Pentahbisan Imam
Pentahbisan Uskup
ARTI SIFAT GEREJA YANG APOSTOLIK
Matius 28:19-20
Karena itu pergilah, jadihkanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu
yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman.
Siapa yang mengutus? Yesus. Yang diutus? Para rasul
Karena itu pergilah, jadihkanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
Isinya perutusan: mewartakan kebenaran yang menyelamatkan ke seluruh dunia
dengan cara membaptis dan menyampaikan ajaran Yesus
Diteruskan kepada siapa? Kepada pengganti para rasul? Siapa? Uskup-imam-
daikon.
Ajaran Gereja tentang Keapostolikan GS 23
• Ajaran Gereja mengenai sifat ke-apostolikan
gereja terdapat di dalam dokumen KV II Lumen
Gentium artikel 23. Dalam artikel itu disampaikan
sifat keapostolikan Gereja sebagai berikut:
• Gereja semesta (Gereja universal) tampak pada
gereja khusus (gereja setempat) karena uskup
Bersatu dengan paus sebagai pimpinan gereja
universal.
• Masing-masing uskup mewakili gereja setempat,
tapi dalam persatuan seluruh uskup dengan paus
mewakili gereja semesta
• Masing-masing uskup harus memberi perhatian
terhadap keseluruhan gereja.
• Gereja yang apostolik tidak berarti bahwa Gereja
terpaku pada Gereja Perdana. Gereja tetap
berkembang dibawah bimbingan Roh Kudus dan
tetap berpegang pada Gereja para Rasul sebagai
norma imannya. Hidup Gereja tidak boleh
bersifat rutin, tetapi harus dinamis
• Gereja sekarang sama dengan Gereja para rasul.
Bahkan identitas Gereja sekarang mempunyai
kesatuan dan kesamaan fundamental dengan
Gereja para rasul.
Usaha kita untuk Keapostolikan Gereja: