Anda di halaman 1dari 18

GEREJA YANG APOSTOLIK

DOA PEMBUKAAN

Ya Bapa sumber kebijaksanaan sejati, Dalam


pertemuan ini kami ingin memahami lebih
mendalam tentang hakekat dan sifat-sifat
Gereja, teristimewa Gereja yang Apostolik.
Kami mohon kepadaMu, anugerahkanlah
kepada kami hati dan budi yang suci, serta
berilah semangat untuk mengikuti dan ambil
bagian dalam proses pembelajaran ini, agar
kami dapat memahami keapostolikan Gereja-
Mu di bumi ini. Engkau yang hidup dan
berkuasa kini dan sepanjang segala masa. Amin
TUJUAN PEMBELAJARAN :

1. Memahami sifat Keapostolikan Gereja sehingga terdorong


untuk ikut serta mewujudkan nilai-nilai luhur Injili dan
memperjuangkan suatu dunia yang lebih baik untuk seluruh
umat manusia tanpa pandang bulu.
2. Memahami makna keapostolikan Gereja menurut ajaran Kitab
Suci dan Ajaran Gereja.
3. Menghayati makna keapostolikan Gereja serta
konsekuensinya dalam hidupnya sehari-hari
ARTI KATA APOSTOLIK

Gereja Katolik adalah APOSTOLIK karena


didirikan oleh Kristus atas para apostolos
(bahasa Latin, artinya rasul)  “utusan-Nya”
(Yunani “apostoloi”) dan senantiasa dipimpin
oleh para penerus mereka.
Latar
Belakang
Kristus mendirikan Gereja dan mempercayakan
otoritas-Nya kepada para rasul-Nya, para uskup
yang pertama. Ia mempercayakan otoritas khusus
kepada St Petrus, Paus Pertama dan Uskup
Roma, untuk bertindak sebagai Vicaris-Nya (=
wakil-Nya) di sini di dunia. Otoritas ini telah
diwariskan melalui Sakramen Tahbisan Suci dalam
apa yang kita sebut suksesi apostolik dari Uskup
ke Uskup, dan kemudian diperluas ke Imam dan
Diakon.
Makna Apostolik menurut Kitab Suci

1. Yesus mengutus para rasul dengan bersabda:


“Pergilah, ajarilah semua bangsa, dan
baptislah mereka atas nama Bapa dan Putra
dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka menaati
segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu” (lih. Mat 28: 19-20).
2. Perintah resmi Kristus untuk mewartakan
kebenaran yang menyelamatkan itu oleh
Gereja diterima dari para rasul dan harus
dilaksanakan sampai ke ujung bumi.
Makna Apostolik menurut ajaran Gereja

A: Gereja yang apostolik berarti Gereja


yang berasal dari para Rasul dan
tetap berpegang teguh pada
kesaksian iman mereka, yang
mengalami secara dekat peristiwa
Yesus.
A: Hubungan historis antara Gereja para Rasul
dan Gereja sekarang tidak boleh dilihat
sebagai semacam “estafet”, yang di dalamnya
ajaran yang benar bagaikan sebuah tongkat
dari Rasul-Rasul tertentu diteruskan sampai
kepada para uskup sekarang.
A: Gereja yang Apostolik tidak berarti bahwa Gereja
terpaku pada Gereja Perdana. Gereja tetap
berkembang di bawah bimbingan Roh Kudus dan
tetap berpegang pada Gereja para Rasul sebagai
norma imannya
A:Gereja disebut apostolik karena Gereja
berhubungan dengan para rasul yang diutus oleh
Kristus. Hubungan itu tampak dalam: Legitimasi
fungsi dan kuasa hierarki dari para Rasul.
A: Gereja sekarang sama dengan Gereja
Para Rasul. Bahkan identitas Gereja
sekarang mempunyai kesatuan dan
kesamaan fundamental dengan Gereja Para
Rasul. Hidup Gereja tidak boleh bersifat
rutin, tetapi harus dinamis.
Bacalah Kisah “Habemus Papam”

Pertanyaan Refleksi:

1.Apa pesan dan kesanmu terhadap cerita ini?


2.Suksesi kepemimpinan seperti apakah yang
digambarkan dalam kisah tersebut?
3.Apa makna Paus sebagai Uskup Roma
Pertanyaan Refleksi:

1. Apa yang dimaksudkan dengan keapostolikan Gereja


dalam teks Kitab Suci itu?
2. Apa yang dimaksudkan dengan keapostolikan Gereja
menurut ajaran Gereja?
3. Apa pendapatmu tentang keapostolikan Gereja
dewasa ini?
4. Bagaimana cara kita mewujudkan keapostolikan kita?
5. Bagaimana cara kita melestarikan dan
mengembangkan Gereja yang apostolik?
Menghayati Keapostolikan Gereja

1.Setia dan mempelajari Injil, sebab Injil merupakan


iman Gereja para rasul.

2.Menafsirkan dan mengevaluasi situasi konkret kita


dengan iman Gereja para rasul.

3.Setia dan loyal kepada hierarki sebagai pengganti


Para Rasul.
 Ciri-ciri utama cara hidup jemaat perdana (Kis 2: 51-47) itu nampak
sangat menonjol dalam lima hal yaitu adanya:
1) Persaudaraan/persekutuan
2) Mendengarkan Sabda/pengajaran
3) Pelayanan terhadap sesama/solidaritas
4) Perayaan iman/pemecahan roti/doa
5) Memberi kesaksian iman (tentang Tuhan) melalui cara hidup
mereka.
DOA PENUTUP
Terima kasih ya Bapa, atas penyertaan-Mu dalam
pertemuan kami ini. Kini kami telah memahami
rencana penyelamatan-Mu untuk seluruh umat
manusia melalui kehadiran Gereja Katolik, juga
penyelamatan-Mu atas kami yang bepangkal pada
tradisi para rasul. Kami mohon ya Bapa, jadikanlah
kami pewarta-pewarta Kabar Sukacita di tengah-
tengah masyarakat kami agar setiap orang
menemukan kebahagiaan sejati baik di dunia ini,
maupun dalam kemuliaan kekal nanti. Demi Kristus
Tuhan dan pengantara kami. Amin
TERIMA KASIH
DAN
TUHAN MEMBERKATI

Anda mungkin juga menyukai