Anda di halaman 1dari 5

APA PERAN GEREJA?

"Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam
maut tidak akan menguasainya." Demikian kata Kristus dalam Mat.16: 18.

Pertanyaan wajar yang segera muncul dalam pikiran kita ialah: untuk apa Kristus mendirikan
jemaatNya?

Milllard J. Erickson mengatakan, gereja didirikan Tuhan, bukanlah demi keberadaan gereja itu
sendiri, melainkan untuk melanjutkan pelayanan Tuhan di dunia.

"... the Church was not brought into being by our Lord simply to exist as an end in it self. Rather
it was into being to fulfil the Lord's intention for it. It is to carry on the Lord's ministry in the
world."

Erickson berkata bahwa jantung pelayanan gereja dan yang memberi bentuk segala aktifitas
gereja adalah: Injil.

Ia mengemukakan 4 fungsi gereja yaitu:

 Memberitakan injil (evangelism)

 Membangun jemaat (edification)

 Menyembah Allah (worship)

 Kepedulian sosial (sosial concern)

Sedangkan Bruce Milne mengatakan bahwa tugas dan tanggung jawab gereja adalah untuk
melayani kemuliaan dan kehormatan Allah.

"The task and the responsibilities of the church are determined by the nature of the church.
Since the Church is the people of God, it finds its raison d'etre not in itself but in serving God's
glory and honour (Ro.11:36; IKor.8:6)."

Bagaimana gereja melayani kemuliaan Allah, Bruce Milne membagi dalam 4 tugas yaitu:

 Menyembah (Yunani, Latreia)

 Persekutuan (Yunani, Koinonia)

 Pelayanan (Yunani, Diakonia)

 Kesaksian (Yunani, Martyria)


Henry C Thiessen dalam membahas tentang misi gereja ia mengemukakan 7 aspek misi gereja
yaitu

1. Memuliakan Allah (To glorify God)

2. Membangun dirinya (To edify itself)

3. Menyucikan dirinya (To purify itself)

4. Mendidik anggotanya dalam kebenaran (To educate its constituency)

5. Memberitakan injil kepada dunia (To evangelize the world)

6. Bertindak sebagai kekuatan yang mencegah dan menerangi di dalam dunia (To act as a
restraining and enlightening force in the world)

7. Mempromosikan semua yang baik (To promote all that is good)

Berdasarkan berbagai pandangan diatas maka peran, tugas, misi dan tanggung jawab gereja dapat
kita tinjau dalam 3 hubungan sebagai berikut:

 Gereja terhadap Allah

 Gereja terhadap dirinya

 Gereja terhadap dunia

A. Gereja terhadap Allah

Tujuan utama keberadaan umat manusia adalah untuk kemuliaan Allah. Demikian pula gereja.
Alkitab berulangkali menekankan ini sebagai tujuan utama gereja (Ro.15: 6,9; Ef.1:5 dst, 12, 14,
18; 3:21; 2Tes.1:12; 1Pet.4: 11).

Bagaimana cara memuliakan Allah? Henry Thiessen menjawab dengan 3 hal:

1. Kita memuliakan Allah dengan menyembah Dia (Yoh.4:23 dst; Band.


Fil.3:3; Wah.22:9)

2. Kita memuliakan Allah melalui doa dan pujian (Maz.50:23).

3. Kita memuliakan Allah melalui kesalehan hidup (Yoh.15:8).

Penyembahan, memuji dan meninggikan Allah merupakan tindakan yang umum di dalam
Perjanjian Lama. Kita dapat melihat ini dalam kitab Mazmur.
Dalam Perjanjian Baru kita dapat melihat banyak sekali ungkapan dan tindakan menyembah
Allah (Mat. 6:9; Mark. 14:12 dst; Luk.1:46-55; 68-79; 2:14, 29-32; 4:16; Kis. 3:1 dst; 4:24 dst)
dan doxology (Ro.11: 33-36; 16:27; 1Tim. 1:17; 6:15 dst; Wah.1:5 dst). Ada juga hymne-hymne
Kristen (Ef. 5:14; Fil.2: 5-11; Kol.1:15-20; 1Tim.3: 16).

Dalam sikap dan tindakan penyembahan, jemaat memusatkan perhatian kepada siapa dan apakah
Allah itu, bukan pada dirinya sendiri. Tujuan penyembahan yang benar adalah mengungkapkan
siapa dan apa Dia adanya dan bukan untuk memuaskan perasaan jemaat sendiri.

