LANDASAN PENDIDIKAN
Pengampu
Oleh
Toharoh
NPM : 19510145
DESEMBER 2019
Mata Kuliah
LANDASAN PENDIDIKAN
Pengampu
Dr Ghufron Abdullah, M.Pd
Oleh
Toharoh
NPM : 19510145
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah yang Maha Esa atas
karunia dan hidayahNya, sholawat salam kepada nabi Muhammad SAW.
Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Memahami Moral Seksual, Moral Perkawinan dan Moral Hidup.
Makalah ini penulis susun sebagai tugas mata kuliah Landasan Pendidikan..
Adapun penulis membuat makalah ini agar kita dapat mengerti sekaligus
memahami apa itu moral sek, perkawinan, dan moral hidup. Materi ini sangat
penting untuk menata moral sebagai pendidikan moral untuk diketahui oleh setiap
orang .
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis, maupun pembaca dan
juga untuk dunia Pendidikan di Indonesia. Kritik dan saran kami harapkan dapat
membantu kekurangan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .....……………………………………. 11
B. Saran .....……………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA .....……………………………………. 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
2
loyal, tidak bisa kerjasama, tidak empati, tidak mempunyai keteguhan hati dan
komitmen, pelajar dan mahasiswanya tawuran, dan sebagainya.
Salah satu penyebab krisis multi dimensi, termasuk krisis moral yang
menimpa bangsa kita adalah karena telah terabaikannya “Pendidikan Moral”
(dalam pengertian pendidikan agama, budi pekerti, akhlaq, nilai moral) bagi
generasi penerus. Betapa tidak, ajaran agama mengatakan: “carilah untuk
kehidupan duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan carilah
akheratmu seolah-olah kamu akan mati besok pagi,” hal ini mengandung
makna bahwa dalam studi ilmu pengetahuan umum dan agama hendaklah
seimbang, berotak Jerman-berhati Mekah, demi mencapai kesejahteraan hidup
di dunia ini dan akherat nanti.
Memang bagi sebagian orang membicarakan seks dengan anak
mungkin masih dianggap tabu. Moral seks ini dimaksudkan agar anak-anak
mengetahui seks secara benar dan diharapkan mereka bisa menghindarkan diri
dari perilaku seks bebas. Moral seks yang dimaksud antara lain dengan
mengenalkan orang-orang seks yang dianggap seiring bertambahnya usia anak
organ itu akan tumbuh juga. Bisa juga dijelaskan tentang hormon seks dalam
darah dan pengaruhnya terhadap tubuh seseorang, misalnya bagi perempuan
ditandai dengan tumbuhnya payudara, tumbuhnya rambut pubis dan
menstruasi. Pada laki-laki bisa diberikan pengertian tentang pertumbuhan alat
kelamin, perubahan yang terjadi pasca akil baligh / mimpi basah dll. Yang
disertai adanya perubahan emosi dan psikologi.
Pengenalan seks dini untuk menjelaskan bahwa seks adalah sesuatu
yang alamiah, bukan porno. Pelajaran seks juga perlu disamping untuk
menumbuhkan rasa percaya diri pada anak juga untuk menjaga diri si anak dari
perilaku-perilaku yang tidak sewajarnya, misalnya pelecehan terhadap anak di
bawah umur yang terkadang mereka tidak menyadari tindakan tersebut sebagai
pelecehan seksual. Disamping tentu yang tak kalah pentingnya penekanan
pendidikan Agama yakni adanya larangan untuk melakukan seks pra nikah atau
seks di luar nikah.
3
Dalam pembahasan kali ini akan diulas tentang moral yang perannya
begitu vital bagi setiap aspek kehidupan. Moral merupakan faktor utama untuk
mencapai apapun dengan baik dan benar..
B. Rumusan Makalah
1. Apa itu moral seks?
2. Apa itu moral perkawinan?
3. Apakah itu moral hidup?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian moral seks.
2. Untuk memahami moral perkawinan.
3. Untuk memahami moral hidup.
BAB II
PEMBAHASAN
4
5
Kegiatan seks hanya boleh dilakukan ketika sudah ada ikatan yang sah
antara laki-laki dan perempuan, ikatan itu disebut dengan nikah. Hubungan
seks yang dilakukan diluar pernikahan merupakan suatu pelanggaran terhadap
norma-norma (baik norma agama maupun norma-noram yang berlaku lainnya)
dan merupakan suatu perbuatan dosa yang besar dan sangat berat
hukumannnya.
Kita sering mendengar baik dari cerita teman-teman ataupun dari berita
tentang perilaku manusia zaman sekarang yang sering melakukan hubungan
seks diluar nikah (seks bebas). Hubungan seks tersebut merupakan hubungan
seks liar yang dilakukan secara illegal dalam artian sudah menyalahi norma-
norma yang ada.
Tidak sepantasnya apabila seorang manusia melakukan hubungan seks
diluar nikah (seks bebas), karena hal itu lebih cenderung kepada sifat-sifat
kehewanan. Coba kita bandingkan dengan hewan-hewan yang melakukan
hubungan seks sesuka hatinya, dengan pasangan yang berbeda-beda dan
dilakukan dimanapun yang penting ada kemauan. Hewan melakukan hal
tersebut karena mereka tidak dianugerahi akal dan pikiran untuk melihat mana
yang baik, mana yang buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas
untuk dilakukan. Kalau manusia melakukan kegiatan seks bebas, berarti
derajat mereka tidak lebih dari hewan yang berwajah manusia, karena manusia
dianugerahi oleh Tuhan akal dan pikiran untuk dapat memilih mana yang baik,
mana yang buruk, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas untuk
dilakukan.
Hawa nafsu merupakan hal yang sangat menentukan dalam terjadinya
perilaku seks bebas. Hubungan seks dilakukan apabila hawa nafsu sudah
menguasai dirinya. Hawa nafsu membuat seseorang lupa segala-segalanya,
termask lupa akan Tuhan, yang dia tahu hanyalah bagaimana caranya agar
nafsunya tersebut dapat tersalurkan. Oleh karena itu, sebagai manusia yang
diberikan kelebihan oleh Tuhan dibandingfkan dengan makhluk lainnya,
kendalikanlah hawa nafsu kita agar derajat kita bias lebih tingi dari makhluk-
makhluk yang lain.
6
B. Moral Perkawinan
Moral perkawinan merupakan kelanjutan dari moral seks. Karena
perkawinan tidak dapat dipisahkan dan didasari oleh seksualitas. Manusia
diciptakan berpasang-pasangan, yaitu laki-laki dan perempuan. Dengan
perkawinan inilah akan meyatukan mereka menjadi ikatan yang akan
melahirkan keturunan.
Perkawinan adalah upacara pengikatan janji nikah yang dirayakan atau
dilaksanakan oleh dua orang dengan maksud meresmikan ikatan perkawinan
secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial. Upacara pernikahan
memiliki banyak ragam dan variasi menurut tradisi suku bangsa, agama,
budaya, maupun kelas sosial. Penggunaan adat atau aturan tertentu kadang-
kadang berkaitan dengan aturan atau hukum agama tertentu.
Pengesahan secara hukum suatu pernikahan biasanya terjadi pada saat
dokumen tertulis yang mencatatkan pernikahan ditanda-tangani. Upacara
pernikahan sendiri biasanya merupakan acara yang dilangsungkan untuk
melakukan upacara berdasarkan adat-istiadat yang berlaku, dan kesempatan
untuk merayakannya bersama teman dan keluarga. Wanita dan pria yang
sedang melangsungkan pernikahan dinamakan pengantin, dan setelah
upacaranya selesai kemudian mereka dinamakan suami dan istri dalam ikatan
perkawinan.
1. Hakekat Perkawinan
Perkawinan adalah panggilan hidup karena perkawinan hukumnya
wajib bagi orang yang telah mempunyai keinginan kuat untuk kawin dan
telah mempunyai kemampuan untuk melaksanakan dan memikul beban
kewajiban dalam hidup perkawinan, serta ada kekhawatiran, apabila tidak
kawin ia akan mudah tergelincir untuk berbuat zina.
8
C. Moral Hidup
Sejak awal keberadaannya, hidup manusia adalah berharga, maka harus
dibela, dipelihara dan dikembangkan. Karena hidup manusia adalah hak asasi
yang paling mendasar. Secara biologis hidup manusia ada sejak pembuahan,
yaitu pertemuan sel sperma pria dan sel telur wanita.
Benih kehidupan berawal dari bertemunya sel sperma dan sel telur
(ovum) yang dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya terjadi di
dalam rahim seorang perempuan. Jadi, secara tidak langsung dapat kita
tangkap bahwa sebenarnya sel sperma dan sel telur tersebut memiliki energi
kehidupan yang nantinya akan menghasilkan buah hati dimana ia (akan)
memiliki kesamaan dengan orang tuanya baik aspek biologis maupun watak
yang dimilikinya.
Dari pemaparan di atas, dapat kita ketahui bahwa kehidupan ini dimulai
dari zigot yang kemudian mengalami proses perkembangan dan pertumbuhan
9
PENUTUP
A. Simpulan
Pembicaraan tentang moral adalah pemebicaraan mengenai suatu
baik atau buruknya perbuatan dan perilaku, benar atau salah yang
berkaitan dengan kesepakatan lingkungan sosial. Moral yang mengiringi
perjalanan manusia saling mewarnai perjalanan manusia.
Moral seks yang harus dimengerti adalah adalah upaya penyadaran,
dan penerangan tentang masalah-masalah seksual yang diberikan kepada
anak sejak ia mengerti masalah-masalah yang berkenaan dengan seks,
naluri, dan perkawinan.
Moral perkawinan adalah tatanan perkawinan sebagai pengikatan
janji nikah yang dirayakan atau dilaksanakan oleh dua orang dengan
maksud meresmikan ikatan perkawinan secara norma agama, norma
hukum, dan norma sosial.
Moral hidup adalah proses kehidupan manusia dari perkawinan
yang sah, dan melahirkannya seorang anak. Keberadaan anak yang
menjadi motivasi dalam menata kehidupan kearah yang lebih baik. Dari
kehidupan yang berbahagia, sampai kehidupan itu berakhir.
B. Saran
Untuk kedepannya penulis mengharapkan ada tema berikutnya
yang dapat menjelaskan lebih dalam mengenai moral yang sangat berguna
dalam kehidupan manusia.
Diharapkan penulis lain jika ingin mengangkat tema yang sama
sebaiknya referensi yang kuat tidak hanya terfokus pada satu satu buku.
Dengan bahan dan materi yang lebih luas sekiranya memuat banyak
pengetahuan yang lebih mendalam mengeanai moral seks, perkawinan dan
moral hidup.
11
DAFTAR PUSTAKA
Soegeng Ysh A.Y & Abdullah Ghufron. 2016, Landasan Kependidikan (Jilid 1),
Yogyakarta. Magnum Pustaka Utama2008.
http://hukum.unsrat.ac.id/uu/uu_1_74.htm
12