Anda di halaman 1dari 14

ARTI DAN MAKNA GEREJA SEBAGAI

UMAT ALLAH
Konsili Vatikan II (LG 9) menekankan bahwa Gereja bukanlah
pertama-tama suatu organisasi manusiawi melainkan
perwujudan karya Allah yang konkret. Tekanan ada pada pilihan
dan kasih Allah.

Pengertian Gereja sebagai Umat Allah memiliki ciri khasnya yakni:


• Umat Allah merupakan suatu pilihan dan panggilan dari Allah
sendiri. Umat Allah adalah bangsa terpilih, bangsa terpanggil.
• Umat Allah dipanggil dan dipilih untuk Allah dan untuk misi
tertentu, yaitu menyelamatkan dunia.
• Hubungan antara Allah dan umatNya dimeteraikan oleh suatu
perjanjian. Umat harus menaati perintah-perintah Allah dan
Allah akan selalu menepati janji-janjiNya.
• Umat Allah selalu dalam perjalanan melewati padang pasir
menuju Tanah Terjanji.
Umat Allah dalam Perjanjian Baru

Gereja merupakan satu Umat Allah yang


sehati sejiwa, seperti yang ditunjukkan
oleh Umat Purba. Gereja harus
merupakan seluruh umat, bukan hanya
hierarki saja dan awam seolah-olah
hanya merupakan tambahan, pendengar
dan pelaksana. Singkatnya: Gereja
hendaknya mengumat
DASAR GEREJA MENGUMAT

• Hidup  mengumat pada dasarnya merupakan hakikat dari


Gereja itu sendiri, sebab hakekat Gereja adalah
persaudaraan cinta kasih seperti yang dicerminkan oleh
hidup Umat Gereja perdana.
• Dalam hidup mengumat banyak karisma dan rupa-rupa
karunia dapat dilihat, diterima dan digunakan bagi
kekayaan seluruh Gereja. Hidup Gereja yang terlalu
menampilkan segi organisatoris dan structural dapat
mematikan banyak karisma dan karunia yang muncul dari
bawah.
• Dalam hidup mengumat, semua orang yang merasa
menghayati martabat yang sama akan bertanggung
jawab secara aktif dalam fungsinya masing-masing untuk
membangun Gereja dan memberi kesaksian kepada dunia.
KONSEKUENSI GEREJA YANG MENGUMAT

Konsekuensi bagi Pimpinan Gereja


(Hierarki)
• Menyadari fungsi pimpinan sebagai
fungsi pelayanan. Pimpinan bukan di
atas umat, tetapi di tengah umat.
• Harus peka untuk melihat dan
mendengar karisma dan karunia-karunia
yang bertumbuh di kalangan umat.
KONSEKUENSI GEREJA YANG MENGUMAT

Konsekuensi bagi setiap Anggota Umat:


• Menyadari dan menghayati persatuannya
dengan umat lain. Orang tak dapat
menghayati kehidupan imannya secara
individu saja.
• Aktif dalam kehidupan mengumat,
menggunakan segala karisma, karunia dan
fungsi yang dipercayakan kepadanya untuk
kepentingan dan misi Gereja di tengah
masyarakat. Semua bertanggung jawab
dalam hidup dan misi Gereja.
KONSEKUENSI GEREJA YANG MENGUMAT

