Anda di halaman 1dari 37

PAK Stasi Kadipaten

7 Februari 2018
SIFAT GEREJA KATOLIK
 Dalam doa Syahadat Katolik, kita mengenal dan
mengamini akan sifat dari gereja yaitu Gereja yang:
 satu,
 kudus,
 katolik, dan
 apostolik.
GEREJA YANG SATU
 Gereja yang tampak sebagai perwujudan kehendak
tunggal Yesus Kristus untuk dalam Roh Kudus tetap
hadir kini di tengah manusia untuk menyelamatkan
(LG 8).
GEREJA YANG SATU
 Katekismus Gereja menjelaskan bahwa Gereja itu satu
karena 3 alasan:
 Satu menurut asalnya
 Satu menurut pendiri-Nya
 Satu menurut jiwanya
GEREJA YANG KUDUS
 Gereja menjadi perwujudan kehendak Allah yang
Mahakudus untuk bersatu dengan manusia dan
mempersatukan manusia dalam kekudusanNya (bdk
LG 8,39,41 dan 48).
GEREJA YANG KUDUS
 Alasan Gereja itu Kudus
 Sumber dari manusia berasal adalah kudus
 Tujuan kemana Gereja diarahkan adalah menuju
kekudusan
 Jiwa dari Gereja itu sendiri adalah kudus
 Unsur-unsur Ilahi yang otentik di dalamnya adalah
kudus
 Anggotanya adalah kudus
GEREJA YANG KATOLIK
 Berarti bahwa Gereja diperuntukkan bagi semua
manusia dari segala bangsa, tempat dan zaman.
 Kekatolikan nampak dalam:
 a) rahmat dan keselamatan yang ditawarkan,
 b) iman dan ajaran Gereja yang bersifat umum (dapat
diterima dan dihayati siapapun).
GEREJA YANG APOSTOLIK
 berarti bahwa Gereja berasal dari para rasul, dan tetap
berpegang teguh pada kesaksian iman mereka.
 Gereja berhubungan dengan para rasul yang diutus
Kristus. Hubungan itu tampak dalam:
 Fungsi dan kuasa hierarki dari para rasul.
 Ajaran-ajaran Gereja diturunkan dan berasal dari
kesaksian para rasul,
 Ibadat dan struktur Gereja pada dasarnya berasal dari
para rasul.
USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN
 Untuk mewujudkan kesatuan Gereja dapat kita
lakukan dengan memperkuat persatuan “ke dalam”,
Juga dapat dilakukan dengan menggalang persatuan
“antar Gereja”
 Untuk mewujudkan kekudusan Gereja dapat
dilakukan dengan saling memberi kesaksian untuk
hidup sebagai putra-putri Allah.
USAHA YANG DAPAT DILAKUKAN
 Untuk mewujudkan kekatolikan Gereja dapat
dilakukan dengan sikap terbuka dan menghormati
kebudayaan, adat istiadat bahkan agama bangsa
manapun.
 Untuk mewujudkan Gereja Katolik yang apostolik
dapat dilakukan dengan setia dan mempelajari Injil
yang merupakan iman Gereja para rasul. setia dan
loyal kepada hierarki sebagai pengganti para rasul.
ANGGOTA GEREJA
 Klerus
 Hidup Bakti
 Awam
KLERUS
 Adalah anggota Gereja yang ditahbiskan dan
menerima jabatan Imamat Khusus.
 Terdiri dari :
 Dewan Uskup
 Paus
 Uskup
 Pembantu Uskup: Imam dan Diakon
DEWAN USKUP
 dewan para uskup menggantikan dewan para rasul.
Yang menjadi pimpinan Gereja adalah dewan para
uskup.
 “seseorang menjadi anggota Dewan para uskup
dengan menerima tahbisan sakramental dan
berdasarkan persekutuan hierarkis dengan Kepala
maupun para anggota Dewan” (LG 22).
