CARING KEPERAWATAN
Tim penyusun :
Kurniana , SKM.,M.M
Yuliana Hartati ,S.Kep.,Ners
Daftar isi
Kata pengantar.........................................................................................................
Daftar isi...................................................................................................................
Pendahuluan............................................................................................................
Modul 1 konsep dasar etika umum
Pendahuluan......................................................................................
Tujuan/KD..........................................................................................
Kegiatan 1:
Indikator
Uraian materi
Latihan.....................................................
Rangkuman................................................
Kegiatan 2/ sub pokok bahasan............................................................
Indikator
Uraian materi
Latihan
Rangkuman......................................................
Tes Formatif..................................................................................
Senarai..........................................................................................................................
Daftar pustaka...............................................................................................................
PENDAHULUAN
Dalam modul etika umum ini, akan dibahas tentang etika umum, prinsip, aturan, dan
sikap, berdasarkan nilai-nilai moral, dengan memandang hak dan martabat sebagai
manusia. Melalui perkuliahan ini diharapkan dapat menumbuhkan kecerdasan spiritual
mahasiswa.
Modul ini terdiri dari 2 kegiatan belajar yang meliputi :
1. konsep dasar etika umum
2. hubungan etika dan etiket dengan moral agama dan hukum
3. nilai dan norma
Setelah mempelajari materi etika umum ini, diharapkan anda mampun memahami sikap,
berdasarkan nilai-nilai moral, dengan memandang hak dan martabat sebagai manusia dan
mampu menerapkan ,membina serta mengamalkan moral yang mulia dalam kehidupannya
sehari-hari dimana pun dan kapan pun.
KATA PENGANTAR
Terkadang kita sering memberi hukum kepada perbuatan seseorang bahwa ia baik, ia
buruk, benar atau salah, hak atau batil. Hukum ini merata diantara manusia, baik yang
tinggi kedudukannya maupun yang rendah. Padahal banyak orang yang belum tahu
dengan
apa
kita
mengukur
sesuatu
itu
benar
atau
salah.
Dalam hal ini kita akan mengetahui baik dan buruknya suatu hal melalui etika. Itulah
yang mendorong kami untuk membahas tentang etika ini. Dengan mempelajari ilmu
etika, diharapkan bisa membedakan hal yang baik dan yang buruk., sehingga kita bisa
menjaga
tingkah
laku
kita
agar
selalu
baik.
Pembahasan dalam makalah ini dimulai dari pembahasan tentang pengertian etika,
sistematika etika, serta manfaat dan pentingnya mempelajari etika itu sediri.
KEGIATAN BELAJAR
KEGIATAN BELAJAR 1
I.
agama, teori etika : ukuran baik dan buruk, pengertian egoisme, pengertian
hak dan kewajiban.
II.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, diharapkan anda mampu :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian etika dan etiket
2. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan etika dan etiket dengan
III.
URAIAN MATERI
Etika adalah ilmu yang mempelajari baiik buruknya tingkah laku manusia
dalam norma-norma susila(batas,ukuran dan standar)
Jadi obyek dari ETIKA adalah tingkah laku lahiriah manusia : bagaimana sikap
lahir manusia, cara berbicara, berjalan, mimik muka dll.
Etika dan Etiket
Etika berarti moral (Ethics) dan Etiket berarti sopan santun (Etiquette)
Persamaannya :
Etika dan etiket menyangkut perilaku
manusia
Etika dan etiket mengatur perilaku
manusia secara
normatif
hubungan hubungan etika dan etiket dengan moral dan agama
Agama mempunyai hubungan yang erat dengan moral karena agama mengandung suatu
ajaran moral yang menjadi pegangan bagi perilaku para penganutnya.
Egoisme terbagi 2 ;
1. Egoisme Etis, cenderung menjadi hedonistis karena menekankan
kepentingan dan kebahagiaan pribadi berdasarkan hal-hal yang menyenagkan dan
mengenakkan (bahkan secara lahiriah)
2. Egoisme Psikologis adalah pandangan bahwa semua orang selalu
dimotivasi oleh tindakan demi kepentingan dirinya belaka.
Hak dan kewajiban
Hak adalah suatu kekuasaan yang secara sah dimiliki seseorang, baik atas diri pribadi, atas
orang lain maupun atas harta atau benda yang di luar dirinya. Seseorang yang berhak tinggal
atau berdiam pada sebuah rumah, berarti orang itu secara sah diakui kekuasaannya untuk
tinggal atau berdiam pada rumah tersebut. Karena itu maka dia dapat menuntut siapa saja
yang hendak melanggar haknya atas rumah tersebut, dan karena itu pula iapun mempunyai
kebebasan untuk mengatur rumah tersebut.
