1. Ideologi
Nasionalisme
Nasionalisme dapat disebut semacam etno-sentrisme atau pandangan yang
berpusat pada bangsa sendiri. Gejala seperti semangat nasionalisme, patriotisme, dsb.
terdapat pada semua bangsa untuk menciptakan rasa setia kawan dari suatu kelompok yang
senasib.
Teokrasi
Teokrasi merupakan sebuah paham yang menghendaki agama menguasai
masyarakat politis. Dalam hal ini, pemerintahan dianggap melakukan kehendak ilahi seperti
diwahyukan menurut kepercayaan agama tertentu. Negara adalah negara agama.
Neo-Liberalisme
Liberalisme adalah suatu paham dan gerakan yang memperjuangkan kebebasan dari
penindasan apapun.
Neo-Liberalisme ialah paham yang berkembang dewasa ini dalam hubungannya
dengan globalisasi dan pasar bebas, yang akan dikuasai oleh mereka yang kuat secara
ekonomis dan politis.
FARISI (dari kata Ibrani Pharesees = ‘terpisah’) Kelompok Farisi adalah kelompok orang-
orang Yahudi saleh yang menerima hukum tertulis dan lisan dan dengan amat teliti menaati
berbagai macam kewajiban.
Kelompok Saduki merupakan salah satu kelompok politik Palestina zaman Yesus. Mereka
mempunyai pengaruh besar dalam bidang politik. Mereka berhubungan erat dengan para
Imam Agung, kaum ningrat, dan golongan konservatif.
ESENI (mungkin berasal dari kata Ibrani Kasidim =’orang-orang setia’)Kelompok Eseni ini
menganggap diri sebagai orang terpilih dari antara orang-orang saleh. Mereka hidup
bermatiraga melaksanakan Hukum Taurat dengan sangat ketat, hidup berkelompok tanpa
milik pribadi, dan sebagian dari mereka tidak menikah.
Kelompok Zelot adalah pejuang-pejuang kemerdekaan Yahudi melawan orang-orang Roma
pada awal abad pertama Masehi dan dalam perang yang berakhir dengan kehancuran
Yerusalem pada tahun 70 Masehi.
Proses penyusunan Kitab Suci Perjanjian Baru Ke 27 Kitab dalam Perjanjian Baru, tentu saja
tidak langsung jadi, tetapi melalui proses yang kurang lebih 100 tahun. Ketika Yesus masih hidup,
tidak seorangpun di antara murid-murid-Nya yang terpikir untuk mencatat tentang apa yang Ia
lakukan atau Ia katakan, atau segala sesuatu tentang kehidupan-Nya. Mereka hanya ingin menjadi
murid Yesus yang mengikuti Yesus ke manapun Ia pergi, mereka tinggal bersama Yesus, mereka
belajar mendengarkan ajaran-Nya, dan menyaksikan tindakan Yesus.Baru sesudah Yesus
dibangkitkan, mereka mulai merasakan arti kehadiran Yesus bagi hidup mereka, dan bagi banyak
orang yang selama ini mengikuti Yesus percaya kepada-Nya. Sesudah Yesus bangkit, para murid
mulai sadar, bahwa Ia yang selama ini diikuti adalah sosok yang menjadi kegenapan janji Allah,
sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Peristiwa Pentakosta seolah membakar hati mereka untuk mulai
berani bercerita kepada banyak orang tentang siapa Yesus sesungguhnya. Berkat Pentakosta,
mereka mulai keluar dari persembunyian, dan pergi ke berbagai tempat menceritakan secara lisan
tentang ajaran, karya (mukjizat-mukjizat), serta hidup Yesus. Dari situ terbentuklah semakin banyak
kelompok orang yang percaya
Antara Tahun 40 - 120 Masehi: penyusunan dan penulisan Kitab Suci Perjanjian Baru.
a). Karangan tertua dari Kitab Suci Perjanjian Baru adalah 1 Tesalonika (ditulis sekitar tahun 40 an)
sedangkan yang paling akhir adalah 2 Petrus (tahun 120-an).
Antara tahun 120 - 400 Masehi: pembentukan kanon (Daftar resmi Kitab Suci Perjanjian Baru).
a). Pada awal abad kedua sampai akhir abad kedua muncul begitu banyak tulisan tentang Yesus,
yang membingungkan umat beriman. Dalam situasi seperti itu umat mulai mencari kepastian,
manakah Kitab-Kitab yang membina iman sejati.
Sekitar tahun 254, Origines, memberikan daftar kisah yang umum diterima dan daftar Kitab-Kitab
yang harus ditolak. Juga Eusebius pada tahun 303 menyajikan Kitab yang umum diterima dan
sejumlah karangan yang mesti ditolak. Pada tahun 300 secara umum yang sudah diterima sebagai
Kitab Suci adalah: 4 injil seperti sekarang; 13 surat Paulus, Kisah Para Rasul, 1 Ptr, 1 Yoh dan Wahyu
Pada tahun 367 Batrik Aleksandria yang bernama Atanasius menyusun daftar Kitab Suci yang
termasuk Perjanjian Baru. Jumlahnya 27 seperti yang kita miliki sekarang. Demikian juga Konsili
Hippo (393) dan Karthago (397) menetapkan daftar yang sama.
Keempat Injil
Kitab Suci Perjanjian Baru dibuka dengan empat tulisan yang disebut Injil (Matius,
Markus, Lukas dan Yohanes). Sebagian besar isinya berupa cerita mengenai Yesus selagi hidup di
dunia, karya-Nya, wejangan-wejangan-Nya dan perjuangan-Nya. Tulisan mereka berhenti
dengan kisah tentang Yesus yang menampakkan diri sesudah bangkit dari antara orang mati.
Mengingat isinya, maka keempat Kitab Injil itu dipandang sebagai Kitab yang paling utama
(paling penting).
“Kisah Para Rasul” sebenarnya bukan berisi kisah tentang semua rasul, melainkan lebih
bercerita tentang apa yang terjadi setelah Yesus wafat dan bangkit. Intinya, berkisah tentang
munculnya jemaat kristen pertama dan perkembangannya selama kurang lebih 30 tahun dengan
dua tokoh utama
Surat-surat
Tulisan berikutnya adalah 21 tulisan yang gaya penulisannya semacam “surat”. Isinya
lebih merupakan wejangan, anjuran dan ajaran yang bermacam-macam tentang hidup sesuai
dengan Yesus Kristusyaitu Petrus dan Paulus.
Wahyu
Tulisan terakhir adalah Kitab Wahyu Yohanes. Kitab ini berisi serangkaian penglihatan
mengenai hal ihwal umat Kristen dan dunia seluruhnya. Kitab ini terarah ke masa depan atau
akhir zaman, dan sekaligus merupakan rangkuman atau penegasan tentang karya keselamatan
Allah.
TRADISI
• Menurut Kamus Bahasa Indonesia, tradisi diartikan sebagai adat kebiasaan turun-temurun
(berupa upacara, peralatan, kesenian, adat, kepercayaan, kebiasaan, ajaran) yang masih dijalankan
oleh masyarakat. Tradisi dapat mengalami perubahan dan penyesuaian dengan situasi dan kondisi
masyarakat bersangkutan. Bilamana tradisi dianggap tidak lagi relevan dengan tata nilai masyarakat
atau tidak mampu menjawab tantangan zaman maka tradisi semacam ini biasanya ditinggalkan dan
punah dengan sendirinya.