Anda di halaman 1dari 8

SIFAT-SIFAT GEREJA

1. Gereja yang SATU

a. Satu Tuhan (kesatuan iman – Ef 4: 3 – 6)

b. Satu pimpinan - tahta kepausan

c. Persatuan umat Katolik Semesta dlm wujud persaudaraan dan tata sakramen. Memperjuangkan
Gereja yang Satu, misalnya

a. Aktif dalam kegiatan gereja

b. Setia dan taat pada persekutuan.

c. Terbuka dan menghormati perbedaan.

2. Gereja yang KUDUS

a. Berasal dari Allah yang adalah kudus

b. Menuju kepada Allah yang adalah kudus

c. Jiwa gereja adalah Roh Kudus

d. Ajaran dan praktek ritual sakramennya kudus

e. Anggotanya kudus karena dibasuh oleh pembabtisan (Yoh 17:11)

Memperjuangkan Gereja yang Kudus

a. Saling mengampuni

b. Saling mendokan

c. Aktif dalam kegiatan liturgi gereja

d. Hidup menurut Kristus

e. Memperjuangkan Gereja yang Kudus

3. Gereja yang KATOLIK

a. Katolik = terbuka pada semua umat manusia dan pelbagai macam cara dan persoalan hidup
mereka.

b. Gereja memiliki misi untuk mewartakan injil kepada seluruh makhluk di seluruh dunia
Memperjuangkan Gereja yang Katolik

a. Menghormati kemajumukan budaya, adat-istiadat, agama dan bangsa.

b. Memperjuangkan keadilan bagi semua orang.

c. Ikut terlibat aktif dalam kehidupan masyarakat.

4. Gereja yang APOSTOLIK

a. Dibangun atas dasar para nabi dan para rasul. Gejera merupakan warisan dari para Rasul (ef. 20,
why 21:14)

b. Roh Kudus yang diam di dalamnya tetap menjaga tradisi, ajaran serta pedoman-pedoman dari para
rasul (2 Tim 1: 13 – 14)

c. Menjalankan dan melanjutkan tugas-tugas para Rasul.

d. Ia TETAP diajarkan dan dibimbing oleh para Rasul hingga saat ini.

Memperjuangkan Gereja yang Apostolik

a. Rajin merenung dan mengamalkan ajaran Kitab Suci.

b. Aktif dalam karya pelayanan gereja.

c. Setia dan loyal kepada hierarki sebagai penggati para rasul

TUGAS-TUGAS GEREJA

I. Gereja yang Menguduskan (liturgia)

Arti Kata :

Kata “liturgi” berasal dari bahasa Yunani leitourgia, terbentuk dari akar kata ergon yang berarti “karya,
kerja atau bakti. Gereja Katolik lalu mengambil istilah liturgi untuk mengartikan kultus/ ibadat. Ibadat ini
kemudian berpuncak pada EKARISTI, dimana gereja mengalami persatuan dengan Kristus.

Liturgi merupakan tugas gereja ketika menjalankan fungsi imamatnya. Imamat dalam gereja ada dua
jenis, yakni imamat umum yang diterima oleh semua orang yang dibabtis, dan imamat khusus yang
diterima oleh mereka yang ditahbiskan.

Ibadat atau liturgi disebut sebagai doa resmi gereja, karena di dalamnya ada kesatuan Gereja dengan
Kristus. Liturgi adalah karya Kristus, Imam Agung serta Tubuh-nya, yaitu Gereja. Liturgi menjadi wahana
utama untuk (1) mengantar umat Kristiani ke dalam persatuan pribadi dengan Kristus (Sacrosanctum
Consilium, Art.7). Itu sebabnya maka liturgi sekaligus (2) menguduskan umat.

A. Doa:

Arti : Doa berarti berdialog atau berkomunikasi dengan ALlah, sebagai ungkapan iman pribadi atau
bersama-sama.

Mengapa kita Berdoa

a. Menjadi kuat : Lukas 22:40 Setelah tiba di tempat itu Ia berkata kepada mereka: "Berdoalah
supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan

b. Mendapat keselamatan : Matius 24:20 Berdoalah, supaya waktu kamu melarikan diri itu jangan
jatuh pada musim dingin dan jangan pada hari Sabat.

c. Keberhasilan : Matius 7:7. "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.

d. Persatuan dengan Allah : Kisah Para Rasul 22:17 Sesudah aku kembali di Yerusalem dan ketika aku
sedang berdoa di dalam Bait Allah, rohku diliputi oleh kuasa ilahi.