Ada beberapa pengertian hak diantaranya hak adalah wewenang atau kekuasaan
secara etis untuk mengerjakan, meninggalkan, memiliki, mempergunakan atau menuntut
sesuatu. Hak adalah panggilan kepada kemauan orang lain dengan perantaraan akalnya,
perlawanan dengan kekuasaan atau kekuasaan atau kekuatan fisik untuk mengakui wewenang
yang ada pada pihak lain. Hak selalu berhubungan dengan sesuatu yaitu : hak objektif adalah
sesuatu yang menjadi sasaran hak, hak subjektif adalah wewenang atau kekuasaan itu sendiri
didasarkan kepada hak objektif.
Supaya hak bisa terlaksana harus ada pihak lain yang memenuhi tuntutan hak itu.
Keharusan untuk memenuhi hak tersebut disebut kewajiban (RBS. Fudyartanto, 1974:75).
Hak ialah semacam milik, kepunyaan, yang tidak hanya merupakan benda saja, melainkan
pula tindakan, pikiran dan hasil pikiran itu (Poedjawijatna, 1972:44).
Manusia mempunyai hak karena ia mempunyai kewajiban untuk mencapai tujuan
akhir dengan hidup sesuai dengan hukum moral atau norma kesusilaan. Supaya manusia
dapat melaksanakan kewajiban perlu adanya kebebasan manusia untuk memilih alat atau cara
yang dibutuhkan, dengan tidak mendapat rintangan atau paham dari orang lain, serta alat atau
cara untuk mencapai tujuan perbuatan manusia, benar-benar mempunyai nilai kebaikan
secara objektif.
Unsur yang ada dalam meninjau hak yaitu subjek hak bukan hanya seseorang tetapi
juga kelompok yang berupa lembaga, badan hukum seperti negara, masyarakat dan
sebagainya. Adanya hak pada tiap manusia dan lembaga hukum tadi menimbulkan kewajiban
pada orang atau lembaga-lembaga lain untuk memenuhi hak tadi. Materi hak adalah tujuan
atau objek hak manusia. Hak manusia selengkapnya adalah pencapaian kebahagiaan
sempurna. Asas hak adalah alasan untuk memperoleh hak yang riil. Asas hak itu juga suatu
relitas yang harus ada pada manusia sebagai personalitas. Ada hak kodrati dan hak derivat.
Hak kodrati adalah hak manusia karena kodratnya, hak derivat yaitu hak yang diperoleh di
dalam konstelasi perjalanan hidup manusia itu.
. Kewajiban
Setiap hak perlu diikuti oleh kewajiban. Di mana ada hak di sana ada kewajiban pula.
Jika kita berhak atas hidup, maka kita wajib mempertahankan hidup itu, dengan memelihara
dan mengembangkan hidup itu sebaik-baiknya, melalui kerja keras. Jika kita berhak untuk
mendapatkan perlindungan hokum, maka kitapun wajib memelihara hokum tersebut dengan
jalan mentaati dan membelanya.
Jadi kewajiban pada hakekatnya sesuatu tugas yang harus dijalankan oleh setiap
manusia untuk mempertahankan dan membela haknya. Jika antara menuntut hak dan
menjalankan kewajiban terdapat keseimbangan, maka di sanalah letaknya keadilan. Sebab
itu keadilan adalah pelaksanaan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Adalah tidak adil
misalnya kita hanya menuntut hak kita atas hidup yang layak, tetapi tidak menjalankan
kewajiban untuk memperoleh hidup yang layak itu, yakni kerja keras. Adalah tidak adil jika
hanya menuntut perlindungan hukum atas diri kita, tetapi kita sendiri tidak menjalankan
kewajiban terhadap hokum itu yakni mentaatinya dan membelanya.
Kesadaran dan pelaksanaan untuk memberikan kepada pihak lain sesuatu yang sudah
semestinya harus diterima oleh pihak lain itu, sehingga masing-masing pihak mendapat
kesempatan yang sama untuk melaksanakan hak dan kewajibannya tanpa mengalami
rintangan atau paksaan. Memberi dan menerima yang selaras dengan hak dan kewajibannya
itulah keadilan. Ada empat macam wujud keadilan (Aristotle-Notonagoro) yaitu keadilan
tukar menukar yaitu suatu kebajikan tingkah laku manusia untuk selalu memberikan kepada
sesamanya sesuatu yang menjadi hak pihak lain, atau sesuatu yang sudah semestinya harus
diterima oleh pihak lain itu. Dengan adanya keadilan tukar menukar, terjadilah saling
memberi dan saling menerima. Keadilan itu timbul di dalam hubungan antar-manusia sebagai
orang-seorang terhadap sesamanya didalam masyarakat.