PAUS
 Dalam uraian mengenai dewan para uskup, Konsili
menegaskan:
 “Adapun Dewan atau Badan para Uskup hanyalah
berwibawa, bila bersatu dengan Imam Agung di Roma,
pengganti Petrus, sebagai Kepalanya, dan selama
kekuasaan Primatnya terhadap semua, baik para Gembala
maupun kaum beriman, tetap berlaku seutuhnya. Sebab
Imam Agung di Roma berdasarkan tugasnya, yakni sebagai
Wakil Kristus dan Gembala Gereja semesta, mempunyai
kuasa penuh, tertinggi dan universal terhadap Gereja; dan
kuasa itu selalu dapat dijalankannya dengan bebas” (LG
22).
PAUS
 Petrus, menurut kesaksian tradisi, adalah uskup Roma
yang pertama. Karena itu Roma selalu dipandang
sebagai pusat dan pedoman seluruh Gereja. Maka
menurut keyakinan tradisi, uskup Roma itu pengganti
Petrus, bukan hanya sebagai uskup lokal melainkan
terutama dalam fungsinya sebagai ketua dewan
pimpinan Gereja.
PAUS
 Jelas sekali dari Perjanjian Baru bahwa Petrus memang
mempunyai kedudukan yang istimewa di antara para
rasul.
 Mat 16:18-19
 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di
atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan
alam maut tidak akan menguasainya.
 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang
kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang
kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
USKUP
 Tugas pokok uskup di tempatnya sendiri dan paus bagi
seluruh Gereja adalah pemersatu. Tugas hierarki yang
pertama dan utama adalah mempersatukan dan
mempertemukan umat. Tugas itu boleh disebut tugas
kepemimpinan, dan para uskup “dalam arti
sesungguhnya disebut pembesar umat yang mereka
bimbing” (LG 27).
USKUP
 Tugas pemersatu itu selanjutnya dibagi menjadi tiga
tugas khusus menurut tiga bidang kehidupan Gereja.
 Pewartaan
 Perayaan
 Pelayanan
USKUP
 “Di antara tugas-tugas utama para uskup pewartaan
Injil-lah yang terpenting” (LG 25).
 Selanjutnya uskup “diserahi tugas mempersembahkan
ibadat agama Kristen kepada Allah yang mahaagung,
dan mengaturnya menurut perintah Tuhan dan
hukum Gereja” (LG 26).
 Akhirnya “para uskup membimbing Gereja-gereja
yang dipercayakan kepada mereka sebagai wakil dan
utusan Kristus, dengan petunjuk-petunjuk, nasihat-
nasihat dan teladan hidup mereka, tetapi juga dengan
kewibawaan dan kuasa suci” (LG 27).
KURIA KEUSKUPAN BANDUNG
 Uskup Bandung
 Vikaris Jenderal: Pst Yustinus Hilman Pujiatmoko, Pr
 Vikaris Judisial: Pst Paulus Wirasmohadi Soerjo, Pr
 Sekretaris Keuskupan: Pst Ignatius Eddy Putranto,
OSC
 Ekonom: Pst. Antonius Sulastijana, Pr
PEMBANTU USKUP
 Imam
 Diakon
PEMBANTU USKUP
 Imam
 “Semua imam adalah pembantu uskup dan
mengambil bagian dalam tugas membangun jemaat.
Tetapi tugas membantu uskup dalam kepemimpinan
keuskupan secara khusus dipercayakan kepada dewan
imam yang merupakan suatu senat uskup dan
sekaligus mewakili para imam dalam suatu
keuskupan” (KHK kan. 495).
PEMBANTU USKUP
 Imam
 Projo itu bukan ordo. Projo ialah terjemahan Jawa dari
Pr, yang sebenarnya berarti Priest atau imam. Projo
sendiri dalam bahasa Jawa berarti “rakyat’. Maka,
imam ialah orang yang ditahbiskan untuk
melaksanakan tugas imamat bersama rakyat. Jangan
sampai imam membuat sandungan karena gaya hidup
mewah. Imam wajib hidup berpenampilan wajar
sebagai imam di tengah rakyat. (Bdk. Pedoman Imam,
KWI).
RD atau RP ?
 RD singkatan dari Reverendus Dominus yang berarti
Tuan yang terhormat.
