Anda di halaman 1dari 2

Materi 3

Gereja sebagai persekutuan


pemahaman:
a. Kata Gereja berasal dari bahasa Portugis, yaitu igreja; ekklesia (Yunani); ecclesia (Latin), yang berarti kumpulan,
rapat, atau pertemuan.
b. Gereja sebagai Persekutuan (communio) menekankan hubungan atau persekutuan dengan Allah melalui Yesus
Kristus dalam sakramen-sakramen.
c. Communio juga mendasari ’komunikasi; di antara para anggota Gereja sendiri. Oleh karena itu, kesatuan
communio berarti keanekaragaman para anggotanya dan keanekaragaman dalam cara berkomunikasi, sebab
’Roh Kudus, yang tinggal di hati umat beriman, dan memenuhi serta membimbing seluruh Gereja, menciptakan
persekutuan umat beriman yang mengagumkan. Dialah yang membagi-bagikan aneka rahmat dan pelayanan,
serta memperkaya Gereja Yesus Kristus dengan pelbagai anugerah’ (UR 2).
d. Communio sesungguhnya merupakan hasil karya Roh Kudus di dalam umat beriman (LG 4). Untuk itu, dalam hal
communio perlu diingat sifat sakramental Gereja, yang mempersatukan unsur ilahi dengan struktur insani.
e. Ciri-ciri Gereja sebagai communio adalah satu, kudus, katolik, dan apostolik (Nusantara, Bintang, dkk. Ibid. hal.
120-127)
f. Dalam Kis 4: 32-37 & 2: 41-47, aspek-aspek Gereja sebagai communio tampak sebagai berikut (Nusantara, Bintang,
dkk. Ibid. hal. 118):
1. menerima baptisan merupakan pintu masuk untuk menjadi anggota communio
2. Roh Kudus mempersatukan mereka
3. Berkat satu Allah, satu Roh, dan satu baptisan yg mereka hayati, mereka hidup sehati dan sejiwa
4. Semua anggota dipandang dan diperlakukan sama sebagai saudara yg sederajat. Tidak ada yang merasa lebih
tinggi daru yang lain.
5. Pemimpin hadir sebagai pelayan yang menghadirkan Kristus kepada jemaat
6. Kasih karunia Tuhan dalam kehidupan jemaat semakin melimpah karena Kristus ada di tengah-tengah
mereka.
g. Bentuk-bentuk pelayanan Gereja sebagai communio adalah (1) Koinonia (persekutuan): persekutuan ini bersifat
insani (terdiri dari orang-orang yang berdosa) dan bersifat ilahi (Roh Kudus berperan di dalamnya [UR 2]). Di
dalam persekutuan ini terkandung dua unsur, yaitu komunikasi iman antarpara anggotanya dan struktur
organisasinya. (2) Kerygma (pewartaan): semua umat beriman dipanggil dan diutus untuk memberitakan
Kerajaan Allah. (3) Liturgia (Peribadatan): seperti Yesus yang setiap saat menyempatkan diri untuk berdoa,
Gereja pun dipanggil untuk melaksanakan doa dan ibadat supaya Gereja semakin kudus, seperti Bapa adalah
kudus. (4) Diakonia (pelayanan kemasyarakatan): memberikan pelayanan kepada segenap masyarakat sesuai
dengan rencana keselamatan Allah. (5) Martyria (kesaksian iman): memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus
yang menderita sengsara, wafat, dan bangkit untuk menyelamatkan manusia.

Tujuan 1: mengidentifikasi kegiatan Gereja perdana berdasarkan Kis 2: 29-47


a. bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
b. bersekutu
c. memecahkan roti
d. berdoa
e. segala kepunyaan adalah kepunyaan bersama
f. sehati
g. tulus hati
h. gembira

Tujuan 2: ciri-ciri Gereja perdana


a. bertekun dalam pengajaran rasul-rasul
b. bertekun dalam persekutuan
c. berkumpul dalam bait Allah
d. memecahkan Roti
e. berdoa
Tujuan 3: tanggung jawab anggota Gereja
a. anggota Gereja terdiri dari:
1. hierarki: ditahbiskan dan berperan sebagai gembala, pengajar, pelayan umat, dan menguduskan gereja
2. bruder/suster/frater (biarawan/wati): hidupnya dibaktikan sepenuhnya bagi pewartaan kabar gembira.
Misalnya melalui pendidikan, pelayanan medis, rumah retret, dll
3. kaum awam: semua orang beriman Kristiani yang bukan hierarkhi dan bukan biarawan/wati. Mereka ikut
ambil bagian dalam tugas perutusan Gereja di dalam dunia, seperti menjadi pedagang, tenaga medis,
petani, guru, sopir, dll.
---> bergabungnya ketiga kelompok di atas, maka Gereja di sebut Tubuh Mistik Kristus, yang dihidupi dan dijiwai
oleh Roh Kudus, yaitu Roh Kristus sendiri
b. Tanggung jawab anggota Gereja:
1. Rom 12: 4-5
· menjalankan tugas sesuai dengan kewajiban kita
- sebagai misdinar → misdinar
- sebagai lektor → lektor
- sebagai pemazmur → pemazmur
2. I Kor 12: 12-18
· hidup dalam satu Roh, yaitu Roh Kudus
· memerlakukan setiap orang sama dihadapan Allah
· menjalankan fungsi/peran kita masing-masing
· menjadi murid yang baik, yg dijiwai Roh Kudus-Roh Allah

Anda mungkin juga menyukai