Anda di halaman 1dari 2

MATERI ULANGAN KELAS VI SEMESTER II SIFAT-SIFAT GEREJA DAN

GEREJA SEBAGAI PERSEKUTUAN PARA KUDUS

TP ; Memahami tugas dan sifat Gereja serta memiliki sikap tanggung jawab dalam masyarakat

1. Untuk melaksanakan tritugas-Nya, yaitu sebagai imam, nabi dan raja, Kristus melibatkan para
murid-Nya. Sebagai kelompok yang dibentuk oleh Kristus, para murid menanggapi panggilan-Nya
dengan menunjukkan ciri-ciri hidup tertentu, sebagaimana dikehendaki oleh Kristus pendirinya.

2. Sebagai kumpulan yang mengenal dan percaya kepada Kristus, para murid disebut sebagai Gereja
perdana. Gereja adalah kumpulan umat beriman kepada Kristus yang memiliki kesatuan yang
tidak terpisahkan, sebagaimana tubuh dari kepalanya.

3. Setiap makhluk hidup, kota, kelompok bahkan negara memiliki cara hidup atau ciri-ciri tersendiri,
yang membedakannya dari makhluk hidup, kota, kelompok atau negara yang lain.

4. Ciri-ciri khusus yang dimiliki oleh setiap kota, kelompok, atau negara tersebut merupakan suatu
keistimewaan, yang dapat menjadi daya tarik sekaligus keunggulan.

5. Kristus menegaskan kepada para murid-Nya, untuk selalu menunjukkan sikap serta ciri-ciri
kehidupan tertentu. Berdasarkan pada sabda serta ajaran-Nya, Gereja terpanggil untuk
mewujudkan diri sebagai komunitas dengan ciri-ciri yang satu, kudus, katolik dan apostolik.

6. Ciri satu, menegaskan bahwa Gereja sebagai kumpulan orang- orang beriman kepada Kristus
hendaknya berhimpun menjadi umat Allah (1 Petrus 2:5-10) dan menjadi satu Tubuh (1 Korintus
12:12).

7. Ciri Kudus menegaskan bahwa Gereja dipanggil kepada kekudusan oleh Tuhan, “Hendaklah kamu
sempurna sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya” (Matius 5:48). Perlu diperhatikan juga
bahwa kategori kudus yang dimaksud menegaskan bahwa Gereja merupakan kumpulan orang-orang
beriman yang terpanggil untuk hidup suci, yaitu hidup sesuai dengan kehendak Allah.

8. Ciri Katolik ini mengandung arti Gereja yang utuh, lengkap, tidak hanya setengah atau sebagian
dalam menerapkan sistem yang berlaku dalam Gereja. Bersifat universal artinya Gereja Katolik itu
mencakup semua orang yang telah dibaptis secara Katolik di seluruh dunia dimana setiap orang
menerima pengajaran iman dan moral serta berbagai tata liturgi yang sama dimana pun berada. Kata
universal juga sering dipakai untuk menegaskan tidak adanya sekte-sekte dalam Gereja Katolik.

9. Ciri yang terakhir dari Gereja Katolik adalah apostolik. Dengan ciri ini mau ditegaskan adanya
kesadaran bahwa Gereja “dibangun atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus
sebagai batu penjuru” (Efesus 2:20). Gereja Katolik mementingkan hubungan historis, turun
temurun, antara para rasul dan pengganti mereka, yaitu para uskup.

10. Di dalam rumusan syahadat iman Katolik (credo), ditegaskan bahwa sebagai umat beriman, kita
pun percaya akan Roh Kudus, Gereja Katolik yang kudus serta persekutuan para kudus. Istilah
“Persekutuan para kudus” (communion sanctorum)

11. Imanlah yang dijadikan dasar persekutuan, adalah iman akan Yesus Kristus dan Roh Kudus. Itulah
sebabnya, Gereja disebut sebagai tubuh Kristus.

12. Para kudus adalah orang-orang beriman yang telah memperoleh kehidupan kekal di surga,
sebagaimana dijamin oleh Yesus melalui sabda-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai
hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup
yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman” (Yohanes 6:53).
13. Di dalam persekutuan, semua anggota Gereja mampu menjalin persaudaraan dan berkomunikasi
satu dengan yang lain, sehingga menjadi sehati dan sejiwa. Sifat sehati sejiwa bagi kaum beriman
menyiratkan kesatuan, baik kesatuan di dalam Gereja yang masih mengembara di dunia, maupun
dengan anggota Gereja yang menderita di dalam api penyucian serta Gereja yang mulia dalam
kemuliaan surgawi.

14. Persekutuan Gereja, diikat oleh tubuh dan darah Kristus, yaitu kesediaan untuk melakukan
kehandak Allah, sebagai makanan utama umat beriman. Dengan demikian, persekutuan para kudus
bukan hanya sesuatu yang bersifat fisik atau lahiriah, tetapi juga yang bersifat rohani, yaitu
persekutuan dengan anggota-anggota Gereja yang telah meninggalkan dunia ini.

15. Dalam tradisi Gereja Katolik, terdapat istilah santo, santa, beato, beata. Istilah tersebut
merupakan penghormatan kepada orang-orang tersebut karena kesucian imannya, jasa serta
pengorbanannya. Semua istilah tersebut berarti yang disucikan.

16. Santo Stefanus adalah martir pertama. Martir artinya orang yang wafat karena mempertahankan
imannya akan Kristus. Karena iman, kesucian serta pengorbanannya kepada Kristus dan Gereja, ia
diberi gelar santo.

17. Rumusan syahadat menegaskan bahwa kita mengimani persekutuan para kudus. Persekutuan para
kudus adalah himpunan orang-orang yang semasa hidupnya menunjukkan nilai-nilai iman,
kesucian dan menyerahkan seluruh hidupnya untuk kemuliaan Allah. Meskipun mereka telah
wafat, iman akan Kristus yang satu menjadi tali pengikat persekutuan dengan Gereja yang masih
berziarah di bumi.

18. Tradisi dan Ajaran Gereja Katolik tentang Persekutuan Para Kudus:
 Doa-Doa atau Perayaan Ekaristi
Gereja Katolik mengimani ikatan dengan para kudus di surga. Hal itu tampak di dalam
beberapa doa atau bagian ekaristi, misalnya: litani orang kudus, syahadat para rasul dan doa
syukur agung.
 Hari-Hari Khusus
Pada tanggal 1 dan 2 Nopember Gereja Katolik memperingati arwah umat beriman dan para
kudus. Terdapat hari-hari di dalam rentang sepanjang tahun, Gereja Katolik memperingati
para kudus yaitu Santo dan Santa. Misalnya 4 Nopember (Santo Carolus Boromeus), 13 Juni
(Santo Antonius dari Padua), 7 April (Santo Yohanes Pembaptis de la Salle), dan
sebagainya.
 Nama Baptis/Nama Pelindung
Ketika menerima baptisan, setiap orang memilih nama baptis, yang diambil dari nama santo-
santa atau para kudus, sebagai penghormatan sekaligus keteladanan terhadap semangat yang
telah ditunjukkan oleh mereka. Selain sebagai penghormatan, melalui doa dan perayaan
ekaristi, Gereja menyampaikan permohonan kepada Tuhan melalui para kudus.

Anda mungkin juga menyukai