 RP singkatan dari Reverendus Pater yang berarti Ayah
yang terhormat
PEMBANTU USKUP
 Diakon
 Konsili Vatikan II mengakhiri uraiannya mengenai
hierarki dengan para diakon: “Pada tingkat hierarki
yang lebih rendah terdapat para diakon, yang
ditumpangi tangan ‘bukan untuk imamat, melainkan
untuk pelayanan’ (LG 29).
 Bisa juga dikatakan bahwa diakon “pembantu dengan
tugas terbatas”. Oleh karena itu dia ada “pada tingkat
hierarki yang lebih rendah”.
KARDINAL
 “Kardinal bukan tingkatan atau fungsi khusus dalam
kerangka hierarki, Seorang kardinal adalah uskup yang
diberi tugas dan wewenang memilih paus baru, bila
ada seorang paus meninggal.
HIDUP BAKTI
 Bruder dan suster bukan anggota hierarki, dan semua
biarawan-biarawati tidak termasuk hierarki.
 Selibat atau keperawanan memang merupakan inti
atau hakikat hidup bakti, sebab dengan kaul itu orang
membaktikan diri secara total dan menyeluruh kepada
Kristus.
 Yang pokok adalah penyerahan total kepada Kristus,
yang dinyatakan dengan meninggalkan segala-galanya
demi Kristus dan juga dengan terus-menerus semakin
mengarahkan diri kepada Kristus, khususnya dalam
hidup doa.
BIARAWAN
 Biarawan adalah seorang laki-laki yang melakukan
asketisme, memfokuskan pikiran dan raganya untuk
mengabdi sepenuhnya dalamm rangka mengikuti
panggilan Tuhan.
 Di Indonesia para biarawan kadang-kadang dipanggil
bruder (Belanda:broeder, saudara laki-laki).
BIARAWATI
 Biarawati adalah seorang perempuan yang secara
sukarela meninggalkan kehidupan duniawi dan
memfokuskan hidupnya untuk kehidupan agama di
suatu biara atau tempat ibadah.
 Biarawati dalam agama Katolik adalah perempuan
yang tergabung dalam suatu tarekat atau ordo religius.
Di Indonesia para biarawati biasanya dipanggil suster
(Belanda: zuster, saudara perempuan).
BIARAWAN DAN BIARAWATI
 Sama seperti halnya pastor, biarawati tidak menikah
karena telah mengucapkan atau mendeklarasikan 3
kaul yakni :
 kaul kemurnian,
 kaul ketaatan,
 dan kaul kemiskinan
KAUL KEMISKINAN
 Kaul kemiskinan adalah pelepasan sukarela hak atas
milik atau penggunaan milik tersebut dengan maksud
untuk menyenangkan Allah.
KAUL KEMURNIAN
 Kaul kemurnian mewajibkan manusia lepas
perkawinan dan menghindari segala sesuatu yang
dilarang oleh perintah keenam dan kesembilan.
KAUL KETAATAN
 Kaul Ketaatan lebih tinggi daripada dua kaul yang
pertama. Sebab, kaul ketaatan adalah suatu kurban,
dan ia lebih penting karena ia membangun dan
menjiwai tubuh religius. Dengan kaul ketaatan
biarawan-biarawati berjanji pada Allah untuk taat
kepada para pimpinan yang sah dalam segala sesuatu
yang mereka perintahkan demi peraturan.
AWAM
 Dengan istilah “awam” dimaksudkan semua orang
beriman Kristen yang tidak termasuk golongan
tahbisan suci dan status kebiaraan yang diakui dalam
Gereja.
 Tidak termasuk Klerus
 Tidak termasuk Biarawan dan biarawati
AWAM
 Pengertian teologis dapat dibaca pada KHK kan. 207
sebagai berikut:
 “Oleh penetapan ilahi, di antara orang-orang beriman
Kristen dalam Gereja terdapat pelayan-pelayan rohani
yang dalam hukum juga disebut kaum rohaniwan;
sedangkan lain-lainnya juga disebut kaum awam.”

Anda mungkin juga menyukai