pertahun
untuk dirawat oleh orang lain .
perubahan sosial terhadap masyarakat desa Banyuawet
Perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat desa banyauwet sangat cepat,
Pola pikir menajdi salah satu penyebabnya . jadi dapat disimpulkan bahwa perubahan
sosial pada masyarakat desa Banyuawet tergolong berskala cepat. 2) Perubahan sosial
yang berlangsung cepat umumnya disebut dengan revolusi. Artinya, adanya peralihan
atau perubahan sosial yang terjadi dengan cepat terhadap masyarakat desa banyuawet,
yang di dalamnya menyangkut pokok pokok atau dasar-dasar dari kehidupan manusia.
Perubahan secara revolusi dapat terjadi melalui perencanaan dan tidak melalui
perencanaan. Perubahan sosial yang berlangsung cepat dalam masyarakat di desa
BAnyuawet meliputi: Adanya keinginan masyarakat untuk menciptakan perubahan
Masyarakat di Desa Banyuawet , Masyarakat di desa banyuawet telah memiliki arah
pemikiran yang modern Modernisasi ini lahir dari hasil ketertarikan masyarakat
terhadap perubahan sosial.
Contoh perubahan sosial pada masyarakat BAnyuawet yang tampak antara
lain dalam bidang usaha, pemasaran, kualitas hasil usaha, dan pemanfaatan teknologi
komunikasi menjadi sarana pemasaran usaha.
Dalam bidang usaha, masyarakat desa Banyuawet memiliki usaha yang telah
mengubah kesejahteraan masyarakatnya dan meningkatkan ekonomi keluarganya.
Usaha-usaha masyarakat meliputi persewaan alat untuk mengcombi padi jadi ketika
panen tidak perlu lagi memotong padi satu persatu alat ini dapat mempersingkat
waktu panen, membuka wisata pemancingan ikan dan penjualan ikan, menjual tas-tas
dari bungkus kopi, bungkus sabun dan bungkus lainnya, serta menjual beragam
bentuk bunga dari kresek bisa menjadi buket, bunga hiasan ruang tamu bahkan biasa
digunakan untuk mendekorasi lamaran .
Para penjual tersebut selai menjual secara tradisional mereka pun menjual
secara online. Masyarakat desa banyuawet dari anak-anak hingga orang tua sudah
mengikuti arah zaman, yakni pemanfaatan internet andorid. Pemanfaatan internet dan
handphone merubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat yakni dari pola penjualan
tradisional ke arah penjualan produk secara modern. Pemasaran mereka lakukan
melalui akun media sosial seperti facebook mereka memposting dagangan mereka di
beranda masing-masing, whatsapp status, hingga Instagram dari anak-anak mereka .
Adanya hal ini juga menjadikan kekeluargaan masyarakat semakin erat dan
kompak karena meimiliki tujuan yang sama .
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dalam pembahasan sebelumnya, dapat
disimpulkan beberapa hal yang menjadi temuan dalam analisis sosial ini terkait
kondisi ekonomi dan perubahan sosial masyarakat banyauwet . kondisi ekonomi
masyarakat Banyuawet yakni pertanian yang mendominasi mata pencaharian
masyarakat desa Banyuawet, selain itu ekonomi masyarakat dihasilkan melakui
pekerjaan lain seperti peternakan, buruh, dan merantau keluarkota untuk
berdagang . Perubahan sosial masyarakat banyuawet berlangsung dengan cepat
hal tersebut dapat dilihat dari usaha-usaha yang telah diciptakan oleh masyarakat
demi mewujudkan keinginan mereka membawa perubahan bagi kesejahteraan
desa dan meningkatkan ekonomi keluarga .
DAFTAR PUSTAKA

Juariyah, B. d. (2010). ANALISIS KONDISI SOSIAL EKONOMI DAN TINGKAT


PENDIDIKAN. Jurnal Ekonomi & Pendidikan Volume 7 Nomor 1. 60-63

Rosana, E. (2011). MODERNISASI DAN PERUBAHAN SOSIAL. Jurnal TAPIS vol 7 no 1,


32-34.

Dedeh Maryani, R. R. (2019). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT . YOGYAKARTA:


DEEPPUBLISH .
LAMPIRAN
Kuesioner
Survey rumah tangga

Anda mungkin juga menyukai