Anda di halaman 1dari 7

PRAKTEK PASTORAL

KATEKESE SAKRAMEN PERTOBATAN

OLEH

1. Marselinus Seran Bau

2. Gundisalfus Tmaneak

3. Gaudensius L. Subang

4. Petra v. Dipo

5. Bernadete Aprilia putri mbabo

6. Paulina D. Meni

7. Krisdasanta Aprilia keni

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN AGAMA KATOLIK

SEKOLAH TINGGI PASTORAL KEUSKUPAN AGUNG KUPANG


2023/2024

Sakramen tobat

 Tujuan

1. Agar kita dipulihkan kembali dengan sakramen Tobat.


2. Agar kita mampu disadarkan oleh kerapuhan kita.
3. Agar kita selalu membersihkan diri untuk selalu barbalik kepada Allah.

 Gagasan Dasar

Sakramen Tobat merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan iman orang berdosa akan
pengampunan Allah yang berbelas kasih dalam Gereja.Katekismus Gereja Katolik (KGK) 1849
mengatakan bahwa Dosa adalah satu pelanggaran terhadap akal budi, kebenaran, dan hati nurani
yang baik; ia adalah satu kesalahan terhadap kasih yang benar terhadap Allah dan sesama atas
dasar satu ketergantungan yang tidak normal kepada barang-barang tertentu. Ia didefinisikan
sebagai “kata, perbuatan, atau keinginan yang bertentangan dengan hukum abadi”Gereja Katolik
mengenal dua macam dosa yaitu Dosa berat dan Dosa ringan. KGK 1857 : Dosa berat ialah dosa
yang mempunyai materi berat sebagai obyek dan yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan
dengan persetujuan yang telah dipertimbangkan. KGK 1862 : Dosa ringan dilakukan, apabila
seorang melanggar peraturan hukum moral dalam materi yang tidak berat atau walaupun hukum
moral itu dilanggar dalam materi yang berat, namun dilakukan tanpa pengetahuan penuh dan
tanpa persetujuan penuh.Dasar untuk Sakramen Tobat adalah perkataan Yesus sendiri sebelum
naik ke Surga di dalam Yohanes 20:21-23; “Damai sejahtera bagi kamu! Sama seperti Bapa
mengutus Aku, demikian juga sekarang Aku mengutus kamu.” Dan sesudah berkata demikian, Ia
menghembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa
orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap
ada.” Yesus memberikan penugasan dan otoritas yang begitu penting kepada para murid, yaitu
otoritas untuk mengampuni dosa. Memang hanya Tuhan yang mempunyai hak untuk
mengampuni dosa manusia. Namun Yesus memberikan Roh KudusNya kepada para murid dan
memberi kuasa kepada mereka untuk mengampuni dosa untuk menguduskan umatNya sampai
akhir jaman. Tugas para murid kemudian diteruskan oleh para uskup dan termasuk pembantu
uskup, yaitu para pastor, maka kuasa mengampuni dosa yang diberikan oleh Yesus tidak hanya
berhenti pada para rasul, melainkan diteruskan juga kepada para uskup dan para imam sebagai
pelayan Sakramen Tobat. Sakramen Tobat memiliki makna perdamaian yaitu mendamaikan
manusia dengan Allah sehingga manusia hidup dalam rahmat, mendamaikan hubungan umat
dengan Gereja sehingga menciptakan kebersamaan pada keseluruhan komunitas beriman,
mendamaikan dengan semua mahluk dan alam sehingga melahirkan kesadaran akan sikap ramah
kepada lingkungan.

Menurut ajaran resmi bapa Gereja Katolik sakramen dalam gereja katolik disebut sebagai
Misteri dalam Gereja Timur dimana penerimaan penerima memperoleh belas kasihan Allah
berupa pengampunan atas dosa yang diakui dan disesalinya. Melalui sakramen ini mereka juga
sekaligus didamaikan dengan Gereja yang telah mereka lukai karna dosa-dosa mereka. menurut
santo Ambrosius mengatakan bahwa dosa diampuni oleh Roh Kudus, namuun manusia
memakai pelayanan Tuuhan (imam) untuuk mengampuni dosa. Para pelayan Tuhan tersebut
tidak menggunakan kekuatan mereka sendiri, mereka mengampuni dosa bukan atas nama mereka
tetapi atas naama Bapa, putra, dan Roh Kudu. Mereka meminnta dan Tuhan memberikannya.
Sakramen rekonsiliasi adalahh ssatu-satunya cara normal yang digunakan seseorang untuk
melakukan dosa berat agar terhindar dari bahaya penderitaann atau siksa dosa abadi. Sakramen
ini membebaskan seseoorang dari dosa-dosa yang diiakui atau siksa dosa abadi. Tetapi, ia tetap
harus menanggung akibat dari dosa-dosa yang dilakukannya (siksa dosa sementara) dann
melaukan sili yang diperlukan seiring dengan pertobatannya.

Menurut KHK 963 dengan tetap berrlaku kewajiban yang disebut KHK 989 seseorang
yang dosa—dosa beratnya di ampuni dengan absolusi umum, hendaknya dating mengaku secara
pribadi sesegera mungkin jika ada kesempatan, sebelum menerima absolusi umum lagi, kecuali
dapat alasan yang wajar. KHK passal 1 964 tempat semestinya untuk menerima pengakuan
sacramental adalah gereja atau ruang doa. KHK 964 pasal 2 mengenai tempat pengakuan,
hendaknya dibuat pedoman-pedoman oleh konferensi para uskup, tetapi dengan tetap dijaga
supaya tempat pengakuan selalu diadakan diitempat terbuka, dilengkapi dengan penyekat yang
kokoh antara peniten dan bapa pengakuan, tempat itu dapat digunakan dengan bebas oleh umat
beriman, jika mereka menghendakinya. KHK 964 pasal 3 jangan menerima pengakuan di luar
tempat pegakuan, kecuali atas alasan yang wajaar. KHK 965 pelayan sakramen tobat hanyalah
imam.

 Lagi pembuka
 Tanda Salib
 Kata pengantar

Sakramen Tobat merupakan tanda dan sarana yang mengungkapkan iman orang berdosa akan
pengampunan Allah yang berbelas kasih dalam Gereja. Agar kita Unsur dari Sakramen
Tobatengakuan; kita harus mengakukan dosa-dosa secara jelas dan terperinci tapi tidak bertele-
tele dan jangan menggunakan “eufemisme” (bahasa halus yang membuat sesuatu terdengar lebih
baik) serta diakukan dengan tulus penuh penyesalan. Yang wajib diakukan adalah dosa berat
sedangkan dosa ringan tidaklah wajib tetapi dianjurkan. Jika kita melakukan pengakuan dosa dan
tidak mengakui dosa besar yang telah kita perbuat, itu juga dosa dan kita perlu melakukan
pengakuan dosa ulang untuk mengakuinya. Dengan mengakui dosa, kita mengakui kerahiman
Allah dan mohon belas kasih kepadaNya.Penitensi atau denda dosa; kita harus melakukan
tindakan atau laku tobat untuk memulai hidup baru dalam bentuk doa, mati raga atau karya amal.
Penitensi didasarkan atas keyakinan bahwa semakin besar dosa kita yang diampuni juga semakin
besar kemurahan Allah yang kita terima.Absolusi atau pengampunan dosa; kita menerima
pengampunan Allah melalui pelayan Sakramen Tobat dan sekaligus menjadi tindakan Gereja
menerima seorang pendosa kembali menjadi anggota komunitas.Sakramen Rekonsiliasi terdiri
dari 2 elemen utama, yaitu "tindakan Allah" berupa pengampunan dosa (atau absolusi), dan
"tindakan manusia" berupa penyesalan, pengakuan, dan silih (atau penitensi).Di antara seluruh
tindakan peniten, penyesalan (bahasa Inggris: contrition) adalah tahapan pertama. Penyesalan
adalah kesedihan jiwa dan kebencian terhadap dosa yang telah dilakukan, bersamaan dengan niat
untuk tidak berbuat dosa lagi (Konsili Trente: DS 1676). Kalau penyesalan itu berasal dari kasih,
di mana Allah saja yang patut dikasihi di atas segala sesuatu, maka dinamakan "penyesalan
sempurna" ("sesal karena kasih", contrition of charity). Penyesalan sempurna mengampuni dosa
ringan; dapat juga mendapat pengampunan atas dosa berat jika di dalamnya terdapat niat yang
kuat untuk secepatnya melakukan pengakuan secara sakramental (melalui Sakramen
Rekonsiliasi)membebaskan seseorang dan merintis perdamaiannya dengan orang lain. Melalui
pengakuannya, seseorang memandang dengan tepat dosa-dosanya di mana ia bersalah karenanya,
menerima tanggung jawab atas dosa-dosa tersebut; dan dengan demikian orang tersebut
membuka diri kepada Allah dan persekutuan dengan Gereja demi masa depannya yang baru.

 Doa pembuka.....
Allah yang maha kuasa,memberikan kuasa kepada para imammu untuk mengikat dan
melepaskan kami dari belenggu dosa atas belaksihan dan kerahiman mu kami selalu engkau
bersihan dosa kami melalui sakramen penghapusan dosa kami yang rapuh mendapatkan
pengampunan dariMu melalui hamba-hamba Mu melalui sakramen pertobatan. Dengan
pengantaran kristus Tuhan kami yang bersatu dengan Bapa dalam persekutuan Roh Kudus Allah
sepanjang segalah Masa. Amin
 Injil...YOHANES 20 : 21-23
 Pendalaman Iman
Setelah mendengarkan Injil pada malam ini, kita senantiasa diharapakan untuk bisa
mengampuni . Dalam kehidupan nyata, dalam kehidupan nyata kita sering acuh dan acuh serta
selalu merasa diri paling benar diantara orang lain. Takan tetapi kita sering kali tidak
mempedulikan kerahimaman dak belas kasih Tuhan yang begitu Besar. Kita diharapkan untuk
bisa mengampuni sesama agar kita juga bisa mendapatkan pengampunan dari Allah dan terbebas
dari ikatan Dosa.
 Pertanyaan dari hasil diskusi
1. Apa arti dari pertobatan kita sebagai orang beriman katolik?
2. Apa makna pertobatan kita bagi kaum muda-mudi katolik?
3. Sumber kitab suci mana yang mengajarkan pertobatan?
 Sharing

 Rangkuman

Adapun latar belakang masalah ini berawal dari derasnya arus globalisasi dan perkembangan
teknologi yang semakin canggih mampu mempengaruhi iman seseorang dalam menjalankan
kewajibannya. Banyak orang secara spontan merasa bahwa masalah yang terus menerus mereka
alami tidak ada kaitannya dengan perbuatan dosa. Adapula jemaat yang mengatakan bahwa
alangkah baiknya mengaku dosa lewat hand phone, email, facebook, wa atau twiter tanpa harus
datang menghadap langsung ke imam, karna jemaat merasa malu untuk mengakui dosanya
tersebut. Pernyataan inilah yang membuat gagal dan menyurutnya praktik penerimaan sakramen
pertobatan pada jemaat Gereja Katolik. Sakramen Tobat merupakan suatu sarana rahmat yang
diberikan oleh Gereja, di mana umat beriman dapat mengakui dosa-dosanya kepada pelayan
Gereja yang legitim dengan penuh kesadaran dan segenap hati, bukan sekedar suatu rasa sesaat
yang bersifat sentimental semata.Sebagai Orang yang beriman Katolik, sakramen diyakini
sebagai tanda dan sarana kehidupan umat manusia. Allah mengkomunikasikan dirinya kepada
manusia melalui misteri setiap sakramen yang berlangsung. Sakramen tobat merupakan suatu
sarana Rahmat yang diberikan oleh Gereja. Dimana umat beriman dapat mengakui dosa-dosanya
kepada pelayan gereja yang legitim dengan penuh kesadaran dan segenap hati, bukan sekedar
suatu rasa sesaat yang bersifat sentimental semata. Sakramen tobat adalah jalan keselamatan
yang memungkinkan umat beriman untuk membuat rekonsiliasi dengan Tuhan. Oleh karena itu,
sangat diharapkan agar umat beriman senantiasa membuat pengakuan pribadi sekurang-
kurangnya dua kali dalam setahun terutama menjelang hari raya besar Gereja Katolik seperti
natal atau paskah.umat beriman menyesal atas dosa-dosa yang telah di buatnya dengan keiklasan,
serta berniat untuk memperbaiki diri dan memperoleh pengampunan atas dosa-dosa yang telah di
lakukannya melalui absolusi yang diberikan oleh pelayan sakramen itu. Dengan adanya
sakramen pertoban, kita sebagai manusia yang berdosa berusaha untuk memperbaiki diri dengan
mengakui segala dosa dan kesalahan kita dihadapan Tuhan. Dengan begitu Tuhan akan
mengampuni segala dosa kita dan memberikan perubahan diri dalam hidup kita. Oleh sebab itu,
kita semua diminta agar berusaha untuk mengakui segala dosa kita entah itu dosa berat ataupun
dosa ringan, agar kita memperoleh keselamatan hingga dunia akhirat.
 Doa Umat

Bagi Pemimpin Gereja


1. Semoga Allah Bapa, senantiasa menyertai para pemimpin Gereja kami, agar
mereka selalu setia dalam panggilannya, dan mampu melayani umat serta
menjalankan tugas tanpa pamri. Marilah kita mohon
2. Bagi kedamaian Dunia
Semiga Allah Bapa, senantiasa membimbing dan menyadarkan kami umatmu
yang masi bersiara di dunia ini, agar kami terutama para pemimpin bangsa
semakin sadar akan kesejahteraan rakyatnya. Jadikanlah kami semuah sebagai
hambah yang saling menaruh harapan cinta kasih tanpa melakukan kekerasan
sesama kami dengan negara lain. Marilah kita mohon
3. Bagi keluarga katolik
Semoga Alllah Bapa, senantiasa memberkati keluarga katolik agar terus
membersihkan diri untuk kembali pada Allah. Marilah kita mohon
4. Bagi kita semua yang hadir disini
Semoga Allah Bapa, senantiasa menyertai perjalanan hidup kita, dan semoga
kita mampu hidup seperti teladan dan selalu mengampuni satu dng yang lain. .
Marilah kita mohon

 Bapa kami
 Rencana Aksi Nyata
Fasilitator mengajak peserta untuk membicarakan bersama aksi nyata yang akan
dilakukan bersama sesudah proses katekese.
1. Apa yang akan dibuat?
2. Kapan dilaksanakan?
3. Tempatnya dimana?
4. Sasarannya siapa?
5. Siapa penanggungjawabnya?
6. Bagaimana prosesnya?

Doa Penutup
Allah Bapa yang maha kuasa sebagai insan yang lemah, kami tak lupa mengucap
syukur padamu karna berkat cinta kasimu Engkau telah memilih mengajarkan kami untuk saling
mengampuni satu dengan yang lain. . Semoga dengan sakramen pertobatan selalu memberikan
diri untuk terus menyesali bahwa kami orang yang berdosa serta memohon pengampunan,belas
kasih dan kerahiman Mu yang tak terhingga. Lewat pengantara Yuhan kami Yesus Kristus kini
dan sepanjang masa........
 Lagu Penutup

Anda mungkin juga menyukai