Doa yang Baik

a. Dengan hati yang bersih : Yohanes 15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di
dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

b. Penuh Iman dan Percaya : Markus 11:24 Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu
minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu.

c. Untuk kebaikan diri dan sesama : Yakobus 4:3 Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak
menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk
memuaskan hawa nafsumu.

d. Hati yang tulus dan bersih : I Timotius 2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang
laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

e. Tidak putus asa dalam berharap : Lukas 18.2, kisah serang janda yang terus menerus meminta
kepada hakim untuk membela perkaranya. Kisah Abraham dan Sarai, Elisabeth dan Zakaria yang doanya
terkabul ketika sudah tua.

Fungsi Doa :

1. Mengkomunikasikan diri dengan kepada Allah

2. Mempersatukan diri dengan Allah.


3. Mengungkapkan cinta, kepercayaan dan harapan kepada Allah agar dapat melihat hidup dengan
mata iman.

4. Mengangkat setiap harya sebagai doa yang hidup, yakni karya yang bersifat merasul dan
menyelamatkan.

Syarat Doa yang baik

1. Didoakan dengan hati.

2. Berakar pada pengalaman hidup.

3. Berdoa dengan tulus (Jika engkau berdoa, masuklah kamarmu…Matius 6:5-6)

4. Berdoa dengan cara sederhana dan jujur. (“… doamu janganlah bertele-tele…. Matius 6:7)

Jenis Doa

Bapa Kami adalah doa singkat yang sempurna. Di dalamnya mencakup jenis-jenis doa berikut :

Doa iman

Bapa kami yang ada di surga

Doa Pujian / Kemuliaan :

Dimuliakanlah nama-Mu.

Doa Pengharapan

Datanglah kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga.

Doa Permohonan.

Berilah kami rejeki pada hari ini.

Doa Tobat.

Dan ampunilah kesalah kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami.

Doa permohonan / harapan.

Dan janganlah masukan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

B. Sakramen:
Pengertian :

a. Asal kata : Sakramen berasal dari kata 'mysterion' (Yunani), yang dijabarkan dengan kata
'mysterium' dan 'sacramentum' (Latin). Sacramentum dipakai untuk menjelaskan tanda yang kelihatan
dari kenyataan keselamatan yang tak kelihatan yang disebut sebagai 'mysterium'.

b. Kitab Suci : Dasar pengertian sakramen sebagai misteri/ 'mysterium' kasih Allah, yang
diterjemahkan sebagai "rahasia yang tersembunyi dari abad ke abad... tetapi yang sekarang dinyatakan
kepada orang-orang kudus-Nya" (Kol 1: 26, Rom 16:25). Rahasia/ 'misteri' keselamatan ini tak lain dan
tak bukan adalah Kristus (Kol 2:2; 4:3; Ef 3:3) yang hadir di tengah-tengah kita (Kol 1:27).

c. Katekismus : mengutip perkataan St. Leo Agung :, "apa yang tampak pada Penebus kita, sudah
dialihkan ke dalam misteri-misteri-Nya"/ sakramen-sakramen-Nya.

Jadi Sakramen adalah: Tanda yang kelihatan untuk rahmat Allah yang tidak kelihatan; sebagai sarana
keselamatan, untuk menguduskan, membangun tubuh Kristus dan akhirnya mempersembahkan ibadah
kepada Allah (Sacrosanctum Consilium Art 59).

Terdapat 7 sakramen yang dibagi dalam tiga kelompok :

1. Sakramen Inisiasi (inisiasi : acara diterima dalam suatu kelompok)

b. Babtis.

c. Ekaristi.

d. Krisma.

2. Sakramen Penyembuhan.

b. Tobat

c. Minyak Suci.

3. Sakramen Persekutuan.

b. Imamat.

c. Perkawinan.

Dalam Tiap Sakramen selalu ada Materi : suatu benda atau tindakan. Dan Forma : rumusan kata-kata
yang diucapkan.

1. Babtis :

a. Makna : - Menghapus dosa dan dosa asal.

- Secara resmi diterima / dilantik sebagai anak Allah.


- Secara resmi/ sah diterima sebagai anggota gereja.

b. Materi : Air

c. Forma : Aku membabtis engkau dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.

d. Pemberi : Imam dan umat yang telah dibabtis dalam situasi darurat.

2. Tobat :

a. Makna : - Pemulihan hubungan pribadi dengan gereja / sesama.