• Konsekuensi bagi Hubungan Awam dan


Hierarki
• Paham Gereja sebagai Umat Allah jelas
membawa konsekuensi dalam hubungan
antara hierarki dan kaum awam. Kaum
awam bukan lagi pelengkap penyerta,
melainkan partner hierarki.
• Awam dan hierarki memiliki martabat
yang sama, hanya berbeda dalam hal
fungsi.
SEJARAH GEREJA KATOLIK
SEJARAH GEREJA KATOLIK
1. Awal Terbentuknya Gereja Perdana
2. Masa Penganiayaan Gereja
3. Edic Milano dan Masa Keemasan
Gereja
4. Gereja pada Abad Pertengahan
5. Gereja pada Awal Mula Eropa
6. Reformasi-Kontrarefomasi di Eropa
7. Gereja pada Abad Penjelajahan
dan Abad Penerangan
8. Gereja Modern
Awal Terbentuknya Gereja Perdana
• Berpusat pada pribadi Yesus Kristus, hidup, karya dan
pewartaan-Nya
• Berbagai anggapan dan pengakuan terhadap pribadi
Yesus, orang banyak mengatakan Ia sebagai nabi besar
yang hidup kembali. Namun, para murid, mengakui
bahwa Yesus adalah tokoh yang dijanjikan Allah untuk
membebaskan penderitaan umat Isreal yakni sang
Mesias dan Putera Allah, sebagai penggenapan nubuat
Perjanjian Lama
• Pengajaran dan karya Yesus di kalangan umat Israel
menumbuhkan kontroversi, banyak yang menyukai
namun banyak pula yang membenci terutama dari kaum
pemuka agama Yahudi karena Yesus dianggap sebagai
ancaman
• Yesus dijatuhi hukuman mati
• Setelah wafat dan kebangkitan-Nya, Yesus menampakkan
diri kepada para murid Yesus menunjukkan dan
membuktikan kepada para murid bahwa Ia hidup
kembali dan memberikan pesan-pesan terakhir kepada
para murid
Yesus meletakkan dasar-dasar jemaat,
antara lain:
1. Ia mengumpulkan murid-murid-Nya dan
menghubungkan mereka dengan
perutusan-Nya (Mrk 3:13-16).
2. Ia memilih Petrus untuk bertanggung
jawab atas jemaat (Mat 16:18) dan
menjadikannya sebagai penjaga iman
(Luk 22:31), dari umat Allah yang baru.
3. Ia menjadikan kedua belas rasul dan
murid-Nya sebagai persekutuan para
saksi (Yoh 15:16) dan menjanjikan
mereka karunia Roh Kudus yang akan
membantu mereka memahami
Kepenuhan Terang yang telah dibawa ke
dunia (Yoh 16:13).
Pesan Yesus sebelum naik ke surga,
"Segala kuasa telah diberikan kepada-Ku
di surga dan di atas bumi. Karena itu,
pergilah dan jadikanlah semua bangsa
murid-Ku, baptislah mereka dalam nama
Bapa dan Putera dan Roh Kudus, dan
ajarilah mereka untuk melakukan semua
yang telah kuperintahkan kepadamu;
dan lihatlah, Aku menyertaimu, bahkan
sampai akhir zaman." (Matius 28:18-20).
• Setelah Yesus naik ke surga, para murid dan ibu Maria
senantiasa berkumpul dan berdoa menantikan
pencurahan Roh Kudus yang telah dijanjikan oleh
Yesus, ”Semua itu Kukatakan kepadamu, selagi Aku
berada bersama-sama kamu; tetapi Penghibur, yaitu
Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa, dalam
namaKu, Dialah yang mengajarkan segala sesuatu
kepadamu dan akan mengingatkan kamu semua yang
telah Kukatakan kepadamu.”(Yoh 14:26).
• Sepuluh hari setelah kenaikan-Nya ke surga ketika
para murid Yesus yang sedang berkumpul dan berdoa
turunlah Roh Kudus yang telah dijanjikan Yesus pada
Hari Raya Pentakosta
• Petrus tampil dan berkotbah mengenai Yesus Kristus
beserta karya keselamatan yang telah dilakukan-Nya.
Orang-orang yang menerima perkataan-Nya itu
memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah
mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Oleh
karena itu, hari pentakosta diperingati sebagai hari
lahirnya Gereja
Masa Penganiayaan Gereja

• Pada awalnya kekristenan dianggap


sebagai sekte Yahudi, sama seperti
orang-orang Farisi, Saduki, atau Esseni
• Pewartaan para rasul tentang Yesus
memicu kemarahan para pemuka
agama Yahudi, why?
• Penangkapan serta pengejaran
terhadap para rasul dan para pengikut
Yesus semakin gencar dilakukan.
• Semua rasul Yesus mengalami
penganiayaan dan hampir semuanya
meninggal sebagai martir ketika
mewartakan Injil
• Situasi yang kurang kondusif di Yerusalem
mendorong beberapa pengikut Yesus
keluar dari Yerusalem menuju ke kota-kota
lain

• berkat dorongan dan bimbingan Roh


Kudus, Gereja terbuka kepada orang-orang
bukan Yahudi, (lihat Filipus, Petrus dan
Paulus)

• Perkembangan jemaat yang pesat ini


kebanyakan terjadi di kota-kota besar pada
zaman itu yakni Roma, Alexandria, dan
Antiokhia. Bahkan sebutan “Kristen” untuk
menyebut murid-murid Kristus pertama kali
muncul di Antiokhia sebagai kota terbesar
ke tiga dalam wilayah kekaisaran Romawi

Anda mungkin juga menyukai