Keadilan distributif atau membagi yaitu suatu kebajikan tingkah laku masyarakat dan
alat penguasanya untuk selalu membagikan segala kenikmatan dan beban bersama, dengan
cara rata, dan merata menurut keselarasan sifat dan tingkat perbedaan jasmani maupun
rohani. Keadilan dalam membagi ini terdapat dalam hubungan antara masyarakat dan
warganya. Keadilan sosial yaitu suatu kebajikan tingkah-laku manusia di dalam hubungan
dengan masyarakat, untuk senantiasa memberikan dan melaksanakan segala sesuatu yang
menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan bersama sebagai tujuan akhir dari masyarakat
atau negara. Keadilan hukum (umum) yaitu mengatur hubungan antara anggota dan
kesatuannya untuk bersama-sama selaras dengan kedudukan dan fungsinya untuk mencapai
kesejahteraan umum.
Kewajiban subjektif adalah keharusan secara etis dan moral untuk melakukan sesuatu
dan atau meninggalkannya. Kewajiban objektif adalah sesuatu yang harus dilakukan atau
ditinggalkan. Wajib itu pada dasarnya ialah kebaikan yang dengan keharusan dibebankan
kepada kehendak kita yang merdeka untuk dilaksanakan (Drijarkara, 1996: halaman 29).
Tuhan mempunyai hak terhadap makhluknya. Sedangkan makhluk hanya mempunyai
kewajiban terhadap tuhan, bukan hak. Secara vertikal, makhluk mempunyai semata-mata
kewajiban terhadap khalik. Pada horizontal hak dan kewajiban itu dipertahankan sama.
Dalam pelaksanaan kewajiban, terletak apa yang disebut tanggung jawab manusia.
Dipandang dari segi ini, tanggung jawab berarti sikap atau pendirian yang menyebabkan
manusia menetapkan bahwa dia hanya akan menggunakan kemerdekaannya untuk
melaksanakan perbuatan yang susila. Keharusan dari wajib adalah keharusan principium
identitas , artinya manusia itu harus berlaku sebagai manusia. Jika tidak, dia pungkiri
kemanusiannya. Tanggung jawab berarti mengerti perbuatannya. Dia berhadapan dengan
perbuatannya, sebelum berbuat, selama berbuat, dan sesudah berbuat. Dia mengalami diri
sebagai subjek yang berbuat dan mengalami perbuatannya sebagai objek yang dibuat.
Tanggung jawab ialah kewajiban menanggung bahwa perbuatan yang dilakukan oleh seorang
adalah sesuai dengan tuntutan kodrat manusia. Berani bertanggung jawab berarti bahwa
seorang berani menentukan, berani memastikan bahwa perbuatan ini sesuai dengan tuntutan
kodrat manusia dan bahwa hanya karena itulah perbuatan tadi dilakukan.
Macam-macam kewajiban :
Kewajiban itu secara garis besarnya kita bedakan atas 4 macam yakni :
1.
2.
a.
Terhadap perseorangan
b.
Terdapat kelompok
3.
4.
1. Kewajiban terhadap diri sendiri, adalah kewajiban manusia masing-masing secara pribadi
atau perseorangan, dalam rangka membina, mengembangkan dan memajukan hidup pribadi.
a.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
I.
hubungan etika dan etiket denan moral dan hukum,kebebasan dan tanggung
jawab,nilai dan norma.
II.
INDIKATOR PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti pembelajaran materi ini, diharapkan anda mampu :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan hubungan etika dan etiket dengan
III.
URAIAN MATERI
4. norma hukum cepat ketinggalan jaman, sehingga dapat menyebabkan celah hukum.
Perbedaan Moral dan Hukum
sebenarnya keduanya memiliki hubungan yang cukup erat. Moralitas adalah
keyakinan dan sikap batin, bukan hanya sekedar penyesuaian atau asal taat
terhadap peraturan.
Etika dan Moral
etika lebih berkaitan dengan kepatuhan,
sementara moral lebih berkaitan dengan tindak kejahatan
Etika dan Hukum:
norma hukum merupakan peraturan yang secara eksplisit/tertulis, resmi berlaku bagi
masyarakat, diterapkan dengan tegas/pasti; dan menjadi pedoman bagi seseorang
agar berperilaku dan bertindak, serta ada suatu badan yang bertugas memberikan
sangsi bagi pelanggarnya. Hukum sesungguhnya adalah usaha mewujudkan norma
moral secara praktis.