- Pemulihan hubungan pribadi dengan Tuhan.

- Penyembuhan luka batin karena perasaan bersalah / berdosa.

c. Materi : berkat dan tanda salib dari Imam.

d. Forma : Atas nama Allah dan Gereja aku melepaskan Engkau dari dosamu, pergilah dalam damai,
dan jangan berbuat dosa lagi.

e. Pemberi : Imam yang diberi wewenang oleh Uskup.

3. Ekaristi

a. Makna : - Persatuan dengan Yesus Kristus

- Pengampunan dosa.

- Persekutuan dengan semua jemaat Allah.

- Puncak perayaan iman.

- Merayakan kembali pengurbanan Kristus di Salib.

b. Materi : Roti murni dan Anggur tak beragi.

c. Forma : - Ambillah dan makanlah, inilah tubuhku.

- Ambillah dan minumlah, inilah darahku, darah perjanjian baru dan kekal yang tumpahkan bagimu
dan bagi semua orang untuk pengampunan dosa.

- Lakukanlah ini sebagai peringatan akan daku.

d. Pemberi : Imam.

4. Krisma :
a. Makna : - Gereja mengakui pribadi telah dewasa dalam iman.

- Siap menerima tugas-tugas gereja, dan menggunakan karunia-karunia Roh Kudus sebagai imam,
nabi dan raja.

- Menerima Roh Kudus untuk tugas perutusan

b. Materi : Minyak Krisma (minyak zaitun murni).

c. Forma : Terimalah Roh Kudus.

d. Pemberi : Uskup atau bersama pastor yang diberi wewenang oleh uskup.

5. Perkawinan

a. Makna :

- Arti perkawinan katolik menurut KHK1983 kan.1055 §1 adalah perjanjian (foedus) antara seorang
laki-laki dan seorang perempuan untuk membentuk kebersamaan hidup. Latar belakang definisi ini
adalah dokumen Konsili Vatikan II, Gaudium et Spes §48). GS dan KHK tidak lagi mengartikan perkawinan
sebagai kontrak. Bertujuan untuk : a) Bonum vitae – kebaikan hidup bersama pasangan. b) Bonum prolis
– terbuka terhadap kelahiran anak dan kebaikan hidup mereka. c) Bonum Coniugum: membentuk
kebersamaan hidup.

b. Sifatnya : Monogami, sacramental dan tak terceraikan.

c. Forma : Janji perkawinan.

d. Materi : Ucapan janji dengan meletakan tangan di atas Kitab Suci dan Stola Imam.

e. Pemberi : Suami + Istri di hadapan saksi dan Imam.

6. Imamat :

a. Arti : Imamat berasal dari nama kitab ketiga kitab Taurat : Kejadian –Keluaran– Imamat – Bilangan
– Ulangan. Dalam bahasa Ibrani, imamat adalah wagyra = Ia memanggil (Imamat 1:1). Isi pokok kitab ini
adalah perintah Allah kepada Musa di gunung Sinai untuk umat Israel, yaitu tentang kesucian Tuhan, dan
bagaimana manusia harus hidup dan beribat agar dapat memelihara hubungan yang baik dengan Tuhan.

b. Makna : Sakramen imamat diberikan kepada seorang diakon untuk resmi menjadi imam, pemimpin
dan gembala umat yang tugas utamanya adalah menjaga kekudusan kawanannya dan menjaga kesatuan
Gereja.

c. Materi : Urapan minyak tahbisan dan penumpangan tangan Uskup.

d. Forma : Doa pentahbisan.


7. Minyak suci : diberikan kepada orang sakit.

a. Makna :

- Persatuan dengan penderitaan kristus yang dapat memberikan kelegahan.

- Menerima kekuatan untuk menghadapi situasi selanjutnya dari sakit (sembuh atau tidak)

b. Materi : Minyak pengurapan.

c. Forma : Doa pengurapan.

d. Pemberi : Imam / Diakon.

Minyak suci tidak hanya diberikan untuk orang yang menjelang ajal melainkan kepada siapa saja yang
ingin mendapat kekuatan ketika sedang sakit, misalnya: menjelang operasi, menjelang persalinan,
asalkan sakramen tersebut tidak diobralkan, misalnya untuk sakit luka lecet, untuk sakit pilek dan batuk,
dll. Kategori sakit berat adalah situasi di mana hanya pertolongan Allah semata yang kita harapkan,
sedangkan medis bisa saja gagal.

Anda mungkin juga menyukai