B. Gereja terhadap dirinya

Misi gereja terhadap dirinya adalah membangun orang-orang percaya. Rasul Paulus berulangkali
membicarakan pembangunan jemaat. Dalam Ef. 4: 11-12 ia mengatakan bahwa Allah telah
memberikan berbagai karunia "untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan
pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus." Orang-orang percaya harus bertumbuh dalam
Kristus. "Dari padaNyalah seluruh tubuh tubuh, - yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu
oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota - menerima
pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih." (Ef. 4: 16)

Dari ayat tersebut cukup jelas bahwa tugas pembangunan ini bukan monopoli para Pendeta tetapi
tugas dan tanggung jawab setiap anggota jemaat. Dalam semangat kebersamaan setiap anggota
jemaat harus saling membangun satu sama lain.

Dalam kehidupan berjemaat terdapat berbagai sarana yang dapat menjamin berlangsungnya
pembangunan:

a. Persekutuan (koinonia)

Dalam Kis. 5 kita dapat melihat semangat kebersamaan jemaat mula-mula sampai mencakup
harta milik mereka. Dalam kehidupan mereka ada saling mendorong dan simpati dan saling
menanggung beban (Gal.6:2). Ada saling menegur dan mengkoreksi kesalahan. Ada tindakan
disiplin terhadap pelaku amoral (1Kor.5:1-2).

Tujuan tindakan disiplin bukan untuk membuang mereka yang berbuat kesalahan melainkan
untuk memulihkan atau merestorasi mereka agar kembali ke jalan yang benar dan ke dalam
persekutuan (Gal.6:1).

Di dalam persekutuan tiap-tiap anggota saling melayani (diakonia). Sebagaimana Yesus datang
bukan untuk dilayani tapi melayani. Yang terbesar adalah yang melayani dengan rendah hati.
(Mar.9:33-37; Luk.22:24-27).

b. Pengajaran

Tuhan Yesus memerintahkan kepada murid-muridNya, "ajarlah mereka melakukan segala


sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu." Mat.28:20.
Untuk menjamin berlangsungnya pengajaran Allah telah memberikan "baik rasul-rasul maupun
nabi-nabi, ... maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, untuk memperlengkapi orang-
orang kudus bagi pekerjaan pelayanan." (Ef.4:11,12).

Dari ayat-ayat diatas jelas, pekerjaan mengajar bukan monopoli para Pendeta saja, melainkan
menjadi tugas dan tanggungjawab setiap warga jemaat.

Pelaksanaan pengajaran dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dan tingkatan; dari Sekolah
Minggu sampai Seminary Teologia.

Karena gereja bertugas untuk mengajarkan kebenaran Allah sesuai yang dinyatakanNya dalam
Kitab Suci, maka gereja harus bertumbuh dalam pengertian tentang Kitab Suci.

Selain mempelajari Kitab Suci gereja - sebagai umat manusia yang diberi mandat menguasai
alam - juga harus mempelajari wahyu umum.

Erickson mengatakan bahwa tugas gereja bukan hanya mempelajari wahyu khusus tetapi juga
wahyu umum dan hubungan diantara keduanya.

c. Karunia-karunia dari Roh Kudus

Agar jemaat memiliki dinamika dalam pengajaran Allah memberikan berbagai karunia Roh
kepada masing-masing anggota jemaat untuk kepentingan bersama (1Kor. 12).

C. Gereja terhadap dunia

Gereja adalah saksi (Martyria) Kristus di dunia. Ini merupakan perintah final Tuhan Yesus
kepada para muridNya sebelum Ia terangkat ke Surga (Kis.1:8).

Gereja harus menjalankan fungsi kasih dan belaskasihan untuk baik Kristen maupun non-kristen.

Dalam pelayananNya terlihat jelas bahwa Yesus sangat memperhatikan permasalahan yang
membutuhkan pertolongan dan penderitaan.

Ia mengajarkan ini melalui perumpamaan 'Orang Samaria yang baik hati' (Luk.10:25-37

Ia mengajarkan untuk menolong sesama dalam Mat. 25:31-46

Bandingkan Ul. 10:17-19; Yak. 1:27; IYoh.3:17-18

Teladan Yohanes Pembapti menegor kesalahan Luk.3:19-20

Gereja harus berfungsi sebagai garam dan terang dunia (Mat.5:13-16)

C. The Government of the Church [Pemerintahan Gereja]


Semua gereja pasti mengaminkan bahwa Penguasa tertinggi dalam gereja adalah Allah. Tetapi
bagaimana wujud dan diberlakukannya? Gereja memiliki berbagai konsep. Dalam sejarah gereja
telah memiliki berbagai bentuk dasar dari pemerintahan gereja yaitu:

Episkopal

Presbyterian

Kongregasional atau Independen

Masing-masing penganut dari ketiga bentuk tersebut mengklaim sebagai bentuk yang Alkitabiah.

Anda mungkin juga menyukai