Contohnya: Norma hukum memiliki kekuatan yang dapat memaksa klien untuk
mematuhinya tanpa pertimbangan pemikiran atau perasaan klien tersebut, pada
prakteknya sesuai dengan Surat Perikatan (yang sudah ditanda-tangani diatas
meterai secukupnya mempunyai kekuatan hukum) maka klien harus membayar
honorarium Akuntan Independen yang telah disepakati
merupakan sikap moral yang dewasa. Dan tak mungkin ada tanggung jawab tanpa
ada kebebasan, maka disinilah letak hubungan antara kebebasan dan tanggung
a.
b.
c.
d.
jawab.
Selanjutnya kebebasan mengandung beberapa arti diantaranya :
kemampuan untuk menentukan dirinya sendiri
kemampuan untuk bertanggung jawab.
Kedewasaan manusia.
Keseluruhan kondisi yang memungkinkan manusia melakukun tujuan hidupnya.
Nilai dan norma
Pengertian
Nilai
gagasan abstrak mengenai apa yang masyarakat
anggap baik,
benar berharga dan diinginkan
Nilai yang banyak dikenal masyarakat
Harga ukuran dan perbandingan dua benda yang ditukarkan
Angka kepandaian , kadar, mutu dan bobot
RANGKUMAN
Etika secara umum ialah sebuah dasar atau pedoman untuk menentukan baik
dan buruknya suatu tindakan manusia. Etika merupakan sesuatu yang abstrak, artinya
etika dapat diketahui setelah direalisasikan dalam bentuk tingkah laku. Etika tidak
bisa merubah perilaku seseorang, tetapi etika hanya bisa memberikan koridor tentang
baik dan buruknya suatu tindakan.
Etika memiliki peran yang sangat penting dalam hidup kita. Dengan adanya
etika, maka kebebasan seseorang terbatas. Dengan demikian, maka seseorang tidak
akan bertindak semena-mena. Etika mengajak kita untuk bersikap kritis dan rasional
dalam mengambil keputusan secara otonom, mengarahkan perkembangan masyarakat
menuju suasana yang tertib, teratur, damai dan sejahtera. Selain itu etika akan
memberikan kita arahan untuk menentukan sesuata yang baik dan yang buruk.
Etika merupakan sarana yang memberi orientasi pada hidup manusia.
Untuk memiliki kedalaman sikap, untuk memiliki kemandirian dan tanggung jawab
terhadap hidupnya.
TES FORMATIF
Setelah anda membaaca seluruh materi kegiatan 1 dan kegiatan 2 selanjutnya kerjakan soal
berikut ini.
Petunjuk soal :jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberikan tanda silang (x) pada
salah satu obtion jawaban yang benar pada lembar jawaban yang telah
disediakan.!
1.
Suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia,
mana
yang dapat dinilai baik dan mana yang dinilai buruk disebut....
a. Profesionalisme
b. Etos Kerja
c. Etika
d. Pemahaman
2. Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua
manusia dalam ruang dan waktu tertentu adalah tujuan dari mempelajari ...
a. Etika
c. Profesionalisme
b. Pemahaman
d. Etos Kerja
3. Etika berasal dari kata bahasa yunani ethos yang berarti....
a. Adat istiadat/kebiasaan yang baik
b. Pemahaman
c. Konsep
d. Kemampuan
4. Yang dimaksud dengan etiket yaitu...
a. Moral
b. Sopan santun
c. Filsafat moral
d. Karakter
11. Ajaran tentang apa yang dilarang dan apa yang wajib dilakukan oleh manusia supaya
bisa menjadi baik disebut dengan ...
a. Etika Khusus
b. Moral
c. Etika Umum
d. Etika Individual
14. Tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan
memajukan dirinya sendiri disebut...
a. Serakah
b. Sombong
c. Egoisme
d. Karakter
15. Wewenang atau kekuasaan secara etis untuk mengerjakan, meninggalkan, memiliki,
mempergunakan atau menuntut sesuatu.ini merupakan pengertian dari..
a. Kewajiban
b. Keadilan
c. Kebebasan
d. Hak
Kunci jawaban
1
C
2
A
3
A
4
B
5
D
6
C
7
B
8
A
9
D
1
C
0
11 B
1
A
2
1
B
3
1
C
4
1
D
5
1
A
6
1
B
7
1
C
8
1
A
9
2
B
0
2
A
1
2
B
2
2
A
3
2
A
4
2
D
5
1.