Anda di halaman 1dari 5

Gereja Sebagai Paguyuban

AGM kls 8 sem 2

Paguyuban : perkumpulan yang bersifat kekeluargaan. Didirikan oleh orang-orang


sepemahaman untuk membina persatuan di antara keluarganya.
Bersifat komunio, yang berarti gereja sebagai persekutuan.

Arti pertama Gereja : orang-orang yang percaya kepada Kristus dan telah dibaptis.
Ciri gereja sebagai komunio diawali oleh gereja perdana.
3 Sumber Iman Kekatolikan : Alkitab, Tradisi Iman, Magisterium (Kuasa Mengajar)

Anggota / unsur gereja :


a. Kaum klerus (tahbisan) : uskup (episkopat), imam (presbiterat), diakon
b. Biarawan-biarawati : suster, frater, bruder
c. Kaum awam : yang mengemban tugas perutusan dalam gereja. (Kita)

Ciri Gereja Katolik tertuang dalam doa Syahadat Katolik (Aku Percaya/Kredo)
Terdapat 4 ciri Gereja, yaitu : Gereja yang satu, kudus, katolik dan apostolik.

A. Gereja yang satu


Gereja yang Satu berarti satu kesatuan iman, hanya percaya akan satu Tuhan Allah
yang sama. Dimana Yesus Kristuslah yang pada mulanya membangun Gereja,
kemudian dilanjutkan oleh para rasul dan diteruskan oleh para Uskup/ Paus. Paus
mewakili keberadaan Gereja yang tidak kelihatan atau dengan kata lain Tuhan
Yesus sendiri.
Kesimpulan : hanya percaya kepada satu Tuhan.

B. Gereja yang kudus


Kudus disini berarti bahwa kita sebagai seorang katolik mempercayai dengan
sungguh bahwa Gereja tidak dapat kehilangan kekudusannya. Kekudusan dari
Gereja sendiri didapatkan dari Tuhan, dan Allah Bapa memberikan sarana
keselamatan untuk manusia berupa adanya sakramen.
Kesimpulan : Kekudusan didapatkan dari Tuhan Yesus yang diterima dalam bentuk
sakramen.

C. Katolik
Kata katolik berasal dari kata katholikos. Katolik sendiri adalah bahasa Yunani
yang berarti umum. Gereja katolik bersifat umum atau terbuka untuk semua orang.
Kesimpulan : katolik berarti umum / universal

D. Apostolik
Maksud dari apostolik adalah bahwa gereja katolik berpegang teguh pada ajaran
Kristus dan ajaran Para Rasul. Gereja katolik dalam perkembangannya dibantu dan
digerakkan oleh Roh Kudus. Apostolik bisa dibilang pengajaran para rasul.
Gereja Sebagai Tanda & Sarana
AGM kls 8 sem 2

Makhluk simbolis berarti bahwa kehidupan manusia tidak akan pernah lepas dari
penggunaan tanda dan sarana

Perbedaan tanda dan sarana :


Tanda : hanya memberi gambaran
Sarana : menghadirkan secara nyata

3 Aspek dalam karya penyelamatan Yesus :


a. aspek ilahi (kristologis)
b. aspek personal-manusiawi (antropologis)
c. aspek sosial / jemaat (etlesiologis)

Sakramen
a. merupakan tanda rahmat / keselamatan yang kelihatan
b. merupakan tanda sekaligus sarana yang mengungkapkan peristiwa
penyelamatan Allah kepada manusia

7 Sakramen :
a. Baptis (hanya bs diterima sekali)
b. Ekaristi
c. Krisma (hanya bs diterima sekali)
d. Tobat
e. Perkawinan
f. Pengurapan orang sakit
g. Imamat (hanya bs diterima sekali)

Mengapa 7 Sakramen? : Karena ketujuh sakramen tersebut mewakili seluruh hidup


manusia dan karena angka tujuh merupakan angka sempurna yang mempunyai
makna khusus.

Sakramen Inisiasi
berasal dari bahasa latin inere yang berarti masuk ke dalam / intiare yang
memasukkan ke dalam.

