Anda di halaman 1dari 2

SIFAT-SIFAT GEREJA

Gabrielle Alexander Hermawan XI-4/06


Nelson Cen Oswald XI-4/12

Apa itu sifat-sifat gereja ? Gereja itu ada 4 yaitu, gereja yang satu, kudus, katolkik, dan
apostolik. Yang pertama adalah satu atau unity. Gereja yang satu atau unity yaitu Ia hanya
mempunyai satu Tuhan, mengakui hanya satu iman, lahir dari satu Pembaptisan, membentuk
hanya satu tubuh, dijiwai oleh satu Roh menuju satu harapan tunggal. Walaupun Gereja
Katolik itu satu bagaimana kita mewujudkan di dalam persekutuan secara konkret ?

Untuk menjaga persatuan internal gereja kita dapat aktif berpartisipasi dalam hidup
menggereja, mengikuti kegiatan di paroki dan lingkungan, setia dan taat pads persekutuan
umat, taat kepada hierarki seperti Paus, Uskup, Imam, Diakon, dan Romo. Kita juga dapat
menjaga persatuan antar gereja dengan cara jujur dan terbuka, lebih melihat kesamaan dari
pada perbedaan, mengadakan berbagai kegiatan sosial secara bersama-sama, dan ikut
berbagai peribadatan natal dan paskah secara bersama-sama.

Yang kedua adalah gereja yang Kudus. Gereja yang kudus maksudnya Roh Kudus adalah
asalnya; Kristus, Mempelainya, telah menyerahkan Diri untuknya, untuk menguduskannya;
Roh kekudusan menghidupkannya. Karena gereja adalah kudus-maka setiap anggotanya di
panggil untuk hidup kudus. Bagaimana cara mewujudkannya ? Yang pertama kita dapat
berusaha hidup semakin menyerupai Kristus, saling memberi kesaksian hidup, merenungi dan
mendalami kitab suci, dan bertekun dan doa kepada Bapa di Sorga.

Yang ketiga adalah gereja yang katolik. Maksud dari gereja yang Katolik yaitu Ia mewartakan
seluruh iman; ia mempunyai dan membagi-bagikan kepenuhan sarana keselamatan; ia diutus
kepada semua bangsa; ia berpaling kepada semua manusia; ia merangkum segala waktu; ia
adalah “misionaris menurut hakikatnya.” Saat gereja itu bersifat Katolik, tidak hamya
institusi gereja, namun semuanya anggotanya juga harus memiliki sifat katolik. Bagaimana
cara mewujudkannya ? Bersikap terbuka dan menghormati, selalu memperjuangkan dunia
lebih baik, berjiwa besar, terlibar dalam hidup bermasyatakat.

Dan yang terakhir adalah Apostolik. Yang dimaksud gereja yang Apostolik yaitu Ia telah
dibangun atas dasar kuat: atas “kedua belas Rasul Anak Domba” (Why 21:14); ia tidak dapat
dirobohkan (bdk. Mat 16:18); ia tidak dapat salah dalam menyampaikan kebenaran; Kristus
membimbingnya melalui Petrus dan para Rasul yang lain, yang ada dengannya dalam
pengganti-penggantinya, Paus dan Dewan para Uskup. Karena gereja itu bersifat Apostolik,
identitas gereja sekarang mempunyai kesatuan fundamental dengan gereja para rasul.
Bagaimana cara mewujudkannya ? Setia pada ajaran para rasul dan injil, menafsikan dan
mengevaluasi situasi konlret zaman kita dengan berpangkal pada sikap iman gereja para
rasul, dan setia dan lpyal kepada hierarki sebagai pengganti para rasul.

Anda mungkin juga menyukai