Sakramen inisiasi adalah sakramen gereja yang memasukkan seseorang ke dalam


anggota Gerja. Wajib diterima bagi orang-orang yang ingin masuk katolik.

Tiga Sakramen Yang Termasuk Dalam Sakramen Inisiasi :


a. baptis
b. ekaristi
c. krisma
Gerakan mesianisme : menantikan Tuhan. Dibuat oleh Yohanes Pembaptis.
A. Sakramen baptis
Sakramen Baptis adalah sakramen yang diterima pertama kali.
Sarana / simbol : air
- baptis bayi
- baptis dewasa

Mengapa kita harus menerima sakramen baptis?


untuk semakin dekat dengan Allah dan diangkat menjadi anak Allah. Membersihkan
diri dari dosa asal.

Tahap-tahap baptis dewasa


Masa Prakatekumenat
Tujuan: agar para simpatisan melalui berkenalan dengan Gereja Katolik, Yesus
Kristus, Iman dan cara Hidup Katolik. Ditutup dengan tahap pertama yaitu dengan
upacara penerimaan Katekumen.

Masa katekumenat
Pada masa katekumenat (calon baptis) praktis sudah berhubungan dengan Gereja.
Pembelajaran pokok-pokok iman katolik dan lebih meningkatkan hidupnya sebagai
orang katolik. Masa ini ditutup dengan tahap kedua yaitu upacara penerimaan
calon Baptis.

Masa persiapan Terakhir


Masa penyucian dan penerangan, dimana masa ini ditutup dengan tahapan ketiga
yaitu dengan upacara penerimaan sakramen baptis/inisiasi (tergantung paroki-
paroki). Sebelum diterimakan sakramen baptis/inisiasi kepada katekumenat.

Masa Mistagogi
Sudah memahami semua rahasia iman katolik. Mistagogi ditutup dengan rekoleksi
pendalaman iman. (retret)

B. Sakramen ekaristi
Syukuran merupakan kegiatan yang biasa dilakukan dalam masyarakat kita untuk
mensyukuri peristiwa-peristiwa yang menyenangkan. Biasanya syukuran diakhiri
dengan perjamuan makan bersama.

Ekaristi sebagai ungkapan syukur atas karya dan pengorbanan Yesus.


Ekaristi diambil dari bahasa Yunani “Eucharistia”, yang berarti syukur dan pujian.
Lambang/sarana/materi : roti dan anggur.
Tri hari suci : Kamis Putih, Jumat Agung, Sabtu Suci.

Perjamuan Ekaristi adalah peringatan syukur untuk mengenang dan sekaligus


menghadirkan kembali Yesus yang mempersembahkan diri-Nya dalam kematian di
salib demi keselamatan manusia, sesuai dengan perintah Yesus.
C. Sakramen krisma
Sakramen penguatan adalah sakramen yang memberi Roh kudus supaya
mengakarkan kita lebih kuat dalam persekutuan anak-anak Allah, menggabungkan
kita lebih erat dengan Kristus, memperkuat hubungan kita dengan Gereja,
membuat kita mengambil bagian yang lebih banyak dalam perutusannya dan
membantu kita supaya memberi kesaksian iman kristen dengan perkataan dan
perbuatan. (KGK 1316).
Dengan menerima sakramen ini orang dianggap sudah dewasa dalam iman.

Syarat bagi seseorang agar dapat menerima sakramen penguatan adalah:


1. sudah menerima sakramen baptis dan ekaristi,
2. berusia minimal 12 tahun ke atas,
3. mengikuti pelajaran agama (persiapan) kurang lebih 1 tahun.
Dalam sakramen penguatan, ritus pokok adalah pengurapan minyak suci (minyak
Krisma) yang diberikan oleh Uskup dan yang dilaksanakan dengan penumpangan
tangan oleh petugas Gereja (Uskup dan wakilnya).
Rahmat dari sakramen penguatan adalah pencurahan Roh Kudus.

Untuk menerima penguatan, orang harus berada dalam suasana rahmat. Karena
itu dihimbau supaya mereka menerima sakramen tobat terlebih dahulu sehingga
dibersihkan sebelum menerima anugerah Roh Kudus. (KGK, Art. 1310).

Makna Sakramen Penguatan: menjadikan kita sungguh anak Allah, menyatukan


kita lebih teguh dengan Kristus, menambah karunia Roh Kudus, dan mengikat kita
lebih sempurna kepada Gereja.

Konsekuensi: bertanggung jawab menjadi saksi Kristus baik dalam Gereja sendiri,
dalam keluarga, di sekolah, di tempat kerja, dan di lingkungan masyarakat yang
lebih luas.

Sakramen Tobat
Dosa adalah perbuatan melawan cinta kasih Tuhan dan sesama. Suatu tindakan
disebut dosa apabila tindakan tersebut dilakukan secara sadar, sengaja, dan dalam
keadaan bebas, yang berakibat merugikan orang lain dan dirinya sendiri serta
merusak hubungannya dengan Tuhan.
“Tiada gading yang tak retak” : tiada seorang manusia yang sempurna.
Akibat dari dosa adalah retaknya/rusaknya bahkan terputusnya hubungan
harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama dan lingkungannya.

Bertobat artinya berbalik kembali kepada Allah. Kini dalam Gereja Katolik,
Peristiwa kerahiman Allah tersebut terjadi di dalam Sakramen Tobat, yang disebut
juga dengan istilah Sakramen Rekonsiliasi.

Sakramen Tobat menjadi tanda dan sarana pemulihan hubungan yang retak atau
rusak akibat perbuatan dosa, menjadi suatu hubungan yang damai dan harmonis
antara Allah dan Manusia, manusia dan sesama, serta lingkungannya.
Tahapan bertobat :
1) Mengakui/ menyadari akan kesalahan/dosa,
2) Menyesali segala kesalahan/dosa,
3) Berjanji untuk tidak mengulangi lagi atas kesalahan/dosa yang
pernah dilakukan dan
4) Menyatakan diri bertobat.

Langkah-langkah dalam melakukan pengakuan dosa antara lain:


1. Melakukan pemeriksaan batin. Orang yang mengaku dosa diajak
untuk mengingat kembali dosa yang telah diperbuat dalam suasana
hening dan berdoa.
2. Mempunyai niat untuk bertobat menyesali dosa-dosa.
3. Masuk ruang pengakuan dan mengakui segala dosa-dosanya, minta
pengampunan dan melakukan penitensi sebagai silih atas dosa yang
diperbuat.
4. Merubah sikap dan tutur kata yang senantiasa menjadi baik.

Sakramen Pengurapan Orang Sakit


Sakramen ini diberikan kepada orang beriman yang merasa mulai menghadapi
bahaya maut karena sakitnya atau karena lanjut usia atau orang yang
menghadapi
operasi besar.

dalam Perjanjian Lama dan juga pada zaman Yesus, diyakini oleh orang-orang
Yahudi bahwa seseorang yang menderita sakit, bahkan menderita cacat ataupun
penderitaan dari lahir, itu semua diakibatkan oleh karena dosa. Sehingga bagi
mereka, orang yang sakit itu akan sembuh jika dosanya telah diampuni oleh Tuhan.

Makna dari Sakramen Pengurapan Orang Sakit


1. Menganugerahkan rahmat Roh Kudus yang menjadikan si penderita
mempunyai kekuatan, ketenangan, dan kebesaran hati untuk mengatasi
kesulitan akibat sakitnya.
2. Mengajak si sakit untuk mempersatukan penderitaan yang dialaminya
dengan penderitaan Yesus Kristus.
3. Menganugerahkan rahmat Gerejani, keikutsertaan dalam penderitaan dan
sengsara Kristus menyucikan dirinya.
4. Menyiapkan orang agar bila akhirnya meninggal, ia layak menghadap Bapa.

BUAH-BUAH DARI SAKRAMEN PENGURAPAN ORANG SAKIT


1. Mendapatkan kekuatan, ketenangan dan kebesaran hati,
2. Membaharui iman, harapan kepada Allah dan menguatkan melawan segala
godaan
3. Bantuan Tuhan dalam kesembuhan dari penyakit penderita
4. Dosanya telah diampuni (Yak 5: 15)

Anda mungkin